Anda di halaman 1dari 30

Case reported by : Bima ananta Fenny dsilva Reza yulisfa

Identifikasi Pasien Nama Lengkap Umur Jenis kelamin Suku Bangsa Status perkawinan Pekerjaan Alamat

: : : : : : :

Ny. S 24 tahun Perempuan Jawa Menikah Ibu rumah tangga Natar

Riwayat Penyakit Keluhan utama benjolan pada leher


Keluhan

Terdapat

tambahan : Badan dan telapak tangan sering berkeringat, dada berdebar-debar, sering merasa lapar, rasa gelisah dan tidak tahan terhadap panas.

Riwayat penyakit sekarang : Pasien mengaku semenjak 3 bulan yang lalu sering merasa gelisah dan berkeringat terutama di telapak tangan dan tidak tahan terhadap panas.
2

bulan yang lalu pasien merasa terdapat benjolan di leher yang semakin lama semakin membesar namun tidak sakit, pasien juga merasakan jantung sering berdebar-debar.

Selain

itu pasien juga sering merasa lapar walaupun sudah makan dalam porsi normal.
dirasakan sering bergetar dan dirasakan mengganggu dan pasien memutuskan untuk datang ke Rumah sakit.

Tangan

Riwayat Penyakit Dahulu Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada dalam keluarga pasien yang menderita penyakit seperti pasien.

Status Present Keadaan umum : Tampak sakit ringan Kesadaran : Compos mentis Tekanan Darah : 120/50 mmHg Nadi : 104 x/menit Pernafasan : 35 x/menit Suhu : 37,1 C Tinggi badan : 155 cm Berat Badan : 45 kg Status gizi : Baik Umur menurut taksiran pemeriksa : 25 tahun

Status Generalis Mata : Palpebra oedem -/-, Konjungtiva ananemis, sklera anikterik, pupil isokor, reflek cahaya (+/+), eksoftalmus
Kulit

: Lembab dan hangat

LEHER Inspeksi : Tampak massa, trakea berada di tengah tidak deviasi, tidak ada pembesaran KGB Palpasi : Massa lunak, berbatas tidak tegas tegas, nyeri tekan (-), bergerak saat menelan. Perkusi : Tidak dilakukan Auskultasi : Bising tiroid (+)

THORAK

dbn
JANTUNG

dbn
ABDOMEN

dbn
GENITALIA

EXTERNA

dbn

EKSTREMITAS Superior : Inferior :

Oedem (-), tremor (+) Oedem (-)

LABORATORIUM Hb LED Leukosit Diff count Natrium Kalium Kalsium Klorida

: : : : : : : :

11.1 gr/dl 5 mm/jam 7.100/ul 0/2/0/70/23/5 135 mmo/L 3.5 mmo/L 7.0 mg/dl 102 mmo/L

DIAGNOSA SEMENTARA Struma difusa toksik DIAGNOSA BANDING Struma nodusa toksik Tiroiditis akut

PENATALAKSANAAN Infus RL d50 20gtt/menit PTU 3x100 Propanolol 2x1 Diet TKTP Neurodex 3x1
PEMERIKSAAN ANJURAN Kadar T3 T4 TSH

08 07 2010
KU Kesadaran Vital Sign -TD -Suhu -Pernapasan -Nadi 120/50 37,1 35 104

09 07 2010
Compos Mentis 120/60 mmHg 36,9 0 C 30 x / menit 104 x / menit

Tampak sakit ringan

Status generalis Mata Ikterik Anemis Bulbus occuli


Leher Nyeri tekan Massa Bising tiroid Bergerak saat menelan Thoraks nyeri tekan pernapasan fremitus

eksoftalmus + + + Simetris ka = ki Simetris ka = ki

eksoftalmus + + + Simetris ka = ki Simetris ka = ki

Abdomen Nyeri tekan Bising Usus Asites Hepar Lien Ekstremitas Sup Inf

+ dbn dbn dbn tremor -

+ dbn dbn dbn tremor -

Prognosa Quo ad vitam Quo ad functionam Quo ad sanationam

: dubia ad bonam : dubia ad bonam : ad bonam

FAAL TIROID Kelenjar tyroid menghasilkan hormon tyroid utama yaitu Tiroksin (T4) Bentuk aktivnya Trioidotironin (T3) Ada 4 macam kontrol terhadap faal kelenjar tiroid : 1. TRH (Thyrotrophin releasing hormone) 2. TSH (thyroid stimulating hormone) 3. Umpan Balik sekresi hormon (negative feedback). 4. Pengaturan di tingkat kelenjar tiroid sendiri.

Efek metabolisme Hormon Tyroid : Kalorigenik Termoregulasi Metabolisme protein Metabolisme karbohidrat Metabolisme lipid Konversi Vitamin A

Tirotoksikosis dan hipertiroidisme


Tirotoksikosis

adalah manifestasi klinis kelebihan hormon tiroid yang beredar dalam sirkulasi. Hipertiroidisme adalah tirotoksikosis yang diakibatkan oleh kelenjar tiroid yang hiperaktif. Apapun sebabnya manifestasi klinisnya sama

Diagnosis tirotoksikosis Gejala dan tanda umum : tidak tahan hawa panas BB turun hiperdefekasi lapar makan banyak haus Tremor berkeringat

Struma difus toksik (Graves Disease) Graves disease adalah bentuk umum dari tirotoksikosis. Penyakit Graves terjadi akibat antibodi reseptor TSH (Thyroid Stimulating Hormone) yang merangsangsang aktivitas tiroid itu sendiri (Mansjoer, 2001).
Gejala

: Hipertiroidisme

Pengobatan Tirostatika (tiomidazol dan derivat tiourasil) Tiroidektomi Yodium radioaktif (RAI)

Metode pengobatan : Berdasarkan titrasi yaitu dengan memberikan dosis besar dan kemudian sesuai dengan keadaan klinis diturunkan sampai mencapai dosis terendah dimana pasien masih dalam keadaan eutiroidisme. Kedua sebagai blok-substitusi, dalam metode ini pasien diberikan dosis besar terus menerus dan apabila mencapai keadaan hipotiroidisme, maka ditambah hormon tiroksin hingga mencapai eutiroidisme pulih kembali

Pemeriksaan Penunjang Scanning tiroid Ultrasonografi Radiologik Foto leher

Berdasarkan anamnesa pada pasien ini mengalami keluhan terdapat massa pada leher yg sudah lama dirasakan dan tidak adanya rasa nyeri. Pasien juga merasakan tubuh sering berkeringat, jari-jari tangan sering bergetar, dada berdebar-debar, gelisah dan tidak tahan terhadap panas. Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan hasil : massa teraba lunak, batas tidak tegas, ikut bergerak saat menelan dan terdapat bising tiroid. Pada mata terdapat eksoftalmus. Telapak tangan lembab basah berkeringat dan tremor. Kulit disekujur tubuh pasien teraba lembab.

Atas

dasar anamnesa dan pemeriksaan fisik kami mendiagnosis pasien menderita struma difusa toksik. Pengobatan diberikan PTU 3x100gr dan propanolol 2x1tab sebagai terapi awal dan akan dilanjutkan dengan rawat jalan untuk mencapai kondisi eutiroid. Pemeriksaan lanjutan yang diperlukan adalah pemeriksaan hormon T3,T4 dah TSH.

Anda mungkin juga menyukai