Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

ATRESIA ANI
Presentan : Amna Wahyuni, S.Ked
Preseptor : dr. Ade Saifan, Sp. A
1

PENDAHULUAN

Atresia ani atau malformasi anorektal adalah


suatu kelainan kongenital tanpa anus atau
anus tidak sempurna, termasuk didalamnya
agenesis ani, agenesis rekti dan atresia rekti.
Kelainan ini disebabkan karena gangguan pada
perkembangan embriogenesis yang terjadi
pada minggu ke-7 dan ke-8 masa kehamilan.
Insiden atresia ani yaitu 1 : 5000 kelahiran dan
biasanya dapat disertai dengan sindrom
VACTREL (vertebra, anal, cardial, esofageal,
renal, dan limb).
2

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

No. MR
: 67. 67. 21
Nama
: By. Y
Usia
: 1 hari
Anak ke
: 3 dari 3 bersaudara
Tanggal lahir : 3 mei 2015
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat
: Lhoksukon
Agama
: Islam
Suku
: Aceh
Masuk RS
: 4 mei 2015
3

Keluhan utama : tidak adanya lubang anus


ALLOANAMNESA
sejak lahir.
RPS
: pasien dibawa ke IGD RSCM pada pukul
01.00 wib pagi dengan keluhan tidak adanya
lubang anus sejak lahir. Pasien lahir pada pukul
20.00 wib, spontan, segera menangis dengan
berat badan lahir 2700 gram, persalinan ditolong
oleh bidan. Saat tiba di NICU perut pasien terlihat
kembung, kemudian muntah sebanyak satu kali
dengan warna muntahan putih seperti ASI dan
dari lubang kecil pada perineum mengeluarkan
mekonium.
BAK
normal
tidak
bercampur
mekonium.

RPD : Tidak diketahui


Riwayat kehamilan : Tidak diketahui
Riwayat persalinan : lahir cukup bulan (36-38
minggu), spontan, ditolong oleh bidan, segera
menangis, kulit berwarna kemerahan, BBL
2700 gram, panjang badan 48 cm, dan warna
ketuban jernih.
Riwayat penyakit keluarga : tidak diketahui.
Riwayat pemberian makanan : pasien diberi
PASI sejak pertama lahir
Riwayat imunisasi :Belum diimunisasi
5

IDENTITAS ORANG TUA

Ayah
Nama: Tn. T
Umur : 43 tahun
Pekerjaan :
wiraswasta
Ibu
Nama: Ny. Y
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : IRT
6

PEMERIKSAAN FISIK

KU/ kesadaran : baik/ compos mentis


Gizi : kesan baik (BB: 2,7 kg, PB: 48 cm)
Tanda vital : Nadi: 142 x/i, RR: 38 x/i, T: 37,2 C
Status Antropometri :

Panjang kaki
:
Simfisis-kaki
:
Kepala-simfisis :
Lingkar kepala :
Lingkar dada :
Lingkar perut :
Panjang lengan

17 cm
20 cm
30 cm
32 cm
33,5 cm
35,5 cm
: 21 cm
7

STATUS GENERALISATA

Kulit
: lembab, warna kemerahan
Kepala
: Normocephali, rambut hitam,
distribusi merata
Mata
: Konjungtiva pucat (-/-), sclera ikterik
(-/-), sclera kemerahan (+/+)
Hidung
: secret (-), hiperemis (-)
Telinga
: Normotia, serumen minimal
Mulut
: Mukosa merah muda
8

PARU
Inspeksi
: bentuk
dan pergerakan dada
simetris
Palpasi
: tidak
dilakukan
Perkusi
: tidak
dilakukan
Auskultasi :vesikuler
dikedua lapangan
paru, wheezing (-/-),
rhonki (-/-)

JANTUNG
Inspeksi

: iktus
kordis tidak tampak
Palpasi
: iktus
cordis teraba ICS V
Perkusi
: tidak
dilakukan
Auskultasi : bunyi
jantung I dan II
regular, murmur (-),
gallop (-)
9

EKSTREMITAS

STATUS LOKALISATA

Abdomen

Inspeksi : Kembung
Palpasi: Supel, defans

muskular (-), hepar dan lien


tidak teraba
Perkusi
: tidak dilakukan
Auskultasi : bising usus (+),
normal

Akral hangat (),


edema (), turgor ()

Genelitalia : penis (+)


normal, skrotum (+/+)
normal, anus (-), fistula
(+) dan bucket hundle (+)
diperineum.
10

11

12

Anjuran pemeriksaan
lanjutan..
INVERTOGRAM

13

DIAGNOSA KERJA

PENATALAKSANAAN
PERTAMA

Atresia ani dengan


fistula

Rawat NICU
IVFD dekstrose 10%
10 gtt/i
NGT dekompresi
Puasakan pasien
Rawat inkubator
dengan suhu 36oC
Rujuk ke ahli bedah
anak
14

PROGNOSIS

Quo ad vitam
: Bonam
Quo ad functionam : Bonam
Quo ad sanationam : Bonam
15

Resume pasien

16

TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Atresia
ani
atau
malformasi anorektal
adalah
kelainan
kongenital
yang
dialami sejak lahir
dimana anus tidak
berkembang dengan
normal.

EPIDEMIOLOGI

Malformasi anorektal
kira-kira terjadi pada
1:5000
bayi
baru
lahir.
paling sering terjadi
pada bayi laki-laki
dibandingkan
bayi
perempuan yaitu 2:1.
17

EMBRIOLOGI

Anus dan rektum berasal dari struktur embriologi


yang disebut kloaka. Pertumbuhan ke dalam sebelah
lateral bangunan ini membentuk septum urorektum
yang memisahkan rektum di sebelah dorsal dari
saluran kencing di sebelah ventral. Kedua sistem
(rektum dan saluran kencing) menjadi terpisah
sempurna pada umur kehamilan ke- 7. Pada saat
yang sama, bagian urogenital yang berasal dari
kloaka
sudah
mempunyai
lubang
eksterna,
sedangkan bagian anus tertutup oleh membrane
baru yang terbuka pada kehamila ke-8.
18

19

PATOFISIOLOGI

Kegagalan penurunan
septum anorektal
pada kehidupan
embrional minggu ke
8.

ETIOLOGI

Belum pasti
Diduga karena
lingkungan dan
genetik.
20

KLASIFIKASI PADA BAYI LAKILAKI


PERINEAL FISTULA

21

RECTOURETHRAL FISTULA

BULBAR

PROSTATIC

22

BLADDER NECK
FISTULA

NO FISTULA (REKTUM
BUNTU)

23

KLASIFIKASI PADA BAYI


PEREMPUAN
PERINEAL FISTULA

RECTOVESTIBULER
FISTULA

24

VAGINA FISTULA

LOW

HIGH

25

CLOACA

RECTAL ATRESIA

26

HIDROCOLPOS

KELAINAN LAIN YANG


SERING MENYERTAI:

Kelainan
kardiovaskuler
Kelainan
gastrointestinal
Kelainan
tulang
belakang dan medulla
spinallis
Kelainan
traktus
genitourinarius
27

28

29

PERAWATAN POST OP
Antibiotik
intravena selama
3 hari
Antibiotik salep
selama 8-10 hari

Dilakukan heger
dilatation 2x sehari
tiap minggu
selama 2 minggu.
30

31

Kalibrasi

anus tercapai bila:

Mengejan tanpa rasa nyeri bila dilakukan

2x/hari selama 3-4 minggu.


Bila ada kolostomi maka ini indikasi
menutupnya.

32

Pada

pasien fistula rectourethral

Dipasang kateter foley 5-7 hari

Pada

pasien cloaka persisten

dipasang kateter foley 10-14 hari


Drainase suprapubik > 3 cm

33

Anda mungkin juga menyukai