Tabel 1. Jenis diare Jenis diare etiologi 1. Diare osmotik A. Eksogen 1.

Makan cairan yang aktif osmotik, sulit diabsorbsi seperti: katartik sulfat dan fosfat (mis. MgSO4), antasida mengandung garam magnesium, laktulosa dan sorbitol. 2.Obat-obat iain (kronik): kolkisin, paraamino salicylic acid, antibiotik (neomisln dan lain-lalnnya), anti kanker, anti depresan, anti hipertensi (penyekat beta, penghambat ACE, hidralazin), anti konvulsan (vatproic add), obat penurun kolesterol, obat diabetes melitus (biguanid). diuretik, teofilin. B. Endogen 1. Kongenital: * Penyakit malabsorbsi spesifik: - Kelainan transport kongenital (jarang): malabsorbsi glukosa (tidak adanya karier monosakarida) dan klorida kongenital (pertukaran anion Cl dengan oikarbonat di dalam lleum dan kolon lerganggu dan Cl bertindak sebagai cairan yang tidak dapat diabsorbsi). * Penyakit malabsofbsi umum: - Abetalipoproteinemia dan hipobetalipoproteinemia - Limfangiektasia kongenital, penyakit inklusi mikrovilus - Defisiensi enterokinase - Insufisiensi pankreas (fibrosis kistik atau sindrom Schwachman} 2. Didapat * Penyakit malabsorbsi spesifik: - Defisiensi disakaridase pasca enteritis - Malabsorbsi karbohidrat dengan berbagal penyebab (intoleransi makanan): defisiensi laktase primer (intoleransi susu dan produk susu), defisiensi sukrase-lsomaltase (intoleransi sukrosa), defisiensi trehalase (intoleransi timbul jika makan jamur mengandung treholase), malabsorbsi karbohidrat umum timbul dengan penyakit mukosa difus seperti pada spm tropik, seiiak (enteropati glutein) dan idiopatik, setelah reseksi usus ekstensif dan selama enteritis infeksi. - Insufisiensi pankreas (alkohol), bacterial overgrowth,penyakit parasit (Giardia, Coccidiosis). penyakit inflamatorik (enteritis eosinofilik, mastositosis), malnutsisi proteinkalori, sindrom usus pendek. jejunoileal bypass. * Waktu pengosongan lambung yang berlebihan.

2. Diare Sekretorik

A. Infeksi: 1. Toksigenik (enterotoksin): Vibrio cholera-Eltor, Escherichia coti patogen (ETEC), Shigella dy'senteriaa/flexneri, Staphytococcus aureus, Ctostridium perfringens, Pseudomonas aeruginosa, Yersinia anterocolica, Candida albicans. 2. Invasif ke mukosa: Shigellosis, Salmonellosis, invasif E.coli patogen(EIEC). Entamoebahistolytica, Candida albicans, B. Neoplasma: Gastrinoma, sindrom Zollinger Ellison, Ca modular tiroid, adenoma vilosa, kolera pankreatik/vasoaktif intestinal polypeptide (vipoma), tumor/sindrom karsinoid. C. Homron dan neurotransmitter. Sekretin. prostaglandin E Kolesistokinin, kolinergik, serotonin,kalsltonin. gastric Inhibitory polypeptide, glukagon, substansi P. D. Katartik: hidroksl asam empedu (asam dioksikolat dan kenodeoksikolat) dan hidroksi asam temak (resinoleat kastroli). E. Kolitis mikroskopik (limfositik), kolagen. F. Lain-lain: Dioctyl natrium sutfosuccinat, asam empedu karena diare pasca kdesistektomi.reseksi ileum terminal, alergi makanan, enterokolitis iskemik. A. Maldigesti intralumlnal: Sirosis hati, obstruksi saluran empedu pertumbuhan bakteri yang berlebihan (bacterial overgrowth), (nsufisiensl eksokrin pankreas, Insufisiensi eksokrin pankreatik kronik, fibrosis klstik, somatostatinoma, B. Malabsorbsi mukosa: Obat (kolkisin. kolestiramin, neomisin, PAS, NSAID. Penyakit Infeksi (Giardia, Cryptosporidium, tsospora. Strongyloides,Myobacterium avium,penyakit infeksi krontk pada agamaglobulinemia, AIDS, Penyakit sistem Imun (mastositosis sistemik, gastroenteritis eosinofilik), spru tropfk, spru setiak. dermatitis harpetiformis. penyakit Whipple, abetaN-poproteinemla. C. Obstruksi pasca mukosa: limfanglektasia Intestinal kongenital atau didapat karena trauma, limfoma, karsinoma atau penyakit Whippl D. Campurart: sindrom usus pendek (short bowel),penyakit metabolik (tirotoksikosis, Insufisiensi adrenal, malanutrisi protein-kalori), enterokolitis radiasi. A. Infeksi usus B. Kongenital: 1. Dlare klorida kongenital 2. Diare karena Kelainan transport Na* usus

3. Malabsorbsi asam empedu, maiabsorbsl lemak

4.Defek system pertukaran anion/ transport elektrolit aktif dienterosit.

5. Motilitas dan waktu transit 6.Gangguan permebilitas usus 7.Eksudasi cairan dan mucus berlebihan

Sindrom kolon Iritabel (psikogen), hiperliroidisme, diabetes melitus dengan polineuropati autonom, skleroderma, amiloidosis, pasca reseksi lambung dan vagotomi. sindrom karsinoid. obat prostigmin. A. Penyakit Seliak B. Penyakit usus Inflamatorik C. Infeksi usus {Bakteri Shigella dan Salmonella) Kolitis ulseratif, penyakit Crohn, amebiasis, shlgellosis, kampilobakleriasis, Yersiniasis, enterokolitis radiasl, kandidiasis, tuberkulosis usus, kanker usus, (colitis pseudomembran

Tabel 2. Etiologi Diare Kronik Berdasarkan Lokasi atau Kalainan Organ' 1. Kelainan pankreas: Fibrosis kistik, PEM, pankreatltis kronlk, defisiensi enskn. 2. Kelainan hatl: atresla bilier, Ikterus obstiuktlf, hepatitis kronik, sirusls hatl. 3. Kelainan usus: A. Usus halus: stagnant loop syndromes, anomall kongenital, usus pendek (short bowef), Inflamasl (enterokolitis nekrotlkans, penyakit Crohn, enteropati pasca enteritis), Infeksl (bakteri: Salmonella, Yersinia, Campytobacter, parasit: Giardia iamblia, Coccidiosis, cadng tambang; Jamur Candida albicans; Spnj troptk; bacterial overgrowth), imunodefisiensi (kongenital, didapat), Intoleransi protein (susu, kedelal, gluteln: spnj seliak), defek metabolik (defisiensi ensim disakaridase; laktosa, sukrosa; malabsorbsi glukosa-glukosa; klorida kongenital; defisiensi enterokinase; a/hlpo-betalipoprotelnemia). DIare asam empedu (setelah kolesistektomi, selelah reaksl lleum), Makan karbohidrdt yang sangat banyak atau malabsorbsi karbohidrat, Laksans (mengandung anion yang tidak diabsorbsi: natrium sulfat, natrium fosfat, atau natrium sitrat, magnesium), wheat starch, campuran makanan (biasanya obat antibiotik, antihipertensi, antiaritmla. anti neoplastik, antaslda yang mengandung magnesium, pemanis: sorbitol/fruktosa, etanol, kafein), tumor, idiopatik (fungsional), Iskemlk. B. Usus besar Infeksl (Salmonella, Shigella, Entamoeba histolytlca. Virus cytomegalo, Myobacterium tuberculoses dan lain-lain), kolttis ulseratif, penyakit Crohn, enterokolitis nekrotikans (NEC), enterokolitis pseudomembranosa: Clostridium difficile, adenoma vilosa rektosigmoid, Penyakit Inflamatorik lain: idiopatik (fungsional), inkontinensia feses, penyakit usus iskemik. C. Sirkulasi: limfangiektasia, neoplasma. 0. Neurogen: penyakit Hlrschprung, disautonomia familial. E. Humoral-endokrin: insufisiensl adrenal, hlpoparatiroldisme, tilpertiroidlsme, neoplasia (ganglioneuroma. neuro-blastoma, limfoma), tumor neuroendokrin (sindrom Zollinger-Ellison: gastrinoma, Vipoma, kolera pankreatik, tumor karsinoid, karslnoma medula tiroid, mastositosls slstemik, feokromosttoma), diabetes. F. Diare kongenital: defisiensi pertukaran klorida-bikarbonat, defisiensi pertukaran natriumhidrogen, penyakit inklusi mikrovilus, karena operas! sebelumnya (gastrektoml, vagotomi, kolesistektomi, reseks! usus). G. Penyakit infiltratif: sKJeroderma, amiioidosis, limfoma usus difus. Table 3. Etiologi Diare Kronik Berdasarkan karateristik Tinja. A. Tinja berlemak/steatorea. - Penyakit pankreas: pankreatitis kronik, karsinoma pankreas, insufisiensi paokreas (defisiensi lipase) , - Penyakit mukosa usus halus: spru tropik, penyakit Crohn. enteritis radiast,penyakJt seliak, timfoma usus, limfangiektasia. - Defisiensi garam empedu kualitatif atau kuantitatif: ,.. a. Penyakit hati kolestatik; sirosis bilier primer, kolangltis sklerosing, hepatitis neonatal. b. Pertumbuhan bakteri beriebihan (bacterial overgrowth) usus halus. di - Sindrom pasca gastrektomi. - PEM

- Infeksi: TBC usus. pertumbuhan bakteri anaerob beriebihan (bacterialovergrowth). B. Tinja berdarah - Penyakit usus inflamatorik (kolitis ulseratif, kolitis Crohn) - Kanker kolon dan polip koton - Lesi anal dan lain-lain. - Infeksi: Bakteri: Shigelta, SBlmonelta, Campylobacter, tuberculosis kolon, Yersinia. - Parasit: Protozoa: Ameba (E.histolytica), Giardia lamblia. - Infestasi caclng: Trichuris trichiura, Schislosomlasis. Kolitis/proktitis radlasl - Kolitis iskemik kronik - Efek samping obat antibiotik: kolitis pseudomembran C. Tinja tidak berdarah dan tidak beriemak/steatorea 1. Tinja cair atau seperti air ( watery stool) - Kolitis mikraskopik (limfositik) dan kolagan.. , - Intoleransi laktosa - Diare karena obat: antibiotik (mis. neomisin, ampisilin, klindamisin, sitostatik) - Diare pasca reseksi usus: reseksi ileum terminal dan lain-lain. - Infeksi usus halus: karena jamur (kandida), bakteri (pertumbuhan bakteri beriebihan, salmonella dan lain-lain), parasit (Giardia lamblia, cacing askaris, cacing tambang). - Alergi makanan - PEM - Defek imun primer (imunodefisiensi slgA) - Penyakit Hirschprung, volvulus, malrotasi, poliposis dan lain-lain - Diare kolera pankreatik (Vipoma). Villous adenoma, karsinoma medula tiroid, ganglioneuroma. feokromositoma, tumor karsinold. 2. Tinja encer/lembek (semisolid) . - Obat eksogen seperti penggunaan laksans beriebihan dan makanan/obat tertentu (misal prostigmin. antasida mengandung magnesium dan tain-lain) ; - Infeksi usus: Parasit (misal giardiasis, cacing tambang dan lain-lain), (Salmonella, bakteri Campylobacter jejuni, Yersinia, pertumbuhan bakteri beriebihan, TBC usus), Jamur {kandida). - Infeksi HIV dengan superimposisi patogen usus seperti Cryptosporidium Isospora belli dan - Gangguan motilitas: a. Neuropatiautonomdiabetik b- Tirotoksikosis atau hipertiroidisme c. Penyakitdivertikular d. Skleroderma e. Amiloidosis. f. Pasca reseksi gaster atau vagotomi - Intoleransi makanan. - Sindrom usus iritatif (Irritative Bowel Syndrome/psikogen) - Sindrom karsinoid , - Malabsorbsi karbohidrat: Defisiensi disakaridase (laktase, sukrase), bahan makanan yang tidak

diabsonbsi (wheat tarch, fiber,laktulosa, sorbitol. fruktosa).; s - Obat-obat dan pencampur makanan: antibiotik, obat antihipertensi, obat anliaritmia. antineoplastik, antasida (mengandung magnesium) - Pemanis (sorbitol, Iruktosa), etanol, kafein - Insufisiensi adrenal Inkontinensia fekal - Alergi makanan

Tabel 4. Pembagian Lain Etiologi Diare Kronik 1. Steatorea (malabsorbsi lemak): ' a. Maldigesti intralumenal: 1. Sirosis dan obstruksi saluran empedu 2. Pertumbuhan bakteri berlebihan (bacterial overgrowth) 3. Insufislensi eksokrin pankreas 4. Insufislensi eksokrin pankreas kronik 5. Fibrosis kistik 6. Somatostatinoma b, Malasorbsi mukosa: 1. Obat kolkisin, kolestiramin. neomisin, paraaminosalicylic acid (PAS), dan NSAID. 2. Penyakit infeksi: Parasit (Giardia, Cryptosporidium, Isospora, cacing Strongyloides. Myobacterium avium, agamaglobulinemias, AIDS. 3. Penyakit sistem Imun: mastositosis sistemik, gastroenteritis eosinofilik 4. Spnjtropik 5. Spru Celiac 6. Dermatitis herpetiformis 7. Penyakit Whipple 6. Abetalipoproteinemia c. Malasorbsi pasca mukosa: Limfangiektasia intestinal d. Steatorea pada penyebab campuran: 1. Sindrom usus pendek 2. Penyakit metabolik: tiroloksikosis, insufisiensi adrenal, malnutrisi kaiori protein, penyakit hati. 2. Diare cair/air yang respon terhadap puasa: a. Masukan cairan yang tidak dapat diabsorbsi: - Diare karena magnesium - Diare anion natrium b. Malabsorbsi karbohidrat: - Diare karena sorbitol dan fruktosa - Waktu transit usus yang cepat (rapid Intestinal transit) - Malat ;orbsl glukosa-galaktosa c. Diare asam empedu: - Penyakit berat, reseksi, atau operasi bypass ileum distal: pada penyakit Crohn atau adhesi pasca operasi. - Malabsorbsi asam empedu primer: kongenital atau didapat - Malabsorbsi asam empedu setelah operasi abdomen atas, baik vagotomi trunkal atau

kolesislektomi. d. Diare pasca vagotomi 3. Diare cair/air yang dapat respons atau lidak lerhadap puasa (diare dengan patofisiologi campuran atau tidak jelas): a. Sindrom kolon iritatlf (Irritable bowel syndrome) b. Alergi makanan c. Kolitis mikroskopik - Kolitis kolagen dan mikroskopik - Enterokolitis eosinofilik perikript 4. Diare cair/air yang lidak respon terhadap puasa (diare sekretorik mumi): a. Sindrom karsinoid b. Gastrinoma c. Vipoma atau sindrom Watery Diarrhea-Hypokatemia-Achlorhydria (WDHA) d. Karsinoma medula tiroid Glukagonoma e. f. Adenoma villosa g. Mastositosis sistemik h. Diare factitious . i. Diare idiopalk kronik dan sindrom kolera pseudopankreatik j. Diare diabetik k. Diare alkoholik I. Diare sekretorik kongenital 5. Diare Inflamatorfk: a. Penyakit usus inftamatorik: Penyakit Crohn pada usus halus dan besar atau kolitis ulseratif. b. Gastroenteritis eosinofilik c. Alergi susu dan protein kacang kedelai d. Enteropati kehilangan protein (protein-losing enteropathy) e. Enterokolitis radiasl kronik f. Penyakit lain: trombosis arteri atau vena mesenterika akut, iskemia vaskular mesenterika kronik. tuberkulosis dan histoplasmosls gastrointestinal, sindrom Behcet atau sindrom Churg-Strauss, penyakit graft-versus-host disease setelah transplantasi sumsum tulang akut alogenik. enterokolitis neutropenik, sindrom Kronkhite -Kanada