Ca Testi
Ca Testi
Tumor Testis
Disusun Oleh :
Hariyoni Nopendra
NIM. 0808121357
Pembimbing :
dr. Zuhirman,Sp.U
BAB I
PENDAHULUAN
Tumor merupakan sel neoplastik yang otonom dalam arti tumbuh dengan
kecepatan yang tidak terkoordinasi dengan kebutuhan hospes dan fungsi yang
sangat tidak bergantung pada pengawasan homeostasis sebagian besar sel tubuh
lainnya. Pertumbuhan sel neoplastik biasanya progresif, yaitu tidak mencapai
keseimbangan, tetapi lebih banyak mengakibatkan penambahan massa sel yang
mempunyai sifat-sifat yang sama. Neoplasma tidak melakukan tujuan adaptif
yang menguntungkan hospes, tetapi lebih sering membahayakan.5
Tumor dapat bersifat ganas atau jinak, tumor ganas atau kanker terjadi
karena timbul dan berkembang biaknya sel jaringan sekitarnya (infiltratif) sambil
merusaknya (destruktif), dapat menyebar ke bagian lain tubuh dan umumnya fatal
jika dibiarkan. Tumor jinak tumbuh dengan batas tegas dan tidak menyusup, tidak
merusak tetapi membesar dan menekan jaringan sekitarnya (ekspansif).3
Frekuensi relatif kanker pada beberapa daerah di Indonesia tidak sama,
yang banyak ditemukan ialah karsinoma servik uteri, karsinoma hepatoseluler,
karsinoma payudara, karsinoma paru dan leukemia. Pada dasawarsa terakhir telah
terbukti bahwa 80-90% kasus kanker pada manusia dipromosi oleh faktor
lingkungan. Dalam hal ini, lingkungan dalam arti luas yang meliputi gaya hidup,
bahan kimia, fisika, maupun virus.3
Tumor testis merupakan keganasan terbanyak pada pria berusia diantara
15-35 tahun dan merupakan 1-2% dari semua neoplasma pada pria. Akhir-akhir
ini terdapat perbaikan usia harapan hidup pasien yang mendapatkan terapi jika
dibandingkan dengan 30 tahun yang lalu, karena sarana diagnosis lebih baik,
diketemukan petanda tumor, diketemukan regimen kemoterapi dan radiasi, serta
teknik pembedahan yang lebih baik. Angka mortalitas menurun dari 50% (1970)
menjadi 5% (1977).1
Dari semua tumor maligna pada laki-laki 1-2% terlokalisasi di dalam
testis. Kira-kira 90% dari semua tumor testis primer terdiri atas tumor sel
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. 1
Definisi
Tumor Testis ialah merupakan tumor ganas pada jaringan testis.Tumor testis
merupakan keganasan terbanyak pada pria yang berusia diantara 15-35 tahun, dan
merupakan 1-2 % semua neoplasma pada pria.Akhir-akhir ini terdapat perbaikan
usia harapan hidup pasien yang mendapatkan terapi jika dibandingkan dengan 30
tahun yang lalu, karena sarana diagnosis lebih baik, diketemukan penanda tumor,
diketemukan regimen kemoterapi dan radiasi, serta teknik pembedahan yang lebih
baik. Angka mortilitas menurun dari 50% (1970) menjadi 5% (1997). 1
Lebih dari 90% tumor ganas testis merupakan germ cell tumors yang
terdiri
dari
seminoma
murni
dan
non-seminoma
(embryonal
Anatomi
Testis merupakan organ kuat mudah bergerak, dan terletak dalam scrotum.
Testis sinistra biasanya terletak lebih rendah dibandingan testis dextra. Extremitas
untuk
mensekresi
hormon-hormon
seks
yang
mengendalikan
anterior
agar
spermatogenesis
dapat
berlangsung.
Selanjutnya
testosteron, DHT, estradiol dan zat yang disekresi oleh tubular-inhibin akan
menghambat sekresi ICSH dan FSH oleh hipofisis anterior, sehingga terjadi
sistem umpan balik yang mengatur kadar testosteron dalam sirkulasi darah.5
1.4
Epidemiologi
Kanker testikular adalah bentuk kanker yang relatif jarang. Walaupun
kanker ini hanya 1% pada laki-laki,kanker testikular adalah keganasan padat yang
paling sering pada laki-laki muda. Usia puncak untuk kanker testis adalah 15
tahun hingga 35 tahun. Insidens meningkat perlahan setelah usia 40 tahun. Pada
tahun 1995 terdapat 7000 kasus baru di Amerika serikat, yang menyebabkan 400
kematian. Kanker testikular lebih sering empat hinggal lima kali pada kaukasia
daripada keturunan afrika amerika. Kanker testikular sangat respon terhadap
pengobatan hingga angka kesembuhan mencapai 90% pada semua tipe.5
1.5
Klasifikasi
Sebagian besar ( 95%) tumor testis primer,berasal dari sel germinal
sedangkan sisanya berasal dari non germinal. Tumor germinal testis terdiri atas
seminoma dan non seminoma. Seminoma berbeda sifat-sifatnya dengan non
seminoma, antara lain sifat keganasannya,respon terhadap radioterapi, dan
prognosis tumor.1
Tumor yang bukan berasal dari sel-sel germinal atau non germinaal
diantaranya adalah tumor sel leydig, sel sertoli, dan gonadoblastoma.1
Selain berada didalam testis,tumor sel germinal juga bisa berada di luar
testis sebagai extragonadal germ cell tumor antara lain dapat berada di
mediastinum,retroperitoneum,daerah sakrooksigeus,dan glandula pnineal.1
Stadium tumor :2
Dilakukan menurut sistem M.D Anderson yaitu :
Stadium I : Tumor terbatas daalam testis,tidak ada metastasis.
Stadium II: Tumor sudah bermetastasis ke kelenjar limfe retroperitoneal.
II A : Ukuran kelenjar < 10 cm.
IIB : Ukuran kelenjar > 10 cm.
Stadium III: Sudah terdapat metastasis ke kelenjar limfe supradiafragma atau ke
organ-organ visceral.
1.6
Etiologi
Penyebab tumor testis belum diketahui dengan pasti, tetapi terdapat
beberapa faktor yang erat kaitannya dengan peningkatan kejadian tumor testis,
antara lain : (1) meldensus testis, (2) trauma testis, (3) atrofi atau infeksi testis,
dan (4) pengaruh hormon. Kriptorkismus merupakan faktor resiko timbulnya
karsinoma testis. Dikatakan bahwa 7- 10% pasien karsinoma testis, menderita
kriptorkismus. Proses tumorigenesis pasien maldesensus 48 kali lebih banyak dari
pada testis normal. Meskipun sudah dilakukan oridopeksi, resiko timbulnya
degenasi maligna tetap ada.1
Penyabab tumor ganas ini belum diketahui tetapi penderita dengan
maldesensus testis mempunyai risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit ini.
Tumor primer
Tis
T1
T2
T3
Funikulus spermatikus
T4
Skrotum
N.
Kelenjar limfe
N0
N1
Tunggal < 2 cm
N2
N3
M.
Metastasis jauh
M0
M1
Namun
30%
mengeluh
nyeri
dan
terasa
berat
pada
kantung
skrotum,sedangkan 10% mengeluh nyeri akut pada skrotum. Tidak jarang pasien
mengeluh karena merasa ada mass di perut sebelah atas (10%) Karena
pembesaran kelanjar para aorta, benjolan pada kelenjar leher, dan 5% pasien
mengeluh adanya ginekomastia. Ginekomastia adalah manifestasi dari beredarnya
kadar b HCG didalam sirkulasi sistemik yang banyak terdapat pada
koriokarsinoma.1
Keluhan tersering dijumpai adalah pembesaran testis tanpa disertai rasa
nyeri, sedangkan bila terjadi perdarahan akut dalam tumor mungkin disertai rasa
nyeri. Keluhan lain dapat disebabkan oleh metastasis ke kelnjar limfe para aorta
berupa keluhan nyeri punggung, atau adanya sesak napas dan batuk karena
metastasis ke paru-paru. Kurang lebih 8% penderita tidak mempunyai keluhan
sehingga penyakit ini baru diketahui secara kebetulan pada pemriksaan kesehatan
berkala.2
Pada pemeriksaan fisis testis terdapat benjolan padat keras, tidak nyeri
pada palpasi, dan tidak menujukkan tanda transiluminasi. Diperhatikan adanya
infiltrasi tumor pada funikulus atau epididimis. Perlu dicari kemungkinan adanya
massa di abdomen,benjolan kelenjar supraklavikuler, ataupun ginekomasti. 1 Pada
pemeriksaan fisik dijumpai adanya pembesaran testis dengan konsistensi padat
yang biasanya tidak nyeri tekan. Dapat pula dijumpai hidrokel sekunder. Pada
pemeriksaan fisik juga dapat ditemukan adanya pembesaran kelenjar limfe
intraabdominal maupun supraclavicular yang menandakan bahwa penyakit ini
sudah mencapai stadium lanjut.2
1.9 Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Pemeriksaan Urinalisis dan kimia darah. Penanda tumor pada karsinoma
testis germinal bermanfaat untuk membantu diagnosis, penentuan stadium tumor,
monitoring respons pengobatan, dan sebagai indikator prognosis tumor testis.
Penanda tumor yang paling sering diperiksa pada tumor testis adalah : (1) AFP
(Alfa Feto protein) adalah suatu glikoprotein yang diproduksi oleh karsinoma
embrional,teratokarsinoma, atau tumor yalk sac, tetapi tidak diproduksi oleh
koriokarsinoma murni dan seminoma murni. Penanda tumor ini mempunyai masa
paruh 5-7 hari. (2) HCG (Human Chorionic Gonadotropin) adalah suatu
glikoprotein yang pada keadaan normal diproduksi oleh jaringan trofoblas.
Penanda tumor ini meningkat pada semua pasien koriokarsinoma, pada 40-60%
pasien karsinoma embrional, dan 5%-10% pasien seminoma murni. HCG
mempunyai waktu paruh 24-36 jam.1
7%
Non Chorio Ca
40-70%
25-60%
Non seminoma
Chorio Ca
100%
operasi
yaitu
retroperitoneal
lymph
node
dissection
BAB III
LAPORAN KASUS BAGIAN ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
Nama Coass : Hariyoni Nopendra
NIM : 0808121357
: Duri
Umur
: 63 tahun
: 25 Maret 2013
ANAMNESIS : Autoanamnesa
Keluhan Utama: Benjolan pada buah pelir kanan sejak 1 minggu SMRS .
Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak
minggu
SMRS
pasien
mengeluhkan
kencing
tidak
Tidak ada keluarga yang mengeluh dg keluhan yang sama seperti pasien
ini.
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis
-
Keadaan umum
Kesadaran
: Komposmentis
Keadaan gizi
: Baik
Vital sign
o Nadi : 88 kali/menit.
o Suhu : 37 oC
o Frek. Napas : 20 kali/menit
Pemeriksaan kepala dan leher : Dalam Batas Normal (DBN)
Pemeriksaan thoraks
: DBN
Pemeriksaan abdomen
: DBN
Pemeriksaan ekstremitas
: DBN
Pemeriksaan kelenjar limfe : Status lokalis
Pemeriksaan genitourinarius : Status Lokalis
STATUS LOKALIS
Status Urologis
1.CVA
CVA
Inflamasi
S
-
Jejas
Nyeri Tekan
Nyeri Ketok
Ballotemen
2. Suprapubik
Inspeksi
Palpasi
3.Genitalia Eksterna
Penis
Inspeksi : Inflamasi (-), Scar (-), penis terdorong kekiri.
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Skrotum dekstra
Inspeksi : Ditemukan benjolan scrotum kanan 2 kepalan tangan,warna kulit
kemerahan.Menjalar ke inguinal kanan.Ada pembesaran di
inguinal kanan.
Palpasi : Nyeri tekan (-),teraba keras.
4. RT
Pemriksaan colok dubur dilakukan pada pasien yang berumur lebih dari 40 tahun.
Pembesaran KGB inguinal kanan dan pembesaran kelenjar disupraklavikula.
DIAGNOSIS KERJA
Tumor testis hemiscrotum dekstra advance stage.
DIAGNOSIS BANDING
Epididimitis orchitis
Hidrokel
RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urinalisis
Darah rutin
Kimia darah
Histopatologi
: 13,0 GR/DL
HT
: 33,9%
PENATALAKSANAAN
- Farmakologis:
o IVFD RL 30 gtt/i
o ceftriaxon
-Dilakukan orchidektomi inguinal pada tanggal 4 april 2013
PROGNOSIS : Bonam
FOLLOW UP
Usulan Penatalaksanaan:
Follow up :
Tanggal 28-3-2013
S
Pemeriksaan Urologis
1.CVA
CVA
Inflamasi
S
-
Jejas
Nyeri Tekan
Nyeri Ketok
Ballotemen
2. Suprapubik
Inspeksi
Palpasi
3.Genitalia Eksterna
Penis
Inspeksi : Inflamasi (-), Scar (-), penis terdorong kekiri.
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Skrotum dekstra
Inspeksi : Ditemukan benjolan scrotum kanan 2 kepalan tangan,warna kulit
kemerahan.
Palpasi : Nyeri tekan (-),teraba keras.
4. RT
Tidak terdapat pembesaran prostat.
Tanggal 29-3-2013
S
Pemeriksaan Urologis
1.CVA
CVA
Inflamasi
S
-
Jejas
Nyeri Tekan
Nyeri Ketok
Ballotemen
2. Suprapubik
Inspeksi
Palpasi
3.Genitalia Eksterna
Penis
Inspeksi : Inflamasi (-), Scar (-), penis terdorong kekiri.
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Skrotum dekstra
Inspeksi : Ditemukan benjolan scrotum kanan 2 kepalan tangan,warna kulit
kemerahan.
Palpasi : Nyeri tekan (-),teraba keras.
4. RT
Tidak terdapat pembesaran prostat.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pasien ini ditegakkan diagnosis tumor testis karena didapatkan dari
anamnesa : berupa keluhan benjolan pada buah zakar kanan sebesar 2 kepalan
tangan,tidak ada nyeri,kencing tidak lampias,tidak ada keluar darah saat BAK.
Pada pemeriksaan fisis testis terdapat benjolan padat keras, tidak nyeri pada
palpasi,dan warna kulit kemerahan. Ada pembesaran kelenjar getah bening
inguinal kanan.Testis terasa membesar dan teraba keras.Ada pembesaran
disuprakalvikula.
Pemeriksaan penunjang
Tanggal ( 26 maret 2013)
Darah rutin:
Leukosit
: 4.100 mg/dl
Eritrosit
: 4.170.000/ml
Hb
: 13 gr %
Ht
: 33,9 %
Trombosit
: 225.000/mm3
Kimia darah :
Glukosa: 82 mg/dl
BUN: 15,1 g/dl
CRS: 1,45 mg/dl
AST: 37 IU/L
ALT: 22 IU/L
Ureum: 32,3 mg/dl
Penatalaksanaan
Tanggal (4 april 2013).
Orchidektomy Dekstra.
DAFTAR PUSTAKA