Anda di halaman 1dari 9

Pembentukan dan Pengubahan Sikap Konsumen

Dalam konteks prilaku konsumen, sikap didefinsikan sebagai kecenderungan yang dipelajari dalam berprilaku dengan cara menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu objek tertentu. Yang dimaksud dengan objek sikap ini sendiri adalah konsep yang berhubungan dengan konsumsi atau pemasaran khusus,s eperti produk, golongan produk, merk, jasa, kepemilikan, penggunaan produk, sebab-sebab atau isu, orang, iklan, situs intertent, harga, medium atau pedagang ritel. Namun perlu difahami, dalam pelaksanaan riset sikap konsumen, yang dijadikan target hanya objek sikap tertentu. Contoh riset mengenai sikap konsumen terhadap merk elektronik tertentu, sikap konsumen mengenai peluncuran produk tertentu.

Ada beberapa hal penting mengenai sikap yang harus difahami :


y y y

Sikap adalah kecenderungan yang dipelajari, artinya sikap tertentu merupakan hasil pembelajaran konsumen terhadap suatu hal. Sikap mempunyai konsitensi. Sikap relative konsisten, tetapi dalam sikon tertentu bisa berubah. Sikap terjadi dalam situasi tertentu.

Model Struktur Sikap: 1. Model sikap tiga komponen ( koginitif, afektif, konatif)

2. Model sikap multi sifat ( sikap terhadap objek, sikap terhadap prilaku, tindakan yang beralasan) 3. Model sikap terhadap iklan

Model sikap komponen koginif Pengetahuan dan persepsi yang diperoleh berasarkan kombinasi pengalaman langsung dengan objek sikap dan informasi yang ebrkaitan dari berbagai sumber. Seorang memberi laptop IBM setelah langsung merasakan kelebihannya

Model sikap komponen afektif Emosi atau perasaan mengenai produk atau merek tertentu. Terkadang konsumen membeli sesuatu berdasarkan pengalaman afeksi tertentu.

Model sikap komponen konatif Kemungkinan atau ekncerungan indibidu akan melakukan tindakan khusus atau berprilaku dengan cara tertentu terhadap objek sikap tertentu. Bisa dikatakan, merupakan perilaku sesungguhnya itu sendiri. Dalam siet konsumen, komponen konatif sering dianggap sebagai pernyataan maksud konsumen untuk membeli atau tidak membeli sesuatu.

Model sikap terhadap objek Mengukur sikap terhadap golongan produk atau jasa atau merk tertentu. Menurut model ini, sikap konsumen terhadap produk atau merek tertentu merupakan fungsi dari adanya atau tidak adanya dan penilaian terhadap keyakinan atau sifat-sifat peroduk tertentu/

Model sikap terhadap prilaku Sikap individuy dalam berprilaku atau bertindak terhadap objek tertentyu

Model tindakan yang beralasan Menggambarkan pengintergrasian komponen-komponen sikap secara menyeluruh ke dalam struktur yang dimaksudkan untuk menghasilkan penjelasan lebih baik maupun peramalan yang lebih baik mengenai prilaku.

Model sikap terhadap iklan Konsumen memutuskan membeli tidak membeli produk/jasa berdasarkan hasil pemahamannya terhadap iklan yang disajikan. Comments (0) main topic 3:02 am Personality dan Warna

Warna Biru

Hubungan Personality Menghormati perintah, wewenang

Pengertian Pemasaran Warna kesukaan Amerika IBM menuliskan merknya dengan warna biru Berkaitan dengan club soda Orang mencari produk yang kemas dengan warna biru Rumah yang dicat biru dihindari Susu skim rendah kalori Kopi dalam kemasan biru dianggap ringan. Mata mencatatnya paling cepat Kopi berkemasan kuning dianggap kurang keras Menghentikan lalu lintas

Kuning

Berhati-hati, hal baru, sementara, hangat

Hijau

Merah

Menjual rumah Aman, natural, santai, ramah, Lingkungan kerja yang baik sesuatu yang hidup Berkaitan dengan sayuran dan permen karet Penyayang, mengasyikkan, Membuat makanan beraroma lebih hangat hangat, penuh gairah, kuat Kopi dalam kemasan merah dianggap kuat/keras Wanita menyukai merah kebiru-biruan. Pria menyukai merah kekuningan Sangat kuat, dapat dijangkau, Menarik perhatian dengan cepat informal Informal, santai, maskulin, Kopi dalam kemasan coklat tua, dianggap alamiah sangat kuat Pria cenderung menyukai produk berkemasan coklat. Memberi kesan kalori yang rendah Makanan yang bersih dan sehat

Jingga Tua Coklat

Putih

Kebaikan, kesucian, kesederhanaan. Kebersihan, kehalusan, kemurnian, formalitas

Bersih, produk untuk mandi, feminin

Hitam

Kecanggihan, kekuasaan, kewenangan

Pakaian berwibawa Teknologi tinggi/canggih Mengesangkan harga tinggi

Emas, Agung, kaya, megah perak, platina Comments (0) main topic 3:01 am KEPRIBADIAN MERK

Kepribadian Merk merupakan kondisi di mana konsumen menghubungkan berbagai sifat atau karakteristik mirip kepirbadian pada berbagai merk di berbagai macam golongan produk. Celana jeans Levis 501 dipersonifikasi sebagai sesuatu yang kuat, dapat diandalkan, sejati, asli dan orang Amerika dan orang Barat. Nike mewakili kepribadian atlit dalam diri kita semua, dan Volvo dipersonfikasi sebagai keamanan.

Kepribadian Produk dan Gender Sejumlah penelitian menunjukkan, dii beberapa tempat/wilayah, gender atau jenis kelamin sering dikaitkan dengan produk tertentu. Di Cina misalnya, produk kopi dan pasta gigi dianggap maskulin. Sementara produk sabun mandi dan shampoo dianggap feminine. Untuk produk rokok misalnya, rokok dengan aroma mentol dianggap feminine. Sementara rokok kretek dianggap sangat maskulin Dijelaskan periset, kaitan gender dengan produk dimungkinkan karena konsumen memandang produk atau jasa pada umumnya memiliki gender.

Kepribadian dan Warna Riset juga menunjukkan, konsumen sering mengaitkan produk dan jasa dengan warna tertentu. Sehingga pemasar ketika mengiklankan sebuah produk/jasa, kerap memperhatikan/mempertimbangkan penggunaan warna. Coca cola misalnya, sampai sekarang masih identik dengan warna merah. Walaupun design nya sudah beberapa kali berubah. Warna hitam sering dikaitkan dengan sesuatu yang canggih, elegant dan prestos Mobil-mobil mewah sering menggunakan warna hitam. Atau sejumlah produk laptop canggih tetap bertahan dengan casing warna hitam. Kombinasi berbagai warna pada suatu produk/jasa merupakan pernyataan langsung bahwa produk/jasa tersebut memiliki kinerja tinggi. Comments (0) main topic 2:59 am

Etnosentrisme Konsumen : Respon Terhadap Produk Luar Orang yang etnosentris, cenderung lebih suka menolak menggunakan produk luar negeri. Dengan berbagai alasan lebih memilih menggunakan produk dalam negeri. Sementara orang yang tidak atau kruang etnosentris, cenderung berpikir objektif dalam menggunakan/tidak menggunakan produk luar. Tingkat etnosentris suatu wilayah atau Negara, berbeda satu sama lain, dan akan berubah sesuai dengan perubahan pola budaya atau pola pikir masyarakat. Di jepang misalnya, warna etnosentris masih sangat terasa. Kaum orang tua Jepang yang masih trauma dengan perang dunia, masih banyak yang enggan mengkonsumsi produk luar negeri, terutama produk Amerika dan Jerman. Bhakan ini meluas sampai ke penggunaan bahasa. Orang asing yang dating ke Jepang, seolah wajib menggunakan bahasa Jepang, dan bukannya bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Sementara kaum mudanya, seiring dengan perkembangan waktu, dan pergeseran pemahaman dan pola pikir, sudah tidak terlalu etnosentris terhadap produk Amerika. Walaupun kaummuda Jepang tidak menerima dengan mudah produk impor, sebagaimana dilakukan kaum muda di Negara lain. Begitu pula dengan kondisi di Amerika Serikat. Penjualan mobil produk Jepang, hanya membidik kaum muda Amerika. Karena kenyataannya, kaum tua Amerika, masih sangat etnosentris, dan terkesan anti menggunakan produk Jepang. Beberapa pemikiran berbau kampanye anti produk asing terus dilancarkan. Di antaranya: Orang Amerka harus selalu membeli produk Amerika dan bukan produk impor Hanya produk yang tidak ada di Amerika yang boleh diimpor. Produk Amerika yang pertama, terakhir dan selamanya. Orang asing tidak boleh dibiarkan menjual produknya di Amerika. Kalaupun dizinkan ahrus dikenai pajak tinggi. Orang Amerika sejati ahrus selalu membeli produk Amerika Membeli produk impor berarti bukan orang Amerika. Di Indonesia juga kampanye atau strategi pemasaran yang berlandaskan etnosentrisme sampai sekarang masih dilakukan. Saat ini kampanye cintai produksi dalam negeri masih terus diluncurkan, walaupun kenyataannya pelaksanaannya sulit. Karena toh kualitas produk dalam negeri untuk beberapa produk memang masih jauh di bawah standard. Sehingga meski kampanye terus berjalan, untuk produk-produk tertentu masih dikuasi produk impor. Comments (0) main topicNovember 9, 2007 3:20 am Kepribadian Prilaku Konsumen Dilihat dari sifat kepemilikan, keperibadian prilaku konsumen, tergolong menjadi tiga prilaku, materialisme konsumen, prilaku konsumen yang mendalam dan prilaku konsumsi yang kompulsif. Materialisme Konsumen Masih dalam batas normal prilaku Kepribadian bagi mereka yang menganggap kepelikian barang penting bagi identitas dan Prilaku Konsumen Mendalam Masih dalam batas normal prilaku Keterikatan dan minat mendalam dalam mengkonsumsi atau memiliki suatu barang Prilaku Konsumsi yang kompulsif Prilaku abnormal dan contoh sisi gelap konsumen Kecanduan seseorang terhadap suatu produk yang kebanyakan tidak ada manfaatnya, bahkan

kehidupan mereka Menghargai barang yang dapat diperoleh dan dipamerkan

Egosentris dan egois

Mencari gaya hidup dengan banyak barang.

tertentu Tidak merahasiakan barangbarang yang mereka miliki sebaliknya gemar memamerkan terutama kepada orang dengan minat yang sama terhadap barang itu. Bersedia bepergian jauh untuk mendapatkan barang yang mereka sukai Dedikasi mengrobankan waktu dan uang untuk barang/produk yang digemari tersebut Menggambarkan para kolektor tertentu.

merugikan. Tidak dapat mengendalikan diri dan berpikir rasional untuk mendapatkan produk/jasa yang diinginkan

Dapat merusak diri sendiri dan orang sekitarnya. Untuk mengendalikan atau menghilangkan masalh kompulsif biasanya diperlukan sejumlah terapi klinis Pecandu obat, pecandu judi, dan berbagai penyimpangan makanan dan minuman.

Kebanyakan milik mereka tidak memberikan kebahagiaan yang lebih besar Comments (0) main topic 3:19 am Faktor Kepribadian Kognitif

Dalam beberapa decade terakhir, para peneliti konsumen semakin tertarik mempelajari cara factor-faktor kepribadian kognitif mempengaruhi berbagai aspek prilaku konsumen. Menurut para peneliti, paling tidak ada dua sifat kepribadian yang secara nyata mempengaruhi prilaku konsumen, yakni kebutuhan akan kognisi dan orang yang suka visual (viualizers) versus orang yang suka verbal (verbalizers). NO Kebutuhan akan kognisi Orang yang suka visual (viualizers) versus orang yang suka verbal (verbalizers). Konsumen ada yang senang iklan yang menggunakan gambar, ada juga yang lebih senang iklan dengan penyajian kata-kata Visualizers, akan lebih respon dengan iklan yang secara langsung menampilkan gambar-gambar nyata dari produk yang diiklankan.

Mengukur kesenangan orang untuk berpikir

Semakin tinggi tingkat kebutuhan akan kognisi, semakin tinggi responnya terhadap iklan yang banyak memuat informasi atau deskripsi yang behrubungan dengan produk. Sementara semakin rendah tingkat konsumennya, cenderung lebih tertarik pada latar belakang atau aspek di sekitar iklan, seperti model menarik atau selebriti yang terkenal

Verbalizers, akan lebih respon terhadap iklan yang secara gambvlang menjelaskan produk yang diiklankan melalui penjelasan kata-kata, walau tanpa gambar sekalipun

Comments (0) main topic 3:18 am Teori Personality Ada banyak teori tentang kepribadian. Namun dikaitkan dengan prilaku konsumen, ada tiga teori kepribadian utama, yakni teori Freud, teori Neo Freud dan teori sifat. Ketiga teori ini bisa dijadikan landasan penting dalam studi hubungan antara perilaku konsumen dan personality konsumen. Berikut perbedaan mendasar ketiga teori tersebut.

No Freud 1 Dasar pemikiran : manusia memiliki dorongan yang tidak disadari.

Neo Freud Dasar pemikiran : pembentuan dan pengembangan kepribadian didasari hubungan sosial

Kepribadian manusia dipengaruhi tiga komponen. Id. Dorongan primitive dan sering dalam bawah sadar Superego, rem yang mengendalikan kekutan id yangs erring impulsif Ego, pengendalian diri secara sadar

Kepribadian manusia digolongkan ke dalam tiga kelompok. Patuh (compliant), ingin mendekati orang lain, ingin disayang, diperhatikan Agresif, ingin menjauhi orang lain, ingin unggull dan dikagumi. Lepas dari orang lain (detached),ingin kebbeasan, mencukupi kebutuhan sendiri, bebas dari kewajiban.

Sifat/Trait Dasar Pemikiran: kepribadian manusia bisa diukur menurut karakteristik psikologis khusus yang disebut sifat. Manusia berbeda karena adanya sifat berbeda pada setiap individu. Dilihat dari sifatnya. Manusia bisa dikelompokan menjadi tiga, Keinovatifan, sejauh mana seseorang menerima berbagai penglaman baru. Materialisme, yakni kecenderungan manusia pada kepemilikan duniawi. Etnosentrisme, menerima atau menolaknya seseorang terhadap sesuatu yang datang dari luar negeri.

Para konsumen sering tidak menyadari alasan mereka mengkonsumsi sesuatu

Prilaku konsumen tergantung bagaimana posisi atau prilakunya dalam lingkungan social.

Konsumen membuat pilihan mereka dan dengan pembelian atau konsumsi golongan produk yang luas, bukan merek tertentu

Comments (0) main topic 3:14 am PERSONALITY DAN PERILAKU KONSUMEN Personality Goldon Allport mendefinisikan personality/kepribadian sebagai suatu organisasi dinamik dari system-sitem psikologis dalam individu yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungannya. Secara general, personality sendiri merupakan keseluruhan total cara seorang individu beraksi dan berinteraksi dengan yang lain.

Personality seseorang, ditentukan oleh tiga hal yang saling mendukung satu sama lain, dan merupakan satu kesatuan,yakni, 1. Genetik.Keturunan 2. Lingkungan, mulai dari budaya, leingkungan keluarga, sekolah, pergaulan. 3. Situasi, kepribadian seseorang bisa berubah pada situasi-situasi tertentu.

Idealnya seseorang akan memiliki kepribadian yang tidak jauh beda dengan leluhurnya/orang tuanya. Tetapi karena adanya pengaruh lingkungan atau situasi tertentu, bukan tidak mungkin kepribadiannya berbeda dengan cirri keperibadian keluarganya.

SIfat Dasar Kepribadian Berdasarkan factor penentu keperibadian di atas, kepribadian/personality secara umum mmeiliki tiga sifat dasar, 1. Personality mencerminkan perbedaan individu 2. Personality bersifat konsisten dan bertahan lama 3. Personality dapat berubah dalam situasi tertentu. Comments (0) main topic 3:12 am Riset Motivasi Merupakan riset terhadap berbagai motiv manusia. Riset kualitatif ini sering digunakan untuk menemukan motivasi bawah dasar konsumen terhadap sebuah produk. Dengan pertimbangan. Tidak selamanya konsumen memutuskan membeli atau tidak membeli sesuatu secara sadar, Secara general, ada sejumlah manfaat riset motivasi bagi para pemasar.

1. Bisa mengungkapkan motivasi konsumen yang tidak terduga mengenai pemakaian produk. 2. Memberikan orientasi dasar kepada para pemasar mengenai berbagai kategori produk baru dan memungkikan mereka menyelidiki reaksi konsumen terhadap gagasan dan naskah iklan pada tahap awal. Membantu pemasar merancang berbagai studi pasar kualitatif yang lebih tersusun untuk dilaksanakan pada riset dengan sample yang lebih luas lagi. Comments (0) main topic 3:12 am Hierarki Kebutuhan Hierarki Kebutuhan Dia antara sekian teori kebutuhan, ada yang paling banyak dikenal, yakni bersi Dr Abraham Maslow, mengenai lima kebutuhan dasar manusia. Dimuali dari kebutuhan paling rendah (biogenis) ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi (Psikogenis).

Namun secara general.,kalangan psikolog mengelompokkan kebutuhan manusia ke dalam tiga kelompok kebutuhan, 1. Kekuasaan,Berkaitan dengan keinginan individu untuk mengendalikan lingkungannya, Termasuk di dalamnya kebutuhan mengendalikan orang lain dan berbagai objek. 2. Afiliasi, Merupakan kebutuhan manusia akan persahabatan, penerimaan oleh orang lain. 3. Pencapaian prestasi. Kebutuhan ini erat kaitannya dnegan kebutuha egoistis maupun kebutuhan aktulisasi diri.

Anda mungkin juga menyukai