Anda di halaman 1dari 5

PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI

Definisi Tujuan
Suatu hasil akhir, titik akhir atau segala sesuatu yang akan dicapai
A. Etzioni , Modern Organization
Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud
untuk merealisasikan dan sebagai pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan
datang dimana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya
Unsur penting tujuan :
1. Hasil akhir yang diingikan di waktu mendatang
2. Usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan.
Tujuan terdiri :
1. Tujuan umum/khusus = Tujuan strategic
2. Tujuan akhir/antara
Faktor yang mempengaruhi proses penetapan tujuan strategic
1. Misi dasar organisasi
2. nilai-nilai yang dipegang manajer
3. Kekuatan dan kelemahan organisasi
4. Data kesempatan dan ancaman lingkungan organisasi
Misi organisasi

Nilai manajer
puncak

Tujuan-tujuan strategik

Kesempatan dan
ancaman dalam
organisasi

Kekuatan dan kelemahan


Organisasi

Fungsi Tujuan Organisasi


1. Pedoman bagi kegiatan
2. Sumber legitimasi
3. Standar pelaksanaan
4. Sumber motivasi
5. Dasar rasional pengorganisasian

Manajemen/Bab6

Klasifikasi Tujuan
Menurut C. Perrow ; Organizational Analysis , klasifikasi tujuan dari sudut pandang
mereka yang berkepentingan, terdiri dari :
1. Tujuan kemasyarakatan (Societal goals)
2. Tujuan keluaran (Output goals)
3. Tujuan sistem (System goals)
4. Tujuan produk (Product goals)
5. Tujuan turunan (Derived goals)
Perrow menekankan bahwa, Organisasi mempunyai :

Tujuan berganda yang sering bersaing

Tujuan yang kadang-kadang bertentangan

Tujuan yang tidak saling berpisah


Proses Penetapan Tujuan
John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, Strategic management : Strategy formulation
and implementation, unsur dasar penetapan tujuan :
1. Barang dan jasa dapat memberikan manfaat.
2. Barang dan jasa dapat memuaskan kebutuhan konsumen
3. Teknologi digunakan dalam proses produksi (menekan biaya dan kualitas bersaing)
4. Kerja keras dan dukungan sumber daya dapat meningkatkan pertumbuhan organisasi
dan meningkatkan laba.
5. Pelayanan manajemen dapat memberikan public image
6. Dengan konsep diri yang dapat dikomunikasikan dan ditularkan kepada para
karyawan dan pemegang saham
Bidang Bidang Tujuan
Peter F. Drucker, The practice of management, bidang pokok perusahaan harus
menetapkan tujuan :
1. Posisi pasar
5. Inovasi
2. Produktifitas
6. Prestasi dan pengembangan manajer
3. Sumber daya phisik dan keuangan
7. Prestasi dan sikap karyawan
4. Profitabilitas
8. Tanggung jawab social dan publik
Perumusan Tujuan
Konsepsi tujuan = Proses tawar menawar = Rumusan tujuan.
Perumusan tujuan yang efektif :
1. Melibatkan individu-individu yang bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan
2. Manajer puncak bertanggung jawab menurunkan tujuan-tujuan pada level bawah
3. Tujuan harus realistic dan selaras dengan lingkungan internal dan eksternal.
4. Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang para anggota organisasi
5. Tujuan umum dinyatakan secara sederhana, mudah dipahami dan diingat oleh para
pelaksana
6. Tujuan fungsional harus konsisten dengan tujuan umum
7. Manajemen harus meninjau kembali tujuan yang telah ditetapkan, dan merubah dan
memperbaiki sesuai dengan perkembangan lingkungan

Manajemen/Bab6

Proses perumusan tujuan


Koalisi eksternal
Pemegang saham dan
pemilik modal
Penyelia
Langganan
Masyarakat dan lain-lain
Manajer pelaksana
(Eksekutif)

Tujuan

Koalisi internal
Manajemen
Manajer
Karyawan dan lain-lain

Sistem nilai

Tujuan individu VS
organisasi

Management By Objective (MBO)


Diperkenalkan pada tahun 1954 oleh Peter Druker, the pratice of management
MBO merupakan penetapan prosedur formal atau semi formal, yang dimulai dengan
penetapan tujuan dan dilanjutkan oleh kegiatan (langkah), sampai peninjauan kembali
pelaksanaan kegiatan.
Istilah management by objective
Manajemen berdasarkan sasaran
Manajemen berdasarkan hasil
Management by results
Goals management
Work planning and review
Goals and controls
Joint target setting
Esensi dari MBO adalah
1.
Penetapan tujuan-tujuan umum oleh para manajer dan bawahan yang berkerja
sama
2.
Penentuan bidang tanggung jawab utama setiap individu dirumuskan dengan jelas
dalam bentuk hasil-hasil yang dapat diukur.
3.
Penggunaan ukuran-ukuran tersebut sebagai pedoman pengoperasian satuan kerja
dan penilaian sumbagan masing-masing anggota.
Peter Drucker menekankan pada hubungan tujuan individu dan tujuan umum,
penerapan MBO adalah untuk mencapai efisiensi operasi seluruh organisasi melalui
operasi yang efisien dan integrasi bagian-bagiannya.
Manajemen/Bab6

Sukses penerapan MBO didasarkan pada dua hipotesa :


1. Bila seseorang melekat secara kuat pada suatu tujuan, dia akan bersedia mengeluarkan
usaha lebih untuk meraihnya dibandingkan bila seseorang tidak merasa terikat.
2. Kapan saja seseorang memperkirakan sesuatu akan terjadi, dia akan melakukan apa
saja untuk membuatnya terjadi.
Tujuan dapat diukur secara :
1. Kuantitatif
: Volume produksi, laba, biaya
2. Kualitatif
: Rencana pemasaran, hubungan langganan
Unsur-unsur umum atau aspek-aspek pokok proses MBO yang efektif :
1. Komitmen pada program
2. Penetapan tujuan manajemen puncak
3. Tujuan-tujuan perseorangan
4. Partisipasi
5. Otonomi dalam implementasi rencana
6. Peninjauan kembali prestasi
Proses MBO
1
Atasan dan bawahan
berdiskusi dan membicarakan tanggungjawab
penting jabatan atasan

2
Atasan dan bawahan
berdiskusi dan mencapai persetujuan tentang
komponen-komponen
kunci efektifitas jabatan
bawahan

3
Atasan dan bawahan
penyetujui tujuan-tujuan
pelaksanaan tertentu yang
dapat diukur untuk bawahan

5
Atasan dan bawahan
bertemu untuk meninjau
kembali tingkat prestasi
bawahan keseluruhan
(tahunan atau tahunan)

4
Atasan dan bawahan bertemu
secara periodic untuk bersa
ma-sama mengevaluasi kema
juan bawahan

Kekuatan MBO
Henry L. Tosi dan Stephen J. Carroll, Managerial reaction to management by
objectives dan James A.F. Stoner, mengemukakan kekuatan progam MBO :
1. Memungkinkan para individu mengetahui apa yang diharapkan dari mereka
2. Membantu dalam perencanaan dengan membuat para manajer menetapkan tujuan dan
sasaran
3. Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan
4. Membuat para individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi

Manajemen/Bab6

5. Membuat proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan pada pencapaian
tujuan tertentu (bawahan mengetahui kualitas pekerjaan mereka dalam hubunganya
dengan tujuan organisasi)
Kelemahan MBO
1. Kelemahan yang melekat pada proses MBO, yaitu komsumsi waktu dan usaha yang
cukup besar dalam proses belajar untuk menggunakan teknik MBO.
2. Kelemahan yang seharusnya tidak ada tetapi sering dijumpai dalam pengembangan
dan implementasi program MBO.
Kategori kedua menyangkut beberapa masalah pokok yang harus dikendalikan agar
program MBO sukses :
1. Gaya dan dukungan manajemen
2. Penyesuaian dan perubahan
3. Keterampilan-keterampilan antar pribadi
4. Deskripsi jabatan
5. Penetapan dan pengkoordinasian tujuan
6. Pengawasan metode pencapaian tujuan
7. konflik antara kretivitas dan MBO
Membuat MBO Efektif
Unsur unsur yang diperlukan bagi efektivitas MBO yang diperlukan oleh manajer
tingkat atas, menurut Henry L. Tosi dan Stephen J. Carroll, Managerial reaction to
management by objectives adalah :
1. Mendidik dan melatih manajer
2. Merumuskan tujuan secara jelas
3. Menunjukan komitmen manajemen puncak secara kontinyu
4. Membuat umpan balik efektif
5. Mendorong partisipasi

Manajemen/Bab6

Anda mungkin juga menyukai