Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BIOLOGI DAN PERKEMBANGAN


TENTANG
VAGINA SWAB

Oleh :
RAHMAWATI
(2015056)

DOSEN PEMBIMBING : dr. ANITA BERLIANA, M. Kes


YAYASAN SEKUNDANG BENGKULU SELATAN
AKADEMI KEBIDANAN MANNA
Jl. Datuk Nazir Nomor : 02 Telp & Fax (0739) 21218
Kode Pos 38511
Email: Akbidmanna@yahoo.com
Website: www.akbidmanna.com

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Struktur kemaluan perempuan bersifat khas. Saluran
vagina senantiasa terbuka dengan dunia luar. Kemungkinan
dimasuki benda apapun, termasuk oleh bibit penyakit, selalu
ada. Hanya karena suasan masam yang tebentuk dimulut
saluran vagina, dan posisi saluran vagina yang senantiasa
terkatup mingkem, sehingga tidak sembarang baran atau bibit
penyakit berhasil memasukinya kecuali atas permintaan. Maka
sebagaimana halnya mantel alami yang sengaja dibentuk
sebagai pelindung kulit, saluran vagina juga membentuk suasan
masam ini dimungkinkan oleh hadirnya kuman Doderlein yang
hidup berdampingan secara damai dengan tubuh. Kuman ini
yang memproduksi asam, perintang masuknya bibit penyakit.
Maka suasana masam vagina tidak boleh dihilangkan.
Kebiasaan rajin menyabuni vagina secara berlebihan atau
memakai

obat

semprot

pewangi

vagina

(douching)

atau

pemakaian bahan kimiawi apapun lainnya, sehingga suasana


masam menjadi terganggu. Untuk melakukan pemeriksaan
vagina dapat dilakukan dengan vagina swab.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan dan pengetahuan mahasiswi terkait tentang vagina
swab.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Vagina Swab
V-SWAB (Vagina swab) adalah pemeriksaan cairan dari
vagina dengan usapan, hasil usapan lalu ditambahkan cairan
fisiologis dan garam lalu ditunggu selama 4-5 menit. Swab V
atau swab vagina atau pemeriksaan apus vagina artinya
mengambil sediaan seperti lendir yang terdapat pada daerah
vagina untuk diperiksa kuman-kuman apakah yang ada di
dalamnya dengan menggunakan bantuan bawah mikroskop.

B. Tujuan
1. Untuk mengambil High Vagina Swab yaitu contoh spesimen
jika seseorang itu mengalami discharge (keputihan) yang
banyak/ abnormal dari vagina.
2. Untuk memeriksa kuman-kuman apakah yang ada didalam
vagina dengan menggunakan bantuan bawah mikroskop.
C. Wanita Yang Melakukan Vagina Swab
1. Dilakukan pada pasien-pasien yang terkena infeksi berulang.
Misalnya, keputihan yang berulang.
2. Wanita yang mengalami radang panggul yang tak kunjung
sembuh.
3. Pemeriksaan ini juga dilakukan pada ibu yang sedang hamil,
terutama yang kerapkali mengalami kontraksi.
D. Prosedur Vagina Swab
1. Pengambilan Vagina Swab
a. Alat dan Bahan
1) Spekulum steril
2) APD lengkap
3) Senter
4) Lidi kapas seri
5) Tabung reaksi yang telah ditutup kapas berlemak
6) Baskom yang berisi desinkfektan
7) Garam Fisiologis
b. Prosedur Kerja

1) Berkomunikasilah dengan baik dengan pasien terlebih


dahulu,

setelah

suasana

mulai

kondusif,

mulailah

langkah-langkah pengambilan sample


2) Suruh pasien berbaring pada kursi yang telah disiapkan
khusus untuk pengambilan sample swab vagina dengan
menekuk lutut hingga dekat paha
3) Bersihkan labia mayora dengan garam fisiologis
4) Masukkan spekulum ke lubang vagina, buka spekulum
hingga terlihat serviks
5) Oleskan lidi kapas pada bagian tersebut sebanyak dua
kali pengambilan
6) Kembalikan posisi spekulum pada posisi semula
7) Keluarkan perlahan
8) Rendam pada baskom yang berisi desinkfektan
9) Taruh lidi kapas tadi pada tabung reaksi
10)
Tutup rapat dengan kapas berlemak

yang

terbungkus kertas perkamen


11)
Bawa ke laboratorium untuk diperiksa dengan
gram dan kultur.
2. Pembacaan Preparat
a. Alat dan Bahan
1) Mikroskop CX 31
2) Preparat / sediaan yang akan diamati
b. Prosedur Kerja
1) Siapkan mikroskop diatas meja kerja yang rata dan
kokoh
2) Atur posisi duduk (ergonomi) yang baik agar tidak
mengganggu pengamatan
3) Hidupkan tombol on/off pada mikroskop untuk memulai
langkah selanjutnya
4) Atur lampu 3,55.Taruh slide pada meja mikroskop
5) Atur lensa objek ke posisi 10x
6) Naikkan makrometer full katas

7) Turunkan

pelan-pelan

hingga

menemukan

lapang

pandang
8) Setelah mendapatkan lapang pandang atur focus mata
kanan dan mata kiri dengan mengatur cincin diopter
pada lensa okuler
9) Tutup diafragma
10)
Naikkan kondensor, turunkan pelan-pelan hingga
menemukan polygon (segi banyak dengan sisi biru-biru
tajam)
11)
Setelah

itu

buka

diafragma

seluas

lapang

pandang
12)
Teteskan oil imersi dengan mencari celah diantara
lensa objektif
13)
Putar lensa objektif 100x
14)
Atur micrometer, jika kurang terang, terangkan
dengan membesarkan lampu
15)
Identifikasi bakteri gram apa yang ditemukan.
Apabila ditemukan bakteri gram positif akan ditemukan
bakteri

dengan

warna

ungu,

sedangkan

apabila

ditemukan bakteri gram negatif akan ditemukan bakteri


dengan warna merah.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Struktur kemaluan perempuan bersifat khas. Saluran
vagina senantiasa terbuka dengan dunia luar. Kemungkinan
dimasuki benda apapun, termasuk oleh bibit penyakit, selalu
ada. Hanya karena suasan masam yang tebentuk dimulut
saluran vagina, dan posisi saluran vagina yang senantiasa
terkatup mingkem, sehingga tidak sembarang barang atau bibit
penyakit

berhasil

memasukinya

kecuali

atas

permintaan.

Merawat vagina agar tetap bersih setiap saat harus diperhatikan


kaum wanita. Hal ini peting dilakukan untuk mencegah terinfeksi
segala macam penyakit kelamin, seperti kanker serviks atau
kanker leher rahim. .
B. Saran
Pada kenyataannya memang tidak semua permasalahan
pada vagina dapat dicegah, namun melakukan pemeriksaan
berkala dapat memberikan kepastian bahwa problem yang
mungkin terjadi dapat diterapi secara dini.
.

DAFTAR PUSTAKA
1 Sunarto, dkk, 2012. Modul Ajar Biologi Dasar dan Biologi
Perkembangan. Forikes Press. Magetan
2 Sunarto, dkk, 2012. Modul Praktikum Biologi Dasar dan Biologi
Perkembangan. Forikes Press, Magetan.
3 Sunarto, 2012. Modul Praktikum Pemeriksaan Fisik. Forikes,
Magetan

KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan
rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini
guna

memenuhi

tugas

mata

kuliah

Biologi

Dasar

dan

Perkembangan.
Dalam

penyusunan

tugas

atau

materi

ini,

tidak

sedikit

hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa


kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala
yang penulis hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas

dan

menjadi

sumbangan

pemikiran

kepada

pembaca

khususnya para mahasiswa Akademi Kebidanan Manna. Saya sadar


bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jau dari
sempurna. Untuk itu, kepada dosen

pembimbing saya

meminta

masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa


yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
.
.
Penulis

9
ii

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................

Daftar Isi .......................................................................................

ii

BAB I

PENDAHULUAN .................................................................

A. Latar Belakang ............................................................

B. Tujuan...........................................................................

TINJAUAN TEORI ...............................................................

A. Definisi Vagina Swab ...................................................

B. Tujuan .........................................................................

C. Wanita Yang Melakukan Vagina Swab .........................

D. Prosedur Vagina Swab .................................................

BAB III PENUTUP ..........................................................................

A. Kesimpulan .................................................................

B. Saran ...........................................................................

BAB II

DAFTAR PUSTAKA

ii
10

Anda mungkin juga menyukai