Makalah Kristalisasi
Makalah Kristalisasi
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sebagai mahasiswa teknik kimia, sering kali kita melihat di laboratorum,
bahkan dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat beberapa zat tidak murni.
cara memurnikan zat tersebut bisa digunakan berbagai cara, jika zat tersebut
merupkan zat cair dapat dilakukan dengan metode destlasi, adapun jika zat
tersebut merupakan padatan, maka tekhnik pemisahan yang dilakukan adalah
dengan metode kristalisasi, namun jika zat padat tersebut mudah menguap, maka
pemurniannya dilakukan dengan metode sublimasi. Sebagai contoh dari
pemisahan kristalisasi pada kehidupan sehari-hari misalnya pada proses
pengkristalan garam dari air laut.
Teknik kristalisasi merupakan proses melarutnya zat padat tidak murni
dalam pelarut panas, yang dilanjutkan dengan pendinginan larutan tersebut untuk
membiarka zat tersebut mengkristal. kristalisasi ini didassarkan pada dua prinsip,
yaitu:
pada kristalisasi adalah memilih perat yang tepat. Dimana pelarut tersebut sukar
melarutkan senyawa pada suhu kamar, teapi dapat melarutkan dengan baik pada
titik didihnya.
Dalam laboratorium, banyak sekali zat padat yang dapat larut dengan baik
pada keadaan panas namun sukar melarut pada keadaan dingin. misalnya asam
benzoat, C6H5COOH. Adapula zat yang dapat mudah menguap seperti naftalein.
Untuk itu, pada pemurnian Asam benzoat ini kami melakukannya dengan metode
kristalisasi, sedangkan pada pemurnian naftalein, kami melakukaan pemurniannya
dengan sublimasi
Selain itu pula, yang tidak kalah penting adalah mahasiswa teknik kimia
dipersiapkan dalam keterlibatannya di dunia industri. Karena perlu diketahui,
bahwa proses pemisahan dengan kristalisasi merupakan salah satu teknik
pemisahan padat-cair yang sangat penting dalam industri karena dapat
menghasilkan kemurnian produk hingga 100%. Sehingga pada makalah ini
dimaksudkan sebagai media pemberi wawasan dasar untuk mahasiswa teknik
kimia pada khususnya, untuk mengetahui lebih mendalam mengenai proses
kristalisasi itu sendiri. Baik kaitannya dalam kehidupan sehari-hari, skala
laboratorium, maupun pada skala industri.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut :
Apa pengertian kristalisasi ?
Apa faktor-factor yang mempengaruhi kristalisasi ?
Apa jenis-jenis proses kristalisasi ?
Bagaimana mekanisme proses kristalisasi ?
Bagaimana klasifikasi peralatan kristalisasi ?
Apa macam-macam peralatan kristalisasi ?
Bagaimana aplikasi proses kristalisasi dalam industri kimia ?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
Mengetahui pengertian kristalisasi.
Mengetahui faktor-factor yang mempengaruhi kristalisasi
Memahami jenis-jenis proses kristalisasi
Memahami mekanisme proses kristalisasi
Mengetahui klasifikasi peralatan kristalisasi
Mengetahui macam-macam peralatan kristalisasi
Mengetahui aplikasi proses kristalisasi dalam industri kimia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Kristalisasi
Kristalisasi atau penghabluran (crystallzation) ialah peristiwa pembentukan
partikel-partikel zat padat (kristal) di dalam suatu fase yang homogen. Kristalisasi
merupakan metode yang praktis untuk mendapatkan bahan-bahan kimia murni
dalam kondisi yang memenuhi syarat baik untuk pengemasan ataupun untuk
penyimpanan.
Dalam proses kristalisasi disini, kita menggunakan alat yang dinamakan
dengan crystallizer. Crystallizer adalah alat yang digunakan untuk memperoleh
atau membuat kristal dari larutannya. Oleh karena itu, larutan yang akan
dikristalisasi harus dibuat lewat jenuh terlebih dulu dengan jalan penguapan atau
pendinginan. Kristalisasi tidak dapat terjadi tanpa super saturasi terlebih dahulu,
dimana cara memperoleh saturasi ini tergantung dari kelarutannya. Sebagai
contoh misalnya NaNO3, untuk memperoleh super saturasi dan kristalisasi dapat
dilakukan dengan :
Pendinginan tanpa penguapan
Penguapan tanpa pendinginan
Kombinasi penguapan dan pendinginan (adiabatic)
2.2
2.3
Mekanisme Kristalisasi
Supersaturasi (Supersaturated State)
Pendinginan
Solubilitas padatan dalam cairan akan menurun seiring dengan
penurunan suhu (pendinginan) untuk larutan yang dipengaruhi suhu.
Penguapan solven
Konsentrasi larutan menjadi makin pekat
Penambahanlarutanlain (non solven)
Menurunkan solubilitas padatan
Nukleasi (Nucleation)
Laju nukleasi ialah banyaknya partikel baru yang terbentuk per satuan
waktu per satuan volume magma atau larutan induk bebas zat padat.
Besaran ini merupakan parameter kinetic pertama yang mengendalikan
distribusi ukuran kristal. Ada beberapa pengeringan nukleasi :
Nukleasi Primer
Nukleasi ialah lahirnya suatu benda yang sangat kecil, merupakan suatu
fase baru di dalam fase yang telah ada, dimana fase yang telah ada itu
homogen dan lewat jenuh. Pada dasarnya fenomena nukleasi sama
dengan kristalisasi dari larutan, kristalisasi dari cairan, kondensasi tetesan
kabut didalam uap yang lewat dingin dan pembangkitan gelembung di
dalam zat cair panas lanjut. Nukleasi merupakan akibat fluktuasi local
yang berlangsung cepat pada skala molekul di dalam fase homogeny
yang berada di dalam keseimbangan metastabil. Fenomena dasarnya
disebut nukleasi homogen yang terbatas pada pembentukan partikel baru
di dalam suatu fase tanpa terpengaruh oleh suatu zat padat termasuk
dinding bejana atau partikel submikroskopik paling kecil sekalipun.
Variasi nukleasi homogen terjadi bila partikel zat padat asing masih
mempengaruhi proses nukleasi dengan mengkatalisis laju pertambahan
nukleasi pada suatu keadaan lewat jenuh tertentu atau memberikan suatu
laju tertentu pada lewat jenuh dimana nukleasi homogeny hanya akan
berlangsung sesudah memakan waktu yang lama sekali. Proses ini
disebut nukleasi heterogen.
Nukleasi Sekunder
Pembentukan inti yang dapat dikatakan dipengaruhi oleh kristal-kristal
mikroskopik yang sudah ada di dalam magma dinamakan nukleasi
sekunder. Ada dua macam nukleasi sekunder, yang pertama disebabkan
geser fluida dan tumbukan antara sesama kristal yang ada/dinding
kristalisator/ impeller putar/daun agitator.
Nukleasi Geser Fluida
10
Cara kerja :
Air akan mengalir sepanjang gulungan kawat. Pendingin dan larutan
digerakkan oleh baling-baling yang terdapat pada tanki. Agitasi ini
menunjukkan 2 fungsi, yaitu :
Hal ini akan menambah transfer panas serta menjaga temperatur
larutan agar tetap sama.
Menjaga kebaikan kristal pada suspensi ini serta memberikan
kesempatan pembuatan yang lebih seragam dari luar kristal yang
terbentuk (agregat).
2. Swenson Walker Crystallizer
Biasanya digunakan untuk proses kristalisasi dengan pendinginan. Sesuai
dengan
11
12
13
14
15
16
17
18
Cara Kerja :
Larutan umpan masuk ke dalam pipa turun sebelum disedot oleh pompa
sirkulasi. Cairan induk dipisahkan dari kristal di dalam pemisah
sentrifugal kontinyu, kristal dibawa keluar sebagai hasil atau untuk
diolah lebih lanjut, dan cairan induk didaurkan kembali ke dalam pipa
turun. Sebagian cairan induk dikeluarkan dari system dengan po,pa untuk
mencegah akumulasi impuritas.
9. Draft Tube Baffle Crystallizer
Merupakan kristalisator yang lebih efektif dan serbaguna. Tubuh
kristalisator ini dilengkapi dengan tabung jujut (draft tube) yang juga
berfungsi sebagai sekat untuk mengendalikan sirkulasi magma, dan
agitator propeller yang mengarah ke bawah untuk memberikan sirkulasi
yang terkendali di dalam kristalisator.
19
20
Kesimpulan
Dari penjelasan pada makalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa :
1.
Kristalisasi
atau
penghabluran
(crystallzation)
ialah
peristiwa
3.
pula,
yaitu,
kristalisasi
penguapan,
pendinginan,
dan
21
4.
22