A. TUJUAN
1.Mengenalkan konsep kimia dan fisika serta perubahan yang menyertainya
2.Memberikan pengalaman praktikan terhadap perubahan kimia dan fisika saat percobaan
dilaboratorium.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Sifat kimia umumnya merujuk pada sifat suatu materi pada kondisi ambien atau sekitar, yaitu
pada suhu kamar, tekanan atmosfer, dan atmosfer beroksigen). Sifat ini terutama timbul pada
reaksi kimia dan hanya dapat diamati dengan mengubah identitas kimiawi suatu zat. Sifat
kimia dapat digunakan untuk menyusun klasifikasi kimia.
Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau
lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia.
Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni.
Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk
beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa
kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian
tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang
teknik kimia. Suatu contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada proses pengolahan
minyak bumi. Minyak bumi merupakan campuran berbagai jenis hidrokarbon. Pemanfaatan
hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan lebih berharga bila memiliki
kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak bumi menjadi komponen-komponennya
akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur, pelumas, dan aspal.
Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa.
Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis
atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada kondisi
yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya
operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat
dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses
pemisahan kimiawi harus dilakukan.
Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode
pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa komponen penyusun campuran. Suatu
campuran dapat berupa campuran homogen (satu fasa) atau campuran heterogen (lebih dari
satu fasa). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fasa: padat-padat,
padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya.
Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk
mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.
Untuk proses pemisahan suatu campuran heterogen, terdapat empat prinsip utama proses
pemisahan, yaitu:
· Sedimentasi
· Flotasi
· Sentrifugasi
· Filtrasi
Proses pemisahan suatu campuran homogen, prinsipnya merupakan pemisahan dari
terbentuknya suatu fasa baru sehingga campuran menjadi suatu campuran heterogen yang
mudah dipisahkan. Fasa baru terjadi / terbentuk dari adanya perbedaan sifat fisik dan kimiawi
masing-masing komponen. Berbagai metode yang digunakan untuk terjadinya suatu fasa baru
sehingga campuran homogen dapat dipisahkan adalah:
· Absorpsi
· Adsorpsi
· Kromatografi
· Kristalisasi
· Destilasi
· Evaporasi
· Elektroforesis
· Evaporation
· Ekstraksi
– Leaching
– Ekstraksi cair-cair
– Ekstraksi padat-cair
· Pembekuan fraksional
· Presipitasi
· Rekristalisasi
· Stripping
· Sublimasi
D. METODE
A.Massa jenis besi
1. dipotong besi (panjang, lebar, tinggi) dengan ketelitian pengukuran 0,05cm
2. dicatat dan dihitung volume potongan besi
3. ditimbang besi dengan neraca timbang ketelitian 0,1g menggunakan top-loader atau open-
beam balance
4. dicatat dalam lembar kerja
5. dihitung massa jenis besi (gunakan satuan yg sesuai)
C.Pembakaran sulfur
1. diambil satu seperempat sendok spatula bubuk sulfur
2. dinyalakan gas pembakaran
3. dipanaskan sulfur dalam lemari asam
4. diamati warna api dan bau sulfur terbakar
5. dicatat dalam lembar data
• Monocolic sulfur
1) Warna kuning muda
2) Keras
3) Berbentuk bongkahan yang tidak teratur
• Plastic sulfur
1) Mengkilap
2) Keras
3) Berwarna kuning (lebih tua dari monocolic sulfur)
4) Berbentuk bulatan-bulatan
G. KESIMPULAN
1. Praktikan telah dapat mengenal konsep kimia dan fisika serta perubahan yang
menyertainya
2. praktikan telah mendapat pengalaman terhadap perubahan kimia dan fisika saat percobaan
dilaboratorium.
a. Judul Praktikum
: Membedakan Perubahan Fisika dan
Perubahan Kimia.
b. Tanggal Praktikum
: 30 Desember 2007
I.
Tujuan Percobaan
Mengamati Perubahan fisika, kimia dan membedakan perubahannya.
II.
Dasar Teori
2.1 Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menepati ruangan contoh : Besi, Kayu, dan lain-lain. Zat
adalah sebutan untuk sejumlah materi yang sifatnya spesifik (khusus). Bahan adalah sebutan untuki sejumlah materi
a. Sifat Fisika.
Sifat materi yang ada hubungannya dengan sifat fisika yaitu :
1. Titik leleh dan titik didih.
2. Berat jenis.
3. Indeks bias.
4. Perubahan wujud.
5. Bentuk Kristal.
6. Kalor Jenis.
b. Sifat Kimia
Sifat materi yang mempunyai kenderungan untuk mengadakan reaksi
kimia, diantaranya :
1. Keterbatasan
2. Daya Ionisasi
3. Kereaktifan
4. Kelarutan
5. Bias/ tidak bisa membusuk
6. Beracun.
Perubahan materi, dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
a. Perubahan Fisika.
Perubahan materi yang bersifat sementara dan pada perubahan tersebut tidak terbentuk zat yang jenisnya
b. Perubahan Kimia.
Perubahan materi yang bersifat kekal dan pada perubahan tersebut terbentuk zat baru yang sifatnya berbeda
Perubahan kimia juga kekal dengan reaksi kimia pada reaksi kimia berlaku Hukum Kekekalan Massa (Lavanser) yaitu
Pada reaksi ini beberapa zat sederhana bergabung membentuk zat baru yang lebih kompleks. Contohnya :
b. Reaksi Analisis.
Reaksi ini yang telah kompleks diuraikan menjadi beberapa
zat yang lebih sederhana, contohnya : Proses Pembentukan.
(Drs. Buryanto. Fisika Teknik)
2.2 Sifat kimia adalah kualitas yang khas dari suatu zat yang menyebabkan zat itu berubah, baik sendirian maupun dengan
berintruksi dengan zat lain, dan dengan berubah itu membentuk bahan-bahan berlainan. Sifat kimia adalah sifat
Sifat fisika adalah karakteristik suatu zat yang memperbedakan dari zat-zat lain dan tidak melibatkan
perubahan apapun ke zat lain. Contohnya : titiki didih, titik leleh dan rapatan.
Bahan disekitar kita dapatselalu berubah, bahan tumbuhan dan hewan melarat, logam berkarat, besi terbakar dan
dibakar dalam suatu bola lampu alat potret. Menyusut dan oksigen dalam lampu itu musnah, sebagai gantinya
diperoleh suatu padatan bubuk yang tidak terbakar, Magnesium oksigen yang mempunyai perangkat sifat yang unik.
b. Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak mengakibatkan pembentukan zat baru, misalnya es meleleh menjadi air
dan tidak membentuk zat baru, tetapi hendaknya diperhatikan bahwa dalam perubahan fisika memang terjadi beberapa
2.3 Sifat-sifat kimia adalah kecenderungan dari suatu zat untuk mengalami perubahan kimia tertentu, misalnya. Sifat kimia
dari air akan bereaksi secara hebat dengan Natrium dan akan menghasilkan gas Hidrogen, satu- satunya zat yang
Bila kita perhatikan sifat kimia ini maka akan terlihat, air dan natriumnya mengalami perubahan disebut
perubahan kimia dan menghasilkan zat lainnya. Setelah diperhatikan sifat kimia ini, air dan natriumnya hilang diganti
2.4 Perubahan fisika memiliki ciri-ciri perubahan yang tidak terjadinya zat yang baru sifatnya perubahan kimia memiliki
ciri-ciri perubahan zat yang disertai terjadinya zat yang baru sifatnya melalui reaksi kimia.
Kita bisa mengetahui bahwa suatu zat mengalami perubahan fisika atau kimia dengan mengamati, melihat
dan memperhatikannya dengan mata telanjang dan ciri yang ada pada setiap perubahan zat tersebut dapat
dicocokkan pada hasil pengamatan. Akan tetapi bukanlah perubahan fisika, perubahan kimia saja yang dapat
terjadi dalam suatu reaksi, perubahan yang terjadi dalam suatu reaksi yang bersamaan pun banyak ditemukan yang
a. Perubahan Fisika.
Salah satu contoh perubahan fisika adalah embun yang memiliki
proses reaksi, sebagai berikut :
2H2 + O2→ 2H2O
b. Perubahan Kimia.
Salah satu contohnya adalah pemanasan NaOH dengan Hcl akan
mengahsilkan Kristal – kristal garam.
NaOH + Hcl→NaCL + H2O
c. Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
Salah satu contohnya adalah terbakarnya lilin, perubahan warna sumbu merupakan perubahan kimia, sedangkan
melekatnya kembali lilin yang saat pembakukaran meleleh merupakan perubahan fisika.
Perubahan es mencair menjadi air adalah contoh perubahan fisika. Es dan air memiliki
rumus molekul sama, yaitu H2O, sehingga tidak ada zat baru yang terbentuk.
Perubahan kimia kita kenal sebagai reaksi kimia ditandai dengan beberapa ciri:
1. perubahan warna.
2. perubahan suhu.
3. timbulnya endapan.
4. timbulnya gas.
Pada pembakaran bahan bakar bensin terjadi proses perubahan kimia. Jika bensin kita
anggap terdiri dari oktana, terjadi reaksi pembakaran bensin:
C8H8(g) + 12 O2(g) ----> 8 CO2(g) + 4 H2O(g)
bensin + oksigen ----> karbondioksida + uap air
Terlihat bahwa terbentuk zat baru yaitu karbondioksida dan uap air yang memiliki rumus
molekul berbeda dengan zat awal yaitu bensin dan oksigen.