Anda di halaman 1dari 5

Sebuah Kejutan Kecil | Bagian 2 | Kembalilah (Tak Terungkap) | Kisah N...

1 of 5

View Single Post

http://www.kaskus.co.id/show_post/55caa0aaa09a3996738b456b/6.2

[TAMAT] Kembalilah (Tak Terungkap) | Kisah Nyata Cinta Tiga Hati | R-17 (/post/55caa0aaa09a3996738b4

12-08-2015 08:26

#6.2 (/show_post/55caa0aaa09a3996738b456

Sebuah Kejutan Kecil | Bagian 2


SEBUAH KEJUTAN KECIL (BAGIAN 2)

m60e38 (/profile
/6829382)
Kaskus Addict
Join: 25-05-2014,
Post: 1,341
(/profile
/viewallposts
/6829382)

Aku berjalan cukup jauh dari rumah Pak Nana, aku masih terus mengikuti gadis itu
melangkah, kemanapun ia pergi saat itu, yang pasti kami menuju wilayah hutan lindung
yang berada di dekat Pulau Manuk. Sebenarnya melintasi hutan tersebut akan
membawa kita menuju Pantai Sawarna, tetapi jalannya masih sangat jelek waktu itu, dan
tidak memungkinkan mobil Sub-Compact sekelas Honda Jazz melintasi jalan tersebut.

Kami memasuki hutan lebih dalam, tiba-tiba gadis itu berhenti dan ia membalik tubuhnya,
tiba-tiba ia tersenyum kepadaku, jujur aku sedikit bingung dengan apa yang ia lakukan
(/reputation
(/profile
/55caa0aaa09a3996738b456b)
/6829382)
saat itu. Sejurus ia menoleh ke sebelah kiri, aku pun menoleh ke sana, ada sebuah
pohon besar, dimana ada pahatan disana. Ia berjalan menuju ke pohon itu, dan akupun
mengikutinya, tidak ada instrumen apapun di sana, hanya sebuah pahatan.
Quote:

A Tama tahu enggak? tanyanya kepadaku, jujur aku langsung menggeleng


karena aku benar-benar tidak mengerti maksud gadis ini, Ai selalu abisin waktu
disini kalo lagi ga ada kerjaan, ujarnya dan tersenyum kepadaku, ini kamu yang
bikin? tanyaku kepadanya, ia hanya mengangguk dan tersenyum manis
kepadaku.
Banyak kejadian A semenjak terakhir Aa kesini, ujarnya lalu mendekat ke
arahku, akan selalu ada kejadian terjadi, silih berganti, ujarku dan tersenyum,
yang pasti pahatan ini keliatannya bermakna buat kamu, tanyaku dan aku
melewatinya untuk memperhatikan pahatan itu dari lebih dekat.
Ada inisial AT, ujarku sambil memperhatikan pahatan yang menyerupai burung
tersebut, Rangkong Badak, ujar gadis itu pelan, nama latinnya, Bucheros
rhinoceros, masuk dalam Genus Bucheros, dari Famili Bucerotidae, ujarnya
masih dengan logat Sunda yang kental.
Hebat, tahu sampe sejauh itu, ujarku dengan keheranan, bukan itu intinya A,
ujar gadis itu, lalu ia menyentuh sendiri pahatan yang ia buat, Rangkong Badak
itu hewan setia, hanya kimpoi sekali seumur hidup, ujarnya dan memandangku
dengan wajah yang sangat merah.
Aini, kenapa begitu? tanyaku pelan, aku mengerti apa yang ia pikirkan saat ini,
Aa pasti masih inget kan pertemuan pertama kita? tanya gadis itu.

Quote:

6/6/2016 12:33 PM

Sebuah Kejutan Kecil | Bagian 2 | Kembalilah (Tak Terungkap) | Kisah N...

2 of 5

http://www.kaskus.co.id/show_post/55caa0aaa09a3996738b456b/6.2

Juli 2003, siang itu aku bersama keluargaki baru saja tiba di Perkebunan Karet
milik Ayahku di Bayah. Ini adalah kali ketigaku berkunjung kemari, dan aku
cukup senang berada di sini. Pesona alam dan juga Pantai Bayah yang masih
perawan, belum terjamah sentuhan tangan manusia-manusia kapitalis yang
pasti akan merubah wajah ayu nan elok pantai ini menjadi ladang Rupiah,
sangat eksotis dibalut dengan rimbunnya hutan di sekitarnya, tanda kuasa Illahi.
Aku biasa berjalan-jalan di sana, ya dengan menaiki sepeda, aku mulai
berputar-putar mengelilingi kompleks perkebunan karet yang terbentang
dua-setengah kilometer dari jalan masuk perkebunan hingga ke kompleks
perkebunan yang berisi karyawan serta mesin pengolah getah karet.
Kukayuh pedal sepeda tersebut, melintasi jalanan kerikil menuju ke pinggiran
kompleks perkebunan tersebut. Saat sedang asyik menikmati pemandangan
dan suasana di sekitar perkebunan tersebut, mataku tertuju kepada seorang
gadis yang tampak kebingungan mencari jalan pulang, entah apa yang terjadi,
tetapi hal itu menggerakkan hatiku untuk mendekatinya, sekedar bertanya
apakah benar ia tersesat, atukah hanya bermain di sekitar perkebunan ini.
Quote:

Siang, sapaku kepada gadis itu setelah kuparkirkan sepeda tersebut,


siang A, ujarnyaa sejurus ia memandangku, wajahnya sedikit pucat
memang saat itu.
Mau kemana? tanyaku singkat, Ai mau pulang, tapi Ai lupa jalannya A,
ujar gadis itu, loh, kan tinggal ikutin jalan keluar aja, ujarku dan
menunjuk ke arah pintu keluar perkebunan, sekitar dua kilometer
mungkin.
Ai takut A, ujarnya kepadaku, oh, gini aja, loe ikut sama gue nanti kita
anterin kamu pulang, ujarku kepada gadis tersebut ia pun mengangguk.

Akhirnya aku mengantarkannya ke kompleks perkebunan dan mengatakan hal


yang sebenarnya kepada kedua orang tuaku. Tidak lama berselang, kami
bertolak dari kompleks perkebunan tersebut menuju ke rumah gadis tersebut,
dimana menurut kesaksian gadis ini rumah tersebut berada di pesisir Pantai
Bayah.
Kami langsung menuju ke sana, dan bertemu dengan orang tua gadis tersebut.
Gadis itu bernama Aini, dan Ayah dari gadis itu bernama Pak Nana, mereka
sangat berterima kasih dengan apa yang kami lakukan, sebenarnya aku hanya
lewat saja dan kebetulan bertemu dengan gadis itu.
Kami pun dijamu makan malam oleh keluarga Pak Nana, beliau menyuguhkan
kami Ikan Dorang Bakar buatan Bu Eli, istri dari Pak Nana, dan memiliki rasa
yang sangat otentik menurutku. Kami habiskan banyak waktu mengobrol hingga
jam sembilan malam disana, setelah itu akhirnya kami putuskan untuk kembali
ke perkebunan.

6/6/2016 12:33 PM

Sebuah Kejutan Kecil | Bagian 2 | Kembalilah (Tak Terungkap) | Kisah N...

3 of 5

http://www.kaskus.co.id/show_post/55caa0aaa09a3996738b456b/6.2

Quote:

Aku inget, ujarku pelan, pertemuan pertama kita, pas kamu dulu nyasar di kebun
karet, ujarku dan tersenyum kepadanya, ia hanya memandang ke arahku tanpa
berkata apa-apa, wajahnya yang begitu cantik diterpa sinar matahari yang
malu-malu mengintip dari sela-sela pepohonan.
Sejak saat itu, Ai jatuh hati sama A Tama, ujarnya pelan, deg jantungku berdetak
cepat saat itu, kenapa bisa gitu Ai? tanyaku tidak percaya, ia terdiam dan hanya
tersenyum, Aa kan gak tahu sebabnya Ai nyasar kesana sampe sekarang,
ujarnya pelan, dan memang kuakui aku tidak pernah bertanya masalah itu.
Emangnya kenapa Ai? tanyaku pelan, bisikan Ghaib kak, ujarnya pelan, cuma
aku udah enggak mau mikirin lagi masalah itu, ujarnya pelan.

Ia bercerita tentang kejadian mistis yang ia alami sehingga dirinya tiba di perkebunan.
Memang ia sudah menghilang sejak kemarin sorenya saat itu, kedua orang tuanya
bahkan sudah mencari kemana-mana tetapi tidak ditemukan. Ia mengaku bahwa ia
mengikuti arahan dari seseorang yang membisikkan kata-kata di telinganya, dan saat ia
tiba di pantai, ia masuk ke dalam dunia lain, letaknya ada di balik karang di sekitar Pulau
Manuk.
Memang daerah tersebut masih kental dengan aura mistis, terlebih tidak jauh dari sana
terdapat salah satu mitos yang sangat tersohor, Hotel Samudra kamar 308. Siapa yang
tidak mengenal Dewi Kadita, atau dalam mitologi setempat dinamakan Nyi Roro Kidul,
yang digambarkan sebagai wanita cantik dengan baju yang serba hijau. Menurut
legenda, beliau, Dewi Kadita, adalah putri dari salah seorang Raja di Pajajaran, dan
diusir karena fitnah Ibu Tirinya.
Aku pun memiliki pengalaman yang kurang mengenakkan mengenai hal itu. Kembali ke
tahun 2004, waktu itu tepat tanggal 31 Desember 2004, aku ingat benar saat Ayahku
mengajak berlibur ke Bayah. Pada sore harinya, aku bermain bersama Aini dan juga
adikku di Pantai Bayah, dan tidak sengaja aku mengumpat di sana.
Benar saja, malam harinya, saat aku hendak tidur di kamarku yang berada di
perkebunan tersebut, pintu kamar terkunci dengan sendirinya tanpa kukunci. Sontak saja
detak jantungku langsung meningkat tajam, ditambah suara shower di kamar mandi yang
tiba-tiba menyala dan aku tahu saat itu ada uap panas muncul dari kamar mandi, ya
pemanas air juga menyala.
Uap air lantas memenuhi kamar mandi, dengan membaca kalimat Illahi aku berusaha
masuk ke dalam kamar mandi tersebut dengan niatan untuk mematikan shower. Tetapi
alangkah terkejutnya diriku saat melihat cermin yang berembun di depanku ada tulisan
JAGA BICARAMU DI SINI dalam tulisan yang cukup besar.
Deg, detak jantungku makin meninggi, dengan menghela nafas panjang, aku pun berjalan
keluar dari kamar mandi dan mencoba untuk tidur dan menarik selimut. Kuraih notebook
kesayanganku, tetapi tidak mau menyala padahal posisi charger dalam kondisi
terpasang. Aku tahu, ini tidak beres, ya semua bermula dari mulutku sendiri yang tidak

6/6/2016 12:33 PM

Sebuah Kejutan Kecil | Bagian 2 | Kembalilah (Tak Terungkap) | Kisah N...

4 of 5

http://www.kaskus.co.id/show_post/55caa0aaa09a3996738b456b/6.2

bisa kujaga. Hingga pada akhirnya aku memutuskan untuk terus mengucapkan ayat
Illahi.
Tidak berselang lama, aku memasuki state setengah sadar, dan mulai memasuki fase
yang disebut sleep paralysis atau menurut Orang Jawa disebut sebagai ketindihan.
Mataku tersadar, tetapi tubuhku tidak bisa digerakkan, jantungku berdetak sangat cepat
saat itu, dan wangi melati yang sangat kental mulai memenuhi ruangan, tercium sangat
kentara di hidungku.
Dan muncullah sesosok wanita berambut panjang sepinggang dengan kebaya dan
selendang panjang berwarna hijau. Tidak menyeramkan, parasnya ayu khas putri
kerajaan, beliau, mungkin dari bangsa Jin, hanya melintas perlahan di sebelahku. Aku
hanya melihatnya presensinya sekilas, tidak lama kemudian beliau memutar ke tubuhku
sekali dan terbang menembus langit-langit kamar tersebut dan hilang.
Sejak saat itu sampai hari ini aku terus terbayang dengan paras ayu sosok tersebut,
entah siapa dia, tetapi aku yakin beliau ada di golongan jin, tidak jahat menurutku. Beliau
mencoba memperingatkanku untuk tidak berkata kasar dan bersikap sopan dimanapun
aku berada. Untuk sosok tersebut, terima kasih telah mengajarkanku kesopanan dan
kebaikan. Hal serupa juga pernah terjadi kepadaku di Semarang, di perkebunan milik
Ayahku pula. Tetapi tidak sampai ditunjukkan sosok visual seperti waktu itu, hanya suara
bisikan, dan juga ketukan di jendela yang aku ingat.
Mereka, bangsa Jin, sudah disebutkan dalam Kalam Illahi, hidup berdampingan dengan
manusia, dan memiliki time shift yang berbeda dengan manusia. Itulah mengapa kita
tidak bisa melihat mereka, dalam ilmu fisika selisih time shift 1 second akan berarti kita
tidak akan dapat melihat mereka, dan itulah kebesaran Illahi yang patut kita Agungkan.
Yang terpenting adalah, kita harus selalu mawas diri dan sadar, kita tidak sendiri di dunia
ini. Selain memiliki teman, kita juga memiliki makhluk dari dimensi yang berbeda dengan
dimensi kita tinggal, dan Illahi sudah menuangkannya dalam Kalam ke 72, dan dijelaskan
tentang Jin di sana.
Quote:

A Tama, panggil gadis itu menyadarkan lamunanku, eh maaf Ai, ujarku lalu
menggaruk sendiri kepalaku yang tidak gatal, kenapa bengong atuh A? tanya
gadis itu lalu tersenyum, enggak, aku cuma inget sama sosok serba hijau itu Ai,
ujarku berusaha mengingatkannya.
Kanjeng Nyi Roro maksud Aa? tanya gadis itu dengan sedikit penasaran, entah
siapa beliau, yang pasti beliau adalah mahkluk baik, ujarku lalu menghela nafas
pendek.
Ai sayang sama Aa, ujar Aini dan kata-katanya benar-benar mengagetkanku,
kenapa tiba-tiba Ai? tanyaku sedikit heran, Ai enggak tahu A, ujarnya dan
mendekatiku, Ai udah jatuh hati sejak pertama ketemu Aa, ujarnya pelan dengan
wajah yang memerah.
Tapi Ai, ujarku pelan, Ai tahu jawabannya kok A Tama, ujarnya dan tersenyum
dengan wajah yang sangat merah, yang penting Ai udah nyatain perasaan Ai ke
Aa, ujarnya lalu dengan canggung mendekat ke arahku.

6/6/2016 12:33 PM

Sebuah Kejutan Kecil | Bagian 2 | Kembalilah (Tak Terungkap) | Kisah N...

5 of 5

http://www.kaskus.co.id/show_post/55caa0aaa09a3996738b456b/6.2

Ia menggenggam tanganku, dan kurasakan tangannya sangat dingin, entah apa yang
harus kukatakan saat itu, tetapi bibirku kelu, aku tidak pernah dapat berkata apa-apa
saat itu. Aku sekilas memandang pahatan Burung Rangkong Badak itu, tidak terlalu
besar, tetapi sangat rumit, dan aku baru tahu gadis itu punya bakat untuk memahat.
Perhalan aku menggenggam tangannya makin erat, aku tersenyum kepada gadis itu dan
kuusap lembut kepalanya. Ia gadis yang sangat gigih, itu yang aku rasakan. Tangannya
tidak selembut tangan Cauthelia, sedikit kasar memang, mungkin karena memahat
tangannya menjadi kasar, atau mungkin hal lainnya, tetapi aku bisa merasakan
semangat dan kegigihan gadis itu, ya gadis yang seumuran denganku ini memang sejak
pertemuan pertama waktu itu sudah dekat denganku, banyak hal yang kulakuakn berdua
dengan gadis ini, tentunya ia bahkan seperti pemanduku saat aku berada di sini.

6/6/2016 12:33 PM

Anda mungkin juga menyukai