PENDAHULUAN
PT.CPI
merupakan
produsen
minyak
terkemuka di Indonesia. Salah satu tim dari PT.CPI
ini adalah Departemen MSS, yang merupakan
pusat perbaikan dan fabrikasi untuk berbagai
peralatan produksi dan konstruksi milik PT. CPI.
Dalam kegiatannya, MSS memanfaatkan tenaga
fisik manusia sebagai modal utama pekerjaannya.
Dalam hal ini kerja otot atau kerja fisik merupakan
pusat kegiatan, otot merupakan salah satu organ
terpenting yang menjadi sebab gerakan tubuh, otot
bekerja dengan jalan kontraksi dan relaksasi.
Kontraksi kuat dari otot yang berlangsung lama
menyebabkan keadaan yang dikenal dengan
kelelahan otot yang merupakan penyebab
terjadinya kelelahan kerja.
Untuk mengetahui tingkat kelelahan kerja
akibat aktivitas fisiologis selama bekerja dapat
dilakukan dengan melakukan pengukuran denyut
jantung, konsumsi oksigen (Molen et al., 2007),
dan tekanan darah (Hsu et al., 2008; Abdelhamid &
Everett, 2002).
Selain menyebabkan kelelahan, MMH
berpotensi menimbulkan risiko terhadap bahaya
fisik dalam hal keluhan nyeri pinggung, punggung,
bahu, dll atau dikenal musculoskeletal disorders
(Ayoub & Dampsey, 1999). Masalah tersebut lazim
METODOLOGI
Penelitian dilaksanakan di empat shop yaitu
shop Tubing Pump Repair (TP), shop Motor
Generator Repair and Services (MGR), shop
Machining Services (MS), dan shop Valve &
Miscellaneous Equipment Repair and Service
(Valve) di Departemen Maintenance Support
N
o
Parameter
kelelahan
Tekanan
sistolik
(mmHg)
Tekanan
diastolik
(mmHg)
Denyut nadi
(detak/menit)
Temperatur
tubuh (oC)
3
4
Pekerja lapangan
(n=58)
SebeSesulum
dah
127,48
131,93
16,31 15,44
Pekerja office
(n=11)
SebeSesulum
dah
127,72
127,91
20,01 19,64
74,26
12,06
77,14
11,77
79,54
10,73
79,18
11,74
76,24
9,08
35,01
1,05
81,40
7,54
35,44
0,85
76,00
9,08
35,37
0,79
75,27
8,60
35,69
0,52
C. Denyut nadi
Gambar
D. Temperatur tubuh
Sistolik
Diastolik
Daftar Pustaka
Abbe, O., Craig, M.H., Laura, H.I., Fereydoun, A. 2011.
Modelling
the
relationship
between
occupational stressors, psychosocial/physical
symptoms and injuries in the construction
industry. International Journal of Industrial
Ergonomics, Vol 41. 106-117
Abdelhamid, T.S., Everett, J.E. 2002. Physiological
Demands during Construction Work. EBSCO.
427-437
Ayoub, M.M. and Dampsey, P.G. 1999. The
Psychophysical Approach to Material Handling
Task Design. Journal of Ergonomic Vol. 42,
No.1. 731
Chang, F.L., Sun, Y.M., Chuang, K.H., & Hsu, D.J.
2009. Work Fatigue and Physiological
Symptoms in Different Occupations of High
Elevation Construction Workers. Elsevier. 591596
Hsu, D.J., Sun, Y.M., Chuang, K.H., Juang,Y.J.,&
Chang, F.L. 2008. Effect of Elevation Change
on Work Fatigue and Physiological Symptoms
for High-Rise Building Construction Workers.
Elsevier. 833-843
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran Dan
Industri. Diakses tanggal 15 Januari 2012.
Molen, V.D., Sluitera, J.K., Frings-Dresena, M.H. 2007.
Behavioural Change Phases of Different
Stakeholders Involved in the Implementation
Process. Elsevier. 448-459
Morioka, I., Nobuyuki., Kazushisa. 2006. Hot
Environment and Health Problem of Outdoor
Workers at a Construction Site. Industrial
Health, Vol 44. 28-47
Santoso, G. 2004. Ergonomi Manusia, Peralatan dan
Lingkungan. Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta
Sarmauly, S.R. 2009. Evaluasi Postur Tubuh di Tinjau
Dari Segi Ergonomi di Bagian Pengepakan Pada
PT Coca Cola Bottling Indonesia Medan. Skripsi
Teknik Industri. USU. Medan
Yassierli, N.M.A, Iridiastadi, H., Wojcik, L.A. 2007. The
influence of age on isometric endurance and
fatigue is muscle dependent: A study of
shoulder abduction and torso extension.
Ergonomics 50, 1, 26-45
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil
beberapa kesimpulan, diantaranya adalah :
Hasil analisis mengenai pengaruh sarana, sikap,
postur dan posisi tubuh saat bekerja
menggunakan metode RULA, mengindikasikan
bahwa risiko di shop MGR, TP dan MS
termasuk kategori sedang dan di shop Valve
termasuk kategori berat. Sedangkan dengan
menggunakan metode REBA semua shop
termasuk risiko sedang.
Bagian tubuh yang banyak mengalami keluhan
MSDs adalah leher dan punggung bagian atas,
pinggang dan punggung bagian bawah, serta
jari dan pergelangan tangan kanan.
Hasil pengukuran kelelahan secara subjektif
menunjukkan sekitar 34,48% pekerja lapangan
(terpapar) tingkat kelelahannya adalah rendah,
dan 65,52% mengalami tingkat kelelahan yang
sedang. Jika dibandingkan dengan pekerja
office (tidak terpapar), sebagian besar yaitu
63,64% tingkat kelelahannya rendah, dan hanya
36,36% yang tingkat kelelahannya sedang. Hal
ini mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan
beban dan tingkat pekerjaan antara pekerja
lapangan dan office.
Sedangkan pengukuran kelelahan secara
objektif,
menunjukkan
bahwa
terdapat
perbedaan yang signifikan fisiologis tubuh