1. Rawina nurmarianita
2. Adzan bagus I.
3. Fairuzly yulian
4. Fitri ramadhani
5. Luluun naadlirah
6. Indah kusuma wardani
7. Nesia mustika sari
8. Tenthnia putri pratiwi
9. Viginia lorenza
10. Rikke prenanda y.
11. Aeny rizky kurniasari
(201210410311098)
(201210410311141)
(201210410311147)
(201210410311157)
(201210410311167)
(201210410311204)
(201210410311220)
(201210410311228)
(201210410311235)
(201210410311241)
(201210410311251)
Kelompok 5
Dosen pembimbing:
Devita Yoniva.,S.Farm.
Rizkia Nur Wahyuni., S.Farm.
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam proses belajar mengajar.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
KARAKTERISTIK BAHAN OBAT
1. Tinjauan bahaan aktif
Senyawa aktif
Efek / khasiat
1. Parasetamol
Analgesik
(Asetaminopen)
Efek samping
dan Reaksi alergi terhadap
antipiuretik
derivat
fenol
para
amino
jarang
terjadi.
Manifestasinya berupa
eritema atau urtikaria
dan gejala yang lebih
berat berupa demam
dan lesi pada mukosa
Karakteristik fisika
Karakteristik kimia
Keterangan
khusus
Kelarutan:
PH
: 3,8-6,1
Tahan pemanasan
Pka
Sulit terbasahi
: paracetamol
: dipilih aparacetamol karena merupakan satu-satunya
bahan aktif
: sirup
: karena sediaan ditujukan untuk anak-anak
BAB II
TINJAUAN FARMAKOLOGIS BAHAN OBAT
A. Farmakodinamik
B. Farmakokinetika
C. Efek samping
Dapat merusak hati bila dosis berlebihan dengan penggunaan jangka panjang,
mengantuk, gangguan GIT, insomnia, tremor, gelisah, takikardia, mulut kering.
Reaksi alergi terhadap derivat para-aminofenol jarang terjadi. Manifestasinya,
berupa eritema atau urtikaria dan gejala yang lebih berat berupa demam dan lesi
pada mukosa. Eksperimen pada hewan coba menunjukkan bahwa gangguan ginjal
lebih mudah terjadi akibat asetosal daripada fenasetin. Penggunaan semua jenis
analgesik dosis besar secara menahun terutama dalam kombinasi berpotensi
menyebabkan nefropati analgesik. (Farmakologi dan Terapi FK UI , Hal 238)
D. Toksisitas Akut :
Akibat dosis toksik yang paling serius adalah Nekrosis Hati. Nekrosis tubuli
renalis serta koma hipoglikemik dapat juga terjadi. Hepatotoksitas dapat terjadi
pada pemberian dosis tunggal 10 15 gram ( 200 250 mg / kg BB ) paracetamol.
Gejala pada hari pertama keracunan akut. Paracetamol belum mencerminkan
bahaya yang mengancam. Anoreksia, mual dan muntah serta sakit perut terjadi
dalam 24 jam pertama dan dapat berlangsung selama seminggu atau lebih.
Gangguan hepar dapat terjadi pada hari kedua, dengan gejala peningkatan aktivitas
serum transaminase, kadar bilirubin serum serta pemanjangan masa protrombin.
Aktivitas alkali fosfat dan kadar albumin serum tetap normal. Kerusakan hati dapat
mengakibatkan ensefalopati, koma dan kematian. Kerusakan hati yang tidak berat
pulih dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan.
Masa paruh paracetamol pada hari pertama keracunan merupakan petunjuk
beratnya keracunann. Masa paruh lebih dari 4 jam merupakan petunjuk akan
terjadinya nekrosis hati dan masa paruh lebih dari 12 jam meramalkan terjadinya
koma hepatic. Penentuan kadar paracetamol sesaat kurang peka untuk meramalkan
terjadinya kerusakan hati. Kerusakan ini tidak hanya disebabkan oleh paracetamol,
tetapi juga radikal.
( Farmakologi & Terapi, FKUI, 238 )
BAB III
RANCANGAN FORMULA
elektrolit-elektrolit
lemah
dan
moleukul-moleukul
nonpolar
Jenis Sediaan
Bentuk sediaan
Paracetamol drop
Viskositas
1-3
30 mg dalam 0,6 ml
PH sediaan
Bau
Jeruk keprok
Rasa
Jeruk keprok
Warna
Kuning
dosis
0 bulan 3 bulan
30 60 mg
3 bulan 1 tahun
60 120 mg
Untuk 0,6 mL ~ 30 mg
0 bulan 3 bulan
30 60 mg
0,6 1,2 mL
1 2 takar
3 bulan 1 tahun
60 120 mg
1,2 2,4 mL
2 4 takar
1 tahun
x 0,6 ml = 0,6 mL
= 1 takar
5 tahun
x 0,6 mL = 1,2 mL
= 2 takar
6 tahun
x 0,6 mL = 1,2 mL
= 2 takar
12 tahun
x 0,6 mL = 2,4 mL
= 4 takar
Untuk 0,6 mL ~ 60 mg
0 bulan 3 bulan
30 60 mg
0,3 0,6 mL
1 takar
3 bulan 1 tahun
60 120 mg
0,6 1,2 mL
1 2 takar
x 0,6 ml = 0,3 mL
= 1/2 takar
1 tahun
5 tahun
x 0,6 mL = 0,6 mL
= 1 takar
6 tahun
x 0,6 mL = 0,6 mL
= 1 takar
12 tahun
x 0,6mL = 1,2 mL
= 2 takar
1x p
1xh
3 hari
0 bulan 3 bulan
0,6 1,2 mL
2,4 4,8 mL
7,2 14,4 mL
3 bulan 1 tahun
1,2 2,4 mL
4,8 9,6 mL
14,4 28,8 mL
4. Formula standar
(Handbook of pharmaceutical manufacturing formulations liquid product volume
3 of 6)
Agak sukar
larut dalam
air
Adanya media
air
Lebih stabil
pada pH 3,86,1
Digunakan
co solvent
Air merupakan
media
pertumbuhan
mikroba
Terjadi perubahan
pH setelah
penambahan
bahan lain dan
disimpan
- PG
- gliserin
Ditambah
pengawet
Na Benzoat
Nipagin
Nipasol
Na
propionate
- Nipagin Na
-
Diberi dapar
- Dapar
fosfat
- Dapar borat
- Dapar sitrat
Bahan obat
rasanya pahit
Ditujukan
untuk anakanak
Diberi
pemanis
Sukrosa
Sakarin Na
Dekstrosa
Sorbitol
Diberi
perasa
- Cerry
- Jeruk
- Strawberry
Diberi
pewarna
FD & C red
Amaranth
Tatrazine
Allura red
6. Tinjauan eksipien
1.Sorbitol
PEMERIAN
Serbuk/kristal,
higroskopis,
HPE
Excipient
hal 596
tidak
KELARUTAN
INKOMPATIB KET.
ILITAS
LAIN
Praktis tidak
BM
Warna berubah,
berbau,
putih/tidak
brwarna,
suasana
182,17
terlalu
asam/basa.
kemanisan 50%,
etanol 60% 1:2,1,
6% sukrosa.
etanol 1% 1:1,14,
praktis
tidak larut
dalam eter,
agak
larut
dlm
enenthol,
air 1:0,5.
2.Sukrosa
HPE,
703
Serbuk
C:
hal kristal/krital,
0,08%-
tidak
0,5% b/b
berwarna/putih,
1:170,
propoa-2-01
3. Sakarin Serbuk
Na
putih,
ADI:
2,5mg/kg
BB
Viskosita
s
10%
H.P
berbau,
Excipient
manis
hal 457
tidak
300x sukrose
larutan
sukrose,
w/w = 8.
higroskopis.
4. Manitol
H.P
excipient
hal 362
Serbuk
kristal/granul,
putih,
akan
jumlah
efek
laksan.
dari
sukrosa.
5.Dextrose
Serbuk,granul,
hal 222
kristal
tidak 1:60.
berwarna, kristal
putih,
berbau,
tidak
rasa
Sabil
n,
dalam
penyimpanan
tempat yang kering
manis
di
kanamisin
sulfat,
novobiosin,
sodium
warfarin.
Bila
konsentrasi
5%
>
b/v
menyebabkan
hiperosmatik.
b. Pengawet ( Preservatives )
Dibutuhkan pengawet karena sediaan mengandung air dan gula, dimana merupakan
media pertumbuhan yang baik bagi mikroba.
BAHAN
PEMERIAN
KELARUTAN
1.Na
Kristal/granul Air
Benzoat
HPE. Hal
627
putih, 95%
1:1,8,
1:75,
INKOMPATIBI
KET.
LITAS
LAIN
etanol Gelatin,
Adi
etanol
5mg/kg
sangat
hidroskopis,
1:1,4
Garam foil,
BB,
Garam Ca.
C:0.02-
amorf
0,5%,
PH
2-5
2.Propil
1:2500, Magnesium,
paraben
10mg/kg
(Nipasol)
tidak berasa
BB, PH: 4-
Gliserin
1:250, silikat,
HPE, hal
596
larut
Larut
ADI
dlm
bebas
aseton, trisiklat,
2,
rentang
Besi pemakain
dlm oksida.
0,01-0,02%
alkohol eter.
3.Natrium
tidak
propionat
berwarna,
HPE,hal
kristal
661
traspran/gran
ul,
mudah
mengalir,
tidak
berbau/lemah
PH 7,8-9,2
4.Metil
paraben
antimikroba turun
(Nipagin)
tdk
dengan adanya
HPE
hal
441
berbau,
rasa
propilenglikol
1:5,
PH 3-6
membakar
Larutan
dlm aqua,
Rentang
pemakaian
& eter
0,010,02%,
ADI
10mg/kg
BB
5.Nipagin
Na
dengan
ADI
adanya BB
surfaktan
PEMERIAN
KELARUTAN
INKOMPATIB KET.
ILITAS
1. propilen Cairan,
glikol
berwarna,
Excipie
berasa
nt
592
hal
tidak Miscible
with Potasium
LAIN
ADI
25mg/kg
BB
Glycerin
is
(HPE
clear,
hal,283)
odorless, viscous,
colorless,
Meledak
1 : 11 ethyl acetat,
larut dalam metanol
dengan
chromium
liquid; it
trioxide,
potassium
chlorate,
approximately
times
Alcohol
clear,
is
or
potassium
as
permanganate
sweet as sucrose
2. Alkohol
dicampur
hygroscopic
0.6
jika
a Freely
soluble
in
mobile,
volatile
with a
slight,
characteristic
odor and burning
taste.
d. Coloring Agent.
Bahan obat berwarna putih agak kekuningan, diperlukan pewarna untuk
meningkatkan akseptabilitas dan nantinya disesuaikan dengan aroma yang diinginkan.
BAHAN
PEME-
KELARU-
RIAN
TAN
ADI
INKOMPATIBI
LITAS
KET. LAIN
1.FD&C
Red Serbuk
(Erythrosin)
Tidak
halus
dipakai
warna
karna
merah
bersifat
karsinogenik
2. Amaranth.
(Martindale
28th P.24)
Gelap
bubuk
air,
merah
mudah larut g BB
Dengan cettimide
sangat mg/k
(2-5mg/
100ml)obat
minum.
kecoklatan dalam
alkohol
3. Sunset
Yellow
(HPE, hal 198
Serbuk
Tidak
kuning ke air
mg / dengan
merahan,
kg
askorbat,
dalam
BB
dan
larutan ber
warna
dengan
orange
tlerano
sitrat,
sakarosa
sodium
bikarbonat.
asam
larutan
dan
4. Tartrazine
(HPE,hal 198)
Serbuk
Larut dalam
Dengan
kuning/
air, praktis
orange ke tidak
kuningan.
larut
larutan
askorbat,
laktose
dalam
10%,
glukosa,
aseton,
saturated aqueous,
etanol 75%
sodium
(1:91),
bicarbonat.
gliserin
(1:5,6)
propilenglik
ol 5% (1:5),
air
25
(1:26),
air
25C (!:5),
air
80C
(1:5).
5.Allura
Red Serbuk
(Martindale
merah tua
28th p.424)
Berdasarkan
air
kg
penelitian
BB
FAD,
tidak
bersifat
karsinogenik
.
Bahan pewarna terpilih adalah : Pewarna makanan hijau
Alasan : Rasa melon yang identik dengan warna hijau sedangakan pewarna yang tersedian
dalam labolatorium adalah pewarna untuk makanan saja, selain itu pewarna makanan tidak
bersifat karsinogenik.
e. Dapar / Buffer
Dapar berfungsi untuk mempertahankan stabilitas bahan aktif tetap terjaga pada Ph
spesifikasi yang diinginkan.
BAHAN
PEMERIAN
1.Sodium
phospate
berbau
larut Dengan
Dibasic
tidak
Na2
dalam
HPO4. 12
95%
alkhol,
klorat
air Kadar
hidrat, 0,3-2%
glukosa,
berintraksi
H2O
diantara
kalsium 1 phosphare.
(HPE: 693)
.
2.Asam
sitrat
Larut
(1:1,5)
Denagn
potossium
asam
Kadar
0,1-2%
PH: 2,2
BJ=
1,542
yang
kuat.
Garam
3.sodium
Tidak berbau,
phospate
tidak
monobosil
berwarna/putih,
Na2PO4
agak
2H2O
deliquescent,
asam,
bahan
tidak
dalam
etanol (95%)
aluminium,
calcium
magnesium
PH : 4,14,8
Jadi dapar yang terpilih adalah : sodium phospat dibasic ( Na2HPO4.xH2O ) dan sodium
phosfat monobasic ( NaH2PO4.xH2O).
Alasan : pKa fosfat ( 7,20 ) mendekati pH Stabilitas sediaan ( pH 7 )
f.
Flavoring Agent
Karena bahan obat sedikit berbau, maka dibutuhkan flavor untuk menutupi bau yang
tidak enak dan meningkatkan akseptabilitas.
Flavor terpilih
: Essence stawberry
Alasan
: karena rasa ini menyesuaikan dengan bau dan warna dan disukai
anak-anak.
(H2PO4)
= 2,21
H3PO4
- Na3PO4
pKa2
(H2PO4) = 7,21
H2PO4 - Na2HPO4
pKa3
(H2PO4) = 12,67
HPO4
- NaH2PO4
pKa yang digunakan adalah pKa2 kareena paling mendekati PH larutan yang
digunakan, dengan Na H2 PO4 sebagai asam dan Na2HPO4.
pH
6,0
-1,21
= Log [ Na2HPO4 ]
[NaH2PO4]
0,06
[ Na2HPO4 ]
[NaH2PO4 ]
0,06 [Na2HPO4]
= [ NaH2PO4 ]
=6
[ H3O+ ] = 106,0
= 2,3 C x Ka [ H3O+ ]
( Ka + [H3O+])
0,02
107,21
= 2,3 C x
[ 106,0]
((107,21 + (106,0)))
C
= 0,1590 M
= [ garam ] + [ asam ]
0,1590
[ NaH2PO4 ] = 0,1590
1,06
= 0,1500 M
C
= [ garam ] + [ asam ]
0,1590
= [ Na2HPO4 ] + [NaH2PO4]
[ Na2HPO4 ]
= 0,1590 0,1500 M
= 0,0100 M
0,15
Massa
= 0,27 gram
=
=
= 0,35 gram
0,01
Massa
= 0,02 gram
=
=
= 0,0250 gram
Rancangan Formula
Formula 1
NAMA BAHAN
FUNGSI
Paracetamol
Bahan aktif
Propilenglikol
Preservatif
Gliserin
RENTANG
(%)
%
YANG KEBUTUHAN
DIGUNAKAN
(GRAM)
0,75%
15-30%
18%
2,65ml
Sweetening agent
19%
2,85ml
Sakarin Na
Sweetening agent
0,15%
0,023gram
PEG 400
Solvent
2,25ml
Na2HPO4
Dapar
0,025gram
NaH2PO4
Dapar
0,35gram
Aqua
Ad 15ml
Perasa, Pewarna
Perhitungan Bahan
1. Paracetamol
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9. Aquadest
= ad 15ml
Perhitungan Kosolvent
1. Propilenglikol (FI III hal 37)
1:9
3ml/9ml x 1 = 0,3 gram
Dengan propilengglikol 3ml dapat melarutkan paracetamol 0,3gram
2. Gliserin (FI III hal 37)
1 : 40
3ml/40ml x 1 = 0,075 gram
Dengan gliserin 3ml dapat melarutkan paracetamol 0,075 gram
3. PEG 400
1:5
Sisa paracetamol yang belum terlarut = 0,345 gram
0,345 x 5 = 1,725ml
Perhitungan Konstanta Dielektrik
Propilenglikol = 33
Gliserin = 43
Aqua = 80
Berat badan
ADI ( mg )
0 bulan 3 bulan
3.05 - 5.65 Kg
76,25 - 141,25
3 bulan 1 tahun
5.65 7.85 Kg
141,25 196,25
ADI
0 bulan 3 bulan
3.05 - 5.65 Kg
3 bulan 1 tahun
5.65 7.85 Kg
ADI
0 bulan 3 bulan
3.05 - 5.65 Kg
30,5 56,5 mg
3 bulan 1 tahun
5.65 7.85 Kg
56,5 78,5 mg
Cara peracikan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Formula 2
NAMA BAHAN
FUNGSI
Paracetamol
Bahan aktif
Propilenglikol
Preservatif
Gliserin
RENTANG
(%)
%
YANG KEBUTUHAN
DIGUNAKAN
(GRAM)
30mg/0.6 ml
0.75 g
15-30%
20%
3 ml
Preservatif
10-25%
20%
3 ml
Sakarin Na
Sweetening agent
0.04-0.25%
0.25 %
0.0375 g
PEG 400
Solvent
<20%
Na2HPO4
Dapar
0.025 g
Na2H2PO4
Dapar
0.35 g
1,875 ml
Aqua
Ad 15 ml
Perasa, Pewarna
q.s
Perhitungan Bahan
1. Paracetamol
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kelarutan
1. Propilenglikol = 1 gram larut dalam 9 ml PG maka 3 ml PG dapat melarutkan 0,3
gram paracetamol.
= 3ml/9x1gram=0,3gram
2. Gliserin =1gram paracetamol larut dalam 40ml gliserin,maka 3ml gliserin dapat
melarutkan 0,075gram paracetamol.
=3/40x1gram=0,06gram
3. PEG 400
1:5
Sisa paracetamol yang belum terlarut=0,345gram
0,345gram x5=1,725ml
Konstanta dielektrik
sistem = (20/100 x 33) + (20/100x 43) + ( 60/100x80)
= 6,6+8,6+48
PERHITUNGAN ADI
1. Propilenglikol 25 mg/KgBB ( HPE 6 th edisi halaman 593 )
BJ : 1.038 g/cm ( HPE 6 th edisi halaman 593 )
Usia
Berat badan
ADI ( mg )
0 bulan 3 bulan
3.05 - 5.65 Kg
76,25 - 141,25
3 bulan 1 tahun
5.65 7.85 Kg
141,25 196,25
ADI
0 bulan 3 bulan
3.05 - 5.65 Kg
3 bulan 1 tahun
5.65 7.85 Kg
ADI
0 bulan 3 bulan
3.05 - 5.65 Kg
30,5 56,5 mg
3 bulan 1 tahun
5.65 7.85 Kg
56,5 78,5 mg
Cara peracikan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Formula 3
NAMA BAHAN
FUNGSI
Paracetamol
Bahan aktif
Propilenglikol
Preservatif
Gliserin
RENTANG
(%)
%
YANG KEBUTUHAN
DIGUNAKAN
(GRAM)
30mg/0.6 ml
0.75 g
15-30%
17%
2.55 ml
Preservatif
10-25%
15%
2.25 ml
Sakarin Na
Sweetening agent
0.04-0.25%
0.15 %
0.023 g
PEG 400
Solvent
<20%
Na2HPO4
Dapar
0.025 g
Na2H2PO4
Dapar
0.35 g
2.07 ml
Aqua
Ad 15 ml
Perasa, Pewarna
q.s
Perhitungan Bahan
1. Paracetamol
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Perhitungan Kelarutan
2,25/40x1gram = 0,06gram
Konstanta dielektrik
sistem = (15/100 x 33) + (20/100x 43) + ( 51/100)
= 4.95 + 8.6 + 40.8
= 54.35
Perhitungan ADI
1. Propilenglikol 25 mg/KgBB ( HPE 6 th edisi halaman 593 )
BJ : 1.038 g/cm ( HPE 6 th edisi halaman 593 )
Usia
Berat badan
ADI ( mg )
0 bulan 3 bulan
3.05 - 5.65 Kg
76,25 - 141,25
3 bulan 1 tahun
5.65 7.85 Kg
141,25 196,25
ADI
0 bulan 3 bulan
3.05 - 5.65 Kg
3 bulan 1 tahun
5.65 7.85 Kg
ADI
0 bulan 3 bulan
3.05 - 5.65 Kg
30,5 56,5 mg
3 bulan 1 tahun
5.65 7.85 Kg
56,5 78,5 mg
(0 bulan 3 bulan) 1 hari = 0,6ml 1,2 ml x 2,277 gram = 0,0911 0,182 gram
15 ml
(3 bulan 1 tahun) 1 hari = 1,2 ml 2,4 ml x 2,277 gram = 0,182 0,364 gram
15 ml
Cara peracikan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB IV
EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptis
Warna : kuning
Rasa
: Manis
Bau
: jeruk keprok
2. Penetapan pH
Alat
: pH meter
Prosedur
pH Sediaan
4,9
5,77
5,53
Alat
Prosedur
a. Bersihkan piknometer
b. Dinginkan piknometer ad suhu 20C
c. Timbang piknometer kosong catat hasil penimbangan sebagai W1
d. Isilah piknometer dengan aquadest ad penuh lalu timbang pada suhu 20C dan
catat hasil penimbangan sebagai W2 aquadest.
e. Isilah piknometer dengan larutan uji ad penuh lalu timbang pada suhu 20C dan
catat hasil penimbangan sebagai W2 larutan.
f. Hitung berat jenis dengan memasukkan data yang diperoleh dalam rumus.
Rumus berat jenis :
Keterangan :
= berat jenis
= volume piknometer
W1 W2
V
59,75
32,61
59,73
32,61
59,73
32,61
Hasil :
59,75 32,61
= 1.1
24,169
59,73 32,61
= 1.1
24,169
59,73 32,61
= 1.1
24,169
4. Viskositas
Alat
Cara kerja
a. Cuci alat viskometer cap and bob dengan aquadest dan keringkan menggunakan
tisu.
b. Masukkan zat uji sebanyak 100 ml ke dalam viskometer.
c. Pasang pengaduk (paddle 3) pada rotor viskometer.
d. Pastikan jarum pembaca skala pada posisi nol.
e. Pilih skala terkecil yang ada pada alat.
f. Tekan tombol on untuk memutar rotor.
C1
= 2,303 x log 1
21,8
0,5
= 0,032
C1
0,9
T90 = 3,29
Jadi expired date paracetamol = 3 tahun 3 bulan 15 hari
PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan dalam membuat sediaan Parasetamol
Drop, langkah awal yang kami lakukan adalah menentukan bentuk sediaan dengan pH
yang diinginkan. Selain itu memilih, kosolven, perasa, bau dan rasa yang akan
digunakan. Kemudian dari bahan-bahan tersebut kami mencari sifat fisiko-kimianya.
Sehingga kami dapat menentukan salah satu bahan (menurut fungsinya) yang akan
digunakan dalam membuat sediaan Parasetamol Drop.
Pada praktikum ini kami membuat 3 formula berbeda dimana pada formula 1
kami menambahkan pengawet propil paraben dan metil paraben. Sedangkan pada
formula 2 dan 3 kami hanya menggunakan gliserin sebagai pengawetnya. Pada cara
peracikan formula 1 karena metyl dan propil paraben sulit larut dalam air maka kami
melarutkannya dalam 10% propilen glikol. Kemudian pada formula 2 dan 3 kami
melarutkan paracetamol berdasarkan kelarutan terbesar pada cososlvent.
Pada pengecekan pH larutan sediaan yang memiliki pH mendekati 6 adalah
formula 2 sehingga kami memilih formula 2 untuk dilakukan scale up. Karena pada
sediaan larutan yang lebih diperimbangkan adalah pH sediaan yaitu untuk menjamin
kestabilan sediaan.
Sehingga pada waktu melakukan Scale Up sebanyak 300 ml yang dipilih adalah
Formula 2, dan cara peracikannya saat Saccharin Na dimasukkan ke dalam kosolven yg
sudah tercampur dengan bahan aktif (Paracetamol). Kemudian kami lakukan
pengecekan pH dan hasilnya adalah 5,77. Setelah itu sediaan Drop kami simpan selama
dua minggu dan kami lakukan pengecekan pH kembali pada tgl 21 Oktober ternyata
pH sediaan Drop kami turun menjadi 5,37.
Penurunan pH dari 5,77 menjadi 5,37 disebabkan karena saat diinapkan selama
seminggu mungkin sediaan Drop kami sudah terkontaminasi oleh suhu ruangan maupun
terkontaminasi oleh yg lainnya.
Selain pH, rasa dari sediaan juga dipertimbangkan. Bila penambahan perasa dan
pemanis tidak seimbang maka akan didapat sediaan yang pahit. Begitu juga bila terlalu
banyak pemanis sediaan yang diperoleh juga akan pahit.
A. Kesimpulan
-
Dari sediaan yang kami buat kemudian kami melakukan beberapa evaluasi,
yaitu : pH, viscositas, organoleptis, berat jenis dan aseptabilitas. Dari evaluasi
yang telah dilakukan menunjukkan hasil sebagai berikut :
-
Organoleptis :
Warna : kuning Jernih
Bau
: jeruk keprok
Rasa
Berat Jenis :
Larutan Drop : 1,10 g/ml