Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN

DETEKSI DINI ANAK SEKOLAH


DI SDN PUCUNGSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GRABAG
II KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

Disusun Oleh:
1. Sri Puji Lestari
2. Harfi Gatra Wicaksono
3. Nurfitriani FaraLiana

P07131215078
P07131215084
P07131215086

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI DIV ALIH JENJANG JURUSAN GIZI
2015

KATA PENGANTAR
1

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Praktik Lapangan
Deteksi Dini Gizi Anak Sekolah dapat diselesaian dengan baik.
Penulisan Laporan Praktik Lapangan ini dapat diselesaikan dengan baik
berkat bantuan, dorongan dan bimbingan kepada penulis selama ini. Pada
kesempatan ini penulis menyatakan penghargaan dan mengucapkan terima
kasih kepada.
1. Tjarono Sari, SKM, M.Kes selaku ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.
2. Ir. Herawati M.Kes selaku koordinator dosen pengampu mata kuliah Deteksi
Dini Gizi Makro dan Mikro Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
3. Th. Ninuk Sri Hartini, MS, Ph.D selaku dosen pengampu mata kuliah Deteksi
Dini Gizi Makro dan Mikro Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
4. DR. Waryana, SKM, M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah Deteksi
Dini Gizi Makro dan Mikro Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
5. Nur Hidayat, SKM, M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah Deteksi Dini
Gizi Makro dan Mikro Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
6. Petugas Gizi Puskesmas Grabag II yang telah memberikan informasi untuk
mendukung penyusunan Laporan Praktik Lapangan.
Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Praktik Lapangan Deteksi
Dini Anak Sekolah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran
kami harapkan untuk penyempurnaan selanjutnya. Penulis berharap, semoga
Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaan bagi pihak-pihak yang memerlukan.
Yogyakarta, 25 Januari 2016
Penulis,

DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................
Daftar Isi ......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................

ii
iii
1

A. Latar Belakang ....................................................................


B. Tujuan...................................................................................
C. Manfaat................................................................................
BAB II METODE..............................................................................
A. Lokasi dan Waktu ................................................................
B. Sasaran................................................................................
C. Metode Deteksi di Posyandu................................................
D. Jenis Data............................................................................
E. Cara Pengumpulan Data......................................................
F. Instrumen.............................................................................
G. Pengolahan dan Analisis Data..............................................
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................
A. Karakteristik Balita di Posyandu Getak.................................
B. Cakupan Penimbangan di Posyandu Getak.........................
C. Deteksi Dini Balita................................................................
BAB IV KESIMPULAN....................................................................
Daftar Pustaka................................................................................
Lampiran ......................................................................................

3
3
3
4
4
4
4
4
5
5
5
7
7
8
9
20
21
22

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini Indonesia mengalami beban ganda masalah gizi, yakni masalah
kekurangan gizi (under-nutrition) termasuk pendek (stunting), dan masalah
kelebihan gizi (over-nutrition), termasuk kegemukan/obesitas (Kemenkes,
2013). Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan prevalensi balita dengan berat
kurang sebanyak 17,9%,
kegemukan 14%.

kependekan 35,6%, kekurusan 13,25% dan

Sedangkan pada anak 6 12 tahun prevalensi

kependekan sebesar 35,6 %, kekurusan sebesar 12,2% dan kegemukan


9,2% (Kemenkes RI, 2013).
Hasil data status gizi anak usia 6-12 tahun menurut Riskesdas 2010
Prevalensi anak pendek secara nasional tahun 2010 masih cukup tinggi yaitu
35,8% dan prevalensi kurus sekitar 11%. Untuk menanggulangi masalah gizi
tersebut, peran serta petugas gizi sangatlah dibutuhkan.
Kelompok anak sekolah merupakan kelompok rentan gizi, kelompok
masyarakat yang paling mudah menderita kelainan gizi, bila masyarakat
terkena kekurangan penyediaan bahan makanan. Pada umumnya kelompok
ini berhubungan dengan proses pertumbuhan yang relatif pesat, yang
memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah relatif besar (Sediaoetama, 2004)
Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa dan modal
pembangunan, oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan
ditingkatkan. Salah satu upaya kesehatan tersebut adalah dengan perbaikan
gizi anak usia sekolah dasar. Tumbuh kembangnya anak usia sekolah yang
optimal tergantung pemberian zat gizi dengan kualitas dan kuantitas yang
baik dan benar (Judawarto, 2006).
Usia sekolah dasar adalah anak pada usia 6-12 tahun, artinya sekolah
menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak dianggap mulai
bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam berhubungan dengan
orang tua mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Usia sekolah
merupakan masa anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk
keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh
keterampilan tertentu (Wong, 2009).
Kurikulum pendidikan dasar di Indonesia belum mengajarkan ilmu gizi
secara professional. Sedangkan sejak kecil anak-anak di negara maju telah
mendapatkan pendidikan gizi secara teratur. Melalui pembelajaran di kelas

dan program makan siang di sekolah (school lunch), anak-anak dididik


supaya memahami dan mempraktikan pedoman gizi seimbang. Adanya
pedoman tersebut, hampir setiap hari mereka diingatkan agar menyukai
beragam jenis makanan, terutama sayur dan buah-buahan. Mereka juga
diajarkan menjaga kebersihan dan memperhatikan label pembungkus atau
kaleng

makanan

untuk

menghindari

makanan

tercemar

ataupun

kadaluwarsa. Akan tetapi di Indonesia saat ini, pengetahuan dan pendidikan


tentang kesehatan masih terbatas pada pendidikan jasmani dan kesehatan.
Pendidikan jasmani dan kesehatan belum secara khusus menyentuh tentang
pendidikan gizi secara professional (Nuryati, 2010).
Untuk mencegah agar tidak terjadi masalah gizi yang lebih parah
maka diperlukan deteksi dini masalah gizi pada anak usia sekolah. Kegiatan
deteksi dini masalah gizi pada anak usia sekolah merupakan kegiatan suatu
pendekatan untuk pencegahan masalah gizi pada siswa-siswi di lingkungan
sekolah dasar melalui kegiatan skrining untuk menemukan masalah gizi
sedini/seawall mungkin. Kegiatan skrining masalah gizi anak usia sekolah
merupakan suatu kegiatan untuk menemukan kasus masalah gizi secara aktif
pada siswa-siswi yang tanpa gejala atau tampak sehat.
Ahli gizi merupakan salah satu tenaga kesehatan yang bertugas
membina kesehatan pada masyarakat harus mendapat bekal pengetahuan
dan ketrampilan yang cukup dalam melakukan deteksi dini masalah gizi yang
ada di masyarakat. Salah satu peran Ahli Gizi adalah sebagai pengelola
program gizi masyarakat. Salah satu aspek dalam pengeloolaan program gizi
masyarakat adalah mendeteksi masalah gizi yang ada di masyarakat. Peran
tersebut dapat dicapai setelah Ahli Gizi memperoleh bekal ketrampilan
(kompetensi) yang appropriate selama mengikuti pendidikan
Untuk memperoleh pengalaman dalam melakukan deteksi dini
masalah gizi buruk, maka mahasiswa Program Studi D-IV Gizi perlu
mendapatkan pengalaman dan ketrampilan yang diperoleh dari praktek
langsung di masyarakat. Untuk itu maka perlu kegiatan kunjungan lapangan ,
praktek di masyarakat untuk melakukan deteksi dini masalah gizi pada anak
usia sekolah yang ada di Sekolah Dasar.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah melakukan praktek kunjungan lapangan diharapkan
mahasiswa terampil melakukan deteksi dini masalah pertumbuhan pada
anak usia sekolah yang ada di Sekolah Dasar.
2. Tujuan khusus

Setelah melakukan kunjungan lapangan diharapkan mahasiswa:


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Mampu melakukan pengukuran berat badan


Mampu melakukan pengukuran tinggi badan
Mampu mengetahui umur
Mampu mengetahui jenis kelamin
Mampu mengidentifikasikan status gizi menurut TB/U
Mampu mengidentifikasikan status gizi menurut IMT/U atau BB/TB
Mampu mengidentifikasi tingkat asupan gizi berdasarkan Food
Frequency (FFQ)

C. Manfaat
Menambah

wawasan,

pengetahuan

dan

pengalaman

dalam

melaksanakan praktek kerja lapangan di Sekolah Dasar wilayah kerja


puskesmas prambanan mengenai deteksi dini masalah gizi pada Anak Usia
Sekolah (AUS) dan intervensi untuk mengatasi masalah tersebut.
Bahan masukan dalam menentukan program perbaikan gizi sehingga
tidak terjadi akibat yang lebih parah.

BAB II
METODE
A. Lokasi dan Waktu
Lokasi yang digunakan sebagai lahan praktek kunjungan lapangan mata
kuliah deteksi dini ini di Sekolah Dasar wilayah kerja Puskesmas Grabag II.
Pengambilan data dilakukan pada hari Sabtu, 12 Desember 2015 Pukul
09.00- 11.00 WIB.
B. Sasaran

Sasaran skrining gizi ini adalah siswa- siswi anak sekolah dasar kelas 1 di
Sekolah Dasar Negeri PucungSari diwilayah kerja Puskesmas Grabag.
C. Metode Deteksi
1. Pengukuran Secara Langsung
a. Anthropometri
b. Biofisik
2. Pengukuran Secara Tidak Langsung
a. Food Frequency (FFQ)
D. Jenis Data
1. Data Primer
a. Data identitas siswa- siswi anak sekolah dasar meliputi nama,
b.
c.
d.
e.
f.

tempat/tanggal lahir, usia, alamat.


Data identitas orang tua (ayah dan ibu) meliputi nama, usia, alamat.
Data berat badan (BB) dan tinggi badan (TB).
Data asupan energi dan protein.
Data pola konsumsi.
Data sosial ekonomi keluarga meliputi pendidikan, pekerjaan,

pendapatan dan pengetahuan.


g. Data riwayat penyakit siswa.
h. Data pola asuh siswa.
i.
Data kondisi rumah keluarga siswa.
2. Data sekunder
a. Data di Sekolah Dasar
b. Data KMS Anak Sekolah
E. Cara pengumpulan data
1. Data identitas siswa, identitas orang tua siswa, sosial ekonomi keluarga
siswa, riwayat penyakit siswa, pola asuh siswa dan kondisi rumah keluarga
siswa diperoleh dengan cara wawancara dan pengisian kuesioner.
2. Data antropometri diperoleh dengan pengukuran secara langsung meliputi
pengukuran berat badan dan tinggi badan siswa sekolah dasar.
Pengambilan data ini diperoleh menggunakan tenaga terlatih yang
merupakan mahasiswa alih jenjang jurusan gizi.
3. Data asupan gizi (asupan energi dan asupan protein) diperoleh dengan
recall

hari,

sedangkan

data

pola

konsumsi

diperoleh

dengan

menggunakan form food frekuensi dengan wawancara. Pengambilan data


ini diperoleh menggunakan tenaga terlatih yang merupakan mahasiswa alih
jenjang jurusan gizi.
4. Data gambaran umum lokasi diperoleh dari menyalin dokumentasi sekolah
dasar dengan cara mencatat.
5. Data biofisik anak sekolah dasar diperoleh dengan observasi.
F. Instrumen
1. Microtoice

2. Timbangan digital
3. Kuesioner
4. Form food frequency
G. Pengolahan dan Analisis Data
Semua data yang diperoleh akan dikumpulkan dan selanjutnya
dilakukan proses pengolahan, pengeditan, pengkodean, pengentrian analisis
dan penyajian hasil. Data asupan zat gizi (energi dan protein) akan dianalisis
menggunakan program Nutri2008 kemudian dilakukan analisis data secara
univariat dan deskriptif serta analisis data secara kualitatif.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi
Grabag adalah salah satu kecamatan di wilayah timur Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah. Kecamatan Grabag terdiri dari 24 kelurahan yang
tersebar diwilayah tersebut. Salah satu kelurahan yang berada dikecamatan
Grabag ialah Kelurahan Pucung sari. Warga Pucung Sari mayoritas bermata
pencaharian sebagai buruh tani. Selain bermata pencaharian sebagai buruh
tani, mereka juga membuat keranjang dari anyaman untuk menambah
penghasilan mereka. Warga Pucung Sari mempunyai status ekonomi
menengah kebawah
Di Kelurahan Pucung Sari terdapat 1 Sekolah Dasar Negeri Yaitu SDN
Pucung Sari. Sekolah Dasar Negeri Pucung Sari terletak di Desa Pucung Sari
Kelurahan Pucung Sari Kecamatan Grabag Magelang. SDN Pucung Sari
merupakan salah satu SD di Wilayah kerja Puskesmas Grabag II. Lokasi SDN
Pucung Sari terletak di wilayah pedesaan dataran tinggi Grabag. Siswa yang
bersekolah di SD tersebut berasal dari warga sekitar sekolah. Untuk
menempuh perjalanan dari rumah menuju sekolah, para siswa berjalan kaki.
Jalan yang berkelok- kelok dan naik turun sudah menjadi makanan seharihari para siswa SD Pucung Sari.. Jumlah siswa dari kelas 1 kelas 6 yang
bersekolah di SD tersebut berjumlah 192 siswa. SD N Pucung Sari
mempunyai bangunan yang cukup memadai. Bangunan SD ini merupakan
bangunan yang permanen dengan lantai keramik. Setipa ruang kelas cukup
luas, ventilasi pada setiap ruangan juga cukup.
B. Karakteristik Responden
Responden yang digunakan untuk deteksi dini masalah gizi pada anak
sekolah adalah siswa/siswi kelas 1 SD N Pucung Sari. Siswa/siswi kelas 1 SD
pucung sari berjumlah 31 siswa. Secara rinci lebih rinci dapat dilihat pada
tabel 1.

Tabel 1. Distribusi jumlah respinden berdasarkan jenis kelamin


Variabel
Laki-laki

n
20

%
64,5

Perempuan
Jumlah
Status Gizi (TB/U)
Sangat Pendek
Pendek
Normal
Tinggi
Jumlah
Status Gizi (IMT/U)
Sangat Kurus
Kurus
Normal
Gemuk
Obesitas
Jumlah

11
31

35,5
100

4
5
22
0
31

13
16,1
70,9
0
100

1
5
25
0
0
31

3,2
16,1
80,7
0
0
100

Berdasarkan Tabel 1 diketahui karakteristik responden menurut usia


(bulan) yaitu anak dengan jenis kelamin laki-laki sejumlah 20 orang (64,5%),
sedangkan anak dengan jenis kelamin perempuan sejumlah 11 orang
(35,5%).

Komposisi

respinden

anak

berdasarkan

jenis

kelamin

menunjuukkan jika jumlah laki-laki lebi banyak dibandingkan perempuan.


Hasil pemantauan status gizi anak di SDN Pucungsari menunjukkan
status gizi balita menurut indeks TB/U yaitu anak dengan status gizi sangat
pendek (< -3 SD) sejumlah 4 orang (13%) dan anak dengan status gizi
pendek (<-2 SD- -3 SD) sejumlah 5 orang (16,1%). Hasil tersebut
menunjuukan prosentase anak dengan status gizi stunting sebesar 29,1%.
Status gizi anak menurut indeks IMT/U yaitu anak dengan status gizi
sangat kurus (<-3 SD) sejumlah 1 orang (3,2%) dan anak dengan status gizi
kurus (<-2 SD- -3 SD) sejumlah 5 orang (16,1%). Hasil tersebut
menunjukkan prosentase anak dengan status gizi wasting sebesar 19,3%.
C. Pengkajian Data
Berdasarkan hasil deteksi dini

dengan penentuan nilai Z-Score

berdasarkan indeks IMT/U dan TB/U ditemukan sejumlah 6 anak mengalami


masalah gizi. Adapun pengkajian untuk balita dengan masalah gizi sebagai
berikut:
1. Respinden 1
a. Identitas
1) Nama
2) Jenis kelamin
3) Tanggal lahir
4) Umur

: Diah Ayu Lestari


: Perempuan
: 27 Oktober 2008
: 7 tahun 2 bulan

b. Kajian antropometri

Tabel 2. Data Antropometri Responden 1


Data Antropometri
Berat Badan
Tinggi Badan
TB/U
IMT/U

Hasil Pengukuran
16,3 kg
114 cm
Normal (- 1,39 SD)
Kurus (- 2.2 SD)

c. Dietary History
Penentuan dietary history dengan menggunakan metode recall
24 jam dan FFQ (Food Frequency Questionary). Dalam menentukan
tingkat asupan makan pada metode recall 24 jam menggunakan
prosentase hasil dari asupan makan balita dibagi dengan kebutuhan zat
gizi balita. Menurut WNPG (2008), Asupan defisit apabila prosentase
<90%, asupan normal apabila prosentase 90-120% dan asupan berlebih
apabila prosentase >120%. Adapaun hasil recall 24 jam sebagai berikut:

Asupan Energi
1116.8

1200
1000

705.6

800

Asupan Energi

600
400
200
0
Asupan recall 24 jam

Kebutuhan (AKG)

Gambar 1. Asupan energi Responden 1


Berdasarkan gambar 1 diketahui asupan energi sebesar 705,6
kkal sedangkan kebutuhan energi mencapai 1116,8 kkal sehingga bila
dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan energi dikategorikan
defisit (63,2%).

Asupan Protein
35

29.5

30
25
20

15.4

15

Asupan Protein

10
5
0
Asupan recall 24 jam

Kebutuhan (AKG)

Gambar 2. Asupan Protein Responden 1


Berdasarkan gambar 2 diketahui asupan protein sebesar 15,4
gram sedangkan kebutuhan protein mencapai 29,5 gram sehingga bila
dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan protein dikategorikan
defisit (52,2%).

Asupan Lemak
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

43.4

21.8

Asupan Lemak

Asupan recall 24 jam

Kebutuhan (AKG)

Gambar 3. Asupan Lemak Responden 1


Berdasarkan gambar 3 diketahui asupan lemak sebesar 21,8
gram sedangkan kebutuhan lemak mencapai 43,2 gram sehingga bila
dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan lemak dikategorikan
defisit (50,2%).

Asupan Karbohidrat
180

153.1

160
140
120
100

94.2Asupan Karbohidrat

80
60
40
20
0
Asupan recall 24 jam

Kebutuhan (AKG)

Gambar 4. Asupan Karbohdrat Responden 1


Berdasarkan gambar 4 diketahui asupan karbohdrat sebesar
94,2 gram sedangkan kebutuhan karbohdrat mencapai 153,1 gram
sehingga bila dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan lemak
dikategorikan defisit (61,5%).
Hasil wawancara menggunakan form FFQ menunjukkan
kebiasaan makan respinden kurang baik. Hal tersebut ditunjukkan oleh
konsumsi makanan pokok antara lain nasi (3x/hari) dan mie kuning
(2x/minggu). Konsumsi makanan sumber protein antara lain ayam
(2x/minggu), telur ayam (1x/minggu), tahu dan tempe (4x/minggu).
Konsumsi sayuran jarang, basanya konsumsi sawi hjau (1x/minggu).
d. Kebutuhan Gizi
Perhitungan kebutuhan berdasarkan Angka Kecukupan Gizi
(AKG) yang disesuaikan dengan berat badan respinden. Adapun
kebutuhan zat gizi sebagai berikut:
1) Energi
:1116,8 kkal
2) Protein
: 29,5 gram
3) Lemak
: 43,9 gram
4) Karbohdrat
: 153,1 gram
e. Analisa Penyeban Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas diketahui penyebab langsung
masalah gizi yang diduga pada anak tersebut adalah asupan makan
kurang dari kebutuhan. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil recall 24 jam
balita yang mengalami defisit berat (<70%) dan kebiasaan makan

10

secara kualitatif menunjukan yang kualitas hidangan yang kurang baik


dan kurang bervariasi.
2. Responden 2
a. Identitas
1) Nama
2) Jenis kelamin
3) Tanggal lahir
4) Umur

: Achmad Nadira
: Laki-laki
: 2 Februari 2008
: 7 tahun 4 bulan

b. Kajian antropometri
Tabel 3. Data Antropometri Responden 2
Data Antropometri
Berat Badan
Tinggi Badan
TB/U
IMT/U

Hasil Pengukuran
16,5 kg
112,4 cm
Pendek (- 2,12 SD)
Kurus (- 2.15 SD)

c. Dietary History

Asupan Energi
1130.5

1200
1000
800
600

Asupan Energi

487.6

400
200
0
Asupan recall 24 jam

Kebutuhan (AKG)

Gambar 5. Asupan Energi Responden 2


Berdasarkan gambar 5 diketahui asupan energi sebesar 487,6
kkal sedangkan kebutuhan energi mencapai 1130,5 kkal sehingga bila
dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan energi dikategorikan
defisit (43,1%).

11

Asupan Protein
35

29.9

30
25
Asupan Protein

20

13.2

15
10
5
0

Asupan recall 24 jam

Kebutuhan (AKG)

Gambar 6. Asupan Protein Responden 2


Berdasarkan gambar 6 diketahui asupan protein sebesar 13,2
gram sedangkan kebutuhan protein mencapai 29,9 gram sehingga bila
dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan protein dikategorikan
defisit (44,2%).

Asupan Lemak
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

44

23.6

Asupan Lemak

Asupan recall 24 jam

Kebutuhan (AKG)

Gambar 7. Asupan Lemak Responden 2


Berdasarkan gambar 7 diketahui asupan lemak sebesar 23,6
gram sedangkan kebutuhan lemak mencapai 44 gram sehingga bila
dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan lemak dikategorikan
defisit (53,6%).

12

Asupan Karbohidrat
180

154.9

160
140
120
100

87.3Asupan Karbohidrat

80
60
40
20
0
Asupan recall 24 jam

Kebutuhan (AKG)

Gambar 8. Asupan Karbohidrat Responden 2


Berdasarkan gambar 8 diketahui asupan karbohdrat sebesar
87,3 gram sedangkan kebutuhan karbohdrat mencapai 154,9 gram
sehingga bila dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan lemak
dikategorikan defisit (56,3%).
Hasil wawancara menggunakan form FFQ menunjukkan
kebiasaan makan responden kurang baik. Hal tersebut ditunjukkan
oleh konsumsi makanan pokok antara lain nasi (2x/hari) dan mie
kuning (5x/minggu). Konsumsi makanan sumber protein antara lain
ayam (2x/bulan), telur ayam (3x/minggu), tahu dan tempe (1-2x/hari).
Responden tidak menyukai mengkonsumsi bahan makanan atau
makanan berbahan dasar sayu-sayuran.
d. Kebutuhan Gizi
Perhitungan kebutuhan berdasarkan Angka Kecukupan Gizi
(AKG) yang disesuaikan dengan berat badan respinden. Adapun
kebutuhan zat gizi sebagai berikut:
1) Energi
:1130,5 kkal
2) Protein
: 29,9 gram
3) Lemak
: 44 gram
4) Karbohdrat
: 154,9 gram

e. Analisa Penyeban Masalah

13

Berdasarkan permasalahan diatas diketahui penyebab langsung


masalah gizi yang diduga pada responden 2 adalah asupan makan
kurang dari kebutuhan (AKG). Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil recall
24 jam balita yang mengalami defisit (<70%) dan kebiasaan makan
secara kualitatif menunjukan yang kualitas hidangan yang kurang baik
dan kurang bervariasi.
3. Responden 3
a. Identitas
1) Nama
2) Jenis kelamin
3) Tanggal lahir
4) Umur

: Rizal Hisyam
: Laki-laki
: 31 Desemner 2008
: 7 tahun 1 bulan

b. Kajian antropometri
Tabel 4. Data Antropometri Responden 3
Data Antropometri
Berat Badan
Tinggi Badan
TB/U
IMT/U

Hasil Pengukuran
16,5 kg
110,9 cm
Pendek (- 2,3 SD)
Kurus (- 4,29 SD)

c. Dietary History

Asupan Energi
1130.5

1200
1000
800
600

604.8 Asupan Energi

400
200
0
Asupan recall 24 jam

Kebutuhan (AKG)

Gambar 9.Asupan Energi Responden 3


Berdasarkan gambar 9 diketahui asupan energi sebesar 604,8
kkal sedangkan kebutuhan energi mencapai 1130,5 kkal sehingga bila
dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan energi dikategorikan
defisit (53,5%).

14

Asupan Protein
35

29.9

30
25
20

15.1

15

Asupan Protein

10
5
0
Asupan recall 24 jam

Kebutuhan (AKG)

Gambar 10. Asupan Protein Responden 3


Berdasarkan gambar 6 diketahui asupan protein sebesar 15,1
gram sedangkan kebutuhan protein mencapai 29,9 gram sehingga bila
dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan protein dikategorikan
defisit (50,5%).

Asupan Lemak
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

44

24.5

Asupan Lemak

Asupan recall 24 jam

Kebutuhan (AKG)

Gambar 11. Asupan Lemak Responden 3


Berdasarkan gambar 7 diketahui asupan lemak sebesar 23,6
gram sedangkan kebutuhan lemak mencapai 44 gram sehingga bila
dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan lemak dikategorikan
defisit (55,7%).

15

Asupan Karbohidrat
180

154.9

160
140
120

93.1Asupan Karbohidrat

100
80
60
40
20
0

Asupan recall 24 jam

Kebutuhan (AKG)

Gambar 12. Asupan Karbohidrat Responden 3


Berdasarkan gambar 8 diketahui asupan karbohdrat sebesar
893,1 gram sedangkan kebutuhan karbohdrat mencapai 154,9 gram
sehingga bila dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan lemak
dikategorikan defisit (60,1%).
Hasil wawancara menggunakan form FFQ menunjukkan
kebiasaan makan responden kurang baik. Hal tersebut ditunjukkan
oleh konsumsi makanan pokok antara lain nasi (3x/hari) dan mie
kuning (1x/minggu). Konsumsi makanan sumber protein hewani sangat
jarang, responden hanya mengkonsumsi sumber protein nabati
yaitutahu dan tempe (3x/hari). Konsumsi sayuran hanya 3x/minggu
yaitu sawi hijau.
d. Kebutuhan Gizi
Perhitungan kebutuhan berdasarkan Angka Kecukupan Gizi
(AKG) yang disesuaikan dengan berat badan respinden. Adapun
kebutuhan zat gizi sebagai berikut:
5) Energi
:1130,5 kkal
6) Protein
: 29,9 gram
7) Lemak
: 44 gram
8) Karbohdrat
: 154,9 gram

e. Analisa Penyeban Masalah

16

Berdasarkan permasalahan diatas diketahui penyebab langsung


masalah gizi yang diduga pada responden 3 adalah asupan makan
kurang dari kebutuhan (AKG). Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil recall
24 jam balita yang mengalami defisit (<70%) dan kebiasaan makan
secara kualitatif menunjukan yang kualitas hidangan yang kurang baik
dan kurang bervariasi.
4. Responden 4
a. Identitas Anak
1) Nama
2) Jenis kelamin
3) Tanggal lahir
4) Umur

: Ibnu Safaat
: Laki-laki
: 4 Agustus 2008
: 7 Tahun 4 bulan

b. Antropometri
Tabel 5. Data Antropometri Responden 4
Data Antropometri
Berat Badan
Tinggi Badan
TB/U
IMT/U

Hasil Pengukuran
19,8
123,4
-0.09 (Normal)
-2.21 (Kurus)

Tabel menunjukkan nilai Z-Score bedasarkan indeks TB/U dan


IMT/U. Nilai Z-Score anak menunjukkan bahwa anak tersebut
mengalami masalah gizi kronis yang ditadai oleh nilai Z-Score dengan
indeks TB/U (-0,09 SD) dan IMT/U (-2,21 SD) yang rendah (-2 SD (-3
SD)). Sehingga anak di kategorikan kurus berdasarkan IMT/U dan
normal berdasarkan TB/U
c. Dietary History
Penentuan asupan makan menggunakan metode recall 24 jam.
Adapaun hasil recall 24 jam terhadap responden 3 sebagai berikut:

17

Asupan Energi
1600

1356.66

1400
1200
1000

Asupan Energi
Recall

885.6

800
600
400
200
0

Recall

Kebutuhan (AKG)

Gambar 13. Asupan Energi Responden 4


Berdasarkan Gambar 13 diketahui asupan energi anak sebesar
885,6 kkal sedangkan kebutuhan energi mencapai 1356,66 kkal
sehingga bila dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan energi
anak dikategorikan defisit berat (65,27%).

Asupan Protein
40

35.93

35
30
25
20

AsupanProtein
Recall

20.1

15
10
5
0

Asupan Recall

Kebutuhan (AKG)

Gambar 14. Asupan Protein Responden 4


Berdasarkan Gambar 14 diketahui asupan protein anak sebesar
20,1 gram sedangkan kebutuhan protein mencapai 35,93 gram
sehingga bila dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan protein
anak dikategorikan defisit berat (55,94 %)

18

Asupan Lemak
54

52.8

53
52
51

Asupan Lemak
Recall

50

48.9

49
48
47
46

Asupan Recall

Kebutuhan (AKG)

Gambar 15. Asupan Lemak Responden 4


Berdasarkan Gambar 3 diketahui asupan lemak anak sebesar
48,9 gram sedangkan kebutuhan lemak mencapai 52,8 gram sehingga
bila dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan lemak anak
dikategorikan baik (92,61%).

Asupan Karbohidrat
186.18

200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0

105.2

uh
an
Ke
bu
t

As
up
an

Re
ca
ll

(A
KG
)

Asupan Karbohidrat
Recall

Gambar 16. Asupan Karbohidrat Responden 4


Berdasarkan Gambar 3 diketahui asupan karbohidrat anak
sebesar 105,2 gram sedangkan kebutuhan karbohidrat mencapai
186,18 gram sehingga bila dibandingkan dengan kebutuhan bahwa
asupan protein anak dikategorikan defisit berat (56,50%).
Hasil

wawancara

menggunakan

form

FFQ

menunjukan

kebiasaan makan sampel kurang baik. Hal ini ditunjukan oleh konsumsi

19

makanan pokok antara lain nasi (2x/hari) dan mie (2x/minggu).


Konsumsi lauk hewani antara lain ikan lele (1x/minggu) dan telur ayam
ras (1x/minggu). Konsumsi lauk nabati tempe (2x/hari). Sampel jarang
mengkonsumsi sayuran, sayuran yang biasa dikonsumsi antara lain
bunga kol, kacang panjang dan kol (2x/minggu). Buah yang paling
sering dikonsumsi sampel adalah buah pepaya (1x/minggu).
d. Perhitungan Kebutuhan (AKG, 2013) :
Perhitungan kebutuhan anak menggunakan AKG yang tela disesuaikan
dengan berat badan anak.
1) Energi
: 1356,66 kkal
2) Protein : 35,93 gram
3) Lemak
: 52,8 gram
4) Karbohidrat
: 186,18 gram
e. Analisa Penyebab Masalah
Faktor penyebab langsung yang terjadi pada anak adalah
asupan makan kurang dari kebutuhan. Hal tersebut ditunjukkan oleh
hasil recall 24 jam yang mengalami defisit berat (<70%). Selain itu,
kebiasaan makan sampel yang diketahui dari hasil wawancara
menggunakan FFQ menunjukan bahwa pola makan sampel kurang
baik.
5. Responden 5
a. Identitas Anak
1) Nama
: Munif Agil
2) Jenis kelamin
: Laki-laki
3) Tanggal lahir
: 5 Desember 2008
4) Umur
: 7 Tahun 1 bulan
b. Antropometri
Tabel 6. Data Antropometri Responden 5
Data Antropometri
Berat Badan (kg)
Tinggi Badan (cm)
TB/U
IMT/U

Hasil Pengukuran
14,1
105
-3,2 (Sangat Pendek)
-2,39 (Kurus)

c. Dietary History

20

Asupan Energi
1200
966.11

1000
800
600

Asupan Energi
Recall

605.7

400
200
0

Asupan Recall

Kebutuhan (AKG)

Gambar 17. Asupan Energi Responden 5


Berdasarkan Gambar 5 diketahui asupan energi anak sebesar
605,7 kkal sedangkan kebutuhan energi mencapai 966,11 kkal sehingga
bila dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan energi anak
dikategorikan defisit berat (62,69%).

Asupan Protein
30

25.57

25
20

AsupanProtein
Recall

15.79

15
10
5
0

Asupan Recall

Kebutuhan (AKG)

Gambar 18. Asupan Protein Responden 5


Berdasarkan Gambar 6 diketahui asupan protein anak sebesar
15,79 gram sedangkan kebutuhan protein mencapai 25,57 gram
sehingga bila dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan protein
anak dikategorikan defisit berat (61,75 %)

21

Asupan Lemak
37.58

40
35
30
25

Asupan Lemak
Recall

20.69

20
15
10
5
0

Asupan Recall

Kebutuhan (AKG)

Gambar 19. Asupan Lemak Responden 5


Berdasarkan Gambar 7 diketahui asupan lemak anak sebesar
20,69 gram sedangkan kebutuhan lemak mencapai 37,58 gram
sehingga bila dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan lemak
anak dikategorikan defisit berat (55,05%).

Asupan Karbohidrat
132.58

140
120
100
80
60
40
20
0

79.52

uh
an
Ke
bu
t

As
up
an

Re
ca
ll

(A
KG
)

Asupan Karbohidrat
Recall

Gambar 20. Asupan Karbohidrat Responden 5


Berdasarkan Gambar 8 diketahui asupan karbohidrat anak
sebesar 79,52 gram sedangkan kebutuhan karbohidrat mencapai
132,58 gram sehingga bila dibandingkan dengan kebutuhan bahwa
asupan protein anak dikategorikan defisit berat (59,97%).
Hasil

wawancara

menggunakan

form

FFQ

menunjukan

kebiasaan makan sampel kurang baik dan sampel tidak suka


mengkonsumsi sayuran. Hal ini ditunjukan oleh konsumsi makanan
pokok antara lain nasi (2x/hari), mie (1x/minggu) dan singkong

22

(1x/minggu). Konsumsi lauk hewani antara lain ikan lele (1x/minggu) dan
telur ayam ras (1x/hari). Konsumsi lauk nabati tempe (2x/hari). Sampel
jarang mengkonsumsi sayuran, sayuran yang biasa dikonsumsi bayam
(2x/minggu). Buah yang paling sering dikonsumsi sampel adalah buah
semangka dan pisang ambon (1x/minggu).
d. Perhitungan Kebutuhan (AKG, 2013) :
1) Energi
: 966,11 kkal
2) Protein
: 25,57 gram
3) Lemak
: 37,58 gram
4) Karbohidrat
: 132,58 gram
e. Penyebab Masalah
Faktor penyebab langsung yang terjadi pada anak adalah
asupan makan kurang dari kebutuhan. Hal tersebut ditunjukkan oleh
hasil recall 24 jam yang mengalami defisit berat (<70%). Selain itu,
kebiasaan makan sampel yang diketahui dari hasil wawancara
menggunakan FFQ menunjukan bahwa pola makan sampel kurang baik
dan kurang suka mengkonsumsi sayuran terutama sayuran hijau.
6. Responden 6
a. Identitas Anak
1) Nama
2) Jenis kelamin
3) Tanggal lahir
4) Umur

: Heri Ismiyati
: Perempuan
: 11 Juni 2009
: 6 Tahun 6 bulan

b. Antropometri
Tabel 7. Data Antropometri Responden 6
Data Antropometri
Berat Badan (kg)
Tinggi Badan (cm)
TB/U
IMT/U

Hasil Pengukuran
16,3
115
-0.59 (Normal)
-2.37 (Kurus)

c. Dietary History

23

Asupan Energi
1600

1372.63

1400
1200
1000

Asupan Energi
Recall

908.4

800
600
400
200
0

Asupan Recall

Kebutuhan (AKG)

Gambar 21. Asupan Energi Responden 6


Berdasarkan Gambar 9 diketahui asupan energi anak sebesar
908,4 kkal sedangkan kebutuhan energi mencapai 1372,63 kkal
sehingga bila dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan energi
anak dikategorikan defisit berat (66,17%).

Asupan Protein
35

29.99

30
25

20.89

AsupanProtein
Recall

20
15
10
5
0

Asupan Recall

Kebutuhan (AKG)

Gambar 22. Asupan Protein Responden 6


Berdasarkan Gambar 10 diketahui asupan protein anak sebesar
20,89 gram sedangkan kebutuhan protein mencapai 29,99 gram
sehingga bila dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan protein
anak dikategorikan defisit berat (69,65 %)

24

Asupan Lemak
60
50
40

Asupan Lemak Recall

30
20
10
0

Asupan Recall

Kebutuhan (AKG)

Gambar 23. Asupan Lemak Responden 6


Berdasarkan Gambar 11 diketahui asupan lemak anak sebesar
32,53 gram sedangkan kebutuhan lemak mencapai 53,13 gram
sehingga bila dibandingkan dengan kebutuhan bahwa asupan lemak
anak dikategorikan defisit berat (61,22%).

Asupan Karbohidrat
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0

188.54

121.09
Asupan Karbohidrat Recall

Asupan Recall

Kebutuhan (AKG)

Gambar 24. Asupan Karbohidrat Responden 6


Berdasarkan Gambar 12 diketahui asupan karbohidrat anak
sebesar 121,09 gram sedangkan kebutuhan karbohidrat mencapai
188,54 gram sehingga bila dibandingkan dengan kebutuhan bahwa
asupan protein anak dikategorikan defisit berat (64,22%).
Hasil

wawancara

menggunakan

form

FFQ

menunjukan

kebiasaan makan sampel kurang baik dan sampel tidak suka


mengkonsumsi sayuran. Hal ini ditunjukan oleh konsumsi makanan

25

pokok antara lain nasi (2x/hari), mie (1x/minggu) dan roti putih
(2x/minggu). Konsumsi lauk hewani telur ayam ras (2x/mingggu).
Konsumsi lauk nabati tahu dan tempe (2x/hari). Sampel jarang
mengkonsumsi sayuran dan kurang beragam, sayuran yang biasa
dikonsumsi bayam
jarang

konsumsi

(3x/minggu) dan sawi hijau (3x/minggu). Sampel


buah

dan

mengkonsumsi

susu

kental

manis

(2x/minggu).
d. Perhitungan Kebutuhan (AKG, 2013) :
1) Energi
: 1372,63 kkal
2) Protein
: 29,99 gram
3) Lemak
: 53,13 gram
4) Karbohidrat
: 188,54 gram
e. Penyebab Masalah
Faktor penyebab langsung yang terjadi pada anak adalah
asupan makan kurang dari kebutuhan. Hal tersebut ditunjukkan oleh
hasil recall 24 jam yang mengalami defisit berat (<70%). Selain itu,
kebiasaan makan sampel yang diketahui dari hasil wawancara
menggunakan FFQ menunjukan bahwa pola makan sampel kurang baik
dan sampel kurang konsumsi beragam sayuran

BAB IV
KESIMPULAN

26

1. Prevalensi Wasting anak sekolah di SD Pucung Sari Grabag


magelang sebesar 19,35%
2. Prevalensi Stunting anak sekolah di SD Pucung Sari Grabag
Magelang sebesar 29.03%.
3. Hasil penentuan nilai Z-Score berdasarkan indeks IMT/U dan TB/U
ditemukan sejumlah 6 anak mengalami masalah gizi.
4. Status gizi anak sekolah di SD Pucung Sari Grabag magelang
menurut jenis kelamin, anak laki-laki lebih banyak yang mempunyai
status gizi kurus.
5. Faktor penyebab langsung yang mempengaruhi status gizi ANAK
diduga berasal dari asupan makan yang kurang dari kebutuhan
(AKG). Hal tersebut ditunjukkan oleh data recall 24 jam dengan hasil
rata-rata asupan anak <70%.

DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia.
Departemen FKM UI. 2008. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Departemen Kesehatan RI, 1999, Pedoman Tatalaksana KEP pada Anak di
Puskesmas dan di Rumah Tangga. Jakarta: Bhakti Husada.
Departemen Kesehatan RI. 2003. Buku Bagan Tata Laksana Anak Gizi Buruk,
Buku I, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi
Masyarakat: Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. Pedoman Tatalaksana Kekurangan Energi Protein
pada Anak di Rumah Sakit Kabupaten/Kota. Jakarta, 1998.

27

Departemen kesehatan RI.1997.Pedoman Penanggulangan

Kekurangan

Energi Protein (KEP) dan Petunjuk Pelaksanaan PMT pada Balita.


Jakarta: Ditjen Yankes.
FAO. 1988. Gizi dan Makanan. Jakarta: Baharata Karya Aksara.
Gibson, R, S. 2005. Principle Of Nutritional and Assesment. Newyork: Oxford
University Press.
Guyton. 2008. Bahan Ajar Fisiology Kedokteran. Jakarta: EGC.
H. Boerhan. I. Roedi. & H. Siti Nurul. 2006. Pedoman Diagnosis dan Terapi.
Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak. Edisi III. Rumah Sakit Umum Daerah
Dokter Soetomo: Surabaya.
Kemenkes. 2011. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku I. Depkes:
Jakarta.
Kemenkes. 2011. Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk. Depkes: Jakarta.
Kemenkes. 2011. Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku II.
Depkes: Jakarta.
Kristijono, Anton. 1999. Karakteristik Balita Kurang Energi Protein (KEP) yang
Dirawat Inap di RSU Dr. Pirngadi Medan. Cermin Dunia Kedokteran.
Departemen Kesehatan RI: D.I. Nangroe Darusalam Aceh.
Lubis, Z. 2003. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi
Yang Dilahirkan.( http:// www.JournalUnair.ac.id)
Mulyani, S. 2007. Beda Rerata Asupan Energi, Protein Dan Status Gizi
Pada Berbagai Usia Menarche. Universitas Diponegoro. Semarang.
Notas,

mis.

2010.

Program

Penanggulangan

KEP.

http://zweetscorpioluv.blogspot.com/2010/06/program-penanggulangankep.html. Diunduh pada tanggal 3 maret 2013.


Pudjiani. 2000. Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Jakarta: Penerit FKUI.
Soekirman. 2000. Ilmu gizi dan aplikasinya. Jakarta: Dirjen Pendidik Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional.
Suhardjo. 1989. Sosio Budaya Gizi. Bogor : Pusat Antar Universitas Pangan
dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.
Supariasa, I Dewa Nyoman. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.

28

LAMPIRAN

30

DOKUMENTASI KEGIATAN DETEKSI DINI ANAK


SEKOLAH

Gambar 25. Siswa SDN Pucungsari

Gambar 27. Pengukuran BB

Gambar 26. Persiapan Pengukuran TB

Gambar 28. Pengukuran TB

31

32

Rekapitulasi Hasil Pengukuran TB dan BB di SDN Pucungsari Magelang


No

Nama

Jenis KeLamin

TanggaL
Lahir

Umur
(th)

Umu
r
(bln)

BB
(kg)

TB
(cm)

ZScore
BB/U

ZScore
TB/U

ZScore
IMT/U

Andika Febri

Laki-laki

29-08-08

7,4

88

18

113

-2.1

-1.94

-1.14

Eko Asya

Perempuan

04-07-08

7,5

89

21.5

116.5

-0.78

-1.39

0.18

Fathkul Mujib

Laki-laki

24-05-08

7,7

91

18.5

113

-2.09

-2.18

Heri Ismiyati

Perempuan

11-06-09

6,6

78

16.3

115

-1.88

Rizal Hisyam Arif

Laki-laki

31-12-08

84

16.5

112.4

Taufiq

Laki-laki

21-07-09

6,5

77

23.4

122

Achmad Nadira

Laki-laki

02-08-08

7,4

88

16.5

Aditia Ismail Permana

Laki-laki

21-01-09

6,11

83

Andika Anam Prabowo

Laki-laki

30-05-08

7,7

10

Alfinta Dafin Kurniawan

Laki-laki

30-12-08

11

Diah Ayu Lestari

Perempuan

12

Dian Ayu Maulida

13

BB/U

TB/U

IMT/U

Gizi Kurang

Normal

Normal

Gizi Baik

Normal

Normal

-0.85

Gizi Kurang

Pendek

Normal

-0.59

-2.37

Gizi Baik

Normal

Kurus

-2.54

-0.58

-4.29

Gizi Kurang

Normal

Sangat Kurus

0.62

0.71

0.25

Gizi Baik

Normal

Normal

112.4

-2.85

-2.12

-2.15

Gizi Kurang

Pendek

Kurus

17.9

111

-1.82

-1.95

-0.72

Gizi Baik

Normal

Normal

91

19.3

118.4

-1.74

-1.18

-1.48

Gizi Baik

Normal

Normal

84

19.7

115

-1.11

-1.25

-0.43

Gizi Baik

Normal

Normal

27-10-08

7,2

86

16.3

114

-2.33

-1.39

-2.2

Gizi Kurang

Normal

Kurus

Perempuan

11-03-09

6,9

81

20.3

115

-0.49

-0.85

-0.01

Gizi Baik

Normal

Normal

Farida Nur Aini

Perempuan

18-08-08

7,4

88

19.5

113.2

-1.16

-1.71

-0.16

Gizi Baik

Normal

Normal

14

Febriana Rismawati

Perempuan

10-02-09

6,10

82

18.9

117.4

-1.04

-0.48

-1.15

Gizi Baik

Normal

Normal

15

Ibnu Safaat Fadhil

Laki-laki

04-08-08

7,4

88

19.8

123.4

-1.39

-0.09

-2.21

Gizi Baik

Kurus

16

Luthfi Hazim Baydhowi

Laki-laki

31-12-08

84

15.9

104.6

-2.85

-3.94

-0.72

Gizi Kurang

Normal
Sangat
Pendek

17

Muhammad Alfin

Laki-laki

19-04-09

6,8

80

18.1

117.4

-1.53

-0.48

-1.67

Gizi Baik

Normal

Normal

18

Muhammad Aziz

Laki-laki

20-04-09

6,8

80

21

104.4

-0.38

-1.33

0.7

Gizi Baik

Normal

19

Munif Agil Al Muafak

Laki-laki

05-12-08

84

14.1

105

-3.82

-3.2

-2.39

Gizi Buruk

Normal
Sangat
Pendek

20

Muhammad Rafael

Laki-laki

11-01-09

6,11

83

21.1

121.5

-0.56

0.02

-0.92

Gizi Baik

Normal

Normal

21

Muhammad Khoirudin

Laki-laki

02-08-08

7,4

88

20.8

118.3

-1.01

-1.03

-0.52

Gizi Baik

Normal

Normal

22

Nafiatul

Perempuan

15-10-08

7,2

86

21.6

120

-0.36

-0.34

-0.77

Gizi Baik

Normal

23

Rehan

Laki-laki

25-04-08

7,8

92

17.1

107

-2.81

-3.34

-0.51

Gizi Kurang

Normal
Sangat
Pendek

24

Razan

Laki-laki

28-10-08

7,2

86

20.1

116.3

-1.09

-1.17

-0.49

Gizi Baik

Normal

25

Rahmawati

Perempuan

07-09-07

8,3

99

15.4

107.5

-3.59

-3.52

-1.67

Gizi Buruk

Normal
Sangat
Pendek

26

Rizqi Ramadhan

Laki-laki

29-08-08

7,4

88

17

107.7

-2.58

-2.93

-0.67

Gizi Kurang

Pendek

Normal

32

Normal

Kurus

Normal

Normal

27

Rahma Azizah

Perempuan

04-07-08

7,5

89

17

112.4

-2.25

-1.97

-1.42

Gizi Kurang

Normal

Normal

28

Saekhun Mustofa

Laki-laki

24-05-08

7,7

91

29

Syita Azzahra

Perempuan

11-06-09

6,6

78

18.8

111.5

-1.96

-2.45

-0.36

Gizi Baik

Pendek

Normal

14.7

105.6

-2.68

-2.36

-1.57

Gizi Kurang

Pendek

Normal

30

Siti Rahmawati

Perempuan

31-12-08

84

17.8

113.7

-1.54

-1.28

-1.11

Gizi Baik

Normal

Normal

31

Wisnu Aji Saputra

Laki-laki

21-07-09

6,5

77

17.1

110.4

-1.76

-1.58

-1.09

Gizi Baik

Normal

Normal

33

31

Anda mungkin juga menyukai