Anda di halaman 1dari 33

LAPKAS

Prurigo Hebra
Pembimbing:
dr. Heryanto Syamsudin, Sp.KK
Oleh:
Sigit Prasetyo
2010730099
KEPANITERAAN KLINIK STASE KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA SUKAPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2015

IDENTITAS

Nama
: An. D
Usia
: 5 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat
: Klender
Tanggal Pemeriksaan: 03 Desember
2015

ANAMNESIS
Keluhan Utama
Bintil-bintil kemerahan dan kehitaman
disertai rasa gatal pada kaki sejak 1
minggu SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan
Kelamin RS. Pelabuhan dengan keluhan
yaitu terdapat bintil-bintil merah dan
kehitaman disertai rasa gatal di lengan
kanan dan kiri, tungkai kanan dan kiri
yang dirasakan sejak 1 minggu yang lalu.
Sebenarnya keluhan sudah dirasakan
sejak 2 tahun yang lalu namun sifatnya
hilang timbul dan sering kambuh dan
sembuh sendiri

Riwayat Penyakit Sekarang


Keadaan ini awalnya timbul ketika pasien
digigit nyamuk/serangga sehingga timbul
bintil-bintil kemerahan kecil pada daerah
kaki kanan, kemudian karena gatal pasien
menggaruknya sehingga luka dan
menghitam. Kelainan kulit kemudian
menyebar sampai ke kaki sebelah kiri dan
kanan. Gatal dirasakan tidak bertambah
pada saat berkeringat ataupun pada
malam hari.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat penyakit seperti ini dikatakan
orang tua pasien sudah dari 2 tahun yang
lalu
Riwayat alergi disangkal oleh orang tua
pasien

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga yang mengalami
keluhan serupa seperti pasien

Riwayat Alergi
Riwayat alergi disangkal oleh orang tua
pasien

Riwayat Psikososial
Pasien mandi 2 kali dalam sehari
Pasien jarang tidur menggunakan kelambu pada
saat sedang tidur

Riwayat Pengobatan
Pasien hanya diberikan obat salep dibeli dari
apotik.

PEMERIKSAAN FISIK

Tanggal Pemeriksaan : 03 Desember 2015


Keadaan Umun : Sehat
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign : Dalam Batas Normal

Status Generalis
Kepala : t.a.k
Leher : t.a.k
Thoraks : t.a.k
Abdomen : t.a.k
Ekstremitas : t.a.k
Kulit: lihat status dermatologis

Status Dermatologi
Lokasi : Regio Ekstremitas Inferior dextra/
sinistra
Efloresensi Primer: Papul-papul yang
eritema
Efloresensi Sekunder: makula
hiperpigmentasi, erosi, ekskoriasi dan krusta
Ukuran : milier sampai lentikular
Bentuk : bulat, berbatas tegas
Distribusi : bilateral dan multipel

RESUME
An. D, seorang Laki-laki usia 5 tahun datang ke RS. Pelabuhan
dengan keluhan bintil-bintil merah dan kehitaman disertai rasa gatal
dilengan kanan dan kiri, tungkai kanan dan kiri yang dirasakan sejak 1
minggu yang lalu. sifatnya hilang timbul dan sering kambuh dan sembuh
sendiri. Keadaan ini awalnya timbul ketika os digigit nyamuk/serangga
sehingga timbul bintil-bintil kemerahan kecil pada daerah kaki kanan,
kemudian karena gatal pasien menggaruknya sehingga luka dan
menghitam. Lesi pertama muncul pada daerah kaki kanan, lalu timbul pada
daerah kaki kiri.

RESUME

Pada pemeriksaan fisik. Pada status dermatologis ditemukan ruam


pada regio ekstremitas inferior dextra et sinistra, dengan efloresensi primer
berupa papul eritema ukuran milier sampai lentikular, berbentuk bulat,
berbatas tegas, distribusi bilateral dengan jumlah multiple. Efloresensi
sekunder yaitu macula hiperpigmentasi, erosi, ekskoriasi dengan sedikit
krusta.

DIAGNOSA
DIAGNOSA Banding

Prurigo Hebra
Skabies
Insect bite
DIAGNOSA Kerja

Prurigo Hebra

Rencana Pemeriksaan
Penunjang
Skin prick test atau patch test berbagai
allergen, parasit dan serangga
Pemeriksaan histopatologi
Pemeriksaan imunologis darah

Penatalaksanaan
Umum
Menjaga kebersihan badan, pakaian dan lingkungan
Hindari faktor pencetus seperti gigitan serangga dengan memakai
kelambu saat tidur.
Hindari trauma mekanis (menggaruk) yang dapat menyebabkan
luka
Meminum dan menggunakan obat dengan teratur dan sesuai
petunjuk dokter

Medika Mentosa
Sistemik
Cetirizine 1 x 10 mg
Erytromicin 2 x 500 mg

Topikal
Bethamethasone Propionat 0,05%

PROGNOSIS
Quo at vitam
: ad bonam
Quo at fungsionam : ad bonam
Quo at sanationam : dubia ad bonam

Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka
Definisi :
Prurigo Hebra ialah penyakit kulit kronik
dimulai sejak bayi atau anak. Kelainan kulit
terdiri atas papul-papul miliar berbentuk kubah
sangat gatal, lebih mudah diraba daripada
dilihat, terutama di daerah ekstremitas bagian
ekstensor.

Epidemiologi
Penyakit ini sering terdapat pada keadaan
sosial-ekonomi dan higiene yang rendah. Di
Jakarta penderita wanita lebih banyak daripada
laki-laki. Umumnya terdapat pada anak. Di
Eropa dan Amerika Serikat penyakit ini jarang.

EtioPatogenesis
Penyebab pasti belum diketahui

Gejala klinis

Prurigo Hebra

Histopatologi

Diagnosa
Diagnosis prurigo Hebra terutama berdasarkan
gambaran klinis ialah adanya papul-papul miliar,
berbentuk kubah terutama terdapat di ekstremitas
bagian ekstensor. Keluhannya ialah sangat gatal,
biasanya pada anak.

Sebagai diagnosis banding ialah skabies. Pada


penyakit tersebut gatal terutama pada malam hari,
orang-orang yang berdekatan juga terkena.
Kelainan kulit berupa banyak vesikel dan papul
pada lipatan-lipatan kulit.

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Umum

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan secara khusus

Prognosis
Sebagian besar akan sembuh spontan pada
usia akil balik

Analisa Masalah
Prurigo hebra penegakan diagnosisnya berdasarkan
anamnesis dan gejala klinis adanya bintil-bintil
kemerahan (papul eritema) disertai rasa gatal yang
terdapat pada tangan dan kaki, berbentuk kubah dan
vesikel pada puncaknya
Karena garukan yang terus menerus sehingga
menimbulkan erosi, ekskoriasi, sikatrik, krusta, dan
hipopigmentasi.
Pada pasien ini juga dijumpai hal-hal diatas dan ini sesuai
dengan kepustakaan tentang gambaran prurigo hebra.

Analisa Masalah
Predileksi lesi terdapat di ektremitas bagian
ekstensor dan simetris, dapat meluas ke bokong,
perut, dan biasanya bagian distal lengan lebih
parah dari pada bagian proksimal.
Sebagian para ahli berpendapat bahwa kulit
penderita peka terhadap gigitan serangga,
misalnya nyamuk. Pasien ini juga mengeluh
alergi terhadap gigitan serangga, dan terdapat
lesi pada kedua kaki. Hal ini juga sesuai dengan
kepustakaan.

Analisa Masalah
Penatalaksanaan pada pasien ini secara umum adalah
menghindari garukan untuk mencegah infeksi
sekunder, menghindari hal-hal yang ada kaitannya
dengan prurigo, yakni gigitan nyamuk atau serangga,
memperbaiki hygiene perorangan maupun lingkungan.
Menurut kepustakaan, penatalaksanaan secara khusus
dibagi menjadi dua yaitu terapi topikal diberi
Bethametasone propionate 0,05 % cream dioleskan 2
x/hari, dan terapi sistemik diberi antihistamin generasi
II seperti cetirizine 1 x 10 mg dan juga pemberian
antibiotika jika terdapat sekunder infeksi.

Daftar Pustaka
1. Wiryadi, Benny. Prurigo. dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Djuanda A. dkk. (Ed.).
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.2007: 272-275.
2. Prurigo. December 03, 2015 (cited December 03, 2015) Available at http://dermnetnz/Prurigo
.html
3. Principles of Pediatric Dermatology chapter 36. Prurigo. (cited December 03, 2015)
Available at http://prurigo/chapter36/Prurigo.htm
4. Prurigo. 2010 (cited December 03, 2015) Available at http://dinars-site/Prurigo.htm
5. Prurigo. December 04, 2015 (cited December 03, 2015) Available at http://medical-journal/
Prurigo.htm
6. Siregar R.S. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. EGC. Jakarta. 2005: 16-17.
7. Actinic Prurigo. January 15, 2009 (cited December 03, 2015) Available at http://webmd/
Prurigo.htm
8. Actinic Prurigo. April 21, 2010 (cited December 03, 2015 Available at http://wikipedia/
Prurigo.htm
9. American Journal of Dermatopathology. (cited December 03, 2015) Available at http://
histopathology/Prurigo.htm

Anda mungkin juga menyukai