Anda di halaman 1dari 4

Spermatokel, yang juga dikenal sebagai kista spermatik, adalah

kondisi medis yang ditandai dengan terbentuknya kantung abnormal (kista)


yang terisi dengan cairan dan sperma mati di dalam epididimis, suatu
saluran bergulung padat yang terletak di belakang testis dimana sprema
disimpan dan matang. Ketika kista ini tidak terisi dengan sperma, kondisi ini
dikenal sebagai kista epdidimal (Sjamsjulhidayat & Jong W.D, 2007).

Etiologi
Penyebab spermatokel belum diketahui secara pasti. Tetapi, Banyak ahli percaya hasil dari
penyumbatan di salah satu tabung yang mengalirkan sperma dari testis ke epididimis.
Trauma dan peradangan juga dapat menyebabkan spermatokels. Beberapa hipotesis termasuk
bahwa spermatokel mungkin timbul dari ductules eferen, mungkin dilations aneurisma dari
epididimis, atau mungkin dilatasi sekunder untuk obstruksi distal (Dogra et-al, 2001)

gejala klinis
Nyeri di testis juga bisa disebabkan oleh kista yang tumbuh di epididimis (tabung melingkar
yang terletak di belakang setiap testis). Kista ini jinak dan mulai keluar sebagai akumulasi
sel-sel sperma. Sering kali, kista sangat kecil dan tidak menimbulkan masalah. Namun
kadang-kadang, kista tumbuh dengan ukuran beberapa sentimeter. Pada titik ini,
pria mungkin merasa berat di testis, tidak nyaman atau bahkan rasa sakit (Dogra
et-al, 2003)

Spermatokel ini diduga pula berasal dari epididimitis atau trauma


fisik. Timbulnya scar pada bagian manapun di epididmis, akan
menyebabkan obstruksi dan mungkin mengakibatkan timbulnya
spermatokel (Aviena, 2010)

diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan
fisik. Pemeriksan fisik menunjukkan adanya massa di dalam skrotum yang:

Unilateral (hanya ditemukan pada salah satu testis)


Lunak
Licin, berkelok-kelok atau bentuknya tidak beraturan
Berfluktuasi, berbatas tegas atau padat (Ezine, 2011).
Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan adalah:
1. Transluminasi
Spermatokel menunjukkan bahwa massa berupa cairan yang agak
padat. Adanya hidrokel bisa diketahui dengan menyinari skrotum dengan
lampu senter. Skrotum yang terisi cairan jernih akan tembus cahaya
(transiluminasi). Varikokel teraba sebagai massa yang berkelok-kelok di
sepanjang korda spermatika (Dogra, 2001).
2. USG skrotum
Pada pemeriksaan sonografi, spermatokel yang didefinisikan dengan baik lesi hypoechoic
epididimis biasanya berukuran 1-2 cm dan menunjukkan posterior peningkatan akustik.
Mereka biasanya tidak teratur, dengan baik gema internal yang tingkat rendah dan kadangkadang septations (Dogra, 2003).
Spermatocoeles adalah jenis umum dari kista ekstra testis, dan merupakan dilatasi kistik
tubulus dari ductules eferen di kepala epididimis. Spermatocoeles biasanya unilocular tetapi
dapat multilocular dan mungkin terkait dengan vasektomi sebelumnya. Mereka lebih umum
daripada kista epididimis, tetapi dapat muncul sangat mirip (Dogra, 2003)

Daftar pustaka :
Aviena. 2010. Kelainan Kongenital Sistem Urogenital. Scrib.com
Dogra VS, Gottlieb RH, Oka M et-al. Sonography of the scrotum. Radiology.
2003;227 (1): 18-36. doi:10.1148/radiol.2271001744 - Pubmed citation
Dogra VS, Gottlieb RH, Rubens DJ et-al. Benign intratesticular cystic lesions: US
features. Radiographics. 2001;21 Spec No : S273-81. Radiographics (link) Pubmed citation
Ezine, H. 2011.Testicular Tumor (http://hpathy.com/cause-symptoms-

treatment/testicular-cancer/, diakses pada tanggal 14 Agustus 2013)


Leeson, C. Roland. Leeson, Thomas S. Paparo, Thomas S.; alihbahasa, Yan
Tambayong, dkk. 1996. Testis. Textbook of Histology ed 5. Jakarta:EGC
Purnomo, Basuki. 2010. Pedoman Diagnosis & Terapi.SMF Urologi
Laboratorium Ilmu Bedah Rsu Dr. Saiful Anwar/ Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya Malang
Putra, Harapan. 2010. Nyeri Sakit Yang Terjadi Pada Testis. nyeri-sakit-yangterjadi-pada-testis.html
Sjamsjulhidayat R., Jong W.D. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. Tumor Ganas
Testis. Jakarta: EGC

Torsio testis adalah suatu keadaan dimana spermatic cord yang terpeluntir yang
mengakibatkan oklusi dan strangulasi dari vaskularisasi vena atau arteri ke testis dan
epididymis. Torsio testis merupakan suatu kegawat daruratan vaskuler yang murni dan
memerlukan tindakan bedah yang segera. Jika kondisi ini tidak ditangani dalam waktu
singkat (dalam 4 hingga 6 jam setelah onset nyeri) dapat menyebabkan infark dari testis, yang
selanjutnya akan diikuti oleh atrofi testis.
Torsio testis juga kadang-kadang disebut sebagai sindrom musim dingin. Hal ini disebabkan
karena torsio testis lebih sering terjadi pada musim dingin. Torsio testis juga merupakan
kegawat daruratan urologi yang paling sering terjadi pada laki-laki dewasa muda, dengan
angka kejadian 1 diantara 400 orang dibawah usia 25 tahun.Torsio testis harus selalu
dipertimbangkan pada pasien-pasien dengan akut scrotum hingga terbukti tidak, namun
kondisi tersebut juga harus dibedakan dari keluhan nyeri testis lainnya.
Penyebab dari akut scrotum biasanya dapat ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik yang menyeluruh serta pemeriksaan diagnostik yang tepat. Sekitar dua per
tiga pasien, anamnesis dan pemeriksaan fisik cukup untuk menegakkan diagnosis yang tepat.
Keterlambatan dan kegagalam dalam dignosis dan terapi akan menyebabkan proses torsio
yang berlangsung lama, sehingga pada akhirnya menyebabkan kematian testis dan jaringan
disekitarnya.
Penatalaksanaan torsio menjadi tindakan darurat yang harus segera dilakukan karena angka
keberhasilan serta kemungkinan testis tertolong akan menurun seiring dengan bertambahnya
lama waktu terjadinya torsio. Adapun penyebab tersering hilangnya testis setelah torsio

adalah keterlambatan dalam mencari pengobatan (58%), kesalahan dalam diagnosis awal
(29%), dan keterlambatan terapi (13%).

Anda mungkin juga menyukai