NPM : 230110060005
Histamin
Histamin merupakan senyawa turunan dari asam amino histidin yang
banyak terdapat pada ikan. Asam amino ini merupakan salah satu dari sepuluh
asam amino esensial yang dibutuhkan oleh anak-anak dan bayi tetapi bukan asam
amino esensial bagi orang dewasa.
Di dalam tubuh kita, histamin memiliki efek psikoaktif dan vasoaktif. Efek
psikoaktif menyerang sistem saraf transmiter manusia, sedangkan efek vasoaktif-
nya menyerang sistem vaskular. Pada orang-orang yang peka, histamin dapat
menyebabkan migren dan meningkatkan tekanan darah.
Putresin
Putresi merupakan prekusor untuk spermin dan spermidin. Spermidin dan
spermin disintesis dari putresin lewat penambahan gugus propil-amin yang
diperoleh dari s-adenosil methhionin(SAM). Senyawa ini ternyata juga
merupakan prekursor dalam sintetis etilen.
Pustresin adalah zat kristal beracun yg terdapat didalam daging yg
membbusuk. putresin yang menyebabkan aroma kurang sedap.
Kadaverina
Kadaverina, juga disebut pentamethylendiamin atau pentana-1 ,5-diamina
adalah diamina alifatik. Muncul, seperti putresin , dekarboksilasi asam amino lisin
dan Ornithine dan daging busuk. efek toksik Itu serupa dengan efek dari ammonia
. Hal ini disebut sebagai racun daging yang telah membusuk.
Trimetil amin
Trimetil amin oksida (TMAO), yang terdapat dalam semua ikan laut,
biasanya
tidak ada didalam ikan air tawar. Pemecahan TMAO menjadi trimetil amin
(TMA) merupakan reaksi penting dari kerusakan ikan secara enzimatis.
Kandungan TMAO biasanya digunakan sebagai indikator dari kesegaran ikan.
Amonia
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini
di dapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun
amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia
sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan.
H2S
Gas H2S adalah rumus kimia dari gas Hidrogen Sulfida yang terbentuk
dari 2 unsur Hidrogen dan 1 unsur Sulfur. Satuan ukur gas H2S adalah PPM ( part
per milion ). Gas H2S disebut juga gas telur busuk, gas asam, asam belerang atau
uap bau.
Proses terjadinya
Gas H2S terbentuk akibat adanya penguraian zat-zat organik oleh bakteri. Oleh
karena itu gas ini dapat ditemukan limbah industri Perikanan, pembudidayaan
perikanan.
Sifat dan karakteristiknya
Gas H2S mempunyai sifat dan karakteristik antara lain :
- Tidak berwarna tetapi mempunyai bau khas seperti telur busuk pada konsentrasi
rendah sehingga sering disebut sebagai gas telur busuk.
- Merupakan jenis gas beracun.
- Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL (Lower Explosive Limit )
4.3% ( 43000 PPM ) sampai UEL ( Upper Explosive Limite ) 46% ( 460000
PPM ) dengan nyala api berwarna biru pada temperature 500 0F ( 260 0C )
- Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara sehingga gas H2S akan cenderung
terkumpul di tempat / daerah yang rendah. Berat jenis gas H2S sekitar 20 % lebih
berat dari udara dengan perbandingan berat jenis H2S : 1.2 atm dan berat jenis
udara : 1 atm.
- H2S dapat larut (bercampur) dengan air ( daya larut dalam air 437 ml/100 ml air
pada 0 0C; 186 ml/100 ml air pada 40 0C ).
- H2S bersifat korosif sehingga dapat mengakibatkan karat pada peralatan logam.
Senyawa keton
Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh sebuah gugus
karbonil (O=C) yang terhubung dengan dua atom karbon ataupun senyawa kimia
yang mengandung gugus karbonil. Keton memiliki rumus umum:
R1(CO)R2.
Senyawa karbonil yang berikatan dengan dua karbon membedakan keton dari
asam karboksilat, aldehida, ester, amida, dan senyawa-senyawa beroksigen
lainnya. Ikatan ganda gugus karbonil membedakan keton dari alkohol dan eter.
Keton yang paling sederhana adalah aseton (secara sistematis dinamakan 2-
propanon).
Atom karbon yang berada di samping gugus karbonil dinamakan karbon-α.
Hidrogen yang melekat pada karbon ini dinamakan hidrogen-α. Dengan
keberadaan asam katalis, keton mengalami tautomerisme keto-enol. Reaksi
dengan basa kuat menghasilkan enolat.
Alkohol
Alkohol adalah senyawa-senyawa dimana satu atau lebih atom hidrogen
dalam sebuah alkana digantikan oleh sebuah gugus -OH. Pada pembahasan kali
ini, kita hanya akan melihat senyawa-senyawa yang mengandung satu gugus -OH.
Panir:
» 1 butir telur
» 100 gram tepung roti
» Minyak untuk menggoreng
Pelengkap:
» Saus tomat dan saus cabai botolan
Cara Membuat:
» Campur cumi halus dengan santan, telur, tepung sagu, bumbu kari, garam,
merica, gula pasir,dan penyedap rasa ayam, aduk rata.
» Siapkan loyang atau pinggan tahan panas, olesi dengan minyak goreng,
tuangkan adonan lalu kukus selama 20 menit, angkat, dinginkan.
» Setelah dingin, potong merurut selera, celupkan ke dalam telur kocok dan
lumuri dengan tepung roti. Simpan dalam lemari pendingin selama 2 jam.
» Panaskan minyak, goreng hingga kecoklatan, angkat dan tiriskan.
» Sajikan bersama saus tomat dan saus cabai botolan.