DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
HEDIA RIZKI
(A1C212014)
(A1C212021)
(A1C212023)
ANIFARUZKI AMALIA
(A1C212037)
AZMI SAPUTRI S
(RSA1C212011)
(RSA1C212012)
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014-2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang
berjudul Strategi Implementasi Kurkulum 2013. Meskipun banyak hambatan yang kami
alami dalam proses pengerjaan, tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI..
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
LATAR
BELAKANG..
1.2.
RUMUSAN
MASALAH..
1.3.
1
2
2
TUJUAN..
.
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
PENGERTIAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM.
2.2.
STRATEGI IMPLEMENTASI
KURIKULUM
3
9
16
1
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses pendidikan dalam kegiatan pembelajaran atau dalam kelas akan bisa
berjalan dengan lancar, kondusif, interaktif, dan lain sebagainya apabila dilandasi oleh
dasar kurikulum yang baik dan benar. Pendidikan bisa dijalankan dengan baik ketika
kurikulum menjadi penyangga utama dalam proses belajar mengajar. Kurikulum
mengandung sekian banyak unsur konstruktif supaya pembelajaran terlaksana dengan
optimal.
Sejumlah pakar kurikulum berpendapat bahwa jantung pendidikan berada pada
kurikulum. Untuk itu kurikulum yang digunakan selalu mengalami perbaikan dan
penyempurnaan sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan di Indonesia guna
menghadapi tantangan globalisasi. Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan
pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan
KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara
terpadu.
Lahirnya kurikulum 2013 tidak terlepas dari kenyataan bahwa mutu pendidikan di
Indonesia masih relatif rendah dibanding beberapa negara lain. Berdasarkan data The
Learning Curve Pearson, sebuah lembaga pemeringkatan pendidikan dunia,
memaparkan jika mutu pendidikan Indonesia berada di posisi terbawah pada tahun 2012,
bersama dengan Meksiko dan Brasil. PISA (Program for Internasional Student
Assessment) melakukan penelitian secara berkala untuk siswa SMP dan SMA dalam
reading literacy, mathematic literacy dan scientific literacy, dalam ketiga hal tersebut
Indonesia berada pada kelompok bawah, demikian juga penelitian yang dilakukan
TIMMS (Trends In International Mathematic And Science Study) menunjukkan hal yang
sama bahwa Indonesia menduduki posisi bawah bahkan secara relatif menunjukkan
penurunan.
Kondisi ini jelas menimbulkan keprihatinan dan sekaligus dorongan untuk terus
berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Kurikulum 2013 pada dasarnya merupakan
upaya untuk memperbaiki proses pendidikan atau pembelajaran pada jalur pendidikan
formal, namun demikian implementasinya jelas tidak sederhana, banyak hal yang harus
dicermati dan dipersiapkan, yang apabila tidak dilakukan, maka kurikulum 2013 hanya
akan menjadi teks tanpa dampak signifikan bagi peningkatan mutu pendidikan di
Indonesia. Oleh sebab itu diperlukan strategi-strategi untuk mengimplementasikan
kurikulum 2013 ini, sehingga penulis menyusun makalah yang berjudul Strategi
Implementasi Kurikulum 2013, disamping untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah
Kurikulum, penulis juga berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi wawasan
kepada pembaca tentang kurikulum 2013.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Peningkatan
Potensi,
Kecerdasan,
dan Minat
Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
sesuai
dengan
antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu
bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku
dan bangsa lain.
c)
dikembangkan
dengan
prinsip
e)
atau
program pedidikan
11
Juli 2015
Seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK
telah melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013.
2. Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan dari Tahun 2013-2015
Pelatihan PTK adalah bagian dari pengembangan kurikulum. Strategi pelatihan
tahun ini dimulai dengan melatih calon Narasumber Nasional yang terdiri dari empat
unsur, yakni guru, dosen LPTK, Widyaiswara, dan pihak yang dianggap ahli, seperti
tim pengembang kurikulum di Kemdikbud. Pelatihan dilaksanakan di Jakarta selama
7 hari dengan paparan oleh Mendikbud dan Tim Pengarah. Adapun kriterianya adalah
sebagai berikut:
Untuk Dosen diutamakan memiliki NIA (Nomor Induk Asesor) sertifikasi guru
pada bidang studi yang relevan
Untuk Pengawas, Kepala Sekolah, dan Guru harus sudah memiliki sertifikat
pendidik pada bidang studi yang relevan
Untuk Widya Iswara telah mengikuti pelatihan kurikulum 2013 dengan mata
pelajaran yang relevan
Guru Berprestasi
Langkah terakhir adalah melatih guru sasaran yang teridir dari semua guru kelas
dan guru mata pelajaran di tingkat SD, SMP dan SMA/SMK selama 5 hari. Struktur
program pelatihan pendidik dan tenaga pendidik terdiri dari konsep kurikulum 2013,
analisis materi ajar, perancangan model belajar, praktek pembelajaran terbimbing, dan
evaluasi peserta. Pelatihan ini diharapkan akan menghasilkan guru yang:
1)
2)
3)
4)
5)
Musliar menyebutkan, dana BOS SD dan SMP sebanyak Rp 580 ribu dan Rp 710
ribu, jika digunakan untuk membeli buku mencapai Rp 70 ribu, sedangkan BOS SMA
cukup besar yaitu Rp 1 juta. "Kita transfer lebih kurang Rp 800 miliar untuk beli buku
khusus buku SD dan SMP, yang bosnya kecil, tetapi kalau SMA kan BOS-nya besar,"
ujarnya.
4. Pengembangan Manajemen, Kepemimpinan, dan Pengembangan Budaya Sekolah
(Budaya Kerja Guru) dimulai dari Bulan Januari Desember 2013.
Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi, manajemen,
kepemimpinan dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu dalam persiapan
implementasi Kurikulum 2013, pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja baru para
guru dan kepemimpinan kepala sekolah.Dengan penerapan pelatihan ini maka
implementasi Kurikulum tidak hanya berkenaan dengan upaya realisasi ide dan
rancangan kurikulum tetapi juga pembenahan pada pelaksanaan pendidikan di satuan
pendidikan.
i. Pengembangan Manajemen
Manajemen pengembangan adalah proses pengelolaan sumber daya untuk membawa
keadaan sekarang menuju keadaan baru yang diharapkan, sesuai dengan kurikulum tahun
2013.
Berdasarkan tingkat kedalaman pengembangan dan metodenya maka jenis
pengembangan yang dihadapi meliputi pengembangan rutin, darurat, mutu radikal dan
kondisi makro.
Keberhasilan mengembangkan budaya sekolah ditentukan dengan efektivitas
komunikasi dan interaksi kepala sekolah dengan pemangku kepentingan sehingga
membangkitkan kepatuhan, disiplin, dan motif berpartisipasi untuk mewujudkan
keunggulan.
Dengan adanya kurikulum 2013, maka pengembangan yang utama adalah merubah
model kepemimpinan dari model konvensional, berubah menjadi kepemimpinan
pengembangan.Kepala sekolah harus menjadi agen pengembangan di sekolah, mampu
merubah pola pikir pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah yang
dipimpinnya, memberi motivasi sehingga menjadi daya dorong untuk melaksanakan
pengembangan.Sebagai pimpinan, kepala sekolah juga harus berperan sebagai manajer
yang berfungsi mengelola pengembangan melalui pelaksnakan fungsi-fungsi manajemen
sekolah dalam rangka pengembangan sekolah.
Dengan pengembangan kurikulum sekolah dari kurikulum 2006 menjadi kurikulum
2013, maka elemen pengembangan di kelas yang inti adalah proses pembelajaran. Pada
kurikulum sebelumnya proses pembelajaran menekankan pada "guru memberi tahu" maka
proses pembelajaran berubah menjadi model pembelajaran "siswa mencari tahu".
Proses pelatihan menggunakan pendekatan saintifik dan metode action learning dan
learning based project. Metode action learning (belajar berbasis karya) untuk membangun
dan mengimplementasikan ide inovatif dalam pengembangan keunggulan sekolah
15
16
indikator yaitu intensitas dan kedalaman materi yang dibahas.Di samping itu, kepala
sekolah perlu mengembangkan komunikasi multi arah untuk mengintegrasikan seluruh
sumber daya secara optimal.
Dalam menunjang pengembangan budaya sekolah kepala sekolah hendaknya
menegakkan lima prinsip sebagai berikut:
1. selalu berorientasi pada pencapain tujuan; mengembangkan visi misi dengan jelas
2. menerapkan kepemimpinan partisipatif dengan memperluas peran pendidik dalam
pengambilan keputusan.
3. berperan sebagai kepala sekolah yang inovatif dengan meningkatkan keyakinan
bahwa pendidik dapat mengembangkan prilaku yang mendukung pengembangan.
4. memerankan kepemimpinan yang meyakinkan pendidik sehingga mereka
berpndapat bahwa kepala sekolahnya benar menunjang efektivitas mereka bekerja.
mengembangkan kerja sama yang baik antar pendidik dalam interaksi formal maupun
informal.
Keberhasilan mengembangkan budaya sekolah ditentukan dengan efektivitas
komunikasi dan interaksi kepala sekolah dengan pemangku kepentingan sehingga
membangkitkan kepatuhan, disiplin, dan motif berpartisipasi untuk mewujudkan
keunggulan.Keberhasilan mengembangkan budaya sekolah ditentukan dengan efektivitas
komunikasi dan interaksi kepala sekolah dengan pemangku kepentingan sehinga
membangkitkan kepatuhan, disiplin, dan motif berpartisipasi untuk mewujudkan
keunggulan.
5. Pendampingan Dalam Bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk Menemukan Kesulitan
dan Masalah Implementasi serta Upaya Penanggulangannya, dari Juli 2013 2016
Monitoring dan evaluasi tidak sama, tetapi keduanya memerlukan berbagai unsur dan
alat yang sama, antara lain adanya sasaran-sasaran program yang jelas, target dan
indikator, serta basis data yang mengandung data mutakhir. Sasaran (output, outcome,
impact) perlu ditetapkan sejak awal (pada saat perencanaan), begitu pula dengan
indikator dan sasaran utama. Monitoring dapat mempermudah kita dalam mengamati
terus-menerus trend dan masalah, dan bila perlu melakukan penyesuaian dalam
rencana implementasi atau proses pengelolaan secara tepat waktu. Bila dikaitkan
dengan sistem monitoring yang kokoh, evaluasi tidak hanya dapat mengidentifikasi
hasil-hasil program, tetapi juga dapat menyediakan informasi mengenai kapan,
mengapa, dan bagaimana implementasi program meleset dari rencana semula dan
kemudian menyajikan rekomendasi untuk mengatasi masalah itu monitoring dan
evaluasi dapat dipakai mengidentifikasi dan mengatasi masalah. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan melakukan monitoring dan
evaluasi (Monev) pelaksanaan Kurikulum 2013 yang telah dilakukan mulai Tahun
Pelajaran Baru 2013/2014 pada 15 Juli. Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh.
17
18
BAB III
PENUTUP
Kurikulum 2013 dibuat untuk meningkatkan efektivitas pendidikan, sehingga mampu
memberikan bekal yang cukup bagi generasi masa depan. Kurikulum ini diharapkan dapat
menjawab tantangan dari perkembangan dunia. Dengan modal yang cukup kuat, kita akan
memperoleh bonus demografi pada tahun 2045, sehingga kita perlu mempersiapkan generasigenerasi emas. Memang tidak ada yang benar-benar sempurna, maka dalam implementasi
kurikulum 2013 harus dilaksanakan dengan maksimal. Kurikulum 2013 yang telah dirancang
sedemikian bagus, tidak akan memenuhi tujuan pendidikan jika pengimplementasiannya
tidak berjalan dengan baik. Untuk itu diperlukan sistem kerjasama yang baik di antara semua
pihak. Selain itu evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 juga harus dilakukan, agar
kualitas pendidikan di Indonesia semakin bagus.
DAFTAR PUSTAKA
19
E. Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Hidayati, Wiji. 2012. Pengembangan Kurikulum. Yogyakarta: Pedagogia
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2013/08/21/permendikbud-no-81a2013-tentangimplementasi-kurikulum/
http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/1095
http://kurikulum2013indonesia.blogspot.com/2013/12/implementasi-kurikulum-2013.html
http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id
http://www.jpnn.com/read/2014/07/19/247081/Kurikulum-2013-Jalan-Terus-Meski-SaratMasalah/
http://www.setkab.go.id/berita-9818-akhir-agustus-kemdikbud-evaluasi-pelaksanaankurikulum-2013.html
20