Modul 03
Nutrisi
Disusun oleh:
Kelompok 3
Teresa Dorena
2013.07.0.0009
Baiq Mandari S
2013.07.0.0049
Intan Dwi Fikriyanti
2013.07.0.0100
Anugerah Fachrizal A 2013.07.0.0011
Elisabeth Cindy W
2013.07.0.0047
Ilham Mahendra
2013.07.0.0090
Videlita Anasuciara P 2013.07.0.0034
Anisa Ayutya D
2013.07.0.0019
Danang Bayu N
2013.07.0.0027
Epy Susanti A
2013.07.0.0101
Henry Chandra W
2013.07.0.0087
Ajeng Erlinda M
2013.07.0.0065
JABARAN PEMICU :
Laporan hasil survey para mahasiswa FKG UHT yang sedang
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan Di Kabupaten A yang terpencil di
Jawa Timur sejak Januari 2010 Desember 2013 didapatkan data bahwa
angka kejadian gangguan erupsi gigi pada anak-anak di daerah tersebut
cukup tinggi. Hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
berdasarkan data pencatatan Kartu Menuju Sehat (KMS) menunjukkan
bahwa penilaian status gizi balita kurang baik. Berdasarkan hal tersebut
maka mahasiswa FKG ingin membuat suatu model pendekatan program
penyuluhan perbaikan nutrisi balita untuk peningkatan kesehatan gigi
anak sebagai generasi penerus bangsa. Upaya ini perlu untuk dilakukan
oleh para mahasiswa untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut balita
di Indonesia.
KEYWORD :
-
Survey
Gangguan erupsi gigi
KMS (kartu Menuju Sehat)
Penilaian status gizi balita kurang baik
Penyuluhan
PETA KONSEP :
Survey penilaian gizi
KMS
(Kartu Menuju Sehat)
Nutrisi
Baik/buruk
Energi
Metabolisme
Baiik/buruk
Erupsi gigi
Normal/terganggu
LEARNING ISSUE :
1. Nutrisi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
a. Definisi
b. Fungsi
c. Kebutuhan energi
d. Komponen penyusun dan fungsi
e. Gangguan nutrisi
f. Status gizi menurut daur kehidupan
Gizi seimbang dan pola makan
RDA
Peran nutrisi pada masa pertumbuhan gigi dan pasca erupsi
Status gizi
a. Definisi
b. Cara penilaian
KMS (Kartu Menuju Sehat)
a. Macam
b. Tujuan
c. Bagian
d. Grafik pertumbuhan
Gizi buruk
a. Definisi
b. Penyebab
c. Klasifikasi
d. Patofisiologi
Penyuluhan
a. Definisi
b. Tujuan
c. Syarat
d. Sasaran
e. Langkah penyuluhan
f. Metode
g. Faktor yang mempengaruhi
h. Pesan penyuluhan
BAB II
ISI
1. Nutrisi
a. Definisi
Nutrisi adalah substansi-substansi yang harus disediakan
melalui diet karena tubuh tidak dapat mensintesa substansisubstansi tersebut dalam jumlah yang adekuat. Manusia
Umur
BB (Kg)
Laki-laki
23-50
Wanita
23-50
MJ
Ratarata
Range
70 Kg
29003000
23003100
12.1
50 Kg
2200
16002400
9.2
Hamil
+ 300
Menyusui
+ 500
3. Lemak
Agar tubuh kita tetap stabil, tubuh kita juga
membutuhkan Lemak. Lemak memiliki fungsi antara lain
sebagai sumber energi, memproduksi zat zat yang
Vitamin E.
Vitamin E dapat memelihara sel tubuh kita dari
kerusakan, memperlancar aliran darah, serta mampu
memperbaiki jaringan tubuh. Makanan yang
mengandung Vitamin E antara lain kuning telur, hati
sapi, ikan, susu, brokoli, dan bayam.
Vitamin H (Biotin).
Vitamin H dapat membantu tubuh dalam
menggunakan karbohidrat dan lemak serta
membantu dalam pertumbuhan sel. Kita dapat
Fluoride.
Floride berfungsi memperkuak tulang dan gigi.
Kopidan dan teh merupakan makanan yang
mengandung flouride.
Yodium.
Yodium membantu menjalankan fungsi kelenjar tiroid.
Tiroid terkandung dalam Seafood, dan garam
beryodium.
Zat Besi.
Zat Besi membantu sel darah merah dan
mengantarkanoksigen ke seluruh jaringan tubuh
serta membantu menjalankan fungsi otot. Untuk
memenuhi kebutuhan zat besi kita dapat
mengkonsumsi daging merah, unggas, ikan, hati,
tepung kedelai, telur, kacang-kacangan, kacang
polong, bayam, lobak hijau, kerang, dan sereal.
Magnesium.
Magnesium berfungsi untuk membentuk tulang dan
gigi serta untuk memeliahara syaraf dan otot agar
tetap normal. Magnesium terkandung dalam
beberapa makanan yaitu kacang-kacangan, seafood,
susu, keju, dan yogurt.
Fosfor.
Fosfor sama halnya dengan magnesium yang
berfungsiuntuk membentuk tulang dan gigi serta
untuk memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal.
Fosfor dapat kita temukan pada makan antara lain
susu, yoghurt, keju, daging merah, unggas, ikan,
telur, kacang-kacangan, dan kacang polong.
Kalium
Kalium berfungsi menjaga keseimbangan kadar air
diseluruh tubuh kita serta berfungsi memeliahara
syaraf dan otot agar tetap normal. Kalium terkandung
dalam Susu, pisang, tomat, jeruk,melon, kentang, ubi
jalar, plum, kismis, bayam, lobak, kangkung, dan
kacang polong.
Selenium.
Selenium berfungsi mencega kerusakan pada sel
serta membantu fungsi kelenjar tiroid. Sayuran, ikan,
kerang, daging merah, biji-bijian, telur, ayam, hati,
o
o
o
o
o
o
Kekurangan Vitamin B
Secara umum kekurangan vitamin B1, B2, B3, B6 dan
B12 dapat menimbulkan gejala:
Kulit mengering dan bersisik
Daya tahan tubuh berkurang
Mulut kering
Bibir pecah-pecah
Sariawan
System pencernaan terganggu
Sering menderita kram otot
Insomnia
Badan lemas
Mudah muntah dan mual
Kurang darah atau anemia
Kekurangan Mineral
Osteoporosis
Kejang otot dan lesu
Keseimbangan asam-basa terganggu
Kelelahan kronis
Anemia
Kekerdilan dan gondok
Kerusakan gigi dan tulang
Penyakit jantung
Kekurangan Air
Diare
Dehidrasi
Anemia
Hemofili
Hipertensi
Hipotensi
Varises
Penyakit kuning pada bayi
Skelrosis
Miokarditis
Thrombus/embolus
Leukemia
Protein
10 vitamin (A, D, E, C, thiamin, riboflavin, niasin, B6,
folacin, B12)
6 mineral (kalsium, fosfor, magnesium, iron, zinc, iodine)
Kurang
praktis
dilakukan
dilapangan.
o Membutuhkan peralatan dan
bahan
yang
lebih
banyak
dibandingkan
dengan
pemeriksaan lain.
o Belum ada keseragaman dalam
memilih referensi (nilai normal).
o
Statistik vital
Pengukuran status gizi dengan statistik
vital adalah dengan menganalisis data
beberapa statistik kesehatan seperti angka
kematian berdasarkan umur, angka kesakitan
dan kematian akibat penyebab tertentu dan
data lainnya yang berhubungan dengan gizi.
Faktor ekologi
Malnutrisi merupakan masalah ekologi
sebagai hasil yang saling mempengaruhi dan
interaksi beberapa faktor fisik, biologi dan
linkungan budaya. Jumlah makanan yang
promotive,
d. Sasaran
Sasaran penyuluhan kesehatan mencakup individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Penyuluhan kesehatan
pada individu dapat dilakukan di rumah sakit, klinik,
puskesmas, posyandu, keluarga binaan dan masyarakat
binaan. Penyuluhan kesehatan pada sasaran kelompok
dapat dilakukan pada kelompok ibu hamil, kelompok ibu
yang mempunyai anak balita, kelompok masyarakat yang
rawan terhadap masalah kesehatan seperti lansia, kelompok
di berbagai institusi pelayanan kesehatan seperti anak
sekolah, pekerja dalam perusahaan dan lain-lain.
Penyuluhan keehatan pada sasaran masyaraat dapat
dilakukan pada masyarakat binaan puskesmas, masyarakat
nelayan, masyarakat pedesaan, masyarakat yang terkena
wabayh dan lain-lain.
e. Langkah penyuluhan
1. Mengenal masalah, masyarakat dan wilayah
a. Mengenal masalah
Mengenal program yang akan ditunjang dengan
penyuluhan
Mengenal masalah yang akan ditanggulangi
Dasar pertimbangan untuk menentukan masalah
Pelajari masalah tersebut: pengertian, sikap dan
perilaku
b. Mengenal masyarakat
Jumlah penduduk khususnya golongan rawan
Sosial dan ekonomi masyarakat
Pola konsumsi di masyarakat
c. Menentukan prioritas
Setelah mengenal masalah, masyarakat dan
wilayah adalah penentuan tema sebagai dasar acuan
penyuluhan.
Kemampuan
seseorang
untuk
mempelajari sesuatu berbeda-beda, demikian juga
tahap perkembangan mental, keadaan lingkungan
dan
kesempatannya
berbeda-beda
sehingga
diperlukan penentuan prioritas untuk menjadi acuan
penjelasan.
d. Menentukan tujuan
Jangka pendek: diharapkan terciptanya
pengertian, sikap dan norma
Jangka menengah: perilaku sehat
Jangka panjang: status kesehatan yang
optimal
e. Menentukan sasaran
Tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran
penyuluh harus mengetahui dalam tingkat mana
sebagian besar dari sasaran itu berbeda. Setelah itu
harus menghubungkannya dengan tujuan yang akan
dicapai. Social budaya, penyuluh harus mengetahui adat
istiadat sasaran, norma-norma yang berlaku dan status
kepemimpinan yang ada.
f. Metode
Menurut Notoatmodjo terdapat 3 metode:
Metode penyuluhan perorangan (individu)
Digunakan untuk membina perilaku baru atau
seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu
perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakan
pendekatan individual ini karena setiap orang
mempunyai masalah atau alas an yang berbeda-beda
sehubungan dengan perilaku tersebut. Bentuk dari
pendekatan ini adalah bimbingan dan penyuluhan dan
wawancara
Metode penyuluhan kelompok
Dalam memilih metode penyuluhan kelompk
harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta
tingkat pendidikan formal pada sasaran. Untuk
kelompok yang besar, metodenya akan berbeda
dengan kelompok kecil. Efektifitas suatu metode akan
tergantung pula pada besarnya sasaran penyuluhan.
Metode penyuluhan massa
Dalam metode ini penyampaian informasi
ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa
atau public. Oleh karena itu sasaran bersifat umum
dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis
kelamin, pekerjaan, status ekonomi, tingkat
pendididkan dan sebagainya, maka pesan yang akan
disampaikan harus dirancang sedemikian rupa
BAB III
KESIMPULAN
Nutisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
menghasilkan sebuah energi. Dalam kasus ini mahasiswa FKG
melakukan survey di sejumlah balita dan didapatkan hasil bahwa angka
gangguan erupsi gigi pada anak-anak cukup tinggi karena pengaruh gizi
buruk. Untuk mengurangi masalah tersebut maka dilakukan sebuah
penyuluhan kepada masyarakat dengan harapan masyarakat dapat lebih
mememahami pentingnya nutrisi bagi tubuh kita terutama pada balita,
karena gizi memiliki pengaruh yang besar dalam hidup kita sehari-hari.
Sedangkan untuk mengetahui perkembangan balita perlu dilakukan
pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat) agar dapat mengontrol
perkembangan dan pertumbuhan balita.
DAFTAR PUSTAKA
Andi agus salim, 2011. pengaruh penyuluhan kebersihan gigi dan mulut
terhadap sikap anak dalam memelihara kebersihan gigi dan mulut
.Available @ url http://tugas2kuliah.files.wordpress.com/2011/12/ktikesehatan-gigi-pengaruh-penyuluhan-terhadap-peningkatan-kebersihangigi-dan-mulut.docx
DEPARTEMEN KESEHATAN RI 2008 BUKU KESEHATAN IBU DAN
ANAK
.
Available
@
url
:
http://arie_wuryanto.blog.undip.ac.id/files/2012/11/buku-KIA2008_b.pdf
DEPKES RI, 2010.METODE DAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN
http://www.pamsimas.org/index.php?
option=com_phocadownload&view=category&id=48:pedum-strategiclts&download=296:metode-dan-media&Itemid=12
Ganong, W. 2001. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Edisi 17. Jakarta.
Guyton, A & Hall, J. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Edisi 9.
Jakarta.
Hardiansyah dkk, 2010. KECUKUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK DAN
KARBOHIDRAT
Available
@
url
:
http://hadiriyadiipb.files.wordpress.com/2013/03/angka-kecukupan-gizi2012-energi-protein-karbohidrat-lemak-serat.pdf
Murray RK, Granner DK and Rodwell.
2006. Harperr Illustrated
Biochemistry. 27th ed.
Kurniawan,
2002.
Gizi
Seimbang
Untuk
Mencegah
Hipertensi.http://www.gizi.net/makalah/Gizi%20Seimbang%20Utk
%20Hipertensi.PDF
Nutrisi.
http://fk.wijayakusumasby.ac.id/elib/Arsip/Departemen/Biokimia/Nutrisi.pdf