Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIKUM

SEDIAAN SIRUP DAN DROP PARACETAMOL

1. Rawina nurmarianita
2. Adzan bagus I.
3. Fairuzly yulian
4. Fitri ramadhani
5. Luluun naadlirah
6. Indah kusuma wardani
7. Nesia mustika sari
8. Tenthnia putri pratiwi
9. Viginia lorenza
10. Rikke prenanda y.
11. Aeny rizky kurniasari

(201210410311098)
(201210410311141)
(201210410311147)
(201210410311157)
(201210410311167)
(201210410311204)
(201210410311220)
(201210410311228)
(201210410311235)
(201210410311241)
(201210410311251)

Kelompok 5

Dosen pembimbing:
Devita Yoniva.,S.Farm.
Rizkia Nur Wahyuni., S.Farm.

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam proses belajar mengajar.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Malang, 28 Oktober 2014

Penyusun

BAB I
KARAKTERISTIK BAHAN OBAT
1. Tinjauan bahaan aktif
Senyawa aktif

Efek / khasiat

1. Parasetamol

Analgesik

(Asetaminopen)

Efek samping
dan Reaksi alergi terhadap

antipiuretik

derivat
fenol

para

amino

jarang

terjadi.

Manifestasinya berupa
eritema atau urtikaria
dan gejala yang lebih
berat berupa demam
dan lesi pada mukosa

Karakteristik fisika

Karakteristik kimia

Keterangan
khusus

Kelarutan:

PH

: 3,8-6,1

1:70 bagian air


1:20 bagian air panas
1:7 bagian etanol
1:13 bagian aceton
1:40 bagian gliserol
1:9 bagian apoteker

Tahan pemanasan

Pka

Sulit terbasahi

Berat jenis :1,21-1,23

Pemerian: Serbuk hablur,

Titik lebur : 168oC 172oC

putih,tidak berbau, rasa


sedikit pahit.

a. Bahan aktif terpilih


Alasan

: paracetamol
: dipilih aparacetamol karena merupakan satu-satunya
bahan aktif

b. Bentuk sediaan terpilih


Alasan

: sirup
: karena sediaan ditujukan untuk anak-anak

BAB II
TINJAUAN FARMAKOLOGIS BAHAN OBAT
A. Farmakodinamik

Efek analgesik parasetamol serupa dengan salisilat yaitu menghilangkan atau


mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Keduanya menurunkan suhu tubuh
dengan mekanisme yang diduga juga berdasarkan efek sentral seperti salisilat.
Efek anti-inflamasinya sangat lemah,oleh karena itu parasetamol tidak
digunakan sebagai antireumatik. Parasetamol merupakan penghambat biosintesis
PG yang lemah. Efek iritasi, erosi dan perdarahan lambung tidak terlihat pada
kedua obat ini, demikian juga gangguan pernafasan dan keseimbangan asam basa.
(Farmakologi dan Terapi FK UI, Hal 238).

B. Farmakokinetika

Parasetamol diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi


tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu jam dari masa paruh plasma antara
1-3 jam. Obat ini tersebar ke seluruh cairan tubuh. Obat ini dimetabolisme oleh
enzim mikrosom hati. Sebagian asetaminofen (80%) dikonjugasi dengan asam
glukuronat dan sebagian kecil lainnya dengan asam sulfat. Selain itu obat ini juga
dapat mengalami hidroksilasi. Metabolit hasil hidroksilasi ini dapat menimbulkan
methemoglobinemia dan hemolisis eritrosit. Obat ini diekskresi melalui ginjal,
sebagian kecil sebagai paracetamol (3%) dan sebagian besar dalam bentuk
terkonjugasi (Farmakologi dan Terapi FK UI, Hal 238)

C. Efek samping

Dapat merusak hati bila dosis berlebihan dengan penggunaan jangka panjang,
mengantuk, gangguan GIT, insomnia, tremor, gelisah, takikardia, mulut kering.
Reaksi alergi terhadap derivat para-aminofenol jarang terjadi. Manifestasinya,
berupa eritema atau urtikaria dan gejala yang lebih berat berupa demam dan lesi
pada mukosa. Eksperimen pada hewan coba menunjukkan bahwa gangguan ginjal
lebih mudah terjadi akibat asetosal daripada fenasetin. Penggunaan semua jenis
analgesik dosis besar secara menahun terutama dalam kombinasi berpotensi
menyebabkan nefropati analgesik. (Farmakologi dan Terapi FK UI , Hal 238)
D. Toksisitas Akut :

Akibat dosis toksik yang paling serius adalah Nekrosis Hati. Nekrosis tubuli
renalis serta koma hipoglikemik dapat juga terjadi. Hepatotoksitas dapat terjadi
pada pemberian dosis tunggal 10 15 gram ( 200 250 mg / kg BB ) paracetamol.
Gejala pada hari pertama keracunan akut. Paracetamol belum mencerminkan
bahaya yang mengancam. Anoreksia, mual dan muntah serta sakit perut terjadi
dalam 24 jam pertama dan dapat berlangsung selama seminggu atau lebih.
Gangguan hepar dapat terjadi pada hari kedua, dengan gejala peningkatan aktivitas
serum transaminase, kadar bilirubin serum serta pemanjangan masa protrombin.
Aktivitas alkali fosfat dan kadar albumin serum tetap normal. Kerusakan hati dapat
mengakibatkan ensefalopati, koma dan kematian. Kerusakan hati yang tidak berat
pulih dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan.
Masa paruh paracetamol pada hari pertama keracunan merupakan petunjuk
beratnya keracunann. Masa paruh lebih dari 4 jam merupakan petunjuk akan
terjadinya nekrosis hati dan masa paruh lebih dari 12 jam meramalkan terjadinya
koma hepatic. Penentuan kadar paracetamol sesaat kurang peka untuk meramalkan
terjadinya kerusakan hati. Kerusakan ini tidak hanya disebabkan oleh paracetamol,
tetapi juga radikal.
( Farmakologi & Terapi, FKUI, 238 )

BAB III
RANCANGAN FORMULA

1. Persyaratan bentuk sediaan


Menurut Farmakope Indonesia IV, Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang
mengandung sakarosa. Kadar sakarosa (C12 H22 O11) tidak kurang dari 64% dan tidak
lebih dari 66%. Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain dalam
kadar tinggi (Anonim, 1995). Secara umum sirup merupakan larutan pekat dari gula yang
ditambah obat atau zat pewangi dan merupakan larutan jernih berasa manis. Sirup adalah
sediaan cair kental yang minimal mengandung 50% sakarosa.
Hal-hal yang harus diperhatikan jika konsentrasi obat digunakan melebihi kriteria
kelarutan agar dapat sediaan larutan yang homogen :
a. PH, Sejumlah besar zat kemoterapi modern adalah asam lemah atau basa lemah.
Kelarutan zat-zat ini dapat dengan nyata dipengaruhi oleh PH lingkungannya.
b. Konsolvensi,

elektrolit-elektrolit

lemah

dan

moleukul-moleukul

nonpolar

seringkali mempunyai kelarutan dalam air yang buruk. Kelarutannya bbiasanya


dapat ditingkatkan dengan penambahan suatu pelarut yang dapat bercampur
dengan air dimana dalam pelarut tersebut obat mempunyai kelarutan yang baik.
c. Solubilisasi, Merupakan tempatnya moleukul-moleukul zat terlarut yang larut
dsalam air secara spontanke dalam larutan air dari suatu sabun atau detergen,
dimana di bentuk suatu larutan yang stabil secara termodinamik.
d. Kompleksasi, Senyawa- senyawa organik dalam larutan umumnya cenderung
bergabung satu sama lain sampai tingkat tertentu.
e. Hidrotopi
f. Modifikasi kimia obat. Banyak obat yang sukar larut dapat dimodifikasi secara
kimiawi menjadi turunan-turunan yang larut dalam air.
2. Spesifikasi sediaan
No

Jenis Sediaan

Spesifikasi yang diinginkan

Bentuk sediaan

Paracetamol drop

Viskositas

1-3

Kadar Bahan aktif

30 mg dalam 0,6 ml

PH sediaan

Bau

Jeruk keprok

Rasa

Jeruk keprok

Warna

Kuning

3. Dosis dan jumlah perkemasan


(Martindale 36th edition hal 110)
Pemakaian oral : (diberikan setiap 4 6 jam)Target umur pasien 1 bulan 1 tahun
Usia

dosis

0 bulan 3 bulan

30 60 mg

3 bulan 1 tahun

60 120 mg

Volume terkecil drop ~ 0,6 mL


Dipilih dosis 30 60 mL

Untuk 0,6 mL ~ 30 mg
0 bulan 3 bulan

30 60 mg

0,6 1,2 mL

1 2 takar

3 bulan 1 tahun

60 120 mg

1,2 2,4 mL

2 4 takar

1 tahun

x 0,6 ml = 0,6 mL

= 1 takar

5 tahun

x 0,6 mL = 1,2 mL

= 2 takar

6 tahun

x 0,6 mL = 1,2 mL

= 2 takar

12 tahun

x 0,6 mL = 2,4 mL

= 4 takar

Untuk 0,6 mL ~ 60 mg
0 bulan 3 bulan

30 60 mg

0,3 0,6 mL

1 takar

3 bulan 1 tahun

60 120 mg

0,6 1,2 mL

1 2 takar

x 0,6 ml = 0,3 mL

= 1/2 takar

1 tahun

5 tahun

x 0,6 mL = 0,6 mL

= 1 takar

6 tahun

x 0,6 mL = 0,6 mL

= 1 takar

12 tahun

x 0,6mL = 1,2 mL

= 2 takar

Dipilih 30 mg/ 0,6 mL


Volume terkecil
Usia

1x p

1xh

3 hari

0 bulan 3 bulan

0,6 1,2 mL

2,4 4,8 mL

7,2 14,4 mL

3 bulan 1 tahun

1,2 2,4 mL

4,8 9,6 mL

14,4 28,8 mL

Dipilih volume terkecil 15 mL

4. Formula standar
(Handbook of pharmaceutical manufacturing formulations liquid product volume
3 of 6)

5. Bagan penyusunan formula sediaan


Bahan Aktif : paracetamol

Diinginkan dalam bentuk sirup dengan media


air

Agak sukar
larut dalam
air

Adanya media
air

Lebih stabil
pada pH 3,86,1

Digunakan
co solvent

Air merupakan
media
pertumbuhan
mikroba

Terjadi perubahan
pH setelah
penambahan
bahan lain dan
disimpan

- PG
- gliserin

Ditambah
pengawet

Na Benzoat
Nipagin
Nipasol
Na
propionate
- Nipagin Na
-

Diberi dapar

- Dapar
fosfat
- Dapar borat
- Dapar sitrat

Bahan obat
rasanya pahit

Warna dan rasa bahan


obat tidak acceptable

Ditujukan
untuk anakanak

Diberi
pemanis

Sukrosa
Sakarin Na
Dekstrosa
Sorbitol

Diberi
perasa

- Cerry
- Jeruk
- Strawberry

Diberi
pewarna

FD & C red
Amaranth
Tatrazine
Allura red

6. Tinjauan eksipien

a. Pemanis ( Sweetening Agents )


Pemanis diperlukan untuk meningkatkan akseptabilitas sediaan.
BAHAN

1.Sorbitol

PEMERIAN

Serbuk/kristal,
higroskopis,

HPE
Excipient
hal 596

tidak

KELARUTAN

INKOMPATIB KET.
ILITAS

LAIN

Praktis tidak

Besi oksida =>

BM

Larut dalam CHcl3,

Warna berubah,

berbau,

putih/tidak

etanol 95% 1:25 ,

brwarna,

etanol 82% 1:8,2,

suasana

182,17

terlalu

asam/basa.

kemanisan 50%,
etanol 60% 1:2,1,

6% sukrosa.

etanol 1% 1:1,14,
praktis

tidak larut

dalam eter,
agak

larut

dlm

enenthol,
air 1:0,5.

2.Sukrosa
HPE,
703

Serbuk

Praktis tidak larut

C:

hal kristal/krital,

dlm CHCL3, etanol

0,08%-

tidak

1:400, etanol 95%

0,5% b/b

berwarna/putih,

1:170,

propoa-2-01

tidak berbau, rasa 1:400, air 1:0,5.


manis.

3. Sakarin Serbuk
Na

putih,

ADI:
2,5mg/kg
BB

kristal Lebih mudah larut


tidak dalam air daripada

Viskosita
s

10%

H.P

berbau,

Excipient

manis

hal 457

tidak

300x sukrose

larutan

sukrose,

w/w = 8.

higroskopis.

4. Manitol
H.P
excipient
hal 362

Serbuk

Larut dalam air suhu Bila dikonsumsi

kristal/granul,

20C= 1:0,67; dalam dalam

putih,

tidak suhu 40C= 1:0,48, besar

berbau. Semanis praktis

akan

tidak larut timbul

glukosa dan dalam eter.


manis

jumlah

efek

laksan.

dari

sukrosa.

5.Dextrose

Serbuk,granul,

hal 222

kristal

tidak 1:60.

berwarna, kristal
putih,
berbau,

Dalam etanol 95% Cyanocobalami

tidak
rasa

Sabil

n,
dalam

penyimpanan
tempat yang kering

manis

di

kanamisin

sulfat,
novobiosin,
sodium
warfarin.

Bila

konsentrasi
5%

>
b/v

menyebabkan
hiperosmatik.

Bahan pemanis yang terpilih : sakarin na


Alasan : sakarin lebih manis 300 x dari sucrosa sehingga dapat mengefisienkan jumlah
bahan yang digunakan.

b. Pengawet ( Preservatives )
Dibutuhkan pengawet karena sediaan mengandung air dan gula, dimana merupakan
media pertumbuhan yang baik bagi mikroba.

BAHAN

PEMERIAN

KELARUTAN

1.Na

Kristal/granul Air

Benzoat

HPE. Hal
627

putih, 95%

1:1,8,
1:75,

INKOMPATIBI

KET.

LITAS

LAIN

etanol Gelatin,

Adi

etanol

5mg/kg

sangat

90% 1:50, air 100C

hidroskopis,

1:1,4

Garam foil,

BB,
Garam Ca.

C:0.02-

amorf

0,5%,

PH

2-5
2.Propil

Kristal putih, Air

1:2500, Magnesium,

paraben

tidak berbau, Propilenglikol 1:39, Alumunium

10mg/kg

(Nipasol)

tidak berasa

BB, PH: 4-

Gliserin

1:250, silikat,

HPE, hal

Etanol 1:1,1, Sangat Magnesium

596

larut
Larut

ADI

dlm
bebas

aseton, trisiklat,

2,

rentang

Besi pemakain

dlm oksida.

0,01-0,02%

alkohol eter.
3.Natrium

tidak

Etanol 95% 1:24, air Asam organik

propionat

berwarna,

1:1, air panas 1:0,65,

HPE,hal

kristal

praktis tdk larut dlm

661

traspran/gran

kloroform dan eter.

ul,

mudah

mengalir,
tidak
berbau/lemah

PH 7,8-9,2

4.Metil

kristal putih, Air 1:400, air 50C Aktivitas

paraben

tdk berwarna, 1:50, air 80C 1:30,

antimikroba turun

(Nipagin)

tdk

dengan adanya

HPE

hal

441

berbau,

rasa

propilenglikol

1:5,

PH 3-6

glicerin 1:69, larul surfaktan

membakar

Larutan
dlm aqua,
Rentang

bebas dalam etanol

pemakaian

& eter

0,010,02%,
ADI
10mg/kg
BB

5.Nipagin

Air 1:2, praktis tidak Aktifitas

Na

larut dalam minyak antimikroba turun 10mg/kg


lemak, etanol 1:10

dengan

ADI

adanya BB

surfaktan

Jadi pengawet yang terpilih adalah : Na benzoat.


Alasan : mudah larut dalam pembawa air
c. Pelarut (Solven)
BAHAN

PEMERIAN

KELARUTAN

INKOMPATIB KET.
ILITAS

1. propilen Cairan,
glikol

berwarna,

Excipie

berasa

nt
592

hal

tidak Miscible

with Potasium

tidak acetone, chloroform, permanganat


ethanol (95%),
glycerin, and water;
soluble at 1 in 6
parts of ether; not
miscible
with light mineral oil

LAIN
ADI
25mg/kg
BB

or fixed oils, but will


dissolve some
essential oils.
Specific heat 2
1. Gliserin

Glycerin

is

a Larut dalam air,

(HPE

clear,

hal,283)

odorless, viscous,

colorless,

Meledak

1 : 11 ethyl acetat,
larut dalam metanol

dengan
chromium

liquid; it

trioxide,
potassium

has a sweet taste,

chlorate,

approximately
times

Alcohol
clear,

is

or

potassium

as

permanganate

sweet as sucrose
2. Alkohol

dicampur

hygroscopic

0.6

jika

a Freely

soluble

in

colorless, dilute salt solutions

mobile,
volatile

and and water.


liquid

with a
slight,
characteristic
odor and burning
taste.

d. Coloring Agent.
Bahan obat berwarna putih agak kekuningan, diperlukan pewarna untuk
meningkatkan akseptabilitas dan nantinya disesuaikan dengan aroma yang diinginkan.
BAHAN

PEME-

KELARU-

RIAN

TAN

ADI

INKOMPATIBI
LITAS

KET. LAIN

1.FD&C

Red Serbuk

(Erythrosin)

Tidak

halus

dipakai

warna

karna

merah

bersifat
karsinogenik

2. Amaranth.
(Martindale
28th P.24)

Gelap

Larut dalam 730

bubuk

air,

merah

mudah larut g BB

Dengan cettimide

sangat mg/k

(2-5mg/
100ml)obat
minum.

kecoklatan dalam
alkohol
3. Sunset
Yellow
(HPE, hal 198

Serbuk

Larut dalam 2,5

Tidak

kuning ke air

mg / dengan

merahan,

kg

askorbat,

dalam

BB

dan

campur Dilapor kan


asam adanya
gelatin reaksi
glukosa. sensitif

larutan ber

Sedikit bercampur alergi.

warna

dengan

orange
tlerano

sitrat,
sakarosa
sodium
bikarbonat.

asam
larutan
dan

4. Tartrazine
(HPE,hal 198)

Serbuk

Larut dalam

Dengan

kuning/

air, praktis

asam sitrat, asam

orange ke tidak
kuningan.

larut

larutan

askorbat,

laktose

dalam

10%,

glukosa,

aseton,

saturated aqueous,

etanol 75%

sodium

(1:91),

bicarbonat.

gliserin
(1:5,6)
propilenglik
ol 5% (1:5),
air

25

(1:26),

air

25C (!:5),
air

80C

(1:5).
5.Allura

Red Serbuk

(Martindale

merah tua

28th p.424)

Larut dalam 7mg/

Berdasarkan

air

kg

penelitian

BB

FAD,

tidak

bersifat
karsinogenik
.
Bahan pewarna terpilih adalah : Pewarna makanan hijau
Alasan : Rasa melon yang identik dengan warna hijau sedangakan pewarna yang tersedian
dalam labolatorium adalah pewarna untuk makanan saja, selain itu pewarna makanan tidak
bersifat karsinogenik.

e. Dapar / Buffer
Dapar berfungsi untuk mempertahankan stabilitas bahan aktif tetap terjaga pada Ph
spesifikasi yang diinginkan.
BAHAN

PEMERIAN

KELARUTAN INKOMPATIBILITAS KET.


LAIN

1.Sodium

Kristal putih & Sangat

phospate

berbau

larut Dengan

dlm air, praktis typyiin,

Dibasic

tidak

Na2

dalam

HPO4. 12

95%

alkhol,
klorat

air Kadar
hidrat, 0,3-2%

larut pyrogollol, lead asetat, PH=9,1


etanol kalsium

glukosa,

berintraksi

H2O

diantara

kalsium 1 phosphare.

(HPE: 693)
.

2.Asam
sitrat

Larut

(1:1,5)

Denagn

potossium

tautrat, dikali asetat dan


tidak etanol 95% (:4)
sulfida juga dengan
air, larut dalam
berwarna,
bahan pereduksi jika di
kristal
putih, eter.
kombinasi dengan logam
serbuk
berat akan menimbulkan
effervescent,
ledakan.
memiliki rasa

(HPE: 185) Kristal

asam

Kadar
0,1-2%
PH: 2,2
BJ=
1,542

yang

kuat.

Garam
3.sodium

Tidak berbau,

phospate

tidak

monobosil

berwarna/putih,

Na2PO4

agak

2H2O

deliquescent,

(HPE hal, kristal


696)

asam,

bahan

alkalin serta karbonat


1:1 bagian air,
praktis
larut

tidak
dalam

etanol (95%)

aluminium,

calcium

magnesium
PH : 4,14,8

Jadi dapar yang terpilih adalah : sodium phospat dibasic ( Na2HPO4.xH2O ) dan sodium
phosfat monobasic ( NaH2PO4.xH2O).
Alasan : pKa fosfat ( 7,20 ) mendekati pH Stabilitas sediaan ( pH 7 )

f.

Flavoring Agent
Karena bahan obat sedikit berbau, maka dibutuhkan flavor untuk menutupi bau yang
tidak enak dan meningkatkan akseptabilitas.
Flavor terpilih

: Essence stawberry

Alasan

: karena rasa ini menyesuaikan dengan bau dan warna dan disukai
anak-anak.

12. Perhitungan dapar


Sediaan yang diharapkan memiliki PH 7,0. Dapar yang kami pilih adalah dapar fosfat
mempunyai 3 pka.
pKa1

(H2PO4)

= 2,21

H3PO4

- Na3PO4

pKa2

(H2PO4) = 7,21

H2PO4 - Na2HPO4

pKa3

(H2PO4) = 12,67

HPO4

- NaH2PO4

pKa yang digunakan adalah pKa2 kareena paling mendekati PH larutan yang
digunakan, dengan Na H2 PO4 sebagai asam dan Na2HPO4.
pH

= pKa2 + Log [ garam ]


[ asam ]

6,0

= 7,21 + Log [ Na2HPO4 ]


[NaH2PO4]

-1,21

= Log [ Na2HPO4 ]
[NaH2PO4]

0,06

[ Na2HPO4 ]
[NaH2PO4 ]

0,06 [Na2HPO4]

= [ NaH2PO4 ]

Kapasitas dapar yang diinginkan : 0,02

pKa2 = 7,21 Ka = 107,21


pH

=6

[ H3O+ ] = 106,0

Masukkan dalam persamaan van slyke

= 2,3 C x Ka [ H3O+ ]
( Ka + [H3O+])

0,02

107,21

= 2,3 C x

[ 106,0]

((107,21 + (106,0)))
C

= 0,1590 M

= [ garam ] + [ asam ]

0,1590

= 0,06 [ NaH2PO4] + [ NaH2PO4 ]


= 1,06 [ NaH2PO4 ]

[ NaH2PO4 ] = 0,1590
1,06
= 0,1500 M
C

= [ garam ] + [ asam ]

0,1590

= [ Na2HPO4 ] + [NaH2PO4]

[ Na2HPO4 ]

= 0,1590 0,1500 M
= 0,0100 M

Untuk NaH2PO4 dalam 15 ml larutan


NaH2PO4

0,15

Massa

= 0,27 gram

Untuk NaH2PO4 . 2H2O dalam 15 ml larutan


NaH2PO4 .2H2O

=
=
= 0,35 gram

Untuk Na2HPO4dalam 15 ml larutan


Na2HPO4

0,01

Massa

= 0,02 gram

Untuk Na2HPO4 . 2H2O dalam 15 ml larutan


Na2HPO4 . 2H2O

=
=
= 0,0250 gram

Rancangan Formula
Formula 1
NAMA BAHAN

FUNGSI

Paracetamol

Bahan aktif

Propilenglikol

Preservatif

Gliserin

RENTANG
(%)

%
YANG KEBUTUHAN
DIGUNAKAN
(GRAM)
0,75%

15-30%

18%

2,65ml

Sweetening agent

19%

2,85ml

Sakarin Na

Sweetening agent

0,15%

0,023gram

PEG 400

Solvent

2,25ml

Na2HPO4

Dapar

0,025gram

NaH2PO4

Dapar

0,35gram

Aqua

Ad 15ml

Perasa, Pewarna
Perhitungan Bahan
1. Paracetamol
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.

= 15ml x 30 mg = 750 mg =0,75 gram


0,6ml
Propilenglikol = 18 x 15 ml = 2,65 ml
100
Gliserin
= 19 x 15 ml = 2,85 ml
100
PEG 400 (1:5)
Paracetamol yang belum terlarut = 0,36
0,36 x 5 = 1,8 ml
Sakarin Na
= 0,15 x 15ml = 0,023 gram
100
Na2 HPO4
= 0,025 gram
NaH2PO4
= 0,35 gram
Orange flavour = qs

9. Aquadest

= ad 15ml

Perhitungan Kosolvent
1. Propilenglikol (FI III hal 37)
1:9
3ml/9ml x 1 = 0,3 gram
Dengan propilengglikol 3ml dapat melarutkan paracetamol 0,3gram
2. Gliserin (FI III hal 37)
1 : 40
3ml/40ml x 1 = 0,075 gram
Dengan gliserin 3ml dapat melarutkan paracetamol 0,075 gram
3. PEG 400
1:5
Sisa paracetamol yang belum terlarut = 0,345 gram
0,345 x 5 = 1,725ml
Perhitungan Konstanta Dielektrik
Propilenglikol = 33
Gliserin = 43
Aqua = 80

Sistem = (18% x 33) + (19% x 43) + (63% x 80)


= 5,94 + 8,17 + 50,4
= 64,51
Perhitungan ADI
1. Propilenglikol 25 mg/KgBB ( HPE 6 th edisi halaman 593 )
BJ : 1.038 g/cm ( HPE 6 th edisi halaman 593 )
Usia

Berat badan

ADI ( mg )

0 bulan 3 bulan

3.05 - 5.65 Kg

76,25 - 141,25

3 bulan 1 tahun

5.65 7.85 Kg

141,25 196,25

Jumlah propilenglikol 1 kemasan = 2,65 ml x 1,038 g/ ml = 2,751 gram


(0 bulan 3 bulan) 1 hari = 0,6 ml 1,2 ml x 2,751 gram = 0,11 0,22 gram
15 ml
(3 bulan 1 tahun) 1 hari = 1,2 ml 2,4 ml x 2,751 gram = 0,22 0,44 gram
15 ml

2. Gliserin (HPE edisi 6 hal )


BJ
= 1,2636 g/ml
ADI =1 1,5 g/kgBB
Usia
Berat Badan

ADI

0 bulan 3 bulan

3.05 - 5.65 Kg

(3,05 5,65 g) (4,58 8,48 g)

3 bulan 1 tahun

5.65 7.85 Kg

(5,65 7,85 g) ( 8,48 11,78 g)

Jumlah gliserin 1 kemasan = 2,85 ml x 1,2636 g/ml = 3,6013 gram


(0 bulan 3 bulan) 1 hari = 0,6 ml 1,2 ml x 3,6013 gram = 0,1441 0,2882 gram
15 ml
(3 bulan 1 tahun) 1 hari = 1,2 ml 2,4 ml x 3,6013 gram = 0,2882 0,5762 gram
15 ml
3. PEG (HPE edisi 6 hal 518)
ADI = 10 mg/kgBB
BJ = 1,1 g/ml
Usia
Berat Badan

ADI

0 bulan 3 bulan

3.05 - 5.65 Kg

30,5 56,5 mg

3 bulan 1 tahun

5.65 7.85 Kg

56,5 78,5 mg

Jumlah gliserin 1 kemasan = 1,8 ml x 1,1 g/ml = 1,98 gram


(0 bulan 3 bulan) 1 hari = 0,6ml 1,2 ml x 1,98 gram = 0,079 0,158 gram
15 ml
(3 bulan 1 tahun) 1 hari = 1,2 ml 2,4 ml x 1,98 gram = 0,158 0,317 gram
15 ml

Cara peracikan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Timbang paracetamol, sisihkan


Timbang propilenglikol, masukkan dalam beaker glass.
Larutkan paracetamol dalam propilenglikol
Timbang PEG 400, masukkan dalam campuran 3 aduk ad homogen
Timbang gliserin, masukkan dalam campuran 4 aduk ad homogen
Timbang sakarin Na, larutkan dalam aquades
Masukkan campuran 6 pada campuran 5, aduk ad homogen
Timbang Na2HPO4 dan NaH2PO4, larutkan dengan aqua, masukkan pada campuran
7, aduk ad homogen.
9. Tambahkan perasa, aduk ad homogen.
10. Cek pH larutan.

Formula 2
NAMA BAHAN

FUNGSI

Paracetamol

Bahan aktif

Propilenglikol

Preservatif

Gliserin

RENTANG
(%)

%
YANG KEBUTUHAN
DIGUNAKAN
(GRAM)
30mg/0.6 ml

0.75 g

15-30%

20%

3 ml

Preservatif

10-25%

20%

3 ml

Sakarin Na

Sweetening agent

0.04-0.25%

0.25 %

0.0375 g

PEG 400

Solvent

<20%

Na2HPO4

Dapar

0.025 g

Na2H2PO4

Dapar

0.35 g

1,875 ml

Aqua

Ad 15 ml

Perasa, Pewarna

q.s

Perhitungan Bahan
1. Paracetamol
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.
9.

= 15ml x 30 mg = 750 mg =0,75 gram


0,6ml
Propilenglikol = 20 x 15 ml = 3 ml
100
Gliserin
= 20 x 15 ml = 3 ml
100
PEG 400 = 1 : 5
Sisa paracetamol yang belum terlarut = 0,375 gram
0,375 x 5 = 1,875ml
Sakarin Na
= 0,25 x 15ml = 0,0375 gram
100
Na2 HPO4
= 0,025 gram
NaH2PO4
= 0,35 gram
Orange flavour = qs
Aquadest
= ad 15ml

Kelarutan
1. Propilenglikol = 1 gram larut dalam 9 ml PG maka 3 ml PG dapat melarutkan 0,3
gram paracetamol.
= 3ml/9x1gram=0,3gram
2. Gliserin =1gram paracetamol larut dalam 40ml gliserin,maka 3ml gliserin dapat
melarutkan 0,075gram paracetamol.

=3/40x1gram=0,06gram
3. PEG 400
1:5
Sisa paracetamol yang belum terlarut=0,345gram
0,345gram x5=1,725ml

Konstanta dielektrik
sistem = (20/100 x 33) + (20/100x 43) + ( 60/100x80)
= 6,6+8,6+48

PERHITUNGAN ADI
1. Propilenglikol 25 mg/KgBB ( HPE 6 th edisi halaman 593 )
BJ : 1.038 g/cm ( HPE 6 th edisi halaman 593 )
Usia

Berat badan

ADI ( mg )

0 bulan 3 bulan

3.05 - 5.65 Kg

76,25 - 141,25

3 bulan 1 tahun

5.65 7.85 Kg

141,25 196,25

Jumlah propilenglikol 1 kemasan = 3 ml x 1,038 g/ ml = 3,114 gram


(0 bulan 3 bulan) 1 hari = 0,6 ml 1,2 ml x 3,114 gram = 0,125 0,249 gram
15 ml
(3 bulan 1 tahun) 1 hari = 1,2 ml 2,4 ml x 3,114 gram = 0,249 0,498 gram
15 ml
2. Gliserin (HPE edisi 6 hal )
BJ
= 1,2636 g/ml
ADI =1 1,5 g/kgBB
Usia
Berat Badan

ADI

0 bulan 3 bulan

3.05 - 5.65 Kg

(3,05 5,65 g) (4,58 8,48 g)

3 bulan 1 tahun

5.65 7.85 Kg

(5,65 7,85 g) ( 8,48 11,78 g)

Jumlah gliserin 1 kemasan = 3 ml x 1,2636 g/ml = 3,791 gram


(0 bulan 3 bulan) 1 hari = 0,6ml 1,2 ml x 3,791gram = 0,1516 0,3033 gram
15 ml
(3 bulan 1 tahun) 1 hari = 1,2 ml 2,4 ml x 3,791 gram = 0,3033 0,6066 gram
15 ml

3. PEG (HPE edisi 6 hal 518)


ADI = 10 mg/kgBB
BJ = 1,1 g/ml
Usia
Berat Badan

ADI

0 bulan 3 bulan

3.05 - 5.65 Kg

30,5 56,5 mg

3 bulan 1 tahun

5.65 7.85 Kg

56,5 78,5 mg

Jumlah gliserin 1 kemasan = 1,875 ml x 1,1 g/ml = 2,0625 gram


(0 bulan 3 bulan) 1 hari = 0,6ml 1,2 ml x 2,0625 gram = 0,0825 0,165 gram
15 ml
(3 bulan 1 tahun) 1 hari = 1,2 ml 2,4 ml x 2,0625 gram = 0,165 0,33 gram
15 ml

Cara peracikan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Timbang paracetamol, sisihkan


Timbang propilenglikol, masukkan dalam beaker glass.
Larutkan paracetamol dalam propilenglikol
Timbang PEG 400, masukkan dalam campuran 3 aduk ad homogen
Timbang gliserin, masukkan dalam campuran 4 aduk ad homogen
Timbang sakarin Na, larutkan dalam aquades
Masukkan campuran 6 pada campuran 5, aduk ad homogen
Timbang Na2HPO4 dan NaH2PO4, larutkan dengan aqua, masukkan pada campuran
7, aduk ad homogen.
9. Tambahkan perasa, aduk ad homogen.
10. Cek pH larutan.

Formula 3
NAMA BAHAN

FUNGSI

Paracetamol

Bahan aktif

Propilenglikol

Preservatif

Gliserin

RENTANG
(%)

%
YANG KEBUTUHAN
DIGUNAKAN
(GRAM)
30mg/0.6 ml

0.75 g

15-30%

17%

2.55 ml

Preservatif

10-25%

15%

2.25 ml

Sakarin Na

Sweetening agent

0.04-0.25%

0.15 %

0.023 g

PEG 400

Solvent

<20%

Na2HPO4

Dapar

0.025 g

Na2H2PO4

Dapar

0.35 g

2.07 ml

Aqua

Ad 15 ml

Perasa, Pewarna

q.s

Perhitungan Bahan
1. Paracetamol
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.
9.

= 15ml x 30 mg = 750 mg =0,75 gram


0,6ml
Propilenglikol = 17 x 15 ml = 2,55 ml
100
Gliserin
= 15 x 15 ml = 2,25 ml
100
PEG 400 = 1 : 5
Sisa paracetamol yang belum terlarut = 0,414 gram
0, 414x 5 = 2,07 ml
Sakarin Na
= 0,15 x 15ml = 0,023 gram
100
Na2 HPO4
= 0,025 gram
NaH2PO4
= 0,35 gram
Orange flavour = qs
Aquadest
= ad 15ml

Perhitungan Kelarutan

Propilenglikol = 1 gram larut dalam 9 ml Propilenglikol maka 2,55ml Propilenglikol


dapat melarutkan 0,2 gram paracetamol.
2,55/9x1gram = 0,28gram
Gliserin =1gram paracetamol larut dalam 40ml gliserin,maka 2,25ml gliserin dapat
melarutkan 0,06gram paracetamol.

2,25/40x1gram = 0,06gram

Paracetamol yang belum larut=0,75-(0,28+0,06)


=0,41gram (dilarutkan dengan PEG)
1 gram paracetamol larut dalam 5ml PEG, maka 0,41gram larut dalam 2,05ml
= 0,41gram/1gram x 5ml
= 2.05 ml ( jadi PEG yang di butuhkan atau diukur 2.05 ml )

Konstanta dielektrik
sistem = (15/100 x 33) + (20/100x 43) + ( 51/100)
= 4.95 + 8.6 + 40.8
= 54.35

Perhitungan ADI
1. Propilenglikol 25 mg/KgBB ( HPE 6 th edisi halaman 593 )
BJ : 1.038 g/cm ( HPE 6 th edisi halaman 593 )
Usia

Berat badan

ADI ( mg )

0 bulan 3 bulan

3.05 - 5.65 Kg

76,25 - 141,25

3 bulan 1 tahun

5.65 7.85 Kg

141,25 196,25

Jumlah propilenglikol 1 kemasan = 2,55 ml x 1,038 g/ ml = 2,6469 gram


(0 bulan 3 bulan) 1 hari = 0,6 ml 1,2 ml x 2,6469 gram = 0,106 0,212 gram
15 ml
(3 bulan 1 tahun) 1 hari = 1,2 ml 2,4 ml x 2,6469 gram = 0,212 0,424 gram
15 ml

2. Gliserin (HPE edisi 6 hal )


BJ
= 1,2636 g/ml
ADI =1 1,5 g/kgBB
Usia
Berat Badan

ADI

0 bulan 3 bulan

3.05 - 5.65 Kg

(3,05 5,65 g) (4,58 8,48 g)

3 bulan 1 tahun

5.65 7.85 Kg

(5,65 7,85 g) ( 8,48 11,78 g)

Jumlah gliserin 1 kemasan = 2,25 ml x 1,2636 g/ml = 2,8431 gram


(0 bulan 3 bulan) 1 hari = 0,6 ml 1,2 ml x 2,8431 gram = 0,114 0,227 gram
15 ml
(3 bulan 1 tahun) 1 hari = 1,2 ml 2,4 ml x 2,8431 gram = 0,227 0,4549 gram
15 ml

3. PEG (HPE edisi 6 hal 518)


ADI = 10 mg/kgBB
BJ = 1,1 g/ml
Usia
Berat Badan

ADI

0 bulan 3 bulan

3.05 - 5.65 Kg

30,5 56,5 mg

3 bulan 1 tahun

5.65 7.85 Kg

56,5 78,5 mg

Jumlah gliserin 1 kemasan = 2,07 ml x 1,1 g/ml = 2,277 gram

(0 bulan 3 bulan) 1 hari = 0,6ml 1,2 ml x 2,277 gram = 0,0911 0,182 gram
15 ml
(3 bulan 1 tahun) 1 hari = 1,2 ml 2,4 ml x 2,277 gram = 0,182 0,364 gram
15 ml

Cara peracikan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Timbang paracetamol, sisihkan


Timbang propilenglikol, masukkan dalam beaker glass.
Larutkan paracetamol dalam propilenglikol
Timbang PEG 400, masukkan dalam campuran 3 aduk ad homogen
Timbang gliserin, masukkan dalam campuran 4 aduk ad homogen
Timbang sakarin Na, larutkan dalam aquades
Masukkan campuran 6 pada campuran 5, aduk ad homogen
Timbang Na2HPO4 dan NaH2PO4, larutkan dengan aqua, masukkan pada campuran
7, aduk ad homogen.
9. Tambahkan perasa, aduk ad homogen.
10. Cek pH larutan.

BAB IV
EVALUASI SEDIAAN

1. Organoleptis

Warna : kuning

Rasa

: Manis

Bau

: jeruk keprok

2. Penetapan pH

Alat

: pH meter

Prosedur

a. Ambil pH meter, buka penutup KCl jenuh


b. Bilas elektrode dengan aquadest, lalu keringkan dengan kertas tisu halus.
c. Kalibrasi pH meter dengan larutan pH standar
d. Bilas elektrode dengan aquadest, lalu keringkan dengan kertas tisu halus.
e. Tuang sediaan dalam gelas beker 60 ml
f. Celupkan elektrode kedalam sediaan ad terbenam
g. Baca pH yang tertera pada alat
FORMULA

pH Sediaan

4,9

5,77

5,53

Formula terpilih : formula 2


pH = 5,77
3. Berat jenis

Alat

: Piknometer dan timbangan analitik.

Prosedur

a. Bersihkan piknometer
b. Dinginkan piknometer ad suhu 20C
c. Timbang piknometer kosong catat hasil penimbangan sebagai W1

d. Isilah piknometer dengan aquadest ad penuh lalu timbang pada suhu 20C dan
catat hasil penimbangan sebagai W2 aquadest.
e. Isilah piknometer dengan larutan uji ad penuh lalu timbang pada suhu 20C dan
catat hasil penimbangan sebagai W2 larutan.
f. Hitung berat jenis dengan memasukkan data yang diperoleh dalam rumus.
Rumus berat jenis :

Keterangan :

= berat jenis

= volume piknometer

W1 W2
V

W1 = berat piknometer kosong


W2 = berat piknometer + sediaan
Berat Picno + Isi

Berat Picno Kosong

59,75

32,61

59,73

32,61

59,73

32,61

Hasil :

59,75 32,61

= 1.1

24,169

59,73 32,61

= 1.1

24,169

59,73 32,61

= 1.1

24,169

4. Viskositas

Alat

: Viskosimeter Cap and Bob

Cara kerja

a. Cuci alat viskometer cap and bob dengan aquadest dan keringkan menggunakan
tisu.
b. Masukkan zat uji sebanyak 100 ml ke dalam viskometer.
c. Pasang pengaduk (paddle 3) pada rotor viskometer.
d. Pastikan jarum pembaca skala pada posisi nol.
e. Pilih skala terkecil yang ada pada alat.
f. Tekan tombol on untuk memutar rotor.

Viskositas = 0,7 dPas

Perhitungan Expired date


Log k = 2,303 x log C0
T

C1

= 2,303 x log 1
21,8

0,5

= 0,032

Log k = 2,303 x log C0


T90

C1

0,032 = 2,303 x log 1


T90

0,9

T90 = 3,29
Jadi expired date paracetamol = 3 tahun 3 bulan 15 hari

PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan dalam membuat sediaan Parasetamol
Drop, langkah awal yang kami lakukan adalah menentukan bentuk sediaan dengan pH
yang diinginkan. Selain itu memilih, kosolven, perasa, bau dan rasa yang akan
digunakan. Kemudian dari bahan-bahan tersebut kami mencari sifat fisiko-kimianya.
Sehingga kami dapat menentukan salah satu bahan (menurut fungsinya) yang akan
digunakan dalam membuat sediaan Parasetamol Drop.
Pada praktikum ini kami membuat 3 formula berbeda dimana pada formula 1
kami menambahkan pengawet propil paraben dan metil paraben. Sedangkan pada
formula 2 dan 3 kami hanya menggunakan gliserin sebagai pengawetnya. Pada cara
peracikan formula 1 karena metyl dan propil paraben sulit larut dalam air maka kami
melarutkannya dalam 10% propilen glikol. Kemudian pada formula 2 dan 3 kami
melarutkan paracetamol berdasarkan kelarutan terbesar pada cososlvent.
Pada pengecekan pH larutan sediaan yang memiliki pH mendekati 6 adalah
formula 2 sehingga kami memilih formula 2 untuk dilakukan scale up. Karena pada
sediaan larutan yang lebih diperimbangkan adalah pH sediaan yaitu untuk menjamin
kestabilan sediaan.
Sehingga pada waktu melakukan Scale Up sebanyak 300 ml yang dipilih adalah
Formula 2, dan cara peracikannya saat Saccharin Na dimasukkan ke dalam kosolven yg
sudah tercampur dengan bahan aktif (Paracetamol). Kemudian kami lakukan
pengecekan pH dan hasilnya adalah 5,77. Setelah itu sediaan Drop kami simpan selama
dua minggu dan kami lakukan pengecekan pH kembali pada tgl 21 Oktober ternyata
pH sediaan Drop kami turun menjadi 5,37.
Penurunan pH dari 5,77 menjadi 5,37 disebabkan karena saat diinapkan selama
seminggu mungkin sediaan Drop kami sudah terkontaminasi oleh suhu ruangan maupun
terkontaminasi oleh yg lainnya.
Selain pH, rasa dari sediaan juga dipertimbangkan. Bila penambahan perasa dan
pemanis tidak seimbang maka akan didapat sediaan yang pahit. Begitu juga bila terlalu
banyak pemanis sediaan yang diperoleh juga akan pahit.

A. Kesimpulan
-

Formula yang terpilih adalah Formula 3, karena memberikan hasil pH yang


lebih baik daripada formula I ataupun formula II = pH 5,3

Dari sediaan yang kami buat kemudian kami melakukan beberapa evaluasi,
yaitu : pH, viscositas, organoleptis, berat jenis dan aseptabilitas. Dari evaluasi
yang telah dilakukan menunjukkan hasil sebagai berikut :
-

pH : Dari hasil pH di ketahui bahwa pH dari sediaan mendekati dengan yang


diharapkan karena pH yang di dapatkan yaitu 5,37 (setelah diinapkan
seminggu, seminggu sebelumnya yaitu 5,77)

Viskositas : 0,7 dPas

Organoleptis :
Warna : kuning Jernih

Bau

: jeruk keprok

Rasa

: Manis sedikit pahit

Berat Jenis :
Larutan Drop : 1,10 g/ml

Anda mungkin juga menyukai