Klasifikasi
T
E
T
A
P
M
A
N
G
A
T
Etiologi
JH 13
Faktor intrinsik
1. Herediter
Usia : paling sering pada usia 30-50 tahun
Page 1
Manifestas
i Klinis
Hasil
Pemeriksa
an Fisik
Hasil
Pemeriksa
an
Penunjang
JH 13
Page 2
Darah
Darah
perifer lengkap
LED
Leukositosis
Hb menurun karena anemia
Kultur urin
Radiologi
o Ct-scan
o MRI
o Foto polos BNO
Ditemukan batu radiopak dan radiolusen (kalsium
fosfat, kalsium oksalat, struvit, sistin, asam urat,
dan xantin)
o IVP( ada bendungan dan lokasi)
o USG
Indikasi untuk melakukan tindakan aktif ditentukan berdasarkan
ukuran, letak dan bentuk dari batu. Kemungkinan batu dapat keluar
spontan juga merupakan bahan pertimbangan. Batu berukuran
kurang dari 5 mm mempunyai kemungkinan keluar spontan 80%.
Tujuan tatalaksan Urolithiasis
o Menghilangkan rasa nyeri
o Menghilangkan obstruksi
o Mengobati infeksi
o Mencegah terjadinya gagal ginjal dan mengurangi
kemungkinan terjadinya rekurensi.
Medikamentosa
o OAINS (Ketorolac 15-30 mg IV) nyeri
o Regimen kortikosteroid (prenison 5mg per oral), Calcium
channel blockers(nifedipin 30mg PO), dan Alpah Blocker
(tamsulosin 0,2 mg PO) untuk pengeluaran batu spontan.
o Obat urikosurik ( allopurinol 100-300 mg PO) menurunkan
kadar asam urat.
o Antiemetics (metoclopramide 3x10mg) mual dan muntah
o Antibiotik (ampisilin, getamicin, Tikarsilin) infeksi bakteri
pseudomonas, proteus dan klepsella.
o Agen alkalis ( Potasium Sitrat 30-90 mEq/ hari PO) pH asam
o Diuretik ( Gol thiazid )--. Meningkatkan frekuensi urin
Non farmako
o Pola diet
Kalsium
Oksalat
Protein hewani (protein dapat meningkatkan ekskresi
kalsium dan asam urat dalam air kemih, yang
kemudian diikuti dengan menurunnya pH (tingkat
keasamaan) urine dan terbuangnya sitrat).
Makanan mengandung purin (daging, jeroan, sea
Terapi &
Tatalaksan
a
JH 13
Page 3
DD
Komplikasi
Prognosis
Sumber:
1. Buku
2. Buku
3. Buku
4. Buku
JH 13
1.
2.
3.
4.
food)
Membatasi garam meningkatkan kadar kalsium
Minum byk air(8-9 gelas)
o ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
Merupakan tindakan non-invasif dan tanpa pembiusan, pada
tindakan ini digunakan gelombang kejut eksternal yang
dialirkan melalui tubuh untuk memecah batu.
o Endourologi
PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy) adalah
usaha mengeluarkan batu yang berada di dalam
saluran ginjal dengan cara memasukan alat endoskopi
ke sistem kalies melalui insisi pada kulit. Batu
kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu
menjadi fragmen-fragmen kecil.
Litotripsi adalah memecah batu buli-buli atau batu
uretra dengan memasukan alat pemecah batu
(litotriptor) ke dalam buli-buli.
Ureteroskopi atau uretero-renoskopi adalah
dengan memasukan alat ureteroskopi per-uretram.
Dengan memakai energi tertentu, batu yang berada di
dalam ureter maupun sistem pelvikalises dapat dipecah
melalui tuntunan ureteroskopi/ureterorenoskopi ini.
Ekstrasi Dormia adalah mengeluarkan batu ureter
dengan menjaringnya melalui alat keranjang Dormia.
o Tindakan Operasi
Nefrolitotomi merupakan operasi terbuka untuk
mengambil batu yang berada di dalam ginjal.
Ureterolitotomi merupakan operasi terbuka untuk
mengambil batu yang berada di ureter.
Vesikolitomi merupakan operasi tebuka untuk
mengambil batu yang berada di vesica urinaria.
Uretrolitotomi merupakan operasi terbuka untuk
mengambil batu yang berada di uretra.
Pielonefritis
Tumor ginjal
TBC ginjal
Hipertrofi prostat batu buli-buli
Hidroureter
Hidronefrosis
ISK
Gagal Ginjal
Prognosis batu saluran kemih umumnya baik, dengan diagnosis
awal dan pengelolaan yang baik, 98 % batu kecil (<5 mm) dapat
keluar sendiri sehingga dampak terjadinya komplikasi akan
terhindari.
Page 4
JH 13
Page 5