Anda di halaman 1dari 22

AKNE &

PERMASALAHANNYA
dr. Grace M. Kapantow, SpKK(K)

AKNE
Penyakit kulit yang sering ditemukan
Peradangan kronis pada folikel pilosebasea
komedo, papul, pustul, nodus, kista, jaringan parut
80% mengenai populasi 12-25 th >25 th
Diagnosis dini & terapi tepat stress psikologis

Patogenesis
Etiologi tidak diketahui
Produksi sebum
Penyumbatan sal.
pilosebasea
Perubahan kimiawi
sebum
flora dalam folikel

AKNE

Gejala Klinis
Predileksi : wajah, bahu, punggung, lengan atas
dan dada
Kulit biasanya tampak berminyak/sebore
Erupsi kulit polimorf :
komedo (tertutup & terbuka)
papul
pustul
nodul
Jika sembuh meninggalkan jaringan parut.

Lesi non-inflamasi
Mikro komedo
Lesi subklinis pemeriksaan histoPA
HistoPA 28% mikro komedo pada kulit normal pasien akne

Komedo terbuka (black head)


Papul disertai pelebaran saluran folikel, ukuran 2-3 mm
Berisi keratin dan lipid
Warna kehitaman deposit melanin dan oksidasi lipid

Komedo tertutup (white head)


Papul kecil warna putih/sewarna kulit, ukuran 0.5-3 mm
Kadang tidak terlihat peregangan kulit/kaca pembesar

Lesi inflamasi
Papul/pustul
diameter < 0.5 cm
Pustul berisi pus berwarna putih kekuningan

Nodul
lebih dalam dan lebih besar daripada papul (0,5-1 cm atau
lebih)
Inflamasi lebih nyata disertai indurasi dan nyeri tekan

Kista
berisi pus dan cairan serosanguineus.
akne nodulokistik berat seringberkonfluens membentuk
plak inflamasi & keterlibatan sinus tract

Parut Akne (Atrofi & Hipertrofi)


Parut Atrofi
Ice pick scars
parut yang sempit dan dalam
permukaan lebih lebar dan meruncing di bagian dalam
membentuk V shape

Rolling scar
parut dangkal , lebar 4-5 mm
dasar yang membulat seperti cawan

Boxcar
berbentuk segi empat dengan luas permukaan dan dasar
yang sama
bisa dangkal dan dalam

Kriteria Lehmann (2002)


1.
2.

2.

Akne gradasi ringan:


komedo < 20 atau lesi inflamasi < 15 atau total lesi < 30
Akne gradasi sedang:
komedo 20-100, atau lesi inflamasi 15-50 atau
total lesi 30-125
Akne gradasi berat:
kista > 5 atau komedo > 100 atau lesi inflamasi > 50 atau
total lesi > 125

Faktor pencetus :

Genetik
Stress/kejiwaan
Pekerjaan
Kosmetika
Sinar matahari
Riwayat menstruasi
Kebiasaan
Pola makan/diet

Genetik
Pada 40% penelitian yang telah dilakukan, didapatkan
bahwa ada hubungan erat antara akne dengan riwayat
keluarga.
Berisiko terjadi akne persisten & sulit diterapi.
Timbul lebih cepat.

Pekerjaan
Paparan bahan industri di tempat kerja akne
Coal tar (industri batubara) dan derivatnya, insoluble
cutting oil (bengkel & industri logam), chlorinated
hydrocarbons (fungisida, insektisida, pengawet kayu)

Kosmetika
Penggunaan produk kosmetik atau perawatan kulit tertentu dapat
bersifat komedogenik atau aknegenik.
Komedogenik: penetrasi bahan ke dalam folikel yang menyebabkan
reaksi folikular berupa hiperkeratosis retensional. Terjadi bbrp bulan.
Lesi berupa komedo
Aknegenik: bahan menyebabkan iritasi di muara folikel. Terjadi
cepat (1-2 mgu). Lesi berupa pustul.
Bahan-bahan tersebut a.l.:
bedak, alas bedak, pelembab, tabir surya, krim malam yg
mengandung cocoa butter, petrolatum, lanolin, isopropyl misristate,
butyl stearate, dll.

Riwayat menstruasi
Premenstrual flare kurang lebih 10 hari sebelum
menstruasi.
Sekitar 19-37% pasien dengan akne sedang dan berat,
onset tiba-tiba menderita sindroma polikistik ovarii,
perlu dicari tanda-tanda spt oligomenorhea, amenorhea,
hirsutisme, suara lebih berat, dlll.

Kebiasaan
Pemakaian helm, topi, jilbab, chin strap, suspenders,
kerah baju yg terlalu ketat, dan tas punggung
obstruksi mekanik komponen pilosebaseakomedo

Pola makan / diet


Makanan Dengan Indeks Glikemik Tinggi
Makanan mengandung KH & gula.
IG tinggi hiperinsulinemia akut
androgen
IGF-1(Insulin-like Growth Factor-1)
Sebum

Pola makan / diet


Susu dan Produknya
Sering mengkonsumsi susu dan produknya dapat
menyebabkan pembentukan akne karena susu dapat
meningkatkan kadar IGF-1 dan mengandung prekursor
testosteron seperti androstenedione dan dihidrotestosteron
sulfat (DHEAS).

Pola makan / diet


Makanan Berlemak
Konsumsi makanan berlemak dapat menyebabkan
perubahan isi dan jumlah lipid sebum.
Rasio relatif intake asam lemak tak jenuh Omega-6 dan
Omega-3 memicu inflamasi akne

Pola makan / diet


Kacang-kacangan
Terdapat hubungan antara konsumsi kacang dengan akne.
konsumsi kacang dapat meningkatkan kadar testosteron
kacang-kacangan juga mengandung Omega-6 yang
memiliki efek proinflamasi.

Pengobatan
Pengobatan sistemik
a. Antibiotika
Tetrasiklin, Eritromisin, Doksisiklin, Minosoklin,
Linkomisin, Klindamisin.
Selama 2-4 minggu minggu, kemudian dilanjutkan
dosis pemeliharaan berlangsung sampai beberapa
bulan

b. Hormon
Dapat digunakan estrogen maupun pil anti hamil
untuk menjaga keseimbangan hormon

c. Kortikosteroid
Ditujukan terutama terhadap akne nodulo-kistik

d. Lain-lain :
DDS, vit A, asam retinoat, Zink dsb merupakan
alternatif lain.

Pengobatan Topikal
Obat topikal terdiri atas :
Bahan iritan : sulfur (4-8%), resorsinol (1-5%),
as.salisilat (2-5%), asam alfa hidroksi (AHA)
misalnya as.glikolat (3-8%), BPO
Antibiotika : eritromisin & klindamisin
Antiperadangan : hidrokortison 1-2,5% atau
suntikan intralesi triamisinolon asetonid

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai