Just Share
Just Share
METABOLISME LIPID
Dr. rer. nat. Sri Mulyani, M.Si.
Gambar 3.1 Pemrosesan dan distribusi lipid pada vertebrata. Pencernaan dan absorpsi lipid dari diet
terjadi di usus halus. Asam-asam lemak hasil pengurain trigliserida di pak dan ditransport ke otot dan
jaringan adiposa.
1. Jika glukosa dalam darah rendah, akan memicu pelepasan epinefrin atau glukagon.
Kedua hormon meninggalkan aliran darah dan mengikat molekul reseptor yang ditemui
di dalam membran adipocyte atau sel lemak.
2. Hal ini menyebabkan adenilat siklase melalui protein G mengubah ATP menjadi cAMP.
3. cAMP kemudian mengaktifkan protein kinase. Protein kinase aktif mengaktifkan
triasilgliserol lipase (Hormone-sensitive lipase) melalui forforilasi.
4. Protein kinase aktif juga mengkatalisis fosforilasi molekul perilipin pada permukaan
butiran lemak (lipid droplet) sehingga triasilgliserol lipase dapat mengakses permukaan
butiran lemak.
5. Selanjutnya triasilgliserol diuraikan menjadi asam lemak bebas dan gliserol oleh
triasilgliserol lipase.
6. Molekul asam lemak yang dihasilkan dilepaskan dari adipocyte dan diikat oleh protein
serum albumin dalam darah untuk diangkut melalui pembuluh darah menuju myocyte (sel
otot) jika dibutuhkan. Jumlah asam lemak yang dilepaskan oleh jaringan adiposa ini
tergantung pada aktivitas triasilgliserol lipase. Hanya asam lemak rantai pendek yang
dapat larut dalam air, sedangkan asam lemak rantai panjang tidak. Oleh karena itu untuk
pengangkutannya asam lemak rantai panjang diikatkan pada serum albumin.
7. Asam lemak tersebut dilepaskan dari albumin dan masuk ke myocyte melalui transport
khusus.
8. Di myocyte asam lemak mengalami -oksidasi yang menghasilkan CO2 dan energi ATP.
3
dioksidasi lanjut menjadi CO2 melalui TCA dan rantai respirasi dengan menghasilkan ATP.
Jika produksi acetyl-CoA melebihi kebutuhan energi sel hepatocyte akan diubah menjadi
keton bodi untuk mensuplai energi pada jaringan lain. Hal ini terjadi jika suplai asam lemak
dalam plasma darah tinggi, misal dalam kondisi kelaparan atau diabetes mellitus.
Gambar 3.3 Pengaktifan asam lemak dengan acetyl-CoA menjadi asam lemak-CoA
Tahap 3: Reaksi -oksidasi, berlangsung dalam 4 tahap, yaitu (1) dehidrogenasi I, (2)
hidratasi, (3) dehidrogenasi II, dan (4) tiolasi (tahap pemotongan) (gambar 3.5).
1. Dehidrogenasi I, yaitu dehidrogenasi Asam
lemak-CoA yang sudah berada di dalam
mitokondrion
oleh
dehidrogenase,
enzim
mengha-silkan
acyl-CoA
senyawa
dinukleotida)
koenzim
yang
direduksi
bertindak
menjadi
dioksidasi
mekanisme
kembali
fosforilasi
oksidatif
melalui
yang
4. Pemecahan molekul dengan enzim -ketoacyl-CoA thiolase. Pada reaksi ini satu molekul
ketoacyl-CoA menghasilkan satu molekul asetyl-CoA dan sisa rantai asam lemak dalam
bentuk CoA-nya, yang mempunyai rantai dua atom karbon lebih pendek dari semula.
Proses degradasi asam lemak selanjutnya adalah pengulangan mekanisme -oksidasi secara
berurutan sampai panjang rantai asam lemak tersebut habis dipecah menjadi molekul acetylCoA. Dengan demikian satu molekul asam miristat (C14) menghasilkan 7 molekul acetylCoA (C2) dengan melalui 6 kali -oksidasi.
6
6 siklus oksidasi
7 acetyl- CoA
= 2 ATP
(pada dehidrogenasi 1)
1 NADH
= 3 ATP
(pada dehidrogenasi 2)
= 7 x 2 ATP = 14 ATP
7 NADH
= 7 x 3 ATP = 21 ATP
8 Acetyl-CoA
= 8 x 12 ATP = 96 ATP
Jumlah ATP
= 131 ATP
Reaksi katabolismenya:
C15H33COOH + 23 O2 16 CO2 + 16 H2O
131 ADP + 131 Pi 131 ATP + 131 H2O
C15H33COOH + 23 O2 + 131 ADP + 131 Pi 16 CO2 + 147 H2O + 119 ATP
Karena pada proses aktivasi dibutuhkan 1 ATP dengan reaksi:
ATP + 2 H2O AMP + 2 Pi,
Jalur utama degradasi asam lemak adalah -oksidasi, yaitu untuk asam lemak jenuh beratom
C genap. Akan tetapi ada juga jalur-jalur khusus yang lain yaitu untuk degradasi asam lemak
tak jenuh, degradasi asam lemak dengan atom C ganjil, serta
- dan -oksidasi.
spesifik
untuk
enoyl-CoA
enoyl-CoA
isomerase
untuk
enoyl-CoA
isomerase
sebagaimana
Sebagai contoh: jalur -oksidasi asam linoleat, C17H31COOH (C18:2 cis,cis-9: 12)
Pada asam lemak tak jenuh, ada siklus -oksidasi yang tidak melalui reaksi dehidrogenasi I
yang menghasilkan FADH2, yaitu pada pmotongan 2 C yang mengandung ikatan rangkap
(gambar 3.7). Dengan demikian jumlah ATP yang dihasilkan pada -oksidasi asam lemak tak
jenuh lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah ATP yang dihasilkan oleh -oksidasi
asam lemak jenuh dengan jumlah atom C yang sama.
Gambar 3.7 Urutan reaksi dalam oksidasi asam lemak tak jenuh (Contoh: asam linoleat dalam bentuk
linoleoyl-CoA)
Dalam
hal
ini
propionyl-CoA
dikarboksilasi menjadi D-metylmalonylCoA, kemudian diubah menjadi SuccinylCoA melalui intermediet L- metylmalonylCoA. Jumlah energi yang dihasilkan dalam
1 siklus krebs jika masuk lewat SuccinylCoA hanya sebesar 6 ATP
Karena masuk siklus krebs lewat
Succinyl-CoA maka degradasi asam lemak
dengan
atom
dibandingkan
ganjil
dengan
lebih
cepat
degradasi
asam
atau
makhluk
hidup
yang
orang Eskimo.
Bagi penderita anemia pernisiosa sebagai akibat kekurangan vitamin B, kerja enzim
methylmalonyl-CoA mutase terganggu, sehingga L-Methylmalonyl-CoA tidak bisa diubah
menjadi Succinyl-CoA. Dalam urin penderita ini ditemukan L-methylmalonyl-CoA maupun
propionyl-CoA dalam jumlah yang besar.
- dan -oksidasi
oksidasi adalah degradasi senyawa asam karboksilat dengan melepaskan 1 atom karbon
pada ujung karboksilnya. Asam lemak yang bagian ujungnya mempunyai cabang metil tidak
bisa langsung didegradasi melalui mekanisme -oksidasi, melainkan harus dioksidasi terlebih
dahulu melalui mekanisme
gugus aldehida. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim peroksidase asam lemak, tidak
membutuhkan CoA-SH dan tidak menghasilkan ATP. Gugus aldehid yang terbentuk
selanjutnya dioksidasi dengan menggunakan NAD+ menjadi asam karboksilat. Dengan
demikian asam lemak yang dihasilkan dalam satu kali reaksi
dengan 1 atom C. Selain itu gugus aldehid tersebut dapat dioksidasi menjadi gugus alkohol,
membentuk senyawa alkohol asam lemak. Senyawa ini banyak terdapat dalam lilin
tumbuhan.
Pada kasus syndrom Refsum, pasien yang mempunyai gangguan dalam reaksi
oksidasi, tidak mampu mangoksidasi asam fitanat yang berasal dari makanan tumbuhan.
Asam fitanat mengandung gugus metil (-CH3) pada karbon- yang dapat menghambat reaksi
-oksidasi..
Berikut adalah contoh reaksi -oksidasi yang terjadi dalam biji kecambah beberapa
tumbuhan.
Gambar 3.9 Reaksi -oksidasi asam lemak yang terjadi dalam biji kecambah beberapa tumbuhan
-oksidasi adalah oksidasi atom C pada ujung asam lemak. Reaksi ini dimulai dengan
hidroksilasi gugus CH3 yang dikatalisis oleh monooksigenase membentuk CH2OH dan
dilanjutkan dengan oksidasi membentuk gugus karboksilat -COOH. Hasilnya adalah asam
lemak dikarboksilat yang dapat mengalami -oksidasi dari kedua ujungnya sampai diperoleh
asam dikarboksilat C8 (asam suberat) atau C6 (asam adipat) yang dapat diekskresi dalam
urin. Kedua asam ini dijumpai pada urin penderita ketotik dikarboksilat asiduria. -oksidasi
dilakukan oleh enzim-enzim hidroksilasi yang memerlukan sitokrom P-450 dalam mikrosom.
-oksidasi di Peroksisom
Bentuk modifikasi -oksidasi terjadi di peroksisom hati, yang dikhususkan untuk
degradasi asam lemak berantai panjang (n > 20). Dua perbedaan pokok -oksidasi di
mitokondria dan di peroxisome (gambar 3.10) adalah:
11
13
C. ANABOLISME LIPID
Hati adalah tempat penting untuk pembentukan asam lemak, lemak, keton bodi, dan
kolesterol. Meskipun jaringan adiposa juga mensintesis lemak, tetapi fungsi utamanya adalah
menyimpan lipid.
Metabolisme lipid di dalam hati berkaitan erat dengan karbohidrat dan asam amino.
Dalam keadaan absorpsi, hati mengubah glukosa menjadi asam lemak melalui asetyl-CoA.
Hati dapat juga mendapatkan kembali asam lemak dari suplai lipid dengan kilomikron dari
usus. Asam lemak dari kedua sumber tersebut kemudian dikonversi menjadi lemak netral
dan fosfolipid.
urin (ketonuria). Karena keton bodies adalah asam kuat moderat dengan pKa sekitar 4, maka
dapat menurunkan nilai pH plasma darah (ketoacidosis).
Reaksi 2:
Reaksi 1:
Reaksi 3:
Reaksi 4:
Gambar 3.12 Bagan pengangkutan acetyl-CoA dari mitokondria ke sitoplasma. Pyruvate hasil
katabolisme asam amino atau dari glikolisis glukosa diubah menjadi aecetyl-CoA oleh sistem
pyruvate dehydogenase. Gugus acetyl tersebut keluar matriks mitokondria sebagai citrate, masuk ke
sitosol untuk sintesis asam lemak. Oxaloacetate direduksi menjadi malate kembali ke matriks
mitokondrion dan diubah kembali menjadi malate. Malat di sitosol dioksidasi oleh enzim malat
menghasilkan NADPH dan pyruvate. NADPH digunakan untuk reaksi reduksi dalam biosintesis asam
lemak sedangkan pyrivate kembali ke matriks mitokondrion..
Asam lemak synthase disusun oleh dua rantai peptida yang identik yang disebut homodimer
yang dapat dilihat pada gambar 3.13. Masing-masing dari 2 rantai peptida yang digambarkan
sebagai suatu hemispheres tersebut, mengkatalisis 7 bagian reaksi yang berbeda yang
dibutuhkan dalam sintesis asam palmitat. Katalisis reaksi multi urutan dengan satu protein
mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan beberapa enzim yang terpisah.
Keuntungan tersebut antara lain: (1) reaksi-reaksi kompetitif dapat dicegah, (2) reaksi terjadi
dalam satu garis koordinasi, dan (3) lebih efisien karena konsentrasi substrat lokal yang
tinggi, kehilangan karena difusi rendah.
Enzim kompleks asam lemak synthase bekerja dalam bentuk dimer. Tiap monomernya secara
kovalen dapat mengikat substrat sebagai tioester pada bagian gugus SH. Ada dua gugus
16
SH yang masing-masing terikat pada residu Cysteine (Cys-SH) pada -ketoacyl-ACPSynthase dan 4-phosphopantetheine (Pan-SH) (Gambar 3.14 (B)). Pan-SH, yang mirip
dengan Koenzim A (CoA-SH) (Gambar 3.14 (A)), diikat dalam suatu domain enzim yang
disebut acyl-carrier protein
Gambar 3.13 Sistem enzim kompleks asam lemak synthase yang bekerja dalam bentuk dimer.
Aktivitas yang terlibat dalam sistem enzim kompleks asam lemak synthase dilokasikan
dalam 3 domain protein yang berbeda. Domain 1 bertanggung jawab pada katalisis reaksi 2a,
2b, dan 3, yaitu masuknya substrat asetyl-CoA atau acyl-CoA dan malonyl-CoA yang diikuti
dengan kondensasi kedua substrat tersebut. Domain 2 mengkatalisis reaksi 4, 5, dan 6, yaitu
reaksi reduksi pertama rantai perpanjangan asam lemak, dehidratase, dan reduksi kedua.
Sedangkan domain 3 atau domain tiolase mengkatalisis pelepasan produk akhir asam lemak
setelah 7 tahap perpanjangan (reaksi 7).
17
(A)
(B)
Tahap aktivasi:
Reaksi 1. Asetil-CoA + oksaloasetat sitrat + KoA-SH
(mitokondria)
18
(masuk
ke sitoplasma)
oleh
karboksilase
enzim
dengan
acetyl-CoA
bantuan
Biotin
Gambar 3.15. Reaksi pembentukan malonyl-CoA dari acetyl-CoA yang dikatalisis oleh enzim acetylCoA karboksilase dengan bantuan Biotin. Enzim acetyl-CoA karboksilase mempunyai 3 daerah
fungsional, yaitu: (1) biotin carrier protein, (2) biotin carboxylase, dan (3) transcarboxylase.
Tahap elongasi :
Reaksi pemanjangan rantai secara kontinyu dapat dilihat pada gambar 3.14 dan 3.15.
Reaksi 1: pembentukan acetyl-ACP sebagai starter atau molekul pemula
Transfer residu acetyl dari Acetyl-CoA ke gugus SH dari molekul ACP pada sistem
enzim kompleks asam lemak synthase merupakan reaksi pemula dalam mekanisme biosintesis
asam lemak. Kedua atom karbon ini akan menjadi atom karbon ujung (atom karbon nomor 15
dan 16) dari asam palmitat yang terbentuk. Reaksi ini dikatalisis oleh salah satu dari enam
enzim kompleks asam lemak synthase, Acetyl-CoA-ACP transacylase.
Reaksi 2: transfer residu acetyl ke Cys-SH dari enzim & residu malonyl ke Pan-SH dari ACP
Residu acetyl dari molekul ACP kemudian ditransfer (translokasi) ke gugus SH dari residu
cystein pada -ketoacyl-ACP-Synthase (Gambar 3.17, reaksi 2a). Secara bersamaan gugus
malonyl dari malonyl-CoA dipindah ke Pan-SH dari ACP membentuk malonyl-ACP oleh
enzim malonyl-CoA- ACP-transferase (Gambar 3.17, reaksi 2b).
19
Tahap tiolasi:
Reaksi 7: Pelepasan asam palmitat
Palmitoyl-ACP dapat dilepaskan menjadi asam palmitat bebas oleh kerja enzim palmitoyl
thioesterase (Domain 3) (Gambar 3.16. B), atau ditransfer dari ACP ke CoA atau
digabungkan secara langsung ke asam fosfatidat dalam jalur yang menuju fosfolipid dan
triasilgliserol.
20
1
2a
2b
B
Nelson & Cox, Lehninger POB4th Ed.
21
Gambar 3.17. Urutan tahap-tahap reaksi dalam biositesis asam lemak (asam palmitat)
Pada kebanyakan organisme, sistem enzim kompleks asam lemak synthase berhenti
pada produk
asam palmitat dan tidak menghasilkan asam stearat. Hal ini karena: (1)
spesifitas panjang rantai maksimum yang dapat diakomodasi oleh sistem enzim kompleks
asam lemak synthase adalah gugus tetradecanoyl (C14), gugus hexadecanoyl (C16) tidak
diterima oleh sistem ini; (2) palmitoyl-CoA merupakan penghambat feedback sistem enzim
kompleks asam lemak synthase.
22
Reaksi keseluruhan dari reaksi biosintesa asam palmitat yang dimulai dari asetil-CoA adalah:
8 asetyl-CoA
14NADPH
14H+
7ATP
H2O
asam palmitat
8CoA
14NADP+
7ADP
7Pi
8 asetyl-CoA
7 FADH2
7 NADH
7 H+
14 molekul NADPH+ 14H+ diperlukan pada biosintesis asam palmitat bersumber dari:
a. Sistem malat yang ditemukan di hati dan jaringan hewan lainnya
c. Fotosintesis
23
melalui kondensasi dengan malonyl-ACP, sama pada biosintesis asam lemak jenuh beratom C
genap.
Dari uraian tentang jalur -oksidasi asam lemak (katabolisme) dan biosintesis asam
lemak (anabolisme) terdapat lima perbedaan yang dapat diamati (gambar 3.18), yaitu:
1. Lokasi intraseluler: -oksidasi terjadi di mitokondrion, biosintesis di sitoplasma
2. Tipe pembawa gugus acyl: dalam -oksidasi adalah CoA, dalam biosintesis adalah ACP
3. Dalam -oksidasi asam lemak sebagai akseptor elektron (oksidator) adalah FAD,
sedangkan dalam biosintesis asam lemak NADPH sebagai donor elektron (reduktor)
4. Senyawa intermediet yang terbentuk pada reaksi hidratasi mempunyai konfigurasi L, pada
reaksi dehidrasi dalam biosintesis asam lemak senyawa intermedietnya mempunyai
konfigurasi D
5. Malonyl-CoA berperan sebagai prekursor penambahan unit C2 dalam biosintesis asam
lemak, sedangkan dalam oksodasi pengurangan unit C2 dalam bentuk acetyl-CoA.
Selain kelima perbedaan di atas, pada -oksidasi dihasilkan energi sedangkan pada biosintesis
asam lemak diperlukan energi.
KATABOLISME
-Oksidasi
ANABOLISME
Biosintesis
terjadi di mitokondrion
terjadi di sitoplasma
Pembawa gugus
acyl : CoA
Pembawa gugus
acyl : ACP
Akseptor
elektron: FAD
Donor elektron:
NADPH
Gugus L-Hydroxyacyl
Gugus D-Hydroxyacyl
Akseptor
elektron: NAD+
Akseptor donor:
NADPH
Gambar 3.18 Perbedaan antara jalur -oksidasi asam lemak dan biosintesis asam lemak. Ada lima
pokok perbedaannya, yaitu: (1) lokasinya, (2) pembawa gugus acyl, (3) akseptor/donor elektron, (4)
stereokimia reaksi hidrasi/dehidrasi, dan (5) Bentuk unit C2 yang dihasilkan/didonorkan.
24
Palmitoyl-CoA
-Ketoacyl-CoA reductase
-Hydrxystearoyl-CoA
Enoyl-CoA hydratase
Stearoyl-CoA
Gambar 3.19. Reaksi elongasi palmitoyl-CoA dengan satu molekul acetyl menghasilkan steroyl-CoA
Enoyl-CoA
2. Elongasi asam lemak jenuh reductase
di mikrosom
Di dalam mikrosom mekanisme elongasi asam lemak jenuh identik dengan yang terjadi
pada biosintesis asam palmitat, yaitu penambahan 2 atom C dengan malonyl-CoA,
kemudian diikuti dengan reduksi 1, dehidratasi, dan reduksi 2 untuk menghasilkan
stearoyl-CoA.
25
Gambar 3.20 Transfer elektron dalam reaksi desaturasi asam lemak yang terjadi pada retikulum
endoplasma vertebrata.
26
27
BIOSINTESIS TRIACYLGLYCEROL
Triacylgliserol (trigliserida) merupakan lipid cadangan yang disimpan dalam jaringan
adiposa dalam hati. Dalam tumbuhan dan hewan biosintesis triacylglyserol menggunakan
precursor L-glyserol-3-phosphate (disingkat dengan G-3-P) dan acyl-CoA.
G-3-P pada
umumya berasal dari senyawa intermediet dalam proses glikolisis atau dibentuk dari gliserol
bebas hasil degradasi triacylgliserol oleh aktivitas glycerol kinase. Gambar 3.20 adalah
Urutan reaksi dalam biosintesis triacylglyserol.
glycerol 3-phosphate
dehydrogenase
glycerol
kinase
phosphatidic acid
phosphatase
Acyl-CoA
synthetase
Acyl
transferase
Acyl transferase
Acyl-CoA
synthetase
Acyl transferase
turunan D--hydroxy, (3) dehidrasi menghasilkan trans- 2- unsaturated acyl-ACP, dan (4)
reduksi 2 menghasilkan intermediet asam lemak yang sudah diperpanjang dengan dua atom
C.
Asam palmitat dapat diperpanjang menjadi asam stearat (C18:0). Baik asam palmitat
maupuan stearat dapat didesaturasi menghasilkan masing-masing palmitoleat dan oleat.
Mamalia tidak dapat membuat asam linoleat dan asam -linolenat, kedua asam lemak ini
disebut asam lemak esensial.
Triasil gliserol dibentuk dengan reaksi dua molekul asam lemak-CoA dengan
gliserol-3-fosfat membentuk asam fosfatidat, yang selanjutnya didefosforilasi menghasilkan
diacylglicerol. Melalui asilasi dengan moleku asam lemak-CoA ketiga triasilgleserol dapat
diperoleh. Sintesis dan degradasi triasilgliserol diatur oleh hormon.
DAFTAR PUSTAKA
Nelson, D.L. & . Cox, M.M, Lehninger Principles of Biochemistry, 4th Edition
Lehninger, A.L. (1982). Biochemistry, Worth Pub. Inc.
Mahler H.R. and E.H. Corder, (1996). Biological Chemistry, Harper & Row Publisher.
West, E.S. et al. (1970). Text Book of Biochemistry. The Macmillan Co
Voet, D. and J.G. Voet. 1990. Biochemistry, John Wiley & Sons.
Stryer, L (2000). Biochemistry, 4th ed., W. H. Freeman and Company.
Muhammad Wirahadikusumah. (1985). Biokimia: metabolisme Energi, Karbohidrat, dan
Lipid, Penerbit ITB Bandung.
29
Topik Khusus
KOLESTEROL
Dr. rer. nat. Sri Mulyani, M.Si.
A. PENGANTAR
Pada umumnya, kolesterol terdapat di dalam semua macam jaringan hewan dan
manusia. Kolesterol didapatkan dalam beberapa makanan hewani yang kita makan,
meliputi: telur, keju, dan daging merah. Biosintesis kolesterol paling giat berlangsung
dalam jaringan hati, kulit, kelenjar anak ginjal, dan kelenjar kelamin. Pada jaringan
lemak, otot, urat nadi, dan otak dewasa, kegiatan sintesis kolesterol berada pada
tingkat yang rendah.
Struktur
Kolesterol adalah golongan senyawa organik famili steroid yang mempunyai struktur
cincin gabungan yang khas
Peranan vital
Meskipun reputasinya yang jelek yang dihubungkan dengan penyakit jantung,
kolesterol dibutuhkan untuk:
a. Pengaturan Struktur Dan Fungsi Sel Membran.
Molekul kolesterol yang rigid mengeraskan (menjadikan kaku) bilayer fosfolipid
dan menjadikannya kurang permeabel terhadap molekul2 kecil. Pada beberapa sel
membran plasmanya mengandung kolesterol sebanyak 25 %
30
kantung
empedu
dan
melepaskannya
ke
usus
halus
untuk
Kolesterol
Asam empedu
vitamin D
Progesteron
Glukokortikoid
Androgen
Estrogen
mineralokortikoid
31
d. Sintesis Vitamin D
Kolesterol adalah prekursor vitamin D. Vitamin D mengontrol kadar Kalsium
dalam aliran darah. Urutan reaksi pembentukan nitamin D sebagai berikut:
Kolesterol 7-dehydrokolesterol (+ sinar UV) previtamin D3
kolecalsiferol vitamin D3 aktiv
Pada kenyataannya individu yang sehat dapat mensintesis sendiri kolesterol yang
mereka butuhkan.
(1)
(3)
(1)
(2)
(1) Molekul Kolesterol menghasilkan lemaklemak yang diendapan pada dinding arteri
(2) Dinding
arteri
(2)
(3) plak-plak atherosklerosis menghambat
aliran darah
B. BIOSINTESIS KOLESTEROL
a. Pengantar
Mekanisme penganturan kompleks memastikan bahwa kolesterol disintesis hanya
ketika dibutuhkan. Acetil CoA adalah prazat utama dalam biosintesis kolesterol.
Asetil CoA ini terutama diperoleh dari hasil proses glikolisis dan oksidasi asam
lemak.
b. Biosintesis
Tahap reaksi jalur biosintesis kolesterol dibagi menjadi tiga bagian: (1) pembentukan
asam mevalonat dari asetil-CoA; (2) pembentukan skualin dari asam mevalonat; dan
(3) pembentukan kolesterol dari skualin
Tahap 1:
34
+ FPP
= 5-pyrophosphomevalonate
= Isopentenyl pyrophosphate
= Fernesyl pyrophosphate
= Geranyl pyrophosphate
= Dimethylallyl pyrophosphate
35
= IPP
= FPP
= GPP
= DPP
Tahap terakhir: skualen disiklisasi dan ikatan-ikatan dobel disusun lagi untuk
menghasilkan kolesterol. Urutan reaksinya sebagai berikut:
36
Squalen pada hewan diubah menjadi kolesterol sedangkan pada tanaman diubah menjadi
sigmasterol, dengan bagan reaksi sebagai berikut:
C. TRANSPORT KOLESTEROL
Kolesterol adalah molekul hidrofobik atau tidak larut dalam air. Untuk
menstranportnya dalam aliran darah dan mengirimnya ke sel-sel di seluruh tubuh
dimediasi oleh partikel-partikel lipoprotein yang berbeda-beda pada tiap stepnya.
Lipoprotein adalah molekul terdiri dari protein dan lipid (triacylglycerol,
cholesteryl ester, phospholipid dan cholesterol) yang digabungkan dengan interaksi
hidrofob antara bagian (gugus) non polar dari lipid dengan molekul protein. Berdasarkan
bobot molekul, kerapatan, dan ukuran partikelnya lipoprotein plasma darah manusia
dibagi menjadi lima golongan utama, yaitu: kilomikron, lipoprotein kerapatan sangat
rendah (very low density lipoprotein, VLDL), lipoprotein kerapatan rendah (low density
lipoprotein, LDL), lipoprotein kerapatan tinggi (high density lipoprotein, HDL), dan
lipoprotein kerapatan sangat tinggi (very high density lipoprotein, VHDL). Berdasarkan
kecepatan, HDL dapat dibagi lagi menjadi HDL1, HDL2 dan HDL3. Komposisi
lipoprotein dalam plasma manusia disajikan dalam tabel sebagai berikut:
37
Kilomikron
menangkap
kolesterol
sisa
kilomikron
digunakan
untuk
transport
lemak-lemak ke jaringan-jaringan.
VLDL masuk aliran darah dan memulai penyaluran lemak-lemak ke jaringan sel
tepi sepanjang dinding pembuluh darah. Dalam proses perjalanannya itu, VLDL
mengalami proses penguraian lipid secara bertahap. Ketika lemak-lemak disalurkan ke
jaringan, VLDL menjadi lebih diperkaya kolesterol dan secara bertahap berubah menjadi
partikel LDL. Dalam hal ini kehilangan lemak menurunkan ukuran partikel dan
menaikkan konsentarsi kolesterol. LDL adalah pembawa kolesterol utama dalam darah.
Jika sel-sel sudah cukup kolesterol, maka LDL diblok masuk ke dalam sel jaringan dan
kolesterol dikumulasi dalam darah membentuk plak arteri (atherosclerosis). Oleh karena
itu LDL disebut juga kolesterol jelek karena mereka membawa kelebihan kolesterol
untuk ditimbun pada dinding arteri dan menyebabkan penyakit jantung.
38
Biosintesis kolesterol di dalam hati sebagian diatur oleh kolesterol dalam diet makanan.
D. PENYAKIT JANTUNG
LDL dianggap kolesterol jelek dan konsentrasi tinggi LDL dapat menyebabkan secara
langsung penyakit jantung. Ada 2 jalur utama yang mana konsentrasi kolesterol dapat
menaikkan tingkat bahaya:
i.
Kecenderungan genetik
ii.
Gaya hidup
Hiperkolesterolemia adalah kondisi keturunan yang mana kolesterol serum 2-3 kali
lebih tinggi daripada individu normal (normal < 200 mg/100 ml darah). Pasien dengan
kelainan ini adalah kekurangan reseptor LDL dan sel-sel tidak dapat membuang LDL
kolesterol secara efektiv dari darah. Kekuranagn Reseptor LDL dapat mencegah
masuknya LDL ke bagian dalam sel dan menaikkan konsentrasi LDL di luar sel.
Faktor utama penyebab kolesterol tinggi meliputi antara lain: kekurangan gerak badan
dan
intak
makanan
berkolesterol
berlemak
tinggi.
Memakan
makanan
darah menurun.
40
DAFTAR PUSTAKA
Lehninger, A.L. (1982). Biochemistry, Worth Pub. Inc
Murray, R.K., Granner, D.K., Mayes, P.A., Rodwell, V.W. Lehninger, A.L. (2003). Harpers
Illustrated Biochemistry, 26th Ed., Lange Medical Books/Mc.Graw-Hill.
Voet, D. and J.G. Voet. 1990. Biochemistry, John Wiley & Sons.
Stryer, L (2000). Biochemistry, 4th ed., W. H. Freeman and Company.
Muhammad Wirahadikusumah. (1985). Biokimia: metabolisme Energi, Karbohidrat, dan
Lipid, Penerbit ITB Bandung.
41
145