Anda di halaman 1dari 3

Cara menghitung derajat noken as

Mungkin kita sekarang, atau aku dulu asal pasang aja cam racing, dengan penuh
percaya diri pasti akan kencang. Lama-kelamaan seiring bertambahnya motor
kencang dijalanan, keinginan untuk belajar cara menghitung derajat noken as
muncul juga. Biar kalau ditanya berapa derajat cam nya amas? minim bisa jawab,
klo tanya lagi minim bisa jelasin rumusnya ma hasilnya. Kalau tanya lagi tinggal kita
balik, masnya bisa hitung derajat cam gak???(Ngrasa menang).:)
Keunggulan lain setelah kita bisa mengitung derajat cam adalah kita dapat
menemukan patokan pas setiap spek dan tipe motor, seiring berjalannya waktu
tentunya. Hal lain tinggal riset lain setelah patokan derajat cam atau noken as kita
temukan. Sebelum kita mulai menghitung, sediakan alat dahulu untuk menghitung
derajat noken as, yaitu dial cauge, dudukan dial gauge, dan tentu busur derajat
noken as. Kalau anda bingung belinya dimana, bisa order di tempat langganan saya
di sparepartracing.com. Berikut gambar alat-alat yang harus disediakan:

Dudukan dial gauge

Busur derajat noken as

Dial Gauge
Cara paling simple yang bisa kita gunakan jika kita tidak mempunya alat-alat
tersebut, walau membacanya lebih rumit. Yaitu dengan melihat membuka dan
menutupnya gigi sentrik, walaupun tidak dalam posisi yang benar namun paling
tidak bisa digunakan kita dalam riset ini. Caranya yaitu dengan kita lepas gigi
sentrik dan kita buat gambar sehingga menjadi sebuah busur 360 derajat/ 1
lingkaran penuh, sehingga tiap gerakan dari klep dapat kita liat berapa derajat
membuka dan menutupnya.
Kita praktekan teoriku tentang cara menghitung derajat noken as pada Honda
Supra. Dapat kita lihat bahwa gigi timming mempunyai 28 mata. Sehingga dapat
diperoleh hasil perhitungan 360/28=12,85. Dapat kita bulatkan menjadi 13 derajat.
Dalam 1 kali putaran noken as atau cam itu terjadi 2 kali putaran poros engkol.
Menggunakan patokan perhitungan barusan, kita lalu membagi gigi sentrik/gigi
timing menjadi 4 quadran/bagian, yaitu Quadran I, II,III, dan IV. Sehingga I Quadran
sama dengan 90. Sehingga 180 dari posisi TMA akan berketemu TMA lagi. Hal
serupa juga pada TMB.
Agar mempermudah cara menghitung dari titik quadran itu dengan cara klep out
dihitung giginya di posisi setelah TMA. Pada saat membuka ataupun menutup.
Dengan kata lain klep in dihitung giginya pada saat sebelum TMA ataupun sesudah
TMB, dan menutup pada saat sebelum TMA atau juga sebelum TMB.
Contoh perhitungannya adalah ketika klep buang terbuka 3 mata gigi setelah TMA,
ini berarti 3X13 = 39 setelah TMA. Dan 51 sebelum TMB(90-39). Seumpama
menutup 2 mata setelah TMA, maka diperoleh hasil 2X13=26 setelah TMA.

Dari perhitungan diatas diperoleh hasil bahwa durasi kem buang adalah = (90-39) +
90 + 26 = 167. Jika seumpama model kem kembar in dan out nya, Hasilnya durasi
in dan out kem adalah 2 X 167 = 334. Dan durasi poros engkolnya juga sama yaitu
334.
Jika kita akan hitung dari klep in, adalah kita menghitungnya pada saat bukaan
sebelum TMA + 90 + gigi timing nutup. Sebagai contohnya jika gigi timing
membuka 4 mata sebelum TMA dan menutup 2 mata sebelum TMA, Jadi hasil
perhitungannya adalah (4X13) + 90 + (2X13)= 52+90+26= 168.
Nilai toleransi jika menggunaan mata gigi melesetnya lumayan jauh. Daripada kita
menggunaan derajat berkisar antara 1-5. Tidak bisa kita pastikan bisa pas banget
berada di posisi 1 mata, 0,5 mata timing ataupun 0,25 mata persis dan hasilnya
presisi mungkin.
Hal yang paling penting dalam menghitung derajat noken as adalah penghitungan
dimulai dengan kerenggangan klep 0, dan mulai dihitung sejak 0,1 mm klep
terangkat.
Ketika membahas durasi pada angkatan 1mm seumpama ditanya sama pasien
bengkel anda atau sesama mekanik balap dan kamu jawab ini durasinya saya buat
260, hal itu berarti diukur pada angkatan 1mm, dan sebenarnya mereka juga gak
mengerti berapa durasi sebenernya yang anda buat ketika klep sudah membuka
0,15mm dan akan menutup 0,15mm contohnya.
Kita ambil contoh milik Yamaha Vega R.
Pada saat intake telah membuka 27 sebelum TMA, dan menutup 53 sesudah TMB
Exhaust membuka 55 sebelum TMB, dan akan menutup 29 sesudah TMA
Kita dapat menghitung durasi, LC, LSA
durasi In = 27 + 180 + 53 = 260
durasi Ex = 55 + 180 + 29 = 264
Lobe center In = 260 / 2 27 = 103
Lobe center Ex = 264 / 2 29 = 103
LSA = 103
Dengan hasil tersebut kita jadi tahu bentuk spek atau karakter noken as dari hasil
posisi LC yang diperoleh dan kita dapat menentukan berapa lift maksimum kita,
sehingga kita dapat mendapatkan power terbaik.

Anda mungkin juga menyukai