D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Vitta Margareth Philipus
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha kuasa,karena atas
berkat dan rahmatnya sehigga penulis boleh menyelesaikan penulisan makalah ini.
Makalah ini merupakan perwujudan dari tugas kelompok yang di berikan oleh
dosen mata kuliah KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II
Makalah ini berisikan tentang materi yang berhubungan dengan mata kuliah
KMB II yaitu Askep Klien Dengan Endokarditis
Apabila ada kekurangan dari penulisan makalah ini mohon kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk perbaikan makalah ini.semoga makalah ini dapat berguna
bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan ..1
A.
Latar Belakang1
B.
Tujuan..1
A.
Definisi .2
B.
Klasifikasi..2
C.
Etiologi..3
D.
Factor Pencetus 5
E.
Gejala Klinis.5
F.
G.
Pemeriksaan Diagnostic8
H.
Komplikasi.8
I.
Penatalaksanaan Medis.9
J.
Pencegahan.9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. DEFINISI
Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme
pada endokard atau katub jantung. (wajan yuni udjianti,keperawatan kardiovaskuler
hal,126)
Endokarditis tidak hanya terjadi pada endokard dan katub yang telah mengalami
kerusakan, tetapi juga pada endokar dan katub yang sehat, misalnya penyalahgunaan
narkotik perintravena atau penyakit kronik. Perjalanan penyakit ini bisa; akut, sub akut,
dan kronik, tergantung pada virulensi mikroorganisme dan daya tahan penderita. Infeksi
subakut hampir selalu berakibat fatal, sedangkan hiperakut/akut secara klinis tidak
pernah ada, karena penderita meninggal terlebih dahulu yang disebabkan karena
sepsis. Endokarditis kronik hampir tidak dapat dibuat diagnosanya, karena gejalanya
tidak khas (buku saku KMB burner & suddart)
b. KLASIFIKASI ENDOKARDITIS
1. Endokarditis Infektif
Endokarditis infektif adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada endokardium
jantung atau pada pembuluh darah besar ditandai dengan adanya vegetasi (Team
Fakultas Kedokteran UI)
Endokarditis infektif adalah suatu infeksi ayng disebabkan oleh mikroba pada jaringan
endothelial jantung(Barbara Engran ; 1998)
Endokarditis adalah infeksi permukaan endokardial yang biasanya meliputi dinding
ventrikel, katup-katupjantung, dinding arteri besar, septum, yang ditandai dengan
mudah terjadinya aggregasi dari trombin dan platelet yang disebut vegetasi, ini berisi
makro organisme. Vegetasi tersebut dapat terjadi didaerah endokardial yang manapun,
juga didaerah arteri besar.
Endokarditis Infektif adalah infeksi pada endokardium (selaput jantung) dan katup
jantung .
2. Endokarditis Non Infektif.
Endokarditis non infektif adalah penyakit yang disebabkan oleh trombosit yang disertai
dengan vegetasi(Team Fakultas Kedokteran UI)
Endokarditis Non-infektif adalah suatu keadaan yang ditandai dengan adanya bekuanbekuan darah pada katup jantung yang rusak.
Berdasar jenis katub jantung yang terkena infeksi dibedakan menjadi dua yaitu :
1. native valve endokartis adalah infeksi pada katub jantung alam.
2. prostfektic valve endokarditis adalah infeksi pada katub jantung buatan.
c. ETIOLOGI
1. Endokarditis Infektif
Endokarditis Infektif merupakan akibat dari serangan bakteri, lesi atau
pertumbuhan berkembang diatas katub-katub jantung dan diatas endotelium.
Pertumbuhan ini tersusun atas fibrin, sel-sel darah, bahan-bahan nekrosis dan kolagen
disebut veruka.
Veruka kemungkinan hancur, mengalir dalam aliran darah dan berahir pada
pembuluah darah kecil di setiap organ yang mengakibatkan infark dan lesi vaskuler
. Streptococcus dan staphyloccus merupakan penyebab lebih dari 80% kasus.
Pada pasen pecandu obat-obatan yang menyuntik melalui intravena dan pasen dengan
katup buatan/katup yang telah cacat, insidennya lebih tinggi. Streptococcus viridans
alpha hemolytic merupakan organisme yang paling sering dan disusul dengan
staphylococcus coagulase positiv. Golongan jamur yang tersering ialah candida dan
aspergillus. Streptococcus viridan merupakan normal flora pada oropharynx dan ini
peka terhadap penicilin.
Enterococcus dan group A beta streptococcus hemolitikus, staphilococcus sering
menyerang katup jantung yang normal dan menyebabkan kerusakan yang cepat. Pada
staphylococcus sring diikuti dengan infeksi pada organ yang lain. Masuknya 2 kuman
tersebut dapat melalui oropharynx, kulit, saluran kencing, penyalahgunaan obat melalui
parental nasokomial.
Bakteri (atau jamur) yang terdapat di dalam aliran darah atau yang mencemari
jantung selama pembedahan jantung, dapat tersangkut pada katup jantung dan
menginfeksi endokardium. Yang paling mudah terkena infeksi adalah katup yang
abnormal atau katup yang rusak; tetapi katup yang normalpun dapat terinfeksi oleh
bakteri yang agresif, terutamab jika jumlahnya sangat banyak.
Timbunan bakteri dan bekuan darah pada katup (vegetasi) dapat terlepas dan
berpindah ke organ vital, dimana mereka menyebabkan penyumbatan pada aliran
darah arteri. Penyumbatan seperti ini sangat serius, karena bisa menyebabkan stroke,
serangan jantung dan infeksi, juga merusak daerah tempat terbentuknya penyumbatan.
2. Endokarditis Non Infektif.
Resiko terjadinya endokarditis non-infektif ditemukan pada:
o Lupus eritematosus sistemik
o Kanker paru-paru, lambung atau pankreas
o Tuberkulosis
o Infeksi tulang
o Penyakit yang menyebabkan penurunan berat badan yang banyak.
d. Factor pencetus dan factor prediposisi
Faktor predisposisi diawali dengan penyakit-penyakit kelainan jantung dapat
berupa penyakit jantung rematik, penyakit jantung bawaan, katub jantung prostetik,
penyakit jantung sklerotik, prolaps katub mitral, post operasi jantung, miokardiopati
hipertrof obstruksi.
Endokarditi infeksi sering timbul pada penyakit jantung rematik dengan fibrilasi
dan gagal jantung. Infeksi sering pada katub mitral dan katub aorta. Penyakit jantung
bawaan yang terkena endokarditis adalah penyakit jantung bawaan tanpa ciyanosis,
dengan deformitas katub dan tetralogi fallop.
Bila ada kelainan organik pada jantung, maka sebagai faktor predisposisi
endokarditis infeksi adalah akibat pemakaian obat imunosupresif atau sitostatik,
hemodialisis atau peritonial dialisis, serosis hepatis, diabetis militus, penyakit paru
obstruktif menahun, penyakit ginjal, lupus eritematosus,penyakit gout, dan
penyalahan narkotikintravena.
Faktor pencetus endokarditis infeksi adalah ekstrasi gigi atau tindakan lain pada
gigi dan mulut, kateterisasi saluran kemih, tindakan obstretrik ginekologik dan radang
saluran pernapasan
e. TANDA DAN GEJALA
Hiperpireksia & menggigil
Clubbing pingers
Ptechiae pada mukosa tenggorok di retina mata (roths spot) & kulit dada
Anemia/pucat
Splinter hemoragik (emboli di bawah kuku dengan bentuk linear)
Mur-mur atau bising jantung karena kerusakan katub jantung
Oslers nodes (nodul kemerahan,merah muda atau kebiruan di bagian dalam jari, otot
tenar dan hipotenar yang terasa nyeri
Janeway lesion (nodul kemerahan,merah muda atau kebiruan) di bagian dalam jari,otot
tenar namun tidak terasa nyeri.
Tanda dan gejala gagal jantung kanan (hepatomegali,edema dan distensi vena
jugularis).
(Kutipan: wajan yuni udjiyanti,keperawatan kardivaskuler,halaman 128)
f. PATOFISIOLOGI
Kuman paling sering masuk melalui saluran napas bagian atas selain itu juga
melalui alat genital dan saluran pencernaan, serta pembuluh darah dan kulit. Endokard
yang rusak dengan permukaannya tidak rata mudah sekali terinfeksi dan menimbulakan
vegetasi yang terdiri atas trombosis dan fibrin. Vaskularisasi jaringan tersebut biasanya
tidak baik, sehingga memudahkan mikroorganisme berkembang biak dan akibatnya
akan menambah kerusakan katub dan endokard, kuman yang sangat patogen dapat
menyebabkan robeknya katub hingga terjadi kebocoran.
Infeksi dengan mudah meluas ke jaringan sekitarnya, menimbulkan abses
miokard atau aneurisme nekrotik. Bila infeksi mengenai korda tendinae maka dapat
terjadi ruptur yang mengakibatkan terjadinya kebocoran katub.
Pembentukan trombus yang mengandung kuman dan kemudian lepas dari endokard
PATHWAY ENDOKARDITIS
disfungsi katub
termoregulator
kontraksi otot
jantung
hipertermi
output drah (-)
hip
oksia jaringan
iskemik
g. KOMPLIKASI
Jantung:
Abses.
Miokarditis.
Embilisasi
Serebral
Ginjal
Splenik
Koroner
Aneurisme mikotik
(Kutipan: wajan yuni udjiyanti,keperawatan kardivaskuler,halaman 135)
h. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
EKG: dapat menunjukkan iskemia, hipertrofi, blok konduksi, disritmia.
B. Profilaksis khusus
1. Parenteral, untuk penderita
atau urogenetal
Vankomisin 1 gram pelan-pelan i.v
2. Untuk alergi penisilin parenteral
respiratorius
tindakan
kemudian
Vankomisin 1 gram pelan,1 jam pada
waktu induksi anestasi kemudian 0,5
gram 8 jam dan 16 jam sesudahya
.
BAB III
PEMBAHASAN
Asuhan keperawatan klien dengan endokarditis
A. Pengkajian
AKTIVITAS/ISTIRAHAN
pingsan.
jantung).
Tanda : demam.
(kutipan: marlynn E doenges,RENPRA edisi 3 halaman 129-130)
B. Diagnose kepererawatan
1.
rasional
MANDIRI:
1.
1.
dari ketidaknyamanan.
adatidaknya iskemia
2.
2.
pasien
3.
KOLABORATIF:
indikasi.
2.
mengarahkan kembali
tepat.
1.
3.
1.
dapat menghilangkan
indikasi.
2.
memaksimalkan ketersediaan O2
2.
Resiko terhadap penurunan curah jantung b/d gangguan pada katub jantung dan
endotelium
intervensi
rasional
MANDIRI:
1.
Pantau frekuensi/irama,bunyi
1.
jantung
meningkatkan curahnya,berespons
pada deman,hipoksia dan iskemia
2.
2.
1.
3.
rasional
MANDIRI:
1.
1.
peningkatan panas
kering.
melalui evavorasi
2.
2.
3.
3.
mengetahui keseseimbangan
4.
4.
1.
1.
4.
rasional
MANDIRI:
1.
1.
2.
2.
3.
selanjutnya
3.
embolik lanjut.
darah
4.
mengurangi pembentukan
4.
1.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan faktor
biologi (demam, infeksi).
Status nutrisi dipertahankan/ diperbaiki.
Pencapaian perbaikan berat badan sesuai usia, jenis kelamin.
Klien mengungkapkan nafsu makan meningkat.
3. Perubahan suhu tubuh yang berhubungan dengan proses infeksi.
Proses inflamasi telah hilang.
Kulit lembab dan kering.
4. Potensial perubahan perfusi jaringan serebral yang berhubungan dengan embolisasi
Perfusi jaringan serebral dipertahankan.
- Klien sadar dan berorientasi.
- Tidak ada tanda-tanda embolisasi.
5.
proses penyakit.
Menyatakan pemahaman tentang proses inflamasi, kebutuhan pengobatan, dan
kemungkinan komplikasi.
Mengidentifikasi /melakukan pola hidup yang perlu atau perubahan perilaku untuk
mencegah terulangnya / terjadinya komplikasi.
(kutipan: marlynn E doenges,RENPRA edisi 3 halaman 129-130)
d. HEALTH EDUKASI/PENYULUHAN
Gejala : terapi intervena jangka panjangatau penggunaan keteter indwelling atau
penyalahgunaan obat parenteral.
Pertimbangan rencana pemulangan: DRG menunjukan rerata lama
perawatan,4,3 hari (perikarditis), 5,5 hari (miokarditis), 17 hari
BAB IV
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme
pada endokard atau katub jantung.mempunyai cirri yang hamper sama dengan
perikarditis dan myocarditis.diagnosa keperawatannya dapat di tegakkan melalui
pemeriksaan fisik dan diagnostic.penyakit ini dapat di obati dengan pengobatan medis
seperti antibiotic dan antipiretik sesuai indikasi dan bakteri penyebabnya.
b.
Saran
Penulis berharap dengan makalah ini, semoga mahasiswa dapat mengerti
konsep medis pada pasien endokarditis dan paham bagaimana patofisiologi yang
terjadi. sehingga bisa berpikir kritis dalam melakukan tindakan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
Http://httpyasirblogspot.com/2009/09/askep/endokarditis.html
DI SUSUN OLEH :
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1.
BAGAS RUDITO.
3. PHIDIYA SAPUTRA.
2.
IMAM SAFII.
Makalah ini ditulis untuk melengkapi tugas mata kuliah Sistem Kardiovaskuler.
Sesuai dengan petunjuk dalam silabus penulis membahas tentang Endokarditis.
Penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa pula penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu dan mengarahkan
dalam pembuatan makalah ini serta kepada rekan rekan kelompok , yang telah mendukung dan
membantu dalam penulisan makalah ini.
Mudah-mudahan dalam penyusunan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penyusun dan umumnya bagi pihak pihak yang berkepentingan, sehingga dapat mempermudah
dan melancarkan proses pembelajaran.
Dalam proses pembuatan makalah ini penulis menyadari banyak terdapat kesalahan
kesalahan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kepada pembaca
untuk memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam makalah ini. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................... 01
A. Defenisi .................................................................................... 03
B. Klasifikasi ................................................................................ 03
C. Etiologi .................................................................................... 05
D. Patofisiologi ............................................................................. 06
E. Pemeriksaan Diagnostik ........................................................... 07
F. Komplikasi ............................................................................... 08
G. Pemeriksaan Penunjang ........................................................... 10
H. Penatalaksanaan ....................................................................... 11
BAB III KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN ..................... 14
A. Fokus Pengkajian ..................................................................... 14
B. Pathway ................................................................................... 15
C. Rencana Asuhan Keperawatan ................................................ 16
BAB IV KAJIAN JURNAL ...................................................................... 30
A. Jurnal ........................................................................................ 30
B. Analisis data ............................................................................ 34
BAB V PENUTUP .................................................................................... 36
A. Kesimpulan .............................................................................. 36
B. Saran ........................................................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 37
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan
berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut
jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mengalirkan darah dari jantung, dan vena
yang mengalirkan darah menuju jantung.
Jantung manusia merupakan jantung berongga yang memiliki 2 atrium dan 2 ventrikel.
Jantung merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh.
Jantung manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar kepalan tangan, terletak di
rongga dada sebalah kiri. Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut perikardium.
Jantung bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah
klep yang melengkapinya. Untuk mejamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara
periodik. Otot jantung berkontraksi terus menerus tanpa mengalami kelelahan. Kontraksi jantung
manusia merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontraksi yang diawali kekuatan rangsang dari oto
jantung itu sendiri dan bukan dari syaraf.
Infeksi endokarditis biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami kerusakan. Penyakit
ini didahului dengan endokarditis, biasanya berupa penyakit jantung bawaan, maupun penyakit
jantung yang didapat. Dahulu Infeksi pada endokard banyak disebabkan oleh bakteri sehingga
disebut endokariditis bakterial. Sekarang infeksi bukan disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa
disebabkan oleh mikroorganisme lain, seperti jamur, virus, dan lain-lain.
Endokarditis tidak hanya terjadi pada endokard dan katub yang telah mengalami kerusakan,
tetapi juga pada endokard dan katub yang sehat, misalnya penyalahgunaan narkotik perintravena
atau penyakit kronik.
B. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui Konsep Dasar Penyakit Endokarditis yang meliputi definisi,
etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, Komplikasi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan,
dan pencegahan penyakit Endokarditis.
2. Mahasiswa dapat mengetahui Konsep Dasar Asuhan Keperawatan pada pasien dengan penyakit
Endokarditis.
3. Mahasiswa dapat memahami Jurnal terkait.
BAB II
KONDEP DASAR PENYAKIT
A. Definisi
Endokarditis adalah radang pada katup jantung dan endokardium yang disebabkan oleh
kuman dan jamur (Murwani, A, 2009).
Endokarditis adalah suatu infeksi yang melibatkan endokardium yang utuh atau rusak atau
katup jantung protesa (Edward K. Chung, 1995).
Endokarditis adalah infeksi yang serius dari salah satu dari empat klep-klep (katup-katup)
jantung (Anonim, 2011).
Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada endokard
atau katub jantung. Infeksi endokarditis biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami
kerusakan. Penyakit ini didahului dengan endokarditis, biasanya berupa penyakit jantung
bawaan, maupun penyakit jantung yang didapat. Dahulu Infeksi pada endokard banyak
disebabkan oleh bakteri sehingga disebut endokariditis bakterial. Sekarang infeksi bukan
disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa disebabkan oleh mikroorganisme lain, seperti jamur,
virus, dan lain-lain.
B. Klasifikasi
Pengertian mengenai endokarditis dibagi menjadi dua bagian besar yaitu endokarditis
infektif dan endokarditis non infektif.
1. Endokarditis infektif
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada endokardium jantung atau pada pembuluh
darah besar. Penyakit ini ditandai oleh adanya vegetasi. Berdasarkan gambaran klinisnya,
endokarditis infektif dibedakan menjadi dua yaitu : 1) Endokarditis bakterial subakut, timbul
dalam beberapa minggu atau bulan dan disebabkan oleh bakteri yang kurang ganas, seperti
streptokokus viridans. 2) Endokarditis oakterial akut, timbul dalam beberapa hari sampai
beberapa minggu, dengan tanda-tanda klinik yang lebih berat. Sering disebabkan oleh bakteri
yang ganas seperti stafilokokus aureus.
2. Endokarditis non infektif
Penyakit yang disebabkan oleh laktor trombosis yang disertai dengan vegetasi, Penyakit ini
sering didapatkan pada penderita stadium akhir dari proses keganasan. Berdasarkan jenis katup
jantung yang terkena infeksi, endokarditis dibedakan juga menjadi dua yaitu : 1) Native valve
endocarditis, yaitu infeksi pada katup jantung alami. 2) Prosthetic Valve endocarditis, yaitu
infeksi pada katup jantung buatan.
Gejala klinis endokarditis, sangat bervariasai dari yang ringan hingga yang terberat, yaitu
Endokarditis Akut, dan Endokarditis Subakut,
1. Endokarditis Akut biasanya dimulai secara tiba-tiba dengan demam tinggi 38,9-40,9 Celsius,
denyut jantung yang cepat, kelelahan dan kerusakan katup jantung yang cepat dan luas. Vegetasi
endokardial (emboli) yang terlepas bisa berpindah dan menyebabkan infeksi tambahan di tempat
lain Penimbunan nanah (abses) dapat terjadi di dasar katup jantung yang terinfeksi atau di tempat
tersangkutnya emboli yang terinfeksi. Katup jantung bisa mengalami perforasi (perlubangan)
dan dalam waktu beberapa hari bisa terjadi kebocoran besar. Beberapa penderita
mengalami syok; ginjal dan organ lainnya berhenti berfungsi (sindroma sepsis). Infeksi arteri
dapat memperlemah dinding pembuluh darah dan meyebabkan robeknya pembuluh darah.
Robekan ini dapat berakibat fatal, terutama bila terjadi di otak atau dekat dengan jantung
2. Endokarditis Sub Akut bisa menimbulkan gejala beberapa bulan sebelum katup jantung rusak
atau sebelum terbentuknya emboli. Gejalanya berupa kelelahan, demam ringan 37,2-39,2
Celsius, penurunan berat badan, berkeringat dan anemia. Diduga suatu endokarditis jika
seseorang mengalami demam tanpa sumber infeksi yang jelas, jika ditemukan murmurjantung
yang baru atau jika murmur yang lama telah mengalami perubahan. Limpa bisa membesar, Pada
kulit timbul binti-bintik yang sangat kecil, juga di bagian putih mata atau dibawah kuku jari
tangan. Bintik-bintik ini merupakan perdarahan yang sangat kecil yang disebabkan oleh emboli
kecil yang lepas dari katup jantung. Emboli yang lebih besar dapat menyebabkan nyeri perut,
penyumbatan mendadak pada arteri lengan atau tungkai, serangan jantung atau (stroke).
C. Etiologi
Endokarditis paling banyak disebabkan oleh streptokokus viridans yaitu mikroorganisme
yang hidup dalam saluran pernapasan bagian atas. Sebelum ditemuklan antibiotik, maka 90-95%
endokarditis infeksi disebabkan oleh streptokokus viridans, tetapi sejak adanya antibiotik
streptokokus viridans 50% penyebab infeksi endokarditis yang merupakan 1/3 dari sumber
infeksi. Penyebab lain dari infeksi endokarditis yang lebih patogen yaitu stapilokokus aureus
yang menyebabkan infeksi endokarditis subakut. Penyebab lainnya adalah stertokokus fekalis,
stapilokokus, bakteri gram negatif aerob/anaerob, jamur, virus, ragi, dan kandida.
Faktor-faktor predisposisi dan faktor pencetus.
1. Faktor Predisposisi diawali dengan penyakit-penyakit kelainan jantung dapat berupa penyakit
jantung rematik, penyakit jantung bawaan, katub jantung prostetik, penyakit jantung sklerotik,
prolaps katub mitral, post operasi jantung, miokardiopati hipertrof obstruksi. Endokarditis infeksi
sering timbul pada penyakit jantung rematik dengan fibrilasi dan gagal jantung. Infeksi sering
pada katub mitral dan katub aorta. Penyakit jantung bawaan yang terkena endokarditis adalah
penyakit jantung bawaan tanpa ciyanosis, dengan deformitas katub dan tetralogi fallop. Bila ada
kelainan organik pada jantung, maka sebagai faktor predisposisi endokarditis infeksi adalah
akibat pemakaian obat imunosupresif atau sitostatik, hemodialisis atau peritonial dialisis, serosis
hepatis, diabetis militus, penyakit paru obstruktif menahun, penyakit ginjal, lupus eritematosus,
penyakit gout, dan penyalahan narkotik intravena.
2. Faktor pencetus endokarditis infeksi adalah ekstrasi gigi atau tindakan lain pada gigi dan mulut,
kateterisasi saluran kemih, tindakan obstretrik ginekologik dan radang saluran pernapasan.
D. Patofisiologi
Terjadinya endokarditis karena menempelnya mikro organisme dari sirkulasi darah pada
permukaan endokardial, kemudian mengadakan multiplikasi, terutama pada katup-katup yang
telah cacat.
Penempelan bakteri-bakteri tersebut akan membentuk koloni, dimana nutrisinya diambil dari
darah.
Adanya koloni bakteri tersebut memudahkan terjadinya thrombosis, kejadian tersebut
dipermudah oleh thromboplastin, yang ditimbulkan oleh lekosit yang bereaksi dengan fibrin.
Jaringan fibrin yang baru akan menyelimuti koloni-koloni bakteri dan menyebabkan
vegetasi bertambah.
Daerah endokardium yang sering terkena yaitu katup mitral, aorta. Vegetasi juga terjadi pada
tempat-tempat yang mengalami jet lessions, sehingga endothelnya menajdi kasar dan terjadi
fibrosis, selain itu terjadi juga turbulensi yang akan mengenai endothelium.
Bentuk vegetasi dapat kecil sampai besar, berwarna putih sampai coklat, koloni dari
mikroorganisme tercampur dengan platelet fibrin dimana disekelilingnya akan terjadi reaksi
radang.
Bila keadaan berlanjut akan terjadi absces yang akan mengenai otot jantung yang
berdekatan, dan secara hematogen akan menyebar ke seluruh otot jantung.
Bila absces mengenai sistim konduksi akan menyebabkan arithmia dengan segala
manifestasi kliniknya.
Jaringan yang rusak tersebut akan membentuk luka dan histiocyt akan terkumpul pada
dasar 3 vegetasi.
Sementara itu endothelium mulai menutupi permukaan dari sisi peripher,
proses ini akan berhasil bila mendapat terapi secara baik.
Makrophage
akan memakan
bakteri,
kemudian
fibroblast
akan
terbentuk
diikuti
hal
tersebut
akan
membentuk
immune
complexes,
yang menyebabkan
Sering penderita tidak mengetahui dengan jelas. Sejak kapan penyakitnya mulai timbul,
misalnya sesudah cabut gigi, mulai kapan demam, letih-lesu, keringat malam banyak, nafsu
makan berkurang, berat badan menurun, sakit sendi, sakit dada, sakit perut, hematuria, buta
mendadak, sakit pada ekstremitas (jari tangan dan kaki), dan sakit pada kulit.
1. Gejala umum
Demam dapat berlangsung terus-menerus retermiten / intermiten atau tidak teratur sama sekali.
Suhu 38-40 C terjadi pada sore dan malam hari, kadang disertai menggigil dan keringat banyak.
Anemia ditemukan bila infeksi telah berlangsung lama. pada sebagian penderita ditemukan
pembesaran hati dan limpha.
2. Gejala Emboli dan Vaskuler
Ptekia timbul pada mukosa tenggorok, muka dan kulit (bagian dada). umumya sukar dibedakan
dengan angioma. Ptekia di kulit akan berubah menjadi kecoklatan dan kemudian hilang, ada juga
yang berlanjut sampai pada masa penyembuhan. Emboli yang timbul di bawah kuku jari tangan
(splinter hemorrhagic).
3. Gejala Jantung
Tanda-tanda kelainan jantung penting sekali untuk menentukan adanya kelainan katub atau
kelainan bawaan seperti stenosis mitral, insufficiency aorta, patent ductus arteriosus (PDA),
ventricular septal defect (VCD), sub-aortic stenosis, prolap katub mitral. Sebagian besar
endokarditis didahului oleh penyakit jantung, tanda-tanda yang ditemukan ialah sesak napas,
takikardi, palpasi, sianosis, atau jari tabuh (clubbing of the finger). Perubahan murmur menolong
sekali untuk menegakkan diagnosis, penyakit yang sudah berjalan menahun, perubahan murmur
dapat disebabkan karena anemia . Gagal jantung terjadi pada stadium akhir endokarditis infeksi,
dan lebih sering terjadi pada insufisiensi aorta dan insufisiensi mitral, jarang pada kelainan katub
pulmonal dan trikuspid serta penyakit jantung bawaan non valvular .
F. Komplikasi
1. Komplikasi Endokarditis :
Diantara berbagai manifestasi klinik dari endokarditis komplikasi neurologi merupakan hal yang
penting karena sering terjadi, merupakan komplikasi neurologik. Dapat melalui 3 cara:
a. Penyumbatan dari pembuluh darah oleh emboli yang berasal dari vegetasi endokardial.
b. Infeksi meningen, jaringan otak, dinding pembuluh darah karena septik emboli atau bakterimia.
c. Reaksi immunologis.
Melalui mekanisme tersebut dapat menyebabkan:
a. infark atau infark berdarah.
b. pendarahan intra serebral, SAB, perdarahan subdural.
c. proses desak ruang, seperti abses atau mycotic aneurysma.
d. perubahan fungsi otak karena berbagai factor.
Bila terjadi emboli akan akan mengakibatkan :
a. Gejala neurologik fokal bila mengenal hanya satu pembuluh darah.
b. Lebih dari satu pembuluh darah tergantung dari istemianya apakah dapat membaik sebelum
terjadi kerusakan yang permanen maka gejalanya mirip TIA, atau bila berlanjut menyebabkan
kerusakan jaringan otak dan terjadi proses supurasi.
Hal tersebut mengakibatkan:
a. Septik atau septic meningitis.
b. Abses, mikro abses otak.
c. Meningoencephalitis.
Bila dinding arteri atau vasa vaserum terkena maka akan terjadi aneurisma, yang akan
mengakibatkan pecahnya pembuluh darah yang bersangkutan. Berbagai factor yang dapat
menimbulkan kelainan neurologis yaitu: Hipoksia, ganguan metabolisme, pengaruh obat- obatan,
pengaruh toksis dari infeksi systemic, reaksi imunitas terhadap pembuluh darah, proliferatif
endarteritis.
membuang vegetasi. Sebagai tindakan pencegahan, kepada penderita kelainan katub jantung,
setiap akan menjalani tindakan gigi maupun pembedahan sebaiknya diberikan antibiotik.
Tabel 1. Pengobtan Endokarditis Infektif yang disebabkan oleh kokus gram positif.
PENGOBATAN SECARA EMPIRIS
Untuk ABE : Nafsilin 2 gram/4 jam + ampisilin 2 gram/4 jarn + gentamisin
1,5 mg/kgBB/8jam.
antibiotika.
- emboli multipel.
- "relapsing endocarditis'.
- endokarditis pada katup buatan.
- perluasan infeksi rntrakardiak.
6 jam sesudahnya.
B.Prolilaksis khusus
parenteral
respiratorius
tindakan.
lraktus gastrointeslinal
atau urogenital
5. Parenleral untuk tindakan
waktu
induksi,
anestesi
BAB III
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Riwayat atau adanya factor resiko
a. Penyakit jantung bawaan.
b. Riwayat bedah jantung.
c. Pemakaian obat-obat intravena yang sembarangan.
d. Prosedur diagnose kardiovaskuler sebelumnya yang bersifat invasive
2. Pemeriksaan fisik berdasarkn pengkajian status kardiovaskuler (apendiks G) dan survei umum
(apendiks F) kemungkinan menunjukkan :
a. Anoreksia dan kehilangan berat badan.
b. Lelah.
c. Splenomegali.
d. Lesivaskuler.
e. Ptekie.
f. Nodus oselers (nyeri, adanya nodul merah di kulit).
g. Lecy jeneways (datar, tidak ada nyeri, bintik- bintik merah yang di temukan di telapak kaki dan
telapak tangan yang menjadi pucat karena tekanan).
3. Gejala gagal jantung
a. Pemeriksaan diagnostic
1) Kultur darah positif untuk infeksi organisme.
2) JDL menunjukkan leukositosis, dan hb, hematokrit dan sdm di bawah batas normal.
3) Laju sedimen eritrosit (ESR ) meningkat, yang menggambarkan adanya peradangan.
4) Sinar X dada mendeteksi gagal jantung kogestif dan hipertrofi jantung.
5) EKG untuk mengkaji gagal jantung dan aritmia.
6) Ekokardiogram untuk menentukan luasnya kerusakan katub.
4. Kaji perasaan pasien dan masalah-masalah tentang kondisi sesudah distres kardio pulmonal
terkontrol.
B.
Pathway
2)
JDL menunjukkan leukositosis, Hb, hematokrit, dan SDM dibawah batas normal
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Angiografi: dapat menunjukkan stenosis katup dan regurtasi/ penurunan gerak dinding
2)
3)
Iskemia jaringan(miokardium)
Kemungkinan di buktikan dengan:
1)
2)
Nyeri sendi
3)
4)
Demam, menggigil
2)
3)
1)
2)
3)
c. Curah jantung, penurunan, resiko tinggi terhadap factor resiko dapat meliputi :
1)
2)
3)
4)
1)
Tidak dapat diterapkan adanya tanda- tanda dan gejala- gejala membuat diagnosa aktual
1)
Tidak diterapkan adanya tanda- tanda dan gejala- gejala membuat diagnosa aktual
Kurang informasi tentang proses penyakit, cara untuk mencegah pengulangan atau komplikasi
Permintaan informasi
2)
Kegagalan membaik
3)
3. Intervensi
a. Diagnosa keperawatan: Nyeri (akut) dapat dihubungkan dengan :
1)
2)
3)
Iskemia jaringan(miokardium)
INTERVENSI / TINDAKAN
RASIONAL
Mandiri :
Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikan awitan dan factor Nyeri perikarditis secara khas terletak subterna
pemberat atau penurun. Perhatikan penunjuk nonverbal dari menyebar keleher dan punggung. Namun ini b
ketidak nyamanan. Misalnya: berbaring dengan diam atau iskemia miokard/ nyeri infrak, pada nyeri i
gelisah, tegang otot, menangis.
Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan. hilang dengan duduk tegak/ membungkuk. Cat
Misalnya:
perubahan
posisi,
gosokan
penggunaan kompres panas/ dingin, dukungan emosional, miokarditis, tergantung adanya iskemia.
berikan aktivitas hiburan yang yang tepat
Kolaboratif : Berikan obat- obat sesuai indikasi: agen Mengarahkan kembali perhatian, memberikan dis
nonsteroid
mis,
indometasin(indocin);
antipiretik mis; ASA/ asetaminofen (Tylenol) steroid Dapat menghilangkan nyeri, menurunkan respon i
Berikan oksigen suplemen sesuai indikasi
Dapat
diberikan
untuk
gejala
yang
le
2)
RASIONAL
Miokarditis
menyebabkan
inflamasi
dan
Kaji respon pasien terhadap aktivitas. Perhatikan adanya kerusakan fungsi sel- sel miokardial, sebagai
dan perubahan dalam keluhan kelemahan, keletihan, dan Penurunan pengisian dan curah jantung dapat m
dispnea berkenaan dengan aktivitas. Pantau frekuensi/ irama pengumpulan cairan dalam kantung pericardi
jantung, TD, dan frekuensi pernapasan sebelum/ setelah perikarditis. Akhirnya, endokarditis dapat ter
aktivitas dan selama diperlukan. Pertahankan tirah baring disfungsi katup, secara negative mempengaruhi cu
selama priode demam dan sesuai indikasi. Rencanakan Membantu menentukan derajat dekompensasi
perawatan dengan priode istirahat/ tidur tanpa gangguan. pulmonal. Penurunan TD, takikardia, disritmia,
Bantu pasien dalam program latihan progresif bertahap adalah indikatif dari kerusakan toleransi jantu
sesegera mungkin untuk turun dari tempat tidur, mencatat aktivitas. Meningkatkan resolusi inflamasi selam
respon tanda vital dan toleransi pasien pada peningkatan dari perikarditis/ endokarditis. Catatan: demam m
aktivitas. Evaluasi respons emosional terhadap situas/ kebuuhan dan kebutuhan oksigen, karenanya m
berikan dukungan.
terhadap
tinggal
dirumah
sakit
c. Diagnosa keperawatan : curah jantung, penurunan, risiko tinggi terhadap factor resiko dapat
meliputi :
1)
2)
3)
4)
RASIONAL
Mandiri:
Auskultasi bunyi jantung. Perhatikan jarak/ muffled tonus hipoksia, dan asidosis karena iskemia. Member
jantung, murmur, gallop S3 dan S4.
Dorong tirah baring dalam posisi semi fowler. Berikan jantung. Menurunkan kerja jantung, mrmaksim
tindakan kenyamanan, missal : gosokan punggung dan jantung
perubahan posisi, dan aktivitas hiburan dalam toleransi Meningkatkan relaksasi dan mengarahkan kemba
jantung. Dorong penggunaan teknik menejemen stres, Perilaku
yang
bermanfaat
untuk
mengontr
missal: bimbingan imajinasi, latihan pernafasan. Selidiki meningkatkan relaksasi, menurunkan beban ke
nadi
cepat,
peningkatan
hipotensi,
CVP/
DVJ,
penyempitan
perubahan
tekanan
tonus
penurunan tingkat kesadaran. Kolaborasi: Berikan oksigen pericardia membatasi pengisian dan curah jantung.
suplemen. Berikan obat- obatan sesuai indikasi, missal: klinis dari GJK yang dapat menyertai endokardi
digitalis, diuretic. Antibiotic/ antimicrobial intravena Bantu disfungsi katup) atau miokarditis (disfungsi otot m
dalam perikardiosentesis darurat.Siapkan pasien untuk Meningkatkan ketersediaan oksigen untuk fungsi
pembedahan, bila diindikasikan.
memperbaiki
curah
jantung
(en
d. Diagnosa keperawatan : perfusi jaringan, perubahan, risiko tinggi terhadap factor meliputi :
1)
INTERVENSI/ TONDAKAN
RASIONAL
Mandiri :
membantu
mencegah
kiri atas yang menyebar ke bahu kiri, pembentukan atau migrasi emboli pada
nyeri tekan local, kekakuan abdominal.
pasien
dengan
endokarsitis.
dengan
endokarditis
dan
miokarditis),
Kolaborasi:
Berikan/
lepaskan
membawa
namun,
Tirah
balik
menurunkan
vena,
resiko
karenanya
pembentukan
dan
menurunkan
risiko
profilaksis
memerlukan
tirah
bila
pasien
baring
lama,
atau
sesudah
bedah
Kurang informasi tentang proses penyakit, cara untuk mencegah pengeluaran pengulangan atau
komplikasi.
INTERVENSI/ TINDAKAN
Mandiri:
RASIONAL
Untuk bertanggung jawab terhadap
sendiri,
memperhatikan
dengan
pasien
penyebab
perlu
khusus,
berulangnya dan gejala yang dilaporkan sesuai dengan tanda/ gejala yang
dengan segera pada pemberi perawatan, menunjukkan kekambuhan/ komplikasi.
contoh demam, peningkatan nyeri dada Infirmasi perlu untuk meningkatkan
tak biasanya, peningkatan berat badan, perawatan
peningkatan
toleransi
diri,
peningkatan
aktivitas.
mencegah
komplikasi.
sakit
IV/
lama/
Perawatan
pemberian
antimikrobial
perlu
Kaji ulang perlunya antibiotik jangka Pasien dengan riwayat demam reumatik
panjang/ terapi antimicrobial.
Diskusikan
penggunaan
profilaksis.
Identifikasi
tindakan
endokarditis seperti:
memerlukan
jangka
profilaksis
panjang.
Pasien
perlindungan
antibiotic
bakteri.
pemindahan
bedah/biopsi
pernapasan,
mukosa
bronkoskopi,
jaringan
terinfeksi
insisi/
dan
istirahat,
pantau
status masuk
dengan
mudah
kesirkulasi
kesehatan sendiri dan melaporkan tanda sitemik melalui gusi. Terjadinya infeksi,
infeksi.
Berikan
imunisasi,
vaksin
influenza
sesuai
contoh khususnya
pernapasan
indikasi. streptokokal/pneumokokal
Meningkatkan
atau
risiko
perawatan/
di
rumah.
anjurkan
pasien
penggunaan
IV(endokarditis)
masalah.
dan
jantung.
Ketidaktoleransian
evaluasi
tanggung
jawab
menurunkan
risiko
2)
3)
b. Intoleransi aktivitas
Hasil yang diharapkan:
1)
2)
3)
2)
2)
Mengidentivikasi/ melakukan pola hidup yang perlu atau perubahan perilaku untuk mencegah
terulangnya/ terjadinya komplikasi.
BAB IV
KAJIAN JURNAL
A. Jurnal
A service of the U.S. National Library of
Medicine
National Institutes of Health
Home About MedlinePlus Site Map FAQs Contact Us
Search MedlinePlus
Endocarditis
Bacterial Endocarditis
What is bacterial endocarditis?
Bacterial endocarditis is an infection of the lining of the heart. This infection can occur in any
person (infant, child, or adult) who has heart disease present at birth (congenital heart disease), or
can occur in people without heart disease. Bacterial endocarditis does not occur very often, but
when it does, it can cause serious heart damage. It is very important to prevent this infection
from occurring, if possible.
How does the infection occur?
Bacterial endocarditis occurs when bacteria (germs) enter the bloodstream and lodge inside the
heart, where they multiply and cause infection.
A normal heart has a smooth lining, making it difficult for bacteria to stick to it. However,
persons with congenital heart disease may have a roughened area on the heart lining caused by
pressure from an abnormal opening or a leaky valve. Even after surgery, roughened areas may
remain due to scar tissue formation or patches used to redirect blood flow. These rough areas
inside the heart are inviting, opportune places for bacteria to build up and multiply.
How does the bacteria get inside the body?
Bacteria can enter the body in many ways. According to the American Heart Association (AHA),
some of the most common ways include the following:
certain types of surgery on the respiratory passageways, the gastrointestinal tract, or the
urinary tract
unrepaired cyanotic congenital heart conditions, including those with palliative shunts and
conduits
congenital heart conditions completely repaired with prosthetic material or device, whether placed
by surgery or catheter intervention, during the first six months after the procedure
repaired congenital heart conditions with residual defects at the site or adjacent to the site of a
prosthetic patch or device (which inhibit endothelialization)
echocardiogram (echo) - a procedure that evaluates the structure and function of the
heart by using sound waves recorded on an electronic sensor that produce a moving picture of
the heart and heart valves.
complete blood count (CBC) - a measurement of size, number, and maturity of different
blood cells in a specific volume of blood.
blood culture - a test that assesses for and determines the specific type of bacteria in the
bloodstream, if any.
How is bacterial endocarditis prevented?
Helping your child maintain excellent oral hygiene is an important step in preventing bacterial
endocarditis. Regular visits to the dentist for professional cleaning and check-ups are essential.
Proper oral hygiene is crucial, including regular brushing and flossing.
According to the AHA guidelines, prior to procedures that put your child at risk, one dose of an
antibiotic should be given. In most cases, the antibiotics can be given by mouth instead of
through a shot or an intravenous (IV) line. Your child's dentist, pediatrician, or cardiologist can
give prescriptions for the antibiotics to you.
Treatment for bacterial endocarditis:
Specific treatment for bacterial endocarditis will be determined by your child's physician based
on:
B. Analisis Data
1. Pengertian Endokarditis
Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada endokard atau
katub jantung.
2. Terjadinya Infekksi Endokarditis
Infeksi Wndokarditis terjadi ketika bakteri (kuman) memasuki aliran darah dan berkumpul dalam
hati, di mana mereka berkembang biak dan menyebabkan infeksi.
3. Bakteri dapat memasuki tubuh dalam banyak cara. Menurut American Heart Association (AHA),
beberapa cara yang paling umum adalah sebagai berikut :
a) Prosedur perawatan gigi (termasuk pembersihan gigi profesional).
b) Tonsilektomi atau adenoidektomi.
c) Pemeriksaan dari rongga-rongga pernafasan dengan alat yang dikenal sebagai bronkoskop kaku.
d) Beberapa jenis operasi pada rongga-rongga pernafasan, saluran pencernaan, atau saluran kemih.
e) Kandung empedu atau operasi prostat.
4. Orang-orang yang Berisiko terinfeksi Endokarditis.
Individu dengan penyakit jantung bawaan (PJK) mungkin pada peningkatan risiko
mengembangkan infeksi di dalam hati. Ada risiko terbesar pada mereka penderita jantung
sianosis dan/atau hipertensi paru/Eisenmenger 's syndrome. Kondisi bawaan lain yang tetap
berisiko adalah mereka dengan sisa cacat menyebabkan aliran darah turbulen melalui ruang
jantung dan/atau bidang bedah perbaikan dengan bahan buatan seperti patch atau penggantian
katup.
5. Diagnosis Endokarditis
Selain riwayat medis yang lengkap dan pemeriksaan fisik anak Anda, prosedur diagnostik
meliputi :
a) Echocardiogram (echo) - suatu prosedur yang mengevaluasi struktur dan fungsi jantung dengan
menggunakan gelombang suara direkam dengan sebuah sensor elektronik yang menghasilkan
gambar bergerak dari katup jantung.
b) Hitung darah lengkap (CBC) - sebuah pengukuran dengan ukuran, jumlah, dan kematangan sel
darah yang berbeda dalam volume tertentu dari darah.
c) kultur darah - tes yang menilai untuk dan menentukan jenis spesifik bakteri dalam aliran darah,
jika ada.
6. Pencegahan.
Menjaga kebersihan mulut yang sangat baik merupakan langkah penting dalam mencegah
bakteri endokarditis. Kunjungan rutin ke dokter gigi untuk membersihkan gigi dan cek-up sangat
penting. Menjaga Kebersihan mulut dengan cara yang tepat adalah penting, termasuk menyikat
biasa dan flossing.
Pengobatan untuk endokarditis :
Pengobatan khusus untuk bakteri endokarditis akan ditentukan oleh dokter anda, berdasarkan :
a) Usia , kesehatan secara keseluruhan, sejarah dan medis.
b) Tingkat infeksi.
c) Penyebab infeksi.
d) Toleransi anak Anda untuk obat tertentu, prosedur, atau terapi.
Endokarditis bakteri serius. Infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan parah pada lapisan jantung
dalam dan katup. Infeksi dapat diobati dalam banyak kasus dengan antibiotik yang kuat,
diberikan melalui intravena selama beberapa minggu. Namun, kerusakan jantung dapat terjadi
sebelum infeksi dapat dikendalikan. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih
lanjut
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada endokard atau
katub jantung.
2. Klasifikasi Endokarditis
a. Endokarditis Infektif.
b. Endokarditis Non Infektif.
3. Gejala Klinis.
a. Endokarditis Subakut.
b. Endokarditis Akut.
4. Komplikasi Endokarditis.
a. Gagal Jantung.
b. Emboli.
c. Aneurisma Mikotik.
5. Pemeriksaan Penunjang.
a. Laboratorium.
b. Echokardiografi.
c. Pemeriksaan EKG.
6. Asuhan Keperawatan.
a. Pengkajian.
b. Diagnosa Keperawatan.
c. Intervensi.
d. Implementasi.
e. Evaluasi.
B. Saran
Hendaknya mahasiswa dapat benar-benar memahami dan mewujud nyatakan peran perawat
yang prefesional, dan selalu mengembangkan ilmu keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Arif. 2009. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta:
Salemba Medika
Joewono, Boedi Soesetyo. 2003. Ilmu Penyakit Jantung. Jakarta: Salemba Medika.
Muttaqin, Arif. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Kardiovasculer. Jakarta: Salemba Medika
Rilantono, Lily Ismuldiati . 1996. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Idonesia.
Smeltzer C suzanne, Bare Brenda G. 2002. Keperawatan Medikal Bedah.. Jakarta : EGC
Udjianti, Wajan Juni. 2010. Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika
http://vsearch.nlm.nih.gov/vivisimo/cgibin/querymeta?v%3aproject=medlineplus&v
%3asources=medlineplusbundle&query=endocarditisdi akses 5 April 2012
http://medicastore.com/penyakit/20/Endokarditis_Infektif.html di akses 5
April 2012
http://skepalir2010.blogspot.com/2011/10/endokarditis.html di akses 5
April 2012
http://eblog-goblog.blogspot.com/2010/04/endokarditis-non-infektif.html di akses 6 April 2012
http://loebis-qoa.blogspot.com/2009/11/askep-endokarditis.html di akses 6 April 2012
http://www.scribd.com/doc/69425755/Makalah-Endokarditis-IKM di akses 6
April 2012