Anda di halaman 1dari 5

Nama

: Harsiti Indrawati

NIM

: 13301241021

Prodi/Kelas : Pendidikan Matematika 2013/A

Pendidikan Ideal?
Pendidikan merupakan suatu proses penting dalam kehidupan seseorang.
Melalui pendidikan, seseorang dapat menemukan jati dirinya yang akan
menentukan kemana arah dia harus melangkah dan apa yang menjadi tujuan
dalam hidupnya. Selain itu, pendidikan juga berpengaruh terhadap kualitas suatu
individu. Sehingga, pendidikan juga mempunyai peranan penting untuk kemajuan
bangsa. Hal ini berangkat dari sebuah konsep bahwa maju atau tidaknya suatu
bangsa tercermin dari kualitas induvidu-individu yang menempatinya. Apabila
individu tersebut berkualitas, maka peluang suatu bangsa untuk maju sangatlah
besar. Lalu bagaimana dengan pendidikan di Indonesia? Apakah sudah termasuk
pendidikan yang membawa Indonesia menjadi lebih maju? Hal ini tentunya perlu
dikaji ulang sebagai bahan introspeksi bagi bangsa ini.
Sejauh ini pendidikan di Indonesia memang masih belum stabil baik
sistemnya maupun pelaksanyaanya. Sehingga tidak heran apabila masih banyak
permasalahan yang muncul pada pendidikan di negeri ini. Beberapa masalah
pendidikan yang sedang dialami oleh Indonesia adalah mengenai pemerataan
pendidikan. Pemerintah memang sudah melakukan tindakan atas masalah ini,
seperti adanya peraturan mengenai wajib belajar sembilan tahun yang mencoba
untuk memberikan peluang kepada setiap anak untuk memperoleh pendidikan
dengan biaya yang murah, bahkan gratis. Namun, pelaksanaanya belum secara
maksimal, karena banyak lembaga pendidikan yang belum menerapkan secara
baik dan benar. Sehingga ketidakmerataan pun masih muncul. Salah satunya yaitu
sekolah-sekolah favorit yang berbayar mempunyai fasilitas yang lebih memadai
dengan sekolah yang gratis. Hal ini menimbulkan ketimpangan. Seakan-akan
yang dapat berkembang hanya anak-anak yang berasal dari keluarga kaya dengan
fasilitas pendidikan yang diperolehnya. Sedangkan, anak-anak dari keluarga
dengan ekonomi rendah hanya asal sekolah, tanpa memiliki fasilitas yang

menunjangnya untuk maju. Masalah lain adalah mengenai sistem pendidikan di


Indonesia yang menuntut guru untuk melakukan sertifikasi. Memang dilihat dari
konsepnya, program ini baik untuk meningkatkan kualitas guru. Namun,
terkadang banyak kalangan yang salah dalam mengartikan sertifikasi ini. Ada
beberapa guru yang menganggap program ini hanya dilakukan dengan tujuan
mendapat kenaikan pangkat semata, tapi melupakan tujuan aslinya yaitu untuk
membentuk guru dengan kualitas yang lebih baik. Terkadang sertifikasi juga
membuat guru terlalu sibuk, sehingga melupakan tugas utamanya yaitu mengajar.
Masih banyak lagi permasalahan pendidikan yang sedang dialami oleh bangsa ini.
Lalu bagaimana pendidikan yang idela untuk bangsa ini? Salah satunya
yaitu tidak adanya permasalahan yang terus mililit dunia pendidikan seperti yang
telah disebutkan. Pendidikan di Indonesia akan menjadi ideal manakala seluruh
elemen yang terlibat di dalamnya saling bekerja sama dengan baik dan tidak ada
pihak yang merasa terdzalimi atau tersakiti. Ketika semua itu terwujud, maka
iklim pendidikan di Indonesia akan terasa lebih segar, nyaman, dan tentram bagi
setiap pihak yang terkait. Dan hal yang sangat penting untuk mewujudkannya
adalah adanya satu tujuan yang sama antar elemen yang ada. Tentunya untuk
menyatukan tujuan bukanlah suatu hal yang mudah. Namun, kita dapat
memulainya dengan menengok kembali apa tujuan pendidikan yang sebenarnya.
Tujuan Pendidikan menurut UNESCO
Dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain
kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan. Berangkat dari pemikiran
itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui lembaga UNESCO
(United Nations, Educational, Scientific and Cultural Organization)
mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun
masa depan, yakni: (1) learning to Know, (2) learning to do (3) learning
to be, dan (4) learning to live together. Dimana keempat pilar pendidikan
tersebut menggabungkan tujuan-tujuan IQ, EQ dan SQ.

Tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003


pasal 3

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Setelah mengetahui tujuan pendidikan di atas kita dapat menyimpulkan
bahwa sebenarnya tujuan dari pendidikan adalah untuk membentuk masyarakat
yang berkualitas, cerdas, beriman dan bertakwa, serta menjadi manusia sosial
yang bermoral untuk hidup bersama dengan manusia yang lain
Ketika semua elemen dalam masyarakat mengetahui dan memaknai tujuan
pendidikan, diharapkan mereka dapat mengurangi ego masing-masing dan
berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk pendidikan. Dengan kata lain,
mereka dapat melaksanakan kewajiban dan dapat memperoleh hak yang
semestinya. Misalnya: tugas peserta didik adalah menyiapkan diri sebaik-baiknya
agar pendidikan yang sedang dijalaninya benar-benar tertanam dalam hati dan
tujuan pendidikan dapat dicapai. Selain itu para pendidik juga seharusnya
melaksanakan tugasnya sebagai fasilitator pendidikan secara maksimal. Peran
pendidik sangat penting dalam pendidikan sehingga sebagai seorang pendidik
harus bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya. Kesungguhan semua
elemen pendidikan sangat menentukan pendidikan yang berlangsung di Indonesia,
ketika semuanya bersungguh-sungguh dengan satu tujuan yaitu untuk kemajuan
bangsa, maka mereka tidak akan merasa dirugikan. Sehingga mereka saling
merasa nyaman dalam melakukan tugasnya masing-masing.
Hal senada juga diungkapkan oleh DR H Ali Mudhofir, M.Ag dalam
tulisannya yang berjudul Menuju Arah Pendidikan yang Ideal. Menurutnya ada
beberapa faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap pendidikan. Yang
pertama, pendidik. Hal yang paling penting dimiliki oleh seorang pendidik adalah
integritas pribadi. Ada ahli yang mengatakan Methode pendidikan lebih penting
daripada materi perndidikan,dan pribadi pendidik itu sendiri lebih penting
daripada methode artinya ketika guru mempunyai pribadi yang kurang baik,

maka sebaik dan sehebat apapun metode yang digunakan akan menjadi sia-sia.
Selain itu, pendidik juga harus mempunyai karakter yang kokoh dan mempunyai
komitmen sebagai pendidik.
Kedua, sistem pendidikan. Sistem ini yang mengatur bagaimana sekolah
harus bertindak supaya cita-cita pendidikan dapat tercapai. Beberapa cita-cita
pendidikan adalah menciptakan peserta didik yang cerdas dalam tiga hal, yaitu
intelektual, emosional, dan spritual.
Ketiga, ilmu atau materi yang diajarkan. Muatan materi yang diajarkan
sangat penting dalam pendidikan. Apakah materi-materi yang ada sudah mampu
memberikan pengetahuan kepada peserta didik untuk dapat mencapai tiga
kecerdasan seperti yan disebut di atas atau belum. Ketika materi yang diajarkan
dapat membawa peserta didik bukan hanya menjadi manusia yang intelek tetapi
juga mampu membawa peserta didik menjadi manusia yang berakhlak mulia,
berararti materi tersebut sudah ideal.
Keempat, evaluasi. Pendidikan ideal bukan hanya menilai dari sisi otak,
tetapi menilai apa yang ada dalam hati dan spiritual anak-anak didiknya.
Menurut Paulo Freire Pendidikan yang ideal, seharusnya berorientasi
kepada nilai-nilai humanisme. Humanisme pendidikan yang dimaksud Freire
adalah mengembalikan kodrat manusia menjadi pelaku atau subyek, bukan
penderita atau objek. Selain itu, Freire menginginkan proses belajar sebagai
bentuk investigasi kenyataan. Maksudnya, proses pendidikan itu melibatkan
indentifikasi permasalahan yang terjadi di masyarakat. Konteks pendidikan negara
agraris misalnya, kurikulum pendidikannya juga harus melibatkan realitas
permasalahan pertanian di dalamnya. Selain itu, Freire juga mencontohkan sistem
pengajaran idealnya antara guru dan murid. Proses ini merupakan investigasi
bersama-sama yang terus dilakukan oleh para murid. Para murid diharuskan
memahami bahwa kegiatan mengetahui adalah suatu proses yang tidak pernah
berakhir. Sedangkan bagi para guru, mereka harus memposisikan diri juga sebagai
murid yang tidak pernah berhenti untuk belajar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bawha pendidikan ideal dapat
terwujud atas prakarsa dari seluruh elemen masyarakat yang mempunyai tujuan
pendidikan yang sama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dalam tiga aspek

besar yaitu intelektual, emosional, dan spiritual. Selain itu, pendidikan ideal juga
harus berlandaskan asas humanisme yang mana selalu mementingkan kepentingan
bersama dan tidak ada ketertindasan di dalamnya.
Pendidikan membawa misi besar untuk kemajuan bangsa. Ketika
pendidikan dilakukan sebaik-baiknya, maka semua elemen dalam suatu negara
juga akan terkena imbas yang baik. Jadi, lakukan yang terbaik untuk pendidikan
negeri ini, sehingga kita pun akan memperoleh yang terbaik dari negeri ini.
http://belajarpsikologi.com/tujuan-pendidikan-nasional/
http://masjidalakbar.com/Menuju%20Arah%20Pendidikan%20yang%20Ideal.pdf
http://www.balairungpress.com/2012/08/pendidikan-ideal-menurut-paulo-friere/

Anda mungkin juga menyukai