Teratogenik
FaktorFaktorPenyebabTeratoge
n
alkohol
selama
kehamilan,
kretinisme
Uji Teratogenik
Uji keteratogenikan adalah salah satu jenis uji
ketoksikan yang khas, karena uji keteratogenikan ini
merupakan uji ketoksikan sesuatu obat yang
diberikan atau digunakan selama masa
organogenesis dari sesuatu jenis hewan hamil.
Pengujian ini dilakukan karena bertujuan untuk
menentukan apakah sesuatu obat dapat
menyebabkan kelainan atau cacat bawaan pada diri
janin yang dikandung oleh hewan hamil.
Uji keteratogenikan sangat perlu untuk dilakukan,
karena uji ini sangat bermanfaat sekali sebagai
landasan evaluasi terhadap batas aman dan resiko
penggunaan suatu obat oleh wanita yang hamil,
terutama yang berkaitan dengan janin yang sedang
dikandungnya.
Metode
Prosedur uji
PEMBERIAN EKSTRAK
Mencit betina yang hamil dibagi
menjadi 3 kelompok, yaitu :
Kelompok
Jumlah
mencit
betina
Dosis
(mg/Kg
BB)
Senyawa
yang
diberikan
Metode
pemberia
n
Waktu
pemberia
n
kontrol
CMC 1%
Oral
Hari ke 118
3,22 mg
Ekstrak
daun mindi
3,22 mg +
CMC 1%
Oral
Hari ke 1-5
II
3,22 mg
Ekstrak
daun mindi
3,22 mg +
CMC 1%
Oral
Hari ke 618
sediaan
pada
masa
organogenesis
d. Pembedahan
pada
masa
kelahiran
H-1
normal
e. Pemeriksaan janin dan pengumpulan data
HASIL
dalam
darah,
yang
ketidakseimbangan
osmotik.
Ketidakseimbangan osmotik disebabkan
oleh gangguan tekanan dan viskositas
cairan di bagian daerah embrio.
jauh
lebih
sedikit
jika
teratogenik
seluler,
mempengaruhi
proliferasi,
dan
interaksi
terkait
dengan
adalah
mengetahui
parameter
pengaruh
penting
agen
untuk
teratogenik.
Kesimpulan
Pemberian ekstrak daun mindi
etanol selama kehamilan tikus
menyebabkan efek teratogenik.
Dan menghasilkan anak tikus
yang cacat.