Anda di halaman 1dari 24

Uji Toksisitas Khas

Teratogenik

Teratogenik disebabkan oleh adanya


teratogen. Teratogen adalah zat atau
apapun (obat, zat kimia, polutan,
virus, fisik) yang dalam kehamilan
dapat menyebabkan perubahan
bentuk atau fungsi organ dalam
perkembangan janin.
Senyawa teratogen akan berefek
teratogenik pada suatu organisme,
bila diberikan pada saat
organogenesis.

FaktorFaktorPenyebabTeratoge
n

Ada sejumlah bahan yang bersifat teratogenik pada


kehidupan manusia dan hewan, antara lain:
Radiasi ion (senjata atom,radioidine,dan terapi
radiasi).
Infeksi cytomegalovirus, virus herpes, parvovirus B19, virus rubella, syphilis dan toksoplasmosis.
Ketidakseimbangan metabolisme, misalnya karena
konsumsi

alkohol

selama

kehamilan,

endemic, defisiensi asam folat.


Komponen kimia obat dan lingkungan.

kretinisme

Uji Teratogenik
Uji keteratogenikan adalah salah satu jenis uji
ketoksikan yang khas, karena uji keteratogenikan ini
merupakan uji ketoksikan sesuatu obat yang
diberikan atau digunakan selama masa
organogenesis dari sesuatu jenis hewan hamil.
Pengujian ini dilakukan karena bertujuan untuk
menentukan apakah sesuatu obat dapat
menyebabkan kelainan atau cacat bawaan pada diri
janin yang dikandung oleh hewan hamil.
Uji keteratogenikan sangat perlu untuk dilakukan,
karena uji ini sangat bermanfaat sekali sebagai
landasan evaluasi terhadap batas aman dan resiko
penggunaan suatu obat oleh wanita yang hamil,
terutama yang berkaitan dengan janin yang sedang
dikandungnya.

Pada jurnal ini akan membahas tentang


penelitian efek teratogenik dari daun
Mindi, karena banyak orang, termasuk
wanita hamil menggunakan daun
tanaman Mindi, untuk antihipertensi,
karena mereka berpikir itu lebih aman
daripada obat generik tanpa mereka
ketahui sisi negatif dari daun Mindi.

Metode

Prosedur uji

PEMBERIAN EKSTRAK
Mencit betina yang hamil dibagi
menjadi 3 kelompok, yaitu :
Kelompok

Jumlah
mencit
betina

Dosis
(mg/Kg
BB)

Senyawa
yang
diberikan

Metode
pemberia
n

Waktu
pemberia
n

kontrol

CMC 1%

Oral

Hari ke 118

3,22 mg

Ekstrak
daun mindi
3,22 mg +
CMC 1%

Oral

Hari ke 1-5

II

3,22 mg

Ekstrak
daun mindi
3,22 mg +
CMC 1%

Oral

Hari ke 618

Perbandingan dengan tata


laksana

Prosedur yang dilakukan sudah sesuai dengan


tata laksana uji teratogenik yaitu meliputi :
a. Pemeriksaan daur estrus
b. Pengawinan dan penetapan masa kehamilan
c. Pemejanan

sediaan

pada

masa

organogenesis
d. Pembedahan

pada

masa

kelahiran

H-1

normal
e. Pemeriksaan janin dan pengumpulan data

HASIL

Ekstrak daun Mindi yang telah diberikan


berulang kali menyebabkan peningkatan
konsentrasi
menyebabkan

dalam

darah,

yang

ketidakseimbangan

osmotik.
Ketidakseimbangan osmotik disebabkan
oleh gangguan tekanan dan viskositas
cairan di bagian daerah embrio.

Jumlah janin abnormal dalam kelompok


kontrol

jauh

lebih

sedikit

jika

dibandingkan dengan kelompok I dan


kelompok II.

Jumlah resorpsi janin dalam kelompok I


dan kelompok II meningkat jika
dibandingkan
dengan
kelompok
kontrol. Tidak ada resorpsi janin
ditemukan pada kelompok kontrol.

Janin dengan cephalic dan seluruh tubuh penuh


darah, dan janin dengan anencephaly dengan
cacat dinding perut

Penghambatan pertumbuhan terjadi ketika


agen

teratogenik

seluler,

mempengaruhi

proliferasi,

dan

interaksi

terkait

dengan

penghambatan sintesis asam nukleat. Berat


janin

adalah

mengetahui

parameter
pengaruh

penting

agen

untuk

teratogenik.

Berat janin normal untuk 18 hari yaitu 1,4


gram namun pada penelitian ini rata-rata
berat janin untuk semua kelompok berada
dibawah rata-rata normal.

Kesimpulan
Pemberian ekstrak daun mindi
etanol selama kehamilan tikus
menyebabkan efek teratogenik.
Dan menghasilkan anak tikus
yang cacat.

Anda mungkin juga menyukai