Anda di halaman 1dari 13

BIOKIMIA DARAH

KELOMPOK 2.D

ANGGOTA KELOMPOK :
Raka Kristyandi P A
Salomo Galih
Clara Devty
I Wayan Siaga
Ni Putu Linda P.
Putri Mentari

(41130016)
(41130042)
(41130057)
(41130066)
(41130076)
(41130085)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
YOGYAKARTA
2013

BAB I
DASAR TEORI

Darah adalah jaringan yang beredar dalam sistem pembuluh darah yang tertutup. Darah
terdiri dari unsur-unsur sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang terdapat dalam
medium cair (plasma) yang merupakan campuran sangat kompleks, tidak hanya terdiri dari
protein sederhana tetapi juga protein campuran, seperti glikoprotein dan berbagai jenis lipoprotein. Protein plasma terdiri dari 3 bagian, yaitu fibrinogen, albumin, dan globulin.
(Lisnawati,2011).
Darah terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah.Pada dasarnya, ketika
serum dan plasma dipisahkan dari darah, plasma masih mempertahankan
fibrinogen yang membantu dalam pembekuan sementara serum adalah bagian
dari darah yang tersisa setelah fibrinogen ini dihilangkan. Serum darah sebagian
besar air yang dilarutkan dengan protein, hormon, mineral dan karbon dioksida.
Ini adalah sumber yang sangat penting dari elektrolit. Serum adalah bagian cair
dari darah setelah koagulasi. Mereka mengandung 6-8% dari protein yang
membentuk darah. Mereka lebih atau kurang sama dibagi antara globulin serum
albumin dan serum. Ketika darah diekstrak dan dibiarkan menggumpal,
gumpalan menyusut setelah beberapa waktu. Serum diperas keluar setelah ini
menyusut menggumpal. Protein dalam serum biasanya dipisahkan oleh proses
yang disebut elektroforesis. Mekanisme perubahan fibrinogen menjadi fibrin melibatkan

beberapa komponen plasma yaitu protrombin, ion Ca, Ac (accelerator), globulin plasma,
faktor antihemolitik, komponen tromboplastin plasma, prokonvertin dan beberapa faktor
jaringan dan faktor trombosit.

Ringkasan Perbedaan Serum dan Plasma:


1. Plasma adalah bagian dari darah yang mengandung kedua faktor serum dan pembekuan.
2. Serum adalah bagian dari darah yang tersisa setelah faktor pembekuan seperti fibrin telah
dihapus.
3. Plasma mengandung faktor pembekuan dan air, sementara serum mengandung protein
seperti albumin dan globulin.
(Dasar-Dasar Biokimia,anna Poedjiadi,.FM.Titin Supriyanti edisi revisi)
Fungsi utama darah adalah:
Respirasi mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan CO2
dari jaringan ke paru-paru
Nutrisi mengangkut zat makanan yang yang diserap
Ekskresi mengangkut zat sisa metabolic ke ginjal,paru-paru,kulit,dsn
usus untuk dibuang
Memelihara asam-basa normal dalam tubuh
Mengatur keseimbangan air melalui efek darah pada pertukaran air
antara cairan yang beredar dan cairan jaringan
Mengatur suhu tubuh melalui distribusi panas tubuh

Membentuk pertahanan terhadap infeksi melalui sel darah putih dan


antibody dalam sirkulasi
Mengangkut hormone dan mengatur metabolism
Mengangkut metabolit
Koagulasi (Biokimia Harper Edisi 27)
Pembekuan darah disebut juga dengan koagulasi darah. Faktor yang mempengaruhi
penggumpalan darah adalah garam kalsium sel yang luka yang membebaskan
trombokinase, trombin dari protombin dan fibrin yang terbentuk dari fibrinogen.
Mekanisme pembekuan darah adalah trombosit meninggalkan pembuluh darah dan
pecah, maka trombosit akan mengeluarkan tromboplastin bersama-sama dengan
ion Ca. Tromboplastin mengaktifkan protombin menjadi trombin.
(Evelyn,2000).Trombin adalah enzim yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin
inilah yang berfungsi menjaring sel-sel darah merah menjadi gel atau menggumpal.
(Poedjiadi,1995)

BAB II

PERSIAPAN PRAKTIKUM
A.Alat dan Bahan
B.Cara Kerja
A.Koagulasi Darah
1.pengaruh ion Ca dan fibrin terhadap koagulasi dara
+2cc darah oksalate
+2-5 tts CaCl 2,5 %
Setiap 30 detik,tabung dimiringkan dan lihat apa yang terjadi

votek

+2cc darah oksalate


+2-5Endapan
tts CaCl globulin+akuades
2,5 %

B.Protein Serum

Endapan globulin

2.pengendapan globulin
+5cc serum darah
+5cc lar.ammonium sulfat jenuh

Larutan
globulin

3.pengendapan globulin
+4 sndok kecil (NH4)2SO4 padat
+filtrate percobaan 2

dikocok

+akuades

C.Zat-Zat Non Protein dalam Serum Darah


4.menghilangkan protein serum

Uji Glukosa

5.menunjukkan adanya klorida


Filtrate P.4
Terdapat
Endapan AgCl berwarna putih.
+HNO3 Pekat +AgNO
3
(Hasil Positif)

6.menunjukkan adanya fosfat


Filtrate P.4

+5 ttes HNO3 pekat


+5 ttes ammonium molibdat

Panaskan.
Apakah ada endapan?

Lebih keruh dari semula (adanya Ca) )Oksalat

7.menunjukkan adanya
kalsium
Amonium
molibdat
At
Filtrate
P.4

+beberapa tts kalium Oksalat

8.menunjukkan adanya glukosa

Amonium molibdat
Panaskan
5 menit
kuning kemerahan (adanya glukosa)
+2cc filtrate Warna
p.4
5 Na2CO3
+2ttes larutan CuSO4 25%
Amonium Amonium
molibdat molibdat

Amonium molibdat
D.Pigmen Darah
Dinginkan (air ledeng)

vortek
9.pemecahan
eritrosit

Untuk perc.10

panaskan
+10 ttes darah oksalat
10cc akuades

Amonium molibdat
10.tes benzidin
+2cc reagen tauber
2cc hydrogen peroksida

Amonium molibdat

+5 ttes gliserol sambil digoyangkan

vortek

Amonium molibdat

Warna hijau biru(ada biliverdin)

Amonium molibdat

BAB III
HASIL
A.Koagulasi Darah
Hasil
Tabung A
Darah berantikoagulan terjadi koagulasi pada menit ke 75

Tabung B
Darah tanpa antikoagulan tidak terjadi koagulasi

B.Protein Serum
2.pengendapan globulin = dari hasil percobaan kami, kami mendapatkan hasil bahwa
globulin larut
3. Pengendapan Albumin = dari hasil percobaan kami, kami mendapatkan hasil bahwa albumin
larut
C.Zat-Zat Non Protein dalam Serum Darah
4.menghilangkan protein dalam serum =
5.menunjukkan adanya klorida = menghasilkan endapan putih keruh yang menunjukkan
adanya AgCl
6.menunjukkan adanya fosfat = serum bebas protein + AgNO3 +Ammonium Molibdate
dipanaskan = Ammonium Molybdate (kuning jeruk)
7.menunjukkan adanya kalsium = serum bebas protein + larutan (NH4)2C2O4 = CaC2O4
(kalsium oksalat/putih keruh)
8.menunjukkan adanya glukosa = serum bebas protein + 2 tetes gliserol + Na2CO3 bubuk + 2
tetes CuSO4 2,5% - panaskan = endapan merah bata (CuO)
D.Pigmen Darah
9.pemecahan eritrosit =
10.tes benzidin =

BAB IV
PEMBAHASAN
A.Koagulasi Darah
1.pengaruh ion Ca dan fibrin terhadap koagulasi darah
Dari hasil percobaan didapatkan tabung A yang berisi darah berantikoagulan lebih cepat
mengalami koagulasi daripada tabung B. Hal ini dapat terjadi karena tabung A yang berisi
antikoagulan mengikat Ca yang ada dalam darah dimana Ca tersebut berfungsi dalam proses
protrombin menjadi trombin yang kemudian berpengaruh dalam perubahan fibrinogen
menjadi fibrin yang dapat menyebabkan penggumpalan darah. Namun karena ada
penambahan CaCl2 pada tabung A sehingga Ca yang hilang karena berikatan dengan

antikoagulan kembali mendapatkan donor Ca dari larutan CaCl 2 sehingga darah dapat
mengalami koagulasi. Sedangkan pada tabung B tanpa antikoagulan seharusnya lebih cepat
menggumpal, namun karena mendapat donor Ca dari larutan CaCl 2 yang berlebih
menyebabkan darah menjadi lebih cair sehingga tidak terjadi koagulasi.

B.Protein Serum
2. Pengendapan Globulin
Dari hasil percobaan kami, kami mendapatkan hasil bahwa globulin larut. Seharusnya
pada percobaan ini hasil yang didaptkan yaitu endapan globulin. Pada percobaan ini, larutan
globulin yang didapatkan, tidak kami tambahkan/ tidak diencerkan lagi dengan air (aquades),
sehingga dalam percobaan ini kami tidak mendapatkan hasil yang tepat.
Sifat globulin yaitu mengendap dilarutan ammonium sulfat jenuh dan air murni, dan
larut di garam encer. Ketika ammonium sulfat bercampur dengan serum encer, membuat
ammonium sulfat ini menjadi jenuh dan bersifat hidroscopic, sehingga ia menyarap air
disekitarnya dan menghasilkan endapan globulin. Ketika endapan globulin ditambahkan
sedikit air maka ammonium sulfat jenuh menjadi garam encer. Sesuai dengan sifatnya,
endapan globulin akan larut kembali karena gugus proteinnya akan menyerap air dari
lingkungannya. Jika larutan globulin ditambahkan dengan dengan air maka larutan tersebut
akan mengendap lagi jika kadar garamnya menjadi sangat kecil.
Setelah proses ini, akan didapatkan endapan globulin yang akan disaring dengan keras
saring dan diperoleh filtrat yang akan digunakan untuk pengujian albumin.

3. Pengendapan Albumin
Dari hasil percobaan kami, kami mendapatkan hasil bahwa globulin larut.
Sifat albumin yaitu mengendap dilarutan ammonium sulfat jenuh, dan larut di garam
encer dan air murni. Ketika filtrat globulin ditambah ammonium sulfat padat berlebih,
menghasilkan endapan. Endapan yang diperoleh setelah disaring dan ditambahkan air
ternyata larut. Larutnya endapan ketika ditambah dengan air menunjukkan bahwa di dalam
serum selain terkandung globulin juga mengandung albumin, sebab sifat albumin adalah larut
dalam air murni dan larut dalam garam encer, dan mengendap dalam ammonium sulfat jenuh.

C.Zat-Zat Non Protein Dalam Serum Darah


4.Menghilangkan Protein Serum
Deproteinasi serum darah dilakukan untuk menghilangkan protein dalam serum darah agar
tidak mengganggu uji-uji yang akan dilakukan selanjutnya. Protein adalah senyawa yang akan
mengalamidenaturasi dalam keadaan asam dan menggumpal bila dipanaskan, karena itulah dilakukan
pemanasandan penambahan asam asetat pada larutan serum darah dan air kemudian terjadi endapan.
Endapan yangterjadi kemudian disaring dan hasil saringan(filtrate) diambil untuk digunakan pada uji

selanjutnya.Protein akan mengalami koagulasi apabila dipanaskan pada suhu 50 oC atau lebih.
Koagulasi ini akanterjadi apabila larutan protein telah mencapai titik isotolistriknya. Protein
terdenaturasi pada titik isotolistriknya masih dapat larut pada pH diluar titik isotolistrik tersebut. Titik
isotolistrik dalam darahialah 4,88

5.Menunjukkan Adanya Klorida


Uji ini bertujuan untuk mengetahui adanya khlorida dalam darah. Hasil percobaan ini adalah
terbentuk sedikit endapan putih, endapan putih tersebut adalah AgCl hasil reaksi filtrate dengan
AgNO3 dan HNO3. Penambahan HNO3bertujuan untuk mencegah terjadinya endapan perak-fosfat.
Endapan akan larut kembali saat ditambahkan NH4OH karena endapan AgCl bereaksi dengan NH4OH
menjadi NH4
Cl dan AgOH dalam keadaan cair. Setelah urea, jumlah yang paling banyak adalah klorida,
terutama terdapat dalam NaCl. Sebagian besar klorida berasal dari makanan, pengeluarannya sangat
tergantung dari intake.Perbedaan jumlah kadar klor tergantung faktor pakan yang dikonsumsi sepesies
dan jenis kelamin(Murray, 2003).
Dari hasi pengamatan, filtrat yang ditambah larutan AgNO 3 encer dan HNO3
didapatkan endapan putih AgCl dengan larutan keruh. Hal ini menunjukkan uji
adanya ion klorida dalam darah hasilnya positif (+)
Reaksi yang terjadi:
Cl- + AgNO3 AgCl + NO3-

6.Menunjukkan Adanya Fosfat


Filtrat dari percobaan 4 ditambah 1 tetes HNO3 pekat dan 3-5 tetes amonium
molibdat.fosfat organic dalam serum diubah oleh AgNO3 menjadi fosfat anorganik yang
lebih reaktif,lalu fosfat anorganik akan berikatan dengan ammonium molibdat membentuk
Ammonium Fosfomolybdat.Kegunaan amonium molibdat adalah untuk menangkap senyawa
fosfat dalam darah. Setelah dipanaskan,maka akan ada endapan berwarna kuning
jeruk(Ammonium Fosfomolybdat).Pemanasan disini adalah untuk mempercepat reaksi.Hasil
tersebut membuktikan bahwa di dalam plasma darah terdapat fosfat.Reaksi yang terjadi :
H3PO4 + ammonium fosfomolibdat = ammonium fosfomolibdat + H20
7.Menunjukkan Adanya Kalsium
Filtrat(serum bebas protein) ditambahkan larutan (NH4)2C2O4 didapatkan endapan putih
CaC2O4 dengan larutan keruh. Fungsi dari kalium oksalat adalah untuk menangkap senyawa
kalsium di dalam darah. Ketidakadaan endapan tersebut juga membuktikan bahwa plasma
darah tidak mengandung kalsium.
Uji adanya ion kalsium dalam darah hasilnya positif (+) adalah apabila terbentuknya endapan
putih(kalsium oksalat/CaC204) -Poedjiaji (2010
Reaksi yang terjadi: Ca2+ + (NH4)2C2O4 CaC2O4 + 2NH+
8.Menunjukkan Adanya Glukosa

Serum bebas protein dari percobaan 4 ditambah 3 tetes gliserol, sedikit bubuk Na2CO3 bebas
air,2 tetes larutan CuSO4 2,5% lalu dipanaskan 1 menit.Fungsi dari gliserol dan Na2CO3
adalah untuk mempercepat reaksi (katalis), sedangkan larutan CuSO4 2,5% adalah untuk
membuktikan bahwa dalam plasma darah terdapat glukosa yang dapat mereduksi Cu2+
dalam CuSO4 2,5%. Didapatkan endapan merah bata(Cu2O).Endapan itu membuktikan
bahwa plasma darah mengandung glukosa. Hal ini menunjukkan uji adanya glukosa dalam
darah hasilnya positif (+).
Reaksi reduksi Cu2+ oleh glukosa: 2 Cu+ + 2 OH- Cu2O + H2O
D.Pigmen Darah
9.Pemecahan Eritrosit dan Tes Benzidin
Tujuan uji benzidin adalah mengetahui adanya pigmen darah (Hb)
Hasil yang diperoleh pada percobaan ini ketika darah yang diencerkan ditambah
larutan benzidin dan larutan H202 adalah larutan bewarna kuning
Fungsi dari penambahan H202 adalah sebagai oksidator untuk mengoksidasi Fe
2+ menjadi Fe 3+ yang reaksinya
Fe 2+ + H20 Fe 3+ OH + OH
H202 mengalami dekomposisi menjadi 2H20 dan O2 yang menunjukkan adanya
Hb dalam darah O2 mengoksidasi benzidin menjadi derivatnya yang bewarna
hijau atau biru. H202 akan berubah menjadi air dan oksigen apabila tidak
ditemukan Fe 3+ (Dwi 2013)

BAB V
KESIMPULAN
Ion Ca dan fibrin sangat berpengaruh dalam proses koagulasi darah
Uji adanya ion kalsium memberi hasil positif, dengan terbentuknya endapan putih
kalsium oksalat.
Uji adanya glukosa memberi hasil positif, dengan terbentuknya endapan merah bata
Serum darah mengandung protein yaitu albumin dan globulin.
Albumin larut dalam air.
Globulin tidak larut dalam air.
Uji benzidin yang menghasilkan turunan benzidin yang bewarna biru
karena oksidasi yang dilakukan oleh O2

DAFTAR PUSTAKA
Poedjiaji, Anna.2010.Dasar-Dasar Biokimia Edisi Revisi. UI Press. Jakarta

Tim Dosen Biokimia. 2012. Petunjuk Praktikum Biokimia. Semarang: Laboratorium Kimia
Bioorganik Kimia FMIPA UNNES

Anda mungkin juga menyukai