0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
479 tayangan5 halaman
Silek Minangkabau adalah seni bela diri turun-temurun masyarakat Minangkabau yang berfungsi untuk pertahanan diri dan negeri. Silek memanfaatkan gerak alami tubuh dan prinsip-prinsip seperti rasa, periksa, serta mengalirnya gerakan untuk mencapai keseimbangan antara kelembutan dan kekuatan.
Silek Minangkabau adalah seni bela diri turun-temurun masyarakat Minangkabau yang berfungsi untuk pertahanan diri dan negeri. Silek memanfaatkan gerak alami tubuh dan prinsip-prinsip seperti rasa, periksa, serta mengalirnya gerakan untuk mencapai keseimbangan antara kelembutan dan kekuatan.
Silek Minangkabau adalah seni bela diri turun-temurun masyarakat Minangkabau yang berfungsi untuk pertahanan diri dan negeri. Silek memanfaatkan gerak alami tubuh dan prinsip-prinsip seperti rasa, periksa, serta mengalirnya gerakan untuk mencapai keseimbangan antara kelembutan dan kekuatan.
generasi ke generasi. Masyarakat Minangkabau memiliki tabiat suka merantau semenjak beratus-ratus tahun yang lampau. Untuk merantau tentu saja mereka harus memiliki bekal yang cukup dalam menjaga diri dari hal-hal terburuk selama di perjalanan atau di rantau, misalnya diserang atau dirampok orang. Di samping sebagai bekal untuk merantau, silek penting untuk pertahanan nagari terhadap ancaman dari luar. Wilayah Minangkabau di bagian tengah Sumatera sebagaimana daerah di kawasan Nusantara lainnya adalah daerah yang subur dan produsen rempah-rempah penting sejak abad pertama Masehi, oleh sebab itu, tentu saja ancaman-ancaman keamanan bisa saja datang dari pihak pendatang ke kawasan Nusantara ini. Jadi secara fungsinya silat dapat dibedakan menjadi dua yakni sebagai
panjago diri (pembelaan diri dari
serangan musuh), dan
1. Tagak jo Langkah (Berdiri dan
Langkah) Ciri khas dari permainan silek adalah pola berdiri dan langkah. Tagak artinya tegak atau berdiri, di mana pesilat berdiri? Dia berdiri di jalan yang benar (tagak di nan bana), dia bukanlah seorang yang suka cari rusuh dan merusak tatanan alam dan kehidupan bermasyarakat. Di dalam mantera sering juga diungkapkan sebagai tegak alif, pitunggua adam, langkah muhammad[40]. Di dalam permainan silat, posisi berdiri adalah pelajaran pertama diberikan, yang dinamakan sebagai bukak langkah (sikap pasang) seorang pemain silat Minangkabau adalah tagak runciang (berdiri runcing atau berdiri serong) dengan posisinya selalu melindungi alat vital. Kuda-kuda pemain silat harus kokoh, untuk latihan ini dahulunya mereka berjalan menentang arus sungai. Langkah dalam permainan silek Minangkabau mirip dengan langkah berjalan, namun posisinya pada umumnya
parik paga dalam nagari (sistem
merendah. Posisi melangkah melingkar
pertahanan negeri).
yang terdiri dari gelek, balabek, simpia
dan baliak (Lihat penjelasan istilah ini
gerak itu adalah gerakan dan gerik adalah
pada Kurikulum.
kata pelengkap dari gerakan itu.
Adapun pola langkah yang dipergunakan
Sedangkan di dalam bahasa Minangkabau
ada yang dinamakan
garak (gerak) itu adalah kemampuan
mencium bahaya (insting) dan garik
langkah tigo (langkah tiga, pola
langkah yang membentuk segitiga).
(gerik) adalah gerakan yang dihasilkan
(tindakan).
Silek yang dimainkan oleh Mak
Danin Capek di Cupak Solok,
3. Raso jo Pareso (Rasa dan Periksa)
Sumatera Barat, misalnya lebih
menekankan penggunaan langkah tiga, sehingga beliau menyebutnya sebagai Silek Langkah Tigo (silat langkah tiga).[42]
langkah ampek (langkah empat,
pola langkah yang membentuk segiempat)
Raso (Rasa)
Raso atau rasa diartikan sebagai
kemampuan untuk melakukan sesuatu gerakan yang tepat tanpa harus dipikirkan dulu, seperti seorang yang mahir membawakan kendaraaan, dia pasti tidak berpikir berapa centimeter harus memijak rem supaya berhenti dengan tepat tanpa
langkah sambilan (langkah
goncangan, tapi dengan merasakan pijakan
sembilan) : untuk mancak (pencak)
rem itu dia dapat berhenti dengan mulus.
2. Garak jo Garik (Gerak dan Gerik)
Pareso (Periksa)
Di dalam bersilat perlu sekali memahami
Pareso adalah kemampuan analisis dalam
garak dan garik. Garak artinya insting,
waktu yang singkat atau nalar. Di dalam
kemampuan membaca sesuatu akan
pertempuran ungkapan pareso ini adalah
terjadi, contoh seorang pesilat bisa
kemampuan memanfaatkan sesuatu di
merasakan ada sesuatu yang akan
dalam berbagai situasi pertempuran dalam
membahayakan dirinya. Garik adalah
upaya untuk memperoleh kemenangan.
gerakan yang dihasilkan oleh pesilat itu
Misalkan, jika kita bertempur waktu sore,
sebagai antisipasi dari serangan yang
upayakan posisi jangan menghadap ke
datang. Jika kata ini diterjemahkan ke
barat, karena akan silau oleh cahaya
dalam bahasa Indonesia, ia menjadi kurang
matahari.
pas, karena di dalam bahasa Indonesia,
Jadi antara raso dan pareso itu jalannya
berpasangan, tidak boleh jalan sendiri-
yang sama juga terjadi pada peniup
sendiri. Kita tidak boleh terlalu
saluang, mereka bisa meniup alat musik itu
mengandalkan perasaan tanpa
tanpa putus-putus sampai lagu selesai.
menggunakan pikiran, namun tidak boleh
pula berpikir tanpa menggunakan perasaan. Ada pepatah yang mengatakan raso dibao naiak, pareso dibao turun (Rasa di baik naik ke alam pikiran, periksa dibawa turun ke alam rasa). Demikianlah kira-kira maksud dari raso jo pareso yang diungkapkan oleh para guru silek. 4. Kato Bajawek, Gayuang Basambuik (Kata Berjawab, Gayung Bersambut)
5. Tagang Bajelo, Kandua Badantiang
(Tegang mengalun, Kendor Berdenting) Guru silek mengatakan, jika tagang badantiang, maka ia akan putus atau rusak, dan jika kandua manjelo (mengalun) itu artinya lemah. Adapun silek Minangkabau tidaklah demikian, silat itu adalah kombinasi pas antara kelembutan dan kekuatan, dia lembut tapi keras, dia keras tapi lembut. Mungkin istilah lentur atau
Alam fikiran Minangkabau memiliki
plastis bisa disamakan dengan pengertian
konsep berpasangan, ini dapat dibuktikan
ungkapan di atas. Di dalam permainan
dengan banyaknya pepatah yang memiliki
silek, serangan lawan itu tidak ditangkis
isi kalimat berpasangan, contohnya:
atau dihadang, namun dipapah atau
mancari nan baik manulak nan buruak
dibelokkan ke arah lain. Menangkis
(mencari hal-hal yang baik dan menolak
serangan lawan, seperti sepak atau tinju
hal-hal yang buruk), manitiak dari ateh,
akan membawa risiko memar atau cedera,
mambasuik dari bumi (menitik dari atas,
namun jika serangan itu dibelokkan, risiko
membersit dari bumi), tiok kunci ado
cedera bisa dihindari dan lawan akan
pambukaknyo (tiap kunci ada
terdorong ke arah lain. Prinsip ini mirip
pembukanya) dan tiok kabek bisa diungkai
dengan prinsip yang digunakan oleh
(tiap ikatan bisa dilepas). Hal yang sama
beladiri tai chi chuan dari China. Teknik
berlaku pada silek, setiap gerakan silat ada
ini juga digunakan pada olah raga seperti
pemusnahnya, setiap kuncian ada teknik
memantulkan atau "dribble"[44] bola basket
untuk melepaskannya, oleh sebab itu
atau teknik "setting"[45] permainan bola
sepasang pemain silat yang mahir mampu
voli.
bersilat terus menerus tanpa putus dengan
mengalir begitu saja.[43] Mereka baru berhenti kalau sudah letih atau capek. Hal