Anda di halaman 1dari 2

Hakikat Komunitas Komunitas, berasal dari kata community yang secara leksikal artinya masyarakat.

Katakanlah sekumpulan manusia yang karena tujuan yang sama, berkumpul secara sosial. Itu kata Pak Dosen.

Saya sendiri lebih melihat komunitas dari aspek aktualisasi diri. Istilah kerennya ya agar bisa ber-amal ijtimai dengan baik. Beramal sendiri itu wajib, tapi amal secara bersama - sama, cenderung lebih bagus dan luas hasilnya. Nah salah satunya dengan berkomunitas. Dalam satu waktu, saya mungkin menjadi bagian dari 5 sampai 10 komunitas secara bersamaan. Katakanlah TDA, Pengusaha Muslim, Parpol, sampai komunitas warga perumahan misalnya.

Karena berkomunitas adalah proses aktualisasi, menjadi penting bagi seseorang untuk selalu mengambil peran dan menjadi bagian yang bermanfaat di dalamnya. Peran ini saya artikan peran sosial yang kalau ditilik dari para ahli yang jago membuat istilah, sering diartikan sebagai "cara menuju kesalehan sosial". Pernah dengar bukan saleh pribadi dan saleh sosial? Saleh pribadi itu urusan ketaatan manusia sebagai seorang mukallaf (manusia baligh yang punya tanggungjawab secara pribadi kepada Tuhannya). Sedangkan Saleh sosial bicara apa dan bagaimana kesalehannya bisa mendatangkan manfaat untuk orang lain, secara sosial, lebih banyak orang.

Rasanya, bagi yang setuju dan mengetahui kehebatan dan manfaat berinteraksi dalam komunitas, siapapun dia, akan segera bergegas dan

bertanya kepada diri sendiri "apa yang akan dan harus saya perbuat untuk komunitas saya sekarang?" ketimbang bertanya "apa yang bisa saya dapatkan dari komunitas saya ini?"

Anda mungkin juga menyukai