PENDAHULUAN
Kontribusi
malnutrisi
akut
berat
pada
morbiditas
dan
mortalitas anak-anak
sangat besar, dengan
lebih dari 20 juta anakanak
dengan
sakit
parah diseluruh dunia
Tidak perlu
Berbahaya
METODE
Studi Populasi dan Persyaratan
Desember 2009 - Januari 2011 di 18 pusat
pemulihan gizi di pedesaan Malawi, Afrika.
Berat badan, tinggi badan, dan
pertengahan lengan atas masing-masing
anak diukur.
Anak-anak usia 6-59 bulan, dengan edema
(indikasi kwashiorkor), berat dan tinggi skor
z kurang dari -3 (indikasi marasmus), atau
keduanya (marasmus kwashiorkor)
Prosedur Penelitian :
Anak-anak dianggap telah pulih ketika
mereka tanpa edema dan skor z -2 atau
lebih tinggi.
Anak-anak yang menarik diri dari
penelitian, masih kekurangan gizi setelah
enam kunjungan follow-up, dirawat di
rumah sakit untuk alasan apapun selama
penelitian, atau meninggal dianggap
memiliki kegagalan pengobatan.
HASIL
Sebanyak 3212 anak-anak dengan
malnutrisi akut berat diidentifikasi dari
Desember 2009 hingga Januari 2011;
setelah pengecualian terhadap anakanak yang tidak memenuhi syarat,
studi termasuk 2.767 anak-anak
(Gambar. S1)
Hasil Sekunder
Anak-anak dengan kwashiorkor marasmus pulih
secara signifikan lebih lambat dari anak-anak
dengan kwashiorkor atau marasmus saja (Tabel 3).
Kaplan-Meier analisis survival untuk semua anak
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa waktu
untuk pemulihan lebih pendek kelompok cefdinir
dibandingkan pada kelompok amoksisilin atau
placebo dan lebih pendek pada kelompok
amoksisilin dibandingkan dengan kelompok
plasebo (Gbr. 1A). Demikian pula, anak-anak yang
menerima antibiotik selamat lebih lama daripada
mereka yang menerima plasebo (Gambar. 1B).
DISKUSI
anak-anak tidak secara khusus menunjukkan
tanda-tanda sepsis pada saat pendaftaran,
antibiotik yang efektif dalam menurunkan risiko
komplikasi tersebut selama pengobatan gizi.
Meskipun meningkatnya ancaman resistensi
antimikroba didunia berkembang tidak dapat
diabaikan dan contoh bakteri yang sangat tahan
telah diamati pada anak-anak yang kekurangan
gizi, kami percaya bahwa penggunaan antibiotic
rutin adalah pertimbangan serius layak karena
manfaat diamati pemulihan gizi dan penurunan
risiko kematian pada populasi risiko tinggi.
KESIMPULAN
Penelitain menunjukkan bahwa anak-anak dengan malnutrisi akut
berat tanpa komplikasi yang memenuhi syarat untuk terapi rawat
jalan tetap berisiko untuk terinfeksi bakteri dan bahwa
pengunaan antibiotik sebagai bagian dari terapi nutrisi mereka
dibenarkan.