Anda di halaman 1dari 8

TIPE ALIRAN

1.
2.
3.
4.

Aliran
Aliran
Aliran
Aliran

Mantap
Tidak Mantap
Merata
Tidak Merata

Perhitungan saluran terbuka pada


aliran tetap :
Q=A.V
Keterangan
Q : debit
A : luas penampang melintang saluran
(m)
V : kecepatan rata-rata (m/dtk)
Perhitungan aliran yang bersifat
kontinyu :

KEADAAN ALIRAN
Aliran pada saluran terbuka dapat
diklasifikasikan berdasarkan
pengaruh kekentalan fluida
(viskositas) dan gaya gravitasi (g).
1. Aliran Laminer dan Turbulen
2. Aliran Sub-Kritis, Kritis dan SuperKritis

1. Aliran Laminer dan Turbulen


Perbandingan gaya-gaya yang disebabkan
oleh gaya inersia, gravitasi dan kekentalan
dikenal sebagai bilangan Reynolds adalah :
Re = V . I
v
Re : bilangan reynolds
V : kecepatan rata-rata aliran
I : panjang karakteristik (m)
h untuk aliran terbuka
D untuk aliran tertutup
v : viskositas kinematik m/dtk

Jika nilai Re kecil aliran akan meluncur lapisan


diatas lapisan lain yang dikenal sebagai Aliran
Laminar.
Sedangkan jika aliran-aliran tidak terdapat
garis edar tertentu maka disebut Aliran
Turbulen.

Pada pipa,
Aliran laminer terjadi jika Re < 2000
Aliran turbulen terjadi jika Re > 4000.
Untuk kondisi 2000 < Re < 4000 aliran ini
diklasifikasikan sebagai aliran transisi.

Bilangan reynolds dapat juga ditulis


sebagai :
Re = 4 R V
v
Re : bilangan reynolds
V : kecepatan rata-rata aliran
R : jari-jari hidrolisis (m)
v : viskositas kinematik m/dtk

Pada saluran terbuka :


Aliran laminer terjadi jika Re < 500
Aliran turbulen terjadi jika Re > 1000
Untuk kondisi 500 < Re < 1000
disebut aliran transisi

2. Aliran Sub-Kritis, Kritis dan Super-Kritis


Perbandingan gaya-gaya inersia dan
gravitasi dikenal sebagai bilangan Fronde.
F= V
g. l
g. l menunjukkan juga kecepatan
gelombang atau celerity pada permukaan
bebas.
Aliran dikatakan kritis jika :
F = 1,0 disebut aliran kritis
F < 1,0 disebut aliran sub kritis (aliran
tenang)

Anda mungkin juga menyukai