Hidrologi
Presipitasi
Penakar hujan
biasa
Penakar Hujan
Inggris
Interim reference
precipitation gauge
Alat pencatat hujan
Pencatat tipe
pelampung
Pencatat tipe
simpanan
HASIL PENCATATAN HUJAN
STASIUN METEOROLOGI
ALAT PENGUKUR HUJAN
OTOMATIS
Image here
Two types of standard storage raingauge
Idealnya, alat pengukur hujan
harus terlindung, tetapi tidak boleh
terhalang dalam menangkap
hujan.
Analisis Data Hujan
Untuk mendapatkan karakteristik hujan itu
diperlukan analisis antara lain:
(1) pengecekan kualitas data,
(2) pengisian data kosong,
(3) menentukan hujan rata-rata DAS,
(4) analisis tebal dan intensitas hujan terhadap
durasi,
(5) analisis kurva massa ganda,
(6) menentukan hujan berpeluang maksimum,
(7) hubungan intensitas dan debit maksimum,
Memproses Data Curah
Hujan
CURAH HUJAN WILAYAH
Untuk memproses menjadi curah
hujan dapat dilakukan dengan
cara:
RATA-RATA ALJABAR
POLIGON THIESSEN
ISOHYET
1.Cara Rata-rata
Aljabar
Tinggi curah hujan wilayah
didapatkan dengan mengambil nilai
rata-rata hitung pengukuran pada
pengukur hujan di wilayah tsb
d1 + d 2 + d 3 + ......+ d n n
d= =∑ n di
n i =1
Perkiraan Hujan Wilayah:
Rata-rata Aljabar
1 J
P = ∑ Pj
J j =1
P2 20
P3 30
P4 40
P5 50
140
P1 10 0.22 2.2
P2 20 4.02 80.4
P3 30 1.35 40.5
P4 40 1.60 64.0
P5 50 1.95 97.5
9.14 284.6
Cum
Time Incremental Rai
(min) Rainfall (in) (
0
5 0.02
10 0.34
Incremental Rainfall
0.8
0.7
Incremental Rainfall (in per 5 min)
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105 110 115 120 125 130 135 140 145 150
Time (min)
Cumulative Rainfall
10
7
Cumulative Rainfall (in.)
5
3.07 in
4 8.2 in
3 30 min
5.56 in
2
1 1 hr
2 hr
0
0 30 60 90 120 150
Time (min.)
Menambah Pencatatan
Curah Hujan
x1 + x2 + .....+ xn
y n+1 =
2 n
x 2+ x3 + .....+ xn +1
y n+ 3 =
2 n
x3 + x4 + ..... + xn + 2
y n +5 =
2 n
dst
TREND
PR
Buku Hidrologi Teknik, CD Soemarto
Halaman 16, no 1 dan 2
Dikumpulkan minggu depan, 12
September 2007
Perorangan
Uji Konsistensi Data
Hujan
Bila data hujan tidak konsisten
karena perubahan lingkungan
sekitar alat pengukur hujan,
bukan perubahan iklim maka
dapat diselidiki menggunakan
lengkung massa ganda (double
mass curve)
UJI KONSISTENSI DATA
Kurva Massa Ganda (Double Mass Curve) HUJAN
Data pengamatan
Data terkoreksi
Hujan rata-rata kumulatif Sta. Y
Yz
Z
Xz
Y0
Tg α0 =
X0
Y
Tg α =
X
Yz = Hujan terkoreksi
Tgα
Yz = Y Y = Hujan pengamatan
Tgα0
Tgα = kemiringan sebelum
perubahan
Tgα 0= kemiringan sesudah
Intensitas Hujan
Pada umumnya makin besar durasi t makin kecil
intensitas i. Beberapa rumus intensitas curah
hujan yang dihubungkan dengan hal-hal ini, telah
disusun sebagai rumus-rumus eksperimental.
Talbot Banyak digunakan krn mudah
a'
I= diterapkan, tetapan a, b
(1881) t +b ditentukan dengan harga yang
diukur (t dalam menit; a, b
a
I= tetapan)
I = 24
24 t Untuk curah hujan jangka
pendek, berdasarkan data
Mononobe curah hujan harian (t dalam
jam; R24 curah hujan
Contoh Penggunaan Rumus
Mononobe
Intensitas hujan 2
R24 T 3
Rt =
T t
Tinggi hujan pada jam ke T
RT = t.Rt − (t − 1) Rt −1
Bila dianggap hujan di suatu DAS
terkonsentrasi dalam 5 jam, maka
berdasar rumus empiris tsb
Jam
didapat
R
hasilRsbb: Rasio(%)
t T
60
50
Rasio (%)
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5
Jam ke
HUBUNGAN INTENSITAS - DURASI - FREKUENSI
HUBUNGAN INTENSITAS – DURASI -
FREKUENSI
HUBUNGAN INTENSITAS – DURASI -
FREKUENSI
HYETOGRAPH
1,2
1
0,8
Hujan (inc)
0,6
0,4
0,2
0
0,25 0,75 1,25 1,75 2,25 2,75 3,25 3,75 4,25 4,75 5,25 5,75
W a ktu (ja m )
Kumulatif
0
1
2
3
4
5
6
7
0,
25
0,
75
1,
25
1,
75
2,
25
2,
75
3,
25
3,
75
W a ktu (ja m )
Kumulatif
4,
25
4,
75
5,
25
Diagram Tinggi Hujan
5,
75
Menentukan Tinggi Hujan
Rencana
Mencatat dan mengumpulkan data hujan pada stasiun di
DAS dan sekitarnya.
Menentukan hujan harian maksimum tahunan DAS.
Menentukan frekuensi/kala ulang (return period)
1
T=
Menentukan distribusi yang 1 memenuhi sebaran data
1 − (1 −Gumbel,
(Normal, Log Normal, R) n Log Pearson III)
Kumulatif hujan stasiun X
10000
12000
2000
4000
6000
8000
3
0
4
3
9
3
8
1
5
3
4
2
1
1
2
2
6
8
8
3
2
2
2
3
8
6
7
4
3
5
4
4
9
2
1
5
5
9
3
6
0
5
8
6
6
2
1
7
Kumulatif Hujan Rata-rata 20 stasiun 1
3
1
7
7
0
3
8
3
0
8
8
8
9
4
Kurva Massa Ganda
9
4
7
1 5
0
0
8
9
Tinggi Hujan (mm)
100
150
200
250
300
350
400
450
50
0
1937
1939
1941
1943
1945
1947
1949
1951
1953
1955
Tahun
1957
1959
1961
1963
1965
1967
1969
1971
Grafik Data Hujan Tahunan
Hujan rata-rata prograsif
19
0
50
100
150
200
250
300
350
37
19
39
19
41
19
43
19
45
19
47
19
49
19
51
19
53
19
55
19
Trend
57
T ahun
19
59
19
61
19
63
19
65
19
67
19
69
19
71
Model
Infiltration
Basin Process Excess Precip.
Representation Interception
Storage
Presipitasi
Fenomena
Hidrologi
Focus on
Precipitation
Excess Precip.
Excess Precip.
Runoff Model
Hydrograph
Basin “Routing”
Unit Hydrograph
Stream
“Routing”
SELAMAT BELAJAR