1. Pada suhu 400-600 C, air kristal akan hilang sehingga menghasilkan alumina
(A1203) dalam bentuk - A1203 aktif
Paduan aluminium dapat dikelompokkan menjadi paduan yang tidak bisa diberi
perlakuan panas (non heat treatable alloy) dan paduan yang dapat diberi perlakuan
panas (heat treatable alloy).
Non Heat Treatable Alloy
Kekuatan tarik paduan Al ini dapat ditingkatkan dengan cara pengerjaan dingin (cold
work) atau pengerasan larutan padat (solid solution hardening) dan unsur seperti Mg.
Yang termasuk pada kelompok ini adalah paduan seri boa, 3xxx dan 5xxx.
Heat Treatable Alloy
Kekerasan dan kekuatan tarik tergantung pada komposisi dan perlakuan panas yang
terdiri dari :
1. Pemanasan di atas garis solves sehingga unsur-unsur paduan akan
larut dalam fasa tunggal a. Tahap ini dinamakan perlakuan larutan
(solution treatment).
2. Pendinginan cepat sampai suhu kamar sehingga terbentuk larutan
padat lewat jenuh (supersaturated solid solution).
3. Proses penuaan (ageing) dengan cara memanaskan kembali pada
suhu sekitar 130-190 C sehingga terbentuk endapan yang sangat
halus.
Dan gambar terlihat bahwa batas kelarutan B di dalam logam A mencapai maksimum
pada titik M. Batas kelarutan ini turun dari titik M sampai titik N. Jika logam paduan
dengan komposisi Co dipanaskan pada suhu To maka akan terbentuk fasa . Jika
kemudian dilakukan pendinginan secara cepat pada suhu T1 maka maka difusi tidak
terjadi dan tidak terbentuk fasa . Selanjutnya jika dipanaskan pada suhu T2 maka
difusi mulai terjadi dan terbentuk fasa berupa partikel-partikel kecil. Proses ini
dinamakan penuaan. Pembentukan pertikel-partikel kecil ini berpengaruh pada sifatsifat mekanis (kekerasan dan kekuatan tafik) logam paduan seperti terlihat pada
gambar 2.5. di bawah.