Sistem Informasi Manajemen Pemerintah
Sistem Informasi Manajemen Pemerintah
ANGGOTA KELOMPOK :
Raka Rahman
125020300111012
Muhlis Isnanto
125020301111026
125020301111050
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMERINTAHAN
LATAR BELAKANG
Tuntutan tata kelola yang baik, benar dan transparan pada suatu pemerintahan semakin
meningkat. Sebenarnya keinginan untuk mengembangkan tatakelola suatu organisasi bukan
hal baru, tapi hal ini mencuat sejak awal tahun 2000.
Pemanfaatan IT pada pemerintahan bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan tata
kelola organisasi yang lebih baik, sehingga mampu menyediakan layanan informasi tepat
guna bagi stake holder. Layanan digitasi pemerintah dapat dilaksanakan melalui pemanfaatan
internet.
Kondisi pemanfaatan IT pemerintahan pada saat ini masih terkesan semrawut dan
sporadis, padahal secara teoritis, terdapat banyak manfaat dan kemudahan yang dapat
dirasakan dengan pemanfaatan IT. Kendala tersebut antara lain adalah kemampuan tingkat
manajerial pemerintah yang sebagian besar tidak memiliki basis pengetahuan tentang
teknologi informasi termasuk Internet, tidak adanya kesinambungan program saat ini dengan
sebelumnya padalah dari sudut pandang efesiensi masih bisa di lanjutkan dengan melakukan
peremajaan, kustomisasi tanpa perlu membuat program yang baru dimana substansi
operasinya adalah sama dan perbedaannya sekedar istilah saja.
Tidak adanya perencanaan yang matang dimana efek yang ditimbulkan adalah
pemborosan anggaran daerah, ada banyak kasus yang bisa dijadikan alasan bahwa masingmasing SKPD apakah itu badan, Dinas, Bagian, unit kerja dll memiliki paradigma beragam
dalam menerapkan IT sehingga implementasi yang dilakukan terkesan berdiri sendiri, tidak
terintegrasi padahal selayaknya sebuah organisasi yang memiliki banyak struktur harusnya
berada dalam satu induk yang saling bersinergi, bagaimana mungkin keuangan tidak
membutuhkan data kepegawaian yang ada di BKD begitupun sebaliknya.
Pimpinan yang paham dengan pemanfaatan IT namun tidak didukung dengan sumber
daya manusia dan infrastruktur yang memadai juga menjadi masalah tersendiri dibuktikan
dibeberapa daerah yang pemimpin daerahnya sangat paham betapa pentingnya IT dimasa
kepemimpinannya menerapakan IT untuk pelayanan publik namun ketika masa
kepemimpinannya berakhir digantikan dengan pimpinan yang baru maka apa yang telah
dibangun sebelumnya tidak lagi digunakan atau bahkan di hentikan.
Kendala lainnnya yaitu luasnya wilayah pemerintahan suatu daerah sehingga penerapan
IT belum merata karena tidak semua staff bisa menggunakan komputer khususnya bagi
kecamatan dan kelurahan yang ada di pelosok, perlu adanya tenaga khusus yang menjalankan
media teresebut. Minimnya infrastruktur pendukung ICT seperti jaringan telepon dan listrik
juga menjadi kendala, kondisi ini merupakan masalah yang perlu diatasi.
Setelah membahas sekian banyak kendala penerapan IT, saya menawarkan beberapa
solusi untuk pemecahan masalah tersebut. Antara lain, perlu disadari dan dipahami betul
bahwa pemerintah punya peran yang sangat penting dalam peningkatan penggunaan
teknologi informasi dan komputer guna peningkatan kinerja yang tidak lain adalah untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Dibutuhkan komitmen dan kesungguhan dari pemerintah untuk menerapakan IT untuk
layanan publik. Untuk itu pendayagunaan teknologi komunikasi dan informasi, harus lebih
dioptimalkan.
Kemudian pentingnya membuat perencanaan yang mantang pemerintah bisa
memulainya melalui sebuah research atau penelitian dengan melibatkan akademisi, praktisi
dan disiplin ilmu terkait yang nantinya akan melahirkan masterplan ICT Pemerintah daerah
yang berlaku hingga beberapa tahun mendatang, ini merupakan tindakan nyata untuk
menggunting carut marutnya penerapan ICT yang berlangsung saat ini, bila tidak ingin
kondisinya akan semakin parah.
RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
TUJUAN PENULISAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
dilihat oleh siapapun hanya dengan menggunakan perangkat digital seperti : komputer, note
book, telepon selular ( ponsel ), dan PDA ( Personal Digital Assistant ).
d. Absensi Sidik Jari
Absensi Sidik Jari dapat memperkecil masalah tindakan korupsi di kantor-kantor
pemerintahan. Mulai korupsi waktu sampai korupsi yang milyar-milyaran. Namun
bagaimanapun tergantung dengan SDMnya.
Satu lagi upaya membangun peningkatan budaya kerja dilakukkan di berbagai kantor-kantor
pemerintahan. Mulai kantor DPRD sampai kelurahan dari pusat kota sampai desa-desa. Hal
ini digunakan untuk memantau tingkat kehadiran yang sangat berpengaruh pada kinerja dan
kantor pelayanan public. Dengan adanya sistem sidik jari angka kehadiran tidak bisa
dimanipulasikan oleh kariawan ataupun pagawai dalam dinasnya, sehingga dapat
meningkatkan kinerja dalam pelayanan public.
e. Papan Informasi Elektrik
Papan informasi elektrik ini juga tidak jauh bedan dengan papan informasi biasa, namun
bedanya disini sistem yang dilakukan adalah sistem yang berbasi komputeres, dengan
keunggulan papan elektrik tersebut paling tidak proses pelayanan publik lebih irit ketimbang
yang sebelumnya.
PENGERTIAN E-GOVERNMENT
E-Government memiliki banyak defenisi dimana hampir setiap lembaga penting atau bahkan
pemerintahan Negara memiliki defenisi tentang E-Government. Namun, defenisi tersbut
biasanya tidaklah jauh berbeda yang intinya adalah penggunaan Teknologi dan Informasi
dalam Aktivitas Pemerintah. Berikut ini disajikan defenisi E-Government.
UNDP : E-Government adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICTInformation and Communicat-ion Technology) oleh pihak pemerintahan.
Dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan Dan
Strategi Nasional dinyatakan bahwa Pengembangan E-Government Pengembangan egovernment merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang
berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik
secara efektif dan efisien
Clay G. Wescott (Pejabat Senior Asian Development Bank): E-government adalah
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk mempromosikan
pemerintahan yang lebih effisien dan penekanan biaya yang efektif, kemudahan fasilitas
layanan pemerintah serta memberikan akses informasi terhadap masyarakat umum, dan
membuat pemerintahan lebih bertanggung jawab kepada masyarakat
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari penggunaan E-Government secara menyeluruh mencakup pada:
1.
Contohnya pada proses perizinan pendirian usaha dan investasi, pengadaan lelang oleh
pemerintah, dan kegiatan lain yang membutuhkan informasi secara online bagi pelaku usaha.
3.
keadaan internal juga menjadi tempat diterapkannya E-Gov dalam upaya kemudahan
informasi atau akses berbagai tugas/hasil kerja dan lainnya. Contohnya bisa diumpamakan
seperti system KRS online yang diberlakukan di Universitas dimana Rektorat menjadi
Pemerintah dan Dosen serta mahasiswa/i menjadi aparat yang berada dalam suatu organisasi.
MANFAAT E-GOVERNMENT
Sedangkan manfaat e-government itu sendiri adalah sebagai berikut :
1.
Membuat mudah bagi setiap warga negara memperoleh pelayanan dan interaksi
komunikasi dan interaksi pada proses pemerintahan dan menciptakan masyarakat berbasis
komunitas informasi yang lebih berkualitas.
3.
Pemerintah tidak tertutup dengan warga negara karena tersedianya akses informasi,
pelayanan yang modern, antar lembaga pemerintah dapat berkomunikasi dan kerja lebih
efisien dan efektif serta memungkinkan meningkatkan pendapatan dari pajak.
TUJUAN E-GOVERNMENT
Secara umum, penerapan e-Government di berbagai negara yang dikaji mempunyai tujuan
sebagai berikut:
a.
public;
c.
pelayanan dan informasi, serta menyediakan kanal akses baru kepada masyarakat;
d.
Mengurangi waktu, uang, dan sumber daya lain, baik di sisi pemerintah maupun
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kelebihan :
1.
Dapat membentuk jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang berkualitas,
3.
Dapat membentuk sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien
6.
2.
3.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan