Anda di halaman 1dari 4

Wait for Love

Seperti hari yang lalu, seusai shalat isyah tanganku refleks membuka daun jendela yang
mengarah kesebuah jalan kecil didepan rumahku. Aku tak pernah alpa melakukan itu, meski aku dalam
keadaan kurang sehat. Aku pernah berfikir untuk melupakan kebiasaan itu karena hanya akan semakin
menyakitiku, tapi pepatah ala bisa karena biasa telah terbukti kebenarannya. Bukan hanya itu, rindu
pula yang setiap hari memanggilku melakukan kebiasaan itu.

Pandanganku lurus kejalan sempit itu, menanti seseorang yang melewati jalan itu. Memakai tas
hitam, topi putih dengan sepeda hitam faforitnya. Biasanya setelah lima menit menunggu dia akan
lewat, tapi kini meski kutunggu berjam-jam dia takkan kunjung datang. Dia adalah seseorang yang
membuat batas memoriku terlampaui. Dua tahun bukanlah waktu yang sebentar, begitu banyak
peristiwa yang terjadi namun tak sedikitpun menghapus dirinya. Aku tak tau apa yang membuat aku
teramat mengagumi dirinya, meski hanya dalam hati. Tak pernah sekalipun aku mampu mengatakannya
meski kepada sahabat dekatku, apalagi kepada dirinya. Aku takut, aku malu, jikalau apa yang kurasakan
tak ia rasakan.

Satu lagi kebiasaan yang tak bisa aku tinggalkan, menunggunya lewat didepan pintu gerbang
sekolah. Hal itu masih aku kerjakan, tapi bukan didepan pintu gerbang SMP melainkan di depan pintu
gerbang SMA. Tepat jam 6.30 pagi aku berdiri dengan posisi yang sama, gaya yang sama dan
menantikan orang yang sama, namun yang datang bukanlah dia lagi. meski begitu aku tak pernah lelah
dan kecewa, karena ini pilihanku.

Terkadanga aku merasa bodoh melakukan hal yang tak ada gunanya. Menanti orang yang entah
dimana dan apakah ia memiliki perasaan yang sama. Mungkin saja dia telah bahagia dengan orang lain
dan tak sedikitpun memikirkanku. Tapi aku juga tak bisa menyalahkannya, aku yang tak menginginkan
ini, aku tak pernah membuka hatiku, mengatakan apa yang aku rasa, dan mencoba dekat dengannya.
Kini hanya sesal yang aku rasa, rindu dan tersiksa.

“Tlit….tlit…..tlit….”

1 new message

Kamu taukan aku sayang kamu?

Sender:
My Love Randy
+6285998770435

SMS dari Randy membuyarkan fikiranku. Pesrasaan bersalah itu tiba – tiba menghampiri saat ku
baca SMSnya. Dia pacarku, yang telah aku tipu mentah – mentah, aku telah menghianatinya,
menyakitinya dan melukainya. Tak pernah terbayangkan olehku apa yang akan ia lakukan jika ia tau
sebenarnya. Dengan senyum sumringah, ia mengahampiriku didepan pintu gerbang setiap hari. Ia selalu
berterima kasih karena aku telah menunggunya, padahal jauh di dasar hatiku bukan dia yang kurapkan
kedatangnya. Setetes air bening yang berasal dari mataku mengalir dan singgah di pipiku hingga
akhirnya pecah oleh tanganku.

“Tlit….tlit…..tlit….”

1 new message

Ada yang pengen q omongin.


Tapi jangan marah ya!

Sender:
Nini’ Friend
+628596588907

Aku bingung sekaligus kaget dengan isi SMS Nini, aku mulai menduga – duga.

“Apakah Nini menghilangkan buku yang aku pinjamkan, apa Nini tak dapat tak bisa menemaniku
hunting baju besok, atau…..”

Segera ku tekan Reply di HP ku.

Dua menit kemudian.

1 new message

Kemarin Q gak sengaja ketemu


Ma Reza, di masih cakep Ra.

Sender:
Nini’ Friend
+6285998770435

Astaga, badai menerpaku.

Reply
To : +6285998770435
Lalu….!

1 new message

Q keceplosan cerita ma dy
soal prasaan kamu sama dy
Soalnya aku ga’ tega lia kamu ky sekarang.
Sender:
Nini’ Friend
+6285998770435

SMS dari Nini memang tak dingin seperti salju dan tak tajam seperti pisau. Tapi mampu
membuat tubuhku membeku dan menusuk pertahanan tubuhku. Gelap rasanya, rasa kesal menguasai
hatiku. Tak terbayangkan betapa malunya aku, betapa hinanya aku dimata Reza, dia pasti jijik padaku.
Dengan sedikit tenaga yang masih ku miliki, ku balas SMS dari Nini.

Reply
To : +6285998770435
Sebenarnya aku marah padamu.
Tapi biar kita selesaikan besok.
Aku hanya ingin tau respon Reza.

1 new message

Mav sekali lagi ya!


Stlh Q ceritakan smua.y

Ternyata dia juga perasaan yang sama denganmu


Dia juga diam2 mengagumimu 2 thn yg lalu,
Klian mmg sm, dia jg pemalu
Dia g’ berani mengungkapkan prasan.y
Dia takut kamu tolak…..

Tapi,
Kini ia sudah punya pacar,
Tapi ia bersedia meninggalkannya untukmu….!
Sender:
Nini’ Friend
+6285998770435

Nini memang selalu mengejutkanku setiap ia datang disekolah, tapi ia tak pernah berhasih
namun kali ini dia benar-benar berhasil. Tanganku bergetar tak beraturan. Benda pembawa kabar itu
kini berada dilantai setelah beberapa detik melayang diudarah. Aku terpukur, kusandarkan tubuh ke
tembok terdekat. Air bening itu kini mengucur deras dari kedua asalnya, rasa sesal dan sakit
membuatnya semakin deras.

Dua hari kukira waktu yang cukup untuk berfikir. Kemarin Reza mengajakku ketemuan disebuah
tempat dan telah kuduga apa yang ia akan katakan. Aku yakin dia akan meminta jawabanku hari ini.
Telah kusiapkan jawaban yang telah selama 2 malam berhasil membuat tidurku tak sempurnah. Aku
memilih dia. Cinta yang selalu kunantikan di balik jendela setiap malam datang dan kutunggu dipintu
gerbang sekolah dipagi hari. Sekitar tiga puluh menit lagi aku akan menggapai cinta itu, tinggal
menunggu taksi didepan rumah.
Aku siap.
Seseorang yang mengenakan kemeja hitam dan jins kecoklatan duduk disudut kiri bangunan itu.
Itulah dia, dia masih sama seperti 2 tahun yang lalu, ketika ia membuat seorang wanita jatuh, terhempas
dan terjerembah kedalam lautan cinta yang penuh penantian dan akulah orangnya.

Aku telah sampai dengan sebongkah kekuatan yang aku kumpulkan sejak pagi tadi, aku berhasil
sampai di hadapannya.

Pembicaraan mengalir apa adanya, kenangan masa lalu adalah topik utamanya. Hingga akhirnya
ia sampai pada satu pertanyaan.

“ Kamu masih punya rasa kan sama aku, apa belum terlambat jika saat ini aku katakana kalau
aku sayang kamu?”

Pertanyaan yang sebenarnya telah aku duga, dan jawabannyapun telah aku siapkan, tapi ntah
mengapa aku masih membeku mestinya aku langsung menjawabnya. Bibir ini keluh, semgatakan “Ya”
saja sangat sulit untuk terucap. Randy tiba – tiba menari – nari di otakku. Orang yang selama ini telah
bersedia menerimaku, dan kujadikan pelarianku. Dia menyayangiku apa adanya, selalu membuatku
tertawa, bersabar ketika SMSnya tak ku balas, ketika telponnya tak ku jawab dan selalu memaafkan
semua kesalahanku.

“Tlit….tlit…..tlit….”

1 new message

Lagi dimana Yang,

Sender:
My Love Randy
+6285998770435

Sesal memang terlambat datangnya. Batin ini bergejolak, di satu sisi aku ingin menggapai
cintaku, cinta yang telah setia ku jaga dan kunantikan yang kini membuka pintu lebar- lebar untuk ku
raih. Tapi lain sisi aku tak ingin menyakiti orang lain terutama Randy yang telah setia menjaga dan
menyangiku.

Bimbang dan bingung, kuterus bermunajad kepada Tuhan yang maha mengetahui. Jawaban
yang telah kupikirkan selama dua hari terbuang percuma ketika lidah ku mengucap keputusan yang ku
ambil dua menit yang lalu. Tuhan telah meyelamatkanku dari keegoisan, hampir saja aku meyakiti dua
orang yang tak bersalah hanya Karena aku ingin menggapai cinta yang belum tentu akan
membahagiakanku.

“Maafkan aku, mungkin lebiha baik kita berteman saja………..”

Anda mungkin juga menyukai