Anda di halaman 1dari 4

Agar Pernikahan Membawa Berkah.

Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah. Yang


dimaksud Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah. Proses dan caranya
harus Billah, sesuai dengan ketentuan dari Allah. Termasuk didalamnya dalam
pemilihan calon, dan proses menuju jenjang pernikahan (bersih dari pacaran /
nafsu atau tidak). Terakhir Ilallah, tujuannya dalam rangka menggapai
keridhoan Allah.
Rasulullah SAW sang pembawa ajaran agama Islam bersabda:
"Dari Ibn Asaakir. Ada empat kunci kebahagiaan bagi seseorang muslim, yaitu
mempunyai isteri yang salehah, anak-anak yang baik, lingkungan yang baik dan
pekerjaan yang tetap di negerinya sendiri." HR Dailami
Empat golongan wanita calon penghuni surga:

Wanita yang menjaga diri dari perbuatan haram dan berbakti


kepada Allah dan suaminya.
Wanita yang banyak keturunannya, penyabar serta menerima
dengan senang hati dalam segala keadaan hidup bersama
suaminya.

Wanita yang bersifat pemalu, jika suaminya pergi maka ia menjaga


dirinya dan harta suaminya. dan jika suaminya datang maka ia
mengekang mulutnya dari perkataan yang tidak layak kepadanya.

Wanita yang apabila ditinggal mati suaminya, mengekang diri untuk


tidak menikah karena takut anak-anaknya akan terlantar

Allah mensyariatkan pernikahan dan menjelaskan dalam kitab-Nya hikmah


disyariatkannya nikah melalui lisan Rasul-Nya r. Diantaranya :
1. Dengan nikah akan diperoleh faktor terbesar terjaganya kesucian diri dan
terjaga kemaluan dari yang haram (zina) serta menjaga mata dari
memandang yang haram.
2. .Dengan nikah akan diperoleh ketentraman dan ketenangan bagi
pasangan suami-istri, karena Allah menjadikan mawadah (kecintaan) dan
rahmah (kasih sayang) antara kedua pasangan.

1. Perbaiki niat ( Islahun Niyat)


Niatkan Pernikahan Sebagai Ibadah.
Bagi seseorang yang akan menikah, niat yang dilandaskan kepada agama adalah
yang paling penting dan utama. Demikian pula dengan alasan-alasan dalam
memilih pasangan, sesungguhnya niat untuk menyempurnakan agama,
semestinya menjadi penentu utama dalam memilih calon pasangan. Berkaitan
dengan hal ini, Rasulullah Saw. bersabda:

Janganlah kamu menikahi perempuan itu karena kecantikannya,


mungkin kecantikan itu akan membawa kerusakan bagi mereka sendiri.
Dan janganlah kamu menikahi mereka karena mengharap harta
mereka, mungkin hartanya itu akan menyebabkan mereka sombong,
tetapi nikahilah mereka dengan dasar agama. Dan sesungguhnya
hamba sahaya yang hitam itu lebih baik, asal ia beragama. (HR.
Baihaqi)
Para Ulama mengatakan disaat pernikahan maka perbanyak lah niat baik /
niat ibadah karena allah dan niat ibadah menjalankan sunnah rasulullah, jangan
lupa niatkan ingin memiliki keturunan yang sholeh sholehah, niat menjaga hati
mata dan alat vital, niat memiliki keluarga sakinah mawadah warahmah, dan
niat baik lain nya sebanyak mungkin.
Nikah yang berbuah ridha Allah adalah nikah yang sesuai dengan apa
yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Sesuai di sini bukan berarti sesuai tatacara
atau syarat sah nikah semata. Toh banyak orang yang menikah dengan memakai
tata cara dan syarat sah nikah berdasar Islam tapi tetap saja, rumah tangganya
tidak membuahkan kebahagiaan, baik kebahagiaan lahir atau pun batin.
Oleh karena itu, selain tata cara dan syarat sah nikah yang islami, yaitu
yang sesuai dengan ajaran dan yang disunnahkan oleh Rasulullah, kita juga
harus memperhatikan satu hal penting dalam proses seseorang menuju jenjang
kehidupan baru. Satu hal yang paling urgen ketika seseorang sudah siap untuk
menempuh biduk rumah tangga adalah niat yang lurus.
QS An Nur 32


Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian[1035] diantara kamu, dan orangorang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan
hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan
memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha Luas (pemberianNya) lagi Maha mengetahui.
[1035] Maksudnya: hendaklah laki-laki yang belum kawin atau wanita- wanita yang tidak
bersuami, dibantu agar mereka dapat kawin.

Hal ini bukan berarti kita tidak boleh memilih calon pendamping dalam berumah
tangga itu yang cantik (atau yang tampan bagi seorang perempuan yang sedang
memilih), atau yang kaya, yang keturunan orang baik-baik atau terhormat, dan
sebagainya. Sama sekali tidak. Tetapi, hendaknya semua itu bukan menjadi
alasan yang utama. Bukan menjadi faktor yang paling nomor satu dalam
mempertimbangkan calon pendamping.
diperlukan niat yang benar dalam memulai pernikahan. Karena niat yang benar
karena meraih ridho Allah SWT, akan mendapatkan jaminan keberkahan dari
Allah SWT sebagaimana Allah tegaskan dalam Hadits Rasulullah:

"Wanita Dinikahi karena empat faktor, yakni karena harta kekayaannya, karena
kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Hendaknya
pilihlah yang beragama agar berkah kedua tanganmu." (HR. Muslim)
Apakah salah ketika orang menikah karena kecantikan calon istrinya?,
atau karena kekayaan yang dimiliki calon istrinya? atau karena dia dan
keluarganya yang memiliki kedudukan?. Tentu saja tidak, karena menikah karena
hal tersebut sama sekali tidak membatalkan penikahan. Kecuali jika niatnya
untuk menyakiti si wanita, maka hukumnya menjadi Haram.
Niat dalam menikah menjadi sangat penting karena niat yang salah bisa
menjadikan pernikahan menjadikan seseorang menjadi rendah dihadapan Allah,
menjadi melarat atau bahkan menjadikan dia dihinakan Allah.
"Barangsiapa
mengawini
seorang
wanita karena
memandang
kedudukannya maka Allah akan menambah baginya kerendahan, dan
barangsiapa mengawini wanita karena memandang harta-bendanya maka Allah
akan menambah baginya kemelaratan, dan barangsiapa mengawininya karena
memandang keturunannya maka Allah akan menambah baginya kehinaan,
tetapi barangsiapa mengawini seorang wanita karena bermaksud ingin meredam
gejolak mata dan menjaga kesucian seksualnya atau ingin mendekatkan ikatan
kekeluargaan maka Allah akan memberkahinya bagi isterinya dan memberkahi
isterinya baginya." (HR. Bukhari)
Bagaimana niat yang lurus dalam menikah itu? Niatkan anda menikah untuk
menggapai ridha Allah SWT Semata, bukan karena faktor-faktor yang lainnya.
Niatkanlah menikah untuk membentuk sebuah keluarga yang sakinah mawaddah
wa rahmah. Pernikahan yang akan melahirkan generasi mujahid dan penegak
Islam dan penerus estafet perjuangan dakwah.



21. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteriisteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,
dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

Kuatnya hubungan dengan Allah


Sudah pasti kalau kita menginginkan rumah tangga yang tetap harmonis,
hubungan kita dengan Allah harus diperkuat, karena dengan begitu akan
menghasilkan keteguhan hati (kemampanan ruhiyah), sebagaimana dalam
firman Allah disurah Ar-Radu ayat 28 (yaitu) orang-orang yang beriman
dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram (QS. Ar-Radu :
28)

Rasulullah SAW juga selalu memanjatkan doa agar mendapatkkan


keteguhan hati : Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbiy alaa diinika waala
thooatika (Wahai yang membolak-bailikan hati, teguhkanlah hatiku untuk
tetap konsisten dalam dien-Mu dan dalam mentaatiMu)

Anda mungkin juga menyukai