Sifat Kimia
1. Perubahan wujud
a. Larutan
merupakan campuran homogen.
terdiri dari :
zat terlarut (solut) dan zat pelarut (solven)
Gula pasir
(Zat terlarut)
Air teh
(Zat pelarut)
Teh manis
(Larutan)
b. Kelarutan
Apabila ada dua zat atau lebih di dalam campuran yang tidak mengalami reaksi
kimia , maka hasil komponen campuran tersebut memiliki sifat-sifat yang tetap. Campuran
yang mamiliki sifat-sifat yang tetap ini dapat dipisahakan dengan cara fisika , yaitu
pemisahan berdasarkan sifat-sifat yang tampak , antara lain berdasarkan titik didihnya ,
densitas dan daya serapnya. Setiap unsur atau senyawa yang merupakan komponen
penyusun campuran dalam keadaan temperatur dan keadaan yang sama mempunyai sifatsifat dasar yang identik dengan zat murni. Teknik-teknik pemisahan campuran banyak
macamnya , antara lain destilasi , ekstraksi , filtrasi , sublimasi , dan sentrifugasi (Tim
Penyusun Pemisahan Kimia , 2010).
Sublimasi adalah perubahan wujud zat dari padat ke gas atau dari gas ke padat.
Bila partikel penyusun suatu zat padat diberikan kenaikan suhu, maka partikel tersebut akan
menyublim menjadi gas. Sebaliknya, bila suhu gas tersebut diturunkan, maka gas akan
segera berubah wujudnya menjadi padat.Cara yang dapat kita lakukan adalah memisahkan
partikel yang mudah menyublim tersebut menjadi gas. Gas yang dihasilkan ditampung, lalu
didinginkan kembali. Syarat pemisahan campuran dengan menggunkan sublimasi adalah
partikel yang bercampur harus memiliki perbedaan titik didih yang besar, sehingga kita
dapat menghasilkan uap dengan tingkat kemurnian yang tinggi(Dennifa,2010).
Cara kerja sublimasi adalah zat yang akan disublimasi dimasukkan dalam
cawan/gelas piala untuk keperluar sublimasi, ditutup dengan cawan, berisi es batu ,
kemudian di panaskan dengan api kecil pelan-pelan. Zat padat akan menyublim
berubah menjadi uap, sedangkan zat penyampur tetap padat. Uap yang terbentuk
karena adanya proses pendinginan berubah lagi menjadi padat yang menempel pada
dinding alat pendingin. Bila sudah tidak ada lagi zat yang menyublim , dihentikan
proses pemanasan dan di biarkan dingin supaya uap yang terbentuk menyublim
semua kemudian zat yang terbentuk dikumpulkan diperiksa kemurniannya. Bila
kurang murni diulang proses subliasi sampai didapatkan zat yang murni
(sudja,1990).
1. Alat :
a. Beker gelas
b. Gelas Ukur
c. Lampu spritus
d. Hot plate / Cawan
e. Spatula
f. Kertas saring
g. Kaki Tiga
h. Alat pengaduk
i. Neraca
2. Bahan :
a. kapur barus kotor
b. Es batu
Sebelum Pengamatan :