Anda di halaman 1dari 25

POLIGEN

Genetika Mendel :
AA (biji bulat) x aa (biji keriput)
F1
F2

Aa (biji bulat)
AA : Aa : aa = 1 : 2 : 1 (genotip)
bulat : keriput = 3 : 1 (fenotip)

Sifat kualitatif :
Bentuk biji
Bentuk daun
Warna bunga

Bagaimana dengan karakter-karakter di bawah ini?

Hasil tanaman (berat kering biji)


Tinggi tanaman
Panjang dan lebar daun
Kadar protein
Kadar gula
Kadar lemak

Sifat kuantitatif

Kualitatif
1.Sifat-sifat macam:
kualitas individual
(warna, ukuran, bentuk
dll)
2.Ragamnya tidak
kontinyu: kelas-kelas
fenotipe berbeda jelas
3.Pengaruh gen tunggal,
kontribusi utama
4.Dianalisis dengan
hitungan dan nisbah

Kuantitatif
1.Sifat-sifatnya berderajat :
kuantitas yang dapat diukur
(tinggi, berat, hasil)
2.Ragam kontinyu: fenotipe
membentuk spektrum, bila
populasi cukup besar sering
membentuk kurva normal
3.Pengaruh gen ganda,
kontribusi kecil
4.Diambil dengan menduga
data populasi (parameter)
seperti rerata, varian dan
simpangan baku

Hipotesis gen ganda


Ahli genetika (1900 1910): ragam kontinyu
mungkin dihasilkan oleh banyak gen yang
pengaruhnya kecil terhadap sifat yang diukur
Diduga masing-masing gen bersegregasi bebas
tetapi peran bersamanya mempengaruhi
penampakan fenotipe secara kumulatif
Sejumlah gen mempengaruhi penampakan satu
sifat tunggal
Pengaruh sejumlah gen tsb tidak dapat
dipisahkan atau diukur karena masing-masing
kontribusinya kecil

Poligen adalah gen-gen yang masing-masing


menunjukkan sedikit pengaruh pada
penampakan fenotipe dari suatu sifat, tetapi
dapat melengkapi satu dengan yang lain untuk
menghasilkan perubahan-perubahan kuantitatif
yang dapat diamati
Beberapa pengaruh kuantitatif dari gen ganda
(poligen) adalah aditif apabila pengaruh
kumulatifnya merupakan total jumlah dari
keseluruhan sifat fenotipenya
Hampir semua sifat penting bagi pemulia
tanaman diwariskan dengan pola pewarisan
kuantitatif

Penelitian awal:
mekanisme pewarisan kuantitatif pada terigu
(Nilsson-Ehle,1909)
(P1) Kulit biji merah tua x kulit biji putih (P2)
F1 : semua merah seragam
F2 (hasil selfing) : kulit biji antara merah tua (P1) dan
putih (P2)
Rasio fenotipik : 1 : 4 : 6 : 4
: 1
merah tua ----------------------- putih
P1
P2

munculnyaa pigmen merah diatur oleh 2 pasang gen

Genotipe

Jumlah gen
untuk warna
merah

Fenotipe

F2

AABB

Merah tua

1/16

AABb, AaBB

Merah

4/16

AAbb, aaBB,
AaBb

Merah sedang

6/16

aaBb, Aabb

Merah muda

4/16

aabb

putih

1/16

satu gen penghasil pigmen (simbol huruf besar) menambah


satu unit warna lebih gelap

Pada perkawinan monohibrid (satu pasang gen, misal Aa x


Aa), keturunan F2 yang menyerupai salah satu induknya =
bagian
Rasio fenotipe F2 = 1 : 2 : 1
2 pasang gen, rasio fenotipe F2 = 1 : 4 : 6 : 4 : 1
3 pasang gen, rasio fenotipe F2 = 1 : 6 : 15 : 20 : 15 : 6 : 1
n pasang gen, rasio fenotipe F2 = (a+b)n

Alil
simbol huruf besar (A, B.) = gen / alil
penyumbang (alil efektif)
simbol huruf kecil (a, b) : gen / alil non
penyumbang (non efektif)
Banyaknya tambahan pengaruh yang dimiliki
setiap alil efektif =
jumlah perbedaan kualitatif
jumlah alil efektif

Cara menghitung jumlah gen yang


terlibat
Jumlah
pasangan
gen

Fraksi F2
seperti
tetua

1
2
3
n

1/4
1/16
1/64
(1/4)n

Jumlah kelas Jumlah kelas


Rasio
genotipik F2
fenotipik F2 fenotipik F2

3
9
27
3n

3
5
7
(2n+1)

(a+b)2
(a+b)4
(a+b)6
(a+b)2n

Contoh :
Dua jenis tanaman tomat disilangkan. Tetua pertama
menghasilkan buah rata-rata berat 10 g, dan tetua kedua
menghasilkan berat buah 22 g. Tanaman-tanaman F1
seragam, mempunyai berat buah rata-rata 16 g. Dari 150
tanaman yang diamati pada F2, 10 tanaman mempunyai
berat buah 10 g dan 10 tanaman lainnya mempunyai
berat buah 22 g.
1. Berapa jumlah gen ganda yang berperan?
2. Berapa banyaknya tambahan berat (g) yang diberikan
setiap alil efektif?

Jawab :
Fenotip seperti tetua = 10 tan (10 g) atau 10 tan
(22 g)
Fraksi seperti tetua = 10/150 = 1/15
Berdasarkan rumus, fraksi seperti tetua yang
mendekati 1/15 1/16, maka disimpulkan jumlah
pasangan gen yang berperan ada 2
Alil efektif yang berperan = 4 alil efektif
Jadi setiap alil memberikan tambahan berat buah :
22 10 = 3 g
4

Genotip F2 banyaknya

Fenotipe F2 (g)

Rasio
Fenotipe F2
1

AABB

22

AABb

19

AaBB

19

AaBb

16

AAbb

16

aaBB

16

Aabb

13

aaBb

13

aabb

10

4
1

Contoh :
- Berat biji gandum per tanaman
P
10 g x 4 g
F1

7g

Dari 253 tanaman F2, 4 tanaman masing-masing


mempunyai berat biji 4 dan 10 g
Fraksi seperti tetua = 4/253 1/64 = (1/4)3
Gen yang mempengaruhi berat biji ada 3 pasang =
6 alil
Setiap alil efektif menambahkan berat =
(10 g 4 g)/6 = 1 g

Contoh lain :
Persilangan lain 2 kultivar terigu
Rasio fenotipe F2 =

1 : 6 : 15 : 20 : 15 : 6 : 1

1/64=P11/64=P2
Refleksi berperannya 3 pasang gen

Contoh 2 :
P buah kecil (5 kg) x
F1

buah besar (21 kg)

buah sedang 13 kg

F2 : dari 750 tanaman ada 3 tan berbuah 5 kg dan 3 tan


lain berbuah 21 kg.
Fraksi seperti tetua : 3/750 = 1/250 (1/4) 4
Terdapat 4 pasang gen = 8 alil berpengaruh terhadap
karakter berat buah labu
Setiap alil efektif menyumbang (21 5)kg/8 = 2 kg
Berapa berat buah bergenotip : A1A1A2a2A3A3a4a4

Genotip tanaman berbuah 5 kg = aabbccdd (berat buah


dasar)
Kelas berat buah labu (sesuai tabel) dengan n = 4 adalah
2n +1 = (2x4) + 1 = 9
Koefisien setiap kelas sesuai dengan koefisien binomial

(a+b)2n = (a+b)2.4 = (a+b)8

Rasio fenotipe :

1 : 8 : 28 : 56 : 70 : 56 : 28 : 8 : 1
5

aabbccdd

11

13

15

17

19

21 (kg)

AABBCCDD

Poligen pada manusia


Pigmentasi pada kulit manusia
Pigmentasi pada kulit manusia menunjukkan sifat
kuantitatif yang bervariasi dari warna pucat (putih) sampai
dengan hitam arang yang dibedakan dengan 4 derajat
warna, yaitu 0 sampai 4. Warna kulit ditentukan oleh 2
pasang gen.
Derajat warna
0

= putih (aabb)

= agak putih (Aabb atau aaBb)

= sawo matang (AaBb)

= agak hitam (AABb)

= hitam-arang (AABB)

aabb

AABB

(kulit putih)
F1

(kulit hitam)
AaBb

(sawo matang /mulatto)


F2 :
1 AABB
2 AABb
2 AaBB

= 1 hitam arang

4 hitam biasa

4 AaBb
1 AAbb

6 sawo matang

1 aaBb
2 Aabb
2 aaBb
1 aabb

4 agak putih
= 1 putih

Perbedaan tinggi tubuh manusia


- Tinggi tubuh manusia dipengaruhi 4 pasang gen
- Dibedakan adanya gen-gen dasar (gen-gen yang
menentukan tinggi dasar dari manusia) dan gengen ganda (gen-gen yang memberi tambahan
pada tinggi dasar)
- Gen-gen ganda dinyatakan dengan simbol huruf
T (tinggi) dan t (pendek), sedangkan gen-gen
dasar dinyatakan dengan simbol a, b, c, d.

- Andaikan tinggi dasar orang Indonesia normal 140


cm. Setiap alil T yang terdapat dalam genotip
seseorang memberi tambahan 6 cm. Alil t tidak
memberi tambahan tinggi dasar orang.
- Apabila laki-laki bergenotipe aTaTbTbtcTctdTdt maka
akan mempunyai tinggi 140 cm + (5 x 6 cm) = 170
cm.
- Perempuan dengan genotipe aTaTbtbtctct dtdt
mempunyai ukuran tinggi 140 cm + (2 x 6 cm) =
152 cm
- Apabila kedua orang tersebut menikah, maka
anak-anaknya akan mempunyai ukuran tinggi
badan yang berbeda-beda

Asumsi yang berlaku pada poligenik :


1. Tidak ada dominansi
2. Setiap alil efektif mempunya efek sama
3. Efek alil adalah aditif/kumulatif
4. Tidak terjadi epistasi
5. Tidak terjadi pautan
6. Pengaruh lingkungan kecil / tidak ada

Anda mungkin juga menyukai