Anda di halaman 1dari 5

Ekosistem Pesisir dan Laut

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar dengan panjang garis pantai sekitar
81.000 km dan memiliki sekitar 17.508 pulau yang memilki nilai biodiversity
yang sangat tinggi. Kekayaan dan keanekaragaman hayati ini menyediakan
sumber daya alam yang yang sangat produktif yang berfungsi sebagai sumber
energi, bahan pangan, bahan tambang, dan sebagai media rekreasi. Didalam suatu
ekosistem terdapat komponen hayati dan komponen nir-hayati. Kedua komponen
ini melakukan suatu proses interaksi yang membentuk suatu sistem yang dikenal
dengan Sistem Ekologi. Didalam suatu ekosistem pesisir dan laut terjadi
pertukaran materi dan transformasi energi yang berlangsung diantara kedua
komponen dalam sistem tersebut, maupun dengan komponen komponen dari
sistem tersebut Ekosistem pesisir dan laut terdiri dari ekosistem mangrove,
ekosistem padang lamun dan ekosistem terumbu karang. (Bengen, 2004)
Menurut Bengen, 2004. Komponen biotik yang menyusun suatu ekosistem pesisir
dan laut terbagi atas empat kelompok utama yaitu:
1. Produser
2. Konsumer primer
3. Konsumer sekunder
4. Dekomposer
Sebagai produser adalah vegetasi autotrof (algae dan fitoplankton yang melakukan
proses fotosintesa yang menghasilakn zat organik kompleks dari zat anorganik
sederhana. Sebagai konsumer primer adalah hewan hewan yang memakan
produser, disebut herbivora, hewan ini pun menghasilkan materi organik tetapi
mereka sepenuhnya tergantung sepenuhnya dari materi organik yang disintesa
oleh fitoplankton dan tumbuhan yang dimakannya. Sebagai konsumer sekunder
adalah karnivora, yaitu semua organisme yang memakan hewan. Selain itu
terdapat konsumer tersier yaitu organisme yang memakan konsumer sebelumnya
(konsumer sekunder). Sebagai dekomposer organisme avertebrata, bakteri, dan
jamur yang memakan materi organik yang mati: bangkai, daun-daunan yang mati,
hewan yang mati serta ekskreta.

Pada prinsipnya terdapat tiga proses dasar yang menyusun struktur fungsional
komponen biotik ini:
1. Proses produksi (sintesa materi organik),
2. Proses Konsomasi,
3. Proses Dekomposisi atau mineralisasi.
Komponen abiotik dari suatu ekosistem pesisir dan laut terbagi atas tiga
komponen utama :
(1) unsur dan senyawa anorganik (karbon, nitrogen dan air), (2) bahan organik
(karbohidrat, protein, dan lemak), (3) Iklim (suhu dan faktor fisik lain) yang
membatasi kondisi kehidupan.
Komponen

Ekosistem

Pesisir

dan

laut

terbagi

atas

tiga

yaitu:

Ekosistem Mangrove
Menurut Tuwo, 2010 ekosistem mangrove adalah komunitas di daerah pantai atau
muara sungai di daerah tropis, yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut, yang
didominasi oleh jenis pepohonan yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dan
berkembang pada perairan asin. Vegetasi hutan mangrove di Indonesia memilki
keanekaragaman jenis yang tinggi dengan jumlah jenis tercatat sebanyak 202 jenis
yang terdiri dari 89 jenis pohon, 5 jenis palem, 19 jenis liana, 44 jenis epifit, dan 1
jenis sikas (Bengen, 2004).
Peranan Hutan Mangrove
Secara Ekologis Pada ekosistem ini hidup berbagai jenis vegetasi mangrove yang
menghasilkan serasah organik merupakan sumber energi atau bahan makanan bagi
berbagai organisme heterotrof. Donor energi dan nutrien dalam bentuk bahan
organik bagi ekosistem di sekitarnya Terutama ekosistem padang lamun dan
terumbu karang Secara Ekologis Pada ekosistem ini hidup berbagai jenis vegetasi
mangrove yang menghasilkan serasah organik merupakan sumber energi atau
bahan makanan bagi berbagai organisme heterotrof. Donor energi dan nutrien

dalam bentuk bahan organik bagi ekosistem di sekitarnya Terutama ekosistem


padang lamun dan terumbu karang
Secara Ekonomi:

Mencegah erosi
Hasil hutan &perikanan
Secara kimia
Pompa unsur hara
Penyumbang hara ke terumbu karang
Secara biologis
Nursery ground
Spawning ground
Feeding ground

Ekosistem padang Lamun


Merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang memilki
rizhoma, daun dan akar sejati yang hidup terendam didalam laut. Lamun
mengkolonisasi suatu daerah melalui penyebaran buah (propagule) yang
dihasilkan secara seksual (dioecious). Diseluruh dunia diperkirakan terdapat
sebanyak 55 jenis lamun, DiIndonesia ditemuakn sekitar 12 jenis yang dominan
yang ternasuk kedalam 2 famili : (1) Hydrocharitacea, dan Potamogetonaceae.
Peranan Padang Lamun
Secara ekologis padang lamun mempunyai beberapa fungsi penting yaitu:
Produsen detritus dan zat hara
Mengikat sedimen dan menstabilkan substrat yang lunak, dengan sistem
perakaran yang padat dan saling menyilang
Sebagai tempat berlindung, mencari maka, tumbuh dewasa, dan memijah bagi
beberapa jenis biota laut, terutama yang melewati masa dewasnya dilingkungan
ini. Sebagai tudung pelindung yang melindungi penghuni padang lamun dari
sengatan matahari
Ekosistem Terumbu Karang.
Menurut Rani, 2010. Terumbu karang adalah bangunan kapur raksasa yang
dibentuk dan dihasilkan oleh binatang karang dan organisme berkapur lainnya

membentuk suatu ekosistem yang kompak sebagai habitat bagi biota-biota laut.
Unsur abiotik terdiri dari lingkungan perairan, dasar perairan dan pelbagai macam
rangka organisme mati (karang, keong, alga berkapur, dll).
Unsur biotik dalam ekosistem terumbu karang sangat beragam dan hampir semua
filum di laut terwakili dalam terumbu karang, seperti karang batu, karang lunak,
spons, teripang, makroalga, mikroalga, beragam ikan, plankton, bakteri, dll.
Luas terumbu karang di Indonesia 42.000 km2, 75.000 km2 (Cesar, 1996), 85.700
km2 (Tomascik dkk. 1997). Sekitar 14 16,5% dari luasan terumbu karang dunia.
Namun Indonesia memiliki kekayaan jenis karang tertinggi di dunia dgn 450 jenis
karang batu (Rosen, 1971; Veron, 1986). Khusus untu karang Acropora ditemukan
91 jenis (Wallace et al., 2001).
Struktur Komunitas di Terumbu karang terdiri dari Autotrofik dan heterotrofik,

Autotrofik:
Makroalga (Halimeda, Padina, Caulerpa, dll.)
Mikroalga (fitoplankton, zooxanthella)
Heterotrofik
Benthos: spons, anemon, karang, dll.
pelagis: ikan, cumi-cumi, mamalia, reptil, dll

Menurut Rani, 2010. Peranan Terumbu Karang


Fisik:

Pertahanan/perlindungan tepi pantai/daratan/pulau besar dari abrasi


Pondasi/penyokong pulau-pulau kecil
Pemecah ombak dan peredam arus peredam energi untuk ekosistem lamun
dan bakau

Kimia:

Pengantar unsur-unsur kimia laut


Pendaur ulang pengendapan kapur
Menyerap gas CO2 di atmosfir via air laut mengurangi pemanasan global

Biologi
Penyedia makanan produktivitas primer tinggi 2-5 grC/m2/hr (Sorokin, 1993)
atau 1500-5000 grC/m2/th (Nybakken, 1988) gabungan dari recycle nutrien,
aktivitas fotosintesis, fiksasi nitrogen oleh alga biru-hijau, walau berhadapan

dengan laut lepas yang miskin nutrien (Wiebe et al., 1975 dalam Moyle, 1988)
dengan 18-50 grC/m2/th Produksi fotosintetik 5-20 g/m2 karbon organik atau 50200 gr biomass (Sorokin, 1993).
Produksi autotrofik sangat tinggi, berdasarkan struktur 3 dimensi dari biotop
dasar, menyokong keberadaan komunitas zoobenthos dan ikan yang melimpah
(Sorokin, 1993)

Anda mungkin juga menyukai