Anda di halaman 1dari 14

Kuliah ke 4. Ejaan Yang disempurnakan. ( Hal.

40 ).
A.Pemakaian huruf :

A.1. Huruf Kapital.


1. Huruf pertama pada kalimat : Apa yang kita perlukan lima tahun ke
depan.
2.Kata berkenaan dengan agama, kitab suci, dan nama Tuhan termasuk
gantinya : Allah, Alquran, Tuhan Maha Kuasa, Injil Tuhan; Tuhan Yang
Mahahidup kekal tolonglah kami; bimbinglah hamba-MU ke jalan yang
lurus.
3. Huruf pertama petikan ( kutipan ) langsung :

Mahasiswa bertanya, Mengapa harus berubah?


Kata dosen, Dulu yang mempunyai sumber informasi hanya dosen.
Kini, sumber belajar banyak, mahasiswa dapat memilih yang
terbaik.

4. Gelar kehormatan :

Mahaputra Mohamad Yamin; Nabi Muhammad; Sultan


Hamengkubuwono .

5.Nama jabatan / pangkat :

Dokter Nugroho Iman Santoso ; Jenderal Suharto; Gubernur Munadi.


Jika tidak diikuti nama, kembali ke huruf kecil : Dulu dia sersan
sekarang sudah menjadi letnan. ; Siapa nama gubernur itu.

6. Huruf pertama unsur nama orang : Megawati Sukarno Putri ; Andi


Malarangeng.
7. Huruf pertama yang menyatakan nama bangsa, suku, atau bahasa :
bahasa Arab; bangsa Indonesia; suku Jawa. Jika tidak menunjukkan nama,
kembali ke huruf kecil : Kata-kata asing itu harus diindonesiakan.
8. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, nama hari raya, dan nama
peristiwa sejarah : tahun Masehi; bulan Nopember; hari Kamis, hari raya
Idul Adha; Perang Paderi; Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
9. Nama dalam geografi : Danau Batur ; Kali Kapuas; Terusan Suez. Jika
tidak diikuti nama, kembali ke huruf kecil : Kami akan mendaki gunung. Di
propinsi itu ada berapa buah danau.
1

10. Nama lembaga, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, termasuk


juga singkatannya: Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ) ; Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia ( ABRI ). Universitas Sebelas Maret ( UNS ).
Jika tidak diikuti nama, kembali ke huruf kecil : Ia bekerja pada sebuah
departemen. ; Dia belajar di unveritas negeri .

11. nama buku, majalah, surat kabar, judul karangan : Dari Ave Maria ke
Jalan Lain ke Roma karangan Idrus.; harian Kompas ; majalah Gema
Teknik.
12. Istilah kekerabatan sebagai kata ganti atau kata sapaan :

Kata paman kepada kami,Benar Paman akan ke Jepang.


Tanya saya kepada ayah, Apakah Ayah akan membelikan saya
komputer?

Nb. Jika bukan sapaan, kembali ke huruf kecil : Dia mempunyai dua orang
saudara.
13. Singkatan kata yang menyatakan nama gelar, nama pangkat dan
istilah sapaan :
Dr. ; Drs. ; Ir. ; Doktor ; Insinyur ; Ny. ; Sdr. Nyonya ; Saudara.
14. Nama kota yang mengikuti produk : gudeg Yogya ; batik Solo ; tempe
Malang.
15. Nama produk ( karya ) seni : ketoprak Mataram ; langgam Jawa ;
legong Bali ; ukiran Jepara.

A.2. Huruf Kecil

Bukan pada awal kalimat dan nama jenis ( bukan nama produk ) :
kunci inggris bukan kunci Inggris ; pisang ambon ; harimau
sumatera / Sumatera.

A.3. Huruf Miring


Huruf miring digunakan dalam cetakan. Dalam tulisan tangan atau ketikan
yang dicetak miring, diberi garis bawah tunggal.
Huruf miring digunakan untuk :
2

1. M enuliskan nama buku, majalah, surat kabar, yang dikutip dalam


karangan :
Buku Bahasa Indonesia karangan Widjono HS. dan Sintowati.
Majalah Tempo mei 2004.
Surat kabar Kompas 18 Agustus 2003.
Judul karangan yang tidak diterbitkan, misalnya artikel, makalah,
atau skripsi tidak dicetak dengan huruf miring tetapi diapit tanda
petik. Contoh : Bertekad Menegakkan Hukum, Media Indonesia,
12 Desember 2004.
Contoh lain : Ridwan Pangestu Analisis Fungsi Laporan Keuangan
terhadap Kinerja Bisnis, Universitas Negeri Jakarta : Skripsi, 2004.
2. Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata atau
kelompok kata.
Contoh : Laporan ini tidak memasalahkan dampak psikologis
karyawan.
Ny Indira Gandhi bukan terbunuh melainkan dibunuh.

3. Menuliskan istilah ilmiah, atau ungkapan asing, kecuali yang sudah


disesuaikan ejaannya. Contoh : Kata Production Design Centre
diganti dengan Pusat Desain Produksi. Kreativitas baru berbahan
baku Cassava membanjiri Eropa.

A.4. Huruf Tebal


Huruf tebal digunakan dalam cetakan. Dalam tulisan tangan atau ketikan
yang akan dicetak tebal, diberi garis bawah ganda. Huruf ini berfungsi
( penting / perlu perhatian ) : seperti : Judul, sub judul, nama tabel atau
kata yang menuntut perhatian :
Contoh :

BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
I.2. Masalah
I.3. Tujuan Penulisan.
B. Pelafalan Huruf ( Hal 46 ).
1. Pelafalan bahasa Indonesia.
Kata atau singkatan dalam bahasa Indonesia dilafalkan menurut
pengucapan dan pendengaran orang Indonesia :
3

Singkatan Lafal BakuLafal Tidak Baku


DPR

de pe er

di pi ar

KKN

ka ka en

ke ke en

LSM

el es em

el esm

2. Pelafalan Singkatan Asing.


Singkatan Asing
Unesco
Unicef

Lafal Baku

yu nes ko

Lafal Tidak Baku


unesko

yu ni sef

WTC

doubelyu ti si

UNO

yu en ou

unisef
we te ce
u n o ; yu no

Kuliah ke 5.
Tugas / Materi KD / 1 Bhs Indonesia.

PERANAN TEKNIK SIPIL DALAM PELAKSANAAN


PEMBANGUNAN NASIONAL DI INDONESIA
Waktu
: 45 menit.
jumlah halaman
: 1 s/d 2 halaman.
Urutan Penulisan
: Pengantar / umum, Inti / isi , dan
Penutup
Setiap lembar pekerjaan dilengkapi : Nama, NIM, dan td
tangan.
Selamat bekerja, semoga sukses.

B. Penulisan Kata dan partikel.


B.1. Penulisan kata.

Penulisan kata mencakup : Kata dasar, kata turunan, kata ulang,


gabungan kata , bentuk singkatan dan akronim, kata dasar , dan kata
berimbuhan.
B.1.1 Penulisan kata dasar.
Dalam ragam bahasa tulis ilmiah atau karangan terdokumentasi dan surat
resmi, harus menggunakan kata baku.
Contoh :
Benar
Salah
Benar
Salah
Aerobik
erobik
kualitas
kwalitas
Akuarium aquarium
kuitansi
kwitansi
Alquran
Alkuran
metode
metoda
Lihat contoh-contoh dalam buku ( halaman 48 )

B.1.2 Penulisan kata ulang.


Ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Pedoman
baku yang digunakan sbb :
1. Pengulangan kata dasar, Contoh :

Benar
Salah

Salah

Benar

Cakap-cakap
kota2

cakap2

Kota-kota

Tinggi-tinggi
pandai2.

tinggi2

pandai-pandai

2. Pengulangan kata berimbuhan, Contoh :

Benar

Salah

berhubung-hubungan

ber-hubung2-an

dipukul-pukul

di-pukul2

melambai-lambai

ber-ramai2.

3. Pengulangan Gabungan Kata, yang diulang kata pertama saja.


Contoh :
5

Benar

Salah

Buku-buku berkualitas

buku berkualitas-buku berkualitas.

gedung-gedung tinggi

gedung tinggi-gedung tinggi

4. Pengulangan Kata Berubah bunyi. Contoh :


Bolak-balik ( pengulangan konsonan

berubah vokal ).

Lauk-pauk ( pengulangan vokal berubah konsonan )

B.1.3 Penulisan gabungan kata.


Kaidah yang digunakan :
1.Gabungan kata berupa kata majemuk, bagian-bagiannya ditulis
terpisah.

Contoh benar : Jasa marga ; Kereta api ; tanggung jawab ;


wesel pos.
Contoh salah : Jasamarga ; keretaapi ; tanggungjawab ;
kerjasama.

2.Gabungan kata serangkai ( artinya sudah senyawa / tidak dapat


dikembalikan ke bentuk dan makna asal ), dituliskan serangkai.

Contoh benar : Barangkali ; bumiputra ; daripada ; padahal dst


( hal 50 ).
Contoh salah : barang kali ; bumi putra ; dari pada ; pada hal ;
hulu balang dst.

3.Gabungan kata terikat dan kata bebas.


Penggabungan kata terikat, yaitu kata yang tidak dapat berdiri sendiri
sebagai satu kata dan akan bermakna penuh bersama kata bebas, harus
ditulis serangkai. Contoh kata terikat : Non , tuna, sub, peri, antar, maha,
eka, pasca, dwi, catur, antar, dll.
Contoh penulisan :
Benar

Salah
6

Antarkota

antar kota, antar-kota

Caturwarga

catur warga, catur-warga.

Mahabijaksana

maha bijaksana, maha-bijaksana.

Subunit

sub unit, sub-unit.

Catatan :
1. Penggabungan kata terikat dengan kata berhuruf awal kapital,
disisipi tanda penghubung. Contoh :
Benar
Salah
Non-Asia
non Asia
Non-Indonesia
non Indonesia
Non-APBN
non APBN
2. Penggabungan kata :
maha + esa ( sifat Tuhan ), ditulis terpisah : Tuhan Yang Maha
Esa.
Maha + sifat Tuhan tidak diawali dengan imbuhan pe- ditulis
menyatu : Tuhan Yang Mahakasih.
Maha + sifat Tuhan yang diawali dengan imbuhan pe- ditulis
terpisah : Tuhan Yang Maha Pengasih.
3. Gabungan kata dasar + kata berimbuhan : Pengggabungan kata +
kata berawalan atau berakhiran, awalan atau akhiran itu dituliskan
serangkai dengan kata terdekatnya. Sedangkan kata lain yang
merupakan unsur gabungan dituliskan terpisah, tanpa tanda
hubung. Contoh :
Benar
Salah
Bertanda tangan
Bertandatangan, bertanda-tangan.
Hancur leburkan
hancurleburkan, hancur-leburkan.
Menyebar luas
menyebarluas, menyebar-luas.
Dst
Nb. Contoh lain ( hal. 51 ).
4. Penggabungan kata dengan konfiks berawalan + berakhiran
sekaligus, ditulis serangkai, tanpa tanda hubung. Contoh :
Benar
Salah
Dibudidayakan
dibudi dayakan, dibudi-dayakan.
Mencampuradukkan
mencampur adukkan,
mencampur-adukkan.
Pertanggungjawaban
pertanggung jawaban,
pertanggung-jawaban.

B.1.4 Penulisan kata depan :

Kata depan di dan ke dituliskan terpisah dengan kata yang


mengikutinya. Contoh :
Di kampus ( kata benda ), dapat diubah menjadi ke kampus atau dari
kampus, tapi tidak dapat mengampus. Di rumahsakit - dari rumahsakit
dst.
Awalan di dan ke ditulis serangkai dengan kata yang mengirinya. Awalan
di dapat diganti dengan awalan me : Contoh : ditulis ( kata kerja ) dapat
diubah menjadi menulis. Hal ini tidak dapat diubah menjadi : dari tulis
atau ke tulis.
Contoh lain : dirumahsakitkan merumahsakitkan.
Catatan : kata depan di dan ke selalu diikuti kata yang menyatakan
tempat dan arah. Di pantai, ke pantai. Sedangkan awalan ke- membentuk
kata benda : kekasih.
Contoh : awalan ke berkombinasi akhiran kan membentuk kata kerja
perintah : kerjakan !
Contoh-contoh lainnya :
Ke ( kata depan ):

Ke mana saja kamu pergi.


Tolong pindahkan meja ini ke ruang tengah.

Ke- ( awalan ) :

Betulkah kamu sudah punya kekasih.

( membentuk kata benda ).

Apa keluaran pembelajaran ini.

(membentuk kata kerja perintah )


saya periksa.

Tolong Kemarikan pekerjaanmu, akan

B.1.5 Penulisan partikel .


1). Partikel kah, lah dan tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahului.
Misal : Apakah yang kau baca itu.
Apatah gunanya menyesali hal itu.

Bacalah buku ini.


2). Partikel pun, per ditulis terpisah dengan kata yang mendahului.
Misalnya : Apa pun makanannya, ia tidak pernah mengeluh.
Sekali pun ia belum pernah ke rumah ku.
Buku itu seharga Rp 30.000,00 per eksemplar.
Gajinya naik per 1 April 2005.
Catatan : Kelompok kata yang sudah padu sebagai satu kata, pun ditulis
serangkai , yakni : (1) Adapun, (2) andaipun, (3) bagaimanapun, (4)
biarpun, (5) kalaupun, (6) kendatipun, (7) maupun, (8) meskipun, (9)
sungguhpun, (10) walaupun, ( 11) sekalipun, (12) ataupun.
Contoh :

Bagaimanapun kamu harus pergi kuliah.


Sekalipun sakit ia tetap belajar. ( Lihat Halaman 52 ).
Baik pagi maupun siang ia hanya makan roti.

Jangankan dua kali, satu kali pun saya belum pernah


menerima surat itu.
Sekalipun kaya raya, sekali pun ia belum pernah memberikan
santunan kepada orang miskin. ( sungguhpun dan belum
pernah sama sekali )
B.1.6 Penulisan kata ganti
Kata ganti dalam bahasa Indonesia, seperti : aku, saya, kita, kau,
kamu, engkau, dia, dan mereka yang digunakan secara lengkap harus
ditulis terpisah.
Contoh : Dia menarik pedati.
Jika dipendekkan seperti :-ku, -mu, kau- atau dia menjadi nya harus
ditulis serangkai. Untuk ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata
yang mengikutinya, contoh :
Betul : kauamati , kuperjuangkan. Salah : kau amati, ku perjuangkan.
Untuk ku, -mu dan nya dituliskan serangkai dengan kata yang
mendahuluinya, contoh :
Bukumu, bukunya, milikku, miliknya.

Contoh salah : Kau amati, ku perjuangkan, buku mu, buku nya.( lihat hal
54 bawah ).
B.1.7. Penulisan kata serapan.
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing atau
bahasa daerah. Dilihat dari taraf penyerapannya ada tiga macam kata
serapan, yaitu:
1. Diserap sepenuhnya, misalnya : kab, iklan, hadir, badan, waktu,
kamar,botol,sekolah dan ember.
2. Kata asing dipertahankan karena sifat keinternasionalan-nya,
penulisan dan pengucapannya masih mengikuti cara asing. Misalnya
: shuttle cock, knock out, time out, check in, built up, complete
knock down, microsoft word, gigabyte dst.
3. Kata asing yang berfungsi untuk memperkaya peristilahan,
ditulis sesuai dengan EYD. Misalnya : komputer ( computer),
kalkulasi ( calculation ), infiltrasi ( infil-tratio), influensa ( influenza),
bisnis (bussines). Karakter ( character ).

10

Kuliah ke 6 ( Halaman 54 ).
B.1.8 Penyesuaian Ejaan Kata Serapan.
Dilakukan dengan kaidah baku pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang disempurnakan . Contoh :
Kata Asing
Acceleration
Acceptor
Acculturation

Kata Baku

Kata Asing

akselerasi
akseptor

hydrolic
iatrofgenic

akulturasi

materiaal

Kata baku
hidraulik
iatrogenik
material

Lihat. Hal. 55.


B.1.9 Penyesuaian Akhiran Asing ( Hal. 56 ).
Akhiran dari bahasa asing diserap sebagai bagian kata yang utuh.
Contoh :
Asli

Hasil Serapan

Advokaat
komunisme

advokat

Anarchie

anarki

Asli

Serapan

communisme
informant

informan

B.1.10 Penulisan Angka dan Lambang Bilangan


Penulisan lambang bilangan ada tiga cara, yaitu 1) angka arab 2)
angka romawi, dan 3) huruf. Cara penggunaannya adalah sebagai
berikut :
1) Lambang bilangan dituliskan dengan angka jika berfungsi sebagai
ukuran ( panjang, luas, berat, volume ), satuan waktu, nilai uang,
nomor pada jalan, rumah, kamar, dan alamat yang bukan dokumen
resmi. Contoh :
Benar

Salah

5 sentimeter

lima sentimeter

10 meter persegi

sepuluh meter persegi


11

1 jam 15 menit
Rp5.000,00

satu jam lima belas menit


Lima ribu rupiah.

Jalan Wijayakusuma III

Jalan Wijayakusuma tiga

Kamar 14

kamar empat belas.

2) Bilangan dalam perincian dituliskan dengan angka.


3) Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata, dituliskan dengan huruf, sedangkan yang dinyatakan lebih dari
dua kata dituliskan dengan angka. Contoh :
Benar
Panitia menyediakan delapan bus ber-AC bagi mahasiswa dan dosen
yang mengikuti studi lapangan di Bayat Propinsi Banten.
Salah
Panitia menyediakan 8 bus ber-AC bagi mahasiswa dan dosen yang
mengikuti studi lapangan di Bayat Propinsi Banten.
Benar
Menurut catatan, jumlah peserta yang mendaftar hingga 6
september 2004 berjumlah 650 orang; 80 orang dari FBS, 100 orang
dari FIK, 120 orang dari FIS, 100 orang dari FT, 50 orang dari MIPA
dan 100 orang dari FIP.
Salah
Menurut catatan, jumlah peserta yang mendaftar hingga 6
september 2004 berjumlah enam ratus lima puluh orang; delapan
puluh orang dari FBS, seratus orang dari FIK, seratus dua puluh
orang dari FIS. Seratus orang dari FT, lima puluh orang dari MIPA
dan seratus orang dari FIP.
Catatan :
1. Lambang bilangan pada awal kalimat dituliskan dengan huruf,
jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga tidak menempatkan
angka pada awal kalimat. Contoh :
Benar
1) Dua puluh karyawan teladan di lingkungan departemen
kesehatan memperoleh piagam dari pemerintah.
2) Ada 25 kendaraan yang diamankan oleh polisi karena tidak
dilengkapi dengan surat-surat lengkap.
Salah
1) 100.000 orang dibantai di serbia.
2) 20 karyawan teladan memperoleh piagam dari pemerintah.

12

2. Angka disertai akhiran an disisipi tanda penghubung (-).


Contoh :
Benar
Salah
Tahun 80-an atau delapan puluhan
tahun 80 an
Usianya 20-an atau usianya dua puluhan
usianya 20 an

3. Dalam dokumen resmi seperti akte, kuitansi, wesel pos, dan chek
ditulis dengan angka dan huruf sekaligus. Contoh :
1) Telah dijual tanah seluas 2.000 (dua ribu) meter persegi
dengan harga Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).(benar)
2) Jumlah karyawan di kantor kami ada 200 (dua ratus) orang.
( salah )
4. Lambang bilangan bertingkat, ditulis sbb :
1) Hari Pendidikan Nasional ke-56.
2) Hari Ulang Tahun ke-47 Republik Indonesia.
B.1.11 Penulisan bentuk Singkat, Singkatan dan Akronim.
1) Bentuk singkat adalah bentuk pendek yang diambil atau
dipotong dari bentuk lengkapnya. Penulisannya menggunakan
huruf kecil semua. Contoh :
Bulanan ( majalah bulanan ); Harian (surat kabar harian); Lab
(laboratorium).
2) Singkatan adalah bentuk pendek yang diambil dari hurufhuruf pertama Suatu frasa. Singkatan dieja huruf demi huruf.
Penulisannya menggunakan huruf kapital semua tanpa titik.
Misalnya :
APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)
3) Akronim
Akronim adalah bentuk pendek yang diambil dari sebuah
frasa, bentuknya bervariasi sbb :
Suku kata pertama : orba; pelita; raker.
Suku kata pertama ditambah tiga huruf berikutnya,
seperti : kancab, kodamar, dan koramil.
Suku pertama ditambah suku kata berikutnya : deplu,
muspida.
Untuk nama diri dituliskan dengan huruf awal kapital,
seperti Depkes, Pemda DKI, dan Pusdiknas. Sedangkan

13

nama mekanis/teknis, ditulis dengan huruf kecil, seperti


tilang, radar, dan siskamling.

B.1.12 Pemenggalan kata


1. Pemenggalan kata dasar.
Dilakukan dengan aturan sbb :
1) Jika ditengah ada dua huruf vokal, pemenggalan dilakukan antara
kedua huruf vokal itu. Contoh : Ba-ik, kli-en, su-ara a-ir, sya-ir.
2) Jika ditengah kata dasar ada huruf konsonan diantara huruf vokal,
maka pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan itu. Contoh :
a-khir, a-tik, ba-ngun.
3) Jika ditengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan berurutan,
pemenggalan dilakukan diantara konsonan pertama. Contoh : caplok, lam-bat, tang-gung.
4) Contoh-contoh lain : a-suh-han, di-am-lah, ke-pe-ra-wa-nan, membe-ri-kan.
Ge-me-tar, ge-ri-gi.
B.2 Tanda Baca.
Tanda baca merupakan unsur yang penting dalam bahasa tulis.
Tanda baca dapat membantu pembaca untuk dapat memahami jalan
pikiran penulisnya. Pemakaian tanda baca dalam bahasa indonesia
meliputi pemakaian(1) tanda titik, (2) tanda koma, (3) tanda titik koma,
(4) tanda titik dua, (5) tanda hubung, (6) tanda pisah, (7) tanda elipsis, (8)
tanda tanya dst.
1. Pemakaian tanda titik.
Singkatan nama perusahaan : AJB, CV, DPR ( benar)
A.J.B., D.K.I., D.P.R ( salah ).
Penulisan singkatan gelar akademik dan nama orang, contoh :
Benar
Salah
R.M. Purwonagoro
RM Pangeran
H.O.S. Cokroaminoto
HOS Cokoraminoto.

14

Anda mungkin juga menyukai