Anda di halaman 1dari 2

Biografi Umar Kayam

UMAR KAYAM adalah sastrawan yang sosiolog, atau sosiolog yang sastrawan. Ayah Umar Kayam adalah seorang guruHollands Inlands School (HIS) . Lahir 30 April 1932, di Ngawi Jawa Timur. Menempuh pendidikan di HIS Mangkunegoro Surakarta, di mana ayahnya juga mengajar di sana. Di sekolah tersebut dia berteman akrab dengan Kliwir panggilan akrab Wiratmo Sukito, salah seorang tokoh MANIKEBU Gelanggang Tahun 60-an. Setelah itu, dia melanjutkan sekolah di MULO (setingkat dengan SMP), dan melanjutkan SMA bagian bahasa (bagian A) di Yogyakarta. Lulus dari SMA tahun 1951, Umar Kayam atau biasa dipanggil UK melanjutkan pendidikan di Fakultas Pedagogi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Pada tahun 1955 UK melanjutkan studinya ke University School of Education, USA (1963). Setelah mendapatkan gelar Master of Education di Univerasitas ini, UK melanjutkan program doktoralnya ke Cornell University, USA (1965) dengan desertasi Aspect of Interdepartemental Coordination Problems in Indonesian Community Development. Semasa kecil, UK sudah akrab sekali dengan dunia membaca. Saat masih duduk di sekolah setingkat SD, UK terbiasa dengan bacaan-bacaan dongeng, dan pelajaran-pelajaran yang terkait cerita dalam bahasa Belanda. Saat duduk di MULOsetingkat dengan SMPUK sudah akrab sekali dengan Gone with the Wind serta novel-novel yang lain. Pada saat SMA, beberapa di antara teman-temannya saat itu adalah Nugroho Notosusanto dan Daoed Joesoef yang kelak (kedua-duanya) menjadi Menteri Pendidikan. UK mengelola majalah dinding sebagai medan untuk mengeksplorasi karyakarya sastranya. Di tempat ini pula, UK membincangkan karya sastra Tagore, Amir Hamzah, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Karya-karya yang lain. Cerpen Bunga Anyelir merupakan cerpen pertama UK yang dimuat di sebuah majalah di Jakarta dan itu ditulisnya saat masih duduk dibangku SMA. Saat Mahasiswa, UK aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan dan tentu saja dunia kesastraan saat itu. Salah satunya, UK adalah perintis Universitaria di RRI Nusantara II Yogyakarta yang menyajikan berbagai informasi kegiatan mahasiswa. Selain itu, UK juga mendirikan majalah minggu dan berbagai kegiatan yang lain, terutama terkait dengan kebudayaan. Selanjutnya, saat kuliah di USA, UK juga aktif menulis karya sastra yang dikirimkan ke berbagai media di Indonesia. Hingga kemudian, sepulangnya di Indonesia, UK ditunjuk sebagai Direktur Jendral Radio, Televisi dan Film Departemen Penerangan RI (1966-1969). Pada tahun 1969, UK terpilih untuk menjabat sebagai ketua Dewan Kesenian

Jakarta. Dan pada saat yang bersamaan, UK juga menjabat sebagai Rektor Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (Sekarang IKJ) dan juga menjabat sebagai anggota Board of Trustee International Broadcast Institute yang bermarkas di Roma. Selain sebagai seorang sastrawan, UK juga merupakan pemain Film. Tercatat, dia pernah menjadi salah satu pemain dalam Film Karmila yang disutradarai oleh Ami Priyono. UK juga pernah memerankan sosok Bung Karno dalam Film G-30-S/PKI yang disutradarai Arifin C Noor. Berperan Sebagai Pak Bei dalam Canting, Senetron yang diangkat dari Novel Arswendo Atmowiloto. Kariernya sebagai akademisi dan iluwan, UK tercatatat pernah menjabat sebagai Direktur Pusat Latihan Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang (1975-1976), Direktur Pusat Studi Kebudayaan UGM (19771997), Dosen Pasca Sarjana, Jusrusan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (1998-2001). Dan pada tahun 1989, dia mendapat pengukuhan sebagai Guru Besar di UGM. UK menikah dengan Rooslina Hanoum dan dikaruniai dua orang putri: Sita Aripurnami dan Wulan Anggraini (Sumber: B Rahmanto, Umar Kayam dan Duniannya, 2004).

Anda mungkin juga menyukai