Anda di halaman 1dari 17

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Pematangan
1. Pengertian Pematangan
Pematangan dalam Wikipedia, diartikan sebagai proses, cara,
perbuatan mematangkan. Penggunaan istilah pematangan dalam bidang
pertanian, yakni dengan memakai istilah pematangan. Pematangan dalam
hortikultura adalah tindkan yang dilakukan untuk mempercepat proses
pematangan buah dengan menyimpan buah yang telah dipetik pada masa
curah tertentu dalam tempat relative tertutup; di Indonesia, masa curah ini
dapat berupa beras, gabah, jerami, daun pisang, atau kertas Koran,
pematangan dapat dilakukan bersamaan dengan penyimpanan dan
distribusi buah.1
Pematangan hanya berhasil mempercepat pematangan bagi
kelompok buah klimaterik atau buah yang mengalami pemercepatan
respirasi (katabolisme) seusai di petik. Usaha ini akan meningkatkan kadar
etilena di sekitar buah (karena buah berada pada raung tertutup) sehingga
mempercepat proses pematangna. Namun buah hasil pematangan
cenderung memilliki rasa yang kurang manis dan aroma yang kurang kuat.
2. Cara pematangan buah pisang dengan karbit (Calcium Carbida)
Buah pisang sampai tempat tujuan pengiriman diharapkan masih
dalam keadaan hijau. Pematangan dikerjakan oleh pedagang di pasar-pasar
1 Tim Penulis PS (1998). Agribisnis Tanaman Buah. Niaga Swadaya.

tujuan hal ini terjadi untuk pisang ambon dari lampung yang dilakukan di
daerah Ciawi dan sekitarnya. Pematangan pada lingkungan suhu sejuk
dapat menghasilkan pisang matang dengan penampilan kulit buah kuning,
namun daging buah masih keras.2
Salah satu cara yang dilakuian petani buah dalam mematangkan
buah agar lebih maksimal adalah dengan menggunakan karbit (Calcium
Carbida). Secara luas karbit digunakan untuk pembuatan gas Acetylene
(C2H2), yaitu bahan yntuk memotong dan mengelas bahan-bahan besi dan
baja pada industry perkapalan, pertambangan, karoseri mobil serta
industry kecil. Karbit juga digunakanpada pengelasan yang dilakukan
tukang-tukang las yang banyak dijumpai dipinggir jalan. Dalam industry
peleburan besi dan baja dan dalam industry pertambangan metal (emas,
nickel, tembaga, dan lain-lain). Karbit digunakan sebagai desulphurising
mediu yaitu bahan untuk memisahkan kotoran dari bagian-bagian logan
tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari karbit juga digunakan dalam
teknologi praktis yaitu untuk pematangan buah-buahan (fruit ripening)
utamanya untuk buah mangga, pisang, dan papaya. Rekayasa tersebut
2 Sulusi Prabawati, Suyanti dan Dondy A Setyabudi, Teknologi Pascapanen dan
Teknik Pengolahan Buah Pisan, Balai Besar Penelitian dan Pengambangan
Pascapanen Pertanian Baadan Penelitian dan Pengambangan Pertanian, 2008,
dalam
httt://pascapanen.litbang.pertanian.go.id/assets/media/pulikasi/juknispisang.pdf.
tanggal 6 mei 2015

dapat membuat buah matang merata dengan warna menarik tanpa


mengurangi kualitas. Sedang dalam usaha percepatan pembibitan kentang,
karbit dapat memperpendek masa tidur (dormancy period) bibit kentang
yang biasanya 5-6 bulan menjadi sekitar 2-3 bulan.
Pematangan dengan karbit pada buah pisang dapat dilakukan di
pohon atau sesudah panen. Bila buah masih di pohon, segumpal karbit
(kurang lebih 10 gram) diletakkan diantara sisi pisang di bagian tengah.
Tanda pisang kemudian dibungkus plastic atau karung yang diikat
dibagian atasnya. Beberapa hari kemudian, buah pisang akan matang
dengan warna kulit buah kuning.3
Penelitian yang dilakukan murtiningsih dalam jurnal holtikultura
memperlihatkan bahwabuah pisang ambon yang mendapat stimulasi
dengan klasium karbida lebih cepat matang, ditunjukkan dengan puncak
produksi etilen yang telah tercapai pada hari ke-3 sampai hari ke-4,
sementara pada buah tanpa perlakuan baru mencapai puncak 31 hari pad
ahari ke-7. Penggunaan dosis kalsium karbida hingga 0,20% dari berat
buah tidak memberikan pengaruh pada kecepatan matangnya maupun
perubahan total padatan terlarut dan total asamnya.4
Salah satu keuntungan pematangan dengan kalsium karbida adalah
dapat diterapkan bersamaan pengemasan dan selama pengiriman yang
3 http://raudhah48.blogspot.com/2013/09/alkena-etilen-dan-karbit.html.
4 Murtiningsih, Sulusi Prabawati, Yulianingsih dan Imam Muhadjir, penggunaan
kalsium karbida, daun gliricidia dan daun albizzia sebagai bahan pemacu
pematangan buah pisang, Jurnal Hortikultura, 1993, Volume 3(2), h. 33-43.

tidak melebihi 36 jam. Sampai di tempat tujuan, buah pisang dikeluarkan


dari kemasan dan diangin-anginkan paling tidak satu hari, baru dapat
dipasarkan dan dikonsumsi. Namun kelemahannya, karena buah cepat
matang maka buah pisang mudah rontok dan cepat rusak ditandai dengan
bintik-bintik coklat pada permukaan kulit.5
Secara rinci cara pematangan buah pisang setelah dipanen adalah
sebagai berikut:6
a. Buah pisang dalam bentuk tanda atau sisir disusun dengan rapi.
b. Pada tiap pojok buah diberi karbit yang dibungkus kerta, untuk 1 ton
pisang dibutuhkan karbit sebanyak 1 kg.
c. Buah pisang kemudian ditutup dengan plastic dan dibiarkan selam 2
hari.
d. Setelah 2 hari, tutup dibuka dan buah diangin-anginkan. Dalam 2-3
hari buah akan matang serentak.
3. Keuntungan dan bahaya pematangan buah pisang dengan karbit
B. Etika Bisnis Islam
1. Pengertian Etika Bisnis Islam
Kata etika atau lazim disebut etik, berasal dari bahasa Yunani yaitu
dari kata Ethos yang dalam bentuk jamaknya ta etha yang berarti adat
istiadat atau kebiasaan.7 Adapun dalam kaitannya dengan penggunaan
istilah, di Indonesia studi tentang masalah etis dalam bidang ekonomi dan
bisnis sudah akrab dikenal dengan istilah etika bisnis, dalam bahasa
inggris disebut Bussiness Ethic. Kawasan lain seperti belanda
5 Ibid.
6 Suyanti dan Supriyadi, Pisang Budi Daya
7 A. Soni Keraf, Etika Bisnis Tuntunan dan Relevansinya, (Yogyakarta: Kanisius,
2005), h. 14.

menggunakan istilah Bedrijfsethiek (etika perusahaan), sedangkan dalam


bahasa jerman disebut unternehmensethik (etika usaha).8
Etika adalah sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai
dan moral yang menetukan perilaku manusia dalam hidupnya. Sebagai
cabang filsafat, etika sangat menekankan pendekatan yang kritis dalam
melihat dan menggumuli nilai dan norma moral tersebut serta
permasalahan-permasalah yang timbul dalam kaitan dengan nilai dan norm
moral itu.9
Sadono Sukirno mengemukakan etika adlah ilmu tentang apa
yang baik dan apa yang buruk dan ilmu tentang hak dan kewajiban
moral/akhlak.10
Buchari Alma, mengemukakan bahwa istilah etika sebagai suatu
studi mengenai perbuatan yang salah dan benar dan pilihan moral yang
dilakukan oleh seseorang.11
Dari pengertian di atas dapat difahami bahwa etika merupakan nilai
dan norma perilaku hidup manusia yang diberlakukan dalam masyarakat
dan mengkaji tentang baik buruknya perilaku manusia.

8 Muhammad Djakfar, Etika Bisnis dalam Perspektif Islam. (Malang: UIN


Malang Press, 2007), h.9.
9 Burhanuddin Salam, Etika Sosial Asas Moral dalam Kehidupan Manusisa,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.1.
10 Sadono Sukirno, PengantarTeori Mikro Ekonomi, (Jakarta: Raja Grafindo,
2002), h. 391.
11 Buchari Alma, Dasar-dasar Etika Bisnis Islam, (Bandung: Al-Fabeta, 2003), h.
3.

Bisnis dalam Al-Quran ditulis dengan kata Al-Tijarah.12 Menurut


Skiner, sebagaimana dikutip oleh Pandji Anaroga, Bisnis adlah pertukaran
barang dan jasa atu uang yang saling menguntungkan atau member
manfaat pasti, memiliki makna sebagai the buying and selling or goods
and service.13 Sedangkan bisnis dalam Islam diartikan sebagai serangkaian
aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah
(kuantitas), kepemilikan hartanya (barang atau jasa) dan termasuk
profitnya, namun dibatasi dengan cara perolehan dan pendayagunaan
hartanya (ada aturan halal dan haramnya).14
Menurut Amin Suma, Etika Bisnis Islam ialah ilmu yang
membahas perihal usaha ekonomi, khususnya perdagangan dari sudut
pandang baik atau buruk dan salah atau benar menurut standar akhlaq
Islam.15
Dari pengertian di atas dapat difahami bahwa etika bisnis Islam
adalah serangkaian aktivitas usaha yang dilakukan oleh seseorang sesuai
dengan menerapkan prinsip-prinsip ajaran Islam yang bersumber pada AlQuran dan Hadis.
2. Prinsip Etika Bisnis Islam
12 Mustaq Ahmad, Etika Bisnis Dalam Islam (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2004),
h. 17.
13 Pandji Anaroga, Manajemen Bisnis. (Jakarta: Rineka Cipta. 2000), h. 3.
14 M. Islmail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islam,
(Jakarta Gema Insani, 2002), h. 18.
15 Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi dan
Keuangan Islam, (Jakarta: Kholam Publishing, 2008), h. 293.

Etika bisis dapat dilihat sebagai suatu usaha yntuk merumuskan


dan menerapkan prinsip-prinsip dasar etika di bidang hubungan ekonomi
antara mnausia. Dapat juga dikatakan bahwa etika bisnis menyoroti segisegi moral daam hubungan antara berbagai pihak yang terlibat dalam
kegiatan-kegiatan bisnis.
Titik sentral etika Islam adalah menetukan kebebasan manusia
untuk bertindak dan bertanggung jawab karena kepercayaannya terhadap
kemahakuasaan Tuhan. Namun, kebebasan manusia itu tidaklah bersifat
mutlak. Dalam skema etika Islam, mausia dalah pusat ciptaan Tuhan.16
Manusia merupakan wakil Tuhan di muka bumi, sebagaimana firman-Nya:
Q.S. Al-Anam: 165.
Karena itu, seluruh tujuan hidup manusia adlaah untuk
mewujudkan kebajikan kekhalifahannya sebagai pelaku bebas karena
dibekali dengan kehendak bebas, mampu memilih antara yang baik dan
jahat, antara yang benar dan yang salah, antara yang halal dan yang haram.
Berbekal kebebasan ini, manusia dapat mewujudkan kebajikan teomorfik
dari keberadaanya sebagai wakil Tuhan, atau menolak kedudukan ini
dengan melakukan yang salah. Dengan kata lain, manusia akan
mempertanggungjawabkan

pilihan-pilihan

yang

diambilnya

dalam

kapasitasnya sebagai individu.17

16 Syed Nawab Haider Naqvi, alih bahasa: M. Saiful Anam dan Muhammad
Ufuqul Mubin, h. 35 dalam Abdul Djakfar, Etika Bisnis,h.10.
17 Syed Nawab Haider Naqvih.35.

Menurut Syed Nawab Haider Naqvi, aksioma etik tentang manusia


dalam hubungannya dengan lingkungan begitu pula dalam bisnis dapat
dipresentasikan dengan:18
a. Keesaan (Tauhid)
Sebagai sumber utama etika Islam karena mengandung kepercayaan
tentang kesatuan atau keesaan Tuhan. Tauhid merupakan dasar dan
sekaligus motivasi untuk menjamin kelangsungan hidup, kecukupan,
kekuasaan dan kehirmatan manusia yang telah didesai Allah untuk
menjadi makhluk yang dimuliakan.19 Secara umum tauhid dipahami
sebagai sebuah ungkapan keyakinan (sahadat) seorang muslim atas
keesaan Tuhan.20
Tauhid merupakan wacana teologis yang mendasari segala aktivitas
manusia, termasuk kegiatan bisnis. Tauhid menyadarkan manusia
sebagai makhluk ilahiyah, sosok makhluk yang bertuhan. Dengan
demikian, kegiatan bisnis manusia tidak terlepas dari pengawasan
Tuhan, dan dalam rangka melaksanakan titah Tuhan dalam Al-Quran
juga disebutkan bahwa tauhid merupakan filsafat fundamental dari
ekonomi Islam, sebagaimana firman Allah SWT:21

18 Syed Nawab Haider Naqvi, Penterjemah Husin Anis, Menggagas Ilmu


Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), h. 46.
19 Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syariah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009). h.
107.
20 Muhammad, Paradigma Metodologi dan Aplikasi Ekonomi Syariah,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008). h. 109.
21 Veithzal Rivai, Islamic Busines And Economic Ethnics, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2012), h. 38.

22

Tafsir ayat di atas adalah bahwa orang-orang musyrik itu mengakui


wujud Allah yang Maha Mengetahui karena ada dalil yang
membuktikannya. Maka apabila engkau bertanya (Nabi Muhammad)
kepada suatu kaum, siapakah yang menciptakan langit dan bumi, maka
mereka akan menjawab, langit dan bumi dijadikan oleh Allah. Kepada
Allah-lah semua orang mukmin bertawakal, bukan keada selain-Nya.23
Dengan demikian, ketauhidan sangat diperlukan dalam etika bisnis
Islam. Karena mencerminkan bahwa seseorang yang mengaku keEsaan Allah SWT akan selalu berperilaku yang sesuai dengan perintah
Allah SWT.
b. Keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap manusia memperlakukan orang
lain sesuai haknya. Hak orang lain perlu dihargai dan jangan sampai
dilanggar, persis seperti dirinya mengharapkan agar hak-haknya
dihargai dan tidak dilanggar.24
Keadilan adalah suatu masalah yang sangat sulit diterapkan dengan
mudah dikatakang tetapi sulit dilaksankan. Terutama keadsilan
dibidang ekonomi dan hukum.25 Islam telah menetapkan nilai keadilan
22 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung:
CVDiponegoro, 2008), h. 458.
23 Teungku Muhammad Hasybi ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur,
Jus 4, (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2000), h. 3562.
24 Burhanudin, Etika Sosial...h. 164.
25 Ibrahim Lubis, Ekonomilam Suatu Pengantar 2, (Jakarta: Kalam Mulia, 1995),
h. 466.

dalam semua aspek ekonomi islam. Konsep keadilan ekonomi dalam


Islam mengharuskan setiap orang mendapatkan haknya dan tidak
mengambil hak atau bagian orang lain.26
Maka dengan konsep keadilan dalam

eknomi

berarti

akan

mendapatkan haknya sesuai dengan kontribusinya masing-masing.


Sebagai firman Allah:

Tafsir ayat di atas adalah bahwa Allah memerintahkan umat-Nya


supaya menegakkan keadilan dan mewujudkan dengan cara yang
sesempurna-sempurnanya dan melarang mereka dipengaruhi oleh
tekanan. Hendaklah manusia menjadi saksi untuk Allah atau karena
mencari keridhaann0Nya. Karena itu, hendaklah kesaksianmu adil,
terlepas dari mengubah dan memalingkan, walaupun terhadap dirimu
sendiri. Janganlah seseorang dalam memutuskan suatu hal dengan
berat sebelah atau memihak, karena mereka kaya atau miskin.
Serahkanlah

semua

urusan

kepada Allah. Allah

yang

akan

mengendalikan urusan setiap orang, dan Dia lebih mengetahui apa


yang maslahat (bermanfaat atau baik) bagi setiap orang. Yang maslahat
bagikedauanya adlaah menjadi saksi yang benar.27

26 Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema


Insani, 2001), h. 15
27 Hasbi ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Quranul...Jus 1, h. 973.

Janganlah seseorang menuruti hawa nafsu yang menyebabkan


seseorang bergeser dari kebenaran, bahkan kemudian memihak pada
kebatilan. Barang siapa dapat selamat dari hawa nafsunya, maka
seorang tersebut akan diberi petunjuk keada kebenaran danjalan yang
lurus dan barangn siap ayang memutar balikan fakta dan enggan
menjadi saksi, maka akan mendapatkan ancaman yang kerasd dari
Allah, karena Allah maha mengetahui apa yang dikerjakan hambanya.
Prinsip adil merupakan pilar penting dalam ekonomi Islam. Penegakan
keadilan ini termasuk keadilan ekonomi dan pengahpusan kesenjangan
pendapatan. Allah yang menurunkan Islam sebagai sistem kehidupan
bagi seluruh umat manusia, menekankan pentingnya keadilan dalam
sektor ekonomi.28
c. Kehendak Bebas
Manusia diperbolehkan melakukan segala hal yang diinginkan selama
tidak melanggar syariat. Dalam bisnispun manusia bebas untuk
memilih. Kebebasan yang dimiliki oleh setiap individu diakui dalam
kerangka etika Islam selama tidak bertentangan dengan kepentigan
sosial yang lebih besar atau sepanajnag individu itu tidak melangkahi
hak-hak orang lain.29 Manusia diberi kehendak bebas untuk
mengendalikan

kehidupannya

sendiri

manakla

Allah

SWT

menurunkannya ke bumi. Mauusia tidak bolehmengabaikan kenyataan


bahwa ia sepenuhnya ditutut oleh hukum yang diciptakan Allah SWT.30
28 Veithzal Rivai, Islamic Bussiness And Economic Ethnic, h. 59.
29
30 Rafik Issa Beekum. Etika Bisnis Islam, h. 39.

Setiap kegiatan bisnis hekdalah bebas, karena pengusaha tahu mana


yang baik dan mana yang buruk, tahu mengenai bidang kegiatanhya,
sehingga mampu mengambil keputusan sendiri dan bertindak dari
keputusan tersebut, dalam hal ini kebebasan adalah syarat mutlak agar
manusia dapat bertindak secara etis.31
Oleh karena itu dapat dipahami bahwa manusia memiliki kehendak
bebas untuk melakukan aktivitas bisnis berdasarkan keputusan dan
keinginannya selama aktivitas bisnis tersebut tidak melanggar hak-hak
orang lain, sedangkan dalam aktivitas tersebut tidak ada paksaan dari
siapapun.
d. Tanggung Jawab
Orang yang memiliki kehendak bebas tidak hanya sadar akan
kewajibannya dan bebas mengambil keputusan dan tindakan
berdasarkan

kewajibannya,

melainkan

orang

yang

bersedia

mempertanggungjawabkan keputusan dan tindakannya serta mampu


bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya, serta dampak dari
keputusan dan tindakan itu.32 Hal ini merupakan konsekuensi dari
kebebasan yang memiliki manusia, bebas dalam melakukan hal yang
diinginkan selama bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.
Tanggung jawab merupakan prinsip yang sangat berhubungan dengan
perilaku manusia, karena segala kebebasan dalam melakukan segala

31 Mahmoedin, Etika Bisnis Perbankan, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996),


h. 81-81.
32 Burhanudin, Etika Sosial,...h.160

aktivitas bisnis olehmanusia tidak terlepas dari pertanggungjawaban


yang diberikan manusia tas kativitas bisnisnya.
Definisi tanggung jawab memberikan pengertian yang dititikberatkan
pada:
1) Harus ada kesanggupan untuk menetapkan sikap terhadap sesuatu
perbuatan.
2) Harus ada kesanggupan untuk memikul resiko dari suatu
perbuatan.33
Tanggung jawab berhubungan dengan perbuatan manusia, karena
dengan segala kebebasan yang dimiliki dalam melakukan aktivitas
bisnis

tidak

terlepas

dari

tanggungjawab

atas

apa

yang

dilakukakannya. Tanggungjawab merupakan suatu perbuatan yang


memiliki resiko, dalam melakukan muamalah harus memiliki suatu
tanggung untuk meningkatkan usahany, dengna adanya tanggun jawab
maka usaha yang dijalankan akan berjalan baik.
Kebebasan harus diimbangi dengan perrtanggungjawaban jika
ketentuan-ketentuan keseimbangan Allah ini dipenuhi. Manusia setelah
menentukan daya pilih antara yang baik dan yang buru, harus
menjalani konsekuensi logisnya.34 Sebagai firman Allah dalam:

35

Ayat di atas menjelaskan bahwa setiap individu berkewajiban untuk


bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya serta dapat
33 Burhanudin Salam, Etika Sosial,...h.28

34 Muhammad Amin Suma, Menggali Akar,...h. 308


35

menanggung

resiko-resikonya.

perbuatannya.36
C. Etika Bisnis Pedagang
Pedagang bukan hanya

sekedar

Tidak

menjual

seorangpuun

barang

lari

dagangannya

dari

dan

mendapatkan keuntungan dari aktivitasnya tersebut, tetapi pedagang juga


harus mengetahui tentang etika bisnis saat para pedagang melakukan
aktivitasnya. Artinya, pedagang harus mengetahui bagaiman etika dalam
berdagang dan perlakuannya terhadap pembeli agar kedua pihak sama-sama
mendapat keuntungan. Berikut ini adalah etika bisnis yang harus dimiliki oleh
seorang pedagang.
1. Ketulusan Niat
Niat adalah dasar dan pembangkit segala bentuk ucapan dan tindakan.
Apabila seorang pedagan muslim memiliki niat tulus dan luhur, niscaya
ketulusan niat ini terpancar dalamucapan dan tindakan. Seorang pedagan
muslim menjalankan perniagaannya dalam rangka menjaga kehormatan
dirinya sehingga (dia) tidak merendahkan diri dengan meninta-minta.
Dengan berniaga, keluhuran jiwa seorang muslim terbutki dengan
tercukupinya kebutuhan dan nafkah setiap orang yang berada di bawah
tanggung jawabnya.37
2. Tangguh dan Pantang Menyerah
Di antara kepribadian pedagan muslim yang membedakannya dari
selainnya ialah ketangguhan mental dan jiwanya. Berbagai aral yang
melintang di jalan hidupnya tidak menjadikan semangatnya luntur.
Kegagalan dan tantangan, yang kadang menghiasi perjuangannya, tidak
36 Hasbi Ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Quran....
37 Hasbi Ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Quran....

menjadikannya lemah dan kendur semangat. Dia akan selalu optimis dan
menatap masa depan dnegan penuh kepercayaan. Semboyannya hanya
satu, selama hayat di kandung badan maka keberhaslian dan rezekinya
pastilah mengalir. Semboyan ini bukanlah diperoleh dari sesuatu yang
hampa,

melainkan

diperoleh

dari

janji Allah

dan

Rasul-Nya. 38

Sebagaimana firman Allah SWT:


39

Semua nikmat yang ada pada dirimu, walaupun bagaimana warna dan
jenisnya, baik mengenai badanmu atau hartamu, maka Allahlah yang
mencurahkan kepadamu. Karenanya, wajiblah setiap hamba mensyukuri
Allah atas nikmat-Nya yang terus-menerus dan keikhlasan-Nya yang tidak
pernah berhenti. Kemudian apabila seorang hamba ditimpa musibah atau
suatu bencana yang menghilangkan nikmat yang telah dicurahkan atau
oleh suatu penyakit, maka kepada-Nyalah kamu memhon pertolongan.
Sebab, memang telah diciptakan dalam fitrahmu perasaann bahwa Allah
adalah tempat berlindung dan tempat memohon pertolongan.40
3. Tawakal
Keimanan pengusaha muslim kepad Allah tidak menjadikan mereka
bertopang dagu dan pasrah dengan setiap kenyataan. Keimanan terus
mendorong para pedagan Muslim untuk berusaha tanpa kenal lelah. Walau

38 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya...


39
40 Hasbi As-Shiddieqy, Tafsir Al-Quran dan Terjemahannya...

demikian setaip usaha yang dikerjakan maka semuanya dikembalikan


kepada Allah SWT.
41

Allah yang membagi semua keperluan hidup di dunia kepada mereka,


bukan mereka yang membaginya dan Allah pula yang melebih-kurangkan
di antara mereka sehingga ada yang kaya dan miskin, ada yang kuat dan
ada yang lemah, ada yang alim serta jahat. Sebab, seandainya Allah
menyamakan semua manusia, tentulah sebagian tidak perlu melayani
sebagian yang lain. Artinya, diantara sesama manusia tidak perlu lagi rasa
saling tolong, saling memberi, saling melengkapi apabila semua mausia di
bumi diciptakan dalam keadaan yang sama. Kemudian akan tidak ada lagi
yang harus bekerja untuk memenuhi kepentingan orang lain, selain
memenuhi kepentingan diri sendiri dan keluarganya.
Allah yang membagi rizki kepada semua umatnya. Maka mengapa umat
manusia merasa tidak pusa terhadap pembagian Allah dalam masalah
kenabian. Karena yang Allah beri adalah siapa saja yang Allah kehendaki.
Rahmat Tuhan adalah apa yang telah disediakan oleh Allah untuk hambaNya yang saleh diakhirat atau kenabian yang diikuti oleh wahyu dan kitab,
adalah lebih baik daripada harta kekayaan dunia yang mereka
kumpulkan.42
4. Berniaga namun tidak lalai dan mengingat Allah taala
Di antara karakter pengusaha muslim yang sangat indah adalah bahwa
seorang pedagan Muslim senantias aingat kepada Allah SWT. Dengan
41 Departemen Agama RI, Al-Quran dan terjemahanya...
42

demikian, seorang pedagan muslim senantiasa menjalankan kewajiban


ibadah kepada Allah tanpa tergangu oleh berbagai aktivitas perniagaan.
5.
D.

Anda mungkin juga menyukai