FATWA
DEWAN SYARIAH NASIONAL
NO: 85!DSN-MUIIXII!2012
Tentang
JANJI (WA'D) DALAM TRANSAKSI
KEUANGAN DAN
BISNIS SY ARIAH
fuqaha
berbeda
pendapat
(ikhtilaj)
tentang
hukum
industri
keuangan
syariah
dan masyarakat
memerlukan
" ... Dan tunaikahlah janji-janji itu, sesungguhnya janji itu akan
dimintai pertanggungjawaban
... "
.."
J."':
J'$
(:Ii
h~
b -' r-SJI,ot
lo~t-~\r
~ , 0~e. 0t\r1~~lLtJG
. :- r-I)-'" ~
10~'\.-;.ul1-:;~tlJ
~
l.J:!/
~-
...~~~:.i
"Hai
orang
yang
beriman!Janganlah
"
kalian
memakan
/.
..
-&
Jo
--:.1'1
dlll
0..;>/
v:;)
p,J. ,}
0....
Sr.- le
tJl
,"._0/
.0/.-;
hendaklah yang
dipercayai
itu menunaikan
amanatnya
dan
0t <.f'81 u::-!
-;0, o~~('~ I~I' \-:;I~tJ/Iuli~\li I ~~~0t
r----- ~ ~
s
'Y
>
~~"h
rY
- WI 01~
...J.w~~~
,
,
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat
kepada
yang
menetapkan
berhak
hukum
menerimanya
di
antara
dan
manusia,
apabila
kamu
hendaklah
kamu
'I' .
J'rf'
;'
,/
o~
..
':1'
//'. ':101 ~ -: - r-)
:::1 :~' ~
) J.;--P
:yLJI/ ~
cJ ~L,ajl
,,~ciI
-
Ull
O~~ ~
i;;i....
i :....
ul
,
~~
JiJ-'""J
.., 01
4....>.-\..4 ~I 4....>.-.;>-i)
~----------------------------
~..L:l\
~.J
,~~
(~
~lo
~
~ ~
-lri 0G.J)
.r rr \
"Rasulullah s.a.w. menetapkan: Tidak boleh membahayakan/merugikan orang lain dan tidak boleh (pula) membalas
bahaya (kerugian yang ditimbulkan oleh orang lain) dengan
bahaya (perbuatan yang merugikannya). " (HR. Ibnu Majah dari
Ubadah bin Shamit dalam Sunan-nya, kitab: Ahkam, bab: man
bana bi haqqihi ma yadhurru bi jarihi, No: 2331; HR. Ahmad
dari Ibnu Abbas, dan HR Malik dari Yahya).
b. Hadis riwayat Imam Tirmidzi dalam Sunan Tirmidzi, kitab:
Ahkam, bab: ma dzukira 'an Rasulillah, No: 1272:
~T :JL; 'r-L) ~
.1\ ~
~\
rY' ~
.1\
~J">
~.J
:U""
.r :c.
,'~AV
,~~\).)
&d\
:U)ft-!
~i~
~
'<$.J~\~)
('
. ,.
~5 ;~
.Jb :~L;
:JL; r-L) ~
'<.?LJ:J\
.1\ ~
J...O"'-i e,)-!\ 0~
("""'
~\
0i .)y-.-o J.
.1\ ~
r- c
,t \ 0 'LJ.:...4..f-\
.(~\
J. ~)
.c./ "~AY
J'YJ:. ,4JWJ\
.~.rJ\
yL::SJ\ ~b
~\ll
tJjJ ~~ l; }U2JIj
ill
:~J)'.:-! ,~~\
':f.i
.(\rr
"Pada dasarnya,
dilakukan
segala sesuatu
mengharamkannya."
(al-
:~~
~
,>-Uj)\ ~
~\
~\
~I"AJ\
J.
~.r"Y
hukum
~)t."r'J ) 0ot:~
~Ol~\
/~
~\//
~ ~
Jr4"/
~ U\
'i~ ,r\
) ~ . Vi))
~(Ai o~Ll\ ,YY .c./ ,\
di sana terdapat
)~
~<.J\)~
...L?-i ~
~ (t"
,~\
'J""-"
:UJ)'.:-!
~I"AJ\
if
)~
:~Y'~C~\
,01...,a.oj~
0~~
.(\
"Janji dengan bentuk bersyarat bersifat mengikat"
.\
(Durar al-
Hukkam Syarh Majallat al-Ahkam, Beirut: Dar al-Kutub aI'Ilmiyah. 1991, juz I, hlm. 77, pasal 83; Syarh al-Qawa'id alFiqhiyyah,
al-Zarqa,
al-Fiqhiyyah,
'Athiyah
Adlan
'Athiyah
al-
Ramdhan,
.w
~
~) .1~~I\
'uP
'Q"'",
...::,..o'~
h :uo,~ U
/ ~ .;-
rr-: / ~
'r C!'
))
:~)
c; JW.SI~o
.10~~IG
)1.
/'
/'r"';.
Lr. ...lri
,li))I ...L....s! ~\
.u
.(t\'\
"(Janji) yang dikaitkan dengan syarat, wajib dipenuhi apabila
syaratnya
telah terpenuhi"
(Syarh al-Qawa'id
al-Fiqhiyyah,
,~
o~\r\)
<J.i
~\.r.\
J.
,(\
.UP
,\
'\
0:!)
iA
0L-.:J\
uP
,\ ,\AV '().,rJ\yW\
pemimpin
mempertimbangkan
~y
w tJ}J
:~W\
J...1,i J )lk:J~
)b :"'::"'JJ'.;-: ,~~\
"Kebijakan
<J.i ~..v
,o19J ~\
o
J. ~)I
.(rrr
rr
J. 0:!~W\
terhadap
rakyat
harus
'ala
Imam al-
Bahuti;
b. Pendapat Ulama yang menetapkan bahwa menunaikan janji adalah
wajib secara hukum, yaitu pendapat Imam Sa'id Ibn Umar, Samrah
Ibn Jundub, Ibn Syubrumah
Hanabilah),
al-Ghazali,
Jashash;
Ularna
Maliki
yang
menetapkan
bahwa
6
hukurn
Pertama
Ketentuan Umum
1. Janji (wa'd) adalah pernyataan kehendak dari seseorang atau satu
pihak untuk rnelakukan sesuatu yang baik (atau tidak melakukan
sesuatu yang buruk) kepada pihak lain (mau 'ud) di rnasa yang akan
datang;
2. Wa 'id adalah orang atau pihak yang rnenyatakan janji (berjanji);
3. Mau 'ud adalah pihak yang diberijanji oleh wa 'id;
4. Mau 'ud bih adalah sesuatu yang dijanjikan oleh wa'id (isi wa'd);
dan
5. Mulzim
adalah
rnenunaikan
rnengikat;
janjinya
dalarn
(rnelaksanakan
arti
bahwa
wa'id
wajib
Ketentuan Hukum
Janji (wa'd)
dalarn transaksi
keuangan
wali/pengarnpunya; dan
3. Wa'id hams rnerniliki kernarnpuan
rnewujudkan mau 'ud bih.
Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia
dan
kewenangan
untuk
syarat sebagaimana
dimaksud angka 2.
Kelima
Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi
perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya dilakukan
melalui lembaga penyelesaian sengketa berdasarkan syariah setelah
tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.
Keenam
: Jakarta
Tanggal
: 07
Shafar
21 Desember
1434 H.
2012 M.