Anda di halaman 1dari 76

salam

Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu


main-main dan kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?
(Al-Mukminun [23]: 115)

Segera Bangkit
dari Keterpurukan
aat sejumlah praktisi media Malaysia bertandang ke
kantor Media Hidayatullah di Jakarta pertengahan
Maret lalu, sebuah pertanyaan menarik mereka ajukan.
"Mengapa oplah media-media Islam di Indonesia keeil sekali
dibanding jumlah penduduk Indonesia yang demikian
banyak?"
Pertanyaan itu terdengar wajar manakala kita membandingkan rasio oplah media Islam dengan jumlah penduduk
di Indonesia dan Malaysia.
Di Indonesia, hampir pasti tak ada media Islam yang
beroplah melebihi 60 ribu eksemplar. Padahal, jumlah penduduk Indonesia sekitar 210 juta jiwa. Sementara di Malaysia, oplah terbesar media Islam mencapai 150 ribu eksemplar
per bulan. Padahal, jumlah penduduknya hanya 26,79 juta jiwa
atau hampir 10 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Dalam hal kualitas sajian, sang praktisi media Malaysia ini
mengaku, media Islam di Indonesia masih lebih baik. Atas alasan
itu pula ia dan rekan-rekan praktisi media Islam dari Malaysia
merasa perlu melakukan studi banding ke Indonesia.
Lalu, mengapa rasio oplah dan jumlah penduduk Indonesia sangat kedl? Jawabnya, karena daya beli masyarakat
Indonesia masih sangat rendah. Jumlah penduduk miskin
di Indonesia masih sangat banyak. Sampai akhir tahun 2010,
menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Indonesia yang terkategori miskin - -berpendapatan kurang dari
Rp 7.500 per hari- ada 31
juta jiwa.
Bahkan, bila kita mengaeu pada kategori miskin menurut standar PBB -berpenghasilan 2 dolar AS (atau
sekitar Rp 18 ribu) per hari- maka hampir setengah
penduduk Indonesia terkategori miskin.
Karena itu, tak mengherankan bila kemampuan
penduduk Indonesia untuk
membeli bahan baeaan bermutu masih sangat rendah.

02

SUARA HIDAYATULLAH IAPRIl2011/RABIULAKHIR 1432

Jangankan untuk membeli bahan baeaan, menyekolahkan


anakuya saja sudah tak ada biaya.
Lihatlah, angka putus sekolah di negara ini masih sangat
tinggi! Menurut data Badan Koordinasi Keluarga Bereneana
Nasional, 50 persen penduduk Indonesia hanya lulusan SD.
Angka Indeks Pembangunan Manusia Indonesia pun, pada
akhir 2010, terjungkir di urutan 108, kalah jauh dibanding
Malaysia yang menempati urutan 57.
Sebenamya kita bisa segera bangkit sebagaimana Malaysia. Kita bisa meningkatkan daya beli masyarakat. Kita bisa
mengentaskan kemiskinan.
Perangkat yang kita punya sudah memadai. Ada
Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Sosial,
bahkan di seluruh propinsi dan kabupaten atau kota punya
dinas dan instansi yang bergerak di bidang pengentasan
kemiskinan.
Perusahaan swasta pun diwajibkan memiliki program
CSR (corporate social responsibility). Perguruan tinggi
negeri dan swasta diwajibkan memiliki program pengabdian
pada masyarakat (PPM). Apa lagi yang kurang?
Lalu, mengapa sampai saat ini setengah dari penduduk
Indonesia masih terpuruk? Sementara pada saat yang
bersamaan -tepatnya di penghujung 2010- majalah Forbes
merilis daftar 40 orang terkaya di Indonesia, yang total
kekayaannya mencapai 71 miliar dollar AS.
Jika total kekayaan itu dibagi-bagikan kepada setengah
penduduk Indonesia yang
terkatagori miskin menurut
PBB, maka selama lebih dari
100 tahun tidak akan ada lagi
masyarakat Indonesia yang
miskin menurut versi PBB.
Rupanya kita semua -pemerir.tah dan masyarakatbelum benar-benar serius untuk bangkit. Mudah-mudahan
Allah Subhanahu wa Ta'ala
tak membiarkan keadaan ini
berlarut-Iarut. Wallahu a'lam.

I dari redaksi I

Hidayatullah

Kunjungan Tamu

I%in Terbit
StUPP No. II05/SKJMenpen/SIUPPI
1999
Pendiri
Ustadz Abdullah Said (aim)

Assalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Rarakatuh.

Perintls
Abdul Latief Usman,
Manshur Salbu (aim)
Pemimpin Umum
Hamim Thonari

Kepala Divisi Produksi


Mahladi

Kepala Divisi Niaga


Abdul Rochim
Kepala Divisi Keuangan
Yosep Riana

Sekretaris Perusahaan
Saiful Hamiwanto

Pemasaran
M. Shobach, Rusmin Nuryadin,
Ahdurrochman, Rachmad Sayudi.
M Zaini Aziz, Ahmad A. Rahim
Iklan
Miyantono, M Azmi, Muryanto
Keuangan
Purwanto, Ahmad Khusaini,

Mamlk Hidayat, Jazuli


SOM
Agus Sutrisno
Umum
M. Tamam, Abu Nasir,
Ibrahim

Sekretariat
Ahmad Rizal, Khadirin

Kantor Jakarta

JI. Cipinang Cempedak 1114, Polonia,


JakartaTimur 13340
Telp: (021) 85902045, 98(1)016,
44465650 Faks: 85902045
Kantor Surabaya
Pusat Dakwah & Informasi
Komplek Bumi Madina Asri
JI. Kejawan Putih Tambak NoAa
Surabaya . 60112
Telp. 031-5998143, 5998146.
Fax. 0315998145
E-mail:

redaksi@hidayatullah.com,
pemasaran@hidayatullah.com,
Iklan@hldayatullah.com
Edisi internet
www.hidayatullah.com
Harga Rp 22.500,-

(Luar Jawa Rp 23.500.-)


Rekening:

Bank Muamalat Indonesia Jakarta


No. 3010192210 a.n.
lentera Jaya Abadi
BNI Cabang
Kusumabangsa Surabaya
No. 0035822793

a.n.Yayasan Hidayatullah

Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta'ala, pada 9 Maret Ialu, kami
kedatangan 9 orang tamu dari Telaga Biru Sdn Bhd, Kuala Lumpur Malaysia.
Sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penerbitan buku dan majalab. "Kami
datang ke saudara tua kami yang sudah banyak pengalaman menerbitkan majalab.
Kami ingin belajar banyak," kata DR Zahazan Mohamed, ketua rombongan.
Kedatangan para tamu ini disambut hangat oleh Pemimpin Hidayatullah Media Grup, Mahladi, Pemimpin Redaksi Majalah Suara Hidayatullah, Dadang
Kusmayadi, dan M Azmi serta Muryanto, bagian iklan.
Selain itu, pembaca, kami juga kedatangan Ahmad Sazali, mahasiswa tingkat
AKSAR MUZAKKlISUAlIA HIOAYATULlAH
dua yang kuliah di
Universitas
AIAzhar, Kairo, Mesir.
Ahmad, koresponden kami di Mesir
termasuk di antara
ribuan WNI yang
dipulangkan ke Indonesia saat terjadi
demonstrasi besarbesaran di Mesir.
Saat ditampung di
Asrama Haji Pondok
Gede Jakarta, Ahmad menyempatkan
bersilaturahim ke
kantor kami di Jakarta.
"Alhamdulillah,
Kunjungan pengurus Indonesia Islamic Business (IIBF) di kantor redaksi Surabaya
ada hikmah dibalik
peristiwa. Saya bisa
pulang kampung ke Banjarmasin dan silaturahim ke kantor majalah meski hanya
sebentar saja," kata Ahmad kepada Mahladi.
Pembaca, selain berita dariJakarta, kamijuga mempunyai berita dari Surabaya.
Sejumlah pengurus Indonesian Islamic Business (IIBF) pada 16 Maret lalu
berkunjung ke redaksi kami di Surabaya. Mereka dipimpin oleh Sekjen IIBF
Aswandi As'an.
Dalam kunjungannya mereka mensosialisasikan program IIBF, termasuk
rencana mengadakan kongres "Kebangkitan Ekonomi Indonesia" di Solo, Jawa
Tengah pada 18 Juli mendatang.
Aswandi menuturkan, IIBF setidaknya memiliki riga tujuan, "Yaitu, beli Indonesia, bela Indonesia dan, menghidupkan kembali persaudaraan dan persatuan
umat Islam," katanya.
IIBF meminta agar Hidayatullah Media Group bisa bekerjasama. "Insya Allah,
kami siap mengambil peran yang kita bisa lakukan," kata Bambang Subagyo,
Redaktur Pelaksana Majalah Suara Hidayatullah.

Wassalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh.

SUARA HIDAYATULLAH IAPRIL 2011!RABIULAKHIR 1432

03

MiM;'MI___________________________

09

KAJIAN
UTAMA

Tugas Mukmin
Membimbing Umat
Membimbing diri sendiri maupun orang lain

merupakan fitrah setiap manusia. Sayangnya,


banyak manusia yang lupa dengan fitrah yang
dimilikinya itu. Kedzoliman pun terjadi di mana

mana. Untuk menghidupkan kembali frtrah itu


perlu tahapan-tahapan.

19

LAPORAN
UTAMA

Dakwah Lintas Penjara


Belakangan ini di tengah keterbatasan, dakwah
Islam mulai marak di lingkungan lembaga permasyarakatan (Iapas). Banyak organisasi massa Islam
yang menerjunkan dai-dainya untuk berdakwah
di penjara. Para dai ini harus berhadapan dengan
kelompok misionaris yang gencar menyebarkan

ajaran Kristen kepada narapidana.

34
FIGUR

Merasa Terhormat Bila


Dipinggirkan karena
Bela Islam
Ada kesan yang tertanam pada umat Islam bahwa
Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas
HAM) tidak berpihak kepada kepentingan dan
hak-hak umat Islam. Namun. wajah Komnas HAM
sedikit berubah setelah kedatangan Saharuddin
Darning. Saharuddin Darning yang merupakan
komisioner Komnas HAM kerap mengeluarkan
pernyataan yang membela hak-hak umat Islam.

04

SUARA HIDAYATULLAH r APRIL 20 II/RABIUL. AKHIR 1432

INYATAKAN TIADA lIAR SELAINAlLAH, PASTIMENANO! I


02
03
06
09
16
19

SALAM
Segera Bangkit dari Keterpurukan
DARI REDAKSI

58
60

Kunjungan Tamu

62

SURAT PEMBACA
KAJIAN UTAMA
Tugas Mukmin Membimbing Umat
IBRAH
Komunitas Tangan di Atas
LAPUT
Dakwah Lintas Penjara

28
30
32
34
42
46
49

OPINI
Demokrasi "Menyandra" Amerika di Timteng
IQRA'
Bentuk Bumi MenurutAI-Qur'an
TAARUF
Lahirkan Mujahid dari Kaki Merapi
FIGUR
Dr Shaharuddin Daming
Merasa Terhormat Bila Dipinggirkan Karena Bela Islam
KITABAH
JELAJAH
DOA

JEN DELA KELUARGA


65 CELAH
Fitrah Sang Anak
66 TARBIYAH
Sekali BilangTidak,Ya Tidak
68 MAR'AH
Muslimah Online
70 USRAH
Bersama Wujudkan Cita
72 PROFIL KELUARGA
Abdullah Onim dan Rajaa AI-Hirthani
"Suamiku,Ajaklah Aku Syahid Bersama"

74
76

Terlindung dari Setan

50
52
54
56

MUTIARA QUR'AN '


Dakwah Jalan Terus, Hidayah Haknya Allah
MUTIARA HADITS
Kezaliman Pasti Membawa Petaka
HIKMAH
Menjual Tetangga
MUAMALAT
Rasa Bintang lima, Harga Kaki lima

ALBUM
ADAB
Mengantar Jenazah
PERJALANAN
BelajarTentang Perang Salib di Qal'atul Hosn

78
81
88
90
92
94
96

SERIAL DAI
Ali Imran
Dai Tangguh Segala Medan
KONSULTASI
Mengatasi Kejenuhan Beribadah
TA'WUN
Munawar Abdullah dan Widansyah
Ingin Lekas Sembuh demi Santri
IHWAL
Nizham AI Mulk
Penyangga Kekuasaan Bani Saljuk
PROFIL
Hasyim Malewa
Tukang Masak Jadi Pengusaha
SILATURAHIM
Perguruan Diniyyah Putri, Padang
Mengembalikan Kejayaan Masa Lampau
NASIONAL
Data Bodong "Sajadah" Ahmadiyah
KHABAR DIA
BAYAN
Menejemen Hidup dan Kehidupan

Abdullah Onim dan


Rajaa AI Hirthani
Abdullah Onim merupakan orang pertama yang
menikah dengan Muslimah Gaza. Proses pernika~

hannya singkat.Abduliah dan istrinya berencana


memiliki 15 anak.

IAPRIL 201 llRABIULAKHIR 1432

05

Redaksl hanya memuat surat pembaca yang dilengkapl dengan


fotocopy Idenmas resml yang maslh berlaku lSI surat dl luar
t:mggung J3wab redaksl

Hentikan Represif
pada rakyat Libya
Menyikapi tindakan represif militer
Libya terhadap warga sipil Libya yang
sedang berdemonstrasi di Ibu Kota
Tripoli, yang mengakibatkan ratusan
korban meninggal dunia, maka J ama'ab Muslimin (Hizbullah) menyatakan sikap:
1. Mengecam keras tindakan kekerasan pemerintah Libya dengan
menggunakan kekuatan militer
terhadap massa Muslimin yang menuntut keadilan.
2. Memperingatkan Libya dan militernya agar segera menghentikan
penindasan terhadap umat Islam
dan segera bertaubat kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala.
3. Menyerukan kepada semua pihak
yang berselisih agar berdialog, berdamai dan memenuhi tuntutan
bagi keadilan dan kesejahteraan
dalam suatu musyawarab damai.
4. Munculnya kekacauan di negerinegeri berpenduduk Muslim baik
di Afrika dan Timur Tengah, juga
menjadi peringatan kepada para
pemimpin dunia Islam agar kembali kepada Allah dan Rasul-Nya,
serta bersatu-padu merapatkan barisan dalam satu Jama'ab Muslimin
(Khilafah 'Ala Minhajin Nubuwwah).
Demikian tadzkirah Jama'ab Muslimin (Hizbullab) kepada pemerintah
dan kaum Muslimin Libya serta seluruh kaum Muslimin di muka bumi ini.
Semoga Allah Ta'ala melindungi Muslimin dan Mukminin di seluruh dunia
dan memenangkan mereka atas kaum

IIida,alullah
.
. ..

TUGAI

MUKMIN
MEMBIMBING " ,

~
MAT

... ,

,_ "

'.

....

com

. Dc,..iner
T~JII<kIien

Foto&~afer-

. Abdus $I""~U'

06

kafirin, musyrikin, munafiqin serta


rezim-rezim kezaliman dan kejabatan.
Jama'ah Muslimin (Hizbullah)

Syaikh Muhyiddin Hamidy


JI. PesantrenAl-Fatah NO.1 RT02 RW
05 Pasirangin, Cileungsi, Bogor, 16820

Segera Keluarkan
Keppres Ahmadiyah
Dengan surat ini secara tulus dan
ikhlas Dewan Pimpinan Pusat - Front
Pembela Islam (DPP FPI) atas nama
segenap pengurus, anggota dan simpatisan FPI di seluruh Indonesia, maka
kami meminta dengan hormat agar
presiden selaku Kepala Negara Kesatuan Republik Indonesia segera mengeluarkan Keppres tentang pembubaran Ahmadiyah dan pelarangan penyebaran ajarannya serta pembinaan
terhadap warganya.
Percayalah,jika presiden memuliakan, menjaga, melindungi dan memelihara kesucian ajaran Islam dari segala
bentuk penodaan, maka niscaya Allah
akan memuliakan, menjaga, melindungi dan memelihara kehormatan presiden dari segala bentuk penistaan.
Sebaliknya, jika presiden tidak memuliakan, menjaga, melindungi dan
memelihara kesucian ajaran Islam dari
segala bentuk penodaan, maka niscaya
Allah tidak akan memuliakan, menjaga, melindungi dan memelihara kehormatan presiden dari segala bentuk
penistaan.
Ketua Umum DPP FPI

AI-Habib Muhammad Rizieq


Syihab

Percayalah, jika
presiden memuliakan, menjaga,
melindungi Gan
memelihara kesucian
ajaran Islam dari
segala bentuk
penodaan, maka
mscaya Allah akan
memuliakan,
menjaga, melindungi
dan memelihara
kehormatan presiden
dari segflla bentuk
pemstaan.
AlHABIB MUHAMMAD
RIZIEQ SYIHAB

Pembentukan IKA
STAlL Hidayatullah
Awal Februari lalu, Sekolah Tinggi
Agama Islam Lukman AI-Hakim
(STAlL) Hidayatullah mengadakan
reuni nasional. Acara itu memanfaatkan Rapat Kerja Nasional Pendidikan
PP Hidayatullah di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya yang sebagian besar
pesertanya adalah alumni STAlL.
Reuni tersebut dihadiri sekitar 50
peserta perwakilan dari berbagai dae- .
rah di Indonesia. Suasana kehangatan
tampak di acara itu. Seluruh peserta saling melepas rindu karena lama tak
bersua. Bersalaman dan saling peluk.
Salah satu anggota Dewan Syura Hidayatullah, Abdurrahman, S.E dan Ketua
STAlL, Abdul Cholic, Lc, M.Hi menambah kehangatan dengan tausiyah yang
disampaikannya.

Hidayatullah Media Grup. Pemimpin Redaksi Mahladi I


Majalah Suara Hidayatullah. Pemimpin Redaksi Oadang Kusmayadi I Redaktur Pelaksana Bambang Subagyo I Redaktur Senior Hamim
Thohari, Ozikrul!ah W Pramudya, SM Wibowo, Saiful Hamlwanto I Sidang Redaksl Abdul Hadi MA Oamarlik, Bahrul Ulum, Cholis Akbar, Deka
Kurniawan, Surya Fachrixal,Thoriq I Sekretaris Redaksi Abdullah Khadirin Rohim I Desain & Pracetak Akbar Muzakkl, Nur Hallm, Suwahya
Tomme Ojanto, Tajuddien I Pustaka & Dokumentasi Maryadl I
Hidayatullah News Room. Koordinator Abdul Hadi MA Damanik I Reporter dan Korelponden: Ibnu 5yafa'at. Owi Sudlman,Alnuddin
Chalik. 8ilal (Jakarta), Ngadiman (Sandung), Masjidi (yogyakarta), Dodi Nurja (Padang), Sarmadanl (Makassar), Mujahld, Masykur, Ahmad Rifa'i
(Balikpapan). M, Fauzi (Ar.lb Saudi), Oimyati (Malaysia), Muhammad 'I~ (Suriah) I Fotografer: Muh.Abdus Syakur /
Alamat Redaksi JI. Cipinang Cempedak 1/11, Polonia, Jakarta Timur 13310 Telp: (021) 85902015, 98123016; Faks: 85902015, Email:
redaksi@hidayawllah.com / Kantor Surabaya Gedung PuSat Dakwah dan Informasi, JI. Kejawan Putih Tambak SMA 18 Surabaya Telp: (031)
5998113. 59981-45, 5998 116: Faks: 8516161 I Kiriman naskah dan SUr.lt h:l.rap diserui identitas dlri. Naskah dan foto yang m3suk ke redaksi
sepenuhnya menjadi hak milik redaksi. Naskah yang cidak dimuat, tidak dikembalikan kepada penglrimnya I Wartawan majalah Suaro HidayawUah
dalam menjalankan tugasnya tidak diperkenankan menerima imbalan dalam benwk apapun I

SUARA H IDAYATUlLAH I APRIL 2011iRABIUL AKHIR 102

AS Jangan Mengail di Air Keruh


Menyusul krisis politik di Libya,
Amerika Serikat (AS) dan sekutunya
sudab berancang-ancang melakukan
intervensi militer untuk mempercepat penggulingan Qadhafy. Langkah ini dinilai dapat memicu krisis
yang lebih luas, karena dapat diikuti
oleh negara-negara lain dengan berbagai kepentingan.
Selayaknya kita dukung sikap Liga
Arab dan beberapa negara lain yang
menolak agresi. AS janganlah memanfaatkan kesempatan untuk ke-

pentingannya sendiri. Trauma invasi


ke Iraq belum hilang, kini malah diperlebar. Padabal AS belum meminta maaf, apalagi mengganti kerugian
atas kesalahan langkah yang didasarkan pada informasi intelijen yang
tidak akurat mengenai senjata pemusnah massal di Iraq.
Timur Tengah yang kaya minyak
jelas membuat AS ngi/er. Krisis yang

Reuni itujuga dimanfaatkan untuk


pembentukan Ikatan Alumni STAlL
(IKA-STAIL). Terpilih sebagai Ketua
Umum Mashud M.Si. Lembaga inijuga
dibentuk sebagai wadah untuk komunikasi antar alumni yang kini berjumlah lebih dari 350 orang.
lKA-STAlL juga membentuk pengurus perwakilan di seluruh wilayab.
Seperti di Sumatera, Papua, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, NIT, Jawa
Timur, Jawa Tengah dan Jabodetabek.
Masing-masing perwakilan itu bisa
dijadikan wadah kontrol, koordinasi
dan komunikasi antar alumni.
Dalam reuni tersebut juga disepakati bagi seluruh alumni agar berpartisipasi dalam berbagai program yang
akan dibuat lKA-STAlL demi pengembangan SDM alumni dan STAlL. Partisipasi itu dalam bentuk pemberian
do nasi per bulan dengan nilai yang
telab disepakati. Donasi bisa dikirim ke
BRI Cabang Mulyosari, Surabaya No:
3187-01-009582-53-5 a/ n. Mashud
(IKA-STAIL) at au Bank Muamalat
Syar'i, Cabang Mas Mansur No.
601923-900-27850-88 a/n. Mashud.

melanda banyak negara itu ibarat pintu yang telab dibuka dan dibiarkan
tanpa penjaga. Para penjarab dapat
beraksi sewaktu-waktu, termasuk dengan dalih mengamankan keadaan.
Sinyalemen 'invisible hand' di
balik pergolakan di Timur Tengah
juga selayaknya dicermati. Dari setiap akhir krisis, akan muncul pemimpin baru yang 'sudab disiapkan'.
Walhasil, pemenang sesungguhnya
dari krisis itu adalab para backing,

Kaum Muslim
di negara ini
hampir kalah
dalam perang
pemikiran
melawan

yang memainkan 'remote' dari satu


negara ke negara lainnya. Negaranegara Timur Tengab dapat belajar
dari Indonesia, di mana pasca reformasi justru kepentingan asing lebih
mudah masuk dan kian merajela
menguasai berbagai sumber daya.

BMWibowo
Sekretaris Jenderal DPP Partai
Bulan Bintang

Priyanto SPd.I
Sekretaris lKA STAlL

Salut Edisi Khusus


Suara Hidayatullah
Setiap tahun banyak orangtua
kebingungan mencari sekolah untuk
anaknya. Sekolah memang hertebaran di
mana-mana, tapi memilih yang tepat bukanlah hal mudab. Banyak faktor yang
mempengaruhi. Disamping dana, juga
menyangkut isi dan proses pendidikan
yang ada di sekolah masing-masing.

Karena itll, saya merasa perlu menyampaikan ucapan terima kasih


kepada Majalab Suara Hidayatullah
yang telah menerbitkan Edisi Kbusus
(edsus) tentang pendidikan. Walaupun
tidak mencakup seluruh sekolah Islam
dan pesantren yang ada di Tanah Air dan itu rasanya tak mungkin-, setidaknya liputan sekolab dan pesantren yang
di Edsus tersebut bisa memberi gambaran kepada kami para orangtua.

WAKTU: 22-23 April 2011

TEMPAT: Ruang Madrasah


Jumalistik Hidayatullah,
JI Cipinang Cempedak 1/14,
Polonia, Jakarta Timur

tr\/Hi\T:l!

Subagyo
Candi, Sidoarjo, Jawa Timur

SUARA HIDAYATULLAH I APRIL 20 IIIRABIUL AKHIR

1~32

07

A.BOUS SYAXURJ5UAAA HII.YATUUAH

Tugas Mukmin
Membimbing Umat
asanya akal kita sulit menerima
kenyataan bahwa ada diktator
;,ang tega membungkam suara
protes mayoritas warganya dengan
berondongan peluru setelah berkuasa
puluhan tahun.
Rasanya naluri kita sulit menerima
fakla bahwa ada tokoh yang saling
membuka aib satu sarna lain dengan
tujuan saling menjatuhkan, ada
kelompokyang suka meneror

kelompok lain, ada suami yang tega


mencelakai istri dan anaknya sendiri.
Namun, fakta-fakta itu ada di
sekitar kita, ada juga di belahan dunia
yangjauh dari kita. Rupanya banyak di
antara kita telah membuangjauh fitrah
kemanusiaan yang sejak awal kita
miliki, yaitu fitrah membimbing orang
lain.
Kita harus mengem balikan fitrah
itu. Apalagi bagi seorang mukmin.

Dorongan untuk membimbing bukan


hanya sekadar fitrah, namun tugas
yang harus ia emban sebagaimana
Allah Ta'ala telah menugaskan kepada
para Nabi dan Rasul-Nya untuk
membimbing umat.
Jangan biarkan fitrah membimbing
pada diri kita hUang tanpa kita sadari,
barganti dengan dorongan untuk
menzalimi diri sendiri dan orang lain.
Na'udzubillah mindzalik!

TIM PENULIS: Mahladi (Pemimpin Redaksi Hidayatullah Media Grup). Hamim Thohari (Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat
Hidayatullah), Abdul Kholiq (Anggota Dewan Syura Hidayatullah), Sholih Hasyim (Anggota Dewan Syura Hidayatullah).
PENANGGUNGJAWAB RUBRIK: Oeka Kurniawan (Redaktur Majalah Suar. Hidayatullah)

SUARA HrOAYAT UlLAH jAPRIl20r r/RABrULAKHrR r432

I kajian utama I

Membimbing
Itu Fitrah
Manusia

ayangkan, betapa sesatnya kehidupan manusia di


zaman ketika Nabi MuhammadShallallahu 'alaihi wa
sallam (SAW) belum diutus sebagai Rasul. Manusia
pada waktu itu betul-betul diliputi kegelapan yang amat pekat.

Patung Dipuja. Manusia Diinjak


Mereka menyembah berhala, patung yang mereka buat
sendiri. Mereka yakin patung itu dapat memberi manfaat,
menolak mudharat, serta menentukan baik buruknya nasib
seseorang.
Mereka juga memberlakukan hukum rimba. Siapa yang
kuat dialah yang berkuasa dan menentukan segala-galanya.
Yang lemah ditindas dan dijadikan budak, tidak memiliki hak
apapun, termasuk hak untuk hidup, hak paling mendasar yang
dimiliki manusia.
Kaum yang lemah bisa dijual belikan tak ubahnya seperti
barang dagangan. Mereka juga dapat diadu dalam
pertarungan hidup dan mati, serta dapat pula wariskan kepada
anakcucu.
Selain itu, kaum perempuan tidak dimuliakan sebagai
manusia seutuhnya. Banyak di antara mereka yang malu
memiliki anak perempuan, bahkan Umar bin Khaththab
ketika masa jahiliyahnya, pernah mengubur hidup-hidup anak
perempuannya.
Seorang anak bisa mewarisi isteri ayahnya untuk
diperlakukan sebagai istri atau budak. Perempuan pada masa
itu tak lebih dari setengah manusia.
Lebih parah lagi bila bieara soal akhlak. Dekadensi moral
terjadi merata di hampir seluruh penjuru kota dan desa.
Perzinaan, minuman keras, dan pembunuhan, merupakan
pemandangan sehari-hari.
Masyarakatnya gemar menumpahkan darah. Sedikitsedikit berperang, sedikit-sedikit bunuh-membunuh. Perkara
keeil dibesar-besarkan, bisa berubah menjadi perang antar
suku, bahkan perang antar bangsa.

Getar Jiwa Sang Pembimbing


Rasulullah SAW ketika keeil, hidup dan dibesarkan di
tengah masyarakat yang sangat bejat seperti itu. Wajar jika
hatinya tergetar, jiwanya memberontak.
Beliau sangat ingin mengubah masyarakatnya menjadi
lebih baik, yakni masyarakat yang hidup dalam kebaikan,
manusiawi dan beradab, serta saling menolong, bukan saling
bermusuhan . Beliau sangat ingin manusia hidup dalam
harm ani dan damai dalam lindungan Islam.
Berangkat dari keprihatinan yang mendalam inilah

I0

SUARA HIDAYATULLAH IAPRll 101 IIRABIU L A KHIR 1411

Rasulullah SAW menguatkan tekadnya untuk menjadi


seorang penerang bagi kegelapan. Perasaan ini yang
mendorong beliau berdakwah, mengajak orang masuk ke jalan
keselamatan dengan memberikan petunjuk dan jalan hidup
yangbenar.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

J."fif' cJ,
'II <.s:"'r'
,:I.!.LI'
JJ

-:. I
_ ~,

... Dan sungguh engkau (Muhammad) benar-benar


membimbing (manusia) kejalan yang lurus. (As-Syura [42]: 52)
Dengan segala upaya, beliau menunjukan kepada
masyarakat bahwa Islam adalah jalan keselamatan dan
kemudahan. Dalam Islam tidak ditemukan berbagai
kerumitan, kesulitan, dan kerepotan. Islam adalah gambaran
kegembiraan, keeeriaan, dan kebahagiaan. Islam adalah
kelembutan, bukan kekasaran, kekerasan, apalagi penindasan.
Hebatnya, sebagai penunjuk jalan, beliau tak saja
menggunakan kata-kata sebagai satu-satunya alat penjelas,
beliau lebih banyak menggunakan amal dan praktik nyata
dalam kehidupan sehari-hari.
Beliau juga lebih banyak memaafkan dan berlapang hati
saat menyampaikan kebenaran Islam. Beliau berlaku lembut
dan sopan saat berbieara, bersikap, dan bermasyarakat.
Allah Ta'ala menegaskan:
"...

".J.-"

be"

~ ~L>..!..D'
I"

",J...

",. ".J"

...

:e" ...

...

. I~,
. '. ~ ......wI ~
'1'
,r <X
-, l);,.i":" yJ
c~T js,;f;.; ~fo Iq; ,liT ~ ~j~G.j ~ jj>Tj
...

... J".JJ

J " t:.~~

11!il ~~I~o.lll 0J
... Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena
itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka,
dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabi/a kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakallah kepadaAllah. SesungguhnyaAllah menyukai
orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. (Ali Imran
[3]:159)
Namun, hal penting yang harus diingat, sebelum semua
proses pembimbingan terhadap kaumnya itu ditempuh,
Rasulullah SAW terlebih dahulu menjalani proses pembimbingan terhadap dirinya sendiri. Dengan dipandu oleh naluri
fitrahnya, beliau berusaha keluar dari lumpur kejahiliyahan,
meskipun tetap menjaga hubungan dan komunikasi dengan
siapapun.
Beliau juga berjuang membentengi diri dari segala
pengaruh negatif yang tumbuh subur di masyarakat. Hingga
turunlah ketetapan dari Allah Ta'ala untuk mengangkat beliau
menjadi pembimbing umat manusia seluruhnya.

Setiap ManusiaAdalah Pembimbing


Apa yang dilakukan Rasulullah SAW ketika terpanggil
untuk membimbing umatnya setelah berusaha membimbing
dirinya sendiri hingga mendapat wahyu, bukan hal aneh.
Semua manusia pada dasarnya memiliki potensi untuk
membimbing dirinya sendiri maupun orang lain yang ada di
sekitarnya.

ABDUS SYAKURlSUAI\A HIDAYATUUAH

Potensi ini terdiri dari petunjukyang dibekaliAllah Ta'ala


berupa paneaindera yang membuat manusia dapat
mendengar, melihat, merasa, meraba, dan membaui. Dengan
bekal inilah manusia dapat membimbing dirinya agar tidak
terjerumus pada hal-hal yang merugikan.
Namun, paneaindera belum eukup menjadi petunjuk bagi
manusia. Allah Ta'ala memberi kelengkapan lebih eanggih
lagi, yakni akal. Betapapun tajamnya mata untuk melihat,
tongkat yang lurus akan terlihat bengkokjika dimasukkan ke
dalam air. Yang dapat meluruskan pemahaman tadi hanyalah
akal. Akallah yang mengumpulkan semua informasi yang
diperoleh melalui paneaindera, kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan.
Meski demikian, seeanggih apapun akal manusia, ia hanya
mampu memahami hal-hal yang besifat fisik. Padahal, di balik
alam fisika ada metafisika. Di balik alam nyata, ada alam gaib.
Di sini akal tak lagi mampu menjangkau. Manusia memerlukan petunjuk yang melebihi petunjuk akal, yang sekaligus
dapat meluruskan kekeliruan-kekeriruan di bidang tertentu.
Petunjuk itu tidak lain adalah agama.
Sayang, banyak di antara manusia yang mengingkari
petunjuk (hidayah) yang paling eanggih ini. Mereka merasa
sudah eukup dengan petunjuk akalnya, lalu merasa puas dan
merasa eukup dengan keeerdasannya saja.
Mereka lalu membanggakan 'diri, sombong, lalu mengingkari kebenaran agama. Mereka itu adalah orang-orang
atheis yang tidak mempereayai adanya Tuhan dan menolak
semua agama.
Ada lagi golonganlain. Mereka adalah orang-orang sekuler
yang mengagung-agungkan akal di atas agama. Kebenaran
agama, menurut mereka, masih harus ditimbang dengan
neraea akal. Kebenaran agama yang belum - -atau tidak -sesuai dengan akalnya, ditolak atas nama kebenaran ilmiah
atau kebenaran objektif.
Mereka meletakkan kebenaran akal di atas kebenaran
agama. Termasuk golongan ini adalah orang-orang yang
mengaku dirinya sebagai penganut Islam liberal.
Adapun orang-orang yang beriman, mereka pereaya dan
meyakini bahwa kebenaran mutlak itu datangnya dari Allah
Ta'ala. Sebab, Dia-lah yang Maha Tahu, Maha Pintar, dan
Maha Segala-galanya. Semua yang datang dari-Nya pasti
benar, termasuk agama yang diturunkan kepada Rasul-Nya
yang terakhir, Muhammad SAW.
Allah Ta'ala berfirman:
!O.

<?>-,i'-.Ij

~,,":::

i--"P

,....,

J.

J. ......

"'~...

"'

.....

~ ~~ IX 1))5' .:r.,\!1 ~ r:,;J1

;;(( r:,.;!T

~,~ ?.JJ ..s,; :; ~,~ ;'FfJ ~~ r5J'~


tf" . .
I!..

,.

....

:d .c.~1

r-~

... Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu


agamamu, dan teiahAkucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telahAku ridhai Islam sebagai agamamu. (Al-Maidah [5]: 3)
Maka tugas mukmin sejati adalah senantiasa memohon
petunjuk dari Allah Ta'ala. Sebab, jalan di hadapan kita
terbentang begitu banyak. Hanya ada satujalan lurus menuju
keridhaan Allah Ta'ala, yaitujalan Islam.

Kita selalu memohon kepada-Nya agar diberi


keistiqamahan hati untuk tetap berada di jalan kebenaran,
sekalipun banyakgodaan dan hambatan. Itulah sebabnya kita
selalu disetting untuk berdoa:
Tunjukilah kamijalan yang lurus, (yaitu) jalan orangorang yang telah Engkau beri nikmat. Bukan (jalan) mereka
yang dimurkai, dan (bukan pula) mereka yang sesat. (AFatihah: [1]:6-7)
Kesadaran mukmin sejati yang mendalam atas karunia
akal dan agama itulah yang harus dibuktikan seeara nyata
dengan berusaha menjadi juru penerang dan petunjuk bagi
orang-orang yang sesat. Dengan gigih dan tulus ia harus
mampu menunjukkan kepada orang-orang yang berbuat
zalim, fasik, kafir, dan musyrik, menuju jalan yang lurus,
terang, dan damai.
Wallahu a'iam bish-shawab .
SUARA HIDAYATULLAH IAPRIL 2011 iRABIULAKHIR 14]2

II

I kajian utama I

Fitrah Membimbing
Perlu Dihidupkan

alam diri setiap manusia terdapat fitrah yang menjadi


eiri khasnya dibanding makhluk lain. Fitrah itu herupa
dorongan untuk membimbing dirinya dan sesama

manusia agar menapaki jalan hidup yang lurus, mengakui

adanya Zat Yang Maha Kuasa, keinginan untuk mengekspresikan ketundukan kepada-Nya, serta melakukan segala aktivitas
yang tidak melanggar kehendak-Nya.
Sayangnya, banyak manusia yang membiarkan fitrah itu
meredup. Bahkan sebaliknya, membiarkan sifat zalim tumbuh
subur dalam dirinya.
Banyakorang kemudian lupa dengan komitmen penghambaan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah
meneiptakan dan selalu memeliharanya. Komitmen itu hanya
terueap di mulut, tidak sampai ke hati, apalagi terealisasi
dalam bentuk amal perbuatan.
Lebih eelaka lagi bila kondisi seperti ini melanda orangorang yang justru sedang memimpin manusia. Manalah
mungkio ia bisa membimbing manusia yang dipimpinnya
sedang ia seodiri tak mampu membimbing dirinya sendiri. la
telah membuangjauh-jauh fitrah itu dalam dirinya.
Syaikh Nashir al-Sa'dy berkata, "Sesungguhnya semua
hukum syariat, baikyang zahir maupunyang batin, Allah telah
meletakkan keeenderungan kepadanya dalam hati manusia.
Allah menaruh dalam hati mereka keeenderungan untuk
meneintai yang haq dan mengutamakannya. Ini adalah
hakikat dari fitrah. Barang siapa yang keluar dari kondisi yang
asal ini, maka tidak lain karena adanya faktor baru yang
merusak fitrah tersebut. "(al-Sa'dy, Taisir ai-Karim alRahmanJi Tafsir Kalam al-Mannan, 640)

Urgensi Fitrah Membimbing


Fenomena lupa pada fitrah membimbing manusia pada
jalan yang lurus seperti itu sudah kerap kita temui sekarang.
Oleh karena itu, upaya menghidupkan kembali fitrah ini
menjadi hal yangsangat urgen. Mengapa? Berikut ini beberapa alasannya.
1. Sebagai manusia yang masih selamat fitrahnya, kita harus
peduli dan empati kepada manusia lain yang dasamya
mempunyai fitrah beriman, tapi sayangnya mereka menjadi
korban bujukan setan, baik dari kalangan jin maupun manusia.
Dalam Radits Qudsi Allah Ta'ala berfirman, "Dan Aku
meneiptakan hamba-Ku semuanya dalam kondisi mengikuti
jalan lurus (hunafa), tetapi kemudian mereka dibelokkan
setan .. ." (Riwayat Muslim).
Kerusakan akibat keeelakaan fitrah berbeda dengan
kerusakan akibat keeelakaan fisiko Pada keeelakaan fisik,

12

SUARA HIDAYATULLAH I APRIL 201 IIRABIULAKHIR 1432

korban hampir
pasti tidak menerima keadaan
tersebut dan menuntutpihakyang
menjadi penyebabnya. Sedang
korban kerusakan
akibat keeelakaan
fitrah sebagian
besar justru dengan suka rela dan
merasa bangga
menjadi pengabdi
setan.
Menyadari
kondisi tersebut,
kita harus terpanggil untuk
membantu mereka. Apalagi bila
mereka orang-orangterdekat yang kita eintai. Misalnya, anak,

orangtua, atau saudara.


2. Membuka kembali fitrah yang bermasalah akibat adanya
penutup, menurut Ibn Taymiyah, adalah misi para Rasul.
"Setelah berbagai noda yang menutupi itu terbuka kembali
maka manusia akan mengetahui apa yang sebelumnya pernah
mereka ketahui." (Ibrahim al-Buraikan, Manhaj Ibn
TaymiyahJi Taqrir 'Aqidah al-Tawhid, 1/197). Pengetahuan
inilah yang disebut dengan fitrah atau al-'ilm al-dharuri
sebagaimana dikatakan al-Syaikh Abd ai-Salam al-Ahmar.
Konsekuensinya, bagi mereka yang ingin betul-betul
menjadi penerus misi para Nabi, harus melakukan hal yang
sarna dengan yang dilakukan Rasulullah dan para Rasul
lainnya. Mereka tulus berjuang melakukan peneerahan atas
fitrah-fitrah yang terhijab, membimbing fitrah itu kembali ke
jalan yang lurus.

3. Jika seseorang memangjujur menyayangi diri, keluarga,


dan keturunannya maka tidak ada jalan lain keeuali
menyiapkan segal a upaya agar fitrah mereka terjaga.
Pengetahuan dasar yang tereetak dalam hati mereka harus
tersambung secara sempurna dengan wahyu sebagai
pengetahuan rinei sekaligus penuntun dorongan kebaikan
yang berasal dari fitrah tersebut.

delik akhir menjelang


ajal?
Masalahnya, Abu
Thalib dikelilingi oleh
para pemuka kafir
Quraisy. Mereka menjelma menjadi lingkungan lerdekal yang
menjadi hijab bagi sang
pembela Nabi lerhadap
fitrahnya. Padahal, hanya butuh beberapa
delik saja untuk mengucap syahadat, kunci
kebahagiaan abadi.
Karena itulah !hnu
al-Qayyim berkata,

"Betapa sering manusia


bergaul dengan orang
yang hanya membual
celaka, mengusir nik-

mat, menurunkan musibah, menghentikan

anugerah dan menimhulkan bencana. Bukankah kecelakaan manusia lidak lain adalah

karena manusia pula?"


(!hn al-Qayyim, Madarij al-Salikin ila Maqa-

mat Iyyaka Na 'budu


wa Iyyaka Nasta'in,
Korelasi ini dinyalakan oleh Ibnu Kalsir saal menafsirkan
ayal ke-17 dari Sural Hud [11]. Menurulnya, ''Yang demikian
itu karena sesungguhnya seorang mukmin memiliki filrah
yang mengakui kebenaran syarial secara global. Adapun
rinciannya, maka diambil dari syarial, semenlara fitrahnya
membenarkan dan mengimaninya." (Ibn Kalsir, Ta!sir alQur 'an al-'Adzim, IV/312).
4. Selama filrah masih lerhUab, pengelahuan mengenai
wahyu hanya akan berhenli pada akal. Pengelahuan ini tidak
efeklif menjadi energi yang menggerakkan. Sebab, ajakan
ekslernal belum lersambung dengan dorongan inlernal unluk
berhuat.
Ihnu Taymiyah menyehutkan enam hal yang dapal
menutup filrah, yailu lingkungan, pemikiran sesal, syahwal
berkuasa, kesengajaan unluk berpaling dari filrah, dosa, dan
yang paling beral adalah sengaja melupakan Allah. (Ibrahim
al-Buraikan, Manhaj Ibn Taymiyah fi Taqrir 'Aqidah al-

Tawhid,I/197)
Secara zahir, apa yang kurang dari Abu Thalib untuk
mengakui kerasulan Muhammad Shallallahu 'alaihi wa
sal/am (SAW)? Dia lelah mempertaruhkan dan
mengorbankan banyak hal untuk melindungi Rasul.
Di sisi lain, apa kurangnya seorang Muhammad SAW
untuk mengajak pamannya bersyahadal hingga pada delik-

IX/367).
Intinya, dalam menjaga keselamalan filrah, seseorang
harus herada dalam lingkungan yang relalif terjaga.
5. Dunia ini membuluhkan orang yang mau melakukan
perbaikan dengan cara membimbing manusia yang lain,
bukan sekadar manusia yang ahli mengeksploilasi kehidupan.
Untuk itu, tak cuknp sekadar ilmu. Bekal mendasaryang harus
dipunyai adalah keselamalan filrahnya. Tanpa bekal ini
perbaikan apapun muslahil lerjadi.
Conloh nyata adalah penduduk dunia saal ini. Tingkat
pendidikan mayoritas penduduk dunia saat ini lebih maju
dibanding manusia seabad yang lalu. Telapi kerusakan sosial
maupun ekosistem yang ditimhulkan manusia saal ini jauh
lebih besar dari pada sebelumnya. Negara yang dikenal maju
lernyala adalah penghisap kekayaan negara lain. Merekajelas
mengesampingkan fitrah persaudaraan dan kehersamaan.
Pada akhirnya, yang masih layak menyandang predikal
manusia adalah mereka yang masih selamal filrah kemanusiaannya. Tepatlah bila Allah Ta'ala menjadikan manusia
yangselamat fitrahnya sehagai khalifah di muka humi. Sebab,
hanya dialah yang mampu melakukan pemeliharaan dan
perbaikan kepada pihak lain, baik sesama manusia maupun
lingkungannya.
Masalahnya, khalifahkah kila? Wallahu a'lam bishshawab. ***
SUARA HIOAYATUlLAH I APRil 201 IIRABIUlAKHIR 1432

I3

I kajian

utama

Cara Rasulullah Membimbing Umat

ebelum Islam datang, berbagai penyakit moral benarbenar menggurita di masyarakatjahiliyah. Sedangkan
sisa-sisa cahaya ajaran Nabi Ibrahim Alaihissalam
terlalu lemah untuk menerangi semua sisi kehidupan yang
sudah diselimuti berbagai kegelapan itu.
Saat itu datang juru pembimbing (muwajjih) dan pencerah (mursyid) bagaikan tabib yang dirindukan para pasien
yang menderita luka di badan dan sayatan di hati. Juru
pembimbing itu adalah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa
sallam (SAW).
Saat ini kehidupan modern telah diselimuti kegelapan
yang tidak kalah akut. Kita kembali membutuhkan strategi
yang ditempuh Rasulullah SAW dahulu dalam membimbing
man usia. Berikut ini adalah tahapan bimbingan yang beliau
contohkan.

Proses ini tak lain berupa pengkajian mendalam terhadap


apayang sudah dibaca sebelumnya. Proses ini dijelaskan oleh
Rasulullah SAW dalam Haditsnya, "Sebaik-baikkamu adalah
yang belajar al-Qur ' an dan mengajarkannya," (Riwayat
Bukhari dan Muslim).

4. Ta'/imul hikmah (mengajarkan sunnah)


Rasulullah SAW adalah manusia paling menguasai isi alQur' an dan paling banyak mengamalkannya. Beliau menjadikan al-Qur' an sebagai nilai yang melekat secara nyata dalam
seluruh aspek kehidupan. Inilah yang menjelma menjadi
Sunnah.
Aisyah RadhiyallahuAnha ketika ditanya tentang akhlak
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa, "Al-Qur' an adalah
akhlak Rasulullah (di mana) larangan dan perintah al-Qur' an
melekat dalam dirinya," (Riwayat Muslim).

Pertama, mengubah cara pan dang tentang dirinya, misi

kehadirannya di dunia, dan lingkungan sosialnya, agar sesuai


dengan litrah.
Langkah-langkah yang ditempuh agar terjadi perubahan
ini adalah sebagai berikut:
1. TIlawah (membaca dan memikirkan)
Proses ini ditempuh dengan membaca ayat-ayat
quraniyah (wahyu), nafsiyyah (diri sendiri), dan kauniyyah
(alam semesta). Dari sinilah diharapkan akan terjadi
perubahan besar berikutnya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan dalam suratAlJumu'ah [62) ayat 2 bahwa Rasulullah SAW diutus untuk
membacakan ayat-ayat-Nya, menyucikanjiwa mereka, dan
mengajarkan kepada mereka kitab al-Qur ' an dan Sunnah.
Pada ayat lain Allah Ta'ala mengajak untuk berpikir
tentang proses penciptaan manusia yang dimulai dari benih
yang dipancarkan (Al-Waqiah [56): 58), atau benih yang
ditanam dan tumbuh menjadijanin (Al-Waqiah [56): 63-64),
siapakah yang mampu melakukannya? Siapakah yang

menurunkan air dari awan kemudian mengalir ke sungai dan


kita minum sehari hari? (Al-Waqiah [56): 68-6g).

Tazkiyah (membersihkan hati)


Hati harus selalu dibersihkan, terutama dari dosa yang
membayangi manusia sepanjang sejarah peradaban, yaitu
sifat serakah, sombong, dengki, dan dendam.
Allah Ta'ala berfirman:
2.

e Li5j eu..
... -.:...

... "'

14

SUARA HIDAYATU1.LAH JAPRIL 201lfRAB IULAKH IR 1<432

~
( . ' 'G' ~ ,:
:''':'''1.:.':
_ ~'-',u
....."...:;
, :J
... dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka
merawatku (mendidik) ku di waktu kecil. (al-Isra' [17):
24)

6. Tarqiyah (meningkatkan kualitas diri)


Proses ini bertujuan untuk memberdayakan potensi
ijtihad, mujahadah, dan jihad, yakni dengan banyak membaca al-Qur'an dan menjalankan shala! malam. Jika semula
kita siap berjihadsecara minimal (jihad 'ainy) , maka setelah
proses ini kita pun siap menjalankanjihad profesional (jihad
kifa~y). Hal seperti ini dijelaskan oleh Allah Ta'ala dalam
suratAt-Taubah [g) ayat 122.

, ...

0"
I ..l!
Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa
itu). (Asy-Syams [gl): 9)
3. Ta'limul kitab (mengajarkan kitab)

5. Tarbiyah (pembinaan kontinyu)


Proses ini bertujuan memformat potensi ruhani, intelektual, dan keterampilan manusia menuju kematangan litrah.
Proses ini begitu penting, sarna seperti orangtua mengasuh
anaknya.
Allah Ta'ala menjelaskan dalam SuratAt-Taubah [9) ayat
122 bahwa tidak seluruh orang mukmin di suatu daerah harus
pergi ke medan perang. Sebagian dari mereka harus memperdalam ilmu agama untuk memberi peringatan kepada mereka
apabila nanti telah kembali, agar mereka dapat menjaga
dirinya.
Dalam surat yang lain Allah Ta'ala berfirman:

7- Taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah)


Dekat kepadaAllah Ta'ala menjadikan kita dekat kepada
rahmat, ampunan (maghfirah), pertolongan, pemeliharaan,
dan rezeki dari-Nya. Hal ini dijelaskan oleh Allah Ta'ala
dalam al-Qur' an SuratAl-Baqarah [2) ayat 186.

Al-Kahfi [18) ayat 28, Allah Ta'ala menyuruh


Nabi Muhammad SAW untuk senantiasa
bersabar dalam menyeru kepada Tuhannya
dan mengharap keridhaan-Nya. Jangan pula
berpaling karena berharap perhiasan dunia,
atau mengikuti orang-orangyang hatinya telab
Allah lalaikan dari mengingat-Nya.
10. Tabattul (mengambi! jarak dari kesibukan dnnia)
Langkah ini sangat penting untuk
menjaga hati yang telah terbimbing. Allah
Ta'ala berfirman:
,If

"

.. "

__ "

.J

J ..

.J

~
~
"['''-.!.t- "1.1:'1'
~
-.. .wI
__ ,~J
'ur, J

Dan sebutlah nama Rabb-mu dan


beribadahlah kepadanya dengan penuh
ketekunan. (Al-Muzzammi! [73): 8)
Kedua, bangga sebagai umatterbaik (khairu
ummah).
Konsekuensi menjadi seorang mukmin
adalah membangun komitmen kebersamaan
dengan mukmin yang lain. Itulah sebabnya
panggi!an kepada orang beriman selalu
menggunakan kata yang berbentuk jamak
(aamanu), tidak ada yang berbentuk tunggal.
Adapun langkah-Iangkah membangun
komitmen kebersamaan adalah sebagai
berikut:

Ta'aruf(saling mengenal)
Hal ini dijelaskan olehAllah Ta'ala dalam
Surat Al-Hujurat [49) ayat 13 bahwa Allah
Ta'ala telah menciptakan manusia dari
seorang laki-Iaki dan perempuan, kemudian
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar
manusia saling mengenal.
1.

Tafahum (saling memahami)


Hal ini dijelaskan dalam sebuah Hadits
bahwa seorang mukmin itu berhati lembut
Ginak) dan mudah dijinakkan.
2.

"8DUS SY"KUfVSU"lV. HIDAY"TUUAH

8. Tajarrud (totalitas kepada Allah)


Sikap totalitas dalam mengabdi kepada Allah Ta'ala
adalah buleti nyata dari hidup yang telah terbimbing ke jalan
yang penuh cahaya. Hal ini telah dicontohkan oleh Nabi
Ibrahim AS dengan mengatakan, "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari apa yang kalian sembah selain
Allah, kami ingkari (kekafiran kalian) dan telah nyata antara
kami dan kalian permusuhan dan kebencian buat selamalamanya sampai kalian beriman kepada Allah saja: Oihat
SuratAl-Mumtahanah[6o) ayat4)
9. Tawajjuh (berfokus hanya kepada-Nya).
Demikianjuga sikap berfokus kepada Allah Ta'ala, merupakan tanda utama bagi hidup yang telah terbimbing. Dalam

3. Takaful (saling menanggung)


Rasulullah SAW menjelaskan dalam
sebuah Hadits yang diriwayatkan Muslim
bahwa Allah Ta'ala selalu menolong hambaNya selama hamba itu menolong saudaranya.
4. Ta 'akhi (bersaudara menuju amal
jama'i)
Allah Ta'ala menjelaskan dalam AI Hujurat [49) ayat 10 bahwa orang-orang
mukmin itu bersaudara. Karena itu, kita
memiliki kewajiban mendamaikan kedua
mukmin yang sedang berselisih.*
SUARA HIDAYATULLAH IAPRllIOll lRABIULAKHIR 14)2

I5

Ustadz Abdurrahman Muhammad


Pimpinan Umum Hidayatullah

Komunitas Tangan di Atas


Dan bahwasannya manusia memperoleh apa yang telah diusahakannya. (An-Najm [53]: 39)
-Balkhi seorang pedagang yang saleh. Sebelum
berangkat berdagang ke negeri seberang, ia
erpamitan kepada Ibrahim bin Adham, guru
spiritualnya. Tidak seperti biasanya, kali ini Al-Balkhi
pulang sebelum sampai ke negara tujuan.
Sebagai guru, Ibrahim ingin tabu mengapa muridnya
mengurungkan niatnya berdagang. Setelab didesak AlBalkhi lalu membuka pembicaraan. "Suatu hari, di tengab
perjalanan aku melihat sebuah keanehan. Ketika aku
beristirabat di sebuab bangunan tua, aku memperhatikan
seekor burung yang pincang dan buta. Dalam benakku limbul pertanyaan, bagaimana bnrung yang pincang dan buta
ini bisa bertaban hidup sementara ia berada jauh dari teman-temannya. Tak lama kemudian ada seekor burung
yang bersusab payah menghampiriuya dengan membawa
perbekalan makanan yang eukup. Seharian penuh aku
memperhatikan burung yang caeat tersebut, dan aku
dapati burung itu tak pemab kelaparan. Ia selalu mendapatkan jatab makanan dari teman-temannya yang sehat."
"Peristiwa ini telah memberi pelajaran kepadaku
bahwa Allah, Sang Pemberi rezeki telab memberi karunia rezeki kepada burung yang caeat, sekalipun ia tidak
bisa berusaha sendiri. Jika demikian maka aku yakin
bahwa Allah akan meneukupkan rezekiku. Maka aku
pulang, dan tidak mau lagi bekerja."
Mendengar penuturan muridnya, Ibrahim bin
Adham berkata, "WahaiAl-Balkhi, sababalku. Mengapa
serendab itu pikiranmu? Mengapa kamu menyamakan
derajatmu dengan seekor burung yang pineang lagi
buta? Mengapa kamu mengikhlaskan dirimu sendiri
untuk hidup atas belas kasihan dan bantuan makhluk
lain? Mengapa kamu tidak mencontoh burung lain yang
sehat, yang bekerja keras untuk meneukupi kebutuhan

Al

16

SUARA HIDAYATULLAH, APRIL lOll/RABIULAKHIR 1432

dirinya sendiri dan kebutuhan sahabatnya yang memang


tidak mampu bekerja? Apakah kamu tidak tahu bahwa
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda bahwa
tangan di atas itu lebih baik daripada tangan di bawah!
AI-Balkhi kemudian sadar atas kekhilafannya. Ia pun
bekerja kembali, berdagang lebih giat lagi. Ia insyaf bahwa
kemuliannya terletak pada usahanya untuk memuliakan
dirinya dan memuliakan orang lain.
Allah yang menghidupkan kita di dunia ini menjamin atas
penghidupan kita. Dia yang memberi hidup, Dia pula yang
menjamin sarana kehidupannya. Tak usab khawatir, lak usah
ragu terhadap hal ini. Jangankan kepada manusia, sedang
kepada makhluk-Nya yang lebih rendah saja, Allah telah

menjamin rezekinya.
Masalabnya, dengan cara apa kita mendapatkan rezeki
tersebut, di situlah letak derajat manusia. Ada sebagian yang
menghabiskan waktu dan tenaganya untuk sekadar mendapatkan harta dunia, babkan ada yang rela berbuat zalim untuk
mendapalkannya.
Sebaliknya, ada juga manusia yang mengikhlaskan dirinya
untuk hidup atas belas kasih orang lain. Mereka berpangku
tangan dan malas bekerja. Mereka rela menjadi bagian komunitas masyarakat "tangan di bawab".
Keberhasilan seorang Muslim diukur dari kesuksesannya
membangun dua kehidupannya, dunia dan akhira!. Kesuksesannya terletak pada kemampuannya mengatasi problem
kehidupan dunia dengan cara mempelajari ilmu dunia, dan
kemampuannya mengatasi masalah akhirat dengan
mempelajari ilmu agama.
Tapi, terdapat perbedaan yang prinsip antara dua kehidupan tersebut. Kehidupan akhirat adalah kehidupan yang
sejati, sedang kehidupan dunia hanyalah saat berinvestasi.
Ad-dunya mazra'atul akhirah.

"

! I

. MEREKA lilIAN PENJAHAT .


HANft TElSESAT,IELUM
TEILAMIlT IINTIIK IIERTIIIAT

l"

ellJara
B

elakangan ini lembaga pemasyarakatan (lapas) negeri ini kembali


mendapat sorotan. Bagaimana mungkin, lembaga yang ditujukan untuk
membuat jera para pelaku kejahatan malah menjadi markas besar para
penjahat.
Dari salah satu lapas di Nusakambangan sebuah sindikat narkoba interuasional
dikendalikan. Belakangan kepala lapasnya pun dicopot.
Namun, di balik wajah buruk lapas negeri ini, teruyata masih tersisa kisah-kisah
sukses para tahanan yang menemukan hidayah di balik dinginnyajeruji.
Bagaimana kisah mereka, simak ceritanya dalam Laporan Utama kali ini.

TIM LAPORAN UTAMA


Penanggungjawab dan Koordinator: Surra Fachrizal Ginting I Reporter: Ainuddin Chalik,Ahmad Damanik, Ngadiman Djojonegoro,

Niesky Hafur Permana, Syaiful Anshor I Editor: Dadang Kusmayadi

SUARA HIDAYATULLAH IAPRIL lOlllRABIULAKHIR 1432

19

Ilaporan utama I

Ketika Dakwah
Menembus Jeruji
Berkat kegigihan, kesabaran dan keikhlasan para dai, banyak narapidana yang mendapat
hidayah-Nya.Tak sedikit yang mengaku bahwa lapas adalah tempat yang tepat untuk
bermuhasabah.

FE

pat perempuan berjilbab besar


berwarna krem itu tampak sibuk
engurus jalannya pengajian di
Masjid al -Ikhlas Rumah Tahanan
(rutan) Wanita Pondok Bambu, Jakarta
Timur awal Maret lalu. Adayang menyiapkan papan tulis, ada yang melayani
belasan warga binaaan (narapidana/
tahanan) yang ikut mengaji, ada juga
yang sibuk wara-wiri membantu petugasrutan.

Tak disangka, rupanya, keempat


perempuan berjilbab besar tersebut
juga warga binaan rutan. Mereka berstatus sebagai tahanan pendamping
(tamping) yang bertugas membantu
para staf rutan. Salah salnnya bernama
Novie Kartika, Muslimah berusia 28
tahun yang tengah menjalani hukuman
4 tahun kurungan di rutan tersebut.
"Saya sudah saln tahun di sini dan
sekarang menjadi tamping," kata Novie
mengawali perbincangan dengan Suara
Hidayatullah.
Menurut Novie, pada masa awal
ditahan di rutan, ia masih gemar memakai celana pendek. Namun karena ia
sering datang ke pengajian, ia menjadi

tahu kewajiban menutup aurat secara


sya r'i. Wawasan dan kesadaran
keislamannya pun bertambah.
Kini, Novie tidak hanya menjadi
pendengar ill pengajian, tetapi ia juga
aktif berdakwah mengajar temantemannya di rutan untuk kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta 'ala. Karena
berperilaku baik inilah Novie diangkat
menjadi tamping. Ia bertugas membantu stafbimbingan kerja pembinaan
di masjid Rutan Wanita Pondok
Bambu.
Novie mengaku beruntung dirinya
diangkat menjadi tamping. Sebab,
dengan menjadi tamping ia bisa keluar

20

dari kamar tahanan dan banyak beraktivitas. Sementara warga binaan lain
hanya bisa keluar kamar tahanan jika
ada kunjungan saja. "Begitu susahnya,
sampai ada cerita tahanan yang
bersedia membayar untuk menjadi
tamping," katanya.
Sekarang, setelah mendapat hidayah di rutan, ia malah merasa takut
untuk pulang ke rumah setelah bebas
nanti. Sebab menurutnya, justru di
rutan ia merasa khusyuk beribadah dan
mendapat kajian-kajian keislaman.
"Apa bisa saya beribadah seperti di sini
(setelah bebas nanti)," ujar Novieyang
juga seorangsingle parentdengan satu
anakini.

Pesantren Penjara
Hal senada juga diakui oleh
Prasetyawansyah, pria berusia 30 tahun
yang menjadi warga binaan di Lembaga
Pemasyarakatan Klas I Cipinang,
Jakarta. Dengan nyantri di lapas
terbesar se-Asia inilah ia mendapatkan
berbagai ilmu tentang Islam. Mulai dari
akidah, fiqih , wawasan keislaman
(tsaqaJah islamiyah) , tajwid, hingga
bahasa Arab.
"Di luar belum tentu dapat belajar
seperti ini. Biayanya gratis," kata pria
asal Palembang yang tengah menjalani
14 tahun masa tahanan ini.
Prasetya memang benar-benar
santri di Lapas Cipinang. Karena di
lapas tersebut memangterdapat sebuah
pesantren bernamaAt-Tawwabin yang
didirikan sejak tahun 1996. Lengkap
dengan kurikulum dan ujian berkala
meski belum mengeluarkan ijazah bagi
para lulusannya.
Kepala Seksi Bimbingan Kemasyarakatan Lapas Klas I Cipinang, Andi
Herry mengatakan, pada dasarnya

SUARA HIDAYATULLAH IAPRIL lOll lRABIULAKHIR 1431

materi dakwah di lapas sarna dengan di


luar. Hanya saja, kata Herry, pihaknya
menghindari hal-hal yang bersifat
provokatif dan mengundang debat.
Herry mengatakan, dari 1. 700-an
napi di Lapas Cipinang, terdapat sejumlah napi kasus terorisme. Meski para
napi kasus terorisme tersebut kerap
dinilai eksklusif dan cenderung mendapat stigma anarkis, pihak lapas
membiarkan mereka berdakwah. Sebagian terpidana kasus terorisme yang

asalnya memang ustadz kini membimbing napi lainnya melalui halaqahhalaqah. "Ternyata mereka mau berinteraksi dan tidak eksklusif," kata
Herry.
Kepada para napi, Herry sering
mengingatkan bahwa di lapas adalah
temp at yang paling bagus untuk
bermuhasabah. Dan, itu pulalah yang
dijalani oleh Prasetya. Walau masih
berharap mendapat remisi dan bebas
secepatnya dari lapas. ia menikmati
waktunya di bui. "Bukankah Nabi bersabda, dunia itu penjara bagi orangorang mukmin," katanya.
Selain di Cipinang sejumlah lapas
dan rutan lainnya di daerahjuga sudah
membuka pesantren serupa. Seperti di
Rutan Klas I Medaeng, Surabaya, Lapas
Batu Nusakambangan, Lapas Anak
Wanita Tangerang, Lapas Sukamiskin,
Bandung, dan masih ada sejumlah
lapas dan rutan lainnya. Untuk Pesantren Al-Hidayah di Lapas Sukamiskin
bahkan mengeluarkan sertifikat kelulusan bagi santri napi, yang disahkan
oleh Kementerian Agama Kota
Bandung.
Kepala Lapas Sukamiskin, Dewa
Putu Gede, mengakui betapa berjasanya peran dai ya ng bekerja tanpa
pamrih materi dalam membina dan

"Ketika kita bebas, kita

mengajarkan ilmu agama kepada para


napi.
"Secara pribadi saya sangat mengapresiasi kerja para juru dakwah
tersebut. Meski pihak lap as sendiri
mengakui belum bisa memberi imbal
balik yang sepadan dengan jerih
payahnya selama ini," ujarnya.
Meski bukan seorang Muslim,
namun Dewa sangat mendukung
kegiatan kerohanian terutama kegiatan
pesantren sebagai wujud pembinaan
napi. Dirinyajuga percayajika kegiatan
pesantren tersebut sangat membantu
dalam mengubah mental spiritual napi
jika nantinya telah bebas.
"Semua manusia mempunyai kesalahan apa pun agamanya. Namun,
intinya, mau tidak bertaubat dan
memperbaiki kesalahan tersebut,"
jelasnya.
Dirinya juga melihat dan merasakan perubahan yang sangat mendasar
terhadap perilaku napi setelah menjalani kegiatan pesantren. Hal tersebut

bisa terlihat dari tingkah laku, sikap


sopan santun dan juga cara berpakaian
atau penampilan.

Dampak Dakwah
Bagi para napi, peluang untuk
kembali berbuat jahat ketika mereka
bebas dari lapas sangat besar. Apalagi
banyak orang beranggapan mereka
yang keluar dari penjara malah akan
lebih lihai berbuat kejahatan.
Namun bagi para napi yang tersadarkan oleh dakwah, efek jera yang
diharapkan cenderung lebih kuat.
Seperti diakui Alwinsyah Sihombing,
warga binaan Lapas Batu, Nusakambangan. "Ketika kita bebas, kita tidak
lagi dikontrol oleh aparat. Tapi Allah
selalu mengawasi kita," kata Alwin.
Selainjera karena senantia merasa
diawasi oleh Allah, para napi yang
menerima dakwah juga cenderung
lebih tenang, sabar, dan bisa menerima
keadaan. Sebab, kata Nuraini, Pembina
Lapas Dewasa Wanita Tangerang,
banyak dari tahanan yang tertekan atau
stress ketika masuk ke dalam tahanan.
"Setelah beberapa kali mengaji, mereka
lebih pasrah dan menerima," ujar
Nurainl.

tidak lagi dikontrol oleh

aparat.TapiAliah selalu
mengawasi kita"
(Alwinsyah Sihombing,
warga binaan Lapas Batu

Nusakambangan)

"Saya sangat mengapresiasi


kerja para juru dakwah

yang sangat membantu


dalam mengubah mental

spiritual napi jika nantinya


bebas"
(Dewa Putu Gede, Kepala Lapas
Sukamiskin, jawa Barat)

"Setelah menerima
dakwah, para napi
cenderung lebih tenang"
(Edi Warsono, Kepala Seksi
Registrasi Lapas Batu
Nusakambangan)

Puput adalah salah seorang napi


yang merasakan perubahan tersebut.
Puput yang mendapat vonis 15 tahun
penjara ini mengaku jika kehidupan
dalam lapas telah menyadarkan
dirinya.
"Sejak kecil saya tidak pernah shalat
maupun ibadah lainnya meski saya
lahir dari orangtua Muslim. Namun
ahamdulillah, berkat bimbingan dan
binaan para ustadz di sini saya menjadi
sadar, paham kewajiban saya sebagai
seorang Muslim dan sekarang berusaha
menjadi seorang Muslim yang taat pada
ajaran Islam," aku pemuda yang sudah
menjalani 3 tahun masa tahanan di
Lapas Sukamiskin, Bandung tersebut.

Menurut Edi Warsono, Kepala Seksi


Registrasi Lapas Batu Nusakambangan,
tanpa pembinaan agama dan ruhani
proses pemasyarakatan di lapas ataupun di rutan akan pincang. Menurutnya, banyak napi yang terjerat kasus
pidana berat berisiko terserang stress.
Tapi setelah menerima dakwah,
kata Edi, para napi cenderung lebih
tenang. Katanya, hal tersebut juga
terlihat pada para napi terpidana mati
yang tengah menunggu eksekusi. "Ada
26 terpidana mati di Lapas Batu. Maka
kita tanamkan kepada mereka, bahwa
mati adalah suatu proses menghadapi
kehidupan berikutnya. Bukan akhir
dari kehidupan," tutur Edi. *

Kegiatan pembuatan kaligrafi di Lapas Sukamiskin, Jawa Barat.

SUARA HIDAYATULLAH IAPRIL 2011 iRABIUlAKHIR 1432

21

Jlaporan utama J

Siapa Mau Dakwah di Bui?


Oi tengah keterbatasan, dakwah Islam memang mulai marak di lingkungan penjara. Namun,
aksi pe murtadan oleh para misionaris ternyata jauh lebih gencar.

uhammad Toha, Kepala Sub


Seksi Bimbingan Kegiatan
Rutan Madaeng Surabaya
mengatakan, selain dai-dai Islam pembina ruhani Nasrani juga beroperasi di
tempatnya. "Bahkan lebih banyak. Ada
sekitar 321embaga Nasrani," kata Toha.
Toha melanjutkan, dari satu lembaga tersebut bisa mengirim sepuluh
orang setiap harinya. Kata Toha, mereka tidak hanya eeramah, tapi juga
membagi-bagikan makanan. "Hal yang
tidak dilakukan umat Islam," lteapnya
lirih.
Meski demikian, Toha memaklumi
kareha anggaran untuk mendatangkan
para dai memang terbatas. Dana dari

pemerintah yang diterimanya sekitar


Rp 120 ribu per bulan. Kata Toha,
dengan dana sebesar itu, untuk mem-

beri honor khatib Jumat saja tidak


eukup.
"Karena itll, hanya ustadz yang

ikhlas dan rela berkorban seperti ini,"


kataTaha.
Hal senada juga disampaikan oleh
Ida Farida, ustadzah yang aktif membina para napi di Rutan Wanita Pondok
Bambu. "Mereka bawa bingkisan, kita

Salah seorangtahanan pendamping


Rutan Pondok Bambu, Novie Kartika
mengatakan, banyak napi Muslimah
yang ikut acara gereja karena tergiur
bingkisan-bingkisan yang ditawarkan
seperti pakaian, peralatan mandi, hingga paket bahan kebutuhan pokok.
"Minimal makan Hoka-Hoka Bento,"
katanya.
Namull, kata Novie para napi yang
ikut tidak lantas murtad begitu saja.
Kebanyakan dan mereka hanya ingin
makangratis dan bisa keluar dari kamar
tahanan saja.
Novie mengaku , meski cukup
banyak daiyah yang datang membina di
rutan yang ia tempati, tapi tidak banyak
yang benar-benar peduli akan aneaman
pemurtadan. Selain Bunda Ida dari
Yayasan Nurul Iman, adajuga pembina
dari Koordinator Dakwah Indonesia
(KODI), dari Masjid Istiqlal, dan alAzhar. "Tapi yang lain euma mengaji
seperti nyanyi-nyanyi saja," ujar Novie.

cuma bawa hati," ujar ibu lima anak


yang akrab dipanggil Bunda Ida oleh
para napi inL
Bahkan Ida bercerita, saat meng-

adakan pengajian dirinya pernah dieibir


oleh dua orang misionaris yang sedang
lewat. "Islam kere (miskin). Ngaji
enggak bawa makanan," tutur Ida
mengenang peristiwa itu.
Tidak hanya menyindir, acap kali
para misionaris juga mengajak warga
binaan makan-makan di gereja. Dan,
nyatanya, banyak napi beragama Islam
yang ikut-ikutan aeara makan yang
kerap berbarengan dengan acara
kebaktian gereja.

22

SUARA HIDAYATULLAH jAPRIL 2011 /RABIULAKHIR 1432

Ancaman pemurtadan juga ada di


rutan dan lapas-lapas lainnya. Di Lapas
Wanita Tangerang misalnya, misionaris
juga mengincar para napi yang baru
keluar. Salah seorang ustadzah setempat, Siti Nurhasanah mengabarkan,
sepekan sebelum seorang napi bebas
nama mereka sudah dieatat oleh
misionaris untuk dikristenkan.
"Misionaris itu sudah menunggu di
luar. Mereka menawarkan tempat
tinggal, uang dan pekerjaan. Ada yang
terjerat, keluar dan Islam ada juga yang
tidak. Karena kebanyakan napi bingung
mau kemana setelah keluar, " kata
ustadzah yang sudah 10 tahun berdakwah di Lapas Wanita Tangerang ini.
Selain krist enisasi , Bunda Ida
mengatakan, ada hal lain yang menghantui para napi di penjara. Seperti
narkotika, praktek homoseksual Oesbian bagi tahanan wanita), hingga
aliran sesat Lia Aminudin yang juga
sedang menjalani masa tahanannya.
NGADIMAN DJOJONEGORO /sUARA HIDAYATUtLAH

MESKY HAAJR PERMANA

Pesantren dan MajelisTa'lim "An-Nisa" di Lapas kelas liB untuk narapidana


anak dan wanita di Tangerang.

Da'j di lapas: Heldan SiddqYasin (bawah) dan Siti


Nurhasanah (Atas)

Sebagai warga binaan, Novie


mengaku melihat ternan-ternan sekamamya mudah memperoleh dan
menggunakan narkoba. Tapi ia enggan
melaporkan hal terse but ke penjaga
rutan. "Bisa-bisa kita sendiri yang
terkena masalah," tUkasnya.

Undangan Dakwah
Mengingat besamya peran dai
dalam proses penyadaran para napi,
Kasie Registrasi Lapas Batu Nusakambangan Edi Warsono mengundang
para dai dari luar untuk berdakwah ke
lapas, khususnya Lapas Batu.
Edi menyadari pemahaman agama
para petugas lapas terbatas, maka
dibutuhkan para juru dakwah dari luar.
Edi mengatakan, pihaknya akan
menyambut baik lembaga-lembaga
Islamjika datang ke lapasnya. Para napi
juga senang jika mendapat kunjungan
dari luar. "Mereka antusias sekali, dan
kepingin curhat," kata Edi.
Masalahnya kata Edi, kebanyakan
dai tidak mau repot mengurus izin
untuk berdakwah di lapas. "Karena ini
Oapas) institusi pemerintah maka perlu
izin tertulis," ujar Edi yang sudah
bertugas di Nusakambangan sejak
tahun 1983 ini.
Berbeda dengan umat lain, kata Edi,
mereka begitu semangat mengurus izin.
Bahkan mengul'lls hingga ke tingkat
Direktur Jenderal Pemasyarakatan pun
mereka mau. Edi mengatakan dirinya

tidak bisa melarang para misionaris


untuk datang ke lapas. Karena hak
mereka untuk membina napi yang
seagamajuga dijamin dengan undangundang.
"Tinggal kit., bagaimana membentengi mereka supaya tidak mengorbankan akidah demi hal duniawi," ujar Edi.
Edi juga mengaku diriBya pernah
menemui sejumlah napi yang menjadi
korban kristenisasi. Ia pun mengaku
sedih. Kepada mereka Edi cuma bisa
memanggil mereka dan mencoba
memberi pengertian. "Kalau tidak kita
ingatkan kita berdosa. Ya, setidaknya
kita sudah menggugurkan kewajiban
kita dengan mengingatkan mereka,"
tukasnya.

Sifat Narapidana
Edi mengatakan kondisi kejiwaan
warga binaan di lapas sebenamya
cukup mudah untuk disadarkan sehingga mau bertaubat. Selama yang
menyampaikannya dengan ikhlas, kata
Edi, mereka akan segan kepada kita.
"Bukan segan yang imitasi," katanya.
Ustadz Ali Ridho, dai yang sudah
belasan tahun berdakwah di Lapas Klas
I Cipinang pun merasakan hal yang
sarna. Bahkan, katanya, banyak dari
napi yang ketika keluar dari lapas tetap
menjalin komunikasi dengan dia.
Namun, adasatu hal yang selaluAlijaga
ketika berhadapan dengan napi-napi
binaannya.

"Saya tidak pernah menanyakan


kasus atau kejahatan apa yang membuat mereka dipenjara," kata Ali.
Karena jika ia mengetahui kejahatan
apa yang dilakukan oleh binaannya, ia
khawatir akan cenderung mengenali
seseorang berdasarkan kejahatan yang
dilakukannya.
Ustadz Heldan Siddiq Yasin, guru
agama di SMUN 24 Bandung yangjuga
membina napi di Lapas Sukamiskin
Bandung selama tujuh tahun ini pun
mengakuinya. "Sebagian besar dari
mereka sadar sebagai orang yang
bersalah dan mengaku ingin bertauba!.
Apalagi jika sudah disentuh hatinya,
mereka juga manusia biasa," ujar
Heldan.
Bagi Ali Ridho, Heldan Siddiq, Siti
Nurhasanah, dan Ida Farida, membina.
para napi mel'llpakan kenikmatan tersendiri. Mereka melakukannya tanpa.
peduli apakah mereka mendapat honor
atau tidak.
"Hanya ingin mencari ridha Allah,"
kata Heldan. "Mereka kan masih
saudara kita, maka kewajiban kitalah
untuk membinanya kearah yang lebih
baik," ujarnya.
.
Menul'llt Bunda Ida, mereka (para
napi) itu sakit pikiran, dan sakit kejiwaannya. "Kalau kita tidak selamatkan
mereka akan ditarik ke gereja. Dan, saya
tidak akan tinggalkan mereka," ujar
Bunda Ida .

SUARA HIDAYATULLAH JAPRIL 2011 1RAB1ULAKHIR 1432

23

Ilaporan utama I

Bagaimana Perhatian
Ormas Islam?

AINUDDIN CHALlKlSUARA HIDAYATULlAH

Syariful Alamsyah, LC
Ketua Bidang Dakwah Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDIJ)

uslimat Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) telah


sejak lama melakukan pembinaan ke sejumlah lapas

wanita, termasuk Lapas Wanita Tangerang, Provinsi

Banten.
Dai-dai Dewan Dakwahjuga melakukan pembinaan di Lapas
Cibinong, Kabupaten Bogar. Kegiatan itu semakin intens setelah ada
nota kesepahaman antara Dewan Dakwah daerah Bogar dengan
pihak Lapas.
Saat ini kamijuga sedang menyusun buku panduan tentang
pembinaan lapas dan rutan, yang ditulis berdasarkan pengalaman
para dai DDII yang sudah pernah bertugas di lapas dan rutan.
Buku panduan ini nanti akan menjadi acuan untuk memudahkan
para dai yang akan ditetjunkan membina di Japas-lapas dan rutan.
Program pembinan di lapas ini akan terus kita intensifkan ke depan.
Pada acara Silaturahmi Nasional DDII ke-4 awal Oktobertahun
lalu di Aula Masjid Agung At-Tin Jakarta, dilakukan
penandatanganan nota kesepahamann antara DDII dengan
Kementerian Hukum dan HAM yang ditandatangani langsung oleh
Menkum HAM Patrialis Akbar.
Dengan itu DDII diberikan wewenang untuk melakukan dakwah
dan pembinaan ruhani terhadap para narapidana di lapas-lapas yang
ada di Indonesia.

24

SUARA HIOAYATULLAH I APRIL 20 II IRABIUL AKHIR 14li

DR. Zakky Mubarak, MA


Ketua Umum Lembaga Dakwah
Nahdlatul alama (LDNU)

etua Lembaga Dakwah


Nahdlatul Ulama Pusat KH.
Zakky Mubarak mengatakan

kegiatan pembinaan ruhani di lapas


dan rutan sudah dilakukan sejak
lama, khususnya di Lapas Cipinang.
"Selain ceramah, dai dari LDNU
juga melakukan kegiatan mengajar
materi keislaman dan pembinaan,"
kataZakky.
Selama ini,jelas dia, yang aktif
mengisi pembinaan di Lapas Cipinang
dari LDNU ada 6 orang muballigh.

Agus Tri Sundari

Namull, kegiatan bina ruhani ini

kegiatan pendidikan untuk calon dai


dengan nama Program Dai Mandiri.
"Untuk program ini, kita
bekerjasama dengan Universitas
Muhammadiyah Abmad Dahlan," ujar
Agus Sundari.
KataAgus, dai yang ditempa dalam
program dakwah khusus tersebut,
nantinya akan diterjunkan sebagai dai
puma waktu untuk memenuhi
kebutuhan dai di daerah-daerah
terpencil.
Selain ditempatkan eli wilayah yang
membutuhkan di seluruh nusantara,
dai-dai yang sudah dilatih tersebutjuga
akan disiapkan untuk menutupi
minimnya kebutuhan dai di kota-kota
besar, seperti eli perkantoran dan di
kawasan perumahan.
"Di tempat-tempat tersebut masih banyak kalangan yang memahami Islam
secara parsial. Sehingga kehadiran dai di sana sangatlah diperlukan," kata Agus.
Agus menyebutkan, selama kurun waktu empat tahun terakhir, Majelis
Tabligh telah menerjunkan sekitar 300 dai ke wilayah terpeneil dan minoritas.
Dan sebanyak 93 dai di antaranya telah mendapatkan pembiayaan sampai bulan
Maret tahun ini.
Adapun program Dai Mandiri yang akan mulai digulirkan mulai Mei
mendatang -dengan sistem belajar asrama selama 6 bulan- ditargetkan akan
melahirkan dai puma waktu, yang siap bertugas sepanjang waktu yang
dibutuhkan.
Biaya hidup dai nantinya akan ditanggung oleh donatur melalui kerjasama
dengan lembaga-Iembaga zakat dan dari amal usaha Muhammadiyah sendiri.
Untuk sementara ini, berbagai program Divisi Dakwah Khusus Majelis Tabligh
PP Muhammadiyah telah melakukan kerjasama program ini dengan sejumlah
lembaga zakat, seperti BAMUIS BNI, LAZIZMU, LAZIZ RS Islam Jakarta, dan
juga BAZNAS.
Kegiatan dakwah di lapas dan di rutanjuga menjadi fokus perhatian kegiatan
Divisi Dakwah Khusus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.
"Untuk wilayah Jakarta, kita bekerjasama dengan LP Cipinang, Lapas
Salemba, dan Rutan Pondok Bambu," jelas Agus.
Jadwal mengisi kegiatan dakwah di tempat-tempat tersebut dikoordinasi
langsung oleh pihak lapas atau rutan.
Takhanya itu, pengurus Muhammadiyah eli berbagai wilayah dan daerahjuga
dilibatkan kegiatan yang sama dengan bekerjasama dengan sejumlah lapas.
"Untuk wilayahJakarta, langsung ditangani oleh PP Majelis Tabligh. Di
wilayah atau daerah oleh PW dan PD," ujar Agus. *

sementara tersendat sambil


menunggu rekoordinasi dari pihak
lapas selanjutnya.
"Ke depannya kegiatan pembinaan
ini akan terus kita giatkan dan bukan
hanya di Lapas Cipinang," imbuh
Zakky.
Untuk penggemblengan tenaga
pembina, LDNU rutin mengadakan
work shop dan pelatihan dai yang
diadakan di Jakarta dengan peserta
para kader NU dari berbagai daerah
yang direkomendasikan.
Lapas-lapas yang ada di daerah
pun menjadi perhatian LDNU. Untuk
lapas di wilayah ini akan ditangani
langsung oleh pengurus LDNU cabang
dan wilayah masing masing,
bekerjasama dengan pihak lapas dan
rutan.

Kata Zakky, dakwah dengan


bereeramah atau membina di masjid
adalah hal penting. Namun, yang
tidak kalah penting adalah dai yang
peka yakni mau rnerasakan perasaan
dan kejiwaan objek dakwah di
lapangan.
"Yang masihjarang dilakukan
adalah berdakwah kepada pemulung,
tuna susila, tuna wisma, dan lain lain.
Ini menjadi tantangan lembagalembaga dakwah," tukas Zakky.
Zakky berharap, dengan kehadiran
Forum Komunikasi Lembaga Dakwah
(FKLP) sebagai wadah koorelinasi
lembaga-lembaga dakwah onnasormas Islam di Indonesia dapat
menjadi perekat kerjasama
pembinaan ruhani antar sesama
organisasi Islam.
FKLP sendiri adalah lembaga yang
berada di bawah bimbingan Direktur
Jenderal Bimbingan Masyarakat
Islam Kementerian Agama.

Ketua Divisi Dakwah Khusus Maje/is Tabligh PP Muhammadiyah

iViSi Dakwah Khusus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah periode 20102015 akan berfokus pada pengkaderan dai atau mubaligh yang siap
ditugaskan ke wilayah-wilayah terpencil, suku terasing, dan daerah rawan
pemurtadan.
Ketua Divisi Dakwah Khusus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Agus Tri
Sundari, mengatakan, untuk itu

pihaknya akan menyelellggarakan

AINUDDINCHALIKJ$UARAHIDAYATUUAH

SUARA HIDAYATULLAH 1APRIL 20 Il lRABIUl AKHIR 1432

25

Oleh Jusman Daile

tah apa yang ada dalam pikiran Samuel P. Huntington ketika pada 1992 melontarkan analisisnya tentang
erubahan tatanan di Timur Tengah (Timteng).
Namun prediksinya itu kini menjadi kenyataan.
Bagai oase di tengah sahara, gelombang perubahan
akhirnya teIjadi di seantero jazirah Arabiyah. Siapa sangka,
aksi bakar diri tukang sayur Mohamed Bouazizi menjadi
hulu ledak "revolusi" yang menyulut emosi rakyat hingga
menumbangkan diktator Tunisia, Presiden Zainal Abidin
Bin Ali. Tak hanya itu, gel om bang yang menginginkan
reformasi menjalar sepanjang sahara menyusuri aliran
sungai Nil menuju Mesir, hingga menumbangkan Husni
Mubarak, yang lebih dari 30 tahun berkuasa dengan 'tangan
besinya'. Tak hanya Mesir, aksi serupa menjalar ke Bahrain,
Uni EmiratArab (UEA), SUfiah, Yaman, Yordania dan Libya.

Demokrasi dan GeopolitikTimurTengah


Efek domino dari demam demokratisasi dan tekad untuk
keluar dari keterpurukan multidimensi baik ekonomi
maupun politik di bawah pemerintah otoriter di Timur
Tengah ibarat bola liar. Memantul ke mana-mana.
Salah satu yang ikut terancam adalah Amerika Serikat
(AS) dan saudara dekatnya, Zionis Israel. Kedua negara ini
jelas berkepentingan besar di kawasan Timteng. Maka tak
hefan jika Perdana Menteri Zionis Israel , Benjamin
Netanyahu dan Presiden AS, Barrack Husein Obama terus
memantau perkembangan di kawasan inL Khusus untuk
Mesir, yang menjadi gerbang dan menempati posisi kunci

28

SUARA HIDAYATULLAH IAPRIL 201l fRA81ULAKHIR 1.02

atas pengaruh AS-Zionis Israel, secara intensif akan menjadi


pantauan besar Gedung Putih.
Kunjungan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton
Maret lalu di Tunisia dan kehadirannya di lapangan Tahrir,
Mesir, pusat pemberontakan yang sukses menumbangkan
pemimpin otoriter Mesir Husni Mubarak, adalah di antara
buktinya.
Kekhawatiran AS dan Zionis-Israel bukan tanpa alasan.
Sejak awal aksi massa di Mesir, Israel telah merasa was-was,
bahwa negeri dimana Fir'aun lahir itu akan berada di tangan
kelompok Islam. KhususnyaAl-Ikhwan al-Muslimun (1M),
yang merupakan kekuatan terbesar setelah National Democratic Party (NDP), partai pendukung pemerintahan Husni
Mubarak.
Kegagalan NDP menyampaikan dan memenuhi aspirasi
rakyat yang tercermin dari kegagalan pemerintahan
Mubarak, menjadi dasar delegitimasi terhadap partai
tersebul. Sementara keseriusan 1M dalam mengusung ideide perubahan dengan kehidupan demokratis adalah
tawaran baru menuju kesejahteraan.
Kenyataan ini menjadi stimulus bagi meluasnya penerimaan masyarakat terhadap 1M. Kesuksesan Partai Keadilan
dan Pembangunan (AKP) di Turki yang berafiliasi pada
ideologi politik kenegaraan 1M, menjadi bargaining position tentang role model politik Mesir masa depan.
Lebih dari 20 tahun lamanya 1M dizalimi. Partainy"
terlarang, tokoh-tokohnya dipenjarakan. Tak hanya itu,
sekadar membicarakan saja, rezim Mubarak bisa

menjebloskan orang ke penjara. Mubarak menempatkan


intel di seluruh tempat guna membatasi orang bicara politik
dan gerakan Islam. Tak seperti lantangnya AS berteriak di
mana-mana dalam masalah kebebasan atau HAM, di saat
rezim-rezim diktator di Tunisia dan Mesir banyak menganiaya dan menzalimi kalangan Islam, negeri Paman Sam
itu tak pernah terdengar suaranya.
Masalahnya, AS berkepentingan besar menghadang
(baca: mengkerdilkan) kekuatan Islam dengan cara
menempatkan penguasa boneka. Dalam hal ini Ben Ali dan
Husni Mubarak. Lucunya, ketika rezim-rezim sekutunya itu
rontak satu per satu, media-media mereka mengatakan
gerakan massa itu lahir karena menginginkan demokrasi dan
telah resah dengan otoritarianisme. Padahal, yang menyebabkan mereka berbuat seperti itu akibat grand design dan
rekayasa AS sendiri.
Kini, semuanya telah berubah. Bahkan boleh jadi ini
diluar kendali AS dan Zionis-Israel.
Hanya saja, untuk saat ini, kalangan Islam agak terpecah
dalam peristiwa ini. Pertama, kelompok yang menolak
demokrasi secara absolut dengan alasan bahwa demokrasi
merupakan ideologi politik yang bersumber dari Barat dan
didasari oleh ruh kapitalisme yang materialistik. Kedua,
kelompok yang melihat demokrasi sebagai alat dan batu
loneatan untuk merebut kepeinimpinan Islam. Ketiga,
kelompok yang tidak melihat apakah negara menggunakan
sistem demokrasi atau sistem Islam, yang penting hak-hak
ibadah dan kebutuhan dasar mereka terpenuhi.
Meski demikian, geopolitik Islam di negara-negara yang
tengah bergolak tersebut, menjanjikan ban yak harapan.
Pertama, banyak kemungkinan kelompok-kelompok
Islam akan ambil bagian dalam berperan mengurus negara
dan me nang mengambil hati rakyat. Gerakan HAMAS di
Palestina, AKP di Turki, partai Islam An Nahdah yang baru
saja didirikan di Tunisia, Al-Ikhwan al-Muslimun di Mesir
akan berpeluang besar meraih simpati umat di negeri
masing-masing.
Fakta menunjukkan, HAMAS meraih simpati mayoritas
warga Palestina dengan pemilu demokrasi 2007. Namun
seeara lieik digagalkan AS dan Israel.
Kedua, jika kenyataan ini terjadi, maka geopolitik di
Timteng akan bergeser menjadi vis a vis antara Islam dan
kepentingan AS-Israel. Kelompok kekuatan politik baru
Islam ini akan secara otomatis mengurangi atau mungkin
menghilangkan pengaruh AS serta Israel di Timteng. Jika
kelompok Islam berkuasa, secara otomatis, akan mengurangi
hubungan dengan musuh kaum Muslim (Zionis-Israel).
Mesir yang memasok 40 persen energi Israel kemungkinan
akan mengurangi hubungan dengan Israel dan akan lebih
membela Palestina, yang itn tak dilakukan Husni Mubarak.
Langkah selanjutnya, kelompok Islam yang berkuasa
nanti akan lebih memilih menyelamatkan ekonomi rakyat
dalam bentuk nasionalisasi dengan meninjau ulang kontrak
dengan perusahaan asing.
Seeara otomatis, AS dan Israel kehilangan dukungan dan
kehilangan pasokan ekonomi di kawasan Timteng. Di sisi
lain, ideologisasi dan institusionalisasi Islam oleh partai dan

Gerakan
HAMAS di
Palestina,
AKP di
Turki, partai

Islam An
Nahdah
yang baru
saja didirikan di
Tunisia, AIIkhwan aiMuslimun di
Mesir akan
berpeluang
besar
meraih
simpati
umatdi
negeri
masingmasing.

kelompok Islam pro Demokrasi


akan membangkitkan semangat
dan pereaya diri umat Islam di
Timteng, yang selama ini dikebiri
oleh diktator boneka AS-Israel.
Akhirnya, apa yang dipostulatkan Samuel P. Huntington tentang
Clash of Civilization, benturan
peradaban antara Islam dan Barat
akan terjadi. Inilah awal dari akhir
hegemoni politik barat (AS-Zionis
Israel) terhadap kawasan Timteng.
Hegemoni yang mereka kampanyekan sendiri bernama demokrasi.
tetapi faktanya telah ikut menyandera dan menikamnya.
Asumsi itu akan terjadi, jika AS
dan Zionis serta negara-negara
Barat dan Eropa secara fair memberi kesempatan gerakan-gerakan
Islam tumbuh secara alami untuk
meraih perhatian rakyat. Wallahu
a'lam.
'Penulis adalah aktivis KAMMI
dan Founder Forum Cendikia
Muda Indonesia (ForceMU"fJ

~:..;.n.~I,;....l1"... ~1.c.:'S

S181..AlH!lPl

M~BUl.~{l
_12230 H..1ts ShlNh
Penufis knam AzZabidi

.........- ,
Ukuran ; 16 x 24 QI1
.1100

Hal

1. . . . . . 8iogt'IJI1iJINlQ N-I1iN!

I!!!!!!~~ tIOlOtAnbh~r4an.l_
Rp. 145.000,-

-'. :~"

__

'",!ialm!'
- ....
....

29

ada 1616, Galileo ber langit dan bumi dengan (tupendapat bahwa bumi juan) yang benar; Dia mebulat. Pendapat ini
nutupkan malam atas siang
menyebabkan dia dimusuhi dan menutupkan siang atas
oleh kalangan gereja yang malam ... "
waktu itu meyakini bahwa
Dalam ayot tersebut,
bumi datar dan sebagai pusat Allah Subhanahu wa Ta'ala
tata surya. Teari heliosentris menggunakan kata "takwir"
yang dipegang oleh Galileo yang artinya menutup. Daini dianggap salah dan ber- lam kamus bahasa Arab, kata
ini digunakan untuk mengtentangan dengan Alkitab.
Karena itulah, ia dihukum gambarkan peketjaan memoleh gereja.
bungkus atau menutup seHal yang demikian itu . suatu di atas yang lain secara
melingkar, sebagaimana surtidak pernah terjadi dalam
peradaban Islam. Sebab, ban dipakaikan pada kepala.
At-Thabari' menjelaskan
meski tidak secara gamblang
menjelaskan bumi itu bulat, dalam tafsirnya bahwa yang
namun beberapa ayat secara dimaksud, 'menutupkan matersirat menggambarkan hal lam atas siang dan menutupitu. Misalnya terdapat dalam kan siang atas malam' adalah
Surat Az Zumar ayat 5 yang j ika malam datang, siang
artinya: "Dia menciptakan
pergi. Sebaliknya jika siang

datang malam pun pergi.


Keterangan tentang siang
dan malam yang saling menutup satu sarna lain ini berisi penjelasan yang tepat
mengenai bentuk bumi yaitu
bulat. Sebab jika bumi datar,
tidak akan tetjadi pergantian
siang dan mal am secara
teratur.
Ayat yang semakna dengan ayat tersebut terdapat
dalam surat AI i-mran ayat
27 yang artinya: "Engkau
memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan
siang ke dalam malam .."
Berkaitan dengan ayat ini
Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud,
Mujahid, dan Qotadah mengatakan bahwa antara siang
dan malam saling memasuki.
Dimana siang waktunya 15

jam lebih panjang daripada


malam. Sedang malam
waktunya 9 jam lebih pendek
daripada siang. Ia juga bermaksud antara siang dan
malam saling mengganti
dimana yang satu bilang
langsung diganti lainnya.
(Lihat tafsir Qurtubi)

Pernyataan ini hanya


benar jika bumi berbentuk
bulat. Kedua ayat di atas mengisyaratkan bahwa bentuk
planet bumi itu bulat. Hal ini
membuktikan bahwa al Qur' an selalu selangkah di
depan penemuan-penemuan
sains modern masa kini. Setiap kali ada penemuan-penemuan hebat pada setiap abad,
temyata al-Qur' an sudah
menjelaskannya terlebih da-

hulu. Bahrul UlumlSuorn Hidayatuflah

I ta'aruf I
SMI Hidayatullah Yogyakarta

Lahirkan Mujahid dari Kaki Merapi


Seluruh sann'i tidak belajar di kelas
soja, tapijuga di alam dan berbaur
dengan masyarakat sekitar.

u Wahyu bersyukur atas pemba


han sikap anaknya. Saat pulang
ke rumah dalam rangka liburan
sekolah, Nadzif, anaknya yang barn berusia 13 tahun itu terlihat lebih mandiri
dan taat dalam beribadah.
Pengakuan Bu Wahyu hanya satu
dari sekian banyak orangtua yang merasakan perubahan yang dialami anaknya
setelah menyekolahkannya ke Sekolah
Menengah Integral (SM!) Hidayatullah
Yogyakarta. Maklum, metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah ini
membiasakan para santri untuk hidup
mandiri dan disiplin dalam ibadah.
Kepala SMI Hidayatullah, Muhammad Syakir Syafi'i menjelaskan, sekolah
yang menerapkan model pendidikan 6
tahun ini, di tingkat Sekolah Menengah
Pertama (SMP) targetnya memang
mendidik santri menjadi anak saleh
yang menguasai ilmu dan menjalankan
agamanya. Semen tara di lingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), targetnya
para santri telah memiliki metodologi
berpikir dan beramal islami.
Dalam hal komunikasi, para santri
dibiasakan mempraktekkan bahasa
Arab dan Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pelaksanaannya, mereka secara langsung dibimbing oleh
gum dan pengasuh yang memiliki kompetensi bahasa.
Tahfidz (menghafal) al-Qur' an dan
Hadits merupakan salah satu program
unggulan di sekolah ini. Meski usianya
bam menginjak lima tahun, SMI Hidayatullab telah memiliki santri yang hafal
aI-Qur'an 30 juz, dan sebagian di antaranya telah menyelesaikan 12 juz.
Pencapaian hafalan al-Qur' an di antara para santri diakui Syakir memang
beragam, karena sekolah hanya menargetkan santri menghafal minimall juz
setiap semester, dan selebibnya mempakan target pribadi para santri.

Belajar Langsung dengan A1am


Pembelajaran di sekolah ini tidak
hanya dilakukan di ruang kelas dan
masjid sepelti pesantren pada umumnya. Para santri juga diajak belajar di
alam dan berbaur dengan masyarakat
sekitar, untuk merasakan denyut nadi
kehidupan mereka.
Untuk santri usia kelas 1 SMA ke
atas, mereka ditugaskan terjun ke masyarakat guna melakukan pendampingan sesuai kemampuannya. Umumnya, mereka ditugaskan menghidupkan
masjid-masjid dan mengajar TPA.
Meski sering memanfaatkan media
belajar di luar ruangan, bukan berarti
sekolah ini tidak memiliki sarana penunjang kegiatan belajar mengajar. Dengan lahan seluas 1, 3 hektar, SMI Hidayatullah memiliki beragam fasilitas
penunjang pendidikan. Ruang kelas representatif lantai dua, masjid, laboratorium komputer, pertanian dan peter-

nakan, kanlin, perpustakaan, lapangan


olahraga, hingga asrama yang dapat

menampung ratusan santri.


Di sisi lain, lembaga inijuga meleng-

kapi diri dengan kurikulum yang khas


ala sekolah ini. "Kami menamai kurikulum yang diterapkan ini dengan Kurikulum Berbasis Tauhid yang dikembangkan secara integral dari jenjang
SMP hingga SMA," jelas Syakir.
Dengan kurikulum ini, lanjutnya,
pengembangan potensi santri bisa
berjalan optimal, baik ruhiyah, akal, dan
fisiknya. Seluruh pelajaran diarahkan
untuk memosisikan kekuasaan dan
kehendak Allah sebagai titik tolak,
proses, dan akhir dari seluruh aspek dan
komponen kurikulum tersebul.
Syakir berharap seluruh proses
pembelajaran tersebut, dapat melahirkan kader ularna, ilmuwan, dan pemimpin berjiwa rnujahid. Serta, mampu
menjalankan tugas dan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya di
muka bumi, demi terbangunnya peradaban dunia yang islami. *Masjidi{ Suora
Hidayatulloh

da kesan tertanam pada umatIslam bahwa Komisi Nasional HakAsasi


Manusia (Komnas HAM) tidak pernah berpihak kepada kepentingan
dan hak-hak umat Islam. Puncak dari kesan itu muneul saat terjadinya
kasus Ahmadiyah. Lembaga negara ini dinilai oleh Forum Umat Islam
(FUI) berusaha melindungi Ahmadiyah.
Namun, umat Islam seperti dibuat tereengang ketika salah seorang komisioner
Komnas HAM memberikan komentar di media bahwa pembubaran Ahmadiyah tidak
melanggar HAM.
Dr Saharuddin Darning, SH MH adalah nama komisioner Komnas HAM yang
membuat pernyataan itu. Sebelumnya, Darning, begitu ia biasa disapa,juga pernah
mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang melawan arus pemikiran komisioner
Komnas HAM yang lainnya . Seperti pernyataannya belum lama ini, yang
menyebutkan bahwa penyergapan disertai penembakan mati yang dilakukan
Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 terhadap seseorangyang dituduh teroris
merupakan pelanggaran HAM berat.
Pernyataan dan sikap yang ditunjukkan Darning memang seringkali berpihak
kepada umat Islam. Bahkan lelaki tunanetra ini pernah mengunjungi Munarman
dan Habib Muhammad Rizieq Syihab saat mereka dipenjara karena diduga terlibat
dalam bentrokan Monas pada 2008. Tindakan yang dilakukan Darning itu, oleh
sebagian pihak dibilang aneh. Disaat banyak pihak mengeeam tindakan kedua tokoh
itu, Darning malah mengunjunginya.
Keberadaan Darning di Komnas HAM memang sedikit 'mengubah' wajah
lembaga yang diketuai oleh Ifdhal Kasim itu. Ia sarna sekali tak takut bila sewaktuwaktu didepakdari Komnas HAM, karena sikap-sikapnyayang 'aneh' itu. "Saya
merasa terhormat kalau dipinggirkan karena membela kebenaran
Ilahiyah. Wah, itu yang saya tunggu," kata Darning mantap.

Kini, setelah adanya Darning, banyak tokoh dan aktivis Islam yang
bergantian mengunjungi kantor Komnas HAM yang terletak di bilangan
Menteng Jakarta Pusat itu. ltu hal
sebelumnya jarang terjadi di Komnas
HAM. Mereka berkunjung dari yang
hanya sekadar silaturahim sampai
pengaduan pelanggaran HAM. "Kalau
pengaduan yang berkaitan dengan
pelanggaran HAM umat Islam, mereka
hanya mau melapor ke saya. Tidak mau
melapor ke komisioner lainnya," kelakar ayah dua anak itu.
Pertengahan Maret 2011 silarn, wartawan Suara Hidayatullah, Ahmad

Damanik, Ainuddin Chalik, Ibnu


Syafaat, dan fotografer Moo. Abdus
Syakur berkesempatan bertemu
dengan Darning di Kantor Komnas
HAM . Pada pertemuan siang itu,
Darning bereerita tentang kiprah dan
motivasinya bergabung di Komnas
HAM. Berikut petikannya.

membaca! '*

. 1figur 1
Sebagai komisioner Komnas
HAM, Anda terlibat sering melakukan pembelaan terhadap hak
urnat Islam. Apa motivasinya?
Saya ini Muslim, tentu pertama kali
yang harus saya pelajari adalah agarna
saya sendiri. Yang menjadi priorit as
adalah agama saya sendiri. Kalau kita
mau pelajari agama kita sendiri dengan
baik, kita berpotensi menjadi Muslim
yang baik. Dalam al-Qur' an dikatakan
bahwa udhuluu fiissilmi kaaffah.
Maksudnya, masuklah kamu ke dalam
Islam secara kaaffah. Itu yang saya
praktekkan.
Banyak pejabat publik Muslim
yang duduk dijabatan lebib tinggi
dari Anda, tapi mereka tidak
seperti Anda ...
Itu yang saya heran, banyak pejabat
yang mengaku Muslim, tapi kok Islamnya ketinggalan di rumah. Islamnya
ketinggalan di masjid. Macam temanternan di Komnas HAM, hanya dua
orang non-Muslim, selebihnya Muslim
semua, tapi sedikit yang mau mengungkap dan menggunakan kewenangannya untuk membela hak agamanya.
Itn sungguh mengherankan.
Bahkan justru ada yang berhadaphadapan dengan saya, ketika saya
memperjuangkan jalan kebenaran
menurut uknran I1ahiyah. Ternan saya
yang Muslim itu menghadapi saya
dengan ukuran, kebenaran-kebenaran
relatif. Ini aneh menurut saya.
MaksudAnda?
Allah Subhanahu wa Ta'ala itu zat
yang Maha Sempurna, zat yang firmanNya berkedudukan sebagai kebenaran
absolut. Lantas, kenapa kita mau
m"encari tandingannya? Makanya kalau

36

ada yang menyebut saya sangat eksklusif


atau kerap melawan suara mainstream,
saya justru heran, kenapa saya dianggap
minoritas, barusnya saya mayoritas. Di
negeri ini mayoritas Muslim, seharusnya
banyak orang yang seperti saya.
Oke-Iah, untuk berislam seperti Nabi
mungkin tidak pernah ada. Tapi kenapa
kita ini kalau sudah berbicara hakikat
Islam dan berkaitan dengan Islam, kita
parsial cara kerjanya.
Bagaimana pandangan Anda
terkaitAhmadiyah?
Persoalan Ahmadiyah sebenarnya
sederhana sekali. Tidak perlu buka bukn
fiqih terlalu dalam. Dulu orangtua kita
sudah mengajarkan melalui lagu tentang
Nabi Muhammmad sebagai nabi
terakhir dan mulia, titik sampai di sitn.
Sejak keeil kita sudah diajarkan itn, tapi
kenapa kok setelah kita menduduki
jabatanjadi ragu.
Padahal, Allah berkata bahwa dzaalikal kitaabu laa raibaa fiihi hudal Iii
muttaqiin, kita tidak perlu ragu sarna
sekali pada apa yang difirmankan Allah.
Itn petunjuk bagi kita. Saya heran kalau
memperhatikan kolega-kolega saya yang
menduduki jabatan publik, malah
menjadi ragu. Allah sudah menawarkan
kebaikim bahwa siapa yang melaksana-

... di Komnas HAM, hanya


dua orang non-Muslim,
selebihnya Muslim semua,
tapi sedikit yang mau mengungkap dan menggunakan
kewenangannya untuk
membela hak agamanya.ltu
sungguh mengherankan

SUARA HIDAYAT ULLAH I APRIL 201l fRABIULAKHIR , ..32

kan apa yang diperintahkan, maka dia


akan memperoleh kebaikan di dunia dan
akhirat. Kenapa kita ragu?
Kita sebagai seorang Muslim dituntut untuk mengambil peran sesuai dengan kedudukan dan posisi kita, untuk
menegakkan kalimatnllah. Kalau tidak,
kita akan menjadi bagian dari masyarakat global yang lebih eenderung kepada
duniawi.
MaksudAnda?
Dewasa ini kecenderungan masyarakat kita terinfeksi penyakit duniawi yang
dikembangkan oleh rasionalisme dan
formulasi Barat. Kita semakin gandrung
dengan pemikiran-pemikiran Barat.
Akibatnya, kita menyangka bahwa Barat
menjadikan begitu banyak pranata
kehidupan duniawi dengan teknologinya
itn tanpa nilai. Kita lupa di antara pranata yang dibawa itu ikut pula budayabudaya yang tidak sesuai dengan prinsip
Islam.
Bagaimana posisi HAM seharusnya?

Khusus mengenai HAM, seharusnya


kita pahami sebagai bagian dari nilainilai Islam. Karena itn saya berpendapat,
HAM jangan dijauhkan dari nilai-nilai
Islam. Dia seharusnya semakin direkatkan.
Nah, sekarang ini ada pihak yang
meneoba memisahkan dan merebut sehingga HAM itu seluruhnya diwarnai

dengan pemikiran-pemikiran nonIslam. Akhirnya terjadi bentnran. Makanya saya hadir di Komnas HAM justru
untnk meyakinkan kembali bahwa HAM
itn sebetulnya bagian dari Islam dan kita
harus warnai dengan perspektifIslam.
Bahwa ada HAM yang bertentangan
dengan Islam, itn ada pada level inter-

pretasi saja. Contohnya, dalam Deklarasi


Universal HAM memang ada ketentuan
di Pasal16, ballwa setiap orang memililti
hak kebebasan memeluk agama sesuai

dengan keyaltinannya.
Tapi, tidak pernah ada di deklarasi
itu yang memberi tempat bahwa kebebasan beragama itu termasuk merusak
dan menodai agama orang lain. Tidak
pernall ada itu. Lantas, dari mana dasarnya ada orang mengatakan ballwa Abmadiyall itu bagian dari HAM. Sekarang
mari lOta eari, apa landasannya.
Di sinilah orang tidak bisa memisahkan mana itu sebuah kebebasan
menjalankan ibadah dan mana itu
merusak agama. Ini tidak dijelaskan di
dalam deklarasi itu. Itulah yang saya
maksud bahwa kita bisa mendialogkannya dalam kerangka interpretasi.
Tapi ada pihak yang tiba-tiba menariknarik ballwa HAM itu berbieara tentang
kebebasan, padahal kebebasan yang
dimaksud adalah kebebasan beragama.
Titik. Tidak ada kebebasan merusak

agama orang lain.


Contoh, atas dasar kebebasan beragama, saya masuk gereja, lalu saya
obrak-abrik apa saja yang ada di situ.
Kalau ditanya kenapa Anda obrak-abrik,
saya beralasan beribadah, karena itu

saya bebas mengobrak-abriknya. Bisakah begitu? Tentu tidak.


Jadi, tidak ada tempat bagi orang
yang menjalankan ibadah tapi merusak
agama orang lain. ltu tidak termasuk
kebebasan. Karena itu, saya termasuk
orang yang tidak menyetujui adanya
pihak yang menginterpretasi bahwa
kebebasan termasuk juga kebebasan
menodai agama orang lain.

Berarti HAM harns direkatkan


dengan nilai Islam?

Bukan hanya harus direkatkan, tapi


memang sudah menjadi bagian dari
Islam. Karena HAM tergali dari nilainilai agama Islam,jadi implementasinya
tidak boleh bertentangan dengan nilainilai Islam. Ini pertama.
Kedua, kalau kita bikin hierarki'
antara Islam, Paneasila, dan HAM,
sebagai seorang Muslim, saya menyatakan ballwa Islam-lall yang menempati
posisi tertinggi. Setelall itu barulall saya
masuk ke UUD dan HAM, tidak bisa
dibalik.
Sekarang ini ada orang yang menjadikan HAM sebagai konsep universal
dan absolut, wall, parall betul itu. Sejak
kapan ada hasil garapan manusia tibatiba diputuskan sebagai sesuatu yang
tertinggi dan absolut. Padahal, di mana
pun yang namanya karya manusia
semna relatif.
Kalan orang Barat menilai tata nilai
kehidupan nihil agama, karena memang
dari semula sudah anti agama dan
sekuler. Jadi, wajar kalau di Barat
menyebut agama itu tidak penting. ltu
saya bisa paham.
Tapi kalau bieara dalam konteks Indonesia, beda banget. Kita di Indonesia
berada dalam lingkungan masyarakat
yang agamis. Nah, ketika bicara HAM
harus matching dengan agama, tidak
boleh beda. Kalau beda, HAM harus
mengalah dan mengikuti serta mencocokkan diri dengan nilai-nilai agama.
Jangan sebaliknya, agama dipaksa untuk
mengikuti HAM.

Saat ini banyak kaIangan yang


'menuhankan' HAM. Bagaimana
Anda menilai?
Ini yang penting menurut saya. Saya
perhatikan, orang kalau berbieara HAM
cenderung yang dieari adalah hal-hal

yang melegitimasi apa yang menjadi


kepentingannya. Mereka menjauhkan,
bahkan kalau perlu, menghilangkan
bagian-bagian yangjustru melarang.
Saya ambil contoh, dalam Pasal 29
ayat 2 Deklarasi Universal HAM, di situ
dirumuskan begini. Dalam menjalankan
kebebasan dan menjalankan hak asasinya, setiap orang harn's mendasarkan

apa yang dilakukannya itu dengan pembatasan. Yang pertama dibatasi oleh
hukum.
Segala sesuatu pelaksanaan hak itu
dibatasi oleh hukum. Sekarang kita
sudah punya pembatasan ballwa kebebasan beragama diatur oleh peraturan
perundang undangan, antara lain adalall
UU Nomor 1 Tahun 1965 tentang
penodaan agama. Jadi, kebebasan sudah
berhenti ketika ada undang-undang
yang mengatur. Tidak boleh orang
sebebas-bebasnya.
Kedua, ketertiban umum. Yang
ketiga agama, dan keempat moralitas.
Jadi ada empat hal yang membatasi
HAM dan itujuga dimuat di dalam UUD
lOta. Itu tertuang di Pasal 28 D ayat 2
ballwa pelaksanaan HAM dibatasi oleh
empat hal; hukum, moral, agama, dan
ketertiban umum.

Apakah Anda siap berdiri di


garda terdepan dalam membela
Islam?
Dh, iya. Itnharus. Saya lOra siapa pun
yang mengaku Muslim harus melakukan
itn. Sebab kalau tidak, menurut saya itu
aneh. Kala Allall, maukah kamu Kuperlihalkan perdagangan yang paling baik di
antara kamu, yaitn perdagangan jiwamu,
ragamu, untnk atas namaAllall. Ayo!
Kasus apa saja yang telah Anda
advokasi untuk kepentingan
umat?
Banyak. Saya ambil contoh terakhir
tentang pornografi. Ketika orang bicara
tentang RUU Pornografi, terjadilah
banyak pertentangan. Di Komnas HAM
juga begitn. waktu itu digagas rancangan untnk mehghentikan RUU itn, karena
dinilai bertentangan dengan HAM.
Begitu dibawa di paripurna, saya
menentang. Saya menyatakan block
besar-besaran dan saya menyatakan dissenting opinion (pendapat berbeda) atas
rancangan itu.

SUARA HIDAYATULLAH IAPRIL2011 IRABI\JLAKHIR 1432

37

I figur I
Posisi saya adalah meletakkan HAM sebagai bagian
atau sub sistem Islam, tidak
boleh dibalik. Kalau di Barat
orang melihat HAM adalah
universal dan absolut, silakan
saja.Tapi saya bukan orang
Barat

Indonesia atau Barat. Memangnya kita


mau jadi orang Barat. Negara ini mau
dibuat seperti Barat.

Seberapa banyak umat Islam


yang mengadu ke Komnas HAM?
Ini memang agak baru. Dulu umat
Islam menyangka Komnas HAM ini
sarang liberalisme. Sekarang perlahanlahan mereka tahu kalau ada satu dua
Anda kerap melawan main- orang di sini yang masih mau menyustream. Anda tidak takut didepak? arakan kepentingan umat Islam.
Saya merasa terhormat kalau diping- Barulah mereka mau datang ke sini.
girkan karena membela kebenaran
Didahului Munarman, dari situlah
nabiyah.
terbangnn persepsi kalau Komnas HAM
Allah akan melindungi saya dan tidak seperti yang dia bayangkan. Sejak
memberikan janji yang sangat mulia itulab kelompok- kelompok umatIslam
kepada saya kalau hal itu dilakukan. mau datang ke sini, mengadu. Sayajuga
Kenapa kita harus takut, masya Allah, sudah mulai rajin dipanggil dalam
berarti kita ini tidak takut sama Allab
beberapa kajian dan diskusi umat
kalau begitu.
Islam. Tadinya Komnas HAM dianggap
bagian dari masalah, sekarang sudab
Di sidang Komnas HAM tentu dianggap sebagai solusi.
sering terjadi perbedaan penda- .
Seharusnya Komnas HAM memang
pat. Bagaimana cara Anda meng- begitu. Harus memihak kepada siapa
hadapi situasi tersebut?
pun yang teraniaya. Kalau ada orang
Saya kadang bilang begini, "Teman- Kristen teraniaya, maka harus kit a
ternan, saya percaya bahwa teman- lindungi. Tapijanganjuga mengatasnaternan yang ada di sini adalah orang- makan pluralisme lantas menginjak
orang yang menjunjung tinggi pluralitas. bawah, tapi menendang yang satu, itu
Artinya, kita semua menghargai perbe- salab. Kita harus adil dan arif.
d;'an. Saya kira kita semua datang ke sini
dengan latar belakang yang berbedaPernahkah Anda menerima
beda. Itu berarti pandangan kita, pers- aduan dari kelompok liberal?
pektifkita, pasti selalu tidak bisa sarna."
Pernab. Saat saya baru tiga bulan di
Komnas HAM, datang rombongan
Bagaimana Anda membangun Usman Hamid dari Lembaga Bantuan
komunikasi dengan komisioner Hukum. Mereka menyebut diri sebagai
lainnya yang berseberangan pen- Aliansi Pelang;. Ada Kontras, dan ada
dapat?
juga tokoh lintas agama. Tapi saya tidak
Kita selalu bicara pada sa at ada
tahu agama macam apa yang dimaksud.
masalah. Kadang mereka masuk ke Saya tidak tahu mereka adalah tokoh
ruangan saya. Posisi saya adalah mele- IBM yang mengaku sebagai tokoh !intas
takkan HAM sebagai bagian atau sub agama.
sistem Islam, tidak boleh dibalik. Kalau
Mereka mengadu, dan saya yang
menerima. Saya hampir marah dan
di Barat orang melihat HAM adalab universal dan absolut, silakan saja. Tapi nyaris saya usir keluar, karena mereka
mengadu tapi dengan cara me neesaya bukan orang Barat.
Jadi, kalau misalnya Ahmadiyah moohkan agama.
Saya bilang, "Anda ini katanya tokoh
dilihat dari persfektif Barat, memang
cocok. Di sana orang beragama yang lintas agama, tapi yang Anda adukan itu
penting formalitasnya. Tapi di Indone- kok mencemoohkan agama. Jadi tokoh
siajangan coba-coba. Tukang becaksaja agama maeam apa Anda ini . Anda
kalau agamanya diacak-acak pasti datang ke sini untuk mengadu, tapi
marah, masak kita yang elit-elit tak Anda sendiri tidak adil terhadap agama.
marah, aneh kan ...
Sejak tabu pemikiran saya seperti ini,
Herannya, para pengusung kebebas- kelompok liberal tidak lagi mengadu
an tidak bisa mengnkur, ini di mana sih,
kepada saya.***

38

SUARA HIDAYATULLAH IAPRIL 2011 iRABIULAKHIR 1432

Munannan
Man tan Ketua Yayasan Lembaga
Bantuan Hukum Indonesia

"Pak Darning
Kirirnan dari Allah"
ak Saharuddin Darning yang
saya kenal adalab aktivis HAM
yang selalu membela da n
memperj uangkan yang haq. Memperjuangkan yang haq di sini bukan
hanya berdasar HAM, tapi membela
kebenaran sesuai al-Qur'an dan
Hadits.
Beliau sosok cerdas meskipun tidak
bisa melihat. Ia tidak melihat dengan
mata lahirnya, melainkan melihat
dengan mata batinnya. Keterbatasan
penglihatan tidak mengurangi
kapasitas dan kapabilitas Pak
Darning sebagai seorang aktivis
HAM yang mumpuni.
Beliau ditempatkan oleh Allab di
tengab kelompok orang-orang yang
buta hatinya, yang tidak suka pada
Islam. Di saat banyak aktivis liberal
yang sempurna penglihatannya, tapi
tidak terhuka mata hatinya untuk
memperj uangkan Islam.
Pak Darning adalah contoh dari
Allah untuk kita bahwa walaupun
secara labir seseorang itu tidak dapat
melihat , tapi mat a hatinya bisa
melihat dan diberikan kelebihan
yang luar biasa oleh Allah. Orang
buta yang selalu yakin memperjuangkan yang haq, meski dalam
kondisi seperti itu. *.*

aharUddin Darning memang sempat merasakan nikmatnya melihat keindahan


alam dunia. Musibah hilangnya fungsi penglihatan berawal saat ia berusia 10
tahun. Lelaki kelahiran Pare Pare, Sulawesi Selatan. 28 Mei 1968 ini tengah
sibuk membantu membangunkan rumah untuk sang ibu. Di usianya yang masih anakanak itu, ia mampu membelikan sepetak bangunan untuk ditempati keluarganya.
Maklum, setelah ayahnya meninggal, Daming menjadi tulang punggung keluarganya.la

sempat menjalani profesi sebagai pembantu nelayan, kondektur angkutan umum dan
penjaja makanan.
Saat itu, karena yang dibeli rumah bekas, Darning harus melakukan renovasi
besar-besaran. Rangkaian rumah satu per satu mulai dilepas, tidak ketinggalan bagian
amp yang terbuat dari daun nipah yang sudah rapuh.Atap itu dijatuhkan ke tanah
dengan menyisakan partikel yang berhamburan di udara. Hingga tidak sengaja bagian
mata kanan Daming kemasukan debu dari partikel atap tadi. Spontan Daming terus
mengucek-ucek mata kanannya itu dengan tangan.
Namun, usahanya untuk menghilangkan gatal dari matanya itu sia-sia. Mata
Darning mengalami iritasi hebatAkibatnya, lingkaran pandang mata Daming
terganggu. Sepert; ada kabut kemerah-merahan sehingga semua obyek pandang,
tampak berwarna merah sekalipun benda tersebut tidak ada yang berwarna merah.
Lama kelamaan, karena tak pernah diobati, mata sebelah kanan Darning mengalami
kebutaan.
Meski hanya rnenga:ndalkan mata kirinya, kegemarannya membaca buku tidak
pernah ditinggalkan. Bahkan semakin menjadi-jadi. Dalam sehari. ia mampu melahap
12 jilid buku. Dengan semangat membaca yang begitu tinggi, ditambah sistem
pencahayaan yang kurang terang, maka tak ayal penglihatan Daming yang masih

tersisa pada mata kiri. akhirnya mengalami


nasib yang sama dengan gejala yang pernah
menimpa mata kanannya.
Karena tak ingin mengalarni kebutaan
total, Daming pun berikhtiar melakukan
pengobatan. Mata kirinya sempat dioperasi
di salah satu rumah sakit di Makassar:
Namun, takdir berkata lain, mata kirinya
tidak bisa diselamatkan. la pun harus
memulai kehidupan baru dengan kegulitaan.
Syukurnya, status barunya sebagai
penyandang cacat tunanetra tak membuat
dirinya patah arang dalam meraih
kesuksesan.
Darning selalu menimba inspirasi dari
makhluk yang jauh lebih lemah dari dirinya.
la mencontohkan ular yang tidak punya
kaki dan pendengaran, narnun ia tecap
mampu mencari makan untuk
kelangsungan hidupnya. Bahkan kerang
yang sepanjang masa hanya memendam
dirinya dalam pasir atau tanah lantaran tak
punya kaki-tangan, mata, telinga, dan segala
yang dimiliki makhluk sempurna lainnya.
ternyata tidak sedikit pun kekurangan
rezeki dariAllah Subhonohu woTo'%.
"Masak manusia yang masih punya
segala-galanya seperti saya dan hanya
kehilangan satu, pengHhatan, harus kalah
dan takluk dari karunia Sang Maha
Pernurah," ujar Darning.
Dengan kegigihannya, pada 2009,
Darning sukses meraih gelar Doktor IImu
Hukum di Universitas Hasanuddin.
Makassar. Berdasarkan catatan sejarah
pendidikan di Indonesia, Darning
merupakan penyandang cacat keempat
yang meraih gelar doktor di Indonesia.
Namun di bidang hukum, ia merupakan
doktor pertama di Indonesia yang berasal
dari penyandang cacat.
Tidak hanya gelar doktor, pada Jun;
2007, ia dinyatakan oleh Komi,i III DPR-RI
lulus menjadi komisioner Komnas HAM
2007-2012.
Anugerah berupa jabatan publik itu ia
manfaatkan.untuk mendulang amal
kebaikan. Daming sadar. ditakdirkannya ia
berada di Komnas HAM adalah untuk
memperkuat dakwah Islam. "Saya hadir di
Komnas HAM untuk melindungi diri dari
berbagai pihak yang hendak mereduksi
hak-hak umat Islam melalui peralatan hak
asasi. Walaupun saya minoriras di sini, tapi
itu tidak apa-apa. Saya tidak merasa ked I,"
tandasnya.

***

SUARA HIOAYATULLAH I APRil 20 II IRABIUL AKHIR 1432

39

I kitabah I

Hidup Mulia
Dunia dan Akhirat
Mulia Ketika Hidup, Mulia Ketika Mati

Judul buku
Penulis
Penerbit
Cetakan
Tebal

DR 'Aidh AI-Qarni
Bening, Jogjakarta
Pertama, Oktober 20 I0
186 halaman

DR.'AIDH
AL-QARNI

~
~MUI~ka

Hidup
,",--

Mulia Ketika Mati

Hidup mulia, terhormat, tidak dicemooh orang lain adalah


keinginan setiap manusia. Tidak
satu pun dari anak Adam yang
normal menghendaki kehinaan.
Sekalipun demikian, bukan
herarti kita harus membutakan
mata hati, dengan menempuh
segala cara untuk mendapalkan
kemuliaan tersebut. Jika itu dilakukan, hasilnya, alih-alih keagungan yang diperoleh, justru
kehinaanlah yang menggelayuti

mereka.
Salah satu buktinya, lihatlah,

Judul buku
Pengarah
Penerbit
Cetakan
Tebal

Mohammad Natsir dalam Sejarah


Politik Indonesia
M. Dzulfikriddin
PT.Mizan Pustaka, Bandung
Pertama, Desember 20 I0
227 halaman

betapa banyak orang yang


dulunya 'terhorma!' di

ini selamat dari perpecahan.


Kendati berjasa, bukan berarti perjuangan Natsir mulus.
Ia bahkan sempat dipenjara
selama lima tahun oleh Soekarno karena takut mempengaruhi politiknya. Selepas
dari Soekarno, Natsir kembali

negeri ini, harns merasakan


pengapnya kamar jeruji besi.
Salah satu penyebabnya,
karena mereka telah keliru
dalam memilih strategi
meraih kemuliaan. Misalnya
dengan korupsi, dll.

Bagi seorang mukmin,


sangatlah ironi, bila ikutikutan terjerembab dalam
hal demikian. Kita memang
harus hidup mulia. Tapi,
yang perlu dicatat, kemuliaan tersebut harus digapm dengan cara-cara yang mulia
pula. Kousep kemuliaan bagi
seorang mukmin, bukan

kemuliaan semu, dan tidak


hanya terbatas di dunia sernata, namun juga menembus akhirat.
Buku ini, mengajarkan
kepada pembacanya tentang
langkah-langkah yang harus
ditempuh, serta perilaku-perilaku yang harus dihindari
untuk meraih kebahagiaan.
Semuanya tersaji secara
gamlang di buku ini Rob;""'"

JUOUL BUKU
SHAfWATUT TAfASfR
PENUUS
SYAlKH MUHAMMAD AU
ASH-SHABUNI
PENER81T
PUSTAKAAl-KAUTSAA,
JAKARTA
CETAKAN
PERTAMA JANUMI 2011
TEBAL
769 HAlAMAN

42

Patron
Politik 8angsa

SUARA HIDAYATUlLAH I APRil 201 HRABIUlAKHIR 1432

"dibantai" Soeharto. Karir

politiknya dimatikan.
Meski demikian, Natsir
tidak patah arang. Ia kemudian mendirikan Yayasan De-

wan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII). Lewat Iembaga


ini, kiprah Natsir semakin

Mohammad Natsir adaIah tokoh besar yang pernah dimiliki bangsa Indonesia. Sederetjulukan layak
disematkan untuk tokoh
asal Minangkabau ini. Politisi, penulis, pendidik,
cendekiawan, dan sekaligus
negarawan. Namanya pun
tersohor, tidak saja dalam
negeri, tapi juga di dunia
internasional.

Salah satu jasa Natsir


adalah Mosi Integral Natsir.
Gara-gara idenya itu, bangsa

JUDUL BUKU
KUSUI\AN-KUBURAN
KEAAMAT D! NUSANTARA
PENULtS
HARTONO AHMAD JAlZ DAN
HAMZAHTEDE
PENERBIT
PUSTAKA Al-KAUTSAR.
jAKAATA

CETAKAN
PERTAMA FEBRUARI2011
TEBAl
326 HALAMAN

dirasakan umat Islam. Karena


perjuangannya itu, ia menda-

pat penghargaan Jaizat Al


Malik Faisal Al'alamiyat dan
berhak mendapat uang 100 ribu riyal. Tapi, uang itu ia berikan untuk DDII. Tanggal 10
November 2008, Natsir men-

dapatgelarpahlawan nasional.
Sayang, tak banyak sejarah yang menulisnya. Sekalipun ada, tak sedikit yang
menuliskannya dengan penuh
kebencian. II<

Syaiful AnshorlSuorll

Hidayatullah

JUOUL BUKU
HAD!S lIMAM NAWAWI
PENUUS
ZAHAZAN MOHAMED DAN
MOHAMMAD ZAKARIA
PENERBIT
TEiAGA BIRU. KUALA
LUMPUR MAlAYSIA
CETAKAN
PERTAMAJANUARI2011
1'EBAL

266 HAL.At1AN

Kembali ke Dinar
Judul buku
Penulis
Penerbit
Cetakan
Tebal

Think Dinar
Endy J. Kurniawan
Asma Nadia Publishing House, Depok
Pertama, Desember 20 I0
297 halaman

Bahasa Arab
untuk Mahasiswa
Durusu al-Iughatul Arabiyah
(Arabia Course)
DR.V. Abd urrahim

Judul
Karya
Produksi

Jamaah Islamiyah, Maktabal AIMalik, Saudi Arabia

Berpikir dinar, berarti

berpikir tentang solusi


finansial yang tepat.
Mereka yang berfikir dinar
berarti telah menjadi orang
kaya hari ini dan akan jadi
super kaya di masa depan.
Sejarah telah membuktikan, ketika dinar dijalankan,
terciptalah masyarakat yang
sejahtera sebagaimana yang
tetjadi di masyarakat Madinah pada zaman Rasulullah

Berbicara dinar, tidak sernata bicara tentang emas atau


uang emas. Tapi juga bicara

investasi, ekonomi dunia, kebijakan politik, kesejahteraan


uma! manusia, dan segala

aspek kehidupan.
Sebagai alat investasi, emas
memang unik. Sebab, ia cocok
untuk jangka pendek, menengah, maupun panjang. Investasi ini bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa perlu belajar grafik yang rumit.

Shallallahu 'alaihi wasallam. Selama membangun


perekonomian masyarakat,
Rasulullah mengendalikannya dengan dinar dan terbukti sukses dalam waktu
yang singkat.
Buku ini mengajak pembaca bagaimana caranya
"menata ulang" sistem moneter dunia saat ini dira-

sakan tidak adi!. Diharapkan


buku Inl
menggugah
kesadaran kaum muslimin
agar kembali ke dinar. -Bahrul
UlumJSuara Hidayatulla"

JUDUL BUKU
ISTERI DAN PUTERI

RASUlULl..AH
PENULtS
MUHAMMAD MN-lDt Al-

ISTAMBUU DAN MUSTHAfA


ABU NASHR. AL-SYllSY
PENERBIT
TElAGA BlRU, KUAlA

LUMPUR MALAYSIA
CETAKAN
PERTAMA. FEBRUARI 2010
TEBAL

166 HAlAMAN

Animo pelajar asing belajar di Arab


Saudi sangat besar. Setiap tahun
banyak pelajar 'dari berbagai negara
yang berebut kuliah di Arab Saudi,
khususnya di Universitas Madinah.

Untuk diterima di sana, selain harns


punya nilai akademik yang baik, juga
harus menguasai bahasa Arab dengan
lancar.

Berkaitan dengan hal ini, Dr. V.


Abdurrahim berusaha membantu para
pelajar asing untuk menguasai bahasa
tersebut dengan baik. Dalam 'buku' ini,
selain berisi kosa kata harian, juga
dilengkapi kosa kata yang biasa
digunakan dalam memahami ilmu alQur'an, Hadits, fiqih, sejarah dan
literatur Arab klasik lainnya.
Pelajaran Bahasa Arab semakin
mudah, karena dilengkapi dengan DVD
yang memudahkan setiap orang untuk
mempelajarinya. *
Hidayotullah

Bahrul Ulum/Suara

I JELAJAH I

Tidut'" Anti Dept"'esi


"Jangan bangun kesiangan agar
rezeki tidak dipatuk ayam." Pernyataan orang-orang dahulu ini ada benar-

nya. Bangun siang, umumnya, menandakan seseorang itu pemalas dan tak
ada usaha mencari rezeki. Tapi ada
tidur siang yang justru sebaliknya, sangat dianjurkan.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, tidur siang bisa berfungsi sebagai obat anti sires dan melindungi jantung.
Penelitian itu dilakukan Ryan
Brindle dan Sarah Conklin dariAllegheny College Meadville. Menggunakan
sample 85 mahasiswa sehat, mereka
dibagi dua kelompok. Satu kelompok
menjalani tidur siang selama satujam,
dan lainnya tidak. Kedua kelompok
lalu dites untuk mengetahui tekanan
mental yang mereka alami.
Hasilnya menakjubkan. Tekanan
rata-rata darah danjantung kelompok
yang tidur siang, paling sedikit 45 menit lebih rendah ketimbang dengan
yang tidak tidur siang.
"Temuan kami menunjukkan, tidur
siang dapat memberikan manfaat
kardiovaskular dengan mempercepat
pemulihan kardiovaskular menyusul
aktivitas yang menekan mental," tulis
Ryan Brindl dalamIntemational Journal of Behavioral Medicine.
Sebelum ini, Profesor Jim Horne

dari Sleep Research Center di University of Loughborough pernah meneliti


rentang waktu tidur yang ideal bagi

man usia. Temuan menunjukkan, pendapat yang mengatakan tidur lebih


lama lebih berkualitas tidaklah sepenuhnya benar. Sebab, jarak waktu atau
jam tidur yang dibutubkan oleh tubuh
bisa digantikan pada tidur di siang hari.
Tidur siang yang dimaksud para peneliti ini adalah sekitar pukul 11.30 ke
atas, atau 45 menit sebelum zuhur.
Menariknya, sebelum para peneliti
sibuk mencari rahasia dan manfaat
tidur, Islam telah lama mengungkapkan rahasianya. Di antaranya dalam al-

Qur' an Ar Rum [301 ayat 23 disebulkan, "Dan di antara tanda-tanda


kekuasaan-Nya ialah tidurmu di
waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karuniaNya, Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatanda bagi kaum yang mendengar-

kan,"
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah bersabda, "Lakukanlah Qailulah (tidur siang), karena
sesungguhnya setan itu tidak melakukan qai/ulah. (Riwayat Ath-Thabrani). ~holis Akbar/Stmro HidayowRah

Ketika 'Muslimah Amerika Bicara


"Seperti apa sih kehidupan wanita
Muslim di Arnerika Serikat?" Pertanyaan tersehut mungkin pernah terlintas
dalam benak kita. Buku 'I speak for
Myself: American Women on Being
Muslim' bisa jadi jawaban.
Buku tersebut memuat esai yang
ditulis oleh 40 Muslimah yang dilahirkan atau dibesarkan di Negeri Paman
Sam. Buku ini bercerita tentang kehidupan mereka sehari-hari sebagai
wanita berkebangsaan Arnerika Serikat
(AS) sekaligus pemeluk Islam.
Di antara cerita yang diangkat
adalah tentang bagaimana cara Musli-

46

mah AS menjaga keseimbangan antara


nilai-nilai budaya Barat dan Islam.
Juga tentang apakah hijab atau kerudung yang mereka kenakan menghambat aktivitasnya.
I Speak for Myself disunting oleh
dua orang waDita, yaitu Maria M Ebrahimji MA dan Zahra T Suratwala, MA.
Ebrahimji, imigran berdarah Afrika
Timur dan India, bekerja sebagai jurnalis dan prod user di stasiun televisi
AS, CNN. Sedang Suratwala adalah pemimpin perusahaan Zahra Ink Incorporated.
I Speak for MySelf diterbitkan oleh

SUARA HIDAYATULLAH I APRIL 201 L/RABIULAKHIR 1411

White Cloud
Press, baru
akan diluncurkan pada 2 Mei
2011. Meskipun belum terbit, gaungnya
telah terdengar
di seluruh penjuru AS. Bagi
yang berminat untuk memesan atau
sekadar membaca kutipannya bisa
mengunjungi situs resmi buku tersebut
di alamat http://www.ispeakformyself.coml 'Had;johlSooro Hd>yow"'"

Penghargaan "Nobel Arab" ke-JJ


Tujuh orang dari berb.gai neg.ra
mendapat penghargaan "King Faisal
International Prize" ( KFIP). Mereka
berasal dari Malaysia, Amerika Serikat
(AS), Jepang, Turki dan Yordania.
Kategori pelayanan untuk Islam jatub
pada Abdullah Ahmad Badawi, mantan
PM Malaysia yang diniJai telah memberikan sumbangsih bagi Islam. Badawi dinilai berperan dalam pembangunan
ekonomi, mendukung penerapan hukum
syariah, haji dan juga berkontribusi di
Organisasi Konferensi Islam.
Penghargaan KFIP digelar di Aula
Pangeran Sultan di Hotel Al-Faisaliah,
Riyadh, dihadiri anggota keluarga Kerajaan Saudi, pejabat negara, akademisi, dan media. Pangeran Khalid AlFaisal sebagai ketu. Yayasan Raja
Faisal, menyerahkan penghargaan

yang dijuluki 'Nobel Arab' itu langsung


kepada para pemenang.
Setiap pemenang mendapat uang .
tunai 750.000 riyal ($200.000),
sertifikat, dan sebuah medali emas 22
karat.
Halil Ibrahim Inalcik dari Turki
berbagi hadiah dengan Prof. Muhammad Adnan Bakhit AI-Sheyyab dari
Yordania dalam kategori kajian keIslaman. Di bidang kedokteran, James
Alexander Thomson profesor dari Universitas Wisconsin menyusul 20 rekannya dari Amerika yang pernah
mendapat penghargaan KFIP. Thomson mendapat penghargaan itu bersarna dengan Shinya Yamanaka dari
Universitas Kyoto. Dua warga Amerika
lain, George M Whitesides dari Universitas Harvard dan Richard Zare dari

Universitas Standford mendapat penghargaan bidang sains.


Penghargaan yang mengambil nama Raja Faisal itu diberikan kepada
tokoh-tokoh internasional sejak tahun
1979 Tahun 2011, KFIP memberikan
penghargaan untuk yang ke-33
kalinya. Sebanyak 209 tokoh terkemuka dari 40 negara telah menerima
hadiah dari Kerajaan Saudi yang diberikan dalam lima kategori itn.'Had;;""
Suai'd Hidilyatullah

W#/#/#/#.-0'.-0'.-0'~.-0'.-0'#~.-0'.-0'.-0'.-0'~#.-0'//#.-0'#.-0'#.-0'.-0'#////.-0'#.-0'~.-0'.-0'~.-0'#.-0'/#/#/.-0'#~.-0'.-0'.-0'.-0'.-0'~

Alternatif Produk Boikot

Seruan memboikot produk Yahudi


yang sering digaungkan para ulama,
kadang tak sesuai dengan harapan.
Masalahnya bukan apa-apa, produk
alternatifnya belum tersedia.
Sebagai bagian dari alternatif itu,
baru-haru ini, dibuka "Radix Pizza
House" (RPH) di Jakarta. RPH adalah
sebuah restoran Muslim halal yang
bertujuan melabirkan ekonomi umat
yang mandiri, tak tergantnng permai-

nan asing, wabil


khusus Yahudi.
Berkantor
di
C'ONE Hotel Plaza,
Jln. Letjend. Suprapto, Cempaka
Putih Jakarta, RPH
diresmikan Ahad,
13 Maret 2011.
Mengaku concern pada bahan
halal dan tayyib,
menu-menu RPH
menghindari penggunaan bahan-bahan tambaban yang terbuat dari kimia
sintetik, seperti MSG (monosodium
glutamat) dan berbagai jenis zat yang
mampu merekayasa rasa terasa lebih
nikmat. Tidak hanya itu, RPH mengandung ramuan herba yang diambil
langsung dari bumi Indonesia.
Tak kalah dengan restoran Eropa,
dengan motto "Radix Pizza House: Sensasi Kelezatan Alami, Halalan Thayyiban, n RPH mempersembahkan menu

beragam. Ada Great Amazing Pizza,


Radix Vaganza, Great Seafood Pizza,
Spicty Tuna Sesame Seed, Double
Smoked Beef Adajuga menupelengkap
(appetizer), Garlic Bread Bread Steak,
Cream Corn Soup, dan aneka Pasta.
Tak ketinggalan minuman khas Kopi
Radix, dengan dua pilihan penyajian: Ice
Coffe Radix atau Hot Coffe Radix.
RPH berada di bawah payung Her
ba Penawar Al-Wahida (HPA), sebuah
perusahaan yang didirikan Tn Haji
Ismail bin Haji Ahmad pada 1987 di
Perl is, Malaysia.
RPH merupakan bagian dari usaha
yang dikembangkan oleh HPA dalam
dunia kuliner. Selain RPH, juga ada
Radix Fried Chicken, Radix Oriental
Cuisine, Radix Chicken House, dan
Radix Bakery House.
Selain di Malaysia, kini, HPA telah
berkembang di Indonesia, Singapura,
Kamboja, Vietnam, Thailand, Makkab.
Lebih penting lagi, restoran halal ini berkomitmen menyisihkan sebagian keuntungan untuk rakyat Palestina.*cholis
Akbarl Suara Hidayatullah

SUARA HIDAYATULLAH 'APRIL 201 1iRABIULAKHIR 102

47

TERLINDUNG
DARI SETAN
,
'''' ...

0'"

"',"'0""'"

,;Ud;~ 'J ow\>Jilll 'J!


...

" ...... J

0 ... 0

,,'" '"

.I

....

.;

.J!'J

~ 0 .J ",'

~ J .I."J 1;Uy.:J.WI ;U

"Tidak ada ilah kecuali Allah yang Esa, tidak ada


sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya
pujian. Dan la terhadap segala sesuatu Maha
Kuasa." (Riwayat Bukhari Muslim)
Dalam Hadits As Shahihain (Bukhari Muslim) disebutkan. Rasulullah
Shallallahu 'aJaihi wa sal/am menjelaskan, barang siapa mengucapkan zikir
di 3taS 100 kali dalam sehari, maka pahalanya sebanding dengan pahala

memerdekakan sepuluh budak. DituHs juga untuknya 100 kebaikan, dan


dihapus untuknya 100 keburukan. la juga memperoleh perlin-dungan dari
godaan setan hingga sore hari. dan tidak ada rnanusia yang melakukan hal
yang lebih baik darinya. kecuali laki-Iaki yang mengamalkan (zikir tersebut) lebih banyak darinya (lihatAI FutuhatAr Rabaniah. 1/206-209).

I mutiara q&F an I

Dakwah Jalan Terus,


Hidayah Haknya Allah

"Sungguh engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang
engkau kasihi. tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya. dan Allah
lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." (AI-Qashash [28]: 56)

Muqaddimah
Sebab turunnya ayat ini berkenaan dengan peristiwa
kematian Abu Thalib bin Abdul Muththalib pada tahun ke
10 masa kenabian di Makkah. Dalam kitab Tafsir at-Thabari
diceritakan. ketika itu Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi
wa sallam sangat terpukul dan bersedih hati. Di hadapan
Nabi, Abu Thalib yang juga saudara ayahnya, Abdullah bin
Abdul Muththalib, harus meninggal dunia tanpa mampu mengucapkan kalimat tauhid, sebuah kalimat persaksian akan
keesaan Allah Ta'ala.
Kesedihan Nabi itu bisa dipahami, karena selama ini sang
pamanlah yang banyak memheri dukungan alas peljuangan
Nabi pada awal masa keislaman di kota Makkah. Tak hanya
sokongan materi, namun yang paling terasa adalah berkali-kali Abu Thalib menjadi "tameng" atas diri Nabi dalam menghadapi makar jahat para tokoh kafir Quraisy Makkah masa itu.
MalmaAyat
Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang modal dasar
dalarn melakukan suatu perbuatan dalarn kehidupan ini.
Tidak lain modal dasar itu bernarna keirnanan. Keirnanan
adalah harga mati yang harus ada ketika seseorang ingin hidup bahagia di dunia terlebih di akhirat nanti. Keirnanan
tidak bisa ditawar dengan suatu apa pun juga, meski ia datang dengan setumpuk kebaikan pada orang lain.
Apa yang teljadi pada diri Abu Thalib adalah potret nyata
ending suatu perbuatan yang dibungkus tanpa menyertakan
keirnanan. Ketika Abu Thalib berbuat baik pada kaum Muslirnin tanpa didasari dengan kalirnat tauhid, maka kebai-

50

SUARA HlDAYATULLAH I APRil 20 II/RABIUL AKHIR 1432

kannya hanya melekat seumur ia hidup di dunia saja. Tanpa


bisa menolong dirinya pada Yaum al- Hisab (Hari Pembalasan) nanti. Kebaikan Abu Thalib hanya bisa dikenang sebagai perbuatan baik di mata manusia, bukan sebagai amaIan saleh di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Indikasi keberhasilan suatu perbuatan tidaklah diukur
dengan banyaknya pujian yang mengalir. Ia tidak didasarkan
pada riuh rendah tepukan tangan. Namun, standar keberhasilan amalan seseorang semata herdasar pada keikhlasan
ia berbuat, sebagai buah dari keimanan dalam dirinya. Keimanan itu pula yang menjadikan amalannya senantiasa
mengikuti contoh yang telah dilakonkan oleh Rasulullah beserta para sahabatnya terdahulu.
Ahsanu Amalan
Abdurrahman as-Sa'di dalam kitabnya, Tafsir Karim arRahman fi Kalam al-Mannan mengomentari "ahsanu
amalan" (amalan yang terbaik) dengan berkata, "Amalan
yang dimaksud adalah perbuatan yang didasari keimanan
dan paling ikhlas serta paling benar (sebagaimana dicontohkan) perilaku Nabi dan para Sahabat."
Bagi seorang yang mengaku aktivis dakwah, hal ini ahsanu amalan- mutlak dimiliki dan terus dipertahankan.
Sebab, Allah Ta'ala ingin melihat mujahadah dan kelja keras
seorang hamba-Nya. Seorang juru dakwah dituntut untuk
terus berkreasi dalam memperjuangkan dakwah dan bersungguh-sungguh menyebarkan kebaikan kepada orang lain.
Namun, Allah tak pernah meminta dan menentukan hasil
yang harus dicapai dalam dakwah tersebut.

Kesedihan yang melanda pada diri Rasulullah adalah hal


yang sangat wajar. Namun rupanya Allah tidak ingin Nabi
lalu kecewa karena usahanya yang "Iidak berhasil" mengislamkan pamannya. Mutiara ibrah ini mengajarkan kepada
kila semua, seorang mukmin yang telah menyandarkan perbualannya secara ikblas kepada Allah. Bersungguh-sungguh
dalam berbual adalah bentuk tawakkal yang sesungguhnya.
Maka sosok mukmin seperti itu tak pantas untuk kecewa
dan berkecil hali. Sebab curahan hidayah adalah hak mutlak
Allah, lanpa ada campur langan hamba di sana.
Keikblasan dalam melakukan pekeIjaan senantiasa melahirkan kejernihan hali dan pikiran serta dada yang lapang.
Kelapangan hati ini menjadi hiasan yang sangat indab dalam
perbualan. Meski ia harus bergulat dengan segala lanlangan
yang ada. Meski terkadang usaha tersebut tidak sepi dari
cemoohan dan suara-suara yang antipati dan tidak setuju.
HakAliah
Dalam ajaran Islam, hidayah lerbagi dua macam. Pertama, hidayah ad-dila/ah. Hal ini diperuntukkan bagi orangorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. De-

ngannya mereka Ialu mendapatkan pemahaman dan pencerahan akan suatu kebaikan.
Kedua, hidayah at-taufiq. Jenis hidayah ini berupa hidayah untuk memberi pelunjuk. Ia mutlak dikuasai oleh
Allah lanpa ada campur langan manusia sedikil pun di dalamnya. Tidak oleh para Nabi dan Rasul sekalipun alau para
malaikal sebagai makbluk-Nya yang lerdekat.
Kisah Iragis yang menimpa Abu Thalib saal kemaliannya
juga menyisakan pesan lersiral akan hakikal kehidupan
dunia. Suatu kehidupan yang lidak pernah menyisakan kata
henli untuk pertarungan abadi, anlara a/-haq (kebenaran)
melawan a/-bathil (kemungkaran).
Imam at-Thabari menceritakan dalam tafsirnya, ketika
Abu Thalib sedang dalam kondisi sakaral menjemput kemaliannya, Nabi masuk menemui Abu Thalib di pembaringan. Rupanya di sisi pembaringan Abu Thalib telah menunggu Abu J ahl bin Hisyam dan Abdullah bin Abi Umayyah,
perwakilan lokoh Katir Quraisy.
Dengan penuh kesabaran, Nabi lalu berupaya membujuk
dan menunlun pamannya mengucapkan kalimat tauhid.
Namun usaha lersebut langsung disergah oleh Abu Jahl
seraya berkala, "Wahai Abu Thalib, apakah
engkau rela meninggalkan agama nenek moyang kila yang telah turun lemurun diyakini
oleh kila semua?"
Alhasil -qaddarallahu- Abu Thalib meninggal dunia lanpa sempal mengucapkan
syahadal. Sebuah pukulan lelak bagi Nabi
yang berusaha menyelamatkan pamannya saal itu. Sungguh suatu pertarungan aqidah
yang sangal dahsyat. Pergumulan sejati yang
menjadi simbol kehidupan man usia. Setiap
ada upaya kebaikan, niscaya ada-ada saja
orang yang tidak senang akan perbuatan ilu.
Halangan dalam menegakkan dakwah dan
agama menjadi sebuah keniscayaan dalam
peIjuangan ini. Orang yang ingin menyebarkan kebaikan berarti telah siap menghadapi
lanlangan. Namun, seorang dai lidak akan
mundur dengan aral yang melintang tersebul,
sebab ia lelah sadar seperti itulah risiko di
dalam menyebarkan dakwah dan agama ini.
Yang dibuluhkan hanyalah kesabaran
serta kemampuan mengatasi masalah tersebut. Sedang kesabaran itu berbanding lurus
dengan bobol keikblasan seseorang kepada
Allah Ta'a/a. Semakin seseorang ikblas semakin ia merasakan kekualan dari kesabarannya. Sebaliknya ketika modal keikblasan itu
mulai lerkikis, dengan sendirinya ia sibuk
berkeluh kesah. Alih-alih berpikir menyelesaikan masalah, ia malah mulai menyalahkan orang lain. Menuding kesana-kemari
sambil mencari siapa lagi yang bisa dikambing hitamkan. Masykur. /u/uson l.emboga Ilmu Pengttahuan
Islam dan Arab (UPlA) Jakarta, juga dosen Sekolah TInggillmu Syoriah
(STIS) Hidayatulloh, Bolikpopon.

SUARA HIDAYATULLAH I APRIL lOlllRABIULAKHIR 1432

5I

I mutiara hadits I

Kezaliman Pasti
Membawa Petaka

"Hati-hatilah dengan kezaliman karena kezaliman adalah


kegelapan (yang berlipat) di hari Kiamat". (Muttafaqun 'alaih)
zaliman mesti dijauhi. Selain merugikan orang lain,
juga merugikan diri orang yang berbuat zalim itu
endiri. Pelaku kezaliman akan dililit kegelapan di
akbirat pada saat semua orang membutuhkan eahaya.
Zalim adalah kata sifat yang bermakna kejam, bengis,
atau sewenang-wenang. Di sisi lain, zalim juga merupakan
perilaku negatif karena mengambil hak orang lain tanpa
seizinnya. (Jaami'ul Uluum wal Hikam, Jilid 2/ 35).
Ibnu Mundzir memberikan definisi bahwa zalim (zhulm)
adalah meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya/porsinya.
Beliau menukil sebuah analogi Arab "man istar'ay adz-dzi'ba
fa qadz zhalama", barang siapa memelihara serigala maka
sungguh ia telah zalim.
Dan dalam AI-MuJam Al-Wasith, kata zalim dideskripsikan sebagai perbuatan yang melampaui batas. Demikian
juga definisi yang dinukil oleh Syaikb Ibnu Rajab dari kebanyakan para ulama. Dalam hal ini, ia adalah lawan dari kata
al-'Adl (keadilan).

hadap diri sendiri. Bentuk paling besar dan berbahaya dari


jenis ini adalah syirik, sebab orang yang berbuat kesyirikan
menjadikan makbluk sederajat dengan Khaliq. Dengan demikian, dia telah menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya. Sebagaimana firman-Nya: " ..... sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar". (Luqman [31]: 13). Jenis berikutnya adalah perbuatan-perbuatan maksiat dengan berbagai maeamnya, baik be-

Jenis Kezaliman

Petaka dl Dunla dan Akhirat


Kezaliman -dalam berbagai bentuknya- sangat dibenei
oleh Sang Khaliq dan juga dibenci oleh man usia. Kezaliman
sangat bertentangan dengan fitrah manusia yang eenderung
untuk mentauhidkan Tuhan-Nya dan ingin hidup di lingkungannya seeara berdampingan, rukun dan damai. Fitrah
manusia yang eenderung kepada fitrah tauhid dan perbuatan
baik serta saling tolong-menolong sangat meneela perbuatan
syirik dan perbuatan jahat yang merugikan orang lain.

IQ

Menurut Ibnu al-Jauzi, kezaliman mengandung dua


kemaksiatan yaitu mengambil milik orang lain tanpa hak,
dan menentang Rabb dengan melanggar ajaran-Nya. Kezaliman terjadi akibat kegelapan hati seseorang. Sebab, bila
hatinya dipenuhi oleh cahaya hidayah tentu akan mudah
mengambil i'tibar (pelajaran).
Adapun menurut Syaikb Ibnu Rajab, kezaliman terbagi
kepada dua jenis. Pertama, kezaliman seorang hamba ter-

52

SUARA HIDAYATULLAH IARPIL 2011iRABIULAKHIR 1432

sar maupun keeil.

Kedua, kezaliman yang dilakukan oleh seorang hamba


terhadap orang lain, baik terkait dengan jiwa, harta atau
kehormatan. Kezaliman jenis ini jelas diharamkan. Rasulullah Shallalldhu 'alaihi wa sallam (SAW) telah bersabda ketika berkbutbah di haji Wada': "Sesungguhnya darah, harta
dan kehormatan kalian diharamkan atas kalian sebagaimana keharaman han kalian ini, di bulan haram kalian ini
dan di negeri (tanah) haram kalian ini". (Riwayat Bukbari
dan Muslim)

Berbagai petaka yang terus menerns dan silih berganti


menimpa negeri ini patut dijadikan renungan. Seyogyanya,
berbagai bencana yang menimpa negeri ini lidak hanya dipahami sebagai fenomena alam semata. Tetapi juga harns

diyakini sebagai buah dari kelalaian manusia dalam menunaikan perintah Tuhan-Nya dan merajalelanya kezaliman
yang dilakukan oleh tangan manusia itu sendiri. Rasulullah
mengingatkan tiada dosa yang disegerakan balasannya di
dunia, kecuali dosa kezaliman.
"Tidak ada dosa yang lebih pantas unruk disegerakan
oleh Allah siksaannya terhadap pelakunya di dunia beserta

siksaan yang disimpan (ditangguhkan) oleh-Nya unruknya


di akhirat daripada kezaliman dan memuruskan silarurahim (hubungan kekeluargaan)". (Riwayal AI-Turmuzi, dia
berkata, "Hadils hasan")
Adapun jika kita melihat seseorang atau komunitas
masyarakat yang akrab dengan kezaliman, namun ia masih
berada dalam keamanan dan kemakmuran serta kebahagiaan, maka ketahuilah sesungguhnya itu hanyalah
penundaan oleh Allah Ta'ala alas lurunnya azab. AsySyaikhani meriwayatkan dari Abu Musa RA bahwasannya
dia berkata: Rasulullah bersabda, "SesungguhnyaAllah mengulur-ulur terhadap orang yang zalim (memberikannya
kesempatan) sehingga bila Dia menyiksanya maka dia (or-

ang yang zalim tersebut) tidak dapat menghindarinya


(lag i)."
Akan sangat berbahaya jika kezaliman ini terns merajalela di tengah kehidupan manusia. Jika tak segera dihentikan
dan para pelakunya tidak segera bertaubat, maka tidak muslahil berbagai petaka dan bencana akan terns menimpa bahkan bisa-bisa mengundang petaka dan bencana yang lebih
besar. Dan tidak menutup kemungkinan sejarah kebinasaan
umat-umat terdahulu akan terulang kembali di zaman ini.
Bertaubat dar; Kezaliman

Agar tak terus menerus ditimpa petaka di


dunia dan terhindar dari kegelapan di hari
Kiamat serta sejarah kebinasaan umat terdahulu
tak terulang di zaman ini, maka tiada upaya yang
dapat ditempuh selain segera berhenti dan bertaubat dari segala bentuk kezaliman. Adapun
cara bertaubat bagi pelaku kezaliman dapat
ditempuh melalui dua cara.
Jika kezaliman yang dilakukan dalam bentuk
kesyirikan, maka taubatnya bisa dilakukan
dengan memohon ampun kepada Allah Ta'ala.
Meninggalkan berbagai bentuk kesyirikan.
Kembali memurnikan keesaan-Nya dalam
beribadah maupun berdoa. Menggantungkan
hidup hanya kepada-Nya dan mengakui sepenuh
hali, bahwa tiada sekutu bagi-Nya. Serta
mencampakkan hukum produk akal manusia
dan segera beralih menggunakan hukum Allah
Ta'ala sebagai panduan dalam mengatur seluruh
aspek kehidupan.
"Dan hendaklah kamu meminta ampun
kepada Tuhan-Mu dan bertaubat kepada-Nya .
(Jika kamu mengerjakan demikian), niscaya
Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terusmenerus) kepadamu sampai wakru yang telah
ditenrukan dan Dia akan memberi karunia-Nya
kepada tiap-tiap orang yang berbuat baik.. .... "
(Hud [11]: 3).
Adapunjika kezaliman yang dilakukan berupa
perkataan dan perbuatan yang merugikan
sesama maka cara taubatnya disamping
memohon ampun kepada Allah Ta'ala, juga harus disertai dengan permohonan maaf kepada orang yang
pernah terzalimi. Nabi mengajarkan: "Barangsiapa yang
pernah menzalimi saudaranya, maka hendaklah memintakan penghalalan (maaj) atasnya sebe/um kebaikankebaikannya (kelak) akan diambil (dikurangi). Bila dia
tidak memiliki kebaikan, maka kejelekan-kejelekan saudaranya tersebut akan diambil lantas dilimpahkan
(diberikan) kepadanya". (Riwayat Bukhari)
Sebelum semuanya terlambat dan sel~gi hayat masih
dikandung badan, maka segeralah bertaubat dengan taubat
yang sesungguhnya dari berbuat zalim agar di dunia selamat
dan di akhirat tidak ditimpa penderitaan yang begitu

dahsyat. Allahu a'lamu bish shawab.

~asrokan, do; tinggo/ diTuol.

Maiuku Tenliora.

SUARA HIDAYATULLAH I APRIL 101 I IRABIUL AKHIR I"ll.

S3

Menjual Tetangga

dullah bin Mubarak memiliki sea rang tetangga


Yahudi, yang berencana menjual rumahnya. Ketika
da beberapa calon pembeli yang melakukan penawaran, si Yahudi mematok harga 2.000 (tanpa menyebut
satuan). Calon pembeli itu keberatan, "Harga demikian tidaklah pantas, kecuali jika engkau menjualnya dengan harga
seribu."
Tetangga ulama zuhud itu menjelaskan, "Kalian benar,
namun seribu diperuntukkan untuk rumah ini dan seribu
untuk tetangga ... "
Kasus pembelian rumah dengan menghitung tetangga
dalam penentuan harga juga terjadi pada rumah milik Abu
Al-Jahm Sulaiman bin Al-Jahm Al-Anshari, yang kebetulan
bertetangga dengan Said bin Al-Ash. Saat itu, ia menawarkan
rumahnya dengan harga 100 ribu dirham. "Berapa kalian
hendak menghargai tetangga saya, Said bin Al-Ash?" katanya
saat ada orang yang akan membeli.
Yang ditanya balik bertanya, "Apakah tetangga juga
dihargai?" Mendengar pertanyaan demikian Abu Al-Jahm
membatalkan niatnya untuk menjual rumah tersebut kepada
calon pembeli itu.
Yang berlaku pada umumnya, faktor eksternal yang biasanya menjadikan harga rumah lebih mahal adalah mudahnya akses ke jalan utama atau pusat perbelanjaan, terhindar
dari banjir, lokasi strategis dan lainnya. Jarang dijumpai tetangga yang saleh dimasukkan faktor penentu harga,
sebagaimana yang terjadi dalam dua kisah yang disebutkan
Abu Bakr Al-Khawarzmi dalam kitab Al-Makarim wa AlMafakhir dan Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam
komentar Risalah Al- Mustarsyidin di atas.
Sangat layak jika seorang Muslim memandang tetangga
yang baik merupakan nikmat yang berharga. Sehingga rumahnya memiliki nilai lebih secara materi, jika bertetangga dengan orang yang saleh, walau terkadang secara fisik rumah
itu nilainya rendah. Tak heran jika seorang nenek tua yang
juga miskin tetangga Abdullah bin Thahir, seorang pejabat kekhalifahan Abasiyah, enggan menjual rumahnya yang sudah
tidak pantas lagi untuk dihuni, demi tetangga baiknya itu.
Padahal, kata salah sea rang calon pembeli, dengan
menjual rumah itu nenek yang memiliki empat anak gadis

S4

SUARA HIDAYATULLAH IAPRIL 2011/RABIULAKHIR 1432

ini, bisa membangun rumah lebih layak di tempat lain. Si


nenek menjawab, "Iya, hal itu benar. Namun aku tidak akan
menjual tetanggakn dengan dinar."
Benar apa yang disabdakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam, "Kebahagiaan seorang Muslim adalah rumah
yang lapang, tetangga yang saleh, dan kendaraan yang baik."
(Riwayat Al-Hakim, beliau menshahihkan isnadnya)

Berbuat Baik kepada Tetaugga


Islam punya ajaran yang lengkap, menyangknt selnruh aspek, hingga dalarn hal yang berhubungan dengan tetangga pun
diatur. Sehingga, terjalin hubungan yang baik dalam masyarakat.
Menghormati dan berperilaku baik kepada tetangga
adalah hal yang disyariatkan. Bahkan Rasulullah mengancam
mereka yang tidak menghormati tetangga, "Tidak beriman
seorang, hingga tetangganya selamat dari keburukannya.
(Riwayat Al- Bukhari)
Pernah juga ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah, "Sesungguhnya si fulanah melaksanakan puasa pada
siang hari dan melakukan shalat di malam harinya, namun
ia menyakiti tetangganya." Rasulullah menjawab, "Ia di neraka." (RiwayatAl-Hakim, beliau menshahihkan sanadnya).
Sebaliknya, Rasulullah memberi motivasi agar kita berbuat baik terhadap tetangga, sebagaimana beliau wasiatkan
kepadaAbu Dzar Al-Ghifari, "Jika engkau memasaksatu pand,
maka banyakkanlah knahnya, kemudian perhatikan para tetanggamu, berilah mereka bagian darinya." (Riwayat Muslim)
Sebab itulah, para salaf selalu menjaga hubungan baik
dengan tetangga mereka, sebagaimana yang dilaknkan Ibnu
Al-Muqaffa'. Kala itu, ia pernah mengeluh mengenai banyaknya tikus yang berkeliaran di rumahnya. Ketika ada yang menyarankan agar ia memelihara kucing, ia menolaknya, "Saya
taknt, tikns-tikus itu nanti mendengar suara kucing, hingga
mereka lari ke rumah-rumah tetangga. (kalau itu terjadi)
dengan demikian saya tidak mencintai mereka seperti saya
mencintai diri sendiri." (Al-Ithaf, 6/307)
Imam Hasan Al-Bashri sendiri memilih hukum bolehnya
memberikan daging kurban kepada tatangga walau mereka
Yahudi atau Nashrani, meskipun ulama lainnya seperti Imam
Malik menyatakan makruh. (Al-Ithaf, 6/309)

"Tidak beriman seorang,


hingga tetangganya selamat
dari keburukannya."
(Riwayat Al- Bukhari)

1LUSTRASt: NUR HAUK'SI.JAAA

HI~YATUUAH

Imam Al-Ghazali menyebutkan beberapa adab yang perlu


diperhatikan bagi seorang Muslim terhadap tetangganya. Di
antaranya adalah mendahului dalam mengucapkan salam
kepada tetangga, menjenguknya tatkala sakit, melakukan
ta'ziyah ketika memperoleh musibah, memberi selamat saat
memperoleh nikmat, memaalkan kesalahannya, tidak mengintipnya dari atas tembok, menutup aib mereka, mengawasi rumahnya dikala mereka pergi, berperilaku lembut terhadap anak-anak mereka serta adab-adab lainnya yang berhubungan dengan interaksi sesama Muslim. (AI-Ithaf, 6/307)

Tetangga sebagai Cermin


Tetangga merupakan pihak yang paling dekat, tidak hanya
dengan kehidupan kita, tapi keluarga sekaligus tempat tinggal
kita. Tetangga juga pihak yang banyak berinteraksi dengan
kehidupan kita. Tak heran, kalau kita ingin mengetabui baik
atau buruk perangai kita, penilaian tetangga bisa kita dengar.
Suatu hari ada seorang yang bertanya kepada Rasulullah,
"Wahai Rasulullab, bagaimana saya mengetahui babwa saya
ini telah berbuat baik atau saya telab berbuat buruk?" Rasulullab menjawab, "Jika engkau telab mendengar dari tetanggarnu bahwa mereks mengatakan engkau telab berbuat baik,
maka engkau telab berbuat baik. Dan jika engkau mendengar
mereka mengatakan bahwa engkau berbuat buruk, maka
engkau memang berbuat buruk." (Riwayat At-Thabarani,
isnadnyajayyid menurut Al- Iraqi)
Betapa beruntung seseorang, jika memiliki tatangga yang
saleh, dimana tatangganya nyaman dengan keberadaanya.
Sebaliknya, jangan sampai kita menjadi tetangga yang
membuat orang-orang di sekitar kita lari karena perangai
buruk yang kita miliki, sebagaimana kisah yang dialami oleh
Abu Al-Aswad Ad Du'ali yang tercanlum dalam AI-Wafayat
AI-A'yan (1/241).
Tabi'in yang tinggal di Bashrah ini'kebetulan bertetangga
dengan orang yang selalu menzaliminya. Tidak tahan dengan
kondisi tersebut, ia akhirnya memutuskan untuk menjual
rumahnya. Ketika ada yang menanyakan, "Engkau menjual
rumahmu?" Abu Al-Aswad menjawab, "Tidak, aku menjual
tetanggaku!" Wallahu a'iam bish shawab. "ThonqlSuo" Hidayuru'oh

SUARA HIDAYATUlLAH IAPRIl2011iRABIULAKHIR 1412

55

./

./
/

/
/
/'

Sejak didirikan 10 tahun lalu, usaha kulinernya telah mencapai 50 outlet (gerai), dengan
omzet di atas Rp 100 juta per bulan untuk setiap gerai. Lantas, apa hubungannya dengan
pengajian dan Rumah Tahfizh?

endengar kata steak akan teringat makanan khas


Eropa yang mahal harganya. Namun, itu tidak berlaku
di "Waroeng Steak and Shake". Hanya dengan
merogoh kocek Rp 8.000 hingga Rp '3.000, aneka macam
steak pun dapat dinikmali dengan cita rasa yang tak kalah
dengan steak di hotel berbintang.
Tak heran bila seliap kali Waroeng Steak and Shake buka
pa.da saat jam makan siang, puluhan pengunjung langsung
menyerbu kuliner yang telah meraih sertifikat halal dari Majelis
Ulama Indonesia. Bahkan, takjarang sebagian di antaranya rela
antri untuk mendapatkan tempat duduk.
Seiring dengan berputarnya waktu, usaha ini semakin
melaju. Jika tahun 2000 hanya memiliki 1 gerai sederhana
dengan 2 karyawan, kini menjadi 50 gerai dengan mempekerjakan 1.000 karyawan.

Jual Motor untuk Modal Usaha


Sukses yang diraih Waroeng Grouptidak lepas dari keuletan
dan tangan dingin sang owner (pemilik), Jody Broto Suseno
(37). Dengan bakat wirausahayang dimilikinya, sejak lulus SMA
tahun 1993, Jody telah mencoba berbagai macam usaha, mulai
bisnis parsel, SliSU segar, roti bakar, hingga kaos partai. Un tung
dan rugi pun pernah ia alami.
Tahun '997, Jody terlibat mengurusi usaha "Obonk Steak"
milik orangtuanya. Ia diminta rnenangani Obonk Steak dan
memasarkannya ke ternan-ternan kuliahnya. "Tapi sayangnya
ndak ada yang datang, karena harganya cukup mahal dan tidak
terjangkau oleh kantong mahasiswa," ungkapnya sambil
tersenyum.
Pengalarnan terakhir inilah yang memberi inspirasi untuk
membuat usaha kuliner steak dengan harga mahasiswa. Jody
pun mulai memikirkan cara menekan harga steak yang
sejatinya memang mahal.
Diakui Jody, untuk mendirikan Waroeng Steak and Shake
dibutuhkan modal awal yang cukup besar. Beruntung ia

56

SUARA HIDAYATUlLAH I APRIl2011iRAB IUlAKHIR 1432

memiliki sepeda motor pemberian orangtua, yang akhirnya


dijual untuk modal usaha.
"Dari penjualan motor, saya gunakan untuk sewa tempat
di daerah Demangan Yogyakarta, sebagian lagi untuk peralatan
usaha, dan sisanya untuk membeli motor tua sebagai alat
transportasi," ujar Jody.
Tanggal4 September 2000 adalah awal berdirinya Waroeng
Steak and Shake di Jalan Cendrawasih Demangan Yogyakarta.
Jody memilih nama Waroeng sebagai brand usaha kulinernya
untuk memberi kesan murah kepada konsumen.
"Di mana-mana yang namanya steak itu mahal, makanya
saya mernberi nama Waroeng untuk memberi kesan murah,"
kata Jody. Mengingat pangsa pasarnya anak muda dan
mahasiswa, maka warna yang digunakannya pun dibuat
ngejreng, dengan kombinasi warna kuning yang dominan
dipadu warna putih dan hitam.
Tahun pertama merupakan perjuangan bagi Jody. Dengan
lima meja, sepuluh hot plate dan tiga menu utama (Sirloin,
Tenderlon, dan Chicken Steak) yang disediakan Waroeng Steak,
tak jarang hari-hari yang dilalui Jody tanpa pengunjung.
Kalaupun ada, jumlahnya bisa dihitung dengan jari.
Masa awal ini lebib banyak dukanya daripada sukanya.
Namun, usaha ini tetap jalan. Jody bertugas memasak di dapur,
istrinya melayani tamu sekaligus menjadi kasir, dan dua
karyawannya menangani tugas lainnya. "Alhamdulillah, di
tabun pertama masih bisa menggaji karyawan dan memenuhi
kebutuhan keluarga, meski pas-pasan," jelas Jody.
lnteraksinya dengan pelanggan dan masukan yang
dilontarkan mereka membuat Jody terus berbenah. Jody pun
berinisiatif membuat daftar harga dan dipasang di depan
warung miliknya. Ternyata cara ini efektif. Tidak lama
berselang, banyak pengunjung dari berbagai kalangan
memenuhi gerainya.
Tahun kedua, usahanya mulai menampakkan hasil.
Pengunjungnya semakin stabil, bahkan tidak mampu melayani

l.Waroeng Steak & Shake


2. Festival Kuliner
3. Pengajian karyawan
4. Jody Broto Suseno

seluruh pengunjung. Maka ia pun mengajak keluarganya untuk


berinvestasi mengembangkan usaha ini, mulai dati ayah, ibu,
saudara, paman, dan keluarga lainnya diajak berinvestasi
dengan bagi hasil 50:50. Semakin hari usaha ini berkembang
hingga cabang ke-7 dengan sistem bagi hasil. Barulah pada gerai
ke-8 dan seterusnya Jody mampu mendanai sendiri gerainya,
tanpa menerapkan polafranchise.
Belakangan, Jody lebih senang mengajak investor dari
kalangan ustadz untuk mengembangkan usahanya di berbagai
daerah di Jawa, Bali, dan Sumatera. Sebut saja Ustadz Yusuf
Mansur, Ustadz Edi Mustofa, dan Ustadz Endang ikut
berinvestasi di bisnis ini. Bahkan, kini berkembang ke berbagai
lini, seperti Bebaqaran untuk ikan bakar, Bebek Goreng H.
Slamet, dan Festival Kuliner (Feskul).
"Para ustadz itu saya ajak bergabung dengan usaha kuliner
ini dengan harapan usaha ini memperoleh doa dari mereka,"
terang Jody sa at ditemui Suara Hidayatullah di Rumah
Tahfizh miliknya di Deresan Yogyakarta.

Spiritual Company
Mengelola 1.000 karyawan bukanlah hal mudah, dan itulah
yang dirasakan Jody. 1a merasa berkewajiban untuk ikut
memberdayakan karyawannya yang berasal dari berbagai latar
belakang sosial dan budaya tersebut.
Awalnya, Jody hanya berpikir praktis dengan mengikutkan
hampir seluruh karyawannya training ESQ. Namun at as
masukan beberapa ustadz, Jod)' akhirnya membuat Spiritual
Company, dan mendaulat Ustadz Syamsuri untuk membuat
sistem sekaligus mengawalnya.
Menurut Ustadz Syamsuri, Spiritual Company ini terdiri
dari dakwah dan pendidikan Islam. Untuk dakwah bil hal,
dilakukan melalui olahraga, kegiatan sosiaI, infaq karyawan,
dan seni budaya. "Untuk pendidikan Islamnya yakni pengadaan
tausiyah rutin di outlet-outlet dan kantor, buletin bulanan, dan

belajar membaca aI-Qur'an bagi seluruh karyawan," kata


Ustadz Syamsuri saat ditemui di kant or Waroeng Group
Timoho Yogyakarta.
Tausiyah di gerai kata Ustadz Syamsuri, telah disusun
secara sistematis berikut tema-temanya. Misalnya bulan Maret
lalu bertema Shalat Tepat Waktu, maka seluruh gerai di Jawa,
Bali dan Sumatera harus menyelenggarakan tausiyah untuk
karyawan dengan tema yang sarna. Tema yang beragam itu
t elah disusun selama setahun. Materinya meliputi aqidah,
akhlak, fiqih, dan sirah Nabi.
Selain pengajian internal karyawan yang dilaksanakan
setiap pekan, Waroeng Group juga menyelenggarakan
pengajian warga sekitar gerai tiap bulan. Bahkan, pengajian
berskala besar dengan mendatangkan ustadz dari Jakarta setiap
bulan, dengan tema kegiatan "Dari Waroeng untuk Umat".
Tahun 2010 , Waroeng Group mulai menawarkan program
menarik bagi karyawannya. Bagi yang mampu menghafal alQur' an minimal empat surah pilihan akan diikutkan umrah
dan haji gratis.
"Ternyata banyak karyawan yang bisa menghafal empat
surah, dan terpaksa dilakukan pengundian untuk memilih
en am di antaranya," kata Jody.
Sebagai bagian dari Spiritual Company, Jody menerapkan
aturan ketat kepada karyawannya. Bila tahun 2009 larangan
merokok ditujukan kepada seluruh menejemen, maka mulai
2010 seluruh karyawannya dilarang merokok.
Kini, selain sibuk mengurus usahanya, Jody pun aktif
mendirikan Rumah Tahfizh dan mengasuh puluhan anak untuk
menghafal al-Qur' an.
"Saat ini sudah berdiri empat Rumah Tahfizh yang
mengasuh 83 santri mukim, dan 60 santri kalong, satu di
antaranya adalah Rumah Tahfizh Waroeng Group. A1hamduli1lah, usaha saya terbukti semakin meningkat," ungkapJody
yakin. * MasjidifSuar() Hidayatullah

SUARA HIDAYATUlLAH IAPRll 20r IJRABIUlAKHrR 1432

57

~~[ ALBUM ]----------------------------------------------------

Workshop Pendidikan Guru

tullah Malinau

Bertempat di Gedung SD
Integral, Pimpinan Daerah

(PD) Hidayatullah Malinau,


Kalimantan Timur menggelar

Workshop Pendidikan ke-2


(I 0-13/3).Acara bertema "Peningkatan Kompetensi Guru
untuk Membangun Pendidikan
Paradigmo Baru" ini menghadirkan instruktur Ir Muh Arif
Sufia Gandadipura dan Yeni
Nuryani (Risbang Pendidikan
Hidayatullah Kaltim). Selain
untuk meningkatkan SDM guru, acara yang diikuti puluhan
guru TK Ya Bunayy. dan SD
Integral Hidayatullah Malinau
ini, menu rut Humas Hidayatullah Malinau, M.Taufiq, S.Pd.l,
juga sebagai evaluasi workshop
sebelumnya. Muh.Abdus Syakurl
Suoro Hidcryawlloh

CHOIRUL ANAM

Islamic Book Fair (IBF)


20 II

Seminar Penyiaran

Ikatan Penerbit Indonesia (lKAPI) DKI Ja-

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS)


DPR RI menggelar Seminar Publik bertajuk Menear; Format Penyiaron yang Mel'}cerdaskan" (9/3). Acara in; bertempat di
Ruang Rapat Pleno FPKS Lantai III Gedung
Nusantara I Komplek DPR RI, Senayan,
Jakarta. Hadir sebagai pembicara Ishadi SK

karta kembali menggelar Islamic Book Fair

(IBF) di Istora Senayan,Jakarta. Perhelatan


yang berlangsung dari 4-13 Maret 20 I I
ini merupakan penyelenggaraan yang

kesepuluh kalinya. IBF tahun ini dibuka


oleh Mahfud MD, Ketua Mahkamah
Konstitusi (MK). Iwan Setiawan, Ketua
Panitia ISF. dalam sambutannya me-

ngatakan pada 20 I I IBF diikuti sebanyak


150 penerbit buku yang menempati se-

kitar 250 stand dari 379 stand yang disediakan, sedangkan sisanya digunakan oleh
stand non buku. *'bnu SyafaatlSuara Hidayatulloh

(Penasehat Asosiasi Televisi Swasta

Nasional), Dadang Rahmat Hidayat (Ketua


Komisi Penyiaran Pusat), Agnes Widiyanti
(Direktur Penyiaran Kominfo),Amir Effendi
Siregar (Pengamat Komunikasi), dan

Gamari Sutrisno (Anggota Komisi I DPR


RI dari FPKS). ' 100' sya(oat/Su~ HKlayatul1ah

Muslimat Sumut Gelar


Smart Parenting
Pimpinan Wilayah Muslimat Hidayatullah
(Mush ida) Sumatera Utara bekerjasama

dengan Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Medan menggelar acara lomba lukis tingkat
anak-anak bertema "Learning (or Uving,
Learning fOr Giving" (2012)Acara yang diikuti
olehAnak-anak TK dan TPA di sekitar Medan ini dilaksanakan di "Islamic Green
Village" Yayasan Sentra Dakwah Hidayatullah Medan, Sumatera Utara. Pad. malam
harinya. acara dilanjutkan dengan acara
Smart Parenting yang menghadirkan tokoh
pendidikan dan penulis. M Fauzil Adhim .
Choirul Anam/HkIoyatuIIoh Sumut

Redaksi menerima foto kegiatan ke Islaman di daerah Anda, kirim ke redaksi@hidayatullah.com

58

SUARA HIDAYATULLAH I APRIL 201llRABIULAKHIR 1-432

alam sebuah Hadits yang diriwa


yatkan Abu Hurairah, Rasulul
lah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang mengantarkan jenazah seorang Muslim dengan
iman dan ihtisab hingga mensalatkannya dan selesai penguburannya, sesunggahnya dia akan kembali dengan membawa 2 qirath.Masing-masing qirath seperti gllnung Uhud. Siapa yang mensalatinya saja kemudian pulang sebelum
dikuburkan, sesungguhnya dia pulang
membawa 1 qirath. "(Riwayat Bukhari)
Berkaitan dengan mengantar jenazah tersebut, ada beberapa adab yang
harus diperhatikan.

Bersikap Tenang
Hendaknya bersikap tenang dan
diam ketika mengantar jenazah ke makam. Imam Nawawi berkata, "Ketahuilah, sesungguhnya yang benar adalah
bersikap tenang ketika mengantarkan
jenazah, sebagaimana yang dipraktikkan oleh kalangan salaf. Tidak perlu
mengeraskan suara dengan bacaan alQur'an, zikir, ataupun bacaan yang
lain. Hal ini dianjurkan karena akan
membuat jiwa seseorang lebib tenang
dan pikirannya lebih terfokus pad a
hal-hal yang berkaitan dengan jenazah, dan inilah yang dituntut dalam
kondisi tersebut." (dalam Kitab Asna
al-Muthalib Syarh Raud ath-Thalib)
1.

Disegerakan
Bila yang meninggal orang saleh,
hendaknya disegerakan. Di dalam sebuah Hadits, Rasulullah bersabda, "Bilajenazah diangkat dan orang-orang
2.

60

mengusungnya di atas pundak, maka


bilajenazah itu baik, dia berkata, 'Pereepat/ah perjalananku. ' Sebaliknya,
bila jenazah itu tidak baik, dia akan
berkata, 'Celaka! mau dibawa ke mana
aku?' Semua makhluk mendengar
suaranya kecuali manusia, Bila manusia mendengarnya, pasti pingsan."
(Riwayat Bukhari dan Muslim)

3. Berdiri Sejenak Di Sisi Makam


Orang-orang yang mengantar jenazah, setelah memakamkan hendaknya
berdiri sejenak di sisi makam guna
mendoakannya. Utsman RA berkata,
"Nabi jika selesai menguburkan jenazah beliau berdiri sejenak dan bersabda, 'Mohonlah ampunan bagi saudara
kalian dan mintalah ketegullan untuknya, karena dia sekarang sedang ditanya'." (Riwayat Abu Daud dan sahih
menurut Hakim)
4. Menaburkan Tanab Seteleh
Pemakaman
Dalam Hadits Thnu Majah kitab Janaiz (catatan tentang jenazah ) yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairall, pada
suatu saatNabi Muhammad ta'ziah (melayat) terhadap sahabatuya yang meninggal. Setelall mensalatkannya kemudian beliau ikut mengantar jenazah ke
kuburan. Setelall dikubur, kemudian beliau mendatangi makam tersebut sambil
menggenggarn tanah dan menaburkannya di atas kuburan sebanyak 3 kali.
Dimulai dari aral1 kepala.
5. Nasehat Kematian dan
Kehidupan Akhirat

SUARA HIDAYATULLAH I APRIL lOll/RABIULAKHIR 1432

Sebelum berdoa, boleh menyampaikan nasihat singkat mengenai kernatiap dan kehidupan akhirat. Hal ini
dimaksudkan agar jiwa orang-orang
yang hadir menjadi lebih tenang dan
lebih siap untuk bermunajat kepada
Allah. Diriwayatkan dari Ali RA, dia
berkata, "Kami sedang menghadiri pemakaman jenazah di Baqi' Gharqad.
Kemudian Nabi datang lalu duduk
dan kami pun duduk di sekitar beliau.
Beliau memegang sebuah tong kat
pendek. Beliau menunduk dan mematuk-matukkan ujung tongkat pendek
itu ke tanah. Beliau lalu bersabda: 'Tidak ada seorangpun dari kalian, tidaklah ada jiwa yang dieiptakan,
keeuali telah ditetapkan tempatnya di
surga atau di neraka, dan telah ditetapkan sebagai orang celaka atau bahagia.'Seorang sahabat berkata, 'Wahai Rasulullah, kalau begitu apakah
kita tidak sebaiknya menyerahkan
diri pada ketetapan itu'. Beliau menjawab, 'Beramallah, karen a setiap
orang dimudahkan untuk beramal sesuai dengan apa yang dia dieiptakan
untuknya'." (Muttafaq Alaih).

6. Mengambil Pelajaran
Hendaknya para pengantar rnengambil pelajaran berharga atas pengalamannya mengusung dan mengantarkan jenazah. Nabi bersabda:
"Jenguklah orang sakit dan iringilah
jenazah, dengan demikian kalian
akan mengingat akhirat." (Riwayat
Ahmad), Bahrul UlumlSuoro Hidayaw/Jah

I perjalanan I

Belajar Tentang
Perang Salib di
Qal'atul Hosn
Di mana lagi belajar sejarah jihad melawan pasukan Salib dengan mengunjungi langsung tempattempat aslinya, kalau bukan di negeri Syam? Salah satu "saksi" penting Perang Salib yang berlangsung
selama ratusan tahun itu ialah benteng raksasa bernama Qal'atul Hosn. Kita akan "mendengarkan"
dari benteng ini rangkaian kisah lebih dari seribu tahun para mujahidin, raja, panglima, ksatria, dan
perampok menguasai benteng ini. Seperti dituturkan Nurul Azka, putri Indonesia yang sedang belajar
di Damaskus melakukan perjalanan bersama keluarga untuk pembaca Majalah Suara Hidayatullah ..

Tampak
kekokohan

benteng
Qal'atul
Hasn

ak cukup sehari untuk menik


mati benteng Qal'atul Hosn ,
karen a waktu akan terbang
begitu cepat saat kita asyik menyusuri batu demi batu yang dihancurkan, dibangun, dihancurkan, dibangun lagi dari zaman ke zaman, dari
rezim ke rezim, dari peradabaan ke
peradaban. Lorong demi lorong. Kamar-kamar megah dan ruang-ruang
gelap tempat penyiksaan. Menara
pengintai dan pilar-pilar masjid.
Teater dan jalan-jalan rahasia. Celah-celah pemanah dan istal kudakuda perang.
Di zaman ketika jet tempur dan
born atom belum jadi'alat utama sistern pertahanan, teknologi benteng
merupakan salah satu bentuk pencapaian yang dianggap paling canggih.
Sebagai bagian dari pusat per-

golakan sejarah dunia, negeri


perbatasan dengan Lebanon Utara
Syam khususnya Suriah menjadi inilah nampak Qal'atul Hosn bertempat berdirinya enam benteng diri gagah di bukit hijau. Pemanpenting peninggalan zaman se- dangannya indah, tapi angin sisa
belum dan sesudah Perang Salib. musim dingin terlalu menusuk,
Salah satunya terdapat di kawa- jadi kami memilih masuk ke dalam
san Horns (Hims) yaitu Qal'atul restoran dan menyeruput teh maHosn alias Krak des Chevaliers.
nis kental khas Arab yang masih
Sesudah sekitar 3 jam me- ngebul.
Sambil menunggu waktu salat
ninggalkan Damaskus dengan
santai, bis ukuran sedang sewaan . Jumat, kami memandangi perbuyang mengangkut kami ber-14 kitan Tartus lewat jendela-jendela
mendaki perbukitan kawasan
kaca besar dari dalam restoran. Di
timur Tartus.
Jarak antara ibukota Suriah,
Damaskus, dan kota Horns se- ...._"..,
kitar 177 kilometer, ditambah 40
kilometer ke arah barat. Di delkaV~

D2IKR.ULl.AHJSUAAA HIDAYArull..Af.

bawah sana ratusan rumah menempati desa-desa di dataran yang


lebih rata.

Dengan Isyarat
Dari atas menara tertinggi di
Qal'atul Hosn, akan bisa dilihat
ujung menara benteng lain yang
terletak di salah satu bukit puluhan
kilometer nun jauh di sana, yang
jadi penghubung antara Qal'atul
Hosn dengan benteng berikutnya
yang berlokasi di tepi pantai. Pada
masa itu, para penjaga menaramenara itu berkomunikasi dengan
bendera di siang hari, dan dengan
api unggun di malam hari.
Bila benteng yang di tepi pantai
memergoki pergerakan kapal-kapal pasukan Salib asal Eropa mendekati Tartus, sinyal segera dikirimkan dengan bendera tertentu
maupun api kepada benteng pe-

rantara, yang kemudian meneruskan pesan itu ke Qal'atul Hosn . .


Dalam hitungan jam, ribuan
pasukan berkuda dan infanteri di
Qal'atul Hosn segera disiapkan menyambut kedatangan musuh yang
masih lebih dari seratus kilometer
jaubnya. Bahkan masih di tengah
laut.
Sebaliknya, di masa bentengbenteng ini dikuasai pasukan Salib,
Qal'atul Hosn yang terletak di atas
bukit setinggi 650 meter sangat ber-

peran vital. Ia berfungsi untuk mengendalikan satu-satunyajalur dari


kawasan Arab ke Laut Tengah. Semua pergerakan pasukan Muslimin
dari arah Damaskus dikendalikan
pemantauannya dari benteng inL
Bangunan asli benteng ini
dibangun oleh seorang gubemur
Muslim yang bermarkas di kota
Halab pada 1031. Pada Perang
Salib pertama, 1099, benteng ini
direbut oleh pasukan Kristen yang
dipimpin panglima Prancis Raymond IV dari Toulouse, namun
tidak dimanfaatkan secara serius
karena pasukan itu meneruskan
pergerakannya ke arah Yerusalem.
Sejak itu, penguasa benteng ini
berganti-ganti dari satu raja atau
panglima Kristen ke rekan mereka
yang berikutnya. Qal'atul Hosn
kemudian disebut Krak des Chevaliers. Fungsi utamanya menjadi
tempat persinggahan para komandan dan templars pasukan Kristen,
baik saat mereka baru tiba setelah
menyeberangi Laut Tengah dari
Eropa, maupun saat bersiap-siap
pulang ke Eropa sesudah terlibat
pertempuran di kawasan Tanah
Suci Al-Quds atau Yerusalem.
Dalam kurun perang-perang
Salib yang berlangsung ratusan
tahun itu, pasukan dari dua panglima Muslim sempat tereatat tidak
berhasil merebut benteng ini, yaitu
Nuruddin Zinki (ll63) dan Salahuddin Al-Ayyubi (1188). Jadi ketika Masjidil Aqsha berhasil dibebaskan oleh armada Salahuddin

u"JJd..sl;
L[ KRAK D[SCHlVAlI[RS ........~.
(,1,,)I,,:.t.;) f

SUMMlR9 IS IA . ~ t;,..>
WI NH R9 -16 Il-~ 't.:.

.u..,...:! I

.r.J )0- wiJ~_lu

rORtGN VISITORS 150S?


..,...J\O u~J,..J1

S:/ RIA N CITIZENI5S.P

~.J I )W) yfo

PUPILS 10 S.P

pada llS7, Krak des Chevaliers


yang letaknya jauh di utara masjid
suci itu tetap dikuasai pasukan Salib. Hampir seratus tahun kemudian, barulah Mamluk Sultan Baibars berhasil menaklukkan Krak
des Chevaliers dan mendudukinya
(1271).
Hari ini, di pintu utama benteng ini, Anda akan disambut kibaran bendera Republik Arab Suriah
di sebuah tiang. dan daftar tarif
karcis masuk ke dalam benteng
yang tergantung di din ding luar sebelah kiri pintu masuk. Tertulis di
situ jam kunjungan di musim panas dari pukul9 pagi sampai 6 sore,

Daftar tarif
karcis masuk
ke dalam

benteng

I perjalanan I
sedangkan di musim dingin dari
pukul 9 sampai 4 sore.
Tarif karcis dibedakan antara
wisatawan asing (150 pound Suriah, sekitar 35 ribu rupiah), warga
Suriah (15 pound, sekitar 3500 rupiah), dan pelajar, tidak peduli pelajar lokal maupun asing (10
pound, sekitar 2300 rupiah).
Yang tidak berstatus pelajar di
rombongan kami hanya dua orang,
Eyang Putri saya, yang berusia 63
tahun, dan sahabat Pakde saya
yang berusia 48 tahun. Sedangkan
Pakde dan Bude saya yang mengajak kami ke Suriah tetap berstatus
pelajar karena memang mereka sedang belajar bahasa Arab di Damaskus.
Sebuah lorong dengan konstruksi limestones alias bebatuan
alami yang menakjubkan di dinding dan langit-langitnya membawa kami menuju lapisan pertama

benteng ini. Setelah keluar dari 10rang yang menanjak itu, kami tibatiba sudah berada di udara terbuka
di bagian dalam lapisan pertama.
Adajurang dan sungai buatan yang
dalamnya sekitar 20 meter, mengelilingi bangunan utama benteng
yang dibuat menjulang ke langit sehingga hampir mustahil untuk
didaki.

Petualangan

menyusuri
tembok

benteng

Bahan Pembelajaran
Kabamya, benteng ini, sengaja
didesain untuk mampu bertahan
menghadapi kepungan musuh
bahkan selama 5 tahun! Tak heran

OZIKRUlLAHISUARA HIDAYATULlAH

Kabarnya, benteng ini, sengaja


didesain untuk
mampu bertahan menghadapi
kepungan musuh
bahkan selama 5
tahun!
bila di dalamnya disiapkan segala
sesuatunya, termasuk sumber air,
gudang minuman dan makanan,
serta lorong-lorong rahasia yang
terhubung ke desa-desa di bawah
bukit.
Yang tak kalah mengesankan
adalah istal alias kandang kuda
dengan panjang sekitar 120 meter
dan lebar sekitar 20 meter. Lebih
dari seribu ekor kuda bisa ditampung di dalamnya.
Rombongan kami menaiki sebuah tangga ke pinggir tembok
benteng. Di bawah gerimis yang
sangat dingin, kami menyusuri
bagian atas tembok itu. Agak ngeri
karena lebarnya bervariasi antara

sampai 4 meter. Kalau sampai


terpeleset, kita akan jatuh dan
menggelinding tanpa henti di perut
bukit yang curam itu sampai ke
perbatasan des a jauh di bawah
2

64

SUARA HIDAYATULLAH I APRil 201 I/RABIULAKHIR 1432

sana. Alhamdulillah, semua Ian car


dan kami menikmati pemandangan indah dari ketinggian yang
istimewa ini.

Di ujung tembok kami turun lewat tangga. Ada dua buah van diparkir di dalam benteng. Rupanya
ada shooting film yang berlatar belakang zaman Turki Utsmani.
Eyang, Bude, dan kakak sepupuku keletihan dan memilih duduk
di sebuah lorong yang cukup hangat. Sedangkan kami meneruskan
penjelajahan mengunjungi sebuah
masjid yang dahulunya gereja. Pilar-pilar dan bagian dalam kubahkubahnya bergaya Gothic Eropa.
Di bagian luar bangunan ada
pahatan-pahatan geometrik khas
kebudayaan Arab yang indah.
Waktu kami tak tersisa banyak.
Hujan dan angin dingin sudah semakin deras. Kami harus bergerak
menuju Hama dan Halab, dua kota
kuno berikutnya yang juga menjanjikan petualangan sejarah yang
tak kalah serunya.
Ketika bis mulai bergerak, Pakde mengingatkan kami bahwa
semna peIjalanan ini sia-sia kalau
tidak diniatkan untuk belajar di
jalan Allah. Bis kami bergerak dan
Qal'atul Hosn menghilang dari
pandangan. Namun kesadaran
sejarah panjang yang barn saja
kami "dengarkan" darinya, pelanpelan semakin membatu di lubuk
hati kami. Semoga Allah meridhai.
Amin.

FIT H
Sang Anak
Ida S. Widayanti

eorang anak berusia sekilar empat tahun berdiri


memerhatikan ayahnya yang sedang memperbai
ki sepeda motor di halaman rumahnya. Si ayah
begitu asyik membongkar satu demi satu onderdil

kendaraan beroda dna tersebut, tanpa ia sadari anak


laki-lakinya mengamati dirinya. Si anak terus memerhatikan ayahnya sambil sesekali memainkan mainannya. Berjam-jam sudah berlalu, namun si ayah begitu
tenggelam dengan pekerjaannya.
Keesokan harinya si anak diajak berbelanja oleh ibunya ke pasar. Saat melewati sebuah toko mainan, anak
tersebut menarik tangan ibunya dan meminta dibelikan
sebuah mainan motor-motoran. Si ibu yang tidak berencana membelikan mainan, tentu saja tidak mengabulkannya. Si anak pun merengek. Si ibu menjelaskan
bahwa uangnya untuk berbelanja makanan, namun si
anak malah menangis. Si ibu mulai tidak sabar. Ia tetap
mengatakan 'tidak' sambi! marah. Tangisan si anak pun
makin keras bahkan ia mulai mengamnk.
Melihat anaknya yang mengamuk di tempat umum,
si ibu akhirnya menyerah. Ia pun membelikan mainan
tersebut walaupun tetap sambil memarahi anaknya. Si
anak begitu senang hatinya mendapatkan mainan yang
sangat diinginkannya. Seharian itu ia asyik memainkan
motor-motorannya.

Keesokan harinya, ia tetap memainkan motor barunya itu. Namun,


cara memainkannya sudah mulai
berbeda. Ia membongkar motor mainannya itu. Dengan alat yang ia temukan, dilepasnya satu persatu
komponen motor-motorannya itu,
sambil membayangkan apa yang
dilakukan ayahnya.
Tiba-tiba ibunya datang dan
kaget melihat motor-motoran yang

baru dibeli sehari itu sudah tidak jelas bentuknya.


Marahlah sang ibu, berkali-kali ia mengatakan betapa
nakalnya si anak, bahkan kemudian dipukulinya anak
itu dengan gagang sapu.
Waktu berlalu, sampai suatu hari ia melihat ayahnya kembali membongkar motoruya. Anak itu kemudian mengambi! sapu, dipukulnya kepala ayah dengan
gagang sapu dari belakang. Betapa kaget dan marahnya
si ayah pada si anak yang dianggapnya 'kurang ajar'
itu. Ia balik memukul anaknya dengan sapu agar ia jera.
Suatu ketika, saat liburan, si anak yang sudah makin
besaritu pulang ke kampung halaman ayah-ibunya. Begitu sampai di rumah kakeknya, si kakek berkata, "0,
ini ya eueu yang nakal itu!" Ketika ia ke rumah pamannya, kalimat serupa pun menyambutnya.
Si anak begitu marah dalam hatinya pada ayah-ibunya
yang sudah menyebarluaskan "kenakalannya" itu, padahal ia merasa tidak demikian. Yang dilakukannya selama ini hanyalah sekadar memuaskan keingintahuannya.
Akhirnya, anak tersebut merasa bahwa dirinya memang anak nakal. Berbagai hal yang dilakukannya kerap merepotkan kedua orangtuanya. Walaupun kemudian di usia dewasanya ia telah berubah, namun kemarahan di hatinya pada orangtuanya tidak berubah.
Sebagai khalifah di mnka bumi, manusia dikaruniai
rasa ingin tahu oleh Allah Subhanahu
wa Ta'ala . Rasa ingin tahu adalah
modal seorang anak untuk mencapai
apa yang diinginkan oleh semua
orangtua yaitu 'pandai' . Namun,
respon orangtua terhadap rasa ingin
tahu anak seringkali tanpa disadari
justru mematikan fitrah sang anak
untuk menjadi khalifah . Semoga
kisah nyata di alas menjadi ibrah bagi

kita semua. *Penulis buku


MUH ASOUS SYAKURlSU,",RA HIDAYATUUAH

SUARA HIOAYATUlLAH I APRIL 201lfRABIUL AKHIR '432

65

I tarbiyah I

BANYAK PARA ORANGTUA


YANG TAK TEGAS
MENERAPKAN ATURAN
KEPADAANAK

eorang ibu, sebut saja Mila, mengajak anaknya, Naufal,


5 tahun, jalan-jalan ke sebuah tempat rekreasi. Mila
menyadari bahwa di teinpat rekreasi itu pasti banyak
pedagang mainan. Sebab itu, sejak dari rumah, Mila telah
membuat kesepakatan dengan si kecil untuk lidak meminta
dibelikan mainan seliba di tempat rekreasi. Mila membuat
perjanjian tersebut karena pada saat itu ia tidak banyak
membawa uang.
Tidak lama setelah tiba di arena rekreasi, sang ibu mulai
gundah. Sepanjang jalan yang dilalui berjejer penjual menawarkan seribu satu macam jenis main an, seperti yang ia
duga sebelumnya.
Semen tara waktu Mila bisa bernafas lega. Anaknya bisa
diajak kompromi untuk tidak meminta dibelikan mainan.
Namun, ketika sedang asyik bersantai, tiba-tiba ia didatangi
seorang pedagang asongan menawarkan sebuah mainan lueu
kepada anaknya. Tak ayal, Naufal pun tergoda berat.
Naufal tak berhenti merengek untuk dibelikan main an
itu. Melihat rengekannya yang menjadi-jadi, sang ibu segera
mengingatkan kepada anaknya tentang perjanjian yang telah
mereka sepakati di awal. "Naufal tadi sudahjanji tidak minta
macam-macam," kata ibu. Tapi Naufal terus menangis hingga berkeringat.
Sebenamya, Mila telah bertekad untuk tidak mengabulkan permintaan anaknya, apalagi jenis mainan seperti itu
sudah ada di rumah. Namun karena Naufal terus merengek
dibarengi tangis keneang, sang ibu pun menyerah. Ia mengabulkan permintaan anaknya, karena tidak mau anaknya

terns menangis.
Ini bukan kejadian pertama dialami Mila. Dan, barangkali banyak juga di antara para orangtua yang pernah mengalami hal serupa.
Jangan Ajarkan Inkonsistensi
Fenomena di atas tentu sering kitajumpai. Namun, perlu

66

SUARA HIOAYAT ULLAH I APRIL 20 I lJRABIUL AKH IR 1432

diingat, pada kasus tersebut sang ibu alpa bahwa sikapnya


itu telah mengajarkan kepada anak untuk tidak konsisten.
Dan sikap serna cam ini akan terus tersimpan di memori
anak.
Jika sudah sekian kali perjanjian serupa berulang dengan
keputusan yang tetap sarna juga, anak pun akan berkata
bahwa kata "tidak" itu liada artinya. Karena jawaban ibu,
seperti biasa, pada awalnya adalah lidak, tidak, tidak, dan
pada akhirnya tetap "ya" juga. Maka sang anak menangkap
pula pesan babwa kata "tidak" itu bukan berarti tidak sarna
sekali, tapi maksudnya "ya".
Begitu seterusnya, anak akan berpikir bahwa apabila ibu
berkata "tidak" maka artinya minta lagi, minta lagi, lagi, lagi,
dan terus lagi. Anak kemudian paham bahwa semakin
orangtua diganggu dan didesak maka semakin mendekati
"ya".

Dari sini, tanpa sadar ibu telah mengajarkan "pelajaran


mengamuk" yang jitu. Anak akan berpikir babwa ibu telah
mengajarkan jika berteriak dan menuntut pasti berhasil.
Semakin kuat, serna kin kencang, semakin lama, maka pasti
berhasil.
Ketika kita, para orangtua, ingin mengajarkan hasil yang
positif, maka kita harus mempertahankan apa yang telah kita
ucapkan. Jika tidak, maka anak-anak akan berfikir bahwa
usaha negatif(mengamuk dan lain sebagainya), temyata bisa
menghasilkan basil yang positif. Berarti usaha negatif adalah
baik karena ibu mengabulkan.
Mungkin sikap anak semacam ini dianggap hal yang
remeh, padahal secara tak sadar kita telah mengajarkan
anak bagaimana membual, berdusta, ingkar janji, bohong,
dan sebagainya. Kita telah membuat kesepakatan atau
mungkin ancaman, tapi kita tidak melakukan tindak lanjut
dari kesepakatan itu.
Jika kita mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan
rewelnya anak dengan cara membatalkan perkataan "tidak",

'. k
j ndela ,"

keiuarga Ii
maka tanpa sadar kita telah belajar bahwa menyerah pada
tuntutan anak adalah satu-satunya cara untuk menghentikan tangisannya. Mengajarkan "menyerah" satu kali, berarti
kita telah mengajarkan anak kita makin sering marah di
masa depan.
Apabila kita telah menyerah pada teriakan anak sekarang, maka kita akan lebih banyak lagi mendengarkan teriakan-teriakannya di masa-masa yang akan datang.
Tanpa kita sadari kita telah membuat kurikulum untuk
anak-anak. Kurikulum ini memang tidak tertulis, tapi tanpa
sadar kita telah melakukannya. Kita memang tak berniat
mengajarkannya, tapi sudah terlanjur melakukannya.
Kita mungkin tak mengakuinya. Tapi bagaimanapun
respon kita terhadap sebuah peristiwa akan menentukan

MUH ASCUS SYAKURISUARA H1DAYATULLAH

bagaimana anak kita akan merespon sebuah peristiwa di


masa yang akan datang.
Anak adalah Cobaan
Psikolog Rumah Sakit Umum Daerah Dr Sutomo, Surabaya, Joko, S.U, P.si mengatakan bahwa orang tua sebenarnya tidak boleh mengekang perkembangan anak, atau ter-

biasa memanjakannya, karena kebiasan seperti ini bisa menjerumuskan anak.


Menurut dia, orangtua harus tega dalam membina perkembangan anak. Artinya, biarkanlah anak tumbuh sendiri
sesuai dengan jiwa dan umurnya. Kesalahan terbesar orang
tua dalam membimbing anak, lanjut dia, adalah terlalu
banyak berharap dan memenuhi segala kemauan si anak
sehingga perkembangan kemandiriannya berkurang.
Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan perihal kecintaan anak kita kepada dalam firman-Nya surah Ali 'Imran
[3] ayat "4: "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia
kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanitawanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. ltulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga). n
Dalam Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka, arti dari
baniin dalam surat tersebut adalah menonjolkan kesukaan
dan kecintaan kepada anak, terutama kepada anak laki-laki.
Ia termasuk satu dari tujuh hal yang disebutkan dalam ayat
ini, yang menghiasi keinginan manusia.
Pada ayat di atas, jika yang pertama disebutkan bahwa lakilaki menginginkan perempuan, maka yang kedua ini
diterangkan bahwa laki-laki menginginkan anak laki-laki. Di
sini tidak disebut mengiuginkan anak perempuan, karena yang
akan menginginkannya bukan lagi ayahnya, tetapi ibunya.
Ini adalah sejarah hitam kehidupan Arab jahiliyah sebelum datang Islam, di mana orang tidak suka kepada anak
perempuan. Mereka malu mendapat anak perempuan. Bahkan sampai ada yang menguburkan anak perempuan mereka
hidup-hidup.
Maka di dalam ayat ini masih dibayangkan bahwa keinginan mendapat anak laki-laki itu lebih utama bagi mereka,
daripada mendapat anak perempuan.
Buya Hamka menulis, di waktu masih kecil anak lakilaki menyenangkan dan menjadi perhiasan mata karena lu-

cunya. 1a menjadi tumpuan harapan, maka setelah dia besar,

Anak akan berpikir bahwa apabila


ibu berkata "tidak" maka artinya
minta lagi, minta lagi, lagi, lagi, dan
terus lagi. Anak kemudian paham
bahwa semakin orangtua diganggu
dan didesak maka semakin
mcnC'ekati "ya"

dia menjadi kebanggaan karena kejayaan hidupnya. Sehingga ada orangtua yang tidak bosan memuji anak laki-lakinya
di hadapan orang lain, dengan tidak mempedulikan apakah
orang lain itu telah bosan mendengarkan atau tidak.
Islam telah sampai kepada kita. Islam memuliakan dan
menempatkan perempuan di tempat yang tinggi, pun demikian dengan anak laki-laki. Sarna tingkatan derajatnya di sisi
Allah. Hanya takwa yang membedakan. Dan, baiknya perangai anak adalah bagaimana cara orangtua mendidiknya .
Fiqih Ulyana, alumni STIS Hidayowlloh Balikpapan jUr1JSon Ahwol Asy Syakhsiyyah (Hukum

Ke/uarga)

SUARA HIDAYATULLAH tAPRIL lOlllRABIULAKHIR 1432

67

I mar'ah I

Tetap asyik berinternet tanpa


harus melupakan tetangga

ebulan yang lalu saya dicurhati oleh salah seorang sa


habat, sebut saja namanya Vira. Dia sebenarnya
seorang Muslimah yang cerdas dan mudah bergaul.
Cuma, akhir-akhir ini dia merasa terganggu dengan sinmran
beberapa tetangga di kompleks perumahannya, yang sering
menyebut dia sebagai 'wanita aneh'.
Saya ingat sekali waktu dia bilang, "Na, apa aku salah kalau sekarang mulai banyak ternan di dunia maya karena akn
pun ikut beberapa milis dan mulai bisnis online. Masa
gitu saja sarna tetangga aku dikatakan wan ita yang aneh."
Saya balik bertanya, "Hmm ... apa hubunganmu dengan
tetangga kanan kiri cukup harmonis, apa kamu mengetahui
keadaan mereka, perhatian dengan mereka atau hanya
sekadar say hello saja? Jangan-jangan ada tetangga sendiri
yang kena musibah kamu nggak tau. Tapi ternan-ternan
di dunia maya malah kamu perhatikan terus." Setelah akn
tanya begitu, dia hanya termenung, tidak menjawab sepatah
kata pun.
Belakangan ini memang kemudahan mengakses internet
menyebabkan semua orang sudah tidak asing lagi dengan
berbagai aktivitas yang dilakukan melalui dunia maya. Tidak
ketinggalan dengan para ibu yang tadinya cuma bisa hobi
ngobrol dan belanja dengan harus bertemu langsung, sekarang cukup dengan membuka akun dijejaring sosial maupun
ikut aktif di beberapa milis. Tapi kadang-kadang yang jadi
masalah kalau kita sebagai Muslimah kurang bisa membagi
waktu dan bahkan ada yang malah kebablasan.
Ada beberapa kasus yang pernah dialami salah seorang
ternan, karena tergiur dengan iklan di bisnis on line, dia
malah tertipu. Ada lagi yang menyedibkan, hubungan dengan suaminya jadi kurang harmonis karena dia sering merasa cemburu ketika suaminya lebih memperhatikan wanita
lain di dunia maya daripada memperhatikan dirinya dan
anak-anakuya. Dan yang paling parah lagi, temannya di dunia maya ulang tahun dia langsung tahu, tapi ada tetangga
di kompleksnya yang masuk rumah sakit, dia malah tidak
tau. Wah .. .fenomena apa ini ya?
Terus terang ketika ternan saya curhat, sebetulnya saya
pun merasa tertampar juga. Jangan-jangan saya masuk dalam kategori 'wanita aneh' tersebut, karena dengan dalib

68

SUARA HIDAYATULLAH I APRIL 20 II/RABIUL AKHIR 1412

mencari bahan untuk mengajar, ingin mencari info tentang


dunia Islam, tetapi mungkin saya lupa bersilaturrahim dengan tetangga kanan kiri. Bahkan bisajadi kita mungkin malah lebih menikmati kehidupan di dunia maya yang terkadang penuh tipu daya oleh citra diri seseorang, daripada di
dunia nyata, yang sangat dipengarubi gerak-gerik kita, ucapan kita, aktualisasi diri maupun kepekaan kita dalam memperhatikan lingkungan sekitar.
Padahal ada Hadits yang pantas kita renungkan
lagi, yang artinya:
.. Malaikat Jibril senantiasa berwasiat kepadaku agar berbuat baik kepada tetangga sehingga aku mengira bahwa
ia (tetangga) akan mewarisinya."
Hadits lainnya:
"Barang siapa beriman kepada Allah pada hari akhir, maka
hendaklah ia memuliakan tetangganya."
Hadits Qudsi, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Aku adalah Ar-Rahman dan Ar-Rahim. lni aku ambilkan
baginya nama dari namaKu (Ar-Rahm). Maka barangsiapa yang menyambungkannya, makaAku pun menyambungkannya. Dan barangsiapa yang memutuskannya, maka Aku pun memutuskannya."
Dengan merenungkan Hadits- Hadits di atas, kita
seharusnya bisa instopeksi diri, apa kita sudah memenuhi
hak-hak tetangga kita, atau kita malah tetap tidak mau peduli
dengan keberadaan tetangga di sekitar kita,dengan alasan
tidak ada untungnya bergaul dengan tetangga yang bodoh
(berarti kita sombong, merasa diri kita lebib pintar). Kita
tidak mau bergaul dengan tetangga karena secara materi
keberadaan tetangga tidak menguntungkan kita (berarti kita
materialistis).
Kemudahan dalam mengakses internet, seharusnya
membuat kita semakin bijaksana, karena kita lebih banyak
mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Tentu sajajika kemudahan itu kita manfaatkan dengan sungguh-sungguh untuk
mencari ilmu, bukan sekedar ikut aktif di dunia maya dan tanpa memberikan kontribusi yang bermanfaat untuk
lingkungan tempat kita tinggal. Banyak hal yang bisa dilaknkan ketika kita tetap bergaul dengan tetangga, misalnya:

> Memberikan informasi terbaru kepada para tetangga


mulai dari info perkembangan dunia Islam, info
kesehatan, pola pengasuhan anak,ekonomi bisnis
maupun info kebijakan pemerintah yang bisa kita
diskusikan dengan tetangga pada saat arisan RT atau
pengajian rutin.
> Kalau sempat sesekali buat rangkuman info-info terbarn

jendela
keluarga
tersebut menjadi sebuab buletinyang menarik untuk kita
bagikan gratis buat para tetangga yang kebetulan belum
bisa mengakses internet di tempat tinggal mereka.
> Sesekali adakan work shop ngenet sehat untuk para
tetangga, mulai dari anaknya yang remaja sampai ibu-

ibunya.

> Mengajarkan mereka membuat blog sekaligus melatih


mereka untuk mulai berani menulis tentang pengalaman
mereka di blog tersebul.
> Kalau ada tetangga yang sudah terjun di dunia bisnis, tapi belum berani online, berikan juga tips-tips berbisnis online yang aman dan menguntungkan.
> Buat blog khusus tentang kegiatan ibu-ibu di perumahan

tempat kita tinggal, agar mereka pun merasa memiliki


dan bisa ikut andil mengembangkannya.
Mungkin solusi di atas bisa sedikit membantu kita untuk
mulai merajut kembali hubungan siIaturrahim dengan tetangga, tanpa meninggalkan aktivitas kita di dunia maya
yang sudah menjadi rutinitas maupun bisnis kita. Karena
bagaimanapun, tetangga di dunia nyatalah yang akan segera
menolong kita jika kita mengalami kesulitan atau musibah. Jangan sampai karena ketidakpedulian kita terhadap
mereka, akhirnya akan merugikan kita sendiri babkan keluarga kita. Selamat merajut ukhuwah kembali . Wallahu

'alam bishawab. * Ummu Aziz. penyiar Radio Mitro, Baw,Jawa Timur

"Malaikat Jibril
senantiasa
berwasiat kepadaku
agar berbuat baik
kepada tetangga
sehingga aku
mengira bahwa ia
(tetangga) akan
mewarisinya. "

ilill'WII'UL"~I'''.

69

I usrah I

Betsama
Wujudkan C;ta
Mengikatkan diri dalam
pernikahan sejannya menautkan
han, menggabungkan potensi,
dan bekerjasama mencapai
tujuan.

etiap pernikahan pasti memiliki cita-cita. Cita-cita


untuk berbuat dan menjadi yang terbaik. Dan, setiap
.
orang pasti menginginkan pernikahan dapat menjadi
jembatan yang lebih kokoh untuk menuju cita-cita tersebut.
Namun, yang terjadi di banyak cerita miring seputar pernikahan adalah penyesalan tentang cita-cita, terbentur berbagai realita dalam pernikahan. Sehingga banyak orang yang
kemudian menganjurkan agar mereka yang masih sendiri

menikmati terlebih dahulu masa lajang, sebelum memutuskan untuk menikah nantinya.
Hingga di sini, timbullah pertanyaan, "Sebegitu menyesakkannyakah pernikahan, sehingga membuat mereka yang
menjalaninya lebih banyak yang kekurangan oksigen untuk
mengejar cita-cita semula?" Tentu saja, meski banyak yang
merasakannya dan mengiyakan dalam hati, kondisi ini bukanlah sesuatu yang dibenarkan.

Memberi dan Melengkapi


Cobalah tengok kembali komitmen yang digenggam di
detik-detik awal pernikahan. Adakah cita-cita yang dibagi
dengan pasangan atau sejenak membicarakan tentang cara
meraih mimpi masing-masing orang? Lalu, adakah cita-eita
bersama yang digantungkan dalam benak dan disepakati
untuk diwujudkan?
Bila belum ada atau sudah terlupa, maka marilah menyepakatinya sekarang. Karena, cita-cita bersama ini begitu
penting dalam pernikahan, guna membangun kekuatan yang
diingiukan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya.
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb

70

SUARA HIDAYATULLAH I APRIL 201 I/RABIULAKHIR 1-432

kalian yang telah menciptakan kamu dari yang satu dan


darinya Allah menciptakan pasangannya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-Iaki dan wanita
yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu
sama lain, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya, Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu."
(An-Nisa [4)1).
Merenungi ayat di atas, begitujelasAllah memerilltahkan
kepada hamba-Nya untuk selalu bersinergi, bahu-membahu
untuk menjalankan visi dan misi pernikahan. Dimana setiap
pasangan saling mengisi dan melengkapi untuk meWl1judkan
tujuan.
Akan tetapi, kenyataan yang kini banyak terjadi di depan
mata adalah banyaknya pasangan yang "berjalan sendirisendiri." Sang suami sibuk mengejar ambisi untuk meraih
cita-cita pribadinya. Demikian pula dengan sang istri yang
juga sibuk mewujudkan apa yang diinginkannya. Tak ada
yang peduli dengan kebutuhan pasangannya. Tak ada ruang
untuk saling menyapa, apalagi saling mendukung. Semua
demi apa yang menurut masing-masing orang benar dan perlu diperjuangkan. Yaitu kehormatan materialistik; prestise,
kekayaan, dan gelar. Apalagijika semakin dilegalkan dengan
satu alasan: bargaining position. Maka, kesendirian pun semakin menjadi pilihan untuk menentukan jalan dan keputusan.
Sungguh, ini adalah kondisi yang sangat tidak menyenangkan. Yang kemudian terjadi adalah kompetisi antar
suami-istri untuk membuktikan sejauh mana eksistensi yang
mereka miliki. Ruang-ruang kehangatan semakin sepi dan
perceraian adalah jalan yang menghinggapi pikiran. Padahal,
saling meminta dan saling menguatkan justru menjadikan
segala sesuatunya lebih ringan dan penuh kasih sayang.
Karena itu, kembali pada tujuan dan cita-cita bersarna
dengan cara memudahkan dan mengikhlaskan, tentu akan
mendamaikan prasangka dan emosi. Semua ini bersesuaian
dengan salah satu kaidah dalam Islam yaitu: "berilah kemudahan dan hindarilah kesulitan".

jendela
keluarga
Syaikh Dakhilullah bin Bukhait AI-Mathrafi dalam

Fataawa Az-Zaujain menegaskan, tidak akan pernah ada


penyelesaian yang baik dalam permasalahan antara suami
dan istri bila masing-masing tidak rela kehilangan sebagian
haknya. Masing-masing pihak juga perlu mempermudah
dan menggampangkan segala masalah, bersabar menghadapi segala sikap kurang baik dari pasangannya, dan selalu
menolong pasangannya dalam susah dan senang.
Pahamilah bersama bahwaAllah pun selalu menciptakan
makhluk-Nya dalam kegenapan dan berpasang-pasangan.
Karena itu, tak ada tempat di dunia ini bagi mereka yang
memilih sendiri. Demikian pula dalam pernikahan, setiap
mimpi tak seharusnya menjadi milik sendiri. Setiap cita-cita
harus menjadi pelecut bagi setiap pasangan untuk bersama
mewujudkannya.
Dalam sebuah pernikahan, setiap pasangan dilatih untuk
bekerja sarna, bahu-membahu menyatukan kekuatan untuk
mengokang senjata memerangi penyakit masyarakat, me-

ngokohkan pondasi-pondasi kehidupan, lalu mempersembahkan karya terbaik untuk menjamin masa depan umat
Iebih baik. lnilah yang diharapkan dapat Iahir dari rahimrahim keluarga yang dibina oleh pasangan yang sarna-sarna

kita di hadapan Allah semata. Karena itu, marilah bersama


menjalani pasang-surutnya realitas kehidupan dengan
bersinergi. Menyatukan potensi yang dimiliki agar titian
menggapai rida-Nya menjadi semakin mudah.
Sebagaimana yang diteladankan oleh Rasul-Nya yang
mulia, yang menjadikan keluarganya sebagai gerbang
pertama yang mengantarkan beliau pada perjuangan di tengah masyarakat, sekaligus gerbang pelindung manakala beliau menghadapi tekanan masyarakat. Demikian pulalah seharusnya kita menjadikan pernikahan dan keluarga sebagai
base camp perjuangan.
Alangkah indah bila pasangan menjadi penyokong utama
perjuangan, sekaligus perbekalan yang tak pernah habis
mensuplai tenaga, manakala orang lain telah meninggalkan.
lnilah yang selalu dikenang Rasulullah dari sosok Khadijah
yang telah menjadi mitra utamanya menjejaki masa-masa
tersulit dalam dakwah. Bahkan kehadiran istri-istri setelah
wafatnya Khadijah, tak pernah dapat menggantikan arti kehadirannya di hati Rasulullah.
Tentu kita pun ingin meretas jalan kehidupan berumah
tangga Iayaknya rumah tangga Rasulullah. Sekali lagi, Iayaknya rumah tangga Rasulullah. Bukan rumah tangga seperti

"Tidak akan pernah ada penyelesaian yang baik


dalam permasalahan antara suami dan istri bila
masing-masing tidak rela kehilangan sebagian
haknya. Masing-masing pihak juga perlu
mempermudah dan menggampangkan segal a
masalah, bersabar menghadapi segal a sikap
kurang baik dari pasangannya, dan selalu menolong pasangannya dalam susah dan senang!'

memperjuangkan titah-Nya. Pastinya, harapan ini tak akan


pernah mewujud, bila masing-masing orang masih sibuk
dengan ego-nya.

Seperti Rumah Tangga Rasul


Marilah merenungkan kembali apa yang sesungguhnya
menjadi kemuliaan utama bagi kita. Pernikahan, sejatinya
adalah salah satu misi untuk mencapai visi utama dicipta-

kannya kita sebagai hamba. Alasan cinta, alasan prestise, alasan masa depan, atau alasan lain yang mendasari terjadinya
sebuah pernikahan; sungguh hanyalah tambahan warna
untuk membuat sebuah pernikahan menjadi Iebih indah.
Alasan utama berada di jalan ini tentunya adalah kemuliaan

orang-orang yang biasa kita lihat dan biasa kita dengar.


lnilah yang harus kita tanamkan kuat-kuat dalam hati.
Bahwa rumah tangga kita haruslah seperti rumah tangga
yang pernah dibina oleh Rasulullah. Yakni, kehidupan
rumah tangga yang didasari oleh cita-cita besar untuk
meneruskan risalah dan membangun peradaban Islam.
Hal ini akan membuat mata dan jiwa kita tertuju pada
cita-cita utama kita dan menyelaraskan cita-cita pribadi kita
menjadi pijakan-pijakan antara untuk mewujudkan cita-cita
utama tersebut. Dengan demikian, perbedaan-perbedaan,
konflik, dan masalah kelak semakin menyatukan Iangkah
dan menjadi pelangi dalam keseharian. *Ummu Arina. ibu rumoh
wngga

SUARA HIDAYATULLAH IAPRIL lO l llRABIULAKHIR 102

71

I profil keluarga I
Abdillah Onim dan Rajaa AI-H irthani

uamiku
Ajaklah A u
S~ahid BetsamaAbdillah merupakan orang pertama dari
Indonesia yang menikah dengan Muslimah
Gaza. Proses pernikahannya singkat, hanya
enam hari.

SEJARAH BARU tercipta menyangkut hubungan antara


Indonesia dan Palestina. Bukan melalui hubungan resmi
kedua negara, melainkan lewat cerita dua anak manusia
bernama Abdillah Onim (29) dan Rajaa ~-Hirthani (25).
Abdillah, warga negara Indonesia, mempersunting Rajaa,
Muslimah asli Gaza. Pernikahan itu berlangsung di Gaza
pertengahan Februari lalu.
Abdillah merupakan orang pertama dari Indonesia yang
menikah dengan Muslimah Gaza. Sebaliknya bagi Palestina,
Rajaa juga Muslimah pertama yang berhasil disunting lakilaki asing. "Sejak 50 tahun yang lalu, belum pernah ada orang asing yang menikah dengan gadis Gaza," kata Abdillah
kepada Hidayatullah.com
Selain akan dianggap aneh, banyak orangtua di wilayah
jajahan Zionis-Israel ini khawatir jika para anak gadis mereka dinikahi warga asing. Mereka khawatir anaknya
bakal meninggalkan keluarganya dan tak kembali
lagi ke tanah Gaza.
Kekhawatiran itu bisa dipahami, sebab Gaza sendiri sedang membutuhkan banyak generasi untuk memperjuangkan hakhak mereka yang dirampas oleh Zionis-Israel. Karena itulah tidak mudah menikah
dengan Muslimah Gaza. "Dari awal saya
sudah menduga bahwa pasti akan muncui pandangan seperti itu," ujar
Abdillah.
Yang kemudian memudahkan
Abdillah adalah banyak teman-temannya
di Gaza yang pasang badan, bahkan memberikan garansi untuk meyakinkan kepada
keluarga Rajaa bahwa Abdillah serius ingin
menikah dengan Muslimah Gaza.
Kepada calon istrinya pun
Abdillah menegaskan bahwa

DOKUMEN f'RlilADl

jendela
keluarga
untuk saat ini ia bermukim di Gaza. Akan tetapi ke depannya,
ia hanya mengatakan, "Hanya Allah yang tahu."
Abdilllah adalah relawan Mer-C yang sedang ditugaskan
membangun rumah sakit Indonesia di Gaza. Pria kelahiran
Desa Towara, Halmahera Utara, Maluku Utara ini terbang
ke daerah konflik itu tujuh bulan lalu bersama tujuh relawan
lainnya.

Siap Menemani Pet:iuangan


Ketika bertolak ke Gaza, ada dua yang diazamkan Abdillah: pulang tinggal nama (syahid) atau pulang bersama
istri dan anak-anak. Untuk itu, setiap usai shalat ia selalu
berdoa, "Ya Allah, jika Engkau panjangkan umurku, maka
mudahkanlah dalam urusan jodohku. Namun jika umurku
sudah tidak lama maka syahid-kanlah di bumi Palestina."
Satu hallagi pennintaannya, agar diberi seorang wanita

yang memahami perjuangannya merealisasikan program


pembangunan rumah sakit Indonesia dan juga membantu
program-program lain untuk rakyat Palestina, khususnya di
Jalur Gaza.
Allah tentu saja mengabulkan doa hambanya yang memang sungguh-sungguh memin41. "Allah ternyata memberikan saya lebih dari yang saya butuhkan," kata Abdillah.
Betapa tidak, menurut istilah masyarakat Gaza, kata
Abdillah, islrinya disebut 'dinakh wa ajma/', yaitu cantik dan
beragama. "Beliau juga siap menemani saya berjuang me-

realisasikan semua program kemanusiaan di Gaza, kata


pria penyandang gelar sarjana ekonomi ilu.
Abdillah mengaku sebelumnya tak pernah mengenal istrinya. Ihwal pertemuannya dengan Rajaa, tutur Abdillah, itu
berkat jasa sahabatnya di Gaza. Proses perkenalan hingga ijabkabul berlangsung amat singkat, tak lebih dari enam hari.
Mereka bertemu hanya sekali saat berta'aruf, lalu sepakat
untuk istikharah (shalat mohon petunjuk kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala). Tiga hari kemudian saling menyetujui
untuk membina rumah tangga, hari keempat melamar, hari
kelima penyerahan mahar, dan hari keenam ijab-kabul.
.
Saat ta'aruf, Abdillah bicara terus terang bahwa dirinya
seorang pemudayang tak memiliki kelebihan apa-apa. Lahir
dari keluarga biasa-biasa saja, di tempat paling timur di
Indonesia. Ia juga menyampaikan bahwa dirinya datang
jauh-jauh dari Indonesia bukan untuk uang. Syukurnya, jawaban calon istrinya sungguh menyejukkan hati. "Hidup
di dunia hanya sementara dan semua yang kita banggakan
di dunia tidak akan kita bawa. Tetapi di akhirat adalah tempat yang kekal, jadi kami tidak melihat harta atau jabatan,
kami hanya mengedepankan akhlak dan budi pekerti yang
baik," kata Abdillah menirukan ucapan istrinya.
Tak hanyajawaban calon istrinya yang melegakan, penerimaan calon ayah mertuanya lebih menguatkan hati Abdi!lah. "Kami tidak memandang dari suku dan negeri mana,
tetapi yang paling penting adalah beragama Islam, taat beribadah, berakhlak baik, dan bertanggungjawab. Apalagi pemuda Indonesia, insyaAllah, kami terima bahkan kami berterimakasih karena ada seorang pemuda yang rela mening-

galkan orangtua, keluarga di kampung halaman jauh-jauh


ke Gaza hanya demi agama Islam, al-Aqsha ,dan Palestina,"
kata Abdillah mengutip perkataan ayah mertuanya.
Abdillah mengaku terharu mendengar kalimat tersebut.
"Saya tak kuat menahan air mata," ujarnya.
Sekalipun begitu, mantan suplier alat-alat kesehatan itu
sempat mengalami ketegangan saat hendak ijab-kabul.
Sementara waktu ijab-kabul tinggal lima jam, uangnya
belum cukup untuk membayar mahar sebesar 3.000 USD.
Tak terbayang darimana ia akan meneari kekurangannya.
Di puneak ketegangannya, Abdillah memasrahkan urusan mahar ini kepada Allah. Allahlah yang bakal mencukupkan kekurangannya. Allah telah berjanji, "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang /ayak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin
Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya.
Dan Allah Mahaluas (Pemberian-Nya) lagi Maha
Mengetahui". (An- Nuur [24]: 32)
Dan Allah tak pernah ingkar terhadap janji-Nya. Beberapa saat sebelum mahar diserahkan, Allah memberikan
rezeki-Nya kepada Abdillah lewat sahabat-sahabatnya yang
dengan tulus dan ikhlas memberikan bantuan. Abdillah
sangat terham dengan pertolongan dari Allah yang datang
seketika dan tak henti-hentinya ia mengucap synkur kepada
Allah atas limpahan kasih sayang yang diberikan-Nya.
Pada malam pertama, Rajaa bertanya kepada Abdillah,
"Wahai suamiku tercinta, apakah engkau berniat untuk
syahid?" JawabanAbdillah, "Benar jika Allah mengizinkan."
"Wahai suamiku, harapanku adalah kita bisa hidup
bersama hingga seribu tahun untuk menegakkan kalimat
Allah di muka bumi, membebaskan (masjid) Al-Aqsha dan
Palestina. Tetapijika engkau berniat syahid, ajaklah aku agar
kita syahid bersama."
Setelah pengantin bam itu berkata begitu, beberapa jam
kemudian tiba-tiba terdengar suara born menggelegar. Born
tersebut berasal dari Zionis. "Saya berpikir, sepertinya malam ini adalah malam terakhir bagi kami hidup di dunia,"
kata Abdillah.
Kenyataannya, Allah belum mengizinkan mereka syahid.

Pulang ke Indonesia
Sementara ini mereka menetap di Jalur Gaza. Tentu saja
kelak suatu hari, Abdillah ingin membawa istrinya pulang
ke Indonesia. "Kami akan berkeliling untuk berdakwah, berbagi pengalaman tentang kondisi Jalur Gaza yang tentunya
akan bisa diceritakan langsung oleh istri. Kamijuga berkampanye tentang kondisi Masjidi! Aqsha dan Palestina secara
umum," ungkap Abdillah
Abdillah juga menegaskan, "Saya bahkan sudah mengatakan kepada istri, jika kami dikaruniai banyak anak (15
anak, misalnya), maka sebagian insya Allah, akan kami
antarkan ke Indonesia untuk menuntut i!mu dan dakwah,
dan sebagian tetap berada di Gaza-Palestina untuk membela

tanah Palestina." Amin.

*Bambang Subagyo/Suaru Hidayutullah

SUARA HIDAYATULLAH 1APRIL 20 II/RABIUL AKHIR 1432

73

I serial dai I
ALlIMRAN

al angguh
Segala Medan

alam itu, Ali Imran benar-benar menjadi


pusat perhatian parajamaah di Mushalla
Mujahidin. Semua mata tertuju padanya,
ada selaksa tanya dan kecemasan di dada mereka.
Tetapi, ada pula satu-dua orang yang cekikikan
menahan geli.
Ali Imran (37), sosok yang menjadi pusat
perhatianjamaah usai maghrib itu, tenang-tenang
saja. Ia bergegas turun dari sepeda motomya, lalu
memarkimya eli bawah pohon pinang, tak jauh
dari teras mushalla. Seperti kedatangan bulan-bulan sebelumnya, ia selalu mendahului mengucapkan salam. Dan,jamaah pun membalas salamnya.
Namun, kali ini diikuti hujan pertanyaan dengan
nada penuh kecemasan.
"Kenapa seperti ini? Apa yang terjadi,
Ustadz?" tanya Usman, takmir Mushalla Mujahidin seakan mewakili perasaan jamaah.
Seperti biasanya, sosok lelaki yang baru datang
ini lebih dulu mengulas senyuman. Hanya, kali ini
ada yang 'tidak biasa'. Yang tampak hanya gigi putihnya, sedangkan wajah dan sekujur tubuhnya
berbalut lumpur. "Saya tidak apa-apa. Hanya taeli
eli belokan jalan kampung, ada sedikit musibab.
Motor slip danjatub," jelas pria yang akrab elipanggi! Ali.
Agar tidak terbimpit motor, ia berupaya berguling ke kiri. Eh ... , rupanya kelewatan, hingga kecebur ke dalam parit penub lumpur. "Ya, begini!ab
jadinya, terouk laa awak (herkubanglah aku): ujar
Ali sambi! tetap mengulas senyum.
Ali nyungsep di parit dalam posisi terte-

lungkup. Praktis wajabnya penub lumpur. Wajarlab bila ada jamaah binaannya yang tak tahan menahan tawa. "Di
keremangan senja itu, wajah awak seperti genderuwo kali ya," kenang Ali
sambil tertawa dalam suatu perbincangan dengan Suara Hidayatul/ah di
Pondok Pesantren Hidayatullah Jambi,
Desa Bukit Baling, Kecamatan Seker-

nan, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi


Jambi.
Segala Medan
Dari pesanlTen yang berlokasi sekitar 500 meter dari jalan raya Lintas
Timur Sumatera itulah Ali menebar
dakwah ke sejumlah kawasan di pedalaman Provinsi Jambi.
Sungai Terab, dim ana Ali pernah
berkubang lumpur, hanyalah satu dari
belasan desa di pedalaman yang menjadi langganan dakwahnya. Untuk
sampai ke desa di Kecamatan Betara,
Kabupaten Tanjabar (Tanjung Jabung
Baral) itu, Ali sudah harus menan cap
gas motornya sesudah shalat Subuh.
"Kalau berangkatnya kesiangan, sampai
di sana sudah lewat magrib. Saya tak

mali jamaah kecewa," kata Ali.


Bagi jamaah itu hanya waktu malamlah mereka bisa taklim. Siang hari
mereka harus mencari nafkah untuk keluarga. Hampir seratus persen dari mereka adalah para pekerja perkebunan,
terutama kebun pinang.
Untuk sampai ke Sungai Terab, harus menempub jalan hampir 150 kilometer. Ini merupakan ruas jalan JambiKuala Tungkal (ibukota Tanjabar) yang
. baru dibuka. Jalan ini penuh debu di musim kering dan becek di musim hujan.
Adakalanya di tengah perjalanan, Ali
dikepung banjir disebabkan meluapnya
Sungai Batang Hari atau Sungai Merbau.
"Mau terus ke Sungai Terab tak bisa,
balik ke Jambi juga tak bisa. Piliban satusatunya hanyalab menginap di masjid
atau mushalla terdekat," tuturnya.
Selain di Sungai Terab, di desa-desa
tetangga sepanjang pesisir barat, juga
terdapat jamaab binaan yang rutin
dikunjungi Ali. Ada yang bisa dijangkau
dengan sepeda motor, ada pula kampung di hulu Sungai Merbau yang hanya dapat dikunjungi dengan naikpompong (perahu mesin).
Memang jauh dan melelahkan, tapi

salah satu "imbalan" yang paling dinikmati Ali dari peIjalanan dakwab yang
menguras energi dan kadang nyerempet bahaya itu, adalah tatapan para jamaah binaan di saat kedatangan maupun kepulangannya. "Mereka menatap
dengan penuh harap, mereka dahaga
dakwah," kata Ali.
Mereka, lanjut Ali, adalah masyarakat pedalaman yang haus pengetabuan,
dan lebih dari itu mereka sangat terbuka. "Kepada saya ada yangjujur mengakui bahwa sebelum tersentuh dakwah, dia terlibat dalam praktek perdukunan dan kepercayaan aneh, meski sejak tujuh turunan dia sudah beragama
Islam," katanya.
Tidak hanya lugu,jujur, dan terbuka
menerima dakwah, masyarakat Tanjung Jabung juga cepat disadarkan
bahwa keislaman anak-eueunya harus
lebih bagus. Mereka kian sadar bahwa
institusi pendidikan Islam adalah jawaban atas ketertinggalan selama ini. Di
Desa Betara Kanan, misalnya, Ali kini
ditantang untuk membangun sebuah
pesantren integral. "Jamaah di Betara
sudab menyediakan lahan seluas dua
hektar. Mereka berharap Pesantren
atau Madrasah Integral Hidayatullah
segera hadir di sana," ujar Ali yang
memang bernaung di Hidayatullah ini.
Dakwah Ali juga menjangkau para
buruh, karyawan, hingga kalangan menejer perkebunan sawit. Di base camp
perkebunan sawit PT London Snmatera, misalnya, Ali juga rutin berdakwah di minggu pertama setiap bulannya. Demikian pula di lingkungan pabrik pengolahan sawit PT PBS. "Meski
di tengah hutan sawit, tapi saat berdakwah di sini saya bisa sedikit 'gaya'. Ya,
pakai laptop dan proyektor," kata Ali

"Mereka
menatap
dengan penuh
harap, mereka
dahaga
dakwah"

sambil senyum.
Hanya saja jalan menuju ke sana
yang bikin merinding. "Kendaraan gardan ganda yang saya tumpangi seakan
terbang saat menerobos jalan di tengah
perkebunan sawit itu," kenanguya.
Ali bukan hanya spesialis 'penakluk' daerah pedalaman. Di tengah gemerlap kota Jambi yang kian maju, Ali
juga menumbuhkan majelis 'Bening
Hati'. Yang satu ini adalah kelompok
pengajian majelis taklim kaum ibu dan
remaja putri kota Jambi dengan jadwal satu kali seminggu.

Ujian Berat
Di balik ketangguhannya menaklukan segala medan dakwah, Ali mengaku
belum berarti apa-apa. "Jalan dakwah
yang saya lalui, terkepung banjir
dan tercebur ke dalam lumpur, belum
secuil, belum berarti apa-apa dibanding
pengalaman para ustadz dan guru saya
di Hidayatullah. Saya masib belajar melaksanakan apa yang telah beliau laksanakan jauh sebelum saya dilahirkan," tutur pria kelahiran 1973 ini.
Pria asal Desa Sungai Luak, Keeamatan Labuhan, Banyuasin Sumatera
Selatan ini lulus dari Sekolah Tinggi
Agama Islam Lukman AI-Hakim
(STAlL) Surabaya. Lalu, Ali menimba
ilmu dan pengalaman di Hidayatullah
Depok, Jawa Barat selama 15 tahun. Di
sini pula ia ikut merintis pendirian SDIT
Depok hingga diberi amanah sebagai
kepala sekolah hingga tahun 2008. Ke-

mudian, bersama istri dan anaknya, Ali


diteIjunkan ke HidayatullahJambi melanjutkan tugas Ustadz Maisarah yang
pindah ke Sulawesi Selatan.
Namun, ketika bersemangat merintis dakwah di daerah baru ini, Allah
Subhanahu wa Ta'ala memanggil pulang istri tereintanya, Sumirah Rahim.
Ujian berat ini diterima Ali dengan ikhlas dan lapang dada. Jadilah Ali orangtua satu-satunya dalam membesarkall
ketiga anakuya yang masih keeil. Sementara nun di luar sana, di pedalaman Tanjung Jabung, di belantara
perkebunan sawit dan di tengah kota
Jambi, telah menanti para jamaah binaannya.
Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan dan kemudahan kepada
ustadz tangguh inL *Dodi NurjalSuaro Hidayarullah

SUARA HIDAYATUlLAH I APRIL lO ll lRABIULAKHIR 1431

75

konsultasi
Keluarga
I konsultasi I

diasuh oleh

Ustadz Hamim Thohari

Men atasi
Kqenuhan Ben adah

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh


Saya sekeluarga tergolong rajin beribadah, yang
ditandai dengan menjalankan shalat berjamaah di
masjid lima kali sehari. Rutinitas ini sudah sayajalani
lebih dari sepuluh tahun.
Sejak setahun terakhir ini, saya merasakan
suasana hati yang berbeda. Jika sebelumnya saya
rajin menjalankan ibadah dengan perasaan suka cita,
kini mulai saya merasakan kejenuhan yang semakin
hari semakin memberatkan langkah kaki saya.
Saya mohon saran dan nasehat Ustadz untuk
mengatasi kejenuhan tersebut. Terimakasih dan
Jazakumullah khairan katsira.
U

Bekasi

Wa'alaikum salam Warahmatullahi Wabarakaatuh


Mas.lah kejenuhan beribadah sebagaimana yang
bapak sampaikan tersebut bisa disebut ringan-ringan
berat. Ringan, jika kejenuhan itu timbul karena rutinitas semata. Adalah wajar jika manusia menjalani
rutinitas bertahun-tahun tanpa variasi akan mengalami kejenuhan.
Masalah kejenuhan beribadah ini menjadi berat,
jika rutinitas ibadah yang dilakukan itu tidak membuahkan hasil dan manfaat apapun. Ibadahnya baik,
tapi belum berdampak kebaikan dalam bidupnya. Dalam keadaan seperti ini wajar jika muneul ketidakpuasan, kebosanan, bahkan kekecewaan.
Sea rang yang bekerja tentu mengharapkan upah,
gaji, atau laba. Orang yang belajar mengharapkan
tambahan ilmu. Orang yang berlatih berharap tambah terampi!. Orang yang berolahraga ingin sehat dan
kuat. Demikian pula . orang yang beribadah tentu
mengharapkan manfaat. Di antara manfaat yang dijanjikan Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah dieukupi
rezekinya, dimudahkan atas berbagai kesulitan hidupnya, jiwanya menjadi tenteram, keselamatannya

terjaga, dan memperoleh berkah. Di atas semuanya,


insya-Allah dengan ibadah itu diganjar dengan surga
di hari akhirat.
Jika kejenuhan beribadah itu hanya karena rutinitas, maka perbanyaklah variasi dengan mengunjungi masjid-masjid yang lain. Adakan sajar, sehingga
sesekali bapak bisa menjama' dan meng-qashar shalat.
Lakukan shalat berjamaah di tempatyang berbeda, dengan suasana dan lingkungan yang berbeda, dengan
imam dan makmum yang berbeda.
Jika kejenuhan beribadah itu karena faklor yang
kedua, maka bapak harus melakukan evaluasi yang
mendalam. Bisa jadi bapak telah menjalankan ibadah
secara keliru, tanpa bapak sadari. Ada tiga kesalahan
orang ketika beribadah, yang kurang disadari.
Pertama, mereka beribadah tapi tidak ikhlas. Di
satu sisi mereka beribadah diniatkan karena Allah, tapi
di saat yang bersamaan masih terselip niat-niat tertentu yang mengurangi, mengotori, bahkan dapat merusak keikhlasannya.
Kedua, mereka telah beribadah secara ikhlas tapi
caranya tidak benar. Allah telah menyempumakan agarna ini dengan metode dan batas-batas yangjelas. Jika
manusia tidak puas dengan cara dan metode yang telah
diturunkan, lalu memaksakan diri dengan membuat
penambahan dan pengurangan, maka sesungguhnya
mereka telah membuat penyimpangan yang sangat
serius. Para pelaku penyimpangan ini tidak berhakatas
pertolongan Allah.
Dalam Islam, tujuan ibadah dan metode yang benar
merupakan dua perkara yang tidak bisa dipisahkan.
Tidak ada artinya tujuan ibadah jika tidak dijalankan
dengan metode atau cara yang benar. Demikian juga
sebaliknya. Tujuan dan metode, keduanya harus seiring sejalan.
Ketiga, beribadah secara parsial (sepotong-sepotong). Sebagian Muslim memaknai ibadah itu sebatas
shalat, puasa, zakat, dan haji. Padahal \vilayah ibadah
itu sangat luas, sejak manusia bangun sampai tidur
lagi, mereka sesungguhnya terikat hukum ibadah.
Hanya saja tidak semua ibadah itu diatur dengan
prosedur syariat yang ketat.
Mari kita koreksi ibadah kita, mudah-mudahan
Allah mencurahkan hidayah-Nya.

I ta'awun I
Munawar Abdullah dan Widansyah

Ingin Lekas Sembuh


Demi Santri

ada tahun 2006 Ustadz Muna


war, pengasuh Pesantren alQur' an Ash Shofwah, Bandung,
Jawa Barat mulai mengeluh sakit di
tubuhnya. "Mulanya hanya sakit maag
kronis kemudian disusul diabetes ,
darah tinggi, dan kale sterol, " ujar
penghafal al-Qur' an ini.
Guna meringankan sakitnya itu, ia
rutin mengonsumsi herbal dan menjalani terapi. ''Terapinya mulai dari bekam, sengat lebah, hingga sedot lintab," ungkap Ustadz Munawar. Namun
usaha tersebut belum membuahkan
hasil. Bahkan pada akhir tahun 2010,
stroke mulai menyerang tubuhnya.
Kini kaki dan tangan kanannya sudah
tidak bisa digerakkan lagi,
Untuk herbal ia mendapat kiriman
dari pengusaha herbal terkenal dari
Malaysia. Iajuga menjalani terapi akupuntur. Biaya yang diperlukan untuk
terapi sebesar Rp 200 ribu setiap kali
terapi.
Meski sakit, ustadz kelahiran Surabaya tahun 1957 ini, tidak mengurangi
kegiatannya dalam mengasuh dan
membina para santri. Kegiatan santri
tetap berjalan seperti biasa. "Terutama
untuk setoran hafalan yang rutin dilakukan ba'da Magrib maupun Subuh,"
kata salah seorang santri.
Karena alasan itulab Ustadz Munawar enggan dirawat di rumah sakit.
"Kalau saya dirawat di rumah sakit, siapa yang akan mengasuh mereka? Sementara saya belum punya pengganti,"
ujamya kepada Suara Hidayatullah.
Sementara itll, sang istri, Widansyah, juga kini tengah menjalani perawatan karena sakit kanker payudara
yang dideritanya,
Menurut diagnosa dokter, kanker
yang diderita wanita yangjuga ustadzah
di pesantren Ash Shofwah ini sudah
memproduksi cairan dan merendam
paru-parunya. Solusinya, cairan ter-

78

sebut harus segera dikeluarkan demi


menyelamatkan jiwanya. "Kauker yang
diderita istri sudah pada stadium 4,"
jelas Munawar. Biaya yang dibutuhkan
untuk operasi tersebut sangat besar.
"Alhamdulillah ada donatur yang
bersedia membayarnya," ujar Munawar, Namun yang menjadi pikirannya,
setelah operasi istrinya harus tetap
menjalani perawatan.
"Kata pihak rumah sakit diperlukan minimal enam kali kemo deng~n
perkiraan biaya 10 juta rupiah untuk
sekali kemo," jelas Ustadz Munawar
Abdullah.
Tentu saja biaya sebesar itu tidak

kecil bagi Munawar. Karena itulah ia


berharap ada aghniyah yang bisa
membantu kesulitannya. Munawar
selalu berdoa agar ia dan istrinya, yang
juga hafidzah, sembuh dari penyakit
sehingga bisa kembali secara penuh
mengasuh para calon huJfadzyang saat
ini menjadi tanggungannya.
"Yang membuat saya sedih, saya
tidak bisa menunggui ummi di rumah
sakit, ya bagaimana saya sendiri juga
tidak sehat. Namun saya berusaha untuk tabah dan menerima semua ini dengan sabar, Allah Maha Pengasih dan
Maha Penyayang," lirih Ustadz Munawar sambil mengusap air mata.

Bagi dermawan yang ingin meringankan beban keluarga ini bisa melalui

Dana Kemanusian PT Lentera Jaya Abadi


(penerbit majalah Suara Hidayatullah) no rek 141 0009724147
Bank MandirLTelp 031 5998143-46). Dana yang masuk juga akan
disalurkan kepada saudara-saudara yang membutuhkan, kecuali
penyumbang mengkhususkan pada pasien tertentu.

SUARA HIOAYATULLAH t APRIL 20 II/RABIUL AKHIR 1432

IHWAL

Ornamen di salah satu madrasah hadits di zaman Satjuk

Nizham AI-Mulk
Penyangga Kekuasaan Bani Saljuk

enteri Nizham Al-Mulk adalab sosok pejabat yang layak untuk dijadikan
suri tauladan. Disamping sebagai seorang menteri yang gemar melakukan
amalan saleh, Nizhamjuga amat dekat dengan rakyat.
Sewaktu menjabat, Nizham membangnn banyak madrasab yang berhaJuan Sunni,
untuk menghadapi pemikiran sesat kaum Ismailiyah. Madrasahitu dikeJola seperti

universitas modern pada umumnya.


Yang juga tidak bisa dianggap keeil adaJah peran Nizham daJam peningkatan
kemampuan bidang militer. Tak heran, beberapa kesultanan yang berada di bawah
kekuasaan Romawi harus menyerahkan jizyah (pajak) kepada Bani Saljuk.

Bagaimana lengkapnya, silakan ikuti Ihwal edisi ini. *ThoriqfSuaro Hidayoculloh


SUARA HIDAYATULLAH I APRIL lOll lRABIULAKHIR 1432

8I

- . >1-~'l

0'

I ihwall
Peninggalan istana. Bani
Saljuk

FUCI!;R

Negarawan yang
Selalu Menjaga Wudhu
Rutin berpuasa Senin-Kamis.Juga tak pernah lepas mushaf al-Qur'an dari
tangannya.

iapa sangka, menteri besar yang memiliki


. julukan Nizham AlMulk (Penyangga
Kerajaan) dalam pemerintahan Bani Saljuk
itu dulunya berasal dari keluarga miskin. Tidak
berselang lama, setelah kelahirannya tahun 408 H,
ibunya wafat. Ayahnya yang ditunjuk menjadi
dahqan Ourah), di wilayah Baihaq juga memperoleh gaji kedl, hingga Nizham AI-Mulk kecil harns
disusukan kepada para wanita penyusu tanpa
upah.
Kesusahan hidup Nizha\l1 semakin teras a
setelah ayahnya wafat di saat ia belum baJigh,
hingga ia harus tumbnh dalam keadaan yatim
piatu. Akan tetapi, tokoh yang bernama lengkap
Abu Ali AI-Hasan bin Ali bin lshaq At Thusi ini
memiliki tekad baja. Dalam keadaan miskin, seknat

82

SUARA HIOAYATULLAH t APRIL 2011 /RAB IUL AKHIR 1432

tenaga ia berusaha menuntut ilmu. Fiqih madzhab


As Syall'i, Bahasa Arab, Hadits, al-Qur' an, bahkan

sampai Bahasa Persia ia pelajari.


Jerih payahnya itu berbuah, di masa mudanya
ia memiliki banyak kemampuan. la mahir dalam
i1mu hitung, tulis-menulis dan manajemen, sampai
akhirnya Daulah Ghaznawiyah mengangkatnya
sebagai pegawai. Karena kecakapan yang dimilikinya, tak berapa lama statusnya naik menjadi
sekretaris Ali bin Syadzan, pejabat Bani Saljuk
untukkawasan Balakh. Posisi tersebut menjadikan
Nizham saat itu menjadi semakin dekat dengan
penguasa Bani Saljuk.
Alba Arsalan, sebelum naik tahta sebagai Sultan Saljuk, mengangkat Nizham sebagai sekretaris
pribadinya. Tak hanya itu, Nizham juga diambil

sebagai anak angkat calon pengnasa besar tersebut.


Begitu Alba Arsalan menjadi Sultan, Nizham
diangkat sebagai menten.

Ideolog Negara
Bukan hanya memposisikan diri sebagai
pembantu Sultan, Nizham juga berperan sebagai
peletak konsep dasar negara. Bagi Nizham, dien
(agama) dan negara adalah dua saudara kembar,
yang tidak bisa dipisahkan. "Ketika pemimpin
rusak, maka agama menjadi terancam. Demikian
pula jika agama yang rusak, maka kedaulatan akan
terganggu, banyak perusak yang mengancam serta
kekuatan para pemimpin menjadi lemah dan
menyebarnya bid'ah." Demikian kata Nizham
dikutip dari Siyasat-namah yang ditulis dalam
Bahasa Persia.
Nizham, dalam kitab yang memiliki nama Arab
Siyar Al-Mulk erradisi Raja-raja) juga ditulis selalu
melakukan evaluasi terhadap pemerintahan Bani
Saljuk, sekaligus memberi jalan keluar, yang
didasari pengalaman-pengalaman pemerintahan
pada masa-sama sebelumnya. Sultan Maliksyah,
setelah menggantikan Alba Arsalan mengatakan,
"Aku telah menjadikan kitab ini sebagai imam dan
aku akan melangkah sesuai dengannya."
Yang juga ditulis Nizham dalam Siyasatnamah adalah nasehat kepada para penguasa agar
mensyukuri nikmat Allah berupa kekuasaan yang
diberikan kepadanya. Cara mensyukurinya dengan
berbuat adil dan tidak menzalimi rakyatnya.
Untuk mengontrol bawahan dan musuh,
Wazir (menteri) Nizham juga memberi nasehat
kepada para penguasa agar mengandalkan
intelijen dan barid (pengantar surat), untuk
mengetahui kondisi rakyat dan para pejabatnya.
Juga untuk mengetahui kondisi musuh dan
gerakan mereka.
Dalam pasal 32-39 kitab Siyasat-namah,
Nizhamjuga menjelaskan bagaimana seharusnya
penguasa berinteraksi dengan para tokoh di
masyarakat.
Mengenai para penganut sekte sesat, seperti
Ismailiyah, Nizham memberi nasehat kepada

penguasa agar mereka tidak diangkat sebagai


pejabat, karena hal ini bisa mengancam stabilitas
negara. Mereka berusaha untuk mengubah
pemerintahan dengan pemerintahan model Persia.
Bahkan di masa Maliksyah, selama 20 tahun tugastugas Sultan dilaksanakan oleh sang menteri,
karena saat itu Sultan lebih suka bersenang-senang
dan berburu.

Diplomat Ulung
Walau berkedudukan sebagai menteri, Nizham
memiliki akses lebih kuat dibanding Sultannya
dengan pusat kekhalifahan di Baghdad. Ketika ada

keinginan dari Bani Saljuk untuk melepaskan diri


dari Baghdad, Nizham berupaya meneegahnya.
Seeara diam-diam ia menghubungi Baghdad, dan
meminta agar mereka memperhatikan keinginan
Kesultanan Bani Saljuk. Dari sini para sejarawan
menilai Kekhalifahan Baghdad lebih takut pada
Nizham dibanding Sultannya.

Terapkan Syariat
Para pembesar Bani Saljuk berketurunan Turki
sangat gernar berperang, namun tidak memiliki

pengetahuan tentang syariat dan bahasa Arab


dengan baik. "Kami adalah kaum baru dan asing,
kami tidak memiliki pengetahuan mengenai
syariat," kata Tughrul Bek, pendiri Bani Saljuk.
Tugas Nizham kemudian menguatkan
pemerintahan mereka dengan syariat.
Hasilnya, tidak lama kemudian, praktek mukus
alias pungli yang amat membebani rakyat dilarang.
Tidak sampai di situ, ia sendiri mendirikan mejelis
pengaduan, dan ikut menyimak keluhan rakyat. As
Subki, seorang ulama bersejarah menggambarkan
majelis pengaduan itu. "Jika duduk di majelis
pengaduan, ia (Nizham Al-Mulk) menegakkan
hukum dengan al-Qur' an dan As Sunnah. Dengan
kewibawaanya, ia menakut-nakuti setiap penzalim
hingga tidak ada lagi ketakutan. Rakyat tidak
khawatir lagi terhadap kezaliman pejabat."

UKetika
pemimpin
rusak, maka
agama
menjadi
terancam.

Demikian pula
jika agama
yangrusak,
maka
kedaulatan
akan

terganggu,

banyak
perusak yang
mengancam

serta kekuatan
para
pemimpin

menjadi lemah
dan
menyebarnya
bid'ah,"

Dekat dengan Rakyat


As Subki menyebutkan, suatu saat di majelis
pengaduan ada yang melemparkan lembaran
kertas yang ada tinta basahnya kepada Nizham.
Akibatnya, tinta itu menempel ke pakaiannya.
NamuD, ia dengan tenang mengambil kertas tersebut dan menandatanganinya. Padahal saat itu
pengawalnya amat banyak.
Siapa saja bisa dengan mudah menemui
Nizham, sekalipun ia sedang makan misalnya.
Pernah suatu saat ada seorang wanita hendak
menemuinya, namun penjaga menghalanginya.
Nizham pun menasehati si penjaga, "Sesungguhnya, saya menginginkan engkau dan orang-orang
seperti engkau untuk mempersilakan ia masuk."
Suatu saat angin berhembus keneang hingga
karpet Nizham dipelllihi pasir. Para stafnya
kebingungan, setelah tidak menemukan petugas
untuk menyapunya. Saking marahnya, para staf
hendak menghukum petugas itu. Mendengar

ucapan itu, Nizham menasehati, "Mereka juga


manusia seperti kita, mereka merasa sakit

sebagaimana . yang kita rasakan, mereka


membutuhkan apa yang juga kita butuhkan. Kita
telah diberi kelebihan oleh Allah daripada
mereka. Maka mensyukuri nikmat-Nya bukan
dengan cara menghukum mereka karena
kesalahan keeil."

SUARA HIDAYATUlLAH IAPRIL 201llRABIULAKHIR 1432

83

I ihwall
Nizham sendiri dikenal sebagai pribadi yang
saleh. As Subki dalam ThabaqatAl-Kubra memberi kesaksian, merrteri yang satn ini rajin
melaksanakan puasa Sen in-Kamis dan gemar
bersedekah. Jika membaca al-Qur' an tidak peruah
dengan bersandar untuk menghormati kitab suci.

Ada lagi yang istimewa. Ia selalu menjaga


wudhu. Mushaf tidak pernah lepas dari
tangannya ke manapun pergi. Jika terdengar
azan berkumandang, Nizham segera beranjak
dari pekerjaannya untuk melaksanakan shalat.
*Thoriq/Suara Hidayatullah

Pelopor Universitas Modern


Membangun pusat kajian Islam sebagai bukti kecintaannya pada ilmu dan
ulama. la juga dikenal sebagai perawi Hadits.

a itu, gerakan Basyasyiri, penganut ajaran


Bathiniyah Al-Ismailiyah mulai menyebar
i Moshul dan Baghdad. Mereka mencoba
melakukan revolusi melawan Bani Saljuk yang
kekuasaanya sudah merambah Baghdad.
Kekuatan militer saja tidak bisa diandalkan
untukmelawan gerakan ini. Maka NizhamAl-Mulk
NElWAFURAT

mendirikan beberapa pusat kajian Islam untuk


memerangi pemikiran sekte-sekte tersebut.
Dibangunlah Madrasah An Nizhamiyah di
Baghdad yang dibidani oleh Imam Al-Ghazali dan
Abu Ishaq As Syirazi. Di Naisabur juga dibangun
madrasah serupa yang diasuh oleh Imam AIHaramain. Di beberapa wilayah seperti Asbahan,
Marwa, Bashrah, Mosul, Herat dan beberapa kota
lainnya juga dibangun Madrasah An Nizhamiyah.
Layakuya universitas modern, para pengajar
MadrasahAn Nizhamiyah terlebih dahulu diseleksi
sebelum ditugaskan mengajar. Proses seleksi
dilakukan di majelis-majelis perdebatan. Ketika
ada seorang ulama yang mencolok, maka ia
berpeluang untuk ditunjuk.
Para pengajar juga memiliki tingkatantingkatan. Yang paling bawah adalah mudarris
(pengajar). Kalau tingkatan ini naik sampai pada
derajat ustadz (profesor) dikarenakan kemasyhuran, keluasan ilmu atau karena hasil karyanya,
maka posisinya sudah perman en. Adapula naib
(wakil), seorang yang bertugas mengganti jika
mudarris tidak bisa hadir. Tingkatan di bawahnya
adalah muayyid (asisten), yang bertugas
membantu mudarris dalam memahamkan teman-

temannya.
Madrasah Nizhamiyah juga menyediakan
asrama dan kebutuhan harian bagi para pelajar
yang diterima.
Ijazah, yang sebelumnya tidak disetujui oleh
Imam AI-Mawardi karen a dikhawatirkan
menghilangkan tradisi rihlah (menempuh
petjalananjauh) dalam mencari ilmu, menjadi hal
yang tidak bisa dihindari setelah adanya
Nizhamiyah.
Seperti yang berlaku saat ini, ijazah itu dibutuhkan sebagai bukti bahwa mereka telah menempuh
pendidikan sebelum mereka mengisi jabatan
qadhi, mufti, imam masjid atan menjadi guru
independen.

84

SUARA HIDAYATULLAH IAPRIL 2011 iRABIULAKHI R 1432

Nizham AI-Mulk Perawi Hadits


Nizham AI-Mulk membangun Nizhamiyah
karena kecintaannya terhadap ilmu dan ulama.
Nizham sendiri disamping mempelajari madzhab
As Syafi'i, iajuga seorang perawi Hadits.
Ia telab mendikte dan menyimak Hadits di
beberapa wilayab seperti Asbaban, Ar Rai, Marwa,
Naisabur serta Baghdad. Sebab itulah AI Hafidz
Abdul Ghafir dalam kitab As Siyaq, memasukkan
Nizham AI-Mulk sebagai perawi thabaqat (tingkatan) ke tiga. "Ia menyimak dan mendiktekan Hadits
selama beberapa tahun," kata Abdul Ghafir.
Bahkan Nizham pernah mendatangkan AIMa'mar Muhammad bin Abi Amru AI-Marwazi,
periwayat Shahih Al-Bukhari di zamannya untuk
menyimak Hadits.
Dalam menyimak Hadits, ia amat teliti hingga
tidak menyimak kecuali duduk di tempat paling

dekat dengan syaikh periwayat. Ia Ialu mengulangi


membacanya di hadapan syaikh tersebut. Sehingga
tak heran ia menetapkan bahwa ketepatan dalam
pelafalan Hadits merupakan syarat bolehnya mendikte Hadits di Nizhamiyab. Pernab ada seseorang
yang mendiktekan Hadits, namun salah melafalkan satu kata, akhirnya Nizham mengatakan
kepada para pencatat Hadits, "Tinggalkan dia."
Dalam beberapa majelis pencatatan Hadits,
terlibat babwa Nizbam sangat memperhatikan ketepatan tanggal dan lokasi pencatatan. Hingga ada
yang menilai bahwa perkataan Nizham AI-Mulk,
"Sesungguhnya saya tabu bahwa saya tidak memiliki
keahlian dalam hal itu (periwayatan Hadits), namun
saya ingin masuk sebagai barisan perawi Hadits
Rasulullab Shallallahu 'alaihi wa sallam," merupakan bentuk ketawaduan. Karena pada dasarnya, ia
memiliki keablian dalam hal itu. *Tha,;q/s"oro H""",",,,,"

NizhamAIHulk
membangun
Nizhamiyah
dikarenakan

juga
kecintaannya
terhadap ilmu
dan ulama.
Nizham
sendiri

disamping
mempelajari
madzhabAs
Syafi'i, ia juga
seorang
perawi Hadits.

Ahli Strategi dan Jago Bertempur


Perannya besar dalam berbagai penaklukan yang dilakukan Bani Saljuk.

aerab kekuasaan Kesultanan Bani Saljuk


terbentang memanjang dari Kasyghar di
sebelab barat China hingga Bait AI-Maqdis
di Palestina. Dari kota-kota dekat Konstantinopel
hingga Samudera Hindia. Konstantinopel sekarang
menjadi ibu kota Turki, Istanbul.

Bangunan Red Tower di Alanya Turki yang dibangun pada zaman Seljuk.

Para sejarawan menyatakan, peran Nizham AIMulk begitu besar dalam berbagai penaklukan
yang dilakukan Bani Saljuk.
Pada masa Sultan Alba Arsalan, wilayah Adzarbaijan, Armenia, Georgia, dan AI-Karj dapat ditaklukkan. Dalam penaklukan itu Nizham berbeda
strategi dengan Alba. Nizham
memilih membiarkan benteng
Sarmari tetap berdiri kokoh sebagai
pertahanan umat Islam, sedangkan
Alba ingin benteng itu dihancurkan.
Pada akhirnya, Alba setuju dengan .
pilihan Nizham.
Dalam
menghadapi
pemberontakan Quthlumis bin Israel, yang merupakan keponakan
Tughrul Bek, peran Nizham juga
cukup menentukan. Di saat Alba
diliputi kecemasan karena besarnya
kekuatan pemberontak, Nizham
mengatur sliategi. Tid'ak hanya itu,
ia sendiri langsung memimpin
pertempuran dan memberi
tauladan kepada pasukan dengan
memakai pakaian perang prajurit
biasa.
Akhirnya ,
pasukan
pemberontak bisa dihancurkan.
Quthlumis sendiri dikabarkan
ditemukan dalam keadaan mati karena ketakutan.
SUARA HIDAYATULLAH IAPRIL 201lfRABIULAKH IR 1432'

85

I ihwall
WlKIPfDIA

;r::&t

J<C, *:'"

1071,;.

Peta kekuasaan zaman Bani Saljuk membentang sampai Sind, India, Turkistan, bahkan Cina

Bukan hanya mengandalkan keberanian


semata, Nizham menggunakan kecerdasan dalam
mempertahankan wilayah Bani Saljuk yang luas
itu, Baik dari ancaman dua musuh besamya,
Romawi pusat dan Daulah Fathimiyah Mesir,
maupun ancaman kelompok pemberontak di
dalam negeri. Sebab itulab, ia mengusulkan jumlab
pasukan dari 400 ribu penunggang kuda, dinaikan
menjadi 700 ribu. Dengan pasukan 700 ribu,
memungkinkan mereka bisa menguasai Sind, India, Turkistan, bahkan Cina.
Disamping itu, beberapa perombakan besar
dalam militer dilakukan oleh Nizham. Salah
satunya dengan menaikkan gaji pasukan seperti
dipraktekkan pemerintahan Islam sejak zaman
Umar bin Al-Khaththab. Yakni, pemerintah
menyerahkan tanah-tanah upeti untuk dikelola
oleh sejumlah pasukan. Langkah itu diambil
karena semakin meluasnya wilayah Bani Saljuk,
sedangkan negara tidak mampu memberdayakannya. Hasilnya, tingkat kemakmuran negara
semakin meningkat.
Nizham juga memprioritaskan bangsa Turki
untuk bergabung dalam militer, lantaran mereka
memiliki kemampuan dan semangat tempur lebih
baik.
Negeri yang tunduk kepada Bani Saljuk seperti
Arab, Kurdi, Persia hingga Romawi juga diwajibkan untuk mengirimkan utusan mereka, berga-

86

SUARA HIDAYATULLAH r APRil 20 Il lRAB IUl AKHIR 1412

bung dalam pasukan Bani Saljuk selama satu


tahun. Jika sudah berakhir mas a pengabdian,
mereka tetap belum boleh pulang kembali sebelum
datang penggantinya. Minimal jumlab mereka
mencapai 500 orang.

Wafat Sebagai Syahid


Pada malam 10 Ramadhan 485 H, setelah
melaksanan shalat Maghrib, Nizham Al-Mulk
berkumpul dengan para ulama dalam majelis
pengaduan. Ia lalu berkisah ten tang Umar bin AIKbaththab yang menyerang Nahawanda hingga
beberapa pasnkannya syahid. Setelah berkisah, ia
mengatakan, "Berbahagialah siapa yang bisa
bertemu dengan mereka."
Tidak lama setelab berbuka puasa, Nizham
memperoleh informasi bahwa wilayah Dailam
membutubkan bantu an. Di sana pemberontak
Ismailiyah melakukan kekacauan. Ia bergegas
berangkat menyambut permintaan tersebut.
Tak lama kemudian, semua orang terhenyak.
Mereka mendengar kabar dari Dailam bahwa
Nizham adalah orang yang pertama kali terbunuh
oleh pemberontak.
Ada sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa
sebelum meninggal Nizham menyatakan,
"Janganlah kalian membunuh siapa yang telah
membunuhku, sesungguhnya aku telah
memaatkannya." *Thoriq/SuofO HkJayowl/ah

I profil I
HASYIM MALEWA

Tukang Masak
Jadi Pengusah
Niat hati menuntut ilmu agama di
pesantren, apa daya malah disuruh
jadi tukang masak. Tapi siapa
sangka, sang juru masak kini
menjadi seorang pengusaha. Tidak
tanggung-tanggung, rekanan
bisnisnya pun PT Pertamina
Balikpapan, Kalimantan Timur.

ermula pada 1983 Hasyim


Malewa saat itu masih belajar di
. kelas V sekolah dasar, memutuskan mondok di Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur yang didirikan oleh
a1marhum Ustadz Abdullah Said.
Hasyim membulatkan tekad untuk
nyantri setelah mendengar ceramah salah seorang dai Hidayatullah yang berasal dari tanah kelahirannya, di Samarinda. Namun, setelah nyantri dan berharap menimba ilmu agama, Hasyim
malah ditugaskan mengurus dapur,
yakni sebagai juru masak.
Pria kelahiran 43 tahun silam ini
masih ingat kala ia mendapat tugas perdananya. "Semua panci untuk masak
bocor, karena bara dari kayu yang digunakan untuk memasak sangat panas,"
kata Hasyim. Agar tugas terus berjalan,
Hasyim berinisiatif memotong drum
sebagai pengganti panci.
Pria berdarah Bugis ini mengaku,
bertugas sebagai juru masak di pesantren sangat berat. Tentu saja setiap bari
harus ada makanan untuk para santri.
Jumlah santri tak hanya puluhan, tetapi
ratusan. Bisa dibayangkan, masak untuk beberapa orang saja sudah berat,
apalagi ratusan orang.
Apalagi, selain belajar para santri

88

SUARA HIDAYATULLAH

juga punya tugas membangun pesantren, seperti mencangkul. "Maklumlah


ketika itu Pesantren Hidayatullah masih
pada masa perintisan," kenang Hasyim.
Hasyim menjalankan 'profesinya'
dengan tekun dan sabar. Namun rutinitas kadang kerap membuat orang
jenuh. Sudah begitu, ada saja anggota
tim dapur yang kurang bertanggungjawab. Lengkaplah kejenuhan yang dialami Hasyim. Pernah suatu ketika ia meninggalkan tugasnya. "Tapi tidak untuk
lari dari amanah," kata Hasyim. Hal itu
ia lakukan untuk memberikan pelajaran kepada kawan-kawannya yang
kurang tanggung jawab itu.
Saat itu, ia 'Iari' ke Gunung Binjai
yang lokasinya tak jauh dari Pesantren
Hidayatullah di Gunung Tembak. Di Gunung Binjai, Hidayatullah punya peternakan sapi. Baru beberapa hari di sana,
Hasyim ditarik Kepala Kampus Pesantren Hidayatullah, Wakiyo, untuk kembali ke dapur. Tetapi hanya sesaat, Hasyim resmi ditugaskan lagi di hutan Gunung Binjai untuk mengurus 20 ekor sapi.
"Jadi tugas saya dari pemberi makan
manusia, beralih menjadi pemberi makan
sapi," kala Hasyim sambil senyum.
Seiring dengan waktu, Hasyim pun
naik posisi sebagai staf administrasi
keuangan Yayasan Hidayatullah. Tugas-

APRIL lOlliRABIULAKHIR 1432

AHMAD DAHANIKISUARA HIOAYATULLAH

nya mencatat pengeluaran, pemasukan,


dan lain-lain. "Waktu itu saya tidak
tahu mengetik, di posisi ini saya harus
banyak belajar lagi," kata Hasyim penuh
semangat.
Semua itu menjadi pelajaran berharga dalam hidup Hasyim. Dan, manfaat dari pelajaran itu baru dirasakannya saat mulai terjun ke tengah masyarakat.

Belajar Bisnis
Untuk menopang dakwah, kala itu
Pesantren Hidayatullah Balikpapan
memiliki unit usaha, seperti peternakan
dan kontraktor. Ketika ditugaskan di
unit usaha kontraktor, Hasyim ditugaskan di bagian lapangan.
Pada suatu kali ia sedang mengawasi proyek pembangunan rumah. la
ingat betul, saat tengah berada di proyek, seseorang bertanya kepadanya kapan proyek itu akan selesai. Dengan
percaya diri Hasyim menjawab, "Kita
tidak bisa pastikan, Pak. Bisa satu minggu, bisa dua minggu."

Betapa kagetnya Hasyim, setelah


belakangan ia tahu bahwa orang yang
bertanya tadi adalah pemilik rumah.
Jawaban itu menunjukkan betapa
bodohnya dirinya. "MakJumlah, saat itu
saya memang sarna sekali tidak paham
50al bangunan," katanya terns terang.
Berbekal pengalaman itulah, ia
memberanikan diri merintis bisnis sendiri. Tahun 1992, ia mendapat kabar
Pertamina memerlukan rekanan untuk
memelihara taman di kawasan kilangnya. Nah, Hasyim iogin mengambil
pekerjaan tersebut. Namun ia tidak punya modal. Lalu ia mencoba menggalang dana dari kawan-kawannya,
sehingga terkumpullah uang sebanyak
6 juta rupiah.
"Alhamdulillah, proyek itu bisa saya
dapatkan. Inilah pekerjaan pertama saya.
Waktu itu nilai kontraknya sekitar lima
ratus juta rupiah," katanya tersenyum.
Saat itu Hasyim mempekerjakan 36
orang ditambah 12 mesin rumput untuk
melakukan perawatan taman di areal
seluas lebih dari 1 hektar di kilang minyak Pertamina Balikpapan. Hingga
kini. Hasyim masih menjadi rekanan
Pertamina di Balikpapan. Namun, anak
kelima dari enam bersaudara ini hingga
kini masih tercatat sebagai pengurus eli
Yayasan Pesantren Hidayatullah Balikpapan. Tidak hanya itu, sebagian keuntungan dari proyeknya pun selalu ia
sumbangkan kepada pesanstren yang
membesarkannya.
"Gedung kantor pesantren ini
dibangun dari dana Pak Hasyim," kata
seorang warga Hidayatullah yang
. menemaoi Suara Hidayatullah beberapa waktu lalu eli Balikpapan, seraya menunjuk ke sebuah gedung di depan
Kampus Hidayatullah Karang Bugis.

Pendidikan untuk Anak


Kini, Hasyim telah menuai hasil
jerih payahnya. Ia mengaku seluruh
pengalaman dan pelajaran hidupnya
lebih banyak didapatkan dari lapangan,
bukan dari bangku sekolah. "Soal sekolah memang saya tak pernah selesai,
ketika itu lebih banyak bekerja untuk
pengabdian," kenangnya. Tapi ia mensyukuri semua itu.
Meski sekarang sudah mapan, tapi
tidak kemudian ia memanjakan anakanaknya dengan berbagai fasilitas.

Misalnya, ketika sang anak minta


dibelikan motor. "Saya mencoba memahamkan kepada anak tentang fungsi,
manfaat, mudharatnya," kata Hasyim
yang mengutamakan peoelidikan agama
kepada 7 orang anak-anaknya.
80al anak, suami dari Hamsinah ini
mengarahkan anak-anaknya untuk
menjalankan program menghapal (tahfidz) al-Qur'an. Menurutnya, anak-anak
yang mengikuti program tahfidz relatif
lebih mudah dikendalikan. "Persoalan
elia hafalannya selesai atau tidak, yang
penting anak-anak sudah terkondi-

sikan," katanya.
Ada satu nilai kehidupan yang tak
luput ia sampaikan kepada sang buah
hati dan generasi muda. Sebuah nilai
yang ia petik sejak menjaeli tukang masak hingga menjadi pengusaha sukaes
di Balikpapan.
"Tidak akan pernah ada kepuasan
untuk melayani diri sendiri. Kepuasan
hidup itu ketika kita bisa melakukan
sesuatu dengan melayani dan memberikan manfaat kepada orang banyak,"
pesannya. 'Ahmad Damanik. Bambang SubagyoJ
Soora Hidayowlloh

Arsitek Kampus
Itu Telah Tiada
Innalillahi wa inna
ilaihi rajiun. Hidayatullah kembali kehilangan seorang ka-

der terbaiknya. H
Wakiyo. la berpulang ke rahmatullah
pada Senin. 14

M.ret 2011, pukul


04.00 dinihari di

kediamannya Kampus Pesantren Hidayatullah. Gunung Tembak.

Balikpapan. Setel.h dish.l.tkan oleh raWS.n


saneri dan warga, jenazah almarhum dike..
bumikan di pemakaman kampus.Almarhum
meninggalkan I istri, 7 anak. dan 12 cucu.
"Saat kondisi kesehatannya mulai menurun. Bapak pemah berpesan kepada anakanaknya, agar jangan meninggalkan jamaah
dan saling menjaga kebersamaan sesama
saudara," kenang sang istri, Suratmi yang
telah dinikahi almarhum selama 38 tahun.
Almarhum Wakiyo dikenal sebagai kader
langka, karena keahliannya di bidang topograft atau pemetaan pada permukaan bumi.
Keahlian ini sangat membantu Pesantren
Hidayawllah dalam menata kampus-l<ampus
yang tersebar di beberapa daerah. Berbekal
penguasaan ilmu topografi dan survei minyak.
ia mendapatkan beberapa proyek dari
perusahaan asing yang sedang berburu
minyak di bumi Kalimantan.
Petualangannya di Kalimantan akhimya
mempertemukan dengan almarhum Ustadz
Abdullah Said, yang saat itu sedang gencar

berd.kwah di Balikpapan. Sej.k pertemu.n

BERITA DUKA

Itu, pendiri Hidayatullah bersama istrinya


mengajak bergabu.ng dengan gerakan

d.kwah Hid'ratull.h.
Pada 1981. Wakiyo mantap meretas
kehidupan baru dalam lingkungan islami. la
menyerahkan rumah dan tanah ke pesantren, meninggalkan hiruk-pikuk kehidupan kota menuju kampus yang jaraknya
30 kilometer dari kota Balikpapan. Seperangkat alat topbgrafi juga diboyong ke pesantren. Keahlian Wakiyo kemudian sangat
bermanfaat. karena Pesantren Hidayatullah
sedang menata kampus yang kontur tanahnya berupa perbukitanAlhasil, dalam waktu
yang tidak terlalu lama, Kampus Hidayatullah Gunung Tembak berubah menjadi
kampus yang indah dan menarik.
Selama mengabdi, Wakiyo juga mendapat tugas penting. sebagai kepala kampus

dan ketu. rukun tetangga (RT). Tugas k..


pala kampus sangat krusial, karena me
nyangkut seluk-beluk pengelolaan warga
dan kampus. Karakternya yang keras. disi.
plin, dan mengayomi, membuatnya menda
patkan amanah tersebut dalam rentang
waktu cukup lama.lebih kurang 10 tahun.

Seja!< 2007,kesehacm Wakiyo menurun.


la mengalami stroke ringan akibat penyakit
hipertensi yang diidapnya. Beberapa kali
masuk rumah sakit di Balikpapan. Pada
September 20 I O. ia tidak sadarkan did.
Kondisinya semakin memburuk, hingga
akhirnyaAliah Subhanahu wa Ta'ala memanggilnya di kampus tempat ia sekian lama
menyurahkan tenaga dan pikirannya untuk
perjuangan. *Mujahid M. SalbulSuora HKioyow8ah

SUARA HIDAYATUlLAH I APRIl2011/RABIUlAKHIR 102

89

I silaturahim I
Perguruan Diniyyah Putri, Padang

Mengembalikan
Kejayaan Masa Lampau

Pernah melahirkan tokoh


nasional. Kini, siswanya
datang dari negara-negara
tetangga.

DODI NURJAISIJAA.A. HIOAY"T\JI.lAH

ua puluh bendera negara diAsia


berkibar gagah, diapit Sang
Merah Putih. Logo-logo beragam universitas ternama terpajang megah di berbagai tempat strategis. Menariknya, kalimat "Harus Bisa.. .!" terlihat
mencolok di dua spanduk besar.
Begitulah pemandangan sehari-hari
di kompleks Perguruan Diniyyah Putri,
Padang Panjang, Sumatra Bara!. Nampaknya, simbol-simbol itu untuk memotivasi segenap warga Diniyyah. Sekolah
khusus Muslimah yang didirikan Rabmah El-Yunusiyyah pada 1 November
1923 ini memang sedang berjuang merengkuh posisi sebagai pusat kecerdasan di kawasan Asia Tenggara.
Perguruan Diniyyah Putri ini bercita-cita ingin mengembalikan kejayaan masa lalu. "Jelas bukan hanya terhadap Diniyyah, kami ingin Sumatera
Barat kembali dikagumi dan dilirik
dunia luar," tekad Fauziah Fauzan, Ketua Perguruan Diniyyah Putri.
Pada masa lampau, Sumatera Barat,
khususnya Padang, banyak melahirkan
tokoh-tokoh nasional. Antara lain Mohanunad Natsir, Buya HanIka, danZakiah
Darajat. Tokoh yang disebut terakhir
adalah alumni Perguruan Diniyyah Putri.
A/hamdu/illah, tekad Fauziah itu
kini mulai ada hasilnya. Minimal, Perguruan Diniyyah Putri sering kedatangan tamu dari negara sahaba!. "Hampir setiap pekan Diniyyah kedatangan
duta-duta dan rombongan dari negaranegara sahabat, "kata Fauziah.
Salah satu tamu itu adalah Misbun
Sidek, legenda bulutangkis Malaysia. Ia
berkunjung sekaligus menengok putrinya, Lia Mumi, yang sedang menempuh
pendidikan tingkat Aliyah di sekolah
inL Dalam kunjungan itu, Misbun mengapresiasi dan menyatakan kekagumannya terhadap Perguruan Diniyyah Pu-

trio "Ketika musim libur sekolah, Lia pulang ke Malaysia. Banyak keunggulan
kompetensi yang diperlihatkan Lia di
lingkungan tempat tinggal kami, "kata
Misbun.
Semua jenjang pendidikan ada di
perguruan Muslimah ini. Mulai dari TK
hingga perguruan tinggi. Total siswanya
lebih dari 1.000 orang.
Selain belajar ilmu umum dan agama, setiap siswa di semua jenjang pendidikanjuga ditekankan untuk menghafal al-Qur' an, lewat program Diniyyah
TahJizhu/ Qur 'an (DTQ). Kini, di
antara siswa sudah banyak yang hafal
al-Qur' an dari 5 hingga 25 juz. Dan,
lebih separuh para juara kelas di semua
tingkatan, temyata mereka yang
mengikuti program DTQ.

Program Beasiswa
Bagi siswa yang meneruskan pro-

SUARA HIDAYATULLAH (APRIL 2011iRABIULAKHIR 1432

gram hafalan 30 juz, pihak perguruan


memberikan hadiah heasiswa kuliah
gratis di program D II Tahfidz 30 juz
di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT)
Rahmah EI-Yunusiyyah.
Selain kepada penghafal al-Qur' an,
Perguruan Diniyyah Putri juga memherikan beasiswa dan uang saku liap
bulan kepada 60 orang siswa. Mereka adalah anak-anak korban bencana
gempa di Padang Pariaman dan kota
Padang tahun 2009 silam.
Beasiswa juga diberikan kepada
anak-anak berprestasi dari keluarga
miskin. "Diniyyah memang sedang butuh bantuan pemerintah dan para
donatur, tapi Diniyyahjuga telah memberikan beasiswa dan uang saku bulan an bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu dan hafidz.
!tu sudah menjadi komitmen kami,"

ujar Fauziah. Dodi Nurja/Suara Hjdayatu lloh

I nasional I

Data Bodong
"Sajadah" Ahrnadiyah
VIVANEWS

Brimob jaga Masjid Ahmadiyah

ati Gubernur Jawa Barat


(Jabar), Ahmad Heryawan
tergerak juga akhirnya melihat
kasus Ahrnadiyah yang sempat mencuri
perhatian seluruh masyarakat Indonesia.
Awal Maret 2011lalu, guna menindaklanjuti sekaligus sebagai sosialisasi Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pelarangan KegiatanAhmadiyah di wilayah Jawa Barat, ia berencana
shalat J umat di masjid Ahmadiyah.
Iajuga mengajak Kapnlda dan Pangdam beserta jajaran terkait untuk ikut
serta. Heryawan tak bermakud apa-apa.
Langkahnya untuk shalat di Masjid milik
Ahmadiyah diharapkan mampu meredam prasangka masyarakat dan tak terjadi lagi perusakan tempat ibadah. Maklum, selama ini ada klaim masjid Ahmadiyah kurang terbuka untuk umat Islam.
Menyambut gagasan ini, Pangdam
III Siliwangi, Mayjen TNI Moeldoko de-

92

ngan tegas mengatakan siap melaksanakan Pergub tersebut. Oi antaranya


melakukan langkah-langkab yang
disebutnya preventif, taktis dan dialogis.

"Menurut saya, cara paling aman adalah "serang" dengan hamparan sajadah,"
ungkapnya. Moeldoko menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan "serang" dengan sajadah adalah kegiatan shala! bersarna dengan jemaat Ahmadiyah di
masjid milik Ahmadiyah.
Moeldoko menjelaskan, dengan
menggelar sajadah, mungkin jauh lebib
baikdan berdampak efek1if daripada konf1ik fisiko "Kita lakukan dengan santun
dan niat ikhlas dalam rangka mengajak
mereka ke jalan yang benar, insya Allah
aman," tambahnya.
Ide Pangdam ini ditangkap pula oleh
Majelis Ulama Indonesia (MU!) Jawa
Barat. Ketua MUI Jabar KH. Hafid Utsman siap melaksanakan "gelar sajadah"

SUARA HIDAYATULLAH IAPRIL 201llRABIULAKHIR 1432

ini. Namun ia akan menyiapkan imam


dan khatib untuk memimpin shalat
Jumat di sejumlah masjidAhmadiyah
di daerah basis Ahmadiyah.
Entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba
beberapa media melaporkan agak
menyudutkan Tentara Nasional Indonesia (TNI), seolah-olah institusi ini
melakukan 'operasi' yang meneror
pengikut Ahmadiyah.
"Oi Sadasari, Majalengka, dan Sukabumi, koramil meminta data keluarga
dan memaksa untuk menghadiri penyuluhan dan ikrar pertobatan," tutur
anggota Komisi III OPR Rl (F-PDIP)
Eva Sundari di Jakarta sebagaimana
dikutip Media Indonesia.
Pernyataan senada disampaikan Tim
Advokasi J aringan Masyarakat Sipil
untuk Perlindungan Warga Negara.
Tim menemukan sekitar 56 kasus
intimidasi TNI terhadap anggota
Ahmadiyah di J awa Barat dan
Lampung. Modusnya, kata mereka,
pemaksaan menandatangani surat keluar dari Ahmadiyah diik'Uti oleh pengikraran untuk keluar dari Ahmadiyah.
"Anggota TNI mendatangi rumah
warga dengan berpakaian seragam lengkap," tutur anggota tim advokasi Choirul
Anam.
Entah laporan itu benar atau tidak,
yang jelas tudingan itu ditampik Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Moeldoko.
Ia kembali menjelaskan "Gelar Sajadah"
hanyalah pendekatan moral dalam rangka mengawal dan mensosialisasikan
Pergub tentang pelarangan Ahmadiyah di
Jabar. Bukan sebuah operasi militeryang
diributkan. Meski demikian, ia tak membantah jika anggotanya ikut mendata
warga yang diakui hanya untuk memetakan wilayah agar TNI punya data valid
jika kelak dibutuhkan, bukan untuk mengintimidasi atau memaksa mengislamkan anggota Ahmadiyah.
Tak urung, simpang-siur itu ikut memancing berbagaj kalangan. Menteri AgaIna
(Menag) dan Ketua Front Pembela Islam
(FPI) seolah berada di garda depan mem-

bela TN!. SUIyadharma Ali menegaskan


operasi itu adalah ajakan persuasif bnkan
sebuah paksaan, sebagaimana diberitakan.
Dalam Pertemuan Pimpinan Pondok
Pesantren dan Organisasi Massa Islam
tingkat Jawa Barat eli Jatinangor, Kabupaten Sllmedang, Kamis, 17 Maret 2011,
ia mengatakan tak ada yang salah. Operasi itu sebuah konsep moral yang harusnya dikembangkan.
"Tak ada yang salah dengan konsep
gelar sajadah. ltu positif dan harus digelar
di rumah-rumah, instansi, masjid,
mushalla dan juga di mana saja dalam
rangka meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah," katanya.

Pernyataan Ketua Urnum Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq lebih menarik lagi. Menurutnya, data dari anggota
Komisi DPR yang menyatakan TNI terlibat dalam kegiatan mengisiamkan Jernaat Ahmadiyah di 56 Koramil, Jawa Barat
adalab data bodong alias aspal.
"Bukan tidak benar lagi, data bodong
itu," ujar Rizieq saat ditemui usai melakukan pertemuan dengan Pimpinan MPR
di Gedung DPR, Jakarta. Rizieq tak asal
bicara, ia memgaku turun ke lapangan.
"Yang terjadi di lapangan bahwa Kodam
Siliwangi dan Polda Jabar bekerja sepenuhnya mendukung sosialisasi SK Gubernur Jabar," tuturnya.

Orang nornor satu di FPI ini rnenilai


'laporan bodong' menyudutkan TNI itu
bersumber dari LSM komprador yang
dinilai menjadi antek Amerika dan selalu
membela Ahmadiyah. "Itu laporan bodong
karena bersumber dari LSM komprador
yang menjadi antek Amerika dan selalu
membela Ahmadiyah," tegas Habib Rizieq.
Tapi siapa yang ia maksud? Rizieq tak
menjelaskan. Namun ia meminta DPR
dan pemerintah mengawasinya.
"DPR RI harus hati-hati menerima
laporan LSM komprador yang ingin adu
domba Pemerintah dan DPR. LSM kompradar itu pembobong dan laporannya banyak
bodong,"tegasnya. *CholisAkbarfSoota Hidayawldl

KILAS NASIONAL

"
~

'::;'~~
~

INILAH.COM

Ada ketentuan baru bagi setiap anak


yang akan melanjutkan pendidikan ke
jenjang lehib tinggi di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), provinsi Sumatera
Barat (Sumbar). Ketentuan itu adalab
keharusan melampirkan sertifikat pandai baca tulis al-Qur'an. Lampiran sertifikat pandai baca tulis aI-Qur'an tersebut
merupakan syarat mutlak yang harus
dilengkapi oleh semua calon murid. Jika
tidak, ia baka! terancam tak bisa melanjutkan sekolah.

Ketentuan ini dikatakan Bupati Pasbar,


H. Baharuddin II "Syarat mutlak dan harus
ada, karena kita menginginkan siswa-siswi kita
tahu dengan agama,"
tegasnya sebagaimana
dikutip antara-sum- Gubernur Jabar. Kapolda dan Pangdam
bar.com, Sabtu, 19 Maret 2011. Sampai hari ini belum ada tangbiasanya, LSM sudah punya peluru
"kecaman". *Chellis AkbarISuora Hidcryotulloh
gapan dari masyarakat. Tapi siap-siap saja,

Mendongkrak Zakat, Membela Dhuafa


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBy) rupanya termotivasi juga melibat
potensi zakat di Indonesia. Dalam acara
"Sosialisasi Zakat Nasional" di Istana
Negara, Jakata, Kamis, 17 Maret 2011, ia
memerintahkan zakat menjadi gerakan
yang terus ditingkatkan agar bisa menjadi
salah satu cara untuk mengurangi kemisIdnan.
SBY mengaku sudah melihat potensi
zakat untuk mengurangi kemiskinan.
Namun, ia menilai hal itu masih bisa.
ditingkatkan. Karenanya ia optimistis,
jika zakat dimaksimalkan, bisa membantu pemerintab mengurangi jumlab
penduduk miskin di Indonesia yang saat
ini sekitar 30 juta orang.
Semenlara itu, Ketua Ummn Badan

Ami! Zakat Nasional (Baznas),


HafiDidin
dhuddin menyatakan, zakat
yang terhimpun

selama 2010 sebesar Rp 1,5 triliun, mening-

kat jumlahnya
dari pada 2009
sebesar Rp 1,2
triliun. Ia berbarap tahun
depan meningkat lagi. ChoUs
AkbarlSuotG Hid.

Presiden saat menghadiri acara Sosialisasi Zakat Nasional di Isana Negara

yotulloh

SUARA HIDAYATULLAH r APRIL 201 IJRABIULAKHIR 1431

93

I kabar dia I
I IMAM SUPRAYOGO I

Rektor Blogger
Ada rutinitas baru yang kini tengah
dinikmati Prof Dr H Imam Suprayogo (60)
, Rektor Uuiversitas Islam Negeri (UIN)
Maulaua Malik Ibrahim, Malaug, Jawa
Timur. Setiap ba'dha subuh, Pak Imam,
begitu ia biasa disapa, selalu menulis. Tulisanya yaug renyah itu kemudiau ia posting
(publish) sendiri di website pribadinya di
www.1mamSuprayogo.com .
"Menulis itu bikin pintar dan sehat,"
katanya.
Meski jadwal pakar dan ahli dalam pengembangan pendidikan Islam ini padat,
namun ia tetap meluangkan waktunya un!uk menulis. Namun dampak dari kebiasaannya itu, waktu untuk berolahraga pagi
yang merupakan hobinya tidak sempat ia
lakukan.
''Ya, diganti dengan olahraga berpikir,
menulis," ujar Ketua Majelis Madrasah
Terpadu Kota Malang ini. Tentu saja yang
ditulis adalah gagasan-gagasannya yang ce-

merlang soal profesi yang digelutinya, pendidikan.


Dari tulisan-tulisannya itu, tidak sedikit
aktifis blogger (penulis online) yang terinspirasi
oleh gagasannya. Ia pun didapuk sebagai "Bapak
Blogger Pendidikan" karena tulisannya yang bernas, penuh hikmah, dan sarat dengan nilai pendidikan karakter.
Bahkan berkat gagasan-gagasannya di blognya itu, ia juga mendapatkan piagam penghargaan dari MURI pada 2006 sebagai rektor yang menulis artikel website terlama.
Ketika ditanya tentang julukun itu,
pria kelahiran Treggalek ini hanya tersenyum. "Ndak apa-apa saya
dijuluki Bapak B10gger Pendidikan. Yang penting gagasan
saya bermanfaat untuk dunia
pendidikan," jelasnya sambil
tertawa keeil.
Lanjut Pak, terus menulis
demi pendidikan!
*Ainuddin Chalik/Suora Hidayatulfah
AINUDDIN CHAUKlSUAAA HIOAYATULlAH

I SOEKARWO I

Hal< Paten
Keluamya Surat Keputusan (SK)
gubemur Jawa Timur Soekarwo
terkait pelarangan Ahmadiyah
temyata mendapat respon positif
dari kepala daerah lain.
Tidak lama setelah SK itu keluar,
beberapa pemerintah Provinsi (Pemprov) seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah ikut mengkaji untuk menerbitkan SK Gubemur terkait pelarangan
aktivitas Ahmadiyah.
Keluarnya SK itu, menurut Pak
De, demikian gubemur Jawa Timur
ini akrab dipanggil, dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Salah
satunya adalah sebagai upaya pemerintah provinsi dalam menjaga
ketertiban di Jawa Timur.
Rupanya, inilah yang membuat
kepala daerah lain juga ingin mengiBAHRUL ULUMISUARA HIDAYATULLAH

94

SUARA HIDAYATUlLAH I APRIL 201llRABIULAKHIR 1412

kuti langkah Pak De. Maklum,


Jawa

Timur

sering

menjadi

barometer kebijakan daerah lain.


"Mungkin karena pertimbangan
tersebut, banyak kepala daerah lain
ingin mengikuti langkah Jawa
Timur," jelas Pak De kepada sejumlah wartawan.
Seorang wartawan nyletuk,

"Wah, kebijakan Pak De ini memang cespleng ."

Mendengarcetukan itu ialangsung menyahut, "Yang penting hak


paten itu sudah ada pada saya. Kalau ada gubemur lain mengeluarkan SKyang sarna, harus membayar
royalti," gurau Pak De yang disambut tawa para wartawan.
Royaltinya nanti di akhirat, Pak
De! *Bahrul Ulum /Suara Hidayotullah

-I[ bayan

]l-- - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Menejemen Hidup
dan Kehidupan
etiap manusia pasti mengalami
hidup dan mati. Tapi apakah
esensi kehidupan yang telah diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala itu?
Sudah pasti setiap orang akan me-

Dr Abdul Mannan, SE
Ketua Umum Pimpinan Pusat Hidayatullah

"

Orang yang
beriman kepadaAllah
meyakini ada
suatu kehidupan abadi, yaitu
akhirat. Setiap
manusia bakal
di hisab atas
segala perbuatannya selama
di dunia.

"
96

ngalami pencarian tujuan hidupnya ma-

sing-masing. Pada saat seperti itu, ia


akan berpikir tentang kehidupan yang
telah dijalani.
Ada yang berkomentar bahwa hidup
ini buat dijalani bukan untuk dipikirkan. Memang ada benarnya juga, jika
hanya untuk menenangkan jiwa yang
lagi gundah guIana. Bila seseorang di. bentuk dan dibesarkan dari latar belakang sains, maka logika, menurutnya,
merupakan suatu parameter yang sangat menonjol di atas sains yang lain.
Baginya, manusia itu tidak lebih dari
makhluk hidup lain. Hanya rentang
waktu hidupnya saja yang lebih panjang, bila dibanding dengan semut, atau
nyamuk misalnya.
Orang yang menjalani hidup dengan
bersandar pada logika, ia bakal berpikir
seperti ini: tidak ada sesuatu yang benar
dan dapat diterima oleh akal jika tidak
logis. Sehingga terpatri dalam benaknya
bahwa hidup ini serba logis. Segala sesuatu yang harus dilalui dalam hidup
dan kehidupan harus logis.
Pertanyaannya adalah, apakah yang
kita ingin capai dalam kehidupan ini?
Setiap orang punya tujuan yang berbeda-beda. Perbedaan tujuan hidup itu
juga tergantung dari pada visi hidup dan
kehidupan seseorang. Jika manusia hanya bertujuan untuk hidup, maka kehidupannya tak ubahnya binatang: hidup
untuk makan, kawin, kemudian mati.
Kalau seperti itu orientasi hidup dan kehidupannya, maka visi hidupnya hanya

SUARA HIDAYATULLAH, APRIL 201 1iRABIULAKHIR 1431

terbatas pada dunia.


Karena itu, segala aktivitas sepanjang hayatnya hanya untuk mencapai
kesejahteraan dunia, yaitu akumulasi
asset. Padahal aset itu tidak dibaw. ke
alam kubur. Adakah manusia hidup
tanp. menuju alam kubur?
Dewasa ini telah ada suatu model
kuburan yang dianggap dapat membahagiakan para ahli kubur. Kuburan itu
elit dan dikhususkan bagi calon ahli
kubur berduit. Kuburan itu bernama
San Diego Hills yang berada di Karawang Barat, J awa Bara!.
Jika pemikiran bahwa kuburan elit
tersebut bisa menangkal siksa malaikat Munkar dan Nakir, tentu saja dapat merusak tatanan aqidah. Pemikiran sekuler berpandangan bahwa
kehidupan itu hanya terbatas di dunia
dan setiap orang akan kembali kepada
alam dunia. Mereka meyakini tidak
ada lagi kehidupan setelah mati.
Di sinilah letak perbedaan ekstrem
pemahaman dan pemikiran antara
orang yang beriman kepada Allah dan
yang tidak. Orang yang beriman kepada Allah meyakini ada suatu kehidupan abadi, yaitu akhirat. Setiap manusia bakal di hisab atas segala perbuatannya selama di dunia. Reward dan
punishment pasti bakal diberikan kepadanya, sebagai kompensasi dari Allah. ltulah makna peringatan Allah
dalam Surah At-Takaatsur ayat 8:
Kemudian, kamu pasti akan
ditanyai pada had itu ten tang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). "
Karena itu, kita sebagai orang beriman hendaknya mampu memenej
waktu kita dalam mengisi hidup dan
kehidupan. *

Anda mungkin juga menyukai