BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Paulus menyebutkan dalam Galatia 5: 22-23 buah Roh yang harus
nampak dalam kehidupan orang kristen. Buah Roh itu ialah kasih, sukacita,
damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan
dan penguasaan diri.
Menurut kesaksian Alkitab, buah roh ini tidak akan dapat dimiliki oleh
seseorang dengan usaha sendiri. Sebab hidup manusia telah dikuasai oleh dosa
dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23). Kita dapat melihat misalnya
dalam Yohanes 15: 1-8. Sebatang ranting tidak akan dapat mengeluarkan buah
anggur apabila ia tidak melekat pada pokok anggur itu. Demikian juga dengan
kita. Kita tidak akan dapat menampakkan buah roh apabila tidak melekat pada
pokok anggur itu sendiri, yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Dengan kata lain, kita dapat mengatakan bahwa buah roh dapat terwujud
dalam hidup seseorang apabila ia beriman kepada Kristus dan mau menyalibkan
segala hawa nafsu dan keinginannya yang bertentangan dengan Allah (Galatia
5:24). Buah roh adalah sikap hidup yang nampak sebagai hasil dari kedekatan
hubungan kita dengan Allah; hasil dari penyerahan diri yang utuh kepadaNya.
Kehidupan menurut Roh bertentangan dengan kehidupan di dalam
daging (hawa nafsu & keinginan yang bertentangan dengan kehendak Allah).
Galatia 5: 17 menyatakan dengan jelas kepada kita, Sebab keinginan daging
berlawanan dengan keinginan Roh, dan keinginan Roh bertentangan dengan
keinginan daging, karena keduanya bertentangan.. Dalam diri manusia memang
terdapat suatu pertentangan antara mengikuti keinginan daging atau keinginan
Roh. Apabila kita menuruti kehendak Roh maka kita dapat mengalahkan
keinginan daging. Itulah sebabnya Paulus berkata, Hiduplah oleh Roh, maka
kamu tidak akan menuruti keinginan daging (Galatia 5:16).
Allah menginginkan kita agar menampakkan buah roh dalam sikap hidup
kita. Sebab hidup menurut Roh menunjukkan ciri hidup sebagai anak-anak
Allah. Dalam Roma 8: 14 dikatakan, Semua orang yang dipimpin oleh Roh
Nama : Dadang Riankusuma Togela
NIM
: 111.130.057
Jurusan : Teknik Geologi
Allah adalah Anak Allah. Dengan demikian, buah roh merupakan bukti nyata
dari kehidupan sebagai anak-anak Allah.
1.2.
Tujuan
a. Mengetahui makna Pengendalian Diri
b. Mengetahui penerapan Pengendalian Diri dalam kehidupan seharihari
BAB II
DASAR TEORI DAN PEMBAHASAN
(Amsal 16:32). Bahkan Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa orang yang
menguasai dirinya memiliki 'kedudukan' yang lebih tinggi dari orang yang sabar.
2.3. Pentingnya Penguasaan Diri
Sebenarnya kita harus menguasai diri dalam hal apapun juga. Namun ada
beberapa hal penting yang harus kita kuasai terlebih lagi, antara lain:
1. Pikiran, Jika kita tidak bisa menguasai pikiran kita, maka tindakan kita
pun tidak bisa pula dikuasai. Rasul Paulus berkata dalam suratnya di 2
Korintus 10:5b "...Kami menawan segala pikiran dan menaklukannya
kepada Kristus."
2. Lidah atau ucapan, Amsal 21:23 mengatakan, "siapa memelihara
mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran." Maka dari itu,
penting untuk kita untuk mengkontrol setiap kata-kata yang keluar dari
mulut kita ini. Yakobus mengibaratkan lidah kita ini seperti api,
"Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun
dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun
kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar." Kenyataannya,
banyak sekali masalah yang datang karena perkataan yang kita keluarkan.
Jadi sebisa mungkin pergunakan dan kendalikan lidahmu. Gunakanlah
lidahmu ini untuk membawa berkat dan bukan menjadi kutuk.
3. Mata, ada tertulis "Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik,
teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh
tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya
kegelapan itu." (Matius 6:22-23). JIka kita tidak dapat menguasai mata
kita, maka kita akan mudah sekali untuk terjerumus di dalam dosa.
Sebagai contoh: banyak sekali remaja jaman sekarang yang tidak dapat
menguasai matanya dan malah menonton / melihat pornografi. Juga karena
tidak tahan dan silau akan kemewahan dunia, banyak orang yang rela
menimbun kekayaan dari cara yang tidak halal, seperti korupsi.
2.4. Kegagalan Dalam Mengusai Diri
Bahkan seseorang yang takut akan Tuhan pun bisa jatuh ke dalam dosa
karena gagal menguasai dirinya. Tuhan sudah memberkatinya berlimpah-limpah
Nama : Dadang Riankusuma Togela
NIM
: 111.130.057
Jurusan : Teknik Geologi
(phaneros),berarti
menunjuk
kepada
sesuatu
yang
seorang yang mau hidup dipimpin oleh Roh Kudus harus punya
keyakinan, bahwa dirinya pasti bisa berubah, mengatasi kelemahankelemahan dirinya. Pimpinan Roh Kudus, selalu berdasarkan kebenaran
firman Tuhan. Setiap kali kita menempatkan firman Tuhan sebagai otoritas
yang mengatur hidup kita, saat itulah hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus
(bandingkan dengan Lukas 5).
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Seorang yang menguasai dirinya akan dapat memuliakan Tuhan dengan
menjauhi kejahatan (percabulan, kecemaran, hawa nafsu, iri hati, amarah,
kepentingan diri sendiri, kedengkian, dan kemabukan Galatia 5 : 19-20).
Kita juga akan dimampukan untuk hidup dalam kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kesetiaan dan kelemahlembutan (Galatia 5 :
22-23).
3.2.
Saran
Mengendalikan/menguasaai diri itu memang susah tapi pasti akan lebih
susah lagi kalu kita tidak dapat mengendalikan diri kita. Marilah kita berusaha
untuk dapat mengendalikan diri dengan meminta kekuatan dari Tuhan.
3.3.
-
Daftar Pustaka
http://members.tjc.org/sites/en/id/Lists/Santapan
%20Rohani/pengendaliandiri%20Dalam%20Penantian.aspx
http://blessedday4us.wordpress.com/2010/05/25/buah-roh/