Anda di halaman 1dari 22

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan Suatu masa transisi adalah sebuah proses dimana mahasiswa mencari cara-cara terbaik dalam belajar, mulai dari mengetahui sumber belajar (learnig resources) yang relevan, gaya belajar (learning style), dan faktorfaktor lain yang mendukung proses pembelajaran. Profesi kedokteran merupakan profesi sepanjang hayat yang memerlukan komitmen untuk terus memperkaya diri dengan selalu menambah pengetahuan dan informasi. Dibandingkan profesi lainnya, profesi ini salah satu ciri khasnya adalah ketergantungannya pada informasi sehingga ada yang mengatakan sebagai information intensive domain. Oleh karena itu, menjadi mahasiswa di fakultas kedokteran berarti harus merelakan diri untuk bergumul dengan berbagai sumber-sumber belajar dan informasi kesehatan. Terlebih lagi dalam kurikulum problem based learning yang menghendaki mahasiswa agar senantiasa aktif mencari sumber belajar, data, dan informasi untuk menyelesaikan masalah (problem). Mengingat pentingnya pengenalan sumber-sumber belajar dan informasi kesehatan bagi mahasiswa kedokteran, tulisan ini bermaksud untuk menguraikan sumber-sumber belajar dan informasi yang relevan. Yang mulai dikembangkan saat ini adalah praktek kedokteran berdasarkan bukti (evidence based medicine). Hal ini untuk menghindari praktek kedokteran yang berdasar intuisi, karena menganggap praktek dokter adalah seni semata. Bagaimanapun secara rasio karena menyangkut nyawa manusia dan kualitas hidupnya, praktek kedokteran harus mempunyai landasan pemikiran ilmiah, tanpa meninggalkan sisi art dari ilmu kedokteran, karena pasien pun merupakan suatu individual yang unik dan sangat berbeda

dari pasien dan individu lain. Oleh karena itu, sejak dini pemahaman dan pengetahuan tentang sumber-sumber belajar (learnig resources) yang digunakan sebagai landasan pengetahuan medis harus diterapkan. Menurut Yunanto (2005) ragam sumber belajar adalah lingkungan alam, lingkungan Sosial lingkungan, lingkungan budaya, media, dan realita. Sedangkan Race (2004) menyatakan bahwa sumber belajar dibagi menjadi dua yaitu sumber daya insani (manusia) yang meliputi dosen, staf perpustakaan, mahasiswa teknisi, staf teknologi informasi, sesama serta mahasiswa, pengawas S-2, mentor/tutor, pengawas proyek,

penempatan kerja dan sumber daya noninsani (nonmanusia) yang meliputi buku teks, handout, paket belajar terbuka, perpustakaan, jurnal, sumber berbasis audio-visual dan komputer, surat elektronik, dan internet. Hal ini sangat berkaitan karena sumber daya manusia akan membantu mahasiswa dalam memanfaatkan sumber daya nonmanusia dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut diatas maka perumusan masalah yang muncul dalam penulisan ini adalah sumber-sumber belajar dan sumber informasi apa saja yang relevan bagi mahasiswa kedokteran.

1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Tujuan Umum Secara umum mengetahui dan memahami sumber-sumber belajar yang relevan bagi mahasiswa kedokteran serta faktor-faktor lainnya. 1.3.2 Tujuan Khusus a. Mengidentifikasikan kedokteran. sumber-sumber belajar bagi mahasiswa

b. Mengidentifikasikan sumber belajar apa yang paling dominan digunakan oleh mahasiswa kedokteran. c. Mengidentifikasikan faktor-faktor yang berhubungan dengan proses pembelajaran dan sumber-sumber belajar. 1.4 Manfaat Penulisan 1.4.1 Bagi Penulis Penulis dapat mengembangkan kemampuan dalam menyusun karya tulis ilmiah. 1.4.2 Bagi Mahasiswa Dapat meningkatkan pengetahuan tentang sumber-sumber belajar yang relevan bagi mahasiswa kedokteran. 1.4.3 Bagi Institusi UII a. Memberikan gambaran tentang sumber-sumber belajar mahasiswa kedokteran sehingga dapat lebih mensosialisasikan sumbersumber belajar yang relevan. b. Sebagai masukan untuk menyusun program yang akan datang dan sebagai evaluasi.

BAB II ISI
2.1 Definisi Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dipergunakan sebagai acuan atau refrensi dalam proses pembelajaran. Yunanto (2005) mengungkapkan bahwa sumber belajar adalah bahan yang mncakup media belajar, alat peraga, alat permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada anak maupun orang dewasa yang berperan mendampingi proses pembelajaran. Menurut Rohani (2008) Sumber belajar merupakan suatu unsur yang memiliki peranan penting dalam menentukan proses belajar agar pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam pencapaian dimanfaatkan tujuan. untuk Edgar Dale (1969) belajar seorang seseorang. ahli pendidikan lain mengemukakan sumber belajar adalah, segala sesuatu yang dapat memfasilitasi Pendapat dikemukakan oleh Association Educational Comunication and Tehnology AECT (1977) yaitu berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar. Menurut Dirjen Dikti (dalam Karwono 2007), sumber belajar adalah segala sesuatu dan dengan mana seseorang mempelajari sesuatu.

2.2 Fungsi Sumber Belajar


Agar sumber belajar yang ada dapat berfungsi dalam pembelajaran harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Fungsi sumber belajar menurut Hanafi (dalam Karwono 2007) adalah untuk:

a. Meningkatkan

produktifitas

pendidikan,

yaitu

dengan

jalan

Memepercepat laju belajar dan membantu dosen untuk menggunakan waktu secara lebih baik serta mengurangi beban dosen dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah mahasiswa.
b. Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual

dengan jalan mengurangi kontrol dosen yang kaku dan tradisional sertam memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar sesuai dengan kemampuannya.
c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan

jalan perencanaan program pembelajaran yang lebih sistematis dan pengembangan bahan pelajaran yang dilandasi penelitian (evidence based).
d. Lebih

memantapkan pembelajaran

dengan jalan meningkatkan

kemampuan manusia dalam penggunaan berbagai media komunikasi dan penyajian data dan informasi secara lebih konkrit.
e. Memungkinkan belajar secara seketika, karena mengurangi jurang

pemisah antara pelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya konkret dan memberikan pengetahuan yang bersifat langsung.
f. Memungkinkan penyajian pendidikan yang lebih luas, terutama

dengan adanya media massa, dengan jalan pemanfaatan secara bersama lebih luas tenaga atau kejadian yang langka. Penyajian informasi yang mampu menembus geografis.

2.3 Proses Pembelajaran


Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Konsepsi yang demikian menuntut mahasiswa aktif, responsive dan aktif dalam mencari, memilih, menemukan, menganalisis, menyimpulkan, dan melaporkan hasil belajarnya (Jardiknas, 2008) 2.3.1 Pembelajaran Multi Indrawi Sebagai seorang pembelajar dewasa mahasiswa kedokteran harus mampu belajar dengan menggunakan berbagai indranya, Rae Leslie (2005) berpendapat pembelajaran adalah reaksi dari orang-orang yang belajar dan kemampuan mereka dalam mempelajari sesuatu melalui pengaruh indrawimendegar, melihat, menyentuh, mengendus, menvisualkan, melakukan sesuatu dan seterusnya. a. Indra Penglihatan Proses pembelajaran indrawi mencakup empat yang mengandalkan indra penglihatan: 1. Belajar dengan cara membaca. Pembelajar ini dapat diterjemahkan dalam bentuk membaca informasi, teknik keterampilan ataupun bahan prosedural tertulis. 2. Belajar dengan cara melihat. Banyak mahasiswa harus melihat sesuatu agar mereka bisa memahami hal itu dengan demikian dapat mempelajari hal itu.
3. Belajar dengan visualisasi. Merupakan pendekatan yang sulit yang

mengharuskan mahasiswa yang tengah belajar melalui deskripsi verbal atau tertulis untu melakukan visualisasi terhadap objek, atau peristiwa atau konsep.

4. Belajar dengan cara menulis. Merupakan tindakan menyalin sesuatu dari teks yang ada, menafsirkan, menganalisis, dan menyimpulkan teks yang diperluas. b. Indra Pendengaran Belajar dengan cara mendengarkan. Mahasiswa yang merasa kesulitan belajar melalui tulisan sering tergolong dan dapat belajar dengan kata-kata lisan. Pembelajaran ini biasanya berlangsung dalam lingkungan yang memungkinkan tanya jawab dan diskusi, dan dengan cara demikian dapat membantu proses pembelajaran. c. Indra Peraba Dalam dunia kedokteran menciptakan proses pembelajara yang efektif, dan jika dianggap sebagai tindakan indra peraba merupakan indra yang paling penting. 1. Belajar melalui sentuhan. Hal ini terutama berlaku dalam situasi ketika pengalaman nyata yang hanya memakan waktu beberapa menit bisa setara dengan pembelajaran selama berjam-jam.
2. Belajar dengan cara mencoba melakukannya. Pendekatan ini

banyak dianngap sebagai puncak proses pembelajaran biasanya didahului dengan semacam deskripsi verbal dan penyajian grafis. d. Penciuman dan Pengecap Indra penciuman dan pengecap mungkin memiliki keterbatasan dalam aplikasi, namun dalam bentuk pembelajaran tertentu mempunyai peranan penting. Contohnya apabila dalam pembelajaran mengenai bau obat pembaca tidak berkesempatan untuk benar-benar membaui obat, pembelajaran ini tidak akan efektif.

2.3.2 Gaya Belajar (Learning Style)

Kecenderungan indrawi juga memiliki pengaruh yang penting terhadap cara belajar mahasiswa dan seberapa banyak yang mampu mereka pelajari. Ada tiga cara belajar yaitu: a. Gaya Visual Belajar dengan cara mengamati (looking), melihat (seeing), mencermati (viewing), dan melototi (watching).mahasiswa yang dominan gaya visualnya, maka dalam belajarnya ia perlu melihat ekspresi wajah dosen dan juga gerakan tubuh lainnya untuk bisa mengerti isi kuliahnya. Ia perlu duduk di barisan kursi paling depan supaya tidak terganggu pandangannya. Ia berfikirnya memakai gambaran imaginasi dan ia akan belajar secara optimal dengan visual. Selama kuliah berlangsung, ia cenderung membuat catatan secara rapi dan mendetail untuk menerima informasi. b. Gaya Auditori Belajar dengan cara mendengarkan (listening), nguping (listening) dan berbicara (speaking). mahasiswa yang dominan gaya Auditorynya, maka hasil terbaik untuk belajar adalah melalui kuliah, diskusi, dan brainstorming. Ia akan lebih memahami apa yang diajarkan dengan cara mendengarkan dengan alunan suaranya, cepat lambat, tinggi rendahnya suara. Jadi apa yang ditulis di papan tulis atau powerpoint tidak begitu berati sebelum si mahasiawa itu mendegarkan sendiri dari dosennya. Mahasiswa dengan gaya auditory akan belajar dengan optimal kalau ia mendapat kesempatan mendengarkan bahan kulaih dibacakan dengan keras (misalnya pakai tape recorder) c. Gaya Kinesthetics

Belajar dengan cara mengalami sendiri (experiencing), menjalankan sendiri (moving) dan mencobanya sendiri (doing). Mahasiswa yang dominan gaya Kinesthetics-nya akan belajar dengan pendekatan praktis (hand-on) dan secara aktif mengeksplorasi dunia nyata di sekitarnya. mahasiswa ini akan mendapat kesulitan jiga hanya duduk saja dalam jangka waktu yang lama. Ia akan mudah terganggu dengan hasratnya untuk tetap bergerak dan eksplorasi. Dalam teori belajar sudah terbukti bahwa, apa yang mahasiswa pelajari akan diingat jika ia: Melihat (10%) Melihat + mendengar (30-40%) Melihat + mendengar + praktek (90%) Semua mempunyai kemapuan untuk belajar melalui 3 gaya ini, tetapi hanya satu saja yang dominan. Tabel 1. Metode Mengajar Visual Transparencies Videos/Slides Flip charts Readings Demonstrations Auditory Lectures Group discussions Informal conversations Stories dan examples Brainstrorms Kinesthetic Role plays Simulations Practice demonstrations Writing/Note taking Activities

2.4 Jenis Jenis Sumber Belajar

Degeng (dalam Karwono 2007) menyebutkan sumber belajar mencakup semua sumber yang mungkin dapat dipergunakan oleh si-belajar agar terjadi prilaku belajar. Dalam proses belajar komponen sumber belajar itu mungkin dimanfaatkan secara tunggal atau secara kombinasi, baik sumber belajar yang direncanakan maupun sumber belajar yang dimanfaatkan. Jenis Sumber Pembelajaran menurut Association of Education Communication Technologi (AECT) (dalam kurniawan, 2007):
1. Message (Pesan): Informasi yang diteruskan oleh komponen lain

dalam bentuk gagasan, fakta, arti dan data. Termasuk disini bahan pelajaran yg dituangkan dalam buku atau wacana
2. People (orang nara sumber): Manusia yang bertindak sebagai

penyimpan, pengolah dan penyaji pesan.


3. Materials (bahan): Perangkat lunak yang mengandung pesan untuk

disajikan melalui penggunaan alat atau perangkat keras maupun dirinya sendiri (tranparansi, slide, film, audio, vidio, modul, majalah, buku dan sebagainya)
4. Device

(alat): Sesuatu perangkat keras

yg digunakan untuk

menyampaikan pesan yangg tersimpan dalam bahan (OHP, tape recorder, pesawat radio, dan sebagainya)
5. Technique (teknik): Prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk

penggunaan

bahan,

peralatan,

orang,

lingkungan

untuk

menyampaikan pesan.
6. Setting (lingkungan): situasi atau suasana sekitar dimana pesan

disampaikan. Lingkungan Fisik (ruang kelas, kampus, Perpustakaan, laboratorium, taman, lapangan). Lingkungan nonfisik (iklim belajar, tenang, ramai, lelah, dan sebagainya)

2.5 Sumber-Sumber Belajar Mahasiswa Kedokteran

10

Sumber belajar mahasiswa kedokteran dibagi kedalam dua jenis sumber daya manusia dan sumber daya nonmanusia. Hal ini saling berhubungan, karena sumber daya manusia dapat membantu mahasiswa memanfaatkan sumber daya nonmanusia (Race, 2007).

2.5.1 Sumber daya manusia a. Dosen Dosen adalah orang yang bisa banyak membantu mahasiswa. Karena mereka sendiri telah menjadi mahasiswa yang berhasil. Dosen tidak banyak memberikan materi, tetapi hanya menunjukan apa yang perlu dipelajari oleh mahasiswa, mendorong mahasiswa untuk belajar mandiri (self learning). b. Staf Perpustakaan Pustakawan, mereka memiliki gagasan yang sangat baik tentang sumber-sumber mana yang perlu digunakan dan dihargai. Mereka tidak hanya tahu buku, melainkan juga jurnal elektronik, website dan data base online. c. Teknisi Teknisi cenderung mengetahui lebih banyak mengenai peralatan disekitar mahasiswa dibanding mahasiswanya sendiri. Inilah alasan baik bagaimana teknisi menjadi sumber belajar mahasiswa. d. Staf Teknologi Informasi Kebanyakan program sarjana dan dalam beberapa mata kuliah memanfaatkan teknologi informasi, hal ini merupakan hal vital untuk mampu menggunakan paket-paket belajar berbasis komputer e. Sesama Mahasiswa Mungkin sumber belajar yang paling penting di mahasiswa adalah sesama rekannya, karena dapat saling bertukar informasi dan role play ketika
11

ada ujian keterampilan medik. Mahasiswa tidak merasa canggung untuk berdiskusi dengan rekannya. f.Mahasiswa Pasca Sarjana (Resimen Spesialis) Mereka biasanya lulus sarjana dengan prestasi puncak akademis. Oleh karena itu mereka bisa menjadi saksi ahli. Mereka juga mungkin mengetahui banyak hal tetntang kuliah dan mampu memberikan informasi yang berguna bagaimana sistem perkuliahan. Mereka biasanya memiliki spesialisasi di bidang lapangan penelitian. g. Mentor/Tutor Mentor adalah teman yang kritis dan kolega terpercaya. Pada dasarnya seorang mentor atau tutor membantu dan mendukung atau memfasilitatori mahasiswa bukannya mengajar. 2.5.2 Sumber belajar nonmanusia
a. Buku Teks (Textbook)

Buku teks merupakan landasan utama medical knowledge. Artikelartikel dalam textbook biasanya sudah mengalami proses editing dan peerreview yang panjang, yang dilakukan oleh individual yang profesional di bidangnya. Misalnya dalam hal kedokteran dilakukan oleh dokter ahli atau organisasi profesional seperti asosiasi-asosiasi profesional. b. Artikel Jurnal Artikel di jurnal-jurnal kedokteran merupakan sumber belajar kedua setelah textbook. Informasi yang ada biasanya merupakan informasi terkini yang mengenai pengobatan terbaru, cara diagnosis mutakhir sampai dengan terapi alternatif terbaru. Meskipun artikel jurnal up to date tetapi sebagai seorang profesional kedokteran baik mahasiswa maupun dokter harus dapat mengidentifikasi jurnal mana yang valid dan yang tidak. Dalam hal ini diperlukan keterampilan khusus bagi mahasiswa kedokteran yaitu

12

keterampilan penelaah kritis (critcal appraisal) untuk memastikan artikel yang kita baca bermanfaat.
c. Bahan Selebaran (Handout)

Banyak dosen yang menggunakan handout ini untuk isi yang mereka liput dalam memberi kuliah di kelas, dan bebarapa mengeluarkan bahan lanjutan untuk dipelajari oleh mahasiswa untuk kuliah selanjutnya. Menurut Rae (2005) handout merupakan salah satu sumber belajar yang paling umum di perguruan tinggi. d. Perpustakaan Race (2004) menyatakan bahwa perpustakaan adalah suatu tempat dimana mahasiswa dapat melakukan kegiatan belajar, setidaknya beberapa pelajaran dari kuliah. Bagi mahasiswa yang suka belajar ditempat yang tenang dan sepi, perpustakaan bisa menjadi tempat yang baik untuk belajar. e. Berita-Berita kesehatan Berita merupakan ulasan suatu kejadian yang biasanya belum sampai diteliti sejauh mana tingkat kebenarannya. Kesimpulan yang disajikan masih merupakan dugaan-dugaan. Tetapi, berita-berita ini peting bagi mahasiswa kedokteran dan bisa sebagai pertanyaan penelitian yang bagus. f.CD-ROM Sebenarnya CD-ROM adalah jenis medianya. Isinya biasanya berupa ensiklopedia kesehata, yang diperbaharui stidaknya sekali atau dua kali dalam setahun. CD-ROM berisi penegtahuan dasar seperti anatomi fisiologi dan lain-lain yang sudah banyak beredar. g. Video dan Film Kedokteran Video kedokteran berisi medical video, animasi video dan psycal examination video yang sangat bermanfaat untuk mendukung proses belajar di pendidikan kedokteran dan kesehatan. Misalnya mahasiswa dapat melihat bagaimana seorang dokter bekerja untuk operasi atau dalam film-film

13

kedokteran mahasiswa dapat terinspirasi bagaimana seorang dokter memecahkan masalah. Blasco (2001) mengelompokan literatur dan film-film kedokteran berdasar area pembelajarannya, seperti tabel dibawah ini

Tabel 2. Literary Works and Movies Related to a Specific Area of Study


Group A The Figure of the Physician BOOKS Maimnides: The Eight Chapters A.J. Cronin: The Citadel M. Shelly: Frankenstein R.L. Stevenson: The Doctor and the Monster Jrgen Thorwald: The Century of the Surgeons Maxence V.D. Meersch: Bodies and Souls Axel Munthe: The Book of St Michele FILMS The Doctor The Prince of Tides As Good as It Gets Patch Adams FILMS My Life Shadowlands Lorenzos Oil The Spitfire Grill Marvins Room Instinct

Group B Diseases, Limitations, and Insanities BOOKS Machado do Assis: The Alienist Thomas Mann: The Magic Mountain Oliver Sacks: The Man Who Mistook his Wife for a Hat Oliver Sacks: Awakenings Virginia Woolf: Mrs Dalloway Molire: The Imaginary Patient/The Forced Doctor FILMS Man Without a Face Passion Fish Le Huitime Jour (The Eighth Day) Of Mice and Men Awakenings Mr Jones Rain Man

Group C The Patient and Human Suffering BOOKS Gustavo Coro: Lessons from the Abyss Leon Tolstoy: The Death of Ivan Illich Dominique Lapierre: Greater Than Love Marie de Hennezel: Dialogue With Death Lewis: The Problem of Suffering Jean Dominique Bauby: The Diving Bell and the Butterfly

14

Group D Ethics and Human Relationships BOOKS Shakespeare: Macbeth Steinbeck: East of Eden Lewis: The Four Loves Ibsen: House of Dolls Edith Wharton: The Age of Innocence Thomas Hardy: Tess Jane Austen: Sense and Sensibility Thorton Wilder: Mr North/Our City

Susanna Tamaro: Go Where Your Heart Commands/Soul of the World FILMS Modern Times A Man for All Seasons The Shawshank Redemption Mr. Hollands Opus Her Majesty, Mrs. Brown Dead Man Walking Dead Poets Society The Mirror has Two Faces Good Will Hunting Secrets and Lies

h. Surat Elektronik (E-Mail) Race (2004) mengemukakan bahwa e-mail dapat menjadi cara berkomuniaksi dengan sesama mahasiswa yang sangat berguna pada kegiatan perkuliahan, bagi sesama mahasiswa dimanapun, tutor dan dosen. Dengan e-mail juga kita bisa mengikuti layanan newsgroup atau mailing list yang disi oleh beberapa asosiasi spesialis.
i. Sumber berbasis komputer (Multimedia)

Komputer pembelajaran

adalah di

tools

untuk

membantu karena

mahasiswa dengan

dalam

fakultas

kedokteran,

penguasaan

penggunaan komputer mahasiswa akan lebih mudah dalam proses belajar. Berikut adalah bagan hubungan antara penggunaan komputer dengan pembelajaran di fakultas kedokteran

15

Figure 1. Organisational Structure - IT and Multimedia - Faculty of Medicine, Dentistry and Health Sciences (Keppell et al, 2002) Bagan diatas menunjukan bahwa penggunaan komputer dan multimedia sangat penting bagi pembelajaran mahasiswa kedokteran, apalagi sekarang kurikulum baru yang digunakan di fakultas kedokteran adalah problem based learning yang menuntut mahasiswa untuk belajar mandiri. Ini adalah hubungan anatara PBL dengan penggunaan komputer

Figure 2. IT Components of the new medical curriculum. yang sangat mendukung pembelajaran berbasis PBL. j.Internet (Web Based Resources)

16

Boulos et al. (2006) menyatakan sebagai berikut: A new generation of Web-based tools for virtual collaborative clinical practice and education (also known as Web 2.0 tools), namely wikis, blogs and podcasts, as evidenced by the growing number of publications. Jadi pada era informasi global seperti pada saat ini pembelajaran mahasiswa kedokteran justru lebih banyak berada di internet tetapi mahasiswa harus memilih sumber-sumber yang relevan, biasanya bersertifikasi honcode adalah informasi kedokteran yang validitasnya sudah diuji.
1.

Wikis, adalah kolaborasi web site yang isinya dapat diedit oleh

setiap orang yang mengaksesnya. Pada saat ini wiki yang terbaik adalah wikipedia yaitu yang berupa ensiklopedia gratis. Wikis dapat diguanakan sebagai sumber informasi dan pengetahuan dan juga sebagai metode kolaborasi berbagi informasi diantara partisipan. Contoh wiki dalam dunia kedokteran adalah mengenai informasi kesehatan yang dibuat oleh seorang profesional kedokteran yang dapat digunakan sumber belajar untuk mahasiswa. Kelemahan dari wikis adalah karena bisa di edit oleh setiap orang jadi mahasiswa juga harus bersikap critical appraisal.
2.

Blogs, adalah web site yang isi datanya berupa topik-topik

khusus biasanya dibuat oleh seseorang atau suatu kelompok. Fungsinya sebagai jurnal elektronik (online journal) dan juga didalamnya bisa memuat komentar-komentar para paembaca, links untuk akses web lain dan mungkin fasilitas pencarian. Tidak semua blog validitasnya teruji jadi mahasiswa harus mengetahui pembuat blog itu jelas atau tidak.

17

Figure 3. The co-relationship and dependent positioning of wikis, blogs and podcasts within a student centred learning environment. A diagram to indicate the co-relationship, dependent positioning, and potential for confluence of the three collaborationware components wikis, blogs and podcasts, within a student centred learning environment. The diagram illustrates the flow paths of communication. (Boulos et al, 2006). Bagan diatas adalah sebuah korelasi dan alur komunikasi wikis, blogs, dan
3.

podcasts

dalam

pembelajaran

mahasiswa

sebagai

pusat

pembelajaran (student center learning). Podcasts dan m-Learning (mobile learning), esensi dari sebuah podcasts adalah menciptakan sebuah content berupa video atau audio yang dapat dipergunakan sebagai sumber belajar dimana, kapan dan bagaimana yang mereka inginkan. Jadi walaupun mahasiswa itu sibuk mereka tetap bisa belajar dimana pun mereka berada. Podcast sudah digunakan dalam kurikulum keedokteran di luar negeri untuk penerapan podcasting dan videocasting yaitu untuk keperluan merekam kegiatan perkuliahan bagi mahasiswa yang tidak dapat hadir kuliah, dan berbagai keperluan lain.

18

4.

MEDLINE (MEdical Literature archiving and retrieving systems

onLINE), adalah database sumber informasi utama bagi profesi kesehatan yang dikembangkan oleh National Library of Medicine (USA) yang meliputi kurang lebih sembilan juta sitasi dari lima ribuan jurnal di bidang kesehatan. Di internet situs MEDLINE (www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed) merupakan alamat yang palig sering dikunjungi oleh prifesional kedokteran.
5.

Journal online, merupakan salah satu refrensi utama bagi

mahasiswa keokeran atau seorang prefesional kesehatan karena dari sanalah perkembangan ilmu kedokteran yang up to date. Umumnya mahasiswa dapat mengakses jurnal di perpustakaan karena biasanya perpustakaan berlangganan jurnal karena biaya langganan jurnal internasional cukup mahal. Tetapi seiring perkembangan internet banyak jurnal yang gratis contohnya adalah British Medical Journal (www.bmj.com). Jurnal online yang hanya menampilkan abstaknya saja seperti Journal of American Medical Association (www.jama.com) The Lancet
6.

maupun

the

new

England

Journal

serta

EBSCO

(www.ebsco.com) Search engine, adalah situs web yang menyediakan database situs-situs web yang memungkinkan mahasiswa mencari informasi situs yang menyediakan informasi yang dicari. Bebrapa search engine yang biasa digunakan adalah Google (www.google.com), Altavista (www.altavista.com),
7.

Yahoo

(www.yahoo.com),

Webcrawler

(www.webcrawler.com), dan masih banyak lagi. Search engine khusus direktori kesehatan, memudahkan kita langsung mengakses sumber-sumber informasi kesehatan tertentu dan mengelompokannya ke dalam direktori khusus. Beberapa contoh direktori kesehatannya yaitu:

19

- Medmatrix - OMI - HON - Medscape - HealthAtoz - Cliniweb 8.

http://www.medmatrix.org/index.asp http://omni.ac.uk http://www.hon.ch http://www.medscape.com http://www.healthatoz.com http://www.ohsu.edu/cliniweb

Mailing list dan newsgroup kesehatan, merupakan kelompok

diskusi yang membicarakan suatu objek tertentu melalui e-mail, ini adalah salah satu upaya untuk tetap menjaga informasi yang dimiliki oleh seorang mahasiswa kedokteran atau dokter agar tidak ketinggalan jaman dengan berkomunikasi dengan teman sejawat secara virtual melalui mailing list dan newsgroup. Salah satu mailing list kesehatan yang populer di indonesia adalah MLDI (Mailing List Dokter Indonesia).

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan
Sumber-sumber pembelajaran bagi mahasiswa kedokteran bisa

bermacam-macam, mulai dari sumber daya manusia yang meliputi dosen, staf perpustakaan, teknisi, staf teknologi informasi, sesama mahasiswa, mahasiswa pasca sarjana (resimen spesialis), dan mentor/tutor. Maupun sumber belajar nonmanusia yang meliputi banyak aspek yaitu internet (web based resources), sumber berbasis komputer (multimedia), surat elektronik (e-mail), video dan film kedokteran, CD-Rom, berita-berita kesehatan, perpustakaan, bahan selebaran (handout), artikel jurnal, dan buku teks (textbook). Menjadi mahasiswa kedokteran harus merelakan diri untuk

20

bergelut dalam berbagai informasi, karena profesi dokter adalah profesi yang tergantung kepada informasi (informtion intensive dominan).

3.2 Saran
1. Carilah sumber-sumber belajar yang valid.
2. Tingkatkan keterampilan critical appraisal agar dapat menilai suatu

sumber belajar yang valid. 3. Manfaatkanlah sumber-sumber belajar yang ada dengan sebaik mungkin.
4. Kenalilah gaya belajar (learnig style) masing-masing agar

dapat

memaksimalkan potensi belajar.

DAFTAR PUSTAKA
Mujiman, Haris., 2007. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Race, Phil., 2004. How To Get A Good Degree. Imaningrum, Diah. 2006 (Alih Bahasa), PT. Indeks, Jakarta. Rae, Leslie., 2005. Using Training Aids. Rachmanto, Nur Basuki. 2005 (Alih Bahasa), PT. Gramedia, Jakarta. Yunanto, Sri Joko., 2005. Sumber Belajar Anak Cerdas. Jakarta: PT. Grasindo. Artikel

21

Blasco, Pablo Gonzlez., 2001. Literature and Movies for Medical Students, Jouranal of Family Medicine, Vol. 33, 6:427 Boulos M., Maramba I,. Wheeler S., Wikis, blogs and podcasts: a new generation of Web-based tools for virtual collaborative clinical practice and education, BMC Medical Education 2006, 6:41. Keppell M., Kennedy G., Elliott K,. Harris P., 2002. Transforming Traditional Curricula: Enhancing Medical Education through Problem-Based Learning, Multimedia, and Web-based Resources, Journal of Computer Enhanced Learning. Wyatt, J., 2001. Use and source of medical knowledge. The Lancet, 338:73 Internet Asari, Borneo., Deni 2008. Kurniawan., Jenis-Jenis 2007. Mengenal dan Sumber Belajar. http//:penadeni.blogspot.com Pembelajaran Pemanfaatannya. http//:borneo.blogspot.com Jardiknas., 2008. Pusat Sumber Belajar. http//:www.e-dukasi.net. Rohani., 2008. Pengertian Sumber Belajar. http//:www.greatnews.net. Zulharman., 2008. Dari multimedia hingga hypermedia. http//:video.ilmukedokteran.net. Seminar Karwono., 2007. Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Upaya Peningkatan Kualitas dan Hasil Pembelajaran. Metro.

22

Anda mungkin juga menyukai