Anda di halaman 1dari 31

Laporan Dkk

Modul 03
Nutrisi

Disusun oleh:
Kelompok 3
Teresa Dorena
2013.07.0.0009
Baiq Mandari S
2013.07.0.0049
Intan Dwi Fikriyanti
2013.07.0.0100
Anugerah Fachrizal A 2013.07.0.0011
Elisabeth Cindy W
2013.07.0.0047
Ilham Mahendra
2013.07.0.0090
Videlita Anasuciara P 2013.07.0.0034
Anisa Ayutya D
2013.07.0.0019
Danang Bayu N
2013.07.0.0027
Epy Susanti A
2013.07.0.0101
Henry Chandra W
2013.07.0.0087
Ajeng Erlinda M
2013.07.0.0065

Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Hang Tuah Surabaya
2014

JABARAN PEMICU :
Laporan hasil survey para mahasiswa FKG UHT yang sedang
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan Di Kabupaten A yang terpencil di
Jawa Timur sejak Januari 2010 Desember 2013 didapatkan data bahwa
angka kejadian gangguan erupsi gigi pada anak-anak di daerah tersebut
cukup tinggi. Hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
berdasarkan data pencatatan Kartu Menuju Sehat (KMS) menunjukkan
bahwa penilaian status gizi balita kurang baik. Berdasarkan hal tersebut
maka mahasiswa FKG ingin membuat suatu model pendekatan program
penyuluhan perbaikan nutrisi balita untuk peningkatan kesehatan gigi
anak sebagai generasi penerus bangsa. Upaya ini perlu untuk dilakukan
oleh para mahasiswa untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut balita
di Indonesia.
KEYWORD :
-

Survey
Gangguan erupsi gigi
KMS (kartu Menuju Sehat)
Penilaian status gizi balita kurang baik
Penyuluhan

PETA KONSEP :
Survey penilaian gizi

KMS
(Kartu Menuju Sehat)

Nutrisi
Baik/buruk

Energi

Metabolisme
Baiik/buruk

Erupsi gigi
Normal/terganggu

LEARNING ISSUE :
1. Nutrisi

Penyuluhan gizi balita


tentang diet

2.
3.
4.
5.
6.

7.

8.

a. Definisi
b. Fungsi
c. Kebutuhan energi
d. Komponen penyusun dan fungsi
e. Gangguan nutrisi
f. Status gizi menurut daur kehidupan
Gizi seimbang dan pola makan
RDA
Peran nutrisi pada masa pertumbuhan gigi dan pasca erupsi
Status gizi
a. Definisi
b. Cara penilaian
KMS (Kartu Menuju Sehat)
a. Macam
b. Tujuan
c. Bagian
d. Grafik pertumbuhan
Gizi buruk
a. Definisi
b. Penyebab
c. Klasifikasi
d. Patofisiologi
Penyuluhan
a. Definisi
b. Tujuan
c. Syarat
d. Sasaran
e. Langkah penyuluhan
f. Metode
g. Faktor yang mempengaruhi
h. Pesan penyuluhan

BAB II
ISI
1. Nutrisi
a. Definisi
Nutrisi adalah substansi-substansi yang harus disediakan
melalui diet karena tubuh tidak dapat mensintesa substansisubstansi tersebut dalam jumlah yang adekuat. Manusia

membutuhkan nutrisi penghasil energi (protein, lemak, dan


karbohidrat), vitamin, mineral, dan air agar tetap sehat.
Jumlah nutrisi yang harus dikonsumsi untuk menjaga
kesehatan manusia dan makhluk hidup berada dalam
rentang yang luas, namun kemampuan adaptasi tubuh
terhadap jumlah nutrisi yang masuk memiliki batas. Nutrisi
dalam jumlah terlalu banyak atau terlalu sedikit akan
memberikan efek yang tidak menguntungkan terhadap
kesehatan tubuh. Kebutuhan nutrisi tubuh seseorang
dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, pertumbuhan,
kehamilan, menyusui, aktivitas fisik, komposisi menu
makanan, penyakit yang dialami, dan obat-obatan yang
dikonsumsi dan berbeda-beda untuk setiap orangnya.
b. Fungsi
Nutrisi fungsinya, yaitu untuk energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan
untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik
antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.
c. Kebutuhan energi
Energi/Kalori (kcal)
Kategori

Umur

BB (Kg)

Laki-laki

23-50

Wanita

23-50

MJ

Ratarata

Range

70 Kg

29003000

23003100

12.1

50 Kg

2200

16002400

9.2

Hamil

+ 300

Menyusui

+ 500

d. Komponen penyusun dan fungsi


Makronutrien
Makronutrien adalah makanan utama yang membina tubuh
dan membekalkan tenaga. Makronutrien terdiri dari 3 bagian
utama yaitu lemak, protein dan karbohidrat.
1. Protein

Protein merupakan bagian penting dari tulang,


otot,dan kulit. Bahkan dalam setiap sel dalam tubuh kita
terdapat protein . Protein mempunyai banyak fungsi,
antara lain adalah membantu memecah nutrisi untuk
menjadi energi, sebagai struktur bangunan dalam tubuh,
dan menghancurkan racun.
Protein terdiri dari blok bangunan yang disebut
asam amino. Tubuh kita dapat memproduksi beberapa
asam amino. Protein yang kita peroleh dari daging dan
produk hewani lainnya mengandung semua asam amino
yang kita butuhkan. Protein dari daging dan produk
hewani yang lain juga disebut sebagai protein lengkap.
Berbeda dengan dengan protein Nabati yang tidak
mengandung semua asam amino yang kita butuhkan,
untuk melengkapi asam amino yang kita butuhkan kita
perlu mengkonsumsi beberapa makanan nabati agar kita
memperoleh asam amino yang lengkap yang kita
butuhkan.
Beberapa Sumber protein yang sangat baik baik
antara lain meliputi, ikan, kerang, daging unggas, daging
merah (sapi, babi, domba), telur, kacang-kacangan, selai
kacang, biji bijian produk dari kedelai (tahu, tempe,
burger vegetarian), susu dan produk terbuat dari susu
(keju, keju cottage, yoghurt).
2. Karbohidrat
Makanan yang kita makan mengandung berbagai jenis
karbohidrat. Dari jenis jenis karbohidrat ada yang lebih
baik untuk kesehatan kita dibanding jenis karbohidrat
yang lainnya. Jenis jenis kabohidrat antara lain adalah:
Gula
Gula secara alami dapat ditemukan dalam
buah-buahan, sayuran, dan susu. Makanan
seperti kue dan biskuit memiliki pemanis buatan
atau juga disebut dengan gula tambahan. Gula
yang kita dapatkan secata alami maupun yang
didapat dari gula tambahan.Semuanya dapat
diubah menjadi glukosa, atau zat gula darah. Selsel kita membakar glukosa dan menjadikan
energi.
Zat tepung

Zat tepung di dalam tubuh kita dipecah


menjadi gula. Zat tepung dapat ditemukan dalam
sayuran tertentu, seperti kentang, buncis, kacang
polong, dan jagung. Ia juga ditemukan dalam roti,
sereal, dan biji-bijian.
Serat
Serat adalah karbohidrat yang yang tidak
dapat dicerna oleh tubuh kita. Serat melewati
tubuh kita tanpa dipecah menjadi gula. Meskipun
tubuh kita tidak mendapatkan energi dari serat,
kita masih perlu mengkonsumsi serat untuk tetap
sehat. Serat membantu menyingkirkan lemak
berlebih dalam usus, yang membantu mencegah
penyakit
jantung.
Serat
juga
membantu
mendorong makanan melalui usus, yang
membantu mencegah sembelit. Makanan tinggi
serat ialah buah-buahan, sayuran, kacangkacangan, kacang polong, biji-bijian, dan gandum
makanan (seperti roti gandum, oatmeal, dan beras
merah). Meskipun tubuh kita memerlukan glukosa,
akan tetapikita perlu menjaganya agar tetap
seimbang. Jika kadar glukosa dalam darah tinggi
dalam rentan waktu yang lama, maka kita
berpotensi untuk terserang penyakit diabetes tipe
2.
Untuk menjaga glukosa darah, kita perlu
membatasi makanan dengan gula tambahan. Kita
dapat mengetahui apakah sebuah makanan telah
menambahkan gula dengan melihat daftar bahan
bahan pada kemasan makanan tersebut. Carilah
istilah-istilah seperti, jagung, dekstrosa, fruktosa,
glukosa, laktosa, maltosa, sukrosa, madu,
gula,gula merah, dan sirup. Sebaiknya kita
mengkonsumsi karbohidrat yang sehat dan alami.
Karbohidrat yang sehat antara lain adalah zat gula
alami buah-buahan, sayuran, susu, dan produk
susu,Serat dan Zat tepungdalam makanan
gandum, buncis, kacang polong, dan jagung.

3. Lemak
Agar tubuh kita tetap stabil, tubuh kita juga
membutuhkan Lemak. Lemak memiliki fungsi antara lain
sebagai sumber energi, memproduksi zat zat yang

dibutuhkan oleh tubuh, serta membantu tubuh menyerap


vitamin tertentu dari makanan. Tidak semua makanan
berlemak baik untuk kesehatan kita. Lemak yang baik
untuk kita konsumsi adalah lemak tak jenuh tunggal
( monounsaturated ) dan lemak tak jenuh jamak
(polyunsaturated). Dengan mengkonsumsi lemak tak
jenuh kita dapat meminimalisir akan terserang penyakit
jantung.
Beberapa makanan yang mengandung lemak tak
jenuh tunggal antara lain adalah, minyak zaitun, minyak
kacang, minyak canola, dan alpukat. Dan beberapa
makanan yang memiliki kandungan lemak tak jenuh
jamak tinggi antara lain adalah minyak jagung, minyak
biji kapas, dan minyak kedelai. Jenis lemak yang kurang
baik untuk kesehatan kita adalah lemak jenuh karena
dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dengan
menyebabkan penumpukan zat lemak dalam arteri yang
dapat menghambat aliran darah yang kaya oksigen ke
jantung kita. Lemak ini juga dapat meningkatkan risiko
stroke dengan menyebabkan penumpukan zat lemak
yang sama dalam arteri yang menjadi saluran aliran
darah ke otak kita. Sebuah penelitian juga menunjukkan
bahwa dengan mengkonsumsi banyak lemak jenuh
dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh
tinggi antara lain daging merah (sapi, babi, domba),
daging unggas, mentega, susu, minyak kelapa, minyak
kelapa sawit. Sedangkan lemak trans dapat kita jumpai
pada beberapa makanan yang digoreng seperti seperti
kerupuk,donat, dan dan kentang goreng. Sama halnya
dengan lemak jenuh dan lemak trans. Kolesterol juga
kurang baik bagi kesehatan kita, yang juga dapat
meningkatkan resiko serangan jantung. Kolesterol juga
dapat kita temukan daging merah (sapi, babi, domba)
dan daging unggas. Meskipun lemak tak jenuh tunggal
dan lemak tak jenuh jamak baik untuk kesehatan kita,
namun kita tetap teratur dalam mengkonsumsi lemak
tersebut. Karena jika lemak terus bertambah maka tubuh
kita akan mengalami kegemukan yang dapat beresiko
terserang penyakit lain seperti diabetes dan obesitas.
Mikronutrien

Mikronutrien adalah komponen yang diperlukan untuk


makronutrien tadi berfungsi dengan baik. Mikronutrien terdiri
dari vitamin dan mineral.
1. Vitamin
Vitamin adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang
dibutuhkan tubuh kita untuk pertumbuhan dan kesehatan.
Ada 13 vitamin yang dibutuhkan tubuh kita . Masing
masing vitamin memiliki fungsi tersendiri. Berikut adalah
beberapa vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
Vitamin A.
Vitamin A berfungsi melindungi tubuh kita dari
beberapa infeksi, serta membantu menjaga kulit kita
agar tetap sehat. Vitamin A dapat kita temukan pada
makanan seperti brokoli, bayam, wortel, labu, ubi
jalar, hati, telur, susu, krim, dan keju.
Vitamin B1.
Vitamin B1 berfungsi membantu tubuh kita dalam
mencerna karbohidrat serta baik dalam menjaga
sistem saraf. Vitamin B1 dapat kita temukan pada
makanan seperti hati, kacang, sereal, roti, dan susu.
Vitamin B2.
Vitamin B2 baik dalam menjaga kesehatan kulit kita.
Untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin B2, kita
bisa mengkonsumsi hati, telur, keju, susu, makanan
hijau , kacang polong, dan gandum.
Vitamin B3.
Vitamin B3 berfungsi membantu tubuh kita dalam
menggunakan protein, lemak dan karbohidrat. Selain
itu Vitamin B3 juga baik dalam menjaga sistem
sarafdan kulit kita. Vitamin B3 dapat kita temukan
dalam makanan antara lain Hati, ragi, kacang,
daging, ikan, dan unggas.
Vitamin B5.
Vitamin b5 membantu dalam proses penggunaan
karbohidrat dan lemak dan membantu dalam
produksi sel darah merah. Vitamin ini dapat kita
temukan dalam daging sapi, ayam, lobster, susu,
telur, kacang, kacang polong, brokoli, ragi, dan bijibijian.
Vitamin B6.

Vitamin B6 berfungsi membantu tubuh kita dalam


menggunakan protein dan lemak dan membantu
dalam proses transportasi oksigen serta sangat baik
untuk kesehatan saraf kita. Vitamin ini terkandung
dalam Hati, biji-bijian, kuning telur, kacang, pisang,
wortel, dan ragi.
Vitamin B(asam folat).
Vitamin b9 membantu dalam produksi sel baru dan
memeliharanya,serta dapat mencegah cacat lahir.
Makanan hijau, hati, ragi, kacang, kacang polong,
jeruk, sereal dan gandum mengandung vitamin jenis
ini.
Vitamin B12.
Vitamin B12 dapat membantu dalam produksi sel
darah merah dan sangat baik untuk kesehatan saraf.
Vitamin B12 dapat kita temukan pada Susu, telur,
hati, unggas, kerang, sarden, dan telur.
Vitamin C.
Vitamin C bermanfaat dalam menjaga kesehatan
tulang, kulit dan pembuluh darah. Makanan yang
mengandung Vitamin C antara lain jeruk, tomat,
kentang, pepaya, stroberi, dan kubis.
Vitamin D.
Vitamin D sangat baik dalam menjaga kesehatan
tulang. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin D kita
cukup berjemur atau terkena sinar matahari selama
5- 30 menit minimal 2kali dalam seminggu. Selain itu
kita juga bisa mengkonsumsi makanan antara lain
seperti Hati dan Susu.

Vitamin E.
Vitamin E dapat memelihara sel tubuh kita dari
kerusakan, memperlancar aliran darah, serta mampu
memperbaiki jaringan tubuh. Makanan yang
mengandung Vitamin E antara lain kuning telur, hati
sapi, ikan, susu, brokoli, dan bayam.
Vitamin H (Biotin).
Vitamin H dapat membantu tubuh dalam
menggunakan karbohidrat dan lemak serta
membantu dalam pertumbuhan sel. Kita dapat

menemukan Vitamin H dalam Hati, kuning telur,


tepung kedelai, sereal, ragi, kacang polong, buncis,
kacang, tomat, dan susu.
Vitamin K.
Vitamin K membantu dalam proses pembekuan
darah danpembentukan tulang. bayam, kubis, keju,
bayam, brokoli, kubis, dan tomat. Selain itu, tubuh
kita juga memproduksivitamin K.
2. Mineral
Mineral diklasifikasikan menjadi dua yaitu mineral
organic dan mineral anorganik. Mineral organic adalah
mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh yang
dapat diperoleh melalui makanan setiap hari seperti nasi,
ayam, ikan, telur, sayur-sayuran serta buah-buahan,atau
vitamin tambahan. Sedangan mineral anorganik adalah
mineral yang tidak dibutuhkan oelh tubuh. Contohnta
timbale hitam (Pb), iron oxide (besi teroksida), merkuri,
arsenic, magnesium, aluminium, atau bahan-bahan kimia
lainnya hasil dari resapan tanah. Mineral anorganik
sendiri dibagi menjadi dua yaitu mineral makro dan
mineral mikro. Contoh mineral makro adalah kalsium,
fosofor, magnesium, natrium, klorida, dan kalium.
Sedangakan mineral mikro terdiri dari besi, seng,
iodium,selenium, tembaga, mangan, kromium, dan flor.
Kalsium.
Kalsium membantu dalam pembentukan tulang dan
gigiserta membantu menjalankan fungsi otot dan
saraf. Kalsiumterkandung dalam ikan salmon,
sarden, susu, keju, yoghurt, kubis Cina, kangkung,
lobak, sawi, brokoli, dan jeruk.
Khlorida.
Klorida berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di
seluruh tubuh kita. Klorida terkandung dalam Garam,
rumput laut, gandum, tomat, selada, seledri, buah
zaitun, sarden, daging sapi, dan keju.
Tembaga.
Tembaga membantu melindungi sel dari kerusakan
danjuga untuk membentuk tulang dan sel darah
merah. Tembaga dapat ditemukan dalam kerang
(terutama tiram), coklat, jamur, kacang, dan gandum.

Fluoride.
Floride berfungsi memperkuak tulang dan gigi.
Kopidan dan teh merupakan makanan yang
mengandung flouride.
Yodium.
Yodium membantu menjalankan fungsi kelenjar tiroid.
Tiroid terkandung dalam Seafood, dan garam
beryodium.
Zat Besi.
Zat Besi membantu sel darah merah dan
mengantarkanoksigen ke seluruh jaringan tubuh
serta membantu menjalankan fungsi otot. Untuk
memenuhi kebutuhan zat besi kita dapat
mengkonsumsi daging merah, unggas, ikan, hati,
tepung kedelai, telur, kacang-kacangan, kacang
polong, bayam, lobak hijau, kerang, dan sereal.
Magnesium.
Magnesium berfungsi untuk membentuk tulang dan
gigi serta untuk memeliahara syaraf dan otot agar
tetap normal. Magnesium terkandung dalam
beberapa makanan yaitu kacang-kacangan, seafood,
susu, keju, dan yogurt.
Fosfor.
Fosfor sama halnya dengan magnesium yang
berfungsiuntuk membentuk tulang dan gigi serta
untuk memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal.
Fosfor dapat kita temukan pada makan antara lain
susu, yoghurt, keju, daging merah, unggas, ikan,
telur, kacang-kacangan, dan kacang polong.
Kalium
Kalium berfungsi menjaga keseimbangan kadar air
diseluruh tubuh kita serta berfungsi memeliahara
syaraf dan otot agar tetap normal. Kalium terkandung
dalam Susu, pisang, tomat, jeruk,melon, kentang, ubi
jalar, plum, kismis, bayam, lobak, kangkung, dan
kacang polong.
Selenium.
Selenium berfungsi mencega kerusakan pada sel
serta membantu fungsi kelenjar tiroid. Sayuran, ikan,
kerang, daging merah, biji-bijian, telur, ayam, hati,

bawang putih, dan ragi bisa kita konsumsi untuk


memeneuhi kebutuhan akan Selenium.
Sodium.
Sodium sama halnya dengan kalium yang berfungsi
menjaga keseimbangan kadar air di seluruh tubuh
kita serta berfungsi memeliahara syaraf dan otot agar
tetap normal. Makanan yang mengandung Sodium
antara lain adalah Garam, susu, keju, bit, seledri,
daging sapi, daging babi, sarden, dan buah zaitun
hijau.
Seng (Zinc).
Seng berfungsi dalam menjaga kesehatan kulit dan
membantu dalam penyembuhan luka. Selain itu Seng
juga berfungsi membantu tubuh kita untuk melawan
penyakit. Seng dapat kita temukan dalam beberapa
makanan antara lain Hati, telur, makanan laut, daging
merah, tiram, telur, kacang-kacangan, biji-bijian,
sereal, gandum, dan biji labu.
e. Gangguan nutrisi
Kekurangan Protein
Kekurangan konsumsi protein pada anak-anak
dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan
badan si anak. Pada orang dewasa kekurangan
protein mempunyai gejala yang kurang spesifik,
kecuali pada keadaan yang telah sangat parah seperti
busung lapar. Busung lapar yang banyak di derita
oleh kelompok rawan gizi terutama bayi dan balita
sungguh memprihatinkan. Akibat dari kekurangan
protein dapat menyebabkan kwashiorkor.
Kwashiorkor merupakan salah satu penyakit
yang timbul akibat kekurangan protein, kwashiorkor
banyak diderita oleh bayi dan anak pada usia enam
bulan sampai usia tiga tahun (Balita). Ciri Penderita
Kwashiorkor adalah sebagai berikut:
Pembengkakan pada kaki dan tangan
Wajah sembab, otot kendur
Rambut kemerahan dan mudah putus
Muka seperti bulan
Kekurangan Karbohidrat
Banyak orang yang menganggap cara diet
adalah dengan mengurangi karbohidrat untuk

menurunkan berat badan karena karbohidrat


mempercepat produksi insulin yang berakibat
menambah berat badan. Namun jika terlalu
membatasi konsumsi karbohidrat secara berlebihan
makan akan menimbulkan akibat karbohidrat seperti
kekurangan gizi, tubuh lemah, lesu dan tidak
berenergi. Akibat kekurangan karbohidrat yang
lebihberbahaya adalah dapat menimbulkan penyakit
maramus (gangguangizi). Tanda-tanda penyakit
maramus:
Bertubuh
sangat
nyaris
tulang
berbungkus kulit saja
Wajah terlihat lebih tua
Perut cekung
Kulit keriput dan tidak memiliki jaringan
lemak dibawah kulit
Tekanan darah dan detak jantung
menjadi tidak stabil
Pernapasan terganggu
Akibat kekurangan karbohidrat pada anak-anak pun
sangat berbahaya karena akan menyebabkan anak
kekurangan gizi. Kekurangan gizi yang parah akan
menyebabkan tumbuh kembang anak menjadi
terganggu. Pertumbuhan lambat, berat badan kurang,
dan gangguan pada perkembangan otak dan
psikologis.
Kekurangan Vitamin A
Kekurangan vitamin A sering terjadi pada anak balita.
Gejala yang sering mendapat perhatian adalah
gangguan
pada
penglihatananak,
selanjutnya
gangguan kesehatan lainnya dapat juga diidentifikasi
sebagai akibat kekurangan Vitamin A. Berikut adalah
gejala dan tanda kekurangan vitamin A:
o Gejala pertama dari kekurangan vitamin A
biasanya adalah rabun senja.
o Kemudian akan timbul pengendapan berbusa
(bintik Bitot) dalam bagian putih mata (sklera)
dan kornea bisa mengeras dan membentuk
jaringan parut (xeroftalmia), yang bisa
menyebabkankebutaan yang permanen.
o Malnutrisi pada masa anak-anak (marasmus
dan kwashiorkor), sering disertai dengan

o
o

o
o
o
o

xeroftalmia; bukan karena kurangnya vitamin A


dalam
makanan,
tetapi
juga
karena
kekurangan kalori dan protein menghambat
pengangkutan vitamin A.
Kulit dan lapisan paru-paru, usus dan saluran
kemih bisa mengeras.
Kekurangan vitamin A juga menyebabkan
peradangan
kulit
(dermatitis)
dan
meningkatkan kemungkinan terkena infeksi.
Beberapa penderita mengalami anemia.
Kulit menjadi kering, gatal dan kasar.
Rambut dapat terjadi kekeringan dan
gangguan pertumbuhan rambut dan kuku.
Gangguan pertumbuhan pada anak-anak.

Kekurangan Vitamin B
Secara umum kekurangan vitamin B1, B2, B3, B6 dan
B12 dapat menimbulkan gejala:
Kulit mengering dan bersisik
Daya tahan tubuh berkurang
Mulut kering
Bibir pecah-pecah
Sariawan
System pencernaan terganggu
Sering menderita kram otot
Insomnia
Badan lemas
Mudah muntah dan mual
Kurang darah atau anemia
Kekurangan Mineral
Osteoporosis
Kejang otot dan lesu
Keseimbangan asam-basa terganggu
Kelelahan kronis
Anemia
Kekerdilan dan gondok
Kerusakan gigi dan tulang
Penyakit jantung
Kekurangan Air
Diare
Dehidrasi

Anemia
Hemofili
Hipertensi
Hipotensi
Varises
Penyakit kuning pada bayi
Skelrosis
Miokarditis
Thrombus/embolus
Leukemia

f. Status gizi menurut daur kehidupan


Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat
konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi
ini menjadi penting karena merupakan salah satu faktor
risiko untuk terjadinya kesakitan dan kematian. Status gizi
yang baik bagi seseorang akan berkontribusi terhadap
kesehatannya dan juga terhadap kemampuan dalam proses
pemulihan. Status gizi masyarakat dapat diketahui melalui
penilaian konsumsi pangannya berdasarkan data kuantitatif
maupun kualitatif.
2. Gizi seimbang dan pola makan
a. Gizi seimbang
Disamping 4 Sehat 5 Sempurna, pola makan yang
mengikuti 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang sangat
dianjurkan untuk mendapatkan kecukupan zat gizi.
Makanlah aneka ragam makanan
Makan yang beraneka ragam akan saling melengkapi
kekurangan zat gizi dari berbagai makanan, yang
menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga,
zat pembangun dan zat pengatur.
Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Setiap orang dianjurkan makan makanan yang cukup
mengandung energi agar dapat melakukan aktivitas
sehari-hari.
Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari
kebutuhan energi
Dianjurkan menggunakan sumber karbohidrat kompleks
(padi-padian, umbi-umbian dan tepung-tepungan)
daripada karbohirat murni (gula).
Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat
dari kecukupan energi

Lemak dan minyak berguna untuk meningkatkan jumlah


energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E dan K
serta menambah lezatnya hidangan. Dianjurkan
menggunakan lemak dan minyak nabati, karena mudah
dicerna oleh tubuh.
Gunakan garam beryodium
Garam beryodium adalah garam natrium yang diperkaya
dengan kalium yodida, sebanyak 30-80 ppm. Setiap
keluarga dianjurkan untuk menggunakan garam
beryodium untuk memasak / mengolah makanan agar
tdak terjadi Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY).
Makanlah makanan sumber zat besi
Zat besi / Fe adalah salah satu unsur penting untuk
membentuk hemoglobin (Hb) atau sel darah merah.
Kurang zat besi dapat menyebabkan anemia. Sumber
zat besi yang baik berasal dari makanan hewani (hemeiron) dibandingkan dari makanan nabati (nonheme-iron).
Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 4 bulan
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, karena
kandungan zat gizinya lengkap, mengandung zat
kekebalan dan mmemberikan ASI akan mempererat
jalinan kasih sayang ibu dan bayinya.
Biasakan makan pagi
Makan pagi atau sarapan sangat bermanfaat kaarena
memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya
tahan saat bekeja dan meningkatkan produktivitas kerja.
Minumlah air bersih, aman yang cukuo jumlahnya
Air minum harus bersih dan bebas kuman dengan cara
mendidihkan atau diproses dengan alat (air minum
dalam kemasan). Fungsi air minum dalam tubuh adalah
untuk melancarkan transportasi zat gizi, mengatur
keseimbangan cairan dan garam mineral, mengatur suhu
tubuh dan mengeluarkan sisa metabolisme. Dianjurkan
minum sekurang-kurangnya 2 liter atau 8 gelas sehari
untuk mencegah dehidrasi dan menurunkan resiko
penyakit ginjal.
Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
Kegiatan fisik dan olahraga (setiap hari jalan kaki) sangat
dianjurkan untuk meningkatkan kebugaran, mencegah
kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung,
paru dan otot memperlambat proses menua.
Hindari minum minuman beralkohol

Alkohol hanya mengandung energi, tanpa mengandung


zat gizi lain. Kebiasaan minum alkohol dapat
mengakibatkan kurang gizi, penyakit gangguan hati,
kerussakan saraf otak dan jaringan serta menyebabkan
kecanduan.
Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Makanan yang aman adalah makanan bebas dari kuman
dan bahan kimia berbahaya, serta tidak bertentangan
dengan keyakinan masyarakat.
Bacalah label pada makanan yang dikemas
Label pada makanan yang dikemas adalah keterangan
tentang isi, jenis dan ukuran bahan-bahan yang
digunakan, susunan zat gizi, tanggal kadaluarsa dan
keterangan penting lain. Hal tersebut sangat membantu
konsumen pada saat memilih dan membeli makanan
tersebut, sesuai kebutuhan gizi dan kondisi kesehatan
konsumen
b. Pola Makan
Prinsip utama dalam melakukan pola makan sehat adalah
gizi seimbang, dimana mengkonsumsi beragam makanan
yang seimbang dari kuantitas dan kualitas yang terdiri dari
:
Sumber karbohidrat
: biji-bijian.
Sumber protein hewani
: ikan, unggas daging putih,
putih telur, susu rendah / bebas lemak.
Sumber protein nabati : kacang-kacangan dan polongpolongan serta hasil olahannya.
Sumber vitamin dan mineral : sayur dan buah-buahan
segar.
3. RDA
RDA atau Recommended Dietary Allowance merupakan
kebutuhan diet yang dianjurkan atau kebutuhan nutrisi minimal
setiap hari untuk masing-masing individu.
Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan diet secara spesifik
pada individu:
Tinggi badan
Berat badan
Jenis kelamin
Tingkat perkembangan
Aktivitas fisik
Iklim

RDA terdiri dari:

Protein
10 vitamin (A, D, E, C, thiamin, riboflavin, niasin, B6,
folacin, B12)
6 mineral (kalsium, fosfor, magnesium, iron, zinc, iodine)

4. Peran nutrisi pada masa pertumbuhan gigi dan pasca erupsi


Nutrisi dibutuhkan pada setiap tahap kehidupan manusia
untuk jmencukupi kebutuhan energy tubuh. Kecukupan energy
dalam tubuh dipengaruhi oleh cara mengkonsumsi, jenis dan
waktu pemberian makanan yang kesemuanya akan
berpengaruh pada kesehatan gigi dan mulut.
Karbohidrat bahan utama prmbentuk energy yang sangat
diperlukan untuk anak anak saat usia pertumbuhan
mempunyai pengaruh pengaruh besar terhadapa pembentukan
karies gigi biasa terdapat pada tepung tepungan dan gula.
Sebaliknya sumber karbohidrat yang banyak mengandung serat
seperti pula buah dan sayur yang bermanfaat dalam
membersihkan gigi dari plak dan karies.
Kalsium merupakan bahan utama untuk pembentukan dentin
dan email gigi. Asupan kalsium yang kurang dalam
perkembangan dan pertumbuhan tulang dan gigi. Asupan
kalsium yang kurang dalam dalam perkembangan dan
pertumbuhan gigi, hal ini juga berkaitan dengan asupan fosfor
magnesium juga mempunyai fungsi untuk mencegah kerusakan
gigi dengan cara menahan kalsium di email gigi. Sedangkan
flour berperan falam proses mineralisasi dan pengerasan email
gigi.
5. Status gizi
a. Definisi
Status gizi merupakan status kesehatan yang
dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan
masukan nutrien dari makanan yang dikonsumsi. Status gizi
adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari pemakaian,
penyerapan dan penggunaan makanan. Makanan yang
memenuhi gizi tubuh, umumnya membawa ke status gizi
memuaskan. Sebaiknya jika kekurangan atau kelebihan zat
gizi esensial dalam makanan untuk jangka waktu yang lama
disebut gizi salah. Manifestasi gizi salah dapat berupa gizi
kurang dan gizi lebih. Status gizi adalah ukuran keberhasilan
dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh

berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga


didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh
keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient.
b. Cara penilaian
Penilaian status gizi di masyarakat dapat dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung. Penilaian status
gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian
yaitu antropometri, klinis, biokimia dan biofisik. Sedangkan
penilaian status gizi secara tidak langsung yaitu survei
konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi.
Penilaian status gizi secara langsung
Penilaian secara antropometri : Merupakan
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi
tubuh dari berbagai tingkat umur antara lain :
Berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas
dan tebal lemak di bawah kulit. Antropometri
telah lama di kenal sebagai indikator
sederhana untuk penilaian status gizi
perorangan maupun masyarakat. Antropometri
sangat umum di gunakan untuk mengukur
status gizi dari berbagai ketidakseimbangan
antara asupan energi dan protein. Jenis
pengukuran antropometri, antara lain :
o Berat dan Tinggi Badan terhadap Umur.
Pengukuran antropometri jenis ini
sesuai dengan cara-cara yang baku,
beberapa kali secara berkala misalnya
berat badan anak diukur tanpa baju,
mengukur panjang bayi dilakukan oleh
2 orang pemeriksa pada papan
pengukur (infantometer), tinggi badan
anak diatas 2 tahun dengan berdiri
diukur dengan stadiometer.
o Lingkar
kepala,
lingkar
lengan,
lingkaran dada diukur dengan pita
pengukur.
o Tebal kulit di ukur dengan alat Skinfold
caliper pada kulit lengan, subskapula
dan daerah pinggul., penting untuk
menilai
kegemukan.
Memerlukan
latihan karena sukar melakukannya dan
alatnyapun mahal.

o Indeks Massa Tubuh (IMT).

Penilaian secara klinis


Penilaian status gizi secara klinis yaitu
penilaian yang mengamati dan mengevaluasi
tanda-tanda klinis atau perubahan fisik yang
ditimbulkan akibat gangguan kesehatan dan
penyakit kurang gizi. Perubahan tersebut
dapat dilihat pada kulit atau jaringan epitel,
yaitu jaringan yang membungkus permukaan
kulit seperti rambut, kulit, mata, dan mukosa
oral, gigi dan lain serta kelenjar tiroid.
Pemeriksaan klinis terdiri dari dua bagian,
yaitu:
o Medical history (riwayat medis), yaitu
catatan
mengenai
perkembangan
penyakit.
o Pemeriksaan fisik, yaitu melihat dan
mengamati gejala gangguan gizi baik
sign (gejala yang apat diamati) dan
syimptom (gejala yang tidak dapat
diamati tetapi dirasakan oleh penderita
gangguan gizi).

Penilaian secara biokimia


Pemeriksaan biokimia dalam penilaian
status gizi memberikan hasil yang lebih tepat
dan objektif dari pada menilaian konsumsi
pangan dan pemeriksaan lain. Pemeriksaan
biokimia dapat mendeteksi defisiensi zat gizi
lebih dini Pemeriksaan biokimia yang sering
digunakan
adalah
tehnik
pengukuran
kandungan sebagai zat gizi dan subtansi kimia
lain dalam darah dan urin (Supariasa, dkk,
2002). Namun pemeriksaan biokimia juga
memiliki kelemahan antara lain:
o Pemeriksaan
hanya
biasa
dilakukan
setelah
timbulnya
gangguan metabolisme.
o Membutuhkan biaya yang cukup
mahal.
o Memerlukan tenaga yang ahli.

Kurang
praktis
dilakukan
dilapangan.
o Membutuhkan peralatan dan
bahan
yang
lebih
banyak
dibandingkan
dengan
pemeriksaan lain.
o Belum ada keseragaman dalam
memilih referensi (nilai normal).
o

Penilaian secara biofisik.


Penentuan status gizi secara biofisik
adalah melihat kemampuan fungsi jaringan
dan perubahan struktur. Tes kemampuan
fungsi jaringan meliputi kemampuan kerja dan
energi serta adaptasi sikap. Tes perubahan
struktur dapat dilihat secara klinis seperti
pengerasan kuku, pertumbuhan rambut tidak
normal, dan penurunan elastisitas kartilago,
sedangkan yang tidak dapat dilihat secara
klinis biasanya dilakukan dengan pemeriksaan
radiologi Penilaian status gizi secara biofisik
sangat mahal, memerlukan tenaga yang
profesional dan dapat diterapkan dalam
keadaan tertentu saja. Penilaian biofisik dapat
dilakukan melalui tiga cara yaitu uji radiologi,
tes fungsi fisik, dan sitologi

Penilaian status gizi secara tidak langsung

Statistik vital
Pengukuran status gizi dengan statistik
vital adalah dengan menganalisis data
beberapa statistik kesehatan seperti angka
kematian berdasarkan umur, angka kesakitan
dan kematian akibat penyebab tertentu dan
data lainnya yang berhubungan dengan gizi.

Faktor ekologi
Malnutrisi merupakan masalah ekologi
sebagai hasil yang saling mempengaruhi dan
interaksi beberapa faktor fisik, biologi dan
linkungan budaya. Jumlah makanan yang

tersedia tergantung pada keadaan lingkungan


iklim, tanah, irigasi, penyimpanan, transportasi
dan
tingkat
ekonomi
dari
penduduk.
Disamping itu, budaya juga berpengaruh
seperti kebiasaan makan, prioritas makanan
dalam keluarga, distribusi dan pantangan
makanan bagi golongan rawan.

Survei konsumsi makanan


Survei konsumsi makanan adalah
metode penentuan status gizi secara tidak
langsung dengan menilai jumlah dan jenis zat
gizi yang dikonsumsi dan membandingkan
dengan baku kecukupan, agar diketahui
kecukupan gizi yang dapat dipenuhi

6. KMS (Kartu Menuju Sehat)


a. Macam
Kartu Menuju Sehat untuk Balita adalah alat yang
sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk
memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh
karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan
harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau
fasilitas kesehatan, termasuk bidan dan dokter. KMS alita
menjadi alat yang bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk
memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi
kesalahan atau ketidakseimbangan pemberian makan anak.
KMS Balita juga dapat dipakai sebagai bahan
penunjang bagi petugas kesehatan untuk menentukan jenis
tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan
gizi anak untuk mempertahankan, meningkatkan atau
memulihkan kesehatannya.
KMS balita berisi catatan penting tentang
pertumbuhan,
perkembangan
anak,
imunisasi,
penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi
kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan makanan
pendamping ASI, pemberian makanan dan rujukan ke
Puskesmas/ Rumah sakit. KMS-Balita juga berisi pesanpesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua balita
tentang kesehatan anaknya.
b. Tujuan

Umum : Mewujudkan tingkat tumbuh kembang dan status


kesehatan anak balita secara optimal.
Khusus :
Sebagai alat bantu bagi ibu atau orang tua dalam
memantau tingkat pertumbuhan dan perkembangan
balita yang optimal.
Sebagai alat bantu dalam memantau dan menentukan
tindakan tindakan untuk mewujudkan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan balita yang optimal.
Sebagai alat bantu bagi petugas untuk menentukan
tindakan pelayanan kesehatan dan gizi kepada balita.
( Depkes RI, 1996 )
c. Bagian

Grafik pertumbuhan KMS dibuat berdasarkan baku


WHO NCHS yang disesuaikan dengan situasi Indonesia.
Gambar grafik pertumbuhan dibagi dalam 5 blok
sesuai dengan golongan umur balita. Setiap blok dibentuk
oleh garis tegak / skala berat dalam kg dan garis datar skala
umur menurut bulan. Blok 1 untuk bayi berumur 0 12
bulan, blok 2 untuk anak golongan umur 13 24 bulan, blok
3 untuk anak golongan umur 25 36 bulan.
Grafik pertumbuhan untuk bayi dan anak sampai
dengan umur 36 bulan terdapat pada halaman dalam KMS.
Sedangkan untuk anak umur 37 60 bulan terdapat pada
halaman berikutnya yang dibagi menjadi 2 blok yaitu blok ke
4 untuk anak umur 37 48 bulan dan blok ke 5 untuk anak
golongan yang umur 49 60 bulan.
Dalam setiap blok, grafik pertumbuhan dibentuk
dengan garis merah (agak melengkung) dan pita warna
kuning, hijau dan hijau tua. Dasar pembuatannya sebagai
berikut :
a. Garis merah (agar melengkung) dibentuk dengan
menghubungkan angka angka yang dihitung dari 70 %
median baku WHO NCHS.
b. Dua pita warna kuning di atas garis merah berturut- turut
terbentuk masing - masing dengan batas atas 75 % dan
80 % median baku WHO NCHS.

c. Dua pita warna hijau muda di atas pita kuning dibentuk


masing masing dengan batas atas 85 % dan 90 %
median baku WHO NCHS.
d. Dua pita warna hijau tua di atasnya dibentuk msing masing dengan batas atas 95 % dan 100 % median baku
WHO NCHS.
e. Dua pita warna hijau muda dan kuning masing masing
pita bernilai 5 % dari baku median adalah daerah di
mana anak anak sudah mempunyai kelebihan berat
badan.
7. Gizi buruk
a. Definisi
Gizi buruk merupakan status kondisi seseorang yang
kekurangan nutrisi, atau nutrisinya di bawah standar ratarata. Gizi buruk ini biasanya terjadi pada anak balita dan
ditampakkan oleh membusungnya perut.
b. Klasifikasi
Marasmus
Adalah bentuk malnutrisi kalori protein yang terutama
akibat kekurangan kalori yang berat dan kronis
terutama terjadi selama tahun pertama kehidupan dan
mengurusnya lemak bawah (kulit), dan otot. Individu
dengan marasmus mempunyai penampilan yang
sangat kurus dengan tubuh yang kecil dan tidak
terlihatnya lemak. Marasmus bisa menyerang siapa
saja atau bisa menyerang semua usia.
Kwashiorkor
Adalah suatu keadaan kekurangan gizi (protein) yang
merupakan sindrome klinis yang diakibatkan
defisiensi protein berat dan kalori yang adekuat.
Walaupun sebab utama penyakit ini adalah defisiensi
protein, tetapi karena bahan makanan yang dimakan
kurang mengandung nutrisi lainnya ditambah dengan
konsumsi setempat yang maka akan terdapat
perbedaan gambaran kwashiorkor di berbagai
negara.
c. Patofisiologi
Pada defisiensi protein murni tidak terjadi katabolisme
jaringan yang sangat berlebihan karena persediaan energi
dapat dipenuhi oleh jumlah kalori dalam dietnya. Kelainan
yang mencolok adalah gangguan metabolik dan perubahan

sel yang menyebabkan edema dan perlemakan hati, karena


kekurangan protein dalam diet, akan terjadi kekurangan
berbagai asam amino esensial dalam serum yang diperlukan
untuk sintesis dan metabolisme. Bila diet cukup
mengandung karbohidrat, maka produksi insulin akan
meningkat dan sebagian asam amino dalam serum yang
jumlahnya sudah kurang tersebut akan disalurkan ke
jaringan otot. Makin berkurangnya asam amino dalam serum
ini akan menyebabkan kurangnya produksi albumin oleh
hepar.
8. Penyuluhan
a. Definisi
Penyuluhan adalah proses aktif yang memerlukan interaksi
antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun proses
perubahan PERILAKU (Behaviour) yang merupakan
perwujudan dan pengetahuan, sikap dan ketrampilan
seseorang yang dapat diamati oleh orang atau pihak lain,
baik secara langsung atau tidak langsung.
b. Tujuan
Terciptanya sikap positif terhadap gizi.
Terbentuknya pengetahuan dan kecakapan memilih
dan menggunakan sumber-sumber pangan.
Timbulnya kebiasaan makan yang baik.
Adanya motivasi untuk mengetahui lebih lanjut
tentang hal-hal yang berkaitan dengan gizi.
c. Syarat
Penyuluhan kesehatan perlu direncanakan dimulai
dari penemuan data atau masalah yang dihadapi,
penetapan
tujuan,
hingga
evaluasi
dan
pengembangan.
Penyuluhan merupakan suatu proses merupakan
suatu rangkaian kegiatan. Stau kegiatan disusul
kegiatan lain. Yang berarti juga lebih dari satu
kegiatan.
Penyuluhan menggunakan kombinasi pengalaman
belajar. Hal ini berarti bukan hanya satu metode.
Penyuluhan disampaikan kepada individu, kelompok
maupun massa.
Tujuan perubahan perilaku hidup sehat. Perubahan
perilaku yang berarti pengetahuan, sikap dan

ketrampilan. Perilaku sehat meliputi


preventive, kurative, dan rehabilitative.

promotive,

d. Sasaran
Sasaran penyuluhan kesehatan mencakup individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Penyuluhan kesehatan
pada individu dapat dilakukan di rumah sakit, klinik,
puskesmas, posyandu, keluarga binaan dan masyarakat
binaan. Penyuluhan kesehatan pada sasaran kelompok
dapat dilakukan pada kelompok ibu hamil, kelompok ibu
yang mempunyai anak balita, kelompok masyarakat yang
rawan terhadap masalah kesehatan seperti lansia, kelompok
di berbagai institusi pelayanan kesehatan seperti anak
sekolah, pekerja dalam perusahaan dan lain-lain.
Penyuluhan keehatan pada sasaran masyaraat dapat
dilakukan pada masyarakat binaan puskesmas, masyarakat
nelayan, masyarakat pedesaan, masyarakat yang terkena
wabayh dan lain-lain.
e. Langkah penyuluhan
1. Mengenal masalah, masyarakat dan wilayah
a. Mengenal masalah
Mengenal program yang akan ditunjang dengan
penyuluhan
Mengenal masalah yang akan ditanggulangi
Dasar pertimbangan untuk menentukan masalah
Pelajari masalah tersebut: pengertian, sikap dan
perilaku
b. Mengenal masyarakat
Jumlah penduduk khususnya golongan rawan
Sosial dan ekonomi masyarakat
Pola konsumsi di masyarakat
c. Menentukan prioritas
Setelah mengenal masalah, masyarakat dan
wilayah adalah penentuan tema sebagai dasar acuan
penyuluhan.
Kemampuan
seseorang
untuk
mempelajari sesuatu berbeda-beda, demikian juga
tahap perkembangan mental, keadaan lingkungan
dan
kesempatannya
berbeda-beda
sehingga
diperlukan penentuan prioritas untuk menjadi acuan
penjelasan.

d. Menentukan tujuan
Jangka pendek: diharapkan terciptanya
pengertian, sikap dan norma
Jangka menengah: perilaku sehat
Jangka panjang: status kesehatan yang
optimal
e. Menentukan sasaran
Tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran
penyuluh harus mengetahui dalam tingkat mana
sebagian besar dari sasaran itu berbeda. Setelah itu
harus menghubungkannya dengan tujuan yang akan
dicapai. Social budaya, penyuluh harus mengetahui adat
istiadat sasaran, norma-norma yang berlaku dan status
kepemimpinan yang ada.
f. Metode
Menurut Notoatmodjo terdapat 3 metode:
Metode penyuluhan perorangan (individu)
Digunakan untuk membina perilaku baru atau
seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu
perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakan
pendekatan individual ini karena setiap orang
mempunyai masalah atau alas an yang berbeda-beda
sehubungan dengan perilaku tersebut. Bentuk dari
pendekatan ini adalah bimbingan dan penyuluhan dan
wawancara
Metode penyuluhan kelompok
Dalam memilih metode penyuluhan kelompk
harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta
tingkat pendidikan formal pada sasaran. Untuk
kelompok yang besar, metodenya akan berbeda
dengan kelompok kecil. Efektifitas suatu metode akan
tergantung pula pada besarnya sasaran penyuluhan.
Metode penyuluhan massa
Dalam metode ini penyampaian informasi
ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa
atau public. Oleh karena itu sasaran bersifat umum
dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis
kelamin, pekerjaan, status ekonomi, tingkat
pendididkan dan sebagainya, maka pesan yang akan
disampaikan harus dirancang sedemikian rupa

sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut.


Contohnya pidato, simulasi, sinetron, spanduk, poster.
g. Faktor yang mempengaruhi
Faktor penyuluh, seperti kurang persiapan, kurang
menguasai materi yang akan dijelaskan, penampilan
kurang meyakinkan sasaran, bahasa yang digunakan
kurang dapat dimengerti, suara terlalu kecil serta
penyampaian materi penyuluhan terlalu monoton
sehingga membosankan.
Faktor sasaran, seperti tingkat pendidikan terlalu
rendah sehingga sulit menerima pesan yang
disampaikan tingkat social ekonomi terlalu rendah.
Sehingga tidak begitu memperhatikan pesan-pesan
yang disampaikan lebih memikirkan kebutuhan yang
lebih mendesak.
Faktor proses dalam penyuluhan, seperti waktu
penyuluhan tidak sesuai dengan waktu yang
diinginkan sasaran, tempat penyuluhan dekat dengan
keramaian, jumlah sasaran penyuluhan terlalu
banyak, alat peraga yang kurang, bahasa kurang
dimengerti oleh sasaran.
h. Pesan penyuluhan
Materi atau pesan yang disampaikan kepada sasaran
hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan dari
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, sehingga
materi yang disampaikan dapat dirasakan langsung
manfaatnya.
Materi
yang
disampaikan
sebaiknya
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, tidak terlalu
sulit untuk dimengerti oleh sasaran, dalam penyampaian
materi sebaiknya menggunakan metode dan media untuk
mempermudah pemahaman dan untuk menarik perhatian
sasaran.

BAB III
KESIMPULAN
Nutisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
menghasilkan sebuah energi. Dalam kasus ini mahasiswa FKG
melakukan survey di sejumlah balita dan didapatkan hasil bahwa angka
gangguan erupsi gigi pada anak-anak cukup tinggi karena pengaruh gizi
buruk. Untuk mengurangi masalah tersebut maka dilakukan sebuah
penyuluhan kepada masyarakat dengan harapan masyarakat dapat lebih
mememahami pentingnya nutrisi bagi tubuh kita terutama pada balita,
karena gizi memiliki pengaruh yang besar dalam hidup kita sehari-hari.
Sedangkan untuk mengetahui perkembangan balita perlu dilakukan
pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat) agar dapat mengontrol
perkembangan dan pertumbuhan balita.

DAFTAR PUSTAKA
Andi agus salim, 2011. pengaruh penyuluhan kebersihan gigi dan mulut
terhadap sikap anak dalam memelihara kebersihan gigi dan mulut
.Available @ url http://tugas2kuliah.files.wordpress.com/2011/12/ktikesehatan-gigi-pengaruh-penyuluhan-terhadap-peningkatan-kebersihangigi-dan-mulut.docx
DEPARTEMEN KESEHATAN RI 2008 BUKU KESEHATAN IBU DAN
ANAK
.
Available
@
url
:
http://arie_wuryanto.blog.undip.ac.id/files/2012/11/buku-KIA2008_b.pdf
DEPKES RI, 2010.METODE DAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN
http://www.pamsimas.org/index.php?
option=com_phocadownload&view=category&id=48:pedum-strategiclts&download=296:metode-dan-media&Itemid=12
Ganong, W. 2001. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Edisi 17. Jakarta.
Guyton, A & Hall, J. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Edisi 9.
Jakarta.
Hardiansyah dkk, 2010. KECUKUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK DAN
KARBOHIDRAT
Available
@
url
:
http://hadiriyadiipb.files.wordpress.com/2013/03/angka-kecukupan-gizi2012-energi-protein-karbohidrat-lemak-serat.pdf
Murray RK, Granner DK and Rodwell.
2006. Harperr Illustrated
Biochemistry. 27th ed.
Kurniawan,
2002.
Gizi
Seimbang
Untuk
Mencegah
Hipertensi.http://www.gizi.net/makalah/Gizi%20Seimbang%20Utk
%20Hipertensi.PDF
Nutrisi.
http://fk.wijayakusumasby.ac.id/elib/Arsip/Departemen/Biokimia/Nutrisi.pdf

Anda mungkin juga menyukai