Anda di halaman 1dari 18

Barotrauma

11:10 AM Posted by Irga Barotrauma Pada dasarnya manusia merupakan suatu makhluk daratan, yang sudah menyesuaikan diri dengan kehidupan di daratan. Maka situasi kehidupan diudara (suatu penerbangan) tentu merupakan hal yang asing/aneh, sehingga akan mengakibatkan stress bagi yang bersangkutan. isamping itu suatu penerbangan mengakibatkan ter!adinya perubahan" perubahan keadaan di sekitar tubuh antara lain perubahan tekanan udara yang dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh manusia.(1) alam suatu penerbangan seseorang akan mengalami perubahan ketinggian yang mengakibatkan ter!adinya perubahan tekanan udara disekitarnya. #ekanan udara tersebut akan menurun pada saat naik/as$end, dan akan meninggi bila des$end.(1,%,&) 'arotrauma dapat menyebabkan berbagai mani(estasi mulai dari nyeri telinga, sakit kepala sampai nyeri persendian, paralisis, koma dan kematian. #iga mani(estasi yang paling sering dari barotrauma termasuk kerusakan pada sinus paranasalis, paru"paru, telinga tengah, penyakit dekompresi, luka akibat ledakan (bom) dan terbentuknya emboli udara dalam arteri. 'arotrauma !uga bisa diinduksi oleh pemasangan )entilator mekanik.(%,&) 'arotrauma dapat berpengaruh pada beberapa area tubuh yang berbeda, termasuk telinga, muka (sinus paranasalis), dan paru"paru. (*) +,+-I.I 'arotrauma adalah kerusakan !aringan dan sekuelenya yang ter!adi akibat perbedaan antara tekanan udara (tekan barometrik) di dalam rongga udara (isiologis dalam tubuh dengan tekanan di sekitarnya. 'arotrauma paling sering ter!adi pada penerbangan dan penyelaman dengan s$uba.(*,/) I-.I +'arotrauma dapat ter!adi misalkan pada telinga tengah dapat ter!adi saat menyelam ataupun saat terbang. Perubahan tekanan pada kedalaman 10 kaki pertama di ba1ah air setara dengan perubahan tekanan pada ketinggian 12.000 kaki pertama

di atas bumi. engan demikian, perubahan tekanan lingkungan ter!adi lebih $epat pada saat menyelam dibandingkan dengan saat terbang. 3al ini dapat men!elaskan relati)e tingginya insiden barotrauma pada telinga tengah saat menyelam. 'arotrauma telinga tengah dapat ter!adi pada penyelaman kompresi udara yaitu dengan menggunakan .45'A (sel( $ontained 5nder1ater 'reathing Apparatus) atau penyelaman dengan menahan napas. .eringkali ter!adi pada kedalaman 10"%0 kaki. .ekalipun insidens relati)e lebih tinggi pada saat menyelam, masih lebih banyak orang yang bepergian dengan pesa1at dibandingkan orang menyelam. Pesa1at komersial telah diberi tekanan udara namun hanya sampai 2000 kaki. Maka barotrauma masih mungkin ter!adi, namun insidensnya tidak setinggi yang diakibatkan menyelam. 3al ini disebabkan karena pada saat menyelam, untuk mengatasi tekanan yang meningkat, harus dilakukan usaha untuk menyeimbangkan tekanan misalnya melalui Manu)er )alsal)a, sedangkan pada saat naik pesa1at komersial, tekanan yang menurun biasanya dapat diseimbangkan se$ara pasi(. (/) +#I6768I 'arotrauma paling sering ter!adi pada perubahan tekanan yang besar seperti pada penerbangan, penyelaman misalkan pada penyakit dekompresi yang dapat menyebabkan kelainan pada telinga, paru"paru, sinus paranasalis serta emboli udara pada arteri yang dimana diakibatkan oleh perubahan tekanan yang se$ara tiba"tiba, misalkan pada telinga tengah se1aktu dipesa1at yang menyebabkan tuba eustakius gagal untuk membuka. #uba eustakius adalah penghubung antara telinga tengah dan bagian belakang dari hidung dan bagian atas tenggorokan. 5ntuk memelihara tekanan yang sama pada kedua sisi dari gendang telinga yang intak, diperlukan (ungsi tuba yang normal. 9ika tuba eustakius tersumbat, tekanan udara di dalam telinga tengah berbeda dari tekanan di luar gendang telinga, menyebabkan barotrauma. (:,0,2,10) PA#6,I.I6768I 'umi diselubungi oleh udara yang disebut Atmos(er 'umi. atmos(er itu terbentang mulai dari permukaan 'umi sampai keketinggian &000 km.(1) 5dara tersebut mempunyai massa, dan berat lapisan udara ini akan menimbulkan suatu tekanan yang disebut tekanan udara. Makin tinggi lokasi semakin renggang udaranya, berarti semakin ke$il tekanan udaranya. .ehingga pinggiran Atmos(er 'umi tersebut akan berakhir dengan suatu keadaan hampa udara. 7ihat #abel 1. 5kuran tekanan gas : mm 3g, mm 3%6 , Atmos(ir (Atm) , P.I (Pound per .;uare In$h), #orr , 'arr et$.(1,11) #rauma akibat perubahan tekanan, se$ara umum di!elaskan melalui 3ukum 'oyle. 3ukum boyle menyatakan bah1a )olume gas berbanding terbalik dengan tekanan atau P1<=1 > P%<=%.(%,/) Ada bagian"bagian tubuh yang berbentuk seperti rongga, misalnya : $a)um tympani, sinus paranasalis, gigi yang rusak, traktus digesti)us dan traktus respiratorius. Pada penerbangan, sesuai dengan 3ukum 'oyle yang mengatakan bah1a )olume gas berbanding terbalik dengan tekanannya, maka pada saat tekanan udara di sekitar tubuh menurun/meninggi, ter!adi perbedaan tekanan udara antara di rongga tubuh dengan di luar, sehingga ter!adi penekanan/penghisapan terhadap mukosa dinding rongga dengan segala akibatnya.(1) 'erdasarkan 3ukum 'oyle diatas dapat di!elaskan bah1a suatu penurunan atau peningkatan

pada tekanan lingkungan akan memperbesar atau menekan (se$ara berurutan) suatu )olume gas dalam ruang tertutup. 'ila gas terdapat dalam struktur yang lentur, maka struktur tersebut dapat rusak karena ekspansi ataupun kompresi. 'arotrauma dapat ter!adi bilamana ruang"ruang berisi gas dalam tubuh (telinga tengah, paru"paru) men!adi ruang tertutup dengan men!adi buntunya !aras"!aras )entilasi normal.(1) 5ntuk 'arotrauma yang ter!adi pada tubuh, / kondisi di ba1ah ini harus ditemukan : 1. 3arus ada udara %. #empatnya harus dipisahkan oleh dinding yang keras &. #empatnya harus tertutup *. #empatnya harus memiliki pembuluh darah /. #er!adi perubahan tekanan dari lingkungan sekitar ?+7AI-A- PA A #+7I-8A #uba eustakius se$ara normal selalu tertutup namun dapat terbuka pada gerakan menelan, mengunyah, menguap, dan dengan manu)er =alsa)a. Pilek, rinitis alergika serta berbagai )ariasi anatomis indi)idual, semuanya merupakan predisposisi terhadap dis(ungsi tuba eustakius. (%) 'arotrauma, dengan ruptur membran timpani (M#), dapat ter!adi setelah suatu penerbangan pesa1at atau setelah berenang atau menyelam. Mekanisme bagaimana ini dapat ter!adi, di!elaskan diba1ah ini.(1%) .aluran telinga luar, telinga tengah, telinga dalam dapat dianggap sebagai & kompartemen tersendiri, ketiganya dipisahkan satu dengan yang lain oleh membran timpani dan membran tingkap bundar dan tingkap o)al. #elinga tengah merupakan suatu rongga tulang dengan hanya satu penghubung ke dunia luar, yaitu melalui tuba +usta$hii. #uba ini biasanya selalu tertutup dan hanya akan membuka pada 1aktu menelan, menguap, =alsa)a maneu)er. =alsa)a maneu)er dilakukan dengan menutup mulut dan hidung, lalu meniup dengan kuat. engan demikian tekanan di dalam pharyn< akan meningkat sehingga muara dapat terbuka.(1) ari skema diatas ini dapat dilihat bah1a u!ung tuba di bagian telinga tengah akan selalu terbuka, karena terdiri dari massa yang keras/tulang. .ebaliknya u!ung tuba di bagian pharyn< akan selalu tertutup karena terdiri dari !aringan lunak, yaitu mukosa pharyn< yang se1aktu" 1aktu akan terbuka di saat menelan. Perbedaan anatomi antara kedua u!ung tuba ini mengakibatkan udara lebih mudah mengalir keluar daripada masuk kedalam $a)um tympani. 3al inilah yang menyebabkan ke!adian barotitis lebih banyak dialami pada saat menurun dari pada saat naik tergantung pada besamya perbedaan tekanan, maka dapat ter!adi hanya rasa sakit (karena teregangnya membrana tympani) atau sampai pe$ahnya membrana tympani.(1) 'arotrauma des$ent dan as$ent dapat ter!adi pada penyelaman. Imbalans tekanan ter!adi apabila penyelam tidak mampu menyamakan tekanan udara di dalam rongga tubuh pada 1aktu tekanan air bertambah atau berkurang(1%) 'arotrauma telinga adalah yang paling sering ditemukan pada penyelam. dibagi men!adi & !enis yaitu barotrauma telinga luar, tengah dan dalam , tergantung dari bagian telinga yang terkena. 'arotrauma telinga ini bisa ter!adi se$ara bersamaan dan !uga dapat berdiri sendiri.(1%)

'arotrauma telinga luar berhubungan dengan dunia luar, maka pada 1aktu menyelam, air akan masuk ke dalam meatus akustikus eksternus. 'ila meatus akustikus eksternus tertutup, maka terdapat udara yang ter!ebak. Pada 1aktu tekanan bertambah, menge$ilnya )olume udara tidak mungkin dikompensasi dengan kolapsnya rongga (kanalis akustikus eksternus), hal ini berakibat ter!adinya de$ongesti, perdarahan dan tertariknya membrana timpani ke lateral. Peristi1a ini mulai ter!adi bila terdapat perbedaan tekanan air dan tekanan udara dalam rongga kanalis akustikus eksternus sebesar @ 1/0 mm3g atau lebih, yaitu sedalam 1,/ A % meter.(1%) 'arotrauma telinga tengah akibat adanya penyempitan, in(lamasi atau udema pada mukosa tuba mempengaruhi kepatenannya dan merupakan penyulit untuk menyeimbangkan tekanan telinga tengah terhadap tekanan ambient yang ter!adi padasaat as$ent maupun des$ent, baik penyelaman maupun penerbangan. #er!adinya barotrauma tergantung pada ke$epatan penurunan atau ke$epatan peningkatan tekanan ambient yang !auh berbeda dengan ke$epatan peningkatan tekanan telinga tengah.(1%) 'arotrauma telinga dalam biasanya adalah komplikasi dari barotrauma telinga tengah pada 1aktu menyelam, disebabkan karena malakukan maneu)er )alsa)a yang dipaksakan. 'ila ter!adi perubahan dalam ka)um timpani akibat barotrauma maka membran timpani akan mengalami edema dan akan menekan stapes yang terletak pada (oramen o)ale dan membran pada (oramen rotunda, yang mengakibatkan peningkatan tekanan di telinga dalam yang akan merangsang labirin )estibuler sehingga ter!adi de)iasi langkah pada pemeriksaan B.tepping #estC. apat disimpulkan , gangguan pada telinga tengah dapat berpengaruh pada labirin )estibuler dan menampakkan ketidakseimbangan laten pada tonus otot melalui re(leks )estibulospinal. (1%) .eperti yang di!elaskan di atas, tekanan yang meningkat perlu diatasi untuk menyeimbangkan tekanan, sedangkan tekanan yang menurun biasanya dapat diseimbangkan se$ara pasi(. engan menurunnya tekanan lingkungan, udara dalam telinga tengah akan mengembang dan se$ara pasi( akan keluar melalui tuba eustakius. engan meningkatnya tekanan lingkungan, udara dalam telinga tengah dan dalam tuba eustakius men!adi tertekan. 3al ini $enderung menyebabkan pen$iutan tuba eustakius. 9ika perbedaan tekanan antara rongga telinga tengah dan lingkungan sekitar men!adi terlalu besar (sekitar D0 sampai 100mmhg), maka bagian kartilaginosa diri tuba eustakius akan semakin men$iut. 9ika tidak ditambahkan udara melalui tuba eustakius untuk memulihkan )olume telinga tengah, maka struktur"struktur dalam telinga tengah dan !aringan didekatnya akan rusak dengan makin bertambahnya perbedaan. #er!adi rangkaian kerusakan yang dapat dipekirakan dengan berlan!utnya keaadan )akum relati( dalam rongga telinga tengah. Mula"mula membrana timpani tertarik kedalam. Eetraksi menyebabkan membrana dan pe$ahnya pembuluh"pembuluh darah ke$il sehingga tampak gambaran in!eksi dan bula hemoragik pada gambaran in!eksi dan bula hemoragik pada gendang telinga tengah !uga mukosa telinga tengah !uga akan berdilatasi dan pe$ah, menimbulkan hemotapimum. ?adang"kadang tekanan dapat menyebabkan ruptur membrana timpani.(*,/,10) 8e!ala"ge!ala klinik barotrauma telinga:(11) 1. 8e!ala des$ent barotrauma: " -yeri (ber)ariasi) pada telinga yang terpapar.

" ?adang ada ber$ak darah dihidung atau naso(aring. " Easa tersumbat dalam telinga/tuli kondukti(. %. 8e!ala as$ent barotrauma: " Easa tertekan atau nyeri dalam telinga. " =ertigo. " #innitus/tuli ringan. " 'arotrauma telinga dalam sebagai komplikasi. 8rading klinis kerusakan membrane timpani akibat barotrauma adalah(11,1&) " 8rade 0 : berge!ala tanpa tanda"tanda kelainan. " 8rade 1 : in!eksi membrane timpani. " 8rade % : in!eksi, perdarahan ringan pada membrane timpani. " 8rade & : perdarahan berat membrane timpani. " 8rade * : perdarahan pada telinga tengah (membrane timpani menon!ol dan agak kebiruan. " 8rade/ : perdarahan pada meatus eksternus F rupture membrane timpani. Anamnesis yang teliti sangat membantu penegakan diagnosis. 9ika dari anamnesis ada ri1ayat nyeri telinga atau pusing, yang ter!adi setelah penerbangan atau suatu penyelaman, adanya barotruma seharusnya di$urigai. iagnosis dapat dikom(irmasi melalui pemeriksaan telinga, dan !uga tes pendengaran dan keseimbangan.(*) iagnosis dipastikan dengan otoskop. 8endang telinga tampak sedikit menon!ol keluar atau mengalami retraksi. Pada kondisi yang berat, bisa terdapat darah di belakang gendang telinga. ?adang"kadang membran timpani akan mengalami per(orasi. apat disertai gangguan perdengaran kondukti( ringan.(/,:,0) Perlu ditekankan bah1a tinnitus yang menetap, )ertigo dan tuli sensorineural adalah ge!ala" ge!ala kerusakan telinga dalam. 'arotrauma telinga tengah tidak !arang menimbulkan kerusakan telinga dalam. ?erusakan telinga dalam Merupakan masalah yang serius dan mungkin memerlukan pembedaham untuk men$egah kehilangan pendengaran yang menetap. .emua orang yang mengeluh kehilangan pendengaran dengan barotrauma harus men!alani u!i pendengaran dengan rangkaian penala untuk memastikan bah1a gangguan pendengaran bersi(at kondukti( dan bukannya sesorineural.(/,10) P+-4+8A3A5saha pre)enti( terhadap barotrauma dapat dilakukan dengan selalu mengunyah permen karet atau melakukan perasat )alsal)a, terutama se1aktu pesa1at terbang mulai turun untuk mendarat. ?husus pada bayi disarankan agar menunda penerbangan bila disertai pilek. 'ila memungkinkan maka bayi, sesaat sebelum mendarat harus tetap disusui atau menghisap air botol, agar tuba eustakius tetap terbuka.(D,1*) -asal dekongestan atau antihistamin bisa digunakan sebelum terpapar perubahan tekanan yang besar. 5sahakan untuk menghidari perubahan tekanan yang besar selama mengalami in(eksi saluran pernapasan bagian atas atau serangan alergi.(:,0) P+-A#A7A?.A-AA5ntuk mengurangi nyeri telinga atau rasa tidak enak pada telinga, pertama"tama yang perlu

dilakukan adalah berusaha untuk membuka tuba eustakius dan mengurangi tekanan dengan mengunyah permen karet, atau menguap, atau menghirup udara, kemudian menghembuskan se$ara perlahan"lahan sambil menutup lubang hidung dengan tangan dan menutup mulut. (%) .elama pasien tidak menderita in(eksi traktus respiratorius atas, membrane nasalis dapat mengkerut dengan semprotan nosine(rin dan dapat diusahakan mengin(lasi tuba eustakius dengan perasat PolitGer, khususnya dilakukan pada anak"anak berusia &"* tahun. ?emudian diberikan dekongestan, antihistamin atau kombinasi keduanya selama 1"% minggu atau sampai ge!ala hilang, antibioti$ tidak diindikasikan ke$uali bila ter!adi per(orasi di dalam air yang kotor. Perasat PolitGer terdiri dari tindakan menelan air dengan bibir tertutup sementara ditiupkan udara ke dalam salah satu nares dengan kantong PolitGer atau apparatus senturiH nares yang lain ditutup. ?emudian anak dike!utkan dengan meletuskan balon ditelinganya, bila tuba eustakius berhasil diin(lasi, se!umlah $airan akan tere)akuasi dari telinga tengah dan sering terdapat gelembung"gelembung udara pada $airan. (%,/) 5ntuk barotrauma telinga dalam, penanganannya dengan pera1atan di rumah sakit dan istirahat dengan ele)asi kepala &0"*00. ?erusakan telinga dalam merupakan masalah yang serius yang memungkinkan adanya pembedahan untuk men$egah kehilangan pendengaran yang menetap. .uatu insisi dibuat didalam gendang telinga untu menyamakan tekanan dan untuk mengeluarkan $aioran (myringitomy) dan bila perlu memasang pipa )entilasi. Ialaupan demikian pembedahan biasanya !arang dilakukan. ?adang"kadang, suatu pipa ditempatkan di dalam gendang telinga, !ika seringkali perubahan tekanan tidak dapat dihindari, atau !ika seseorang rentan terhap barotrauma. (*,/,:,D) ?+7AI-A- PA A .I-5. PAEA-A.A7I. Eongga tubuh yang lain yang sering mendapat gangguan akibat adanya perbedaan tekanan antara di dalam rongga dan sekitar tubuh adalah sinus paranasalis. inding sinus ini dilapisi mukosa dan muaranya pada $a)um nasi. Ada * buah sinus pada tubuh kita, tapi yang sering terganggu adalah % buah, yaitu sinus ma<ilaris dan sinus (rontalis, sedang yang % buah lagi, yaitu sinus ethmoidalis dan sinus sphenoidalis !arang terganggu. ?elainan di sinus"sinus ini disebut : 'arosinusitis. Prosentase ke!adiannya kira"kira 1,10 "" 1,/J. (1) .inus adalah kantung udara di tulang atau sekeliling hidung. .inus barotrauma ter!adi ketika ter!adi perbedaan tekanan antara udara di dalam sinus dengan tekanan di luar. Penderita dapat merasakan nyeri di sekitar tulang pipi atau di bagian atas mata, kadang !uga dapat ter!adi in(eksi sinus, perdarahan dari hidung, dan sakit kepala. (1/) Pato(isiologi .inus paranasalis bermuara di rongga hidung. 7ubang muara tersebut relati( sempit. inding rongga sinus ini dilapisi oleh mukosa dan selalu dalam keadaan basah, maka di dalam rongga sinus itu selalu ada uap air yang !enuh. ?arena $ara ter!adinya serangan pada semua sinus adalah sama sa!a, maka akan diterangkan salah satunya sa!a, yaitu pada sinus ma<ilaris. .ekarang mari kita lihat apa yang ter!adi pada saat pesa1at naik. .e1aktu di permukaan laut, tekanan udara di sinus ma<ilaris sama dengan di rongga hidung/di udara luar sekitar tubuh, yaitu 0:0 mm3g. 'ila kemudian orang ini kita ba1a ke ketinggian tertentu, misalnya /,/ km, dimana tekanan udara kira"kira 1/% Atm, maka akan ter!adi perbedaan tekanan di dalam rongga sinus dan di rongga

hidung. 'ila ke$epatan naiknya se$ara perlahan"lahan, perbedaan tekanan tersebut akan dapat diatasi dengan adanya aliran udara dari rongga sinus ke rongga hidung. #etapi bila ke$epatan naik dari pesa1at demikian besar, maka mengingat sempitnya lubang muara sinus itu, aliran udara yang ter!adi tidak akan dapat men$apai keseimbangan tekanan, berarti tekanan di dalam rongga sinus lebih tinggi daripada di rongga hidung, dengan akibat ter!adinya penekanan terhadap mukosa sinus. Inilah yang mengakibatkan timbulnya rasa sakit dan in(lamasi, yang disebut 'arosinusitis. 3al yang sebaliknya akan ter!adi pada 1aktu pesa1at menurun.(1) ari pen!elasan diatas ternyata bah1a besarnya lubang muara sinus turut menentukan proses ter!adinya barosinusitis..emakin ke$il muara sinus itu, makin besar kemungkinan ter!adinya barosinusitis. 9adi pada seseorang yang menderita sakit di saluran perna(asan bagian atas, pembengkakan/penebalan mukosa mengakibatkan penyempitan muara sinus, sehingga akan mengalami kesulitan dalam men$apai keseimbangan tekanan. Mengenai prosentase ke!adian se1aktu naik/turun, Adler berpendapat bah1a prosentase 1aktu turun lebih besar dari pada 1aktu naik. .ebenarnya hal ini tergantung pada bentuk mukosa di muara sinus tersebut. Pada orang normal muara ini terbuka rata. .edang pada beberapa orang mukosa di muara sinus itu berbentuk seperti bibir, maka hal ini akan mengakibatkan aliran udara $enderung untuk lebih mudah keluar daripada memasuki rongga sinus. alam kondisi seperti ini prosentase barosinustitis akan lebih besar pada 1aktu pesa1at menurun daripada 1aktu naik. (1) .alah satu komplikasi dari barotrauma adalah kolaps paru. ?omplikasi yang lain adalah penyakit dekompresi yang ter!adi karena kadar nitrogen terdapat dalam aliran darah yang bertekanan tinggi. 8elembung udara yang terbentuk pada saat turun ke kedalaman dari permukaan air pada saat menyelam disebut emboli udara. +mboli udara bisa terdapat di beberapa organ tubuh. Akan berbahaya ketika emboli udara menghentikan aliran darah ke organ, khususnya hati, paru K otak. (10) 'arotrauma yang bere(ek pada paru adalah trauma pada paru selama naik ke permukaan air dari kedalaman. Pada saat naik ke permukaan air, tekanan atmos(er turun dan )olume di paru meningkat. ?etika udara di buang dengan pernapasan normal, maka tekanan akan normal sehingga tidak ter!adi kerusakan. 'eberapa kondisi, udara dapat tertampung di al)eoli 1alaupun dilakukan pernapasan normal. 'ila tumpukan udara dalam al)eoli tidak dapat di buang dengan pernapasan normal maka al)eoli dapat pe$ah ketika naik ke permukaan air. 'ila al)eoli pe$ah, udara dapat keluar ke $a)itas pleura. 'ila al)eoli pe$ah maka )olume air yang masuk akan bertambah. 'ernapas se$ara teratur dapat mengurangi tekanan di $a)itas pleura. 'eberapa saat kemudian udara dapat menembus !aringan menyebabkan emphysema sub$utaneous (terlihat gelembung udara di ba1ah kulit) atau emphysema mediastinal (udara tertimbun di !aringan K rongga dada). ?eadaan yang lebih buruk, udara dapat menembus peredaran darah sehingga menyebabkan arteri ruptur K al)eoli pe$ah. 'ila gelembung gas menembus system peredaran darah dapat mengurangi suplai darah ke organ seperti gin!al, otak, hati, usus halus. Pe$ahnya al)eoli dapat ter!adi bila )olume dan tekanan udara ke pleura besar sehingga !antung tidak dapat memompa darah ke tubuh dan paru. (1%) Penyakit dekompresi adalah penyakit yang disebabkan oleh pelepasan dan pengembangan

gelembung"gelembung gas dari (ase larut dalam darah atau !aringan akibat penurunan $epat tekanan disekitarnya, sehingga menyebabkan kerusakan pada !aringan tubuh.(10) .etelah .iebe (inggris, 12&0) men$iptakan standar di)ing dress untuk penyelaman dalam, timbul kesulitan baru, yaitu mun$ulnya penyakit aneh yang disebut sebagai penyakit dekompresi, dari %ge!ala"ge!ala yang ringan berupa nyeri otot, sendi dan tulang, sampai ge!ala yang sangat berat, berupa kelumpuhan anggota gerak bahkan kematian. Paul 'ert (peran$is, 1202) adalah orang pertama yang menemukan penyebab P . Ia mendemostrasikan pada binatang bah1a nitrogen (-%) yang larut akan men!adi gas pada 1aktu dekompresi dan pembentukan gelembung inilah penyebab P . .elan!utnya ia mengan!urkan mengurangi tekanan se$ara perlahan"lahan apabila peker!a $aisson atau penyelam naik kepermukaan. 'ahkan penderita $aisson sembuh kembali apabila masuk lagi kedalam $aisson dan kemudian menurunkan tekanan udara se$ara perlahan" lahan. (10) Penyakit dekompresi diklasi(ikasikan dalam tipe 1 K tipe % atas dasar beratnya penyakit dan respon terhadap terapi. #ipe 1 ini termasuk nyeri mus$uloskeletal, mani(estasi kulit dan lim(atik, dan beberapa ge!ala nonspesi(ik seperti malaise, anoreksia, dan rasa lelah. #ipe 1 ini tidak memerlukan terapi atau rekompresi singkat. #ipe % ini termasuk de(ek system sara( pusat (..P), gangguan kardiorespiratorik, dan neuropati peri(er. ?asus"kasus ini lebih berat dab perlu penanganan segera. (10) 'ila seorang menggunakan udara bertekanan tinggi sebagai media pernapasan untuk menyelam, maka semakin dalam dan semakin lama ia menyelam, maka semakin banyak gas yang larut dan tetimbun dalam !aringan tubuh sesuai hokum 3enry, )olume gas yang larut dalam suatu $airan sebanding dengan tekanan gas diatas $airan itu. ?arena oksigen (0%) dikonsumsi didalam tubuh, maka yang tinggal adalah nitrogen (-%) yang merupakan gas lembam (inert, tidak akti(). .eperti kita ketahui tekanan udara dipermukaan laut adalah 1 atm absolute (A#A) dan setiap kedalaman 10 meter tekanan akan bertambah 1 A#A. 9adi bila 1 liter -% terlarut didalam tubuh seorang penyelam pada permukaan, maka pada kedalaman %0 meter (& A#A) ia menyerap & liter -%. -% yang berlebihan ini oleh darah didistribusikan ke !aringan"!aringan sesuai dengan ke$epatan aliran darah ke !aringan tersebut serta daya gabung !aringan terhadap -%. (10) 'arotrauma paru"paru yang dapat ter!adi pada 1aktu penyelam naik, khususnya bila ini $epat, dan penyelam menehan napas sehingga paru"paru men!adi ruang tertutup. Menurunnya tekanan misalnya dari * A#A ke 1 A#A menyebabkan eskpansi berlebihan paru"paru sesuai hokum 'oyle, sehingga !aringan paru"paru dapat robek dan udara berupa gelembung ke$il masuk di dalam pembuluh darah yang !uga robek. engan demikian ter!adi emboli gas arterial (+8A) yang dapat menyebabkan komplikasi neurologik berupa in(ark otak yang patologinya tidak berbeda dengan emboli !enis lain dengan ge!ala yang timbul $epat, berbeda dengan P yang berlangsung progresi( lambat. -amun kedua kendala dekompresi ini, +8A dan P , dapat ter!adi bersamaan. 5ntuk ter!adinya barotrauma paru"paru tidak ada ambang kedalaman atau lama penyelaman yang bermaknaH hanya satu tarikan napas gas pada tekanan sedangkal % meter air laut sudah $ukup. (10) +mboli udara : yaitu kondisi yang disebabkan masuknya udara dari paru ke $a)itas dada K menekan paru sehingga ter!adi kolaps paru. 8e!alanya sangat ber$)ariasi, tergantung kepada

!umlah udara yang masuk kedalam ronga pleura dan luasnya paru"paru yang mengalami kolaps. 8e!alanya bisa berupa: " -yeri dada ta!am yang timbul se$ara tiba"tiba, dan semakin nyeri !ika penderita menarik na(as dalam atau terbatuk " .esak na(as " ada terasa sempit " Mudah lelah " enyut !antung yang $epat " Iarna kulit men!adi kebiruan akibat kekurangan oksigen.. 8e!ala lainnya yang mungkin ditemukan: " 3idung tampak kemerahan " 4emas, stres, tegang " #ekanan darah rendah (hipotensi) Apabila trauma ter!adi pada )ena yang besar dekat dengan !antung, maka udara dapat masuk ke sistem sirkulasi. Akibat tekanan darah yang negati)e dalam system )ena. emikian pula, bila peningkatan tekanan atmos(er dengan $epat dapat mengakibatkan gelambung gas dalam darah K !aringan, atau pembentukan gelembung gas dalam darah dan !aringan, selain itu pembuluh darah paru dapat rupture, sehingga udara di atmos(er masuk melalui rupture pembuluh darah. 8elembung udara kemudian masuk ke sistem sirkulasi.(10,12) Pada emboli udara, udara mula"mula terdapat dalam pembuluh darah paru, lalu ke Arterio)enous .hunt untuk masuk ke paru. .elain itu udara !uga masuk ke pembuluh darah di otak melalui ,oramen 6)ale. Mor(ologi dari edema otak K gas dapat ditemukan di pembuluh darah. (10,12) 8elembung gas ini dominan berada dalam )ena besar yang mengembalikan darah ke !antung. ?arena )ena dalam per!alanannya ke paru"paru diameternya bertambah besar, maka emboli gas tanpa hambatan sampai di paru"paru dan besar, maka emboli gas tanpa hambatan sampai di paru" paru dan terperangkap didalam kapiler"kapiler paru"paru sehingga ter!adi penyumbatan, dan dengan produk )asoakti( dari akti(itas permukaan gelembung menimbulkan seak napas, sakit dada dan batuk kering ($hokes). Pernapasan men!adi $epat dan dangkal, sianosis dapat timbul pada titik ini, begitu pula ge!ala kegagalan !antung kanan karena ter!adi syok kardio)askuler. (10) Presentasi klasik emboli gas akibat barotrauma paru"paru adalah hilangnya segara kesadaran yang dapat $epat menyebabkan kematian atau mani(estasi seperti stroke (hemiplegia, monoplegia) pada 1aktu tiba dipermukaan, sedangkan presentasi neurologi$ klasik dari P akibat gelembung"gelembung dari gas larut adalah as$ending paraplegia (spinal bends). (10) Penatalaksanaan Ialaupun kasus"kasus ringan dapat diobati dengan menghirup 100J 6% pada tekanan permukaan, pengobatan terpenting adalah rekompresi. #iba di E5'# maka rekompresi dengan 100J 6% dengan tekanan paling sedikit kedalaman 12 meter (%,2 A#A) adalah pilihan utama pada banyak kasus P . 'ila sesudah 10 menit penderita belum sembuh sempurna, maka terapi diperpan!ang sampai 100 menit dengan diselingi tiap %0 menit bernapas / menit udara biasa.

.etelah ini dilakukan dekompresi dari 12 meter ke D meter selama &0 menit dan mengobser)asi penderita kemungkinan ter!adinya deteriorasi. .elan!utnya penderita dinaikan kepermukaan selama &0 menit. .eluruh 1aktu pengobatan dapat berlangsung kurang dari / !am. Eekompresi mengurangi diameter gelembung sesuai 3ukum 'oyle dan ini akan menghilangkan rasa sakit dan mengurangi kerusakan !aringan. .elan!utnya gelembung larut kembali dalam plasma sesuai 3ukum 3enry. 6% yang digunakan dalam terapi memper$epat sampai 10 kali pelarutan gelembung dan membantu oksigenasi !aringan yang rusak dan iskemik. (10) alam kasus darurat yang !auh dari (asilitas E5'# dapat dilakukan rekompresi dalam air untuk mengobati P langsung ditempat. Eekompresi dilakukan pada kedalaman maksimum D meter selama &0":0 menit. ?e$epatan naik adalah 1 meter tiap 1% menit, dan bila ge!alanya kambuh, tetaplah berada dikedalaman tersebut selama &0 menit sebelum meneruskan naik kepermukaan. .etiba dipermukaan, penderita diberi 6% selama 1 !am, kemudian berna(as dengan udara selama 1 !am, demikian seterusnya hingga 1% !am. Ialaupun dapat dan telah dilakukan, mengenakan kembali alat selam dan menurunkan penyelam didalam air untuk rekompresi, namun $ara ini tidak dapat dibenarkan. ?esukaran yang dihadapi adalah penderita tidak dapat menolong dirinya sendiri, tidak dapat dilakukan inter)ensi medi$ bila ia memburuk dan terbatasnya suplai gas. 6leh karena ini usaha untuk mengatasi P sering kali tidak berhasil dan malahan beberapa pebderita lebih memburuk keadaannya. (10) 6bat"obatan yang dapat diberikan selama rekompresi adalah in(use $airan (dekstran, plasma) bila ada dehidrasi atau syok, steroid (deksamethason) bila ada edema otak, obat anti pembekuan darah (heparin), digitalis bila ter!adi gagal !antung, anti oksidan ()itamin +, 4, beta karoten) untuk mengantisipasi pembekuan oksidan (radikal bebas) yang merusak sel tubuh pada terapi oksigen hiperbarik.(10) '7A.# I-95EL (75?A 7+ A?A-) 4edera karena ledakan dikelompokkan dalam * kategori : Primer, .ekunder, #ersier, K Muarterner. .eorang pasien dapat mengalami $edera lebih dari 1 kategori pengelompokan diatas. (1D) Mekanisme 'last In!ury(luka ledakan) ?e$elakaan dari blast in!ury (luka ledakan) melibatkan korban yang menderita $edera !aringan lunak. Prinsip mekanisme ke$elakaan melibatkan energi kinetik yang besar dalam 1aktu singkat. Illustrasi di ba1ah menun!ukkan $edera se$ara umum yang disebabkan oleh ledakan. (1D) 3igh 6rder +<plosi)es Adalah ledakan yang besar akibat reaksi bahan kimia. 'ahan kimia yang dimaksud adalah nitroglyserin, dinamit, 4"*, $ampuran Amonium -itrat K bahan bakar minyak. 5ntuk detonasi, digunakan bahan kimia yang dirubah men!adi bentuk gas dengan tekanan K temperature yang tinggi. 4ontohnya ledakan yang dihasilkan oleh 4"* yang dapat menghasilkan gelombang yang luas. (1D) -aiknya tekanan atau gelombang ledakan disebut B6)erpressureC. 8elombang tekanan meningkat dengan segera K $epat. 9umlah kerusakan dari gelombang tekanan ini tergantung :

(1D) " #ekanan pun$ak yang dihasilkan (6)erpressure :0"20 Potensial 7ethal) " urasi " Medium tempat ter!adinya ledakan (udara, air) " 9arak dari tempat ledakan ) 7o1 6rder +<plosi)es Adalah ledakan yang dihasilkan oleh tekanan dan energi yang rendah yang menyebabkan luka bakar. 7edakan ini disebut BPropellantsC sebab digerakkan oleh ob!ek yang menyerupai peluru yang melun$ur dengan $epat. 7edakan yang rendah dihasilkan dari bubuk mesiu K Moloto). (1D) Ada * tipe se$ara umum penyebab ledakan: (1D) '7A.# I-95EL PEIM+E Atau $edera ledakan se$ara langsung disebabkan oleh barotrauma yang biasanya ter!adi karena udara memasuki organ"organ, sehingga mengalami kerusakanoleh tekanan dinamik di !aringan, tetapi tergantung dari lokasi ledakan. Euptur dari membran timpani, kerusakan paru dan emboli udara, dan ruptur organ dalam adalah penyebab primer dari blast in!ury (luka ledakan). (1D) Membran timpani adalah struktur yang memiliki tehanan yang paling rendah terhadap tekanan dari ledakan. 8endang telinga dapat menahan e(ek dari ledakan. Peningkatan tekanan / Psi di atas tekanan atmos(er dapat menyebabkan rupturnya gendang telinga, yang bermani(estasi pada ketulian, tinnitus, K )ertigo. Apabila tekanan dinamik tinggi, maka ossikula dari telinga tengah dapat terlepas. 8angguan karena trauma dapat menyebabkan tuli permanen. (1D) Euptur membran timpani adalah komplikasi dari blast in!ury (luka ledakan). 'eberapa pasien mengalami kerusakan paru tetapi membran timpaninya tidak ruptur. Pada Primary In!ury ter!adi per(orasi gendang telinga. 6rgan lain yang mengalami kelainan setelah ke$elakaan ledakan adalah mata K luka bakar pada tubuh. (1D) Paru adalah organ kedua yang mudah mengalami $edera akibat Primer 'last In!ury, akibat perbedaan tekanan antara al)eolar"$apillary disebabkan oleh 3emothora<, Pneumothora<, Pneumomediastinum, K .ub$utaneus emphysema. Perhatian ini timbul dari tekanan yang bersumber dari gelombang ledakan. 6leh karena itu tidak mengherankan bila ditemukan pembesaran !antung atau emboli udara pada pasien yang menderita Primary 'last In!ury yang sering menyebabkan kematian. (1D) 4edera pada paru setelah ledakan digambarkan sebagai kombinasi ge!ala paru yang disebabkan oleh paparan gelombang yang dihasilkan oleh ledakan. 'iasanya $edera ledakan pada paru ter!adi kira"kira 1"10J. 4edera pada paru setelah ter!adi ledakan dapat digambarkan sebagai CA$ute Eespiratory istressC dengan ge!ala sesak, bradikardi, hipotensi. Pasien kemungkinan menderita hipo<emia, hemoptysis, K dapat diintubasi endotra$heal. 4edera pada paru setelah ledakan dapat di identi(ikasi dengan (oto thora< di rumah sakit terdekat. 4olon adalah organ )is$era yang sering terkena akibat Primary 'last In!ury berupa ruptur $olon yang disebabkan oleh Is$hemik Mesenterik. .elain itu Primary 'last In!ury !uga dapat menyebabkan perdarahan dari hati, lien, gin!al, selain itu dapat menyebabkan ruptur bola mata,

K serous retinitis. (1D) .+46- AEL '7A.# I-95EI+. 'anyaknya ledakan yang berisi metalik atau (ragmen lainnya yang dapat menyebabkan luka penetrasi yang berakibat timbulnya kematian.(1D,%0) .uatu ledakan dapat menghamburkan berma$am"ma$am benda di sekitarnya (paku, logam, ka$a, kayu, dll) disebabkan oleh tekanan yang dihasilkan oleh angin K mengenai korban. Eata"rata debu K kotoran yang berasal dari tanah atau lumpur dapat meninggalkan karakteristik yang sama berupa 1arna kehitam"hitaman pada kulit. 8ambar 10. .e$ondary blast in!uries may not be initially ob)ious. A seemingly small abrasion or 1ound may mask the entran$e 1ound (or a large (ragment. #he +M. pro)ider should also remember that blast (ragments may be tra)eling up to (i)e times (aster than a military bullet. (1D) #+E#IAEL '7A.# I-95EI+. #rauma ledakan tersier merupakan hasil dari displasement pada pasien oleh angin ledakan. ?adang pasien sampai terlempar hingga ke tanah, sehingga dapat ter!adi Abrasi, ?ontusi K $edera tumpul. 'iasanya pasien terlempar ke udara. #rauma ledakan tersier ter!adi pada tahun 1DD/ di kota 6klahoma yang mendapat serangan 'om, dimana 1&/ orang dilaporkan terlempar akibat tekanan yang berasal dari ledakan K mengenai ob!ek di sekitarnya. 7edakan yang menimbulkan kolaps dari dinding pembuluh darah yang bisa menyebabkan kematian akibat trauma yang luas. 4rush syndrome dapat menyebabkan $olaps karena kerusakan !aringan otot K pelepasan myoglobin, potassium, K phosphate. .elain itu 4rush .yndrom dapat menyebabkan gagal gin!al karena retensi potassium yang berlebih dapat menyebabkan kerusakan otot. 6leh karena itu di butuhkan pengobatan yang tepat dengan melakukan hidrolisis K AlkaliGation. (1D,%0) .indrom kompartemen dapat ter!adi karena penyakit dekompresi disertai dengan ge!ala pembengkakan otot, Is$hemia, penurunan per(usi !aringan. ?ompartemen syndrome dapat menyebabkan kematian !aringan. ?ompartemen syndrome biasanya ter!adi pada e<tremitas. (1D,%0) #ertiary blast In!ury !uga ter!adi pada orang yang mengalami luka karena ledakan yang mengakibatkan (raktur, $edera otot terbuka atau tertutup. (1D,%0) M5AE#+E-AE '7A.# I-95EI+. isebut !uga Mis$ellaneous In!uries yang disebabkan oleh ke$elakaan akibat ledakan atau karena penyakit. Muarternar 'last In!uries meliputi komplikasi dari kondisi yang ditemukan. 4ontohnya dapat ter!adi pada 1anita hamil atau pada pasien yang mengkomsumsi anti$oagulant. Muarternary In!uries meliputi luka bakar (kimia), kera$unan, radiasi, As(iksia ( berupa 46 atau 4yanida, Asbes ). Muarternar 'last In!uries bisa !uga disebabkan oleh bom. #rauma ledakan Muarterner disebabkan dari berma$am"ma$am dampak dari ledakan, termasuk luka bakar kimia, debu yang mengandung ra$un K terhirup, paparan radiasi, terkena reruntuhan gedung. ,ase ini dapat ter!adi dalam periode yang pan!ang, $ontohnya Post #raumati$ .tress isorder (P#. ). 7uka bakar kimia atau terhirupnya debu yang mengandung ra$un dapat berasal dari ra$un yang dikandung oleh bahan"bahan ledakan atau dari material"material setelah ter!adi ledakan.(1D,%0)

+)aluasi 'last In!uries (luka ledakan) 4edera karena ledakan dapat ter!adi pada traktus gastrointestinal yang dapat ter!adi pada orang yang terkena ledakan dengan ge!ala nyeri abdomen, mual, muntah darah, nyeri rektum, nyeri testis, hypo)olemia. 4olon biasanya ter!adi hemorrhage (perdarahan) K per(orasi. Per(orasi dapat ter!adi segera bisa !uga ter!adi setelah *2 !am. Pada primary 'last In!ury testis K organ yang padat dapat ruptur, (rekuensi ke!adiannya !arang dan selalu dikelompokkan dalam ledakan yang luas. (1D) Primary 'last In!ury dapat menyebabkan trauma pada otak (gegar otak). Memar pada !antung dapat disertai dengan disritmia, atau hipotensi. (1D) #abel & A Mekanisme $edera dari ledakan Mekanisme 4edera 4ontoh dari $edera Primary In!ury isebabkan oleh tekanan gelombang ledakan. 4edera ter!adi dengan $epat, dan rentan ter!adi pada organ Euptur Membran #impani, $edera paru karena ledakan .e$ondary In!ury #rauma ledakan disebabkan oleh ob!ek yang digerakkan oleh angin bersumber dari ledakan 4edera ledakan yang ter!adi pada beberapa regio tubuh #ertiary In!ury .ebagian besar $edera ledakan dihasilkan oleh perpindahan dari ob!ek yang besar 4ontusio, (raktur, laserasi Muarternar atau Mis$ellaneous In!ury 4edera yang disebabkan oleh reruntuhan bangunan, api yang berasal dari ledakan 7uka bakar, 4rush In!ury, istress Pernapasan, Asphiksia

8e!ala klinis dari $edera karena ledakan : (1D) #abel *. .I.#+M ?6- I.I Audio)estibular Euptur membran timpani 4ardio)as$ular 1. Memar pada miokardial %. +mboli udara &. .yok kardiogenik *. Is$hemik +<tremitas 1. ,raktur %. .indrom ?ompartemen &. 7uka bakar *. #erganggunya aliran darah arteri 8astrointestinal 1. Per(orasi 6rgan %. 3emorrrhage &. Is$hemi$ Mesenteri$ yang disebabkan oleh emboli udara *. .epsis -eurologi$ 1. 4edera otak %. .trok yang disebabkan oleh emboli uadara &. 4edera pada susunan sara( spinal

8in!al 1. Memar pada gin!al %. 8agal gin!al akut yang disebabkan oleh shok dan ruptur testis Eespiratori 1. 3emothora< %. Memar pada paru &. Perdarahan pada paru *. ?erusakanepitel pernapasan /. Pneumonitis :. .epsis 0. 4edera pada paru se$ara langsung akibat tekanan yang berlebih dari ledakan Management 'last In!ury (luka ledakan) ?ebanyakan dari $edera dapat terlihat setelah detonasi diledakkan. ?ebanyakan $edera dapat menyebabkan kerusakan !aringan lunak K $edera kepala. (1D) 3al pertama yang paling penting dalam penanganan adalah men!aga agar pernapasan tetap adekuat, memperbaiki )entilasi K sirkulasi peredaran darah korban.(1D) #enaga medis dapat memberikan petun!uk yang potensial tentang e<posure dari ledakan, setelah itu dapat memberikan in(ormasi kepada korban apabila korban dapat ditangani dengan amputasi. (1D) 'ila pasien menggunakan ba!u selam, maka $edara dapat di$egah. .elain itu !arak yang !auh dari tempat ledakan dapat menurunkan risiko dari primary 'last In!ury. (1D,%0) Pengobatan prehospital dapat dilakukan dengan triase K e)akuasi yang $epat ke pusat trauma di Eumah .akit, setelah dilakukan .ur)ei A'4, diberikan suplemen 6<ygen K $airan se$ara Intra =ena. .elain itu !uga harus disiapkan penanganan Pneumothora<, 3ypotensi. (%0) P+M+EI?.AA- P+-5-9A-8 :,2 Pada otopsi !uga dilakukan prosedur laboratorium yaitu : 1. .ediaan histopatologi dari masing"masing organ. ari tiap organ diambil sediaan sebesar % < % <1 $m kubik dan di(iksasi dalam (ormalin 10J.6rgan yang diambil adalah: paru"paru, hati, limpa, pankreas, otot !antung, arteri koronaria, kelen!ar gondok, gin!al, prostat, uterus, korteks otak, basal ganglia dan dari bagian lain yang menun!ukkan adanya kelainan. %. #es emboli udara +mboli udara, baik yang sistemik maupun emboli udara pulmoner, tidak !arang ter!adi. Pada emboli sistemik udara masuk melalui pembuluh )ena yang ada di paru"paru, misalnya pada trauma dada dan trauma daerah mediastinum yang merobek paru"paru dan merobek pembuluh )enanya. +mboli pulmoner adalah emboli yang tersering, udara masuk melalui pembuluh"pembuluh )ena besar yang ter(iksasi, misalnya pada daerah leher bagian ba1ah, lipat paha atau daerah sekitar rahim (yang sedang hamil)H dapat pula pada daerah lain, misalnya pembuluh )ena pergelangan tangan se1aktu diin(us, dan udara masuk melalui !arum in(us tadi. ,iksasi ini penting, mengingat bah1a tekanan )ena lebih ke$il dari tekanan udara luar, sehingga !ika ada robekan pada )ena, )ena tersebut akan mengun$up, hal ini ditambah lagi dengan pergerakan pernapasan, yang

CmenyedotC. 'uat sayatan CIC, dimulai dari in$isura !ugularis, ke arah ba1ah sampai ke symphisis pubis, Potong ra1an iga mulai dari iga ke"& kiri dan kanan, pisahkan ra1an iga dan tulang dada keatas sampai ke perbatasan antara iga ke"% dan iga ke"&, Potong tulang dada setinggi perbatasan antara tulang iga ke"% dan ke"&, .etelah kandung !antung tampak, buat insisi pada bagian depan kandung !antung dengan insisi CIC, sepan!ang kira"kira /"0 sentimeterH kedua u!ung sayatan tersebut di!epit dan diangkat dengan pinset (untuk men$egah air yang keluar), Masukkan air ke dalam kandung !antung, melalui insisi yang telah dibuat tadi, sampai !antung terbenamH akan tetapi bila !antung tetap terapung, maka hal ini merupakan pertanda adanya udara dalam bilik !antung, #usuk dengan pisau organ yang run$ing, tepat di daerah bilik !antung kanan, yang berbatasan dengan pangkal a. Pulmonalis, kemudian putar pisau itu D0 dera!atH gelembung"gelembung udara yang keluar menandakan tes emboli hasilnya positip, 'ila tidak !elas atau ragu"ragu, lakukan pengurutan pada a. Pulmonalis, ke arah bilik !antung, untuk melihat keluarnya gelembung udara, .emua yang disebut di atas adalah untuk melakukan tes emboli pulmoner, untuk tes emboli sistemik, pada prinsipnya sama, letak perbedaannya adalah : pada tes emboli sistemik tidak dilakukan penusukan )entrikel, tetapi sayatan melintang pada a. 4oronaria sinistra ramus desenden, se$ara serial beberapa tempat, dan diadakan pengurutan atas nadi tersebut, agar tampak gelembung ke$il yang keluar, osis (atal untuk emboli udara pulmoner 1/0"1&0 ml, sedangkan untuk emboli sistemik hanya beberapa ml. &. #es Pada Pneumothoraks Pada trauma di daerah dada, ada kemungkinan !aringan paru robek, sedemikian rupa sehingga ter!adi mekanisme C)entilC di mana udara yang masuk ke paru"paru akan diteruskan ke dalam rongga dada, dan tidak dapat keluar kembali, sehingga ter!adi kumulasi udara, dengan akibat paru"paru akan kolaps dan korban akan mati. iagnosa pneumothora< yang (atal semata"mata atas dasar test ini, bila test ini tidak dilakukan, diagnosa si(atnya hanya dugaan. 4ara melakukan test ini adalah sebagai berikut: 'uka kulit dinding dada pada bagian yang tertinggi dari dada, yaitu sekitar iga ke * dan / ( udara akan berada pada tempat yang tertinggi ), 'uat CkantungC dari kulit dada tersebut mengelilingi separuhnya dari daerah iga * dan / ( sekitar 10 < / $m ) Pada kantung tersebut kemudian diisi air, dan selan!utnya tusuk dengan pisau, adanya gelembung udara yang keluar berarti ada pneumothora<H dan bila diperiksa paru"parunya, paru" paru tersebut tampak kollaps, 4ara lainH setelah dibuat kantung , kantung ditusuk dengan spuit besar dengan !arum besar yang berisi air separuhnya pada spuit tersebutH bila ada pneumothora<, tampak gelembung"

gelembung udara pada spuit tadi. A.P+? M+ I?67+8A7 idalam melakukan pemeriksaan terhadap orang yang menderita luka akibat kekerasan, pada hakekatnya dokter di1a!ibkan untuk dapat memberikan ke!elasan dari permasalahan sebagai berikut: a. 9enis luka apakah yang ter!adi N b. 9enis kekerasan/sen!ata apakah yang menyebabkan luka N $. 'agaimanakah kuali(ikasi luka itu N e(enisi 7uka : 7uka adalah putusnya atau rusaknya kontinuitas !aringan akibat trauma/in!ury. #ergantung kepada !enis dan besar ke$ilnya kekerasan, maka luka yang ter!adi pun akan mempunyai berbagai bentuk dan ukuran. ?lasi(ikasi 7uka : a. 'erdasarkan dera!atnya 1. 7uka dera!at I : 7uka yang tidak mengakibatkan penyakit atau halangan untuk men!alankan peker!aan, !abatan, atau pen$aharian. %. 7uka dera!at II : 7uka yang menimbulkan penyakit atau halangan untuk men!alankan peker!aan, !abatan, atau pen$aharianH tetapi untuk sementara 1aktu sa!a. &. 7uka dera!at III : 7uka yang termasuk dalam pengertian hukum Bluka beratC (pasal D0 ?53P). b. 'erdasarkan penyebabnya 1. 7uka karena kekerasan mekanik (benda ta!am, tumpul, dan sen!ata api). %. 7uka karena kekerasan (isik (luka karena arus listrik, petir, suhu tinggi, dan suhu rendah). &. 7uka karena kekerasan kimia1i (asam organik, asam anorganik, kaustik alkali dan karena logam berat). P+E75?AA- .+-9A#A #A9AM Perlukaan sen!ata ta!am merupakan kelainan pada tubuh yang disebabkan oleh persentuhan dengan benda atau alat yang bermata ta!am dan atau beru!ung run$ing sehingga kontinuitas !aringan hilang. 4iri"$iri luka karena benda ta!am : a. #epinya rata b. .udut luka ta!am $. #idak ada !embatan !aringan d. .ekitar luka bersih tidak ada memar i dalam Ilmu ?edokteran ?ehakiman, luka akibat benda/sen!ata ta!am yang banyak di!umpai , yaitu dalam bentuk luka iris (in$ised 1ound, $ut, slash, sloi$e), luka tusuk (penetrating 1ound, stab, pun$ture, per(oration a. 7uka iris 7uka iris adalah luka yang lebar tetapi dangkal akibat kekerasan benda ta!am yang se!a!ar kulit. Ada & bentuk luka iris (in$ised 1ound), yaitu :

1. 'entuk $elah yaitu luka iris yang arah datangnya se!a!ar dengan arah serat elastis / otot. %. 'entuk menganga yaitu luka iris yang arah datangnya tegak lurus terhadap arah serat elastis / otot. &. 'entuk asimetris yaitu luka iris yang arah datangnya miring terhadap arah serat elastis / otot. Ada 2 $iri"$iri luka iris (in$ised 1ound), yaitu : 1. #epi dan sudut luka ta!am. %. 9embatan !aringan tidak ada. &. Permukaan luka rata. *. .ekitar luka tidak ada luka memar atau luka le$et. /. 7uka tidak mengenai tulang. :. Pan!ang luka lebih besar daripada dalam luka. 7uka iris diakibatkan benda ta!am yang mengenai tubuh dengan arah yang kurang lebih se!a!ar dengan permukaan tubuh. Pan!ang luka biasanya lebih besar dari dalamnya luka. Akar rambut pada tepi luka biasanya turut terpotong dan tidak di!umpai !embatan !aringan. b. 7uka tusuk 7uka ini diakibatkan oleh benda ta!am atau benda run$ing, yang mengenai tubuh dengan arah tegak lurus atau kurang lebih tegak lurus. 7uka tusuk merupakan luka terbuka dengan kedalaman luka lebih daripada pan!ang luka. #epi luka biasanya rata dengan sudut luka yang run$ing pada sisi ta!am benda penyebab luka tusuk. Ada / $iri"$iri luka tusuk (stab 1ound) yang disebabkan oleh alat yang beru!ung run$ing dan bermata ta!am, yaitu : 1. #epi luka ta!am atau rata. %. .udut luka ta!am namun kurang ta!am pada sisi tumpul. &. .ekitar luka kadang terdapat luka memar. +kimosis karena tusukan sampai mengenai tangkai pisau. *. ?edalaman luka melebihi pan!ang luka. Pengertian kuali(ikasi luka disini semata"mata pengertian ilmu kedokteran (orensik, yang hanya baru dipahami setelah mempela!ari pasal"pasal dalam kitap 5ndang"undang 3ukum Pidana, yang bersangkutan dengan 'ab OO (#entang penganiayaan), terutama pasal &/1 dan pasal &/%, dan 'ab IO (#entang Arti 'eberapa Istilah Lang ipakai alam ?itap 5ndang"undang), yaitu pasal D A.AE" A.AE 35?5M 1. 5- A-8"5- A-8 -6M6E 1 #A35- %00% #+-#A-8 P+M'+EA-#A.A- #I- A? PI A-A #+E6EI.M+ (%1) " Pasal 1&A (1) .etiap orang yang mengetahui akan ter!adinya tindak pidana terorisme dan tidak melaporkannya kepada pe!abat yang ber1enang, dipidana dengan pidana pen!ara paling lama 1% (dua belas) tahun. (%) Apabila tindak pidana terorisme sebagaimana dimaksud pada ayat (1) benar"benar ter!adi,

pelaku dipidana dengan pidana pen!ara paling lama 1/ (lima belas) tahun. " Pasal 10 (1) alam hal tindak pidana terorisme dilakukan oleh atau atas nama suatu korporasi, tuntutan dan pen!atuhan pidana dilakukan terhadap korporasi dan/atau pengurus. (%) #indak pidana terorisme dilakukan oleh korporasi apabila tindak pidana tersebut dilakukan oleh orang"orang yang mempunyai 1e1enang mengambil keputusan, me1akili, dan/atau mengendalikan korporasi tersebut baik sendiri maupun bersama"sama. (&) alam hal tuntutan pidana dilakukan terhadap suatu korporasi maka korporasi tersebut di1akili oleh pengurus.(internet E55 perubahan terorisme)

%. ?53AP 'A' OO (tentang penganiayaan):(%%) " Pasal &/1 (1) Penganiayaan dian$am dengan pidana pen!ara paling lama dua tahun delapan bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah. (%) 9ika perbuatan mengakibatkan luka"luka berat, yang bersalah dikenakan pidana pen!ara paling lama lima tahun (&) 9ika mengakibatkan mati, dikenakan pidana pen!ara paling lama tu!uh tahun. " Pasal D0H luka berat berarti: 9atuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut, #idak mampu terus untuk men!alankan tugas !abatan atau peker!aan pen$aharian. ?ehilangan salah satu pan$a indera Mendapat $a$at berat. &. 5- A-8"5- A-8 -o. 1& #ahun %00& #entang ?etenagaker!aan:(%&) " Pasal 2: (1) .etiap peker!a / buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas: P ?eselamatan dan ?esehatan ?er!aH P Moral dan ?esusilaan P Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai"nilai agama. (%) 5ntuk melindungi keselamatan peker!a/buruh guna me1u!udkan produkti)itas ker!a yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan ker!a. (&) Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (%) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang"undangan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai