Pada waktu SMP, Anda telah mengetahui bahwa bunyi disebabkan oleh adanya benda yang bergetar. Bunyi
merupakangelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium pada saat merambat. Bunyi juga
termasuk ke dalam kelompokgelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah getarnya sejajar dengan
arah rambatnya.
Untuk melihat bagaimana bunyi dihasilkan dan mengapa bunyi termasuk gelombang longitudinal, mari kita
perhatikan getaran dari diafragma pengeras suara. Ketika diafragma bergerak radial keluar, diafragma ini
memampatkan udara yang langsung ada di depannya, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1a. Pemampatan ini
menyebabkan tekanan udara bertambah sedikit di atas tekanan normal. Daerah yang tekanan udaranya
bertambah disebut rapatan. Rapatan ini bergerak menjauh dari pengeras suara pada kecepatan bunyi. Rapatan
ini mirip dengan daerah rapatan pada kumparan-kumparan dalam gelombang longitudinal pada slinki. Setelah
menghasilkan rapatan, diafragma membalik arah gerakannya menjadi radial ke dalam. Gerakan diafragma ke
dalam menghasilkan suatu daerah yang dikenal sebagai renggangan. Renggangan ini menyebabkan tekanan
udara sedikit lebih kecil daripada tekanan normal. Rengangan ini mirip dengan daerah renggangan pada
kumparan-kumparan dalam gelombang longitudinal pada slinki. Renggangan merambat menjauh dari pengeras
suara pada kecepatan bunyi.
Gambar 3.1 Diafragma pengeras suara bergerak : (a) radial keluar, (b) radial ke dalam
Sifat-sifat bunyi pada dasarnya sama dengan sifat-sifat gelombang longitudinal, yaitu dapat dipantulkan
(refleksi), dibiaskan (refraksi), dipadukan (interferensi), dilenturkan (difraksi) dan dapat diresonansikan.
Seperti telah disinggung di atas, bunyi memerlukan medium pada saat merambat. Medium tersebut dapat
berupa zat padat, zat cair, maupun zat gas. Bunyi tak dapat merambat pada ruang hampa. Jika kita bercakapcakap, maka bunyi yang kita dengar merambat dari pita suara yang berbicara menuju pendengar melalui
medium udara.
Ada beberapa syarat bunyi dapat terdengar telinga kita. Pertama, adanya sumber bunyi. Misalnya, ada gitar
yang dipetik, ada gong yang dipukul, ada yang bersuara dan ada suara kendaraan lewat. Kedua, ada
mediumnya. Bunyi dapat merambat dalam medium udara (zat gas), air (zat cair) maupun zat padat. Ketiga, bunyi
dapat didengar telinga bila memiliki frekuensi 20 - 20.000 Hz. Batas pendengaran manusia adalah pada
frekuensi tersebut bahkan pada saat dewasa terjadi pengurangan interval tersebut karena faktor kebisingan atau
sakit. Berdasarkan batasan pendengaran manusia itu gelombang dapat dibagi menjadi tiga yaituaudiosonik (2020.000 Hz), infrasonik (di bawah 20 Hz) dan ultrasonik (di atas 20.000 Hz). Binatang-binatang banyak yang
dapat mendengar di luar audio sonik. Contohnya jangkerik dapat mendengar infrasonik (di bawah 20 Hz), anjing
dapat mendengar ultrasonik (hingga 25.000 Hz).
18.4 Resonansi
Kita telah melihat bahwa sistem seperti string kencang mampu berosilasi dalam
satu atau lebih mode normal osilasi. Misalkan kita berkendara string tersebut
dengan pisau getar seperti pada Gambar 18.12. Kita menemukan bahwa jika gaya
periodik diterapkan pada sistem tersebut, amplitudo gerakan yang dihasilkan dari
string adalah terbesar ketika frekuensi gaya yang diterapkan sama dengan salah satu
frekuensi alami dari sistem. Fenomena ini, dikenal sebagai resonansi, dibahas dalam
Bagian 15.7. Meskipun sistem balok- pegas atau bandul sederhana hanya memiliki satu
frekuensi alami, sistem gelombang berdiri memiliki seluruh rangkaian frekuensi alami,
seperti yang diberikan oleh Persamaan 18.6 untuk string. Karena sistem berosilasi
menunjukkan amplitudo yang besar ketika didorong pada setiap frekuensi alaminya,
frekuensi ini sering disebut sebagai frekuensi resonansi.
oleh panjangnya, tegangan, dan kepadatan massa linear (lihat Persamaan. 18,6). Ketika
frekuensi pisau sama dengan salah satu frekuensi alami string, gelombang berdiri
diproduksi dan string berosilasi dengan amplitudo yang besar. Dalam resonansi kasus
ini, gelombang yang dihasilkan oleh pisau osilasi sefase dengan gelombang yang
dipantulkan dan string menyerap energi dari pisau. Jika string didorong pada frekuensi
yang bukan merupakan salah satu dari frekuensi alaminya, osilasi amplitudo rendah
dan tidak menunjukkan pola yang stabil.
Resonansi sangat penting dalam eksitasi alat musik berdasarkan kolom udara.
Kita akan membahas aplikasi resonansi ini dalam Bagian 18.5.
Tiga mode normal pertama dari osilasi pipa terbuka pada kedua ujungnya
ditunjukkan pada Gambar 18.13a. Perhatikan bahwa kedua ujung merupakan
perpindahan titik perut (kira-kira). Dalam modus normal pertama, gelombang berdiri
memanjang antara dua titik perut yang berdekatan, yang merupakan jarak setengah
panjang gelombang. Oleh karena itu, panjang gelombang adalah dua kali panjang pipa,
dan frekuensi dasar f1 = v/2L. Seperti yang ditunjukkan Gambar 18.13a, frekuensi
harmonik yang lebih tinggi 2f1, 3f1,... .
Dalam sebuah pipa terbuka pada kedua ujungnya, frekuensi osilasi alami
(18.8)
n = 1, 2, 3,...
Meskipun ada kesamaan antara Persamaan 18,5 dan 18,8, Anda harus ingat bahwa v
dalam Persamaan 18.5 adalah kecepatan gelombang pada tali, sedangkan v dalam
Persamaan 18.8 adalah kecepatan suara di udara.
Jika pipa tertutup di salah satu ujung dan membuka di sisi lain, ujung tertutup
merupakan pemindahan simpul (lihat Gambar. 18.13b). Dalam hal ini, gelombang
berdiri untuk modus dasar meluas dari titik perut ke simpul yang berdekatan, yang
merupakan seperempat dari panjang gelombang. Oleh karena itu, panjang gelombang
untuk mode normal pertama adalah 4L, dan frekuensi dasar f1 = v/4L. Seperti yang
ditunjukkan Gambar 18.13b, gelombang frekuensi tinggi yang memenuhi kondisi kita
adalah mereka yang memiliki simpul di ujung tertutup dan titik perut di ujung terbuka,
maka, harmonik yang lebih tinggi memiliki frekuensi 3f1, 5f1,....
Dalam pipa tertutup di salah satu ujungnya, frekuensi osilasi alami
membentuk deret harmonik yang hanya mencakup kelipatan ganjil dari
frekuensi dasar.
(18.9)
Sangat menarik untuk menyelidiki apa yang terjadi pada frekuensi instrumen
didasarkan pada kolom udara dan string saat konser dengan meningkatnya suhu. Suara
yang dipancarkan oleh seruling, misalnya, menjadi tajam (peningkatan frekuensi)
ketika seruling menghangat karena kecepatan kenaikan suara di udara semakin hangat
di dalam suling (mempertimbangkan Pers. 18,8). Suara yang dihasilkan oleh biola
menjadi datar (penurunan frekuensi) ketika string termal ekspansi karena ekspansi
menyebabkan tegangan mereka menurun (lihat Persamaan. 18,6).
Alat musik berdasarkan kolom udara umumnya biasa dengan resonansi. Kolom udara
disajikan dengan gelombang suara yang kaya dalam banyak frekuensi. Kolom udara
kemudian merespon dengan osilasi amplitudo besar dengan frekuensi yang sesuai
dengan frekuensi yang terkuantisasi dalam set harmonik. Dalam banyak instrumen
alat tiup dari kayu, suara kaya awal disediakan oleh buluh getar. Dalam instrumen
kuningan, eksitasi ini disediakan oleh suara yang datang dari getaran bibir pemain.
Dalam seruling, eksitasi awal berasal dari meniup ujung corong instrumen dalam cara
yang mirip dengan tiupan di pembukaan botol dengan leher sempit. Suara udara
bergegas melintasi bukaan botol yang memiliki banyak frekuensi, termasuk salah satu
yang menentukan rongga udara dalam botol ke resonansi (Serway, 2010:523-525).
Istilah seperti gelombang bunyi ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Setiap hari
kita pasti mendengarkan adanya bunyi atau bahkan tindakan kita akan menghasilkan bunyi.
Bunyi atau suara sendiri tidak hanya bisa dihasilkan oleh makhluk hidup saja, melainkan benda
mati juga bisa menghasilkan bunyi.
Mungkin kebanyakan dari kita hanya mengatahui seperti apa itu bunyi, namun tahukah anda
bagaimana caranya bunyi yang ada bisa sampai ke telinga manusia ? Tentunya tidak semua dari
ktia mengetahui bagaimana caranya.
Akan tetapi, materi mengenai gelombang bunyi ini sebenarnya merupakan salah satu materi
yang banyak dikaji oleh ilmu alam, khususnya fisika. Jika dilihat dari sudut pandang fisika,
gelombang sendiri merupakan getaran yang merambat, baik melalui medium padat, cair atau
gas.
Sedangkan bunyi atau suara merupakan pemampatan mekanis atau gelombang longitudinal
yang merambat dengan menggunakan medium. Medium atau zat perantara ini sendiri bisa
berupa zat padat, cair atau gas.
Jadi, gelombang bunyi sendiri bisa merambat melalui air, batu bara atau udara. Gelombang
sendiri jika dilihat dari rambatannya bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gelombang
elektromagnetik dan gelombang mekanik.
Gelombang elektromagnetik sendiri merupakan gelombang yang tidak memerlukan medium
dalam perambatannya. Sedangkan gelombang mekanis memerlukan medium sebagai penyalur
energi rambatannya.
Di samping itu, jika dilihat dari arahnya, gelombang juga bisa dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu gelombang transversal yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah getarannya dan
gelombang longitudinal yang arah rambatannya sejajar dengan arah getarannya.
Kebanyakan bunyi atau suara sendiri merupakan gabungan dari beberapa sinyal, akan tetapi
suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang dapat
diukur dalam satuan Hertz (Hz) dan amplitude atau kenyaringan bunyi diukur dalam satuan
decibel.
Manusia sendiri bisa mendengar bunyi pada saat gelombang bunyi atau getaran di udara dan
medium lainnya sampai ke gendang telinga manusia. Adapun batas frekuensi bunyi yang dapat
didengar oleh telinga manusia, yaitu berkisar 20 Hz sampai dengan 20 kHz pada amplitude
umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya.
Suara yang telah mencapai 20 kHz disebut sebagai ultrasonic dan yang berada di bawah 20 Hz
disebut dengan infrasonic. Untuk lebih jelas mengenai gelombang bunyi, simaklah uraian yang
akan disajikan berikut ini.
Pada dasarnya, bunyi sebagai gelombang juga memiliki sifat yang sama dengan gelombang itu
sendiri, di antaranya adalah :
Daapt dipantulkan (refleksi), bunyi dapat dipantulkan apabila bunyi mengenai permukaan
benda yang keras, misalnya permukaan dinding, besi atau seng dan lainnya.
gelombang setelah melewati berbagai bidang batas antara dua medium yang berbeda
Dapat dipadukan (interferensi), sama halnya dengan cahaya, bunyi juga memerlukan dua
Sumber bunyi
Sumber bunyi sendiri merupakan semua benda yang bergetar dan menghasilkan suara yang
merambat melalui medium atau zat perantara hingga sampai ke telinga. Pada dasarnya, bunyi
dihasilkan oleh benda yang bergetar.
Adapun beberapa contoh umum yang sering terjadi dalam kehidupan sehari hari, yaitu :
Dawai gitar yang ketika dipetik akan bergetar dan kemudian menghasilkan bunyi
Kulit pada beduk atau gendang yang pada saat dipukul akan terlihat bergetar
Pada umumnya, gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang tidak tampak dan
hanya bisa merambat ketika ada medium atau perantara. Tanpa adanya medium, maka bunyi
tidak dapat merambat, sehingga tidak bisa didengar.
Berdasarkan hasil penelitian, zat padat atau medium padat merupakan medium perambatan
gelombang bunyi yang paling baik dibandingkan dengan zat cair atau gas. Getaran yang berasal
dari benda yang bergetar hanya akan sampai ke telinga ketika ada medium.
Ilustrasi
bunyi
mengalami
gejala
perpaduan
gelombang
dengan
hampir
sama
maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian.
5. Resonansi
Resonansi adalah ikut bergetarnya molekul udara dalam kolom udara akibat
getaran benda, dalam beberapa alat musik akan menimbulkan efek bunyi
yang merdu. Peristiwa resonansi terjadi sesuai dengan getaran udara pada
pipa organa tertutup. Jadi, resonansi pertama akan terjadi jika panjang
Frekuensi Bunyi
Frekuensi Bunyi yang bisa didengar oleh telinga manusia normal adalah antara 20
20.000 Hz
Umur bisa mengurangi keakuratan pendengaran kita
Nada adalah bunyi tunggal yang mempunyai frekuensi teratur
Desis adalah bunyi tunggal yang mempunyai frekuensi tidak teratur
Gelombang Bunyi
Gelombang
Bunyi
Pada
bab
ini
3.1 Sifat-Sifat
dasar
3.2 Cepat
Rambat
3.3 Tinggi
3.4 Gejala
3.5 Aplikasi
Interferensi
3.6 Efek
3.7 Intensitas
dan
3.8 Penerapan Gelombang Bunyi
kita
Nada
Pelayangan
dan
Taraf
akan
gelombang
Gelombang
Resonansi
Intensitas
mempelajari
bunyi
Bunyi
Bunyi
Bunyi
Bunyi
Doppler
Bunyi
3.1
Sifat-Sifat
Dasar
Gelombang
Bunyi
Salah
satu
gelombang mekanis yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari adalah gelombang
bunyi. Bunyi ditimbulkan oleh sebuah sumber bunyi. Sumber bunyi adalah sesuatu
yang bergetar.Bunyi yang ditimbulkan oleh sumber bunyi tersebut akan merambat dalam ruang
dari sumber kesegala arah. Peralatan musik seperti gitar dan biola menggunakan dawai
sebagai
alat
getar.
Benarkah bunyi hanya dapat merambat melalui medium? Dan bagaimanakah sifat-sifat dasar
gelombang
bunyi?
Kegiatan
Percobaan
Alat
1.
2.
gelombang
bunyi
dan
Jam
memerlukan
3.1.1
medium
Bahan :
duduk
Kardus
Prosedur
1.
Letakkan
jam
2.
Dengarkandetik
jam
duduk
pada
3.
Catatlah
apa
yang
4.
Tutuplah
jam
duduk
5.
Ikuti
prosedur
2
6.
Buat
kesimpulan
dari
data
duduk
jarak
1
kamu
dengan
dan
yang
kamu
dimeja
meter
dengar
kardus
3
dapat
Dari
percobaan
diatas dapat kita ketahui salah satu sifat gelombang bunyi. Sifat tersebut
adalah
gelombang
bunyi
memerlukan
medium
dalam
perambatannya.
Dalam
membicarakan gelombang bunyi, terlebih dahulu harus diketahui sifat-sifat umum
dari
gelombang
bunyi
diantaranya
a.
Gelombang
bunyi
memerlukan
medium
dalam
perambatannya
Karena gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik, maka dalam perambatannya bunyi
memerlukan medium. Hal ini dapat dibuktikan saat dua orang astronout berada
jauh dari bumi dan keadaan dalam pesawat dibuat hampa udara, astronout tersebut
tidak dapat bercakap-cakap langsung tetapi menggunakan alat komunikasi seperti
telepon. Meskipun dua orang astronout tersebut berada dalam satu pesawat.
b.
Gelombang
bunyi
mengalami
pemantulan
(refleksi)
Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang bunyi juga dapat
mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut datang = sudut pantul juga
berlaku pada gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pemantulan bunyi
dalam
ruang
tertutup
dapat
menimbulkan gaung.
Yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli
terdengar tidak jelas. Untuk menghindari terjadinya gaung maka dalam bioskop,
studio radio dan televisi, dan gedung konser musik dindingnya dilapisi zat
peredam suara yang biasanya terbuat dari kain wol, kapas, gelas, karet, atau
besi.
c.
Gelombang
bunyi
mengalami
pembiasan
(refraksi)
Salah
satu
sifat gelombang adalah mengalami pembiasan. Peristiwa pembiasan dalam kehidupan
sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada
siang hari. Hal ini disebabkan karena pada pada siang hari udara lapisan atas
lebih dingin daripada dilapisan bawah. Karena cepat rambat bunyi pada suhu
dingin lebih kecil daripada suhu panas maka kecepatan bunyi dilapisan udara
atas lebih kecil daripada dilapisan bawah, yang berakibat medium lapisan atas
lebih rapat dari medium lapisan bawah. Hal yang sebaliknya terjadi pada malam
hari. Jadi pada siang hari bunyi petir merambat dari lapisan udara atas
kelapisan udara bawah. Untuk lebih jelasnya hal ini dapat kalian lihat pada
gambar
dibawah.
d.
Gelombang
bunyi
mengalami
pelenturan
(difraksi)
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi diudara memiliki
panjang
gelombang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter. Seperti yang kita
ketahui, bahwa gelombang yang lebih panjang akan lebih mudah didifraksikan.
Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita dapat mendengar suara mesin mobil
ditikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut karena terhalang
oleh
bangunan
tinggi
dipinggir
tikungan.
e.
Gelombang
bunyi
mengalami
perpaduan
(interferensi)
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interferensi, yang dibedakan
menjadi
dua
yaitu interferensi
konstruktif atau
penguatan
bunyi
dan interferensi
destruktif atau
pelemahan
bunyi.
Misalnya
waktu
kita
berada
diantara
dua
buah loud-speaker dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir sama
maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian
Penerapan
dari
sifat-sifat
gelombang
bunyi
diantaranya:
1.
Dua
astronout
tidak
dapat
bercakap-cakap
langsung
tetapi menggunakan alat komunikasi seperti telepon karena keadaan dalam pesawat
dibuat
hampa
udara.
2.
yaitu sebagian
terdengar
3.
Pada
siang
bunyi
malam
pantul
bersamaan
hari
bunyi
4.
Kita
dapat
belum
melihat
mobil
mendengar
tersebut
dengan
tidak
petir
bunyi
terdengar
asli
lebih
Terjadinya gaung,
sehingga bunyi asli
jelas.
keras
daripada
hari.
bunyi
ditikungan
meskipun
karena
terhalang
tembok
yang
Rangkuman
1.
Gelombang
bunyi
merupakan
gelombang
2.
Bunyi
ditimbulkan
oleh
sumber
3.
Sifat-sifat
dasar
gelombang
a.
Gelombang
bunyi
memerlukan
b.
Gelombang
bunyi
mengalami
c.
Gelombang
bunyi
mengalami
d.
Gelombang
bunyi
mengalami
e. Gelombang bunyi mengalami perpaduan.
kita
tinggi.
mekanis.
bunyi.
bunyi:
medium.
pemantulan
pembiasan.
pelenturan.
Pengertian Bunyi
Bunyi adalah energi gelombang yang berasal dari sumber bunyi, yaitu benda yang bergetar.
Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang dapat merambat melalui medium.
Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal sehingga mempunyai sifat-sifat dapat
dipantulkan (reflection), dapat dibiaskan (refraction), dapat dilenturkan (difraction), dan
dapat dibiaskan (interferention).
Sifat-sifat Gelombang Bunyi
1 Pemantulan gelombang bunyi
e. 110 dB
Pipa organa terbuka panjangnya l1, pipa organa tertutup panjangnya l2. Bila nada dasar pipa
organa terbuka = nada atas pertama pipa organa tertutup, maka l1/l2 adalah.
a.
c. 2/3
b. 1/3
d.
e.
Seutas dawai yang ujungnya terikat erat digetarkan. Pada dawai tersebut timbul empat buah
perut gelombang, maka getaran dawai itu menunjukkan
a. nada dasar c. nada atas ke-2
b. nada atas ke-1
d. nada atas ke-3
e. nada atas ke-4
Sebuah sirine mempunyai frekuensi 800 Hz, tiba-tiba ada sirine lain berbunyi. Akibatnya
terdengar bunyi keras dan lemah secara periodik dengan perioda detik. Ini berarti sirine
kedua mempunyai frekuensi..
a. 400 Hz
c. 799,5 Hz
b. 798 Hz
d. 800,5 Hz
e. 804 Hz
Sumber bunyi bergerak dengan kecepatan 10 m/s mendekati seorang pendengar yang diam
sehingga pendengar seakan-akan mendengar frekuensi bunyi tersebut sebesar 1020 Hz. Bila
kecepatan bunyi di udara 340 m/s, berapa frekuensi sumber bunyi sebenarnya?
a. 990 Hz
c. 1100 Hz
b. 1000 Hz
d. 1200 Hz
e. 1300 Hz
<![if !supportLists]>1.
<![endif]>Taraf intensitas bunyi pada sebuah titik yang
ditimbulkan oleh sumber bunyi berbanding langsung dengan .
a. intensitas bunyi di titik itu
b. kebalikan intensitas bunyi di titik itu
c. kebalikan dari logaritma intensitas bunyi di titik itu
d. logaritma perbandingan antara intensitas
bunyi dan intensitas ambang bunyi
e. intensitas ambang bunyi
1.
Soal Uraian
1.
Suatu gelombang berjalan dengan amplitude 4 cm dan frekuensi 50 Hz. Cepat rambat
gelombang 4 m/s. Simpangan titik A yang berada pada jarak 2 m dan sumber gelombang pada
saat sumber bergetar 5 detik adalah .
2.
Sebuah sumber bunyi dan pengamat bergerak saling mendekati masing-masing dengan
kelajuan 25 m/s dan
5 m/s. Jika frekuensi bunyi yang dikeluarkan sumber bunyi 480 Hz
dan cepat rambat bunyi 345 m/s, tentukan frekuensi bunyi yang didengar pengamat!
SUARA
Bunyi atau suara adalah pemampatan mekanis atau gelombang longitudinal
yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa
zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam
air, batu bara, atau udara. Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan
berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan
kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo
atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.
tergantung medium yang dilewati (misalnya suara lebih cepat melalui air
daripada udara), sifat-sifat medium tersebut, dan suhu. Namun, istilah ini lebih
banyak dipakai untuk kecepatan suara di udara. Pada ketinggian air laut, dengan
suhu 21 C dan kondisi atmosfer normal, kecepatan suara adalah 344 m/detik
(1238 km/jam). Kecepatan suara akan lebih cepat melaju di air dan di benda
padat. Kecepatan suara di air adalah 4.3 kali lipat kecepatan di udara, yaitu
1.484 m/detik. Kecepatan suara di besi adalah 15 kali lipat kecepatan di udara,
yaitu 5.120 m/detik.
http://andrynugrohoatmarinescience.wordpress.com/category/suara-di-laut/
Pemantulan Suara
http://wonktzo-maysmartboy.blogspot.com/2012/12/pemantulan-bunyi.html
Di dalam hampa, gelombang bunyi tidak dapat bergerak karena tidak ada
media kenyalnya.
Distribusi Kecepatan Suara terhadap Kedalaman di laut
http://irwankl3.blogspot.com/2011/03/definisi-suara-secara-umum.html
Keterangan :
Diatas merupakan tampilan dari perangkat pembelajaran digital fisika untuk materi
gelombang bunyi, yang telah diuji kelayakannya oleh para dosen Universitas Negeri Manado
melalui kegiatan penelitian. Perangkat pembelajaran ini sifatnya interaktif dilengkapi dengan
simulasi dan video dalam penyajian materi.
Resonansi Bunyi
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang bergetar dan memiliki
frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan bulat dari frekuensi itu. Resonansi sangat bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya, resonansi bunyi pada kolom udara dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan
bunyi. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dibuat berbagai macam alat musik. Alat musik pada umumnya
dibuat berlubang agar terjadi resonansi udara sehingga suara alat musik tersebut menjadi nyaring. Contoh alat
musik itu antara lain: seruling, kendang, beduk, ketipung dan sebagainya.
Resonansi sangat penting di dalam dunia musik. Dawai tidak dapat menghasilkan nada yang nyaring tanpa
adanya kotak resonansi. Pada gitar terdapat kotak atau ruang udara tempat udara ikut bergetar apabila senar
gitar dipetik. Udara di dalam kotak ini bergerak dengan frekuensi yang sama dengan yang dihasilkan oleh senar
gitar. Udara yang mengisi tabung gamelan juga akan ikut bergetar jika lempengan logam pada gamelan tersebut
dipukul. Tanpa adanya tabung kolom udara di bawah lempengan logamnya, Anda tidak dapat mendengar
nyaringnya bunyi gamelan tersebut. Reonansi juga dipahami untuk mengukur kecepatan perambatan bunyi di
udara.
Untuk mengetahui proses resonansi, kita tinjau dua garputala yang saling beresonansi seperti ditunjukkan pada
Gambar 3.4.
Jika garputala dipukul, garputala tersebut akan bergetar. Frekuensi bunyi yang dihasilkan bergantung pada
bentuk, besar, dan bahan garputala tersebut.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat ditentukan bahwa resonansi bertuturutan dapat Anda dengar apabila
suatu resonansi dengan resonansi berikutnya memiliki jarak l = . Jika frekuensi garputala diketahui, cepat
rambat gelombang bunyi di udara dapat diperoleh melalui hubungan:
v= f ....................................................(3.7)
Peristiwa resonansi juga dapat menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, gelas piala
bertangkai bisa pecah bila diletakkan didekat penyanyi yang sedang menyanyi. Hal ini terjadi karena gelas
memiliki frekuensi alami yang sama dengan suara penyanyi sehingga gelas mengalami resonansi dan
mengakibatkan pecahnya gelas tersebut. Peristiwa resonansi juga dapat menyebabkan runtuhnya jembatan
gantung jika frekuensi hentakan kaki serentak orang yang berbaris di atas jembatan gantung sama dengan
frekuensi alami jembatan sehingga jembatan akan berayun hebat dan dapat menyebabkan runtuhnya jembatan.
Advertisement
Bunyi dapat dihasilkan karena adanya getaran dengan bantuan udara maka sampailah ke telinga manusia yang
menyebabkan terjadinya bunyi. Ada 4 kritera agar terjadinya bunyi sehingga dapat kita dengar.
1.
2.
3.
4.
Kontak udara antara sumber dan pendengar harus kontinu, tanpa ada batasan.
Ketika keempat kriteria tersebut terpenuhi maka bunyi dapat dihasilkan. Untuk penjelasan lebih detil adalah
sebagai berikut
Bunyi dapat terjadi dalam berbagai tingkat intensitas (amplitudo) dan frekuensi (frekuensi). Amplitudo berkorelasi
dengan kenyaringan dan frekuensi berkorelasi dengan pitch (seberapa tinggi atau rendah bunyi tersebut).
Bunyi terbentuk ketika ketika ada objek bergetar, ketika mereka bergetar, partikel udara didorong bersama-sama
dalam pola tertentu. Pola ini dinamakan sebagai gelombang suara yang akhirnya sampai pada para pendengar.
Proses yang terjadi untuk menjawab pertanyaan bagaimana bunyi dapat di hasilkan adalah sebagai berikut:
Manfaat dari memahami ilmu suara ini adalah membuat produksi teknologi audio menjadi jauh lebih canggih dan
mudah.
B. Gelombang Berdiri
Gelombang berdiri terbentuk dari superposisi dua gelombang sinusoidal yang memiliki
frekuensi, amplitude, dan panjang gelombang yang sama, tetapi merambat dalam arah
yang
berlawanan. Resultan
gelombang
berdiri
dinyatakan
oleh
fungsi
gelombang
Oleh karena itu, amplitude dari gelombang berdiri adalah 2A dan amplitude dari gerak
harmonik sederhana dari setiap partikel dalam medium berubah seturut posisinya
menurut
Jarak antara simpul 1 ke simpul 2 atau perut 1 ke perut 2 adalah panjang gelombang
Pada tali yang kedua ujungnya terikat, ujung-ujungnya berupa simpul. Simpulsimpul dan perut-perut dipisahkan sejauh seperempat panjang gelombang.
Persamaan panjang gelombang
Persamaan
frekuensi
bunyi
pada
pipa
organa
ujung
terbuka
Pipa organa tertutup merupakan sebuah kolom udara atau tabung yang
salah satu ujung penampangnya tertutup (menjadi simpul karena tidak
bebas bergerak ) dan ujung lainnya terbuka ( menjadi perut ). sehingga
gelombang longitudinal stasioner yang terjadi pada bagian ujung tertutup
merupakan simpul dan pada bagian ujung terbuka terjadi perut.
F. Gelombang Non-sinusoidal
Ketika sebuah violin dan saxofon memainkan nada yang sama, bunyi yang
dihasilkan berbeda satu sama lain. Kedua nada memiliki tinggi nada yang sama,
namun kedua nada tersebut berbeda dalam hal kualitas nada. Masing-masing alat
musik menghasilkan harmonik yang memiliki intensitas relatif yang bergantung
pada jenis alat musik dan bagaimana alat tersebut dimainkan.
Gambar dibawah ini menunjukan bentuk gelombang dari garpu tala, seruling,
dan clarinet.
diafragma(selaput antara rongga dada dan rongga perut), yaitu tekhnik pernafasan dengan
menggerakkan diafragma naik turun. Proses ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.a
Gambar 1.b
Proses menarik nafas (inhale) terjadi bila diafragma bergerak turun sehingga volume
rongga dada menjadi lebih besar (gb 1.a).Tekanan udara dalam paru-paru akan menjadi lebih
kecil dari tekanan udara luar, berlaku Hukum Boyle
pxV = C
keterangan
p :tekanan udara.
V :volume udara
C: konstan.
Udara luar(Oksigen) yang tekanannya lebih besar dari tekanan udara dalam paru-paru akan
mengalir dengan mudahnya masuk ke dalam paru-paru.
Proses menghembuskan nafas (exhale) (gb1.b) merupakan kebalikan dari proses
mengambil nafas. Bila diafragma bergerak naik maka volume rongga dada menjadi lebih
kecil.Tekanan udara dalam paru-paru akan menjadi lebih besar dari tekanan udara luar
sehingga terjadi pelepasan udara( Karbondioksida) keluar dari paru-paru .
b. Pita suara
Ketika udara dihembuskan keluar, dalam perjalanannya udara tersebut menggetarkan
pita suara penyanyi. -Ukuran pita suara pria dewasa lebih panjang dan lebih tebal dari pada
pita suara wanita dan anak-anak - Sebagai konsekuensinya, saat bergetar pita suara pria akan
menghasilkan panjang gelombang( ) yang lebih panjang dan amplitudo (simpangan
maksimum dari titik setimbang ) yang lebih besar dari penyanyi wanita. Amplitudo
gelombang menentukan kuat bunyi (Gambar 2.a dan 2.b). Makin besar amplitudo gelombang,
makin kuat pula bunyi yang dihasilkan. Dengan demikian maka suara pria menjadi lebih
kuat dari suara wanita dan anak-anak. Tenaga pria dewasa yang lebih kuat dari tenaga wanita
juga ikut menentukan dorongan/support nafas sehingga amplitudo gelombang pita suara pria
menjadi maksimal.
Gambar 2.a Setengah gelombang suara pria
V= x f
atau
f =v/
Dari persamaan cepat rambat gelombang di atas tampak bahwa frekuensi berbanding
terbalik terhadap panjang gelombang bunyi.Artinya, makin besar panjang gelombang makin
kecil frekuensi bunyi dan sebaliknya, makin kecil panjang gelombang bunyi makin besar
frekuensinya. Karena panjang gelombang pita suara pria dewasa lebih panjang dari
panjang gelombang pita suara wanita dewasa , maka frekuensi suara pria dewasa menjadi
lebih kecil dibandingkan frekuensi suara wanita dewasa dan anak-anak. ( fp < fw ). Kondisi
pita suara yang membentuk setengah panjang gelombang ini menghasilkan nada dasar.
Gambar 3.
e.
Resonansi
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat dari benda lain yang
bergetar di dekatnya.Tujuan pembentukan resonansi adalah agar suara yang dihasilkan lebih
terasa penuh. Ada tiga wilayah resonansi yakni,
Daerah kepala dengan rongga-ronga resonansi(resonator) :rongga tulang dahi,rongga tulang
baji,rongga tulang tapis,rongga sinus.
Daerah mulut dengan rongga resonansi : tulang rahang,tenggorokan dan
Rongga resonansi dada.
Seorang penyanyi terbiasa melatih diri memperluas rongga resonansi, misalnya dengan cara
menaikkan langit-langit lunak. Pada proses ini rongga mulut diperluas dan rongga hidung
menjadi luwes. Karena suara atau bunyi adalah gelombang longitudinal,yaitu gelombang
yang merambat dengan cara merapat dan merenggang, penyanyi yang terlatih dapat
mengatur rapatan gelombang stasioner (yaitu gelombang dengan frekuensi dan
amplitudonya sama namun fasenya berlawanan) tepat jatuh di dinding pantul tersebut.
Peristiwa ini berlangsung terus menerus selama penyanyi membawakan lagu. Dengan
demikian suara yang dihasilkan akan terdengar nyaring. Rongga resonansi dalam tubuh
dengan berbagai ukuran dan bentuk sangat menentukan warna suara(timbre). Dengan
demikian kita dapat membedakan warna suara pria dan wanita serta anak-anak.( Darwin
Yapenrui)
Kita sering mendengar bunyi yang berbeda-beda. Ada bunyi yang terdengar keras. Ada
pula bunyi yang terdengar lemah. Selain itu, bunyi juga dapat dibedakan berdasarkan tinggi
rendahnya. Bunyi tinggi yaitu bunyi yang dihasilkan oleh getaran udara yang menghasilkan
gelombang rapat. Sebaliknya, bunyi rendah yaitu bunyi yang dihasilkan oleh getaran udara yang
menghasilkan
gelombang renggang.
Bunyi
keras
terjadi
jika
getaran
udara
menghasilkan gelombang tinggi. Sementara itu, bunyi lemah terjadi jika getaran udara
menghasilkan gelombang yang rendah.
Rekorder termasuk alat musik tiup. Rekorder dapat menghasilkan bunyi jika ditiup. Bunyi
rekorder terjadi jika udara di dalam tabung rekorder bergetar. Lubang-lubang pada rekorder
memungkinkan terjadinya perubahan nada. Semakin banyak lubang yang ditutup, jarak yang
ditempuh oleh getaran udara juga semakin jauh. Akibatnya, bunyi yang keluar rendah (nada
rendah). Semakin sedikit lubang rekorder yang ditutup, jarak yang ditempuh oleh getaran udara
juga semakin pendek. Akibatnya, bunyi yang keluar semakin tinggi (nada tinggi). Saxopone juga
menghasilkan bunyi yang berbeda-beda.
2. Beda Nada dan Desah
Nyanyian dan alunan musik merupakan kegiatan yang dilakukan berdasarkan nada
tertentu. Nada adalah bunyi yang beraturan. Bunyi tersebut memiliki keteraturan
tertentu. Bunyi yang tidak teratur disebut desah. Bunyi yang keluar dari rekorder terdengar
memiliki keteraturan dari rendah ke tinggi. Bunyi yang memiliki keteraturan biasanya dihasilkan
oleh alat musik. Bunyi yang keluar dari botol plastik berisi pasir berbeda dengan bunyi
yang keluar dari rekorder.
3. Warna Bunyi
Ketika kita mendengarkan lagu-lagu melalui radio atau tape. Tanpa melihat penyanyinya kamu
dapat menebak siapa penyanyi tersebut. Kita tentu pernah dipanggil oleh orang yang berbeda.
Kita dapat membedakan orang yang memanggil kita karena tiap-tiap orang memiliki
warna suara (bunyi) yang berbeda-beda.
Alat-alat musik yang berbeda dapat menghasilkan bunyi yang berbeda, meskipun nada yang
dimainkan sama. Hal ini disebabkan adanya warna bunyi. Dengan demikian, warna bunyi
menentukan bunyi yang dihasilkan oleh setiap sumber bunyi. Jika warna bunyinya berbeda akan
dihasilkan bunyi berbeda pula meskipun nadanya sama.
Perbedaan warna bunyi disebabkan beberapa hal berikut.
a. Perbedaan sumber bunyi, misalnya suaramu dengan suara bapak atau ibu guru.
b. Perbedaan bahan, misalnya berbahan kayu atau logam.
c. Perbedaan bentuk, misalnya berbentuk bulat atau panjang.
d. Perbedaan ketebalan bahan, misalnya kawat senar tebal dan kawat senar tipis.
bunyi juga dapat memantul. Bunyi dapat memantul karena bunyi tersebut menumbuk suatu
benda keras. Tumbukan bunyi dengan benda keras menyebabkan pemantulan
bunyi. Pemantulan bunyi ada dua yaitu bunyi pantul yang menguatkan bunyi dan gema.
Apabila bunyi dan benda pemantul (misalnya tembok) jaraknya sangat dekat, bunyi tersebut
akan dikuatkan. Artinya, bunyi asal akan terdengar lebih keras. Berbeda halnya jika jarak sumber
bunyi dan benda pemantul jauh. Bunyi yang memantul terdengar terpisah dengan bunyi
asli. Bunyi pantul ini disebut gema. Pemantulan bunyi terdengar jelas jika tidak terdapat bunyi
lain. Sementara itu, bunyi yang mengenai benda-benda lunak akan mengalami
penyerapan. Bunyi tersebut masuk dalam pori-pori benda lunak misalnya gabus.
5. Resonansi Bunyi
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda lain.
Bergetarnya gendang telinga karena getaran bunyi yang masuk telinga merupakan salah satu
contoh
peristiwa
resonansi.
Beberapa alat musik yang kita temui sehari-hari juga menggunakan resonansi, diantaranya
adalah :
Gitar, Pemain dapat mengubah nada pada gitar dengan menekan dawai menggunakan
jemari salah satu tangan. Panjang dawai yang bergetar menjadi lebih pendek sehingga
frekuensinya meningkat. Tangan yang lain menggetarkan dawai didekat lubang udara .
resonansi udara di dalam badan gitar memperkuat atau memperkeras bunyi asli dawai.
Biola, biola adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara digesek. Menggesek
dawai biola bertujuan untuk menggetarkan dawai. Badan biola beresonansi ketika dawai
dawainya digesek.
Piano, piano juga merupakan alat musik berdawai . piano memiliki satu dawai untuk
setiap tuts. Dengan menekan tuts sejenis palu kecil akan menghantam dawai dan
membuatnya bergetar.
Alat musik tiup, alat musik tiup seperti suling dan terompet dimainkan dengan cara
meniup bagian khusus sehingga mengeluarkan udara didalam rongga tabung.
Gendang, gendang dibunyikan dengan cara memukul kulit yang dibentangkan pada
bagian atas badan gendang. Sehingga udara didalam badan gendang beresonansi
sehingga memperkuat bunyi asli getaran kulit itu.
BUNYI
27 JANUARI 2014
BUNYI
Pada bab ini, kamu akan mempelajari pengertian bunyi dan hal-hal
yang berkaitan dengan bunyi. Bunyi yang teratur menghasilkan
nada yang enak didengar, sedangkan bunyi yang tidak teratur
menghasilkan suara yang bising.
A. Pengertian Bunyi
Tuhan telah menciptakan telinga sebagai alat untuk mendengar.
Setiap saat kamu bisa mendengar bunyi orang berbicara, suara
nyanyian, suara musik, suara binatang, suara lonceng, dan
sebagainya. Oleh karena itu, kamu wajib mensyukuri nikmat Tuhan
yang telah dilimpahkan kepadamu. Dapatkah kamu bayangkan jika
kamu tidak memiliki alat pendengaran? Salah satu cara
mensyukurinya adalah dengan mempelajari gejala alam, khususnya
tentang bunyi. Apakah yang disebut dengan bunyi? Bagaimanakah
bunyi merambat?
cepat rambat bunyi pada rel kereta api (zat padat). Manakah yang
lebih cepat? Bunyi yang merambat melalui rel kereta api (yang
merupakan zat padat) lebih cepat dibandingkan dengan bunyi yang
merambat melalui udara. Mengapa demikian?
Zat padat merambatkan bunyi lebih cepat daripada zat cair dan zat
cair lebih cepat merambatkan bunyi daripada gas. Kamu bisa
bermain-main untuk membuktikannya dengan membuat telepon
mainan.
B. Nada
Kamu pasti menyukai musik, bukan? Kamu sudah mengetahui
bahwa frekuensi adalah banyaknya gelombang bunyi dalam satu
sekon. Banyaknya gelombang tiap satu sekon ada yang teratur dan
ada yang tidak teratur. Bunyi alat musik adalah salah satu contoh
dari bunyi yang frekuensinya teratur. Bunyi kendaraan di jalan,
3. Desah
Suara ombak di pinggir pantai memiliki frekuensi tidak teratur.
Gelombang bunyi yang frekuensinya tidak teratur disebut desah.
Contoh lain dari desah adalah bunyi angin, bunyi kendaraan
bermotor, dan bunyi suara mesin. Dapatkah kamu menyebutkan
yang lainnya?
C. Resonansi
Ayunan yang didorong atau ditarik secara teratur dapat berayun
semakin lama dan semakin tinggi. Jika ayunan tersebut didorong
atau ditarik dengan frekuensi yang tidak seirama dengan ayunan,
ayunan akan berhenti. Apakah penyebabnya?
Pada ruangan kecil, bunyi yang datang pada dinding dengan bunyi
yang dipantulkan sampai ke telingamu hamper bersamaan sehingga
bunyi pantul akan memperkuat bunyi aslinya yang menyebabkan
suaramu terdengar lebih keras. Sifat pemantulan bunyi sangat
penting bagi beberapa hewan, seperti kelelawar. Kelelawar dapat
memancarkan gelombang bunyi sehingga dengan memanfaatkan
peristiwa pemantulan bunyi, kelelawar dapat menghindari dinding
Sonar
3. Gema
Jika dinding pemantul sangat berjauhan, bunyi pantul akan
terdengar beberapa saat setelah bunyi asli. Kejadian ini disebut
gema. Misalnya, jika kamu berteriak di depan dinding tebing yang
tinggi, suaramu seolah-olah ada yang mengikuti setelah selesai
diucapkan. Hal ini terjadi karena bunyi yang datang ke dinding
tebing dan bunyi yang dipantulkannya memerlukan waktu untuk
merambat.
a. Gamelan
Gamelan terdiri dari kotak resonansi yang di atasnya terdapat lempengan-lempengan logam yang
berfungsi sebagai penghasil getaran jika dipukul. Apabila lempeng logam gamelan dipukul,
getarannya menyebabkan udara yang ada di bawahnya ikut bergetar atau beresonansi sehingga
menghasilkan nada yang lebih tinggi. Yang termasuk gamelan antara lain: saran, gambang,
gender, dan gong.
Telinga manusia memiliki selaput tipis, yaitu selaput gendang telinga. Selaput itu mudah sekali
bergetar apabila di luar terdapat sumber getar meskipun frekuensinya tidak sama dengan
frekuensi selaput gendang telinga.
murni
Audiometri nada murni adalah langkah pemeriksaan lanjutan setelah pasien melewati
tahapan anamnesa dan otoskopi, definisi audiometri itu sendiri adalah pemeriksaan ambang
dengar seseorang dengan memberikan stimulus bunyi pada frekuensi dan intensitas
Audiogram
Audiogram merupakan catatan dari hasil pemeriksaan Audometri. pada Audiogram terdiri
dari dua bentuk tingkatan yaitu frekuensi dan hearing level. Frekuensi diawali dari 250
8000HZ, dan Intensitas suara (hearing Level) dengan satuan dB (desible) dari -10 sampai
120dB.
Keterangan gambar cara membaca Audiogram untuk menentukan Alat bantu dengar yang
tepat.
0 hantaran udara telinga sebelah kiri, < hantaran tulang telinga sebelah kiri
X hantaran udara telinga sebelah kanan, > hantaran tulang telinga sebelah kanan
Pada hearing level dan frekuensi dapat di klasifikasikan seperti pada gambar di bawah ini :
Pada klasifikasi hearing Level disini kita dapat membaginya kedalam 3 bagian yaitu suara
lembut yang berkisar antara -10dB sampai dengan 35dB ilustrasi gambaran suara lembut
yaitu suara di suasan taman yang jauh dari keramaian. Untuk klasifikasi suara sedang
kisaran 40dB sampai dengan 70dB suara yang termasuk kedalam suara sedang dapat di
ilustrasikan pada suara ketika berada dalam lingkungan ramai seperti di kantor, atau bahkan
di jalan. Sedangkan untuk klasifikasi suara keras berkisar antara 70dB sampai dengan
120dB gambaran suara tersebut dapat di ilustrasikan seperti suara bisingnya mesin di
bengkel, suara perbaikan jalan, bahkan suara ledakan petasan termasuk kedalam klasifikasi
suara
keras.
Bila hasil pemeriksaan audiometri menghasilkan point point yang mendekati klasifikasi
seperti gambar di atas maka anda sudah dapat menentukan ala bantu dengar yang tepat
untuk gangguan pendengaran yang anda alami. Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat
contoh
hasil audiogram seperti
di
bawah
ini
:
Gambar Contoh hasil Audiogram diatas menunjukkan bahwa (X) / hantaran udara terbanyak
yang berada di poin 40dB secara teori perhitungan ambang dengarnya dilihat hanya pada
poin di frekuensi 500 1000 2000 dan 4000Hz di bagi 4 misalnya pada contoh diatas
pada frekuensi 500=40dB, 1000=40dB, 2000=30dB, 4000=45dB maka dengan penentuan
rumus menjadi 40+40+30+45:4=38,75 dapat disimpulkan penderita mengalami gangguan
pendengaran dengan ambang dengar 39dB maka gangguan pendengarannya memiliki
gangguan pendengaran ringan
untuk mempermudah maka di daerah berwarna kuning tersebut menandakan bahwa daerah
tersebut merupakan Kehilangan Pendengaran ringan. Hal ini berarti Anda harus
menggunakan alat bantu dengar yang sesuai yaitu Kehilangan Pendengaran ringan. klik
gambar di bawah ini, untuk mengetahui lebih jelas spesifikasi alat bantu dengar yang sesuai
dengan hasil audiogram anda :
suatu lagu lho. Kawan-kawan dapat mengatur sendiri nada yang terdengar hanya dengan mengatur gelas dan
airnya. Penasaran kawan-kawan?
Caranya mudah kok, yang kamu butuhkan yaitu:
Air
Isilah masing-masing gelas dengan jumlah air yang berbeda satu sama lain.
Atur posisi seluruh gelas secara sejajar untuk memudahkan kawan-kawan memukulnya.
Susunan diatur dengan mengisi gelas pertama dengan sedikit air, gelas kedua lebih banyak dan
seterusnya hingga gelas terakhir berisi paling banyak air.
Selanjutnya teman-teman dapat memukul pinggiran gelas dengan tongkat kayu/pensil dengan urutan
dari gelas yang berisi paling sedikit air hingga yang terbanyak, sambil diamati perbedaan suara yang
terdengar.
Dengan perbedaan suara yang terdengar itu, kawan-kawan dapat mencoba memukul gelas-gelas tersebut dan
merangkai nada untuk memainkan musikmu sendiri.
Apa Kata Sains?
Masing-masing dari gelas akan memiliki nada yang berbeda ketika dipukul dengan pensil. Gelas yang berisi air
paling banyak akan memiliki nada terendah sedangkan gelas dengan air yang lebih sedikit akan memiliki nada
yang lebih tinggi. Getarankecil yang dibuat ketika kawan-kawan memukul gelas menciptakan gelombang
suarayang merambat melalui air. Air yang lebih banyak akan menyebabkan getaran merambat dengan lebih
lambat sehingga menghasilkan suara dengan nada lebih rendah.
Dengan mengatur jumlah air di dalam gelas tersebut, maka kawan-kawan dapat mengatur nada sesuai dengan
yang diinginkan.
KONSEP BUNYI
A.
KONSEP BUNYI
1.
Pengertian Bunyi
Bunyi adalah energi gelombang yang berasal dari sumber bunyi, yaitu
benda yang bergetar. Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang
dapat merambat melalui medium. Gelombang bunyi adalah gelombang
longitudinal .
Bunyi adalah bahan terpenting dalam musik. Bunyi berasal dari sumber
bunyi yang digetarkan oleh tenaga atau energi. Kemudian getaran tersebut oleh
pengantar diantarkan atau dipancarkan keluar. Dan bila getaran ini sampai di
telinga kita, barulah kita dapat mendengarkannya.
2. Komponen Bunyi
a. Sumber Bunyi
Sumber bunyi berupa benda-benda yang bergetar. Dilihat dari bahannya
sumber bunyi ada tiga macam yaitu :
1)
Logam
2)
Kulit
3)
Udara
Selain perbedaan bahannya, sumber bunyi dapat dibedakan oleh bentuk
dan ukurannya. Bila bentuknya berbeda, maka berbeda pula bunyinya. Jadi
sumber bunyi akan berbeda oleh perbedaan bahan, bentuk dan ukurannya.
Sumber bunyi akan bergetar, bila terdapat tenaga atau energi yang
menggetarkannya. Tenaga ini bisa berupa :
1)
Tenaga Manusia
2)
Tenaga Listrik
3)
Tenaga Angin
4)
Tenaga Uap
5)
1)
2)
Dapat disimpan
3)
Dapat dialihkan
4)
Dapat digabungkan.
Contoh:
Jam weker, tenaganya dapat disimpan untuk berbunyi. Pemain biola tidak
langsung menyentuh sumber bunyinya.
b. Pengantar bunyi
Udara adalah pengantar bunyi yang paling banyak kita gunakan. Namun
sebenarnya udara pengantar bunyi yang lamban, bukan berarti tidak baik.
Kecepatan merambat bagi udara sebagai pengantar bunyi hanyalah 345 meter
per detik. Bandingkan dengan kecepatan rambat bunyi pada zat pengantar lain
seperti:
Gabus.....500 meter per detik
Timah...1190 meter per detik
Air........1440 meter per detik
c. Frekuensi bunyi
Tinggi-rendahnya bunyi ditentukan oleh cepat-lambatnya getaran dari
sumber bunyi. Biasanya dari banyaknya getaran per detik. Semakin banyak
getaran per detiknya, semakin tinggi bunyinya. Dan banyaknya getaran per detik
ini disebut frekuensi. Dalam penguluran frekuensi biasanya dihitung denga
satuan Cps ( cyeles per second) yang berarti getaran per detik. Disamping itu,
khususnya dalam tehnik radio dipakai pula satuan Hz (hertz) ini diambil dari
nama Heinric Hertz (1857-1894) seorang ahli pengetahuan alam bangsa
Jerman. Maka : 440 Cps = 440 Hz = 440 getar per detik.Secara umum daya
dengar manusia antara 16 Hz sampai dengan 16.000 Hz. Usia merupakan salah
satu pengaruh frekuensi tinggi-rendahnya daya dengar manusia.
d. Kekuatan bunyi
Bunyi yang kuat berbeda dengan bunyi yang tinggi. Kekuatan bunyi
ditentukan oleh :
1) Amplitudo, adalah lebar getar atau simpang getar yang dibuat oleh sumber
bunyi. Semakin lebar getaranya, semakin kuat pula bunyinya.
2) Resonansi, berarti ikut bergetar sejalan getaran bunyi. Biasanya dilakukan oleh
benda atau bagian terdekatnya. Dan sedikit banyak kejadian ini akan menambah
kekuatan getar sumber bunyi.
Contoh :
Gitar, walaupun sumber bunyinya pada senar, namun kekuatannya bunyinya
lebih berasal dari kotak kayunya. Sebab, udara di dalam kotak itulah pelaku
resonansi, yang justru lebih kuat daripada sumber bunyi. Sehingga kotak
tersebut dinamakan kotak resonator. Namun kotak resonatornya hanya berlaku
pada gitar accostic. Pada gitar elektrik resonansi dibuat oleh proses elektrik
3) Jarak dimaksukan bahwa kekutan bunyi juga ditentukan oleh jarak antara
sumber bunyi dengan alat pendengar atau penerima. Memakin dekat, akan
semakin keras bunyinya. Sebagaimana frekuensi, kekuatan bunyi juga dapat
diiukur. Biasanya digunakan satuan decibel yang disingkat db.
Angka petunjuk antara 0 db sampai kurang lebih 120 db. Sebagai bandingan;
bunyi biola selembut-lembutnya yang setara dengan siulan kita lebih kurang 20
db. Sedangkan bagian kuat dari pemain orkes besar kurang lebih hanya
mencapai 95 db.
e. Timbre bunyi
Timbre adalah warna bunyi, berupa keseluruhan kesan pendengaran
yang kita peroleh dari sumber bunyi, setelah dipengaruhi resonansi dan zat
pengantar.
B.
Sifat-sifat Bunyi
Sifat-sifat bunyi pada dasarnya sama dengan sifat-sifat gelombang
longitudinal, yaitu dapat dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), dipadukan
(interferensi), dilenturkan (difraksi) dan dapat diresonansikan.
Sifat-sifat dasar gelombang bunyi:
1.
2.
3.
5.
C.
1)
b. mengukur kedalaman laut, untuk menentukan kedalaman laut (d) jika diketahui
cepat rambat bunyi (v) dan selang waktu (t), pengiriman dan penerimaan pulsa
adalah :
a. Cepat rambat gelombang bunyi juga dimanfaatkan oleh para nelayan untuk
mengetahui siang dan malam.
b. Pada malam hari kita mendengar suara lebih jelas daripada siang hari karena
kerapatan udara pada malam hari lebih rapat dibandingkan dengan siang hari.
3)
a. Pemanfaatan resonansi pada alat musik seperti seruling, kendang, beduk dan
lainnya.
4)
Di mana:
v = cepat rambat bunyi (m/s)
L = dalamnya laut (m)
t = waktu (t)
membahayakan penerbangan pesawat. Dalam pemerikasaan rutin, bagianbagian penting dari pesawat di-scaning secara ultrasonic. Jika ada retakan dalam
logam, pantulan ultrasonic dari retakan akan dapat dideteksi. Retakan ini
kemudian diperiksa dan segera diatasi sebelum pesawat diperkenankan terbang.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Bunyi adalah energi gelombang yang berasal dari sumber bunyi, yaitu
benda yang bergetar. Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal sehingga
mempunyai sifat-sifat dapat dipantulkan (reflection), dibiaskan (refraction),
dapat dilenturkan (difraction), dan dapat dibiaskan (interferention). Komponen
bunyi berupa sumber bunyi, pengantar, frekuensi, kekuatan bunyi, dan timbre.
Bunyi
dapat
dimanfaatkan
dalam
kehidupan
seharihari. Pemanfaatannya antara lain dengan pemanfaatan ultrasonik (pemanfatan
dalam dunia kesehatan). Bunyi dapat dimanfaatkan dengan adanya cepat
rambat bunyi, pemantulan bunyi dan resonansi. Pemanfaatan dalam kehidupan
sehari-hari diantaranya untuk menghitung kedalaman laut, melakukan survei
geofisika, dan mendeteksi retak-retak pada struktur logam.
Bunyi juga merupakan salah satu bentuk energi. Energi bunyi didapat
dari perubahan beberapa energi seperti listrik dan kimia. Di dalam
pengubahannya tentu saja menggunakan alat. Misalnya membuat bel untuk
mengubah energi listrik menjadi energi suara. Bel dapat dibuat dengan
menggunakan beberapa komponen dan langkah-langkah yang sistematis.
1. Resonansi Bunyi [1]
Pernahkah kamu memainkan gitar akustik? Gitar akustik merupakan alat musik yang terdiri atas
senar yang terentang dengan ketegangan tertentu, dan sebuah kolom resonansi. Senar gitar yang
dipetik dapat menghasilkan gelombang berdiri yang memiliki frekuensi alami atau frekuensi resonansi
senar.
Gambar 1. Sinar gitar yang dipetik dapat menghasilkan frekuensi resonansi senar. [2]
Pada saat senar gitar dipetik, udara yang ada dalam ruangan pada bagian gitar tersebut turut
bergetar dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi getaran dawai. Peristiwa ini disebut dengan
resonansi. Resonansi menghasilkan pola gelombang stasioner yang terdiri atas perut dan simpul
gelombang dengan panjang gelombang tertentu.
Pada saat gelombang berdiri terjadi pada senar maka senar akan bergetar pada tempatnya. Pada
saat frekuensinya sama dengan frekuensi resonansi, hanya diperlukan sedikit usaha untuk
menghasilkan amplitudo besar. Hal inilah yang terjadi saat senar dipetik.
Contoh lain peristiwa resonansi adalah pada pipa organa. Ada dua jenis pipa organa, yaitu pipa
organa terbuka dan pipa organa tertutup.
2. Sumber Bunyi
Setiap bunyi yang kita dengar dihasilkan oleh suatu benda yang bergetar. Benda yang bergetar
tersebut disebut sumber bunyi. Piano, biola, dan instrumen yang dipergunakan dalam suatu orkes
musik merupakan beberapa contoh benda-benda yang bertindak sebagai sumber bunyi. Bunyi yang
dihasilkan bergantung pada mekanisme yang dipergunakan untuk membangkitkan bunyi. Getaran
yang timbul dalam musik mungkin dihasilkan oleh gesekan, petikan, atau dengan meniupkan udara
ke dalam instrumen tersebut. Biola, gitar, dan piano menggunakan senar yang bergetar untuk
menghasilkan bunyi. Sementara itu, terompet, seruling, dan flute menggunakan kolom udara yang
bergetar.
Gambar 2. menunjukkan gelombang berdiri yang dihasilkan pada senar, yang menjadi dasar untuk
semua alat petik. Frekuensi dasar atau frekuensi resonan paling rendah ditunjukkan dengan simpul
tertutup yang terdapat pada kedua ujungnya. Panjang gelombang nada dasar pada senar adalah dua
kali panjang senar tersebut, sehingga frekuensi dasarnya adalah:
Getaran yang dihasilkan senar tidak menghasilkan bunyi yang cukup keras karena senar terlalu tipis
untuk menekan dan meregangkan banyak udara, maka diperlukan sejenis penguat mekanis untuk
memperluas bidang permukaan yang bersentuhan dengan udara, sehingga dihasilkan bunyi yang
lebih kuat. Sebagai contoh adanya kotak bunyi pada gitar dan biola, atau papan bunyi pada piano.
Panjang tali berhubungan dengan setengah panjang gelombang (1/2 ), dengan adalah panjang
gelombang dasar. Ketika frekuensi sama dengan kelipatan bilangan bulat dari dasar, merupakan
fekuensi alami yang disebut nada atas. Frekuensi ini disebut juga harmoni, yang frekuensi dasarnya
disebut harmoni pertama.
Harmoni kedua adalah mode berikutnya setelah dasar memiliki dua loop. Panjang tali l berhubungan
dengan satu panjang gelombang atau dituliskan ituliskan l = 2. Untuk harmoni ketiga
dengan n adalah bilangan bulat yang menunjukkan indeks harmoni, sehingga n dapat dituliskan
dalam bentuk:
Untuk menentukan frekuensi f di setiap getaran, dapat diketahui dengan menggunakan hubungan f =
v/ , sehingga diperoleh persamaan:
Alat yang menggunakan kolom udara sebagai sumber bunyi disebut pipa organa. Alat musik tiup dan
pipa organa menghasilkan bunyi dari getaran gelombang berdiri di kolom udara dalam tabung atau
pipa, seperti tampak pada Gambar 3.
Gambar 3. Kolom udara pada alat musik tiup. ( Raimond Spekking / CC-BY-SA-3.0 (via
Wikimedia Commons) [3]
Pada beberapa alat musik tiup, bibir pemain yang bergetar membantu menggetarkan kolom udara.
Sementara itu, pada instrumen buluh, seperti klarinet dan saksofon, kolom udara dibangkitkan oleh
suatu buluh yang terbuat dari bambu atau bahan lenting lainnya yang dapat digerakkan oleh
hembusan napas pemainnya. Kolom udara bergetar pada kecepatan tetap yang ditentukan oleh
panjang buluh. Panjang kolom udara yang efektif dapat diubah dengan membuka dan menutup sisi
lubang dalam pipa.
Pipa organa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pipa organa terbuka dan pipa organa tertutup.
Tabung yang terbuka di kedua ujungnya pada sebuah alat musik tiup disebut pipa organa terbuka.
Secara grafis, ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar tersebut menunjukkan tabung terbuka yang memiliki simpul terbuka simpangan di kedua
ujungnya. Paling tidak terdapat satu simpul tertutup agar terjadi gelombang berdiri di dalam pipa
organa. Satu simpul tertutup berhubungan dengan frekuensi dasar tabung. Jarak antara dua simpul
tertutup atau terbuka adalah setengah panjang gelombang, yaitu: l = 1/2 , atau = 2 l.
Gelombang berdiri dengan dua simpul tertutup merupakan nada tambahan pertama atau harmoni
kedua dan jaraknya setengah panjang gelombang dan dua kali lipat frekuensi.
Contoh Soal 1 :
Sebuah pipa panjangnya 2,5 m. Tentukan tiga frekuensi harmonik terendah jika pipa terbuka pada
kedua ujungngya (v = 350 m/s)!
Penyelesaian:
Diketahui:
l = 2,5 m;
v = 350 m/s
Ditanya: f0 = ... ?
f1 = ... ?
f2 = ... ?
Pembahasan :
f2 = 3.f0 = 3 70 = 210 Hz
Pada tabung tertutup, tampak pada Gambar 5, menunjukkan bahwa selalu ada simpangan simpul
tertutup di ujung tertutup, karena udara tidak bebas bergerak, dan simpul terbuka di ujung terbuka (di
mana udara dapat bergerak bebas).
Jarak antara simpul tertutup dan terbuka terdekat adalah 1/4 , maka frekuensi dasar pada tabung
hanya berhubungan dengan seperempat panjang gelombang di dalam tabung, yaitu:
l = / 4 atau = 4 l
Pada pipa organa tertutup, hanya harmoni ganjil saja yang ada. Nada tambahan mempunyai
frekuensi 3, 5, 7, ... kali frekuensi dasar. Gelombang dengan frekuensi kelipatan genap dari frekuensi
dasar tidak mungkin memiliki simpul tertutup di satu ujung dan simpul terbuka di ujung yang lain.
Contoh Soal 2 :
Sebuah pipa organa tertutup panjangnya 60 cm. Jika cepat rambat bunyi 340 m/s, tentukan frekuensi
nada dasar, harmoni ketiga, dan harmoni kelima pada pipa organa tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
l = 60 cm = 0,6 m
v = 340 m/s
Ditanya:
f1 = ...?
f3 = ...?
f5 = ...?
Pembahasan :
Materi Fisika :
Suara Biola
Busur biola terdiri atas rambut-rambut ekor kuda yang diregang dengan rangka kayu ringan. Rambutrambut ini dilapisi dengan bahan kering dan lengket yang disebut rosin (damar). Ketika busur
menggesek, dawai ikut tertarik ke salah satu sisi. Dawai menegang dan tiba-tiba tergelincir lepas dari
busur yang mengakibatkan dawai menggetar dan "menata diri" kembali ke posisi lurus. Kemudian,
dawai akan melekat kembali ke rambut busur dan ikut tertarik ke sisi tertentu. Proses penarikan dan
penggelinciran ini berulang sangat cepat sehingga menyebabkan dawai berisolasi maju mundur pada
frekuensi getaran alaminya (frekuensi resonansi).
Anda sekarang sudah mengetahui Resonansi Bunyi. Terima kasih anda sudah berkunjung
ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Budiyanto, J. 2009. Fisika : Untuk SMA/MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta. p. 298.