Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM ZOOLOGI
MODUL VII
POLYCHAETA

Disusun oleh
Tegar Ramadhan

26020212130039
Asisten

Philipus Uli Basa


26020110120033

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI


JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013

I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Polychaeta adalah kelas cacing annelida yang umumnya hidup di laut,sebagian
juga ditemukan di sungai dan danau (air tawar) dan sebagin lainnya ditemukan di
darat (terrestrial). Seluruh permukaan tubuh polychaeta mengandung rambut-rambut
kaku atau setae yang dilapisi kutikula sehingga licin dan kaku. Tubuhnya berwarna
menarik, seperti ungu kemerah-merahan. Setiap segmen tubuh polychaeta dilengkapi
dengan sepasang alat gerak atau alat berenang yang disebut parapodia, pada cacing
yang bergerak aktif (Errantia), tetapi pada cacing yang relatif lamban bergerak
(Sedentaria) tidak memiliki parapodia. Parapodia berperan sebagai alat pernapasan.
Ukuran tubuh polychaeta sebagian besar berukuran 5-10 cm, tetapi ada yang kurang
dari 1 mm dan ada juga yang mencapai 3 m (Wikipedia. 2013).

I.2 Tujuan
- Untuk melakukan identifikasi sampel Polychaeta.
- Untuk mengetahui macam macam kelas Polychaeta.
- Untuk mengetahui berbagai macam bentuk tubuh Polychaeta.

I.3 Manfaat
- Praktikan dapat mengidentifikasi sampel Polychaeta.
- Praktikan dapat mengetahui macam macam kelas Polychaeta.
- Praktikan dapat mengetahui berbagai macam bentuk tubuh Polychaeta.

II.TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Klasifikasi Polychaeta


Klasifikasi Polychaeta menurut Grube (1850) :
Kingdom: Animalia
Phylum: Annelida
Class:
Polychaeta
(Wikipedia. 2013).
II.2 Morfologi Polychaeta
Tubuh cacing Polychaeta

tersusun atas bagian anterior

yang terdiri dari prostomium dan peristomium yang mempunyai atau tidak
mempunyai parapodia (achateous segment). Sejumlah segmen pada bagian badan
pygidium terletak pada ujung anterior. Setiap segmen mempunyai sepasang parapodia
yang terdiri dari ventral (neuropodial) dan dorsal (notopodial), kedua ciri ini
mempunyai chaeta yang didukung oleh acicula (Sinatrya, Luthfi. 2011).
Polychaeta umumnya berukuran panjang 5-10 cm dengan diameter 2-10 mm.
Pada tiap sisi lateral ruas tubuh polychaeta, kecuali kepala dan bagian ujung posterior,
biasanya terdapat sepasang parapodia dengan sejumlah besar setae. Parapodia
merupakan pelebaran dinding tubuh yang pipih dan biramus, terdiri atas notopodium
dan neuropodium, masing-masing ditunjang oleh sebuah batang kitin yang disebut
acicula. Pada notopodium terdapat cirrus dorsal dan pada neuropodium terdapat cirrus
ventral. Pada prostomium terdapat mata, antena dan palp. Sesudah prostomium
mengalami modifikasi dengan adanya alat indera seperti cirrus peristomium,
prostomium dan peristomium dianggap sebagai polychaeta (Sinatrya, Luthfi. 2011).
II.3 Habitat Polychaeta
Polychaeta banyak ditemui di pantai, sangat banyak terdapat pada pantai cadas,
paparan lumpur dan sangat umum ditemui di pantai pasir. Beberapa jenis hidup
dibawah batu, dalam lubang lumpur dan yang lainnya lagi hidup dalam tabung yang
terbuat dari berbagai bahan. Meskipun mereka adalah hewan benthic, tetapi beberapa
jenis berenang bebas di dekat permukaan laut, terutama selama musim memijah.
(Sinatrya, Luthfi. 2011).
Kelas Polychaeta dibagi menjadi dua subkelas, yaitu errantia yang berkeliaran
bebas dan sedentaria yang menetap termasuk erantia antara lain jenis pelagis,
merayap pada celah batu dan karang, membuat lubang atau lorong dalam pasir dan
lumpur ada pula yang membentuk selubung. Cacing sedentaria kebanyakan tinggal

dalam liang atau selubung permanen, tidak pernah meninggalkan liang, hanya
kepalanya saja yang keluar masuk untuk makan. Bentuk kepala cacing sedentaria
umumnya mengalami berbagai modifikasi sesuai dengan fungsimya sebagai ciliari
feeder. Sedangkan semua ruas cacing rerantia dapat dikatakan sama bentuk dan
ukurannya, sedangkan ruas cacing sedentaria cenderung mengalami modifikasi.
Perbedaannya antara lain terletak pada perbedaan diameter ruas, parapodia atau ada
tidaknya insang (Sinatrya, Luthfi. 2011).

III.

MATERI DAN METODE

III.1 Waktu dan Tempat


Hari / Tanggal
: Rabu / 29 Mei 2013
Waktu
: 15.30 16.00 WIB
Tempat
: Laboratorium Biologi Laut Gedung E, Jurusan Ilmu
Kelautan, Universitas Diponegoro, Kampus Tembalang,
Semarang.
III.2

Alat dan Bahan

III.2.1 Alat

Alat tulis

Modul praktikum Echinodermata


III.2.2 Bahan
Nereis sp
Nephthys sp
III.3

Cara Kerja
Praktikan memasuki laboratorium dengan menggunakan jas lab.
Praktikan menyiapkan modul praktikum.
Praktikan mengidentifikasi sampel.
Praktikan menggambar bahan identifikasi yang telah tersedia di lembar kerja
pada modul praktikum.

IV.
IV.1

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Klasifikasi Polychaeta

Nereis sp
Menurut Anonim (2002), klasifikasi cacing laut sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum

: Annelida

Sub filum : Invertebrata


Class

: Polychaeta

Ordo

: Errantia

Famili

: Nereidae

Genus

: Nereis

Spesies

: Nereis sp

Nephthys sp
Kingdom: Animalia
Phylum: Annelida
Class: Polychaeta
Order: Nereidida
Family: Nephtyidae
Genus: Nephtys

IV.2 Pembahasan
IV.2.1 Sistem Reproduksi
Nereis sp
Saat musim reproduksi datang, Nereis virens mulai melakukan
pergantian parapodia parapodianya. Ketika gonad, ovarium, dan testis
telah siap, Nereis virens akan pergi ke permukaan air, kemudian
melepaskan gamet gametnya kedalam air. Setelah Nereis melepaskan
gametnya, cacing ini akan mati.

Nephtys sp tetap dalam sedimen selama pemijahan dan telur dan


sperma dilepaskan ke permukaan sedimen saat air surut. Nephtys alat
kelaminnya terpisah antara jantan dan betinanya. Ukuran rata-rata oosit
antara 140 dan 160 m di Arcachon Bay, Perancis, 200 m di
Southampton Air dan antara 100-140 m di pantai Northumbria.
Hewan-hewan ini bertelur melalui anus. Pengembangan celah di bagian
tengah usus di segmen prepygidial yang berfungsi untuk memberikan
gamet dewasa pada anus untuk pemijahan. Sebuah hormon pemijahan
(SH) dilepaskan dari ganglion supraoesophageal membawa pemijahan
pada individu dewasa. Nephtys sp adalah spawner broadcast, sehingga
menguntungkan bahwa pemijahan individu tertentu bertepatan dengan
beberapa orang lain dari spesies yang sama.

IV.2.2 Cara Makan


Nereis sp

Cara makan Cacing laut (Nereis sp.) bermacam-macam sesuai dengan


kebiasaan hidupnya, karnivora, omnivora, herbivora dan adapula yang
memakan detritus. Pemakan endapan secara langsung maupun tidak
langsung, secara langsung dengan menelan pasir dan lumpur dalam
lorongnya (sarangnya). Mangsa terdiri dari berbagai avertebrata kecil,
yang ditangkap dengan pharynx atau probosis yang dijulurkan.
Umumnya Cacing tanah (L. terestris) mendapat makanan dengan cara
menelan substrat, dimana bahan organik yang melalui saluran
pencernaan akan dicerna,

kemudian tanah beserta sisa pencernaan

dibuang melalui anus. Adakalanya makanan itu terdiri dari ganggang


filamen, detritus atau diatom.

Nephthys sp
Dalam satu minggu, larva planktonik ini berubah menjadi polychaeta
remaja bentik yang menampilkan karakteristik tambahan spesies
Nephtys. Cacing predator ini umumnya ditemukan menggali lumpur
menggunakan faring eversible dipersenjatai dengan sepasang rahang
untuk menangkap dan menaklukkan mangsa seperti moluska, krustasea
atau polychaeta lainnya. Selain itu, terlihat bahwa remaja memiliki
sebuah cirrus anal (terlihat seperti sebuah bola kecil di pygidium).
Kehadiran berpasangan anal cirrus adalah karakteristik spesies
Nephtys, meskipun sering hilang ketika dewasa.

IV.2.3 Habitat
Nereis sp
Cacing laut (Nereis sp.) banyak ditemui di pantai, sangat banyak
terdapat pada pantai cadas, paparan lumpur dan sangat umum ditemui
di pantai pasir. Beberapa jenis hidup di bawah batu, dalam lubang
lumpur dan liang di dalam batu karang, dan ada juga yang terdapat
pada air tawar sampai 60 km dari laut, seperti di Bogor. Cacing tanah
(L. terestris) kebanyakan terdapat di air tawar, beberapa di air tawar ,
di laut, air payau dan darat. Jenis akuatik umumnya terdapat pada

daerah dangkal yang kurang dari 1 m, beberapa membuat lubang dalam


lumpur, atau sebagai aufwuchus pada tumbuhan air yang tenggelam,
adapula yang membuat selubung menetap atau yang dapat dibawabawa.

Nephthys sp
Kepadatan maksimum Nephtys sp cenderung terjadi di bagian bawah
intertidal. Namun Nephtys sp telah dikumpulkan dari tangkapan
mengeruk di berbagai kedalaman . Pada beberapa pantai, zonasi
intertidal dari Nephtys sp mungkin ditentukan oleh jenis substrat
ditemukan di berbagai tingkatan. Meskipun spesies dapat menjajah
berbagai substrat, Nephtys sp dapat ditemukan dalam kepadatan tinggi
dalam lingkungan berlumpur. Spesies Nephtys menembus ke dalam
mulut muara dan laguna muara sampai salinitas turun di bawah 20 ppt.

IV.2.4 Morfologi
Nereis sp
Bentuk morfologi dan anatomi pada cacing laut sangat beragam.
Umumnya berukuran 5-10 cm dengan diameter 2-10 mm. Pada tiap
sisi lateral ruas tubuhnya kecuali kepala dan bagian ujung posterior,
terdapat sepasang parapodia dengan sejumlah besar setae yang terdiri
atas notopodium dan neuropodium, masing-masing disangga oleh
sebuah batang khitin yang disebut acicula. Pada notopodium terdapat
cirrus dorsal dan pada neuropodium terdapat cirrus ventral. Bentuk
parapodia dan setae pada setaip jenis tidak sama. Pada prostomium
terdapat mata, antena dan sepasang palp.

Nephthys sp
Memiliki warna merah oranye pada tubuhnya. Pada bagian sisi
tubuhnya terdapat seperti gumpalan gumpalan benang. Cacing ini
bersifat mikroskopis, berukuran kecil seperti serabut serabut benang

jika dilihat dari mata telanjang. Pada setiap segmen tubuhnya terdapat
seperti duri.

V. PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Terdapat banyak macam macam Polychaeta, contohnya Nereis sp dan

Nephtys sp.
Macam macam bentuk tubuh Polychaeta
o Nereis sp, berukuran 5-10 cm dengan diameter 2-10 mm. Bentuk
parapodia dan setae pada setaip jenis tidak sama. Pada prostomium
terdapat mata, antena dan sepasang palp.
o Nephtys sp, memiliki warna merah oranye pada tubuhnya. Pada bagian sisi
tubuhnya terdapat seperti gumpalan gumpalan benang. Cacing ini
bersifat mikroskopis.

V.2 Saran
Telitilah dalam melakukan identifikasi sampel.
Jangan banyak mengobrol.
Lembar kerja praktikum jangan sampai kotor.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Burrowing Marine Worm Nephthys sp. Diakses pada hari Jumat
tanggal 31 Mei 2013.
Anonim. 2013. Nephtys polybranchia. Diakses pada hari Jumat tanggal 31 Mei
2013.
Hiebert, Terra. 2012. Invertebrate Embryology. Diakses pada hari Jumat tanggal 31
Mei 2013.
Jimet. 2012. Makalah Biologi: Annelida. Diakses pada hari Jumat tanggal 31 Mei
2013.
Laney, Austin. 2011. Nereis virens. Diakses pada hari Jumat tanggal 31 Mei 2013.
MarLIN. 2013. BIOTIC Species Information for Nephtys hombergii. Diakses pada
hari Jumat tanggal 31 Mei 2013.
Sinatrya, Luthfi. 2011. Polychaeta. Diakses pada hari Jumat tanggal 31 Mei 2013.
Sukirman, La. 2011. Laporan Avertebrata Air. Diakses pada hari Jumat tanggal 31
Mei 2013.
Wikipedia. 2013. Polychaeta. Diakses pada hari Jumat tanggal 31 Mei 2013.
Wikipedia. 2013. Polychaete. Diakses pada hari Jumat tanggal 31 Mei 2013.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai