LAPORAN PENDAHULUAN Higin
LAPORAN PENDAHULUAN Higin
B. ETIOLOGI
Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2000) Penyebab kurang perawatan
diri adalah sebagai berikut :
1. Kelelahan fisik
2. Penurunan kesadaran
Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene
a. Dampak fisik
Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit,
gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan
gangguan fisik pada kuku.
b. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan mencintai dan dicintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi, dan gangguan interaksi sosial.
Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene:
a. Praktik Sosial
Pada anak-anak yang selalu dimanja dalam hal kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
b. Budaya
Di sebagian masyarakat, jika individu memiliki penyakit tertentu
tidak boleh dimandikan.
c. Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan
diri.
d. Status ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta
gigi, sikat gigi, shampo, dan alat mandi yang semuanya memerlukan
uang untuk menyediakannya.
e. Pengetahuan
Pengetahuan tentang personal hygiene sangat penting karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.
f. Kondisi Fisik
Pada keadaan sakit tentu kemapuan untuk merawat diri berkurang dan
perlu bantuan untuk melakukannya.
g. Kebiasaan Seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam
perawatan diri, seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain lain.
C. PERAWATAN
1. kulit kepala dan rambut
Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai
proteksi serta pengaruh suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan
diri dapat didefinisikan. Terdapat 2 jenis rambut:
a.
b.
Fase Pertumbuhan(Anagen)
Kutu.
Ketombe.
Botak(alopecial).
Radang pada kulit di rambut (seborrheic dermatitis).
2. Perawatan mata.
3. Perawatan telinga.
4. Perawatan mulut daan gigi
Gigi dan mulut adalah bagian terpenting yang harus dipertahankan
kebersihannya, sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk.
Masalah/gangguan pada mulut dan gigi:
a. Holitosis, bau napas tak sedap yang dapat disebabkan oleh kuman atau
lainnya.
b. Ginggivitas, radang pada daerah gusi.
c. Karies, radang pada daerah gigi.
d. Stomatitis, radang pada daerah mukosa atau daerah rongga mulut.
e. Peridontal desease (gusi yang mudah berdarah atau bengkak).
f. Glostitis, radang pada lidah.
g. Chilosis, bibir yang pecah-pecah.
5. Perawatan kuku kaki dan tangan
Menjaga
kuku
merupakan
salah
satu
aspek
penting
dalam
c.
b.
Paronychia, radang pada jaringan disekitar kuku.
Rams horn nail, gangguan kuku yang ditandai pertumbuhan yang
tangan,
kuku
Kulit ari lembut, utuh, tidak ada inflamasi.
Rongga mulut
Mata
konjungtiva
(transparan),
kornea
dan
jaringan
pengikat
yang
berisi
sel
c)
penguapan.
Sebagai alat peraba yang dapat membantu tubuh menerima
rangsangan
dari luar melalui rasa sakit, sentuhan, tekanan, atau suhu.
d) Sebagai alat sekresi keringat melalui pengeluaran air, garam,
dan nitrogen.
e) Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit yang bertugas
mencegah
pengeluaran cairan tubuh secara berlebihan.
b. Faktor yang mempengaruhi kulit
Perubahan dan keutuhan pada kulit dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, diantaranya :
a) Usia. Perubahan kulit dapat ditentukan oleh usia seseorang, hal ini
dapat terlihat pada bayi yang berumur relative masih muda,
kondisi kulitnya sangat rawan terhadap berbagai trauma atau
masuknya kuman. Sebaliknya, pada orang dewasa, keutuhan kulit
sudah memiliki kematangan, sehingga fungsi-fungsinya sebagai
pelindung sudah baik.
b) Jaringan kulit. Perubahan dan keutuhan kulit dapat dipengaruhi
oleh struktur jaringan kulit. Apabila jaringan kulit rusak maka
terjadi perubahan pada struktur kulit.
c) Kondisi / keadaan lingkungan. Beberapa keadaan lingkungan
atau kondisi yang dapat mempengaruhi keadaan kulit secara utuh,
antara lain keadaan panas, adanya nyeri akibat sentuhan dan
tekanan dan sebagainya.
E. ASUHAN KEPERAWATAN
I.
Pengkajian
a. Riwayat keperawatan
1) Keluhan utama
2) Riwayat kesehatan sekarang
Apa yang dirasakan sekarang
3) Riwayat penyakit dahulu
Apakah Kemungkinan pasien belum pernah sakit seperti ini atau
sudah pernah
4) Riwayat kesehatan keluarga
kurang
gigi,
adakah
karies,
kelengkapan
gigi,
pertumbuhan, kebersihan.
7) Telinga
Adakah kotoran,adakah lesi,bentuk telinga,adakah infeksi
8) Kulit
Kebersihan,adakah lesi, keadaan turgor, warna kulit, suhu, tekstur,
pertumbuhan bulu
9) Kuku
Bentuk, warna, adanya lesi, pertumbuhan
10) Genetalia
Kebersihan, pertumbuhan rambut pubis, keadaan kulit, keadaan
lubang urethra, keadaan skrotum.
II.
Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan integritas kulit
Definisi : keadaandimana kulit seseorang tidak utuh.
Kemungkinan penyebab berhubungan dengan :
Perubahan Sirkulasi.
Imobilitas Lama.
Endema.
Inkontinesia Urine.
Malnutrisi.
Kemungkinan ditemukan data :
kerusakan jaringan kulit.
Ganggren.
Dekubitus.
Kelemahan fisik.
Kondisi klinis
strok.
Faktur femur.
Koma.
Trauma medulla spinalis.
10
III.
PERENCANAAN KEPERAWATAN
a. Gangguan integritas kulit
Tujuan yang diharapkan
:
1. Pola kebersihan diri pasien normal.
11
2.
3.
NO.
1.
2.
3.
INTERVENSI
Kaji kembali pola kebutuhan
RASIONAL
Data dasar dalam melakukan
intervensi.
Menentukan intervensi lebih lanjut
Meng hindari resiko infeksi kulit.
mandi pasien.
Jaga kebersihan tempat tidur,
5.
luka dekubitus.
Penyembuhan luka.
program.
Lakukan pijat kulit dan luka.
Perubahan posisi setiap 2 jam.
12
intervensi
Identifikasi klien yang berisiko untuk
rasional
Perubahan dalam fungsi sensori dan
berikut :
Lansia
Klien diabetes
Klien gagal jantung atau penyakit
ginjal
Klien cedera vascular ( stroke )
Dapatkan pesan dokter untuk
mengharuskan.
Jelaskan prosedur kepada klien, termasuk
13
intervensi
Identifikasi kebersihan diri klien
rasional
Memfokuskan tindakan keperawatan
keramas.
rambut
d. Gangguan membran mukosa mulut.
Tujuan yang diharapkan:
a. Keadaan mukosa mulut, lidah dalam keadaan utuh, warna merah
muda.
b. Inflamasi tidak terjadi
c. Klien mengatakan rasa nyaman.
d. Keadaan mulut bersih.
No.
INTERVENSI
1. Kaji kembali pola kebersihan mulut.
2. Lakukan kebersihan mulut sesudah
RASIONAL
Data dasar dalam melakukan intervensi.
Membersihkan kotoran dan mencegah
karang gigi.
Mencegah pendarahan.
Larutan garam/soda membantu
5.
bersih.
Lakukan pendidikan kesehatan
6.
tentang mulut.
Laksanakan program terapi medis.
3.
4.
intervensi
Kaji kembali kebutuhan kebersihan
Rasional
Data dasar dalam melakukan
genetalia klien.
Kaji keadaan genetalia
intervensi
Menentukan intervensi lebih
lanjut
Memberikan rasa nyaman pada
infeksi.
genetalia.
IV.
V.
TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan keperawatan disesuaikan dengan intervensi
EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi sesuai dengan kriteria hasil, jika teratasi rencana dihentikan
beserta implementasinya, jika belum atau teratasi sebagian rencana
dilanjutkan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Patricia, potter A. 2006. Buku ajar fundamental keperawatan. Jakarta : EGC.
Heriana, pelapina.2014. buku ajar kebutuhan dasar manusia. Pontianak
Kalimantan barat : binarupa aksara publisher
Saryono dan Anggriyani. 2010. kebutuhan dasar menusia (KDM). Yogyakarta :
Nuha Medika.
Wartonah,tarwoto.2006.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Wilkinson,judith M.2007.Buku Saku Diagnosis Keperawatan NIC NOC Edisi
7.Jakarta : EGC.
16