Universitas Sarjana
SILA PERTAMA
Tim Penyusun :
Indah Putri R 2013015001 Meita Ratnasari 2013015117
Probo Dwi A
2013015119
Fitriyulianti
2013015107 Zulfi R
2013015120
Intan Nur F
2013015123
Mata Kuliah
PancasilaTh. 2013
PEMBAHASAN MATERI
Lanjut
PENGANTAR
Sila Ketuhanan yang Maha Esa tersusun atas sejumlah kata yang merupakan
suatu frase.
Tuhan
KETUHANAN
KETUHANAN
Ke- / -an
Ketuhanan yang Maha Esa (M. Ramlan, 1983:245: Secara Morfologis):
Kesesuaian dengan hakikat nilai-nilai yang berasal dari Tuhan dan realisasinya
berupa nilai-nilai agama (yang datang dari Tuhan).
PENGANTAR
Makna sila Ketuhanan yang Maha Esa tidak bisa dipisahkan dengan makna
agama di Indonesia karena kausa materialis (yang berupa bahan) adalah
bangsa Indonesia yang sejak zaman dahulu kala telah memiliki nilai-nilai
agama.
Hal ini mengingat bahwa proses terbentuknya Pancasila selain sebagai hasil
perenungan jiwa yang dalam juga merupakan suatu hasil consensus filsafat
(Philosophical Consensus) dan konsensus politik (Political Consensus)
(Soejadi, dkk, 1986:16).
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia merupakan sumber nilai
bagi pelaksanaan penyelenggaraan negara secara konkrit, oleh karena itu inti
isi sila 1 harus sesuai dengan praktik, moral, dan penjabaran penyelenggaraan
negara dalam tertib hukum Indonesia.
PENGANTAR
Arti sila-sila Pancasila merupakan suatu kesatuan yang bulat dan utuh yang
mempunyai susunan hierarkis dan berbentuk pyramidal.
Maka pengertian sila Ketuhanan yang Maha Esa: berkemanusiaan yang adil
dan beradab, berpersatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta berkeadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
10
11
12
13
Jadi, secara rasional dapat disimpulkan bahwa adanya Tuhan tidak ditentukan
oleh sesuatu, tetapi adanya Tuhan dapat dipahami secara objektif. Oleh karena
itu bagi bangsa Indonesia dalam pelaksanaan Negara Indonesia tidak ada
tempat bagi pertentangan dibidang keagamaan karena sesuai dengan sila-sila
Pancasila bahwa sebagai bangsa Indonesia harus sesuai dengan hakikat satu.
Selain itu telah dijelaskan bahwa adanya Tuhan adalah ada dalam
kenyataannya yang objektif, bukan karena interprestasi manusia dan
dipertentangkan manusia. Negara Indonesia merupakan pelaksana sila
Ketuhanan Yang Maha Esa terutama dalam kaitannya dengan pelaksanaan
keagamaan yang diatur dalam pasal 29 ayat (2) UUD 1945.
14
Aliran yang tidak percaya tentang adanya Tuhan berarti bertentangaan dengan
hakikat kodrat manusia, terutama kahikat kedudukan kodrat manusia sebagai
makhluk pribadi dan makhluk Tuhan yang Maha Esa.
Oleh karena itu, bangsa dan Negara Indonesia yang sesuai dengan sila
pertama menjadi suatu keharusan yang bersifat mutlak untuk mendasarkan
segala aspek penyelenggaraan Negara pada nilai-nilai yang berasal dari Tuhan.
15
16
17
18
19
20
HUKUM POSITIF
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Pasal 29
ayat (1) dan ayat (2)
21
22
Berikut ini berbagai macam pandangan tentang hubungan negara dan agama:
a.Paham Atheisme (Negara Yang Berideologi Komunis)
Hakikat kenyataan tertinggi menurut paham komunisme adalah materi.
b.Paham Sekulerisme
Paham ini membedakan antara agama dan negara.
c.Paham Liberal
Paham berdasar pada kebebasan individu.
d.Negara Theokrasi (Negara Agama)
Paham yang menyatakan bahwa antara negara dengan agama tidak
dapat dipisahkan.
- Negara Theokrasi Langsung
Kekuasaan adalah secara langsung merupakan otoritas Tuhan.
Adanya negara di dunia adalah atas kehendak Tuhan, dan yang memerintah
adalah Tuhan.
23
24
KESIMPULAN
Selain sebagai sumber hukum positif, hakikat negara Berketuhanan Yang Maha
Esa, juga mengandung konsekuensi bahwa dalam realisasi penyelenggaraan
negara harus memegang teguh moral Ketuhanan.
Jadi dalam segala aspek penyelenggaraan negara harus didasarkan pada
moral Ketuhanan, karena kehidupan berketuhanan tidak dapat dipisahkan
dengan kehidupan kenegaraan.
Oleh sebab itu bagi setiap elit politik, penguasa negara, baik legislatif, eksekutif
maupun yudikatif wajib secara moral untuk merealisasikan kebaikan, kejujuran
dan kedamaian dalam kehidupan kenegaraan.
25
Sekian
Thank
You ....
Kelompok 1
2013 | Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Pancasila
PGSD I
A